Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2
Transcript of Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2
-
7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2
1/34
DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN
Diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah dokumentasi keperawatan
Dosen : Ibu. Hj Entin Suharti, S.Pd., S.Kep., M.Kes
Disusun Oleh :
HENDRA LESMANA
NIM : 2012.048
AKADEMI KEPERAWATANKABUPATEN SUBANG
Jl. Brigjen Katamso No 37 Telp. (0260) 412520 Subang
2013
-
7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2
2/34
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
ini dengan lancar. Pembuatan tugas ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas
yang diberikan oleh dosen pengampu matakuliah Dokumentasi Keperawatan.
Tugas ini dibuat dari sumber yang saya peroleh dari buku panduan yang
berkaitan dengan dokumentasi keperawatan, serta infomasi dari media massa.
Saya berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat
bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai
dokumentasi keperawatan. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka
saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah
yang lebih baik.
Subang, Agustus 2013
Penulis
i
-
7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2
3/34
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Tujuan Umum .......................................................................... 1
C. Tujuan Khusus ......................................................................... 1
BAB II KONSEP DASAR DOKUMENTASI KEPERAWATAN
A. Konsep Dokumentasi Keperawatan ......................................... 2
B. Proses Dokumentasi Keperawatan ........................................... 3
1. Pengkajian Keperawatan ..................................................... 3
2. Analisa Data ........................................................................ 13
3. Diagnosa Keperawatan ........................................................ 14
4. Intervensi Keperawatan ....................................................... 21
5. Implementasi Keperawatan ................................................. 24
6. Evaluasi Keperawatan ......................................................... 27
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 29
B. Saran .......................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA
ii
-
7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2
4/34
iii
-
7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2
5/34
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Keperawatan didasarkan pada suatu teori yang sangat las. Proses
keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik
keperawatan. Hal ini bisa disebut sebagai suatu pendekatan problem-solving
yang memerlukan ilmu, teknik, dan ketrampilan interpersonal dan ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan klien/ keluarga. Proses keperawatan terdiri dari
lima tahap yang sequensial dan berhubungan. Antara lain yaitu pengkajian,
diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi (Iyer et al., 1996). Tahap
tersebut berintegrasi terhadap fungsi intelektual problem-solving dalam
mendefinisikan suatu tindakan perawatan.
B. Tujuan Umum
Mengetahui tentang pengkajian, analisa data, diagnosa, intervensi,
implementasi, dan evaluasi dalam pendokumentasian keperawatan
C. Tujuan Khusus
1. Mengetahui tahap-tahap pembuatan dokumentasi keperawatan
2. Mengetahui pengertian, tujuan, dan proses pengkajian keperawatan
3. Mengetahui pengertian, tujuan, dan proses analisa data
4. Mengetahui pengertian, tujuan, dan proses diagnosa keperawatan
5. Mengetahui pengertian, tujuan, dan proses intervensi keperawatan
6. Mengetahui pengertian, tujuan, dan proses implementasi keperawatan7. Mengetahui pengertian, tujuan, dan proses evaluasi
1
-
7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2
6/34
BAB II
KONSEP DASAR DOKUMENTASI KEPERAWATAN
A. Konsep Dokumentasi Keperawatan
Dokumentasi keperawatan adalah suatu catatan yang dapat dibuktikan
atau dijadikan bukti dari segala macam tuntutan, yang berisi data lengkap,
nyata dan tercatat bukan hanya tentang tingkat kesakitan dari pasien, tetapi
juga jenis / tipe, kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan dalam memenuhi
kebutuhan pasien. (Fisbach 1991)
1. Tujuan Dokumentasi Keperawatan (Potter 1989)
Tujuan dokumentasi keperawatan sebagai :
Alat komunikasi anggota tim
Biling keuangan
Bahan pendidikan
Sumber data dalam menyusun NCP
Audit keperawatan
Dokumen yang legal
Informasi statistik
Bahan penelitian
2. Prinsip-prinsip dokumentasi Keperawatan ( Carpenito 1991)
Aspek-aspek keakuratan data, brevity (ringkas) dan legibility (mudah
dibaca).
Hal yang pokok dalam prinsip-prinsip dokumentasi adalah :
a) Dokumentasi harus dilakukan segera setelah pengkajian pertama
dilakukan, demikian juga pada setiap langkah kegiatan keperawatan.
b) Bila memungkinkan, catat setiap respon pasien / keluarganya tentang
informasi / data yang penting tentang keadaannya.
c) Pastikan kebenaran setiap data data yang akan dicatat.
2
-
7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2
7/34
d) Data pasien harus objektif dan bukan merupakan penafsiran perawat,
dalam hal ini perawat mencatat apa yang dilihat dari respon pasien
pada saat merawat pasien mulai dari pengkajian sampai evaluasi.
e) Dokumentasikan dengan baik apabila terjadi hal-hal sebagai berikut :
adanya perubahan kondisi atau munculnya masalah baru, respon
pasien terhadap bimbingan perawat.
f) Harus dihindari dokumentais yang baku sebab sifat individu /Pasien
adalah unik dan setiap pasien mempunyai masalah yang berbeda.
g) Hindari penggunaan istilah penulisan yang tidak jelas dari setiap
catatan yang dicatat, harus disepakati atas kebijaksanaan institut
setempat.
h) Data harus ditulis secara syah dengan menggunakan tinta dan jangan
menggunakan pinsil agar tidak mudah dihapus.
i) Untuk merubah atau menutupi kesalahan apabila terjadi salah tulis,
coret dan diganti dengan yang benar kemudian ditanda tangani.
j) Untuk setiap kegiatan dokumentasi, cantumkan waktu tanda tangan
dan nama jelas penulis.
k) Wajib membaca setiap tulisan dari anggota lain kesehatan yang lain
sebelum menulis data terakhir.
l) Dokumentasi harus dibuat dengan tepat, jelas dan lengkap
B. Proses Dokumentasi Keperawatan
1. Pengkajian Keperawatan
1.1 Definisi Pengkajian
Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatanyang bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang
klien, agar dapat mengidentifikasi, mengenali masalah-masalah,
kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien, baik fisik, mental,
sosial dan lingkungan (Effendy, 1995).
Pengumpulan dan pengorganisasian data harus
menggambarkan dua hal, yaitu : status kesehatan klien dan kekuatan,
masalah kesehatan yang dialami oleh klien.
3
-
7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2
8/34
Pengkajian keperawatan data dasar yang komprehensif
adalah kumpulan data yang berisikan status kesehatan klien,
kemampuan klien untuk mengelola kesehatan dan keperawatannya
terhadap dirinya sendiri dan hasil konsultasi dari medis atau profesi
kesehatan lainnya.
Data fokus keperawatan adalah data tentang perubahan-
perubahan atau respon klien terhadap kesehatan dan masalah
kesehatannya, serta hal-hal yang mencakup tindakan yang
dilaksanakan kepada klien.
1.2 Tahap Pengkajian
1.2.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah pengumpulan informasi
tentang klien yang dilakukan secara sistematis untuk
menentuan masalah-masalah, serta kebutuhan-kebutuhan
keperawatan dan kesehatan klien.
Pengumpulan informasi merupakan tahap awal dalam
proses keperawatan. Dari informasi yang terumpul,
didapatkan data dasar tentang masalah-masalah yang
dihadapi klien. Selanjutnya data dasar tersebut digunaan
untuk menentuan diagnosis keperawatan, merencanakan
asuhan keperawatan, serta tindaan keperawatan untuk
mengatasi masalah-masalah klien.
Pengumpulan data dimulai sejak klien masuk ke
rumah sakit (initial assessment), selama klien dirawat secaraterus-menerus (ongoing assessment), serta pengkajian ulang
untuk menambah / melengkapi data (re-assessment).
Tujuan Pengumpulan Data
1. Memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan
klien.
2. Untuk menentukan masalah keperawatan dan
kesehatan klien.
4
-
7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2
9/34
3. Untuk menilai keadaan kesehatan klien.
4. Untuk membuat keputusan yang tepat dalam
menentukan langah-langkah beriutnya.
Karakteristik Data
1. Lengkap
Seluruh data diperlukan untuk mengidentifikasi
masalah keperawatan klien. Data yang terkumpul harus
lengkap guna membantu mengatasi masalah klien yang
adekuat. Misalnya klien tidak mau makan kaji
secara mendalam kenapa klien tidak mau makan (tidak
cocok makanannya, kondisi fisiknya menolak untuk
makan/patologis, atau sebab-sebab yang lain).
2. Akurat dan nyata
Untuk menghindari kesalahan, maka perawat
harus berfikir secara akurat dan nyata untuk
membuktikan benar-tidaknya apa yang telah didengar,
dilihat, diamati dan diukur melalui pemeriksaan ada
tidaknya validasi terhadap semua data yang sekiranya
meragukan. Perawat tidak boleh langsung membuat
kesimpulan tentang suatu kondisi klien. Misalnya, klien
tidak mau makan. Perawat tidak boleh langsung
menuliskan : `klien tidak mau makan karena depresi
berat`. Diperlukan penyelidikan lanjutan untuk
menetapkan kondisi klien. Dokumentasikan apa adanya
sesuai yang ditemukan pada saat pengkajian.3. Relevan
Pencatatan data yang komprehensif biasanya
memerlukan banyak sekali data yang harus
dikumpulkan, sehingga menyita waktu perawat untuk
mengidentifikasi.
5
-
7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2
10/34
Informasi yang Diperlukan
1. Segala sesuatu tentang klien sebagai makhluk bio-
psiko-sosial & spiritual
2. Kemampuan dalam mengatasi masalah dalam
kehidupan sehari-hari
3. Masalah kesehatan dan keperawatan yang
mengganggu kemampuan klien
4. Keadaan sekarang yang berkaitan dengan rencana
asuhan keperawatan yang akan dilakuan terhadap
klien
Sumber Data
1. Sumber data Primer
Sumber data primer adalah data-data yang
dikumpulkan dari klien, yang dapat memberikan
informasi yang lengap tentang masalah kesehatan dan
keperawatan yang dihadapinya.
2. Sumber data Sekunder
Sumber data sekunder adalah data-data yang
diumpulkan dari orang terdekat klien (keluarga),
seperti orang tua, saudara, atau pihak lain yang
mengerti dan dekat dengan klien
3. Sumber data lainnya
Catatan klien (perawatan atau rekam medis
klien) yang merupakan riwayat penyakit dan
perawatan klien di masa lalu.
Jenis Data
1. Data Objektif
Merupakan data yang diperoleh melalui suatu
pengukuran dan pemeriksaan dengan menggunakan
standart yang diakui (berlaku), seperti : warna kulit,
tanda-tanda vital, tingkat kesadaran, dll. Data-data
6
-
7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2
11/34
tersebut diperoleh melalui `senses` : Sight, smell,
hearing, touch dan taste.
2. Data Subjektif
Merupakan data yang diperoleh dari keluhan-
keluhan yang disampaikan oleh klien, misalnya rasa
nyeri, pusing, mual, ketakutan, kecemasan,
ketidaktahuan, dll.
Secara umum, sumber data yang dapat digunakan
dalam pengumpulan data adalah :
Klien sendiri sebagai sumber data utama (primer)
Orang terdekat
Catatan klien
Riwayat penyakit (pemeriksaan fisik dan catatan
perkembangan)
Konsultasi
Hasil pemeriksaan diagnostic
Catatan medis dan anggota tim kesehatan lainnya
Perawat lain
Kepustakaan
Cara Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara adalah menanyakan atau
membuat tanya-jawab yang berkaitan dengan masalah
yang dihadapi oleh klien, biasa juga disebut dengan
anamnesa. Wawancara berlangsung untuk
menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan
masalah yang dihadapi klien dan merupakan suatu
komunikasi yang direncanakan.
Tujuan dari wawancara adalah untuk
memperoleh data tentang masalah kesehatan dan
masalah keperawatan klien, serta untuk menjalin
7
-
7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2
12/34
hubungan antara perawat dengan klien. Selain itu
wawancara juga bertujuan untuk membantu klien
memperoleh informasi dan berpartisipasi dalam
identifikasi masalah dan tujuan keperawatan, serta
membantu perawat untuk menentukan investigasi
lebih lanjut selama tahap pengajian.
Semua interaksi perawat dengan klien adalah
berdasarkan komunikasi. Komunikasi keperawatan
adalah suatu proses yang kompleks dan memerlukan
kemampuan skill komunikasi dan interaksi.
Komunikasi keperawatan biasanya digunakan untuk
memperoleh riwayat keperawatan. Istilah komunikasi
terapeutik adalah suatu teknik yang berusaha untuk
mengajak klien dan keluarga untuk bertukar pikiran
dan perasaan. Teknik tersebut mencakup ketrampilan
secara verbal maupun non verbal, empati dan rasa
kepedulian yang tinggi.
Teknik verbal meliputi pertanyaan terbuka
atau tertutup, menggali jawaban dan memvalidasi
respon klien. Teknik non verbal meliputi :
mendengarkan secara aktif, diam, sentuhan dan konta
mata. Mendengarkan secara aktif merupakan suatu
hal yang penting dalam pengumpulan data, tetapi juga
merupakan sesuatu hal yang sulit dipelajari.
Tahapan wawancara / komunikasi :a. Persiapan
Sebelum melaukan komunikasi dengan
klien, perawat harus melakukan persiapan dengan
membaca status klien. Perawat diharapkan tidak
mempunyai prasangka buruk kepada klien, karena
akan mengganggu dalam membina hubungan
saling percaya dengan klien.
8
-
7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2
13/34
Jika klien belum bersedia untuk
berkomunikasi, perawat tidak boleh memaksa
atau memberi kesempatan kepada klien kapan
mereka sanggup. Pengaturan posisi duduk dan
teknik yang akan digunakan dalam wawancara
harus disusun sedemikian rupa guna
memperlancar wawancara.
b. Pembukaan atau perkenalan
Langkah pertama perawat dalam
mengawali wawancara adalah dengan
memperkenalkan diri : nama, status, tujuan
wawancara, waktu yang diperlukan dan faktor-
faktor yang menjadi pokok pembicaraan. Perawat
perlu memberikan informasi kepada klien
mengenai data yang terkumpul dan akan disimpan
dimana, bagaimana menyimpannya dan siapa saja
yang boleh mengetahuinya.
c. Isi / tahap kerja
Selama tahap kerja dalam wawancara,
perawat memfokuskan arah pembicaraan pada
masalah khusus yang ingin diketahui. Hal-hal
yang perlu diperhatikan :
Fokus wawancara adalah klien.
Mendengarkan dengan penuh perhatian.
Menanyakan keluhan yang paling dirasakan
oleh klien.
Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
oleh klien.
Gunakan pertanyaan terbuka dan tertutup
tepat pada waktunya.
9
-
7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2
14/34
Bila perlu diam, untuk memberikan
kesempatan kepada klien untuk
mengungkapkan perasaannya.
Sentuhan teraputik, bila diperlukan dan
memungkinan.
d. Terminasi
Perawat mempersiapkan untuk penutupan
wawancara. Untuk itu klien harus mengetahui
kapan wawancara dan tujuan dari wawancara
pada awal perkenalan, sehingga diharapkan pada
akhir wawancara perawat dan klien mampu
menilai keberhasilan dan dapat mengambil
kesimpulan bersama. Jika diperlukan, perawat
perlu membuat perjanjian lagi untuk pertemuan
berikutnya.
2. Observasi
Observasi adalah mengamati perilaku dan
keadaan klien untuk memperoleh data tentang
masalah kesehatan dan keperawatan klien. Observasi
dilakukan dengan menggunakan penglihatan dan alat
indra lainnya, melalui rabaan, sentuhan dan
pendengaran. Tujuan dari observasi adalah
mengumpulkan data tentang masalah yang dihadapi
klien melalui kepekaan alat panca indra.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan
observasi adalah :
a. Tidak selalu pemeriksaan yang akan kita lakukan
dijelaskan secara terinci kepada klien (meskipun
komunikasi terapeutik tetap harus dilakukan),
karena terkadang hal ini dapat meningkatkan
kecemasan klien atau mengaburkan data (data yang
diperoleh menjadi tidak murni). Misalnya : `Pak,
10
-
7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2
15/34
saya akan menghitung nafas bapak dalam satu
menit` - kemungkinan besar data yang diperoleh
menjadi tidak valid, karena kemungkinan klien
akan berusaha untuk mengatur nafasnya.
b. Menyangkut aspek fisik, mental, sosial dan
spiritual klien.
c. Hasilnya dicatat dalam catatan keperawatan,
sehingga dapat dibaca dan dimengerti oleh perawat
yang lain.
3. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik adalah melakukan
pemeriksaan fisik klien untuk menentukan masalah
kesehatan klien. Pemeriksaan fisik dapat dilakukan
dengan berbagai cara, diantaranya adalah
a. Inspeksi
Adalah pemeriksaan yang dilakukan
dengan cara melihat bagian tubuh yang diperiksa
melalui pengamatan. Hasilnya seperti : Mata
kuning (icteric), terdapat struma di leher, kulit
kebiruan (sianosis), dll
b. Palpasi
Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan
melalui perabaan terhadap bagian-bagian tubuh
yang mengalami kelainan. Misalnya adanya
tumor, oedema, krepitasi (patah/retak tulang), dll.c. Auskultasi
Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan
melalui pendengaran. Biasanya menggunakan alat
yang disebut dengan stetoskop. Hal-hal yang
didengarkan adalah : bunyi jantung, suara nafas,
dan bising usus.
11
-
7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2
16/34
d. Perkusi
Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan
dengan mengetuk bagian tubuh menggunakan
tangan atau alat bantu seperti reflek hammer
untuk mengetahui reflek seseorang (dibicarakan
khusus). Juga dilakukan pemeriksaan lain yang
berkaitan dengan kesehatan fisik klien. Misalnya :
kembung, batas-batas jantung, batas hepar-paru
(mengetahui pengembangan paru), dll.
1.3 Hal-hal yang harus Diperhatikan Dalam PengkajianHal-hal yang harus Diperhatikan Dalam Pengkajian meliputi :
1. Data yang dikumpulkan harus menyeluruh meliputi aspek bio-
psiko-sosial dan spiritual.
2. Menggunakan berbagai sumber yang ada relevansinya dengan
masalah klien dan menggunakan cara-cara pengumpulan data
yang sesuai dengan kebutuhan klien.
3. Dilakukan secara sistematis dan terus-menerus.
4. Dicatat dalam catatan keperawatan secara sistematis dan terus-
menerus.
5. Dikelompokkan menurut kebutuhan bio-psiko-sosial dan
spiritual.
6. Dianalisis dengan dukungan pengetahuan yang relevan.
1.4 Masalah Dalam Pulta
Masalah yang mungkin terjadi selama pulta adalah :
a) Ketidakmampuan perawat mengorganisir data dasar.
b) Kehilangan data yang telah dkumpulkan.
c) Data yang tidak relevan.
d) Adanya duplikasi data.
e) Mispersepsi data.
f) Tidak lengkap
g) Adanya interpretasi data dalam mengobservasi perilaku.
12
-
7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2
17/34
h) Kegagalan dalam mengambil data dasar terbaru.
2. Analisa Data
2.1 Pengertian Analisa Data
Analisa data adalah kemampuan kognitif perawat dalam
pengembangan daya berpikir dan penalaran yang dipengaruhi oleh
latar belakang ilmu dan pengetahuan, pengalaman, dan pengertian
tentang subtansi ilmu keperawatan dan proses penyakit. Dalam
melakukan analisa data diperlukan kemampuan menghubungkan data
dengan penyebab berdasarkan konsep, teori dan prinsip yang relevan
untuk membuat kesimpulan dalam menentukan masalah keperawatan
klien.
2.2 Dasar analisis
1. Anatomi fisiologi
2. Patofisiologi penyakit
3. Mikrobiologi parasitologi
4. Farmakologi
5. Ilmu perilaku
6. konsep-konsep (manusia, sehat-sakit, keperawatan, dll)
7. Tindakan dan prosedur keperawatan
8. Teori-teori keperawatan
2.3 Fungsi analisa data
1. Dapat menginterpretasi data keperawatan dan kesehatan, sehingga
data yang diperoleh memiliki makna dan arti dalam menentukan
masalah dan kebutuhan klien.
2. Sebagai proses pengambilan keputusan dalam menentukan
alternatif pemecahan masalah yang dituangkan dalam rencana
asuhan keperawatan, sebelum melakukan tindakan keperawatan.
13
-
7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2
18/34
2.4 Pedoman analisa data
1. Menyusun kategorisasi data secara sistematis dan logis
2. Identifikasi kesenjangan data
3. Menentukan pola alternatif pemecahan masalah
4. Menerapkan teori, model, kerangka kerja, nrma dan standart,
dibandingkan dengan data senjang
5. Identifikasi kemampuan dan keadaan yang menunjang asuhan
keperawatan klien
6. Membuat hubungan sebab akibat antara data dengan masalah
yang timbul.
2.5 Cara analisa data
2. Validasi kembali data, teliti kembali data yang terkumpul.
3. Identifikasi kesenjangan data.
4. Susun kategorisasi data secara sistematis dan logis.
5. Identifikasi kemampuan dan keadaan yang menunjang askep
klien.
6. Buat hubungan sebab akibat antara data dengan masalah dan
penyebabnya.
7. Buat kesimpulan tentang kesenjangan yang ditemukan.
3. Diagnosa Keperawatan
3.1 Pengertian Diagnosa Keperawatan
Diagnosis Keperawatan merupakan keputusan klinik tentang
respon individu, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan
aktual atau potensial, dimana berdasarkan pendidikan dan
pengalamannya, perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi
dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga, menurunkan,
membatasi, mencegah dan merubah status kesehatan klien
(Carpenito, 2000; Gordon, 1976 & NANDA).
Diagnosis keperawatan ditetapkan berdasarkan analisis dan
interpretasi data yang diperoleh dari pengkajian keperawatan klien.
Diagnosis keperawatan memberikan gambaran tentang masalah atau
14
-
7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2
19/34
status kesehatan klien yang nyata (aktual) dan kemungkinan akan
terjadi, dimana pemecahannya dapat dilakukan dalam batas
wewenang perawat.
3.2 Tujuan Diagnosa Keperawatan
Tujuan diagnosa keperawatan untuk mengidentifikasi :
a) Masalah dimana adanya respon klien terhadap status kesehatan
atau penyakit.
b) Faktor-faktor yang menunjang atau menyebabkan suatu masalah
(etiologies).
c) Dan kemampuan klien untuk mencegah atau menyelesaikanmasalah
3.3 Komponen Diagnosa Keperawatan
Rumusan diagnosis keperawatan mengandung tiga komponen utama,
yaitu :
a) Problem (P/masalah), merupakan gambaran keadaan klien
dimana tindakan keperawatan dapat diberikan. Masalah adalah
kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang
seharusnya tidak terjadi.
Tujuan : menjelaskan status kesehatan klien atau masalah
kesehatan klien secara jelas dan sesingkat mungkin. Diagnosis
keperawatan disusun dengan menggunakan standart yang telah
disepakati (NANDA, Doengoes, Carpenito, Gordon, dll), supaya:
Perawat dapat berkomunikasi dengan istilah yang dimengerti
secara umum.
Memfasilitasi dan mengakses diagnosa keperawatan.
Sebagai metode untuk mengidentifikasi perbedaan masalah
keperawatan dengan masalah medis.
Meningkatkan kerjasama perawat dalam mendefinisikan
diagnosis dari data pengkajian dan intervensi keperawatan,
sehingga dapat meningkatkan mutu asuhan keperawatan.
15
-
7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2
20/34
b) Etiologi (E/penyebab), keadaan ini menunjukkan penyebab
keadaan atau masalah kesehatan yang memberikan arah terhadap
terapi keperawatan. Penyebabnya meliputi : perilaku,
lingkungan, interaksi antara perilaku dan lingkungan.
Unsur-unsur dalam identifikasi etiologi :
Patofisiologi penyakit : adalah semua proses penyakit, akut
atau kronis yang dapat menyebabkan / mendukung masalah.
Situasional : personal dan lingkungan (kurang pengetahuan,
isolasi sosial, dll)
Medikasi (berhubungan dengan program
pengobatan/perawatan) : keterbatasan institusi atau rumah
sakit, sehingga tidak mampu memberikan perawatan.
Maturasional :
Adolesent : ketergantungan dalam kelompok
Young Adult : menikah, hamil, menjadi orang tua
Dewasa : tekanan karier, tanda-tanda pubertas.
c) Sign & symptom (S/tanda & gejala), adalah ciri, tanda atau
gejala, yang merupakan informasi yang diperlukan untuk
merumuskan diagnosis keperawatan. Jadi rumus diagnosis
keperawatan adalah : PE / PES.
3.4 Syarat Penyusunan Diagnosa Keperawatan
a) Perumusan harus jelas dan singkat dari respon klien terhadap
situasi atau keadaan yang dihadapi.
b) Spesifi dan akurat (pasti).
c) Dapat merupakan pernyataan dari penyebab.
d) Memberikan arahan pada asuhan keperawatan.
e) Dapat dilaksanakan oleh perawat.
f) Mencerminan keadaan kesehatan klien.
16
-
7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2
21/34
3.5 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Dalam menentukan Diagnosa
Keperawatan
a) Berorientasi kepada klien, keluarga dan masyarakat.
b) Bersifat aktual atau potensial.
c) Dapat diatasi dengan intervensi keperawatan.
d) Menyatakan masalah kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat, serta faktor-faktor penyebab timbulnya masalah
tersebut.
3.6 Langkah-Langkah Menentukan Diagnosa Keperawatan
3.6.1 Klasifikasi & Analisis DataPengelompokkan data adalah mengelompokkan data-
data klien atau keadaan tertentu dimana klien mengalami
permasalahan kesehatan atau keperawatan berdasarkan
kriteria permasalahannya. Pengelmpkkan data dapat disusun
berdasarkan pola respon manusia (taksonomi NANDA)
dan/atau pola fungsi kesehatan (Gordon, 1982).
Respon Manusia (Taksonomi NANDA I) : 9 pola
Pertukaran
Komunikasi
Berhubungan
Nilai-nilai
Pilihan
Bergerak
Penafsiran
Pengetahuan
Perasaan
Pola Fungsi Kesehatan (Gordon, 1982 cited in Asih, 1994) :
Persepsi kesehatan : pola penatalaksanaan kesehatan
Nutrisi : pola metabolisme
17
-
7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2
22/34
Pola eliminasi
Aktivitas : pola latihan
Tidur : pola istirahat
Kognitif : pola perseptual
Persepsi diri : pola konsep diri
Peran : pola hubungan
Seksualitas : pola reproduktif
Koping : pola toleransi stress
Nilai : pola keyakinan
3.6.2 Mengindentifikasi masalah klien
a) Menentukan kelebihan klien
Apabila klien memenuhi standar kriteria
kesehatan, perawat kemudian menyimpulkan bahwa
klien memiliki kelebihan dalam hal tertentu. Kelebihan
tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan atau
membantu memecahkan masalah yang klien hadapi.b) Menentukan masalah klien
Jika klien tidak memenuhi standar kriteria, maka
klien tersebut mengalami keterbatasan dalam aspek
kesehatannya dan memerlukan pertolongan.
c) Menentukan masalah yang pernah dialami oleh klien
Pada tahap ini, penting untuk menentukan
masalah potensial klien. Misalnya ditemukan adanya
tanda-tanda infeksi pada luka klien, tetapi dari hasil test
laboratorium, tidak menunjukkan adanya suatu kelainan.
Sesuai dengan teori, maka akan timbul adanya infeksi.
Perawat kemudian menyimpulkan bahwa daya tahan
tubuh klien tidak mampu melawan infeksi.
d) Penentuan keputusan
18
-
7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2
23/34
Tidak ada masalah, tetapi perlu peningkatan status
dan fungsi (kesejahteraan) : tidak ada indikasi
respon keperawatan, meningkatnya status kesehatan
dan kebiasaan, serta adanya inisiatif promosi
kesehatan untuk memastikan ada atau tidaknya
masalah yang diduga.
Masalah kemungkinan (possible problem) : pola
mengumpulkan data yang lengkap untuk
memastikan ada atau tidaknya masalah yang diduga.
Masalah aktual, resiko, atau sindrom : tidak mampu
merawat karena klien menolak masalah dan
pengobatan, mulai untuk mendesain perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi untuk mencegah,
menurunkan, atau menyelesaikan masalah.
Masalah kolaboratif : konsultasikan dengan tenaga
kesehatan profesional yang kompeten dan bekerja
secara kolaboratif pada masalah tersebut. Masalah
kolaboratif adalah komplikasi fisiologis yang
diakibatkan dari patofisiologi, berhubungan dengan
pengobatan dan situasi yang lain. Tugas perawat
adalah memonitor, untuk mendeteksi status klien
dan kolaboratif dengan tenaga medis guna
pengobatan yang tepat.
3.6.3 Validasi diagnosis keperawatan
Adalah menghubungkan dengan klasifikasi gejala dan
tanda-tanda yang kemudian merujuk kepada kelengkapan dan
ketepatan data. Untuk kelengkapan dan ketepatan data, kerja
sama dengan klien sangat penting untuk saling percaya,
sehingga mendapatkan data yang tepat.
Pada tahap ini, perawat memvalidasi data yang ada
secara akurat, yang dilakukan bersama klien atau keluarga
19
-
7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2
24/34
dan atau masyarakat. Validasi tersebut dilaksanakan dengan
mengajukan pertanyaan atau pernyataan yang reflektif
kepada klien atau keluarga tentang kejelasan interpretasi
data. Begitu diagnosis keperawatan disusun, maka harus
dilakukan validasi.
3.6.4 Menyusun diagnosis keperawatan sesuai dengan prioritasnya
Setelah perawat mengelompokkan, mengidentifikasi,
dan memvalidasi data-data yang signifikan, maka tugas
perawat pada tahap ini adalah merumuskan suatu diagnosis
keperawatan. Diagnosa keperawatan dapat bersifat aktual,resiko, sindrom, kemungkinan dan wellness.
Menyusun diagnosis keperawatan hendaknya
diurutkan menurut kebutuhan yang berlandaskan hirarki
Maslow (kecuali untuk kasus kegawat daruratan,
menggunakan prioritas berdasarkan yang mengancam
jiwa):
Diagnosa Keperawatan menurut Carpenito (2000)
dapat dibedakan menjadi 5 kategori :
Aktual : menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai
dengan data klinik yang ditemukan.
Resiko : Menjelaskan masalah kesehatan yang nyata
akan terjadi jika tidak dilakukan intervensi (Keliat,
1990).
Kemungkinan : menjelaskan bahwa perlu adanya data
tambahan untuk memastikan masalah keperawatan
kemungkinan. Pada keadaan ini masalah dan faktor
pendukung belum ada tapi sudah ada faktor yang dapat
menimbulkan masalah (Keliat, 1990).
Diagnosa Keperawatan Wellness adalah keputusan
klinik tentang keadaan individu, keluarga, dan atau
masyarakat dalam transisi dari tingkat sejahtera tertentu
20
-
7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2
25/34
ke tingkat sejahtera yang lebih tinggi. Ada 2 kunci yang
harus ada : 1) sesuatu yang menyenangkan pada tingkat
kesejahteraan yang lebih tinggi. 2) Adanya status dan
fungsi yang efektif.
Diagnosa Keperawatan Syndrome adalah diagnosa
yang terdiri dari kelompok diagnosa keperawatan aktual
dan resiko tinggi yang diperkirakan akan muncul /
timbul karena suatu kejadian / situasi tertentu.
3.7 Dokumentasi Diagnosa Keperawatan
a) Resiko Gunakan format PES untuk semua masalah aktual danPE untuk masalah.
b) Catat diagnosis keperawtaan resiko ke dalam format diagnosis
keperawatan.
c) Gunakan istilah diagnosis keperawatan yang ada dalam
NANDA ( terbaru : 2007 2008 ).
d) Mulai pernyataan diagnosis keperawatan dengan
mengidentifikasi informasi tentang data untuk diagnosis
keperawatan.
e) Masukkan pernyataan diagnosis keperawatan ke dalam daftar
masalah.
f) Hubungkan setiap diagnosis keperawatan ketika menemuan
masalah perawatan.
g) Gunakan diagnosis keperawatan sebagai pedoman untuk
pengkajian, perencanaan, intervensi dan evaluasi.
4. Intervensi Keperawatan
4.1 Pengertian
Menurut Kozier et al. (1995) perencanaan adalah sesuatu
yang telah dipertimbangkan secara mendalam, tahap yang sistematis
dari proses keperawatan meliputi kegiatan pembuatan keputusan dan
pemecahan masalah.
21
-
7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2
26/34
Dalam perencanaan keperawatan, perawat menetapkannya
berdasarkan hasil pengumpulan data dan rumusan diagnosa
keperawatan yang merupakan petunjuk dalam membuat tujuan dan
asuhan keperawatan untuk mencegah, menurunkan, atau
mengeliminasi masalah kesehatan klien.
4.2 Tujuan Perencanaan
Tujuan rencana tindakan keperawatan dapat dibagi menjadi
dua (Carpenito, 2000) :
a) Tujuan Administratif
Untuk mengidentifikasi fokus keperawatan kepada klienatau kelompok
Untuk membedakan tanggung jawab perawat dengan
profesi kesehatan lainnya
Untuk menyediakan suatu kriteria guna pengulangan dan
evaluasi keperawatan
Untuk menyediakan kriteria klasifikasi klien
b) Tujuan Klinik
Menyediakan suatu pedoman dalam penulisan
Mengkomunikasikan dengan staf perawat
Menyediakan kriteria hasil sebagai pengulangan dan
evaluasi keperawatan
Rencana tindakan yang spesifik secara langsung bagi
individu, keluarga, dan tenaga kesehatan lain untuk
melaksanakan
4.3 Langkah-Langkah Perencanaan
Untuk mengevaluasi rencana tindakan keperawatan, maka ada
beberapa komponen yang perlu diperhatikan :
4.3.1 Tahap I : Menentukan Prioritas Masalah
Melalui pengkajian, perawat mampu mengidentifikasi
respon klien yang aktual atau potensial yang memerlukan
22
-
7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2
27/34
suatu tindakan. Dalam menentukan perencanaan perlu
menyusun suatu sistem untuk menentukan diagnosa yang
akan diambil tindakan pertama kali. Salah satu sistem yang
bisa digunakan adalah hirarki kebutuhan manusia (Iyer et
al., 1996)
Secara realistik, perawat tidak dapat mengharapkan
dapat menyelesaikan semua diagnosa keperawatan dan
masalah kolaboratif yang terjadi kepada klein. Dengan
mengidentifikasi prioritas kelompok diagnosa keperawatan
dan masalah kolaboratif, perawat dapat memprioritaskan
peralatan yang diperlukan.
4.3.2 Tahap II : Menuliskan Kriteria Hasil
Tujuan klien dan tujuan keperawatan adalah standar
yang digunakan untuk mengevaluasi kemajuan klien atau
ketrampilan perawat. (Alfaro (1994)).
Karena kriteria hasil untuk diagnosa keperawatan
mewakili status kesehatan klien yang dapat dicapai dan
dipertahankan melalui rencana tindakan keperawatan
mandiri, sehingga dapat membedakan antara diagnosa
keperawatan dan masalah kolaboratif.
4.3.3 Tahap III : Rencana Tindakan
Rencana tindakan adalah desain spesifik intervensi
untuk membantu klien dalam mencapai kriteria hasil.
Rencana tindakan dilaksanakan berdasarkan komponen
penyebab dari diagnosa keperawatan. Oleh karena itu rencanmengidentifikasi suatu aktifitas yang diperlukan untuk
membatasi faktor-faktor pendukung terhadap suatu
permasalahan.
4.3.4 Tahap IV : Dokumentasi
Rencana tindakan keperawatan adalah suatu proses
informasi, penerimaan, pengiriman, dan evaluasi pusat
rencana yang dilaksanakan oleh seorang perawat profesional
23
-
7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2
28/34
(Ryan, 1973). Format repra membantu perawat untuk
memproses informasi yang didapatkan selama tahap
pengkajian dan diagnosa keperawatan.
5. Implementasi Keperawatan
5.1 Pengertian Implementasi
Merupakan inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai
tujuan yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai dimulai setelah
rencana tindakan disusun dan ditujukan pada nursing orders untuk
membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu
rencana tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk memodifikasi
faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan klien.
Tujuan dari pelaksanaan adalah membantu klien dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yang mencakup peningkatan
kesehatan, pencegahan, penyakit, pemulihan kesehatan dan
memfasilitasi koping.
5.2 Tahap Tindakan Perawatan
5.2.1 Tahap I : Persiapan
Tahap awal tindakan keperawatan ini menuntut
perawat mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan
dalam tindakan. Meliputi :
Review tindakan keperawatan yang diidentifikasi pada
tahap perencanaan
Menganalisa pengetahuan dan ketrampilan keperawatan
yang diperlukan
Mengetahui komplikasi dari tindakan keperawatan yang
mungkin timbul
Menentukan dan mempersiapkan peralatan yang
diperlukan
Mempersiapkan lingkungan yang kondusif sesuai dengan
tindakan
24
-
7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2
29/34
Mengidentifikasi aspek hukum dan etik terhadap resiko
dari potensi tindakan
5.2.2 Tahap II : Intervensi
Fokus tahap pelaksanaan tindakan perawatan adalah
kegiatan pelaksanaan tindakan dari perencanaan untuk
memenuhi kebutuhan fisik dan emosional. Pendekatan ini
meliputi :
Independen adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh
perawat tanpa petunjuk dan perintah dari doktek atau
tenaga kesehatan lainnya. Tipe tindakan independen
keperawatan dapat dikatagorikan menjadi 4, yaitu
tindakan diagnostik, tindakan terapeutik, tindakan
edukatif, dan tindakan merujuk.
Interdependen menjelaskan suatu kegiatan yang
memelukan suatu kerjasama dengan tenaga kesehatan
lainnya,misalnya tenaga sosial, ahli gizi, fisioterapi dan
dokter.
Dependen ini berhubungan dengan pelaksanaan rencana
tindakan medis. Tindakan tersebut menandakan suatu cara
dimana tindakan medis dilaksanakan.
5.2.3 Tahap III : Dokumentasi
Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh
pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap suatu kejadian
dalam proses keperawatan. Ada 3 tipe sistem pencatatan yang
digunakan pada dokumentasi : 1) Sources-Oriented records,
2) Problem-Oriented records, 3) Computer-Assissted records.
5.3 Pertimbangan Dalam Implementasi Tindakan Keperawatan
Dalam Implementasi Tindakan Keperawatan memerlukan
beberapa pertimbangan, antara lain :
25
-
7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2
30/34
1. Individualitas klien, dengan mengkomunikasikan makna dasar
dari suatu implementasi keperawatan yang akan dilakukan.
2. Melibatkan klien dengan mempertimbangkan energi yang
dimiliki, penyakitnya, hakikat stressor, keadaan psiko-sosio-
kultural, pengertian terhadap penyakit dan intervensi.
3. Pencegahan terhadap komplikasi yang mungkin terjadi.
4. Mempertahankan kondisi tubuh agar penyakit tidak menjadi
lebih parah serta upaya peningkatan kesehatan.
5. Upaya rasa aman dan bantuan kepada klien dalam memenuhi
kebutuhannnya.
6. Penampilan perawat yang bijaksana dari segala kegiatan yang
dilakukan kepada klien.
5.4 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pelaksanaan
Implementasi Keperawatan
Secara operasional hal-hal yang perlu diperhatikan perawat
dalam pelaksanaan implementasi keperawatan adalah:
a) Pada tahap persiapan
Menggali perasaan, analisis kekuatan dan keterbatasan
professional pada diri sendiri.
Memahami rencana keperawatan secara baik.
Menguasai keterampilan teknis keperawatan.
Memahami rasional ilmiah dari tindakan yang akan
dilakukan.
Mengetahui sumber daya yang diperlukan.
Memahami kode etik dan aspek hukum yang berlaku dalam
pelayanan keperawatan.
Memahami standar praktik klinik keperawatan untuk
mengukur keberhasilan.
Memahami efek samping dan komplikasi yang mungkin
muncul.
Penampilan perawat harus menyakinkan.
26
-
7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2
31/34
b) Pada tahap pelaksanaan
Mengkomunikasikan atau menginformasikan kepada klien
tentang keputusan tindakan keperawatan yang akan
dilakukan oleh perawat.
Beri kesempatan kepada klien untuk mengekspresikan
perasaannya terhadap penjelasan yang telah diberikan oleh
perawat.
Menerapkan pengetahuan intelektual, kemampuan hubungan
antar manusia dan kemampuan teknis keperawatan dalam
pelaksanaan tindakan keperawatan yang diberikan oleh
perawat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pelaksanaan
tindakan adalah energi klien, pencegahan kecelakaan dan
komplikasi, rasa aman, privacy, kondisi klien, respon klien
terhadap tindakan yang telah diberikan.
c) Pada tahap terminasi
Terus memperhatikan respons klien terhadap tindakan
keperawatan yang telah diberikan.
Tinjau kemajuan klien dari tindakan keperawatan yang telah
diberikan.
Rapikan peralatan dan lingkungan klien dan lakukan
terminasi.
Lakukan pendokumentasian.
6. Evaluasi Keperawatan
6.1 Pengertian
Tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan
yang menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana
tindakan, dan pelaksanaannya sudah berhasil dicapai. Meskipun
27
-
7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2
32/34
tahap evaluasi diletakkan pada akhir proses keperawatan, evaluasi
merupakan bagian integral pada setiap tahap proses keperawatan
6.2 Tujuan Evaluasi
Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan klien
dalam mencapai tujuan. Hal ini bisa dilaksanakan dengan
mengadakan hubungan dengan klien
6.3 Macam-Macam Evaluasi
a. Evaluasi formatif
Hasil observasi dan analisa perawat terhadap respon pasiensegera pada saat / setelah dilakukan tindakan keperawatan
Ditulis pada catatan perawatan
Contoh: membantu pasien duduk semifowler, pasien dapat
duduk selama 30 menit tanpa pusing
b. Evaluasi Sumatif SOAPIER
Rekapitulasi dan kesimpulan dari observasi dan analisa
status kesehatan sesuai waktu pada tujuan
Ditulis pada catatan perkembangan
6.4 Tahap Dalam Evaluasi
Mengidentifikasi kriteria hasil standar untuk mengukur
keberhasilan
Mengumpulkan dat asehubungan dengan kriteria hasil yang
telah ditetapkan. Contoh : dalam waktu 1 mg BB naik kg
Mengevaluasi pencapaian tujuan dengan membandingkan
data yang dikumpulkan dengan kriteria. Contoh: setelah 1
mg perawat menimbang BB naik kg
Modifikasi rencana keperawatan
28
-
7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2
33/34
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dokumentasi keperawatan adalah suatu catatan yang dapat dibuktikan
atau dijadikan bukti dari segala macam tuntutan, yang berisi data lengkap,
nyata dan tercatat bukan hanya tentang tingkat kesakitan dari pasien, tetapi
juga jenis / tipe, kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan dalam memenuhi
kebutuhan pasien. (Fisbach 1991)
Tahap-tahap dari proses dokumentasi keperawatan ada 5. Yaitu :
1. Pengkajian Keperawatan
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi Keperawatan
4. Implementasi Keperawatan
5. Evaluasi Keperawatan
Dan dalam pembuatan dokumentasi keperawatan harus sistematis
dengan urutan diatas.
B. Saran
Dokumentasi keperawatan sangatlah penting dalam proses
keperawatan terhadap klien. Jadi kita sebagai mahasiswa harus belajar
memahami apa itu dokumentasi keperawatan dan bagaimana cara
membuatnya. Sehingga jika kelak kita terjun dilahan kita sebagai calon
perawat sudah paham dengan cara pembuatan dan tujuan pembuatan
dokumentasi keperawatan.
29
-
7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2
34/34
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam. 2001. Proses & Dokumentasi Keperawatan Konsep & Praktik.
Jakarta : Salemba Medika.
Tarwoto, Wartonah. 2005.Kebutuhan dasar Manusia. Jakarta : Salemba Medika
http://anita-anjarita.blogspot.com/2012/04/konsep-dasar-dokumentasi-
keperawatan.html