Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2

download Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2

of 34

Transcript of Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2

  • 7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2

    1/34

    DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN

    Diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah dokumentasi keperawatan

    Dosen : Ibu. Hj Entin Suharti, S.Pd., S.Kep., M.Kes

    Disusun Oleh :

    HENDRA LESMANA

    NIM : 2012.048

    AKADEMI KEPERAWATANKABUPATEN SUBANG

    Jl. Brigjen Katamso No 37 Telp. (0260) 412520 Subang

    2013

  • 7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2

    2/34

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan

    rahmat dan karunia-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas

    ini dengan lancar. Pembuatan tugas ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas

    yang diberikan oleh dosen pengampu matakuliah Dokumentasi Keperawatan.

    Tugas ini dibuat dari sumber yang saya peroleh dari buku panduan yang

    berkaitan dengan dokumentasi keperawatan, serta infomasi dari media massa.

    Saya berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat

    bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai

    dokumentasi keperawatan. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka

    saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah

    yang lebih baik.

    Subang, Agustus 2013

    Penulis

    i

  • 7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2

    3/34

    DAFTAR ISI

    Halaman

    KATA PENGANTAR.................................................................................... i

    DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang ......................................................................... 1

    B. Tujuan Umum .......................................................................... 1

    C. Tujuan Khusus ......................................................................... 1

    BAB II KONSEP DASAR DOKUMENTASI KEPERAWATAN

    A. Konsep Dokumentasi Keperawatan ......................................... 2

    B. Proses Dokumentasi Keperawatan ........................................... 3

    1. Pengkajian Keperawatan ..................................................... 3

    2. Analisa Data ........................................................................ 13

    3. Diagnosa Keperawatan ........................................................ 14

    4. Intervensi Keperawatan ....................................................... 21

    5. Implementasi Keperawatan ................................................. 24

    6. Evaluasi Keperawatan ......................................................... 27

    BAB III PENUTUP

    A. Kesimpulan ............................................................................... 29

    B. Saran .......................................................................................... 29

    DAFTAR PUSTAKA

    ii

  • 7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2

    4/34

    iii

  • 7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2

    5/34

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Ilmu Keperawatan didasarkan pada suatu teori yang sangat las. Proses

    keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik

    keperawatan. Hal ini bisa disebut sebagai suatu pendekatan problem-solving

    yang memerlukan ilmu, teknik, dan ketrampilan interpersonal dan ditujukan

    untuk memenuhi kebutuhan klien/ keluarga. Proses keperawatan terdiri dari

    lima tahap yang sequensial dan berhubungan. Antara lain yaitu pengkajian,

    diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi (Iyer et al., 1996). Tahap

    tersebut berintegrasi terhadap fungsi intelektual problem-solving dalam

    mendefinisikan suatu tindakan perawatan.

    B. Tujuan Umum

    Mengetahui tentang pengkajian, analisa data, diagnosa, intervensi,

    implementasi, dan evaluasi dalam pendokumentasian keperawatan

    C. Tujuan Khusus

    1. Mengetahui tahap-tahap pembuatan dokumentasi keperawatan

    2. Mengetahui pengertian, tujuan, dan proses pengkajian keperawatan

    3. Mengetahui pengertian, tujuan, dan proses analisa data

    4. Mengetahui pengertian, tujuan, dan proses diagnosa keperawatan

    5. Mengetahui pengertian, tujuan, dan proses intervensi keperawatan

    6. Mengetahui pengertian, tujuan, dan proses implementasi keperawatan7. Mengetahui pengertian, tujuan, dan proses evaluasi

    1

  • 7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2

    6/34

    BAB II

    KONSEP DASAR DOKUMENTASI KEPERAWATAN

    A. Konsep Dokumentasi Keperawatan

    Dokumentasi keperawatan adalah suatu catatan yang dapat dibuktikan

    atau dijadikan bukti dari segala macam tuntutan, yang berisi data lengkap,

    nyata dan tercatat bukan hanya tentang tingkat kesakitan dari pasien, tetapi

    juga jenis / tipe, kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan dalam memenuhi

    kebutuhan pasien. (Fisbach 1991)

    1. Tujuan Dokumentasi Keperawatan (Potter 1989)

    Tujuan dokumentasi keperawatan sebagai :

    Alat komunikasi anggota tim

    Biling keuangan

    Bahan pendidikan

    Sumber data dalam menyusun NCP

    Audit keperawatan

    Dokumen yang legal

    Informasi statistik

    Bahan penelitian

    2. Prinsip-prinsip dokumentasi Keperawatan ( Carpenito 1991)

    Aspek-aspek keakuratan data, brevity (ringkas) dan legibility (mudah

    dibaca).

    Hal yang pokok dalam prinsip-prinsip dokumentasi adalah :

    a) Dokumentasi harus dilakukan segera setelah pengkajian pertama

    dilakukan, demikian juga pada setiap langkah kegiatan keperawatan.

    b) Bila memungkinkan, catat setiap respon pasien / keluarganya tentang

    informasi / data yang penting tentang keadaannya.

    c) Pastikan kebenaran setiap data data yang akan dicatat.

    2

  • 7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2

    7/34

    d) Data pasien harus objektif dan bukan merupakan penafsiran perawat,

    dalam hal ini perawat mencatat apa yang dilihat dari respon pasien

    pada saat merawat pasien mulai dari pengkajian sampai evaluasi.

    e) Dokumentasikan dengan baik apabila terjadi hal-hal sebagai berikut :

    adanya perubahan kondisi atau munculnya masalah baru, respon

    pasien terhadap bimbingan perawat.

    f) Harus dihindari dokumentais yang baku sebab sifat individu /Pasien

    adalah unik dan setiap pasien mempunyai masalah yang berbeda.

    g) Hindari penggunaan istilah penulisan yang tidak jelas dari setiap

    catatan yang dicatat, harus disepakati atas kebijaksanaan institut

    setempat.

    h) Data harus ditulis secara syah dengan menggunakan tinta dan jangan

    menggunakan pinsil agar tidak mudah dihapus.

    i) Untuk merubah atau menutupi kesalahan apabila terjadi salah tulis,

    coret dan diganti dengan yang benar kemudian ditanda tangani.

    j) Untuk setiap kegiatan dokumentasi, cantumkan waktu tanda tangan

    dan nama jelas penulis.

    k) Wajib membaca setiap tulisan dari anggota lain kesehatan yang lain

    sebelum menulis data terakhir.

    l) Dokumentasi harus dibuat dengan tepat, jelas dan lengkap

    B. Proses Dokumentasi Keperawatan

    1. Pengkajian Keperawatan

    1.1 Definisi Pengkajian

    Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatanyang bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang

    klien, agar dapat mengidentifikasi, mengenali masalah-masalah,

    kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien, baik fisik, mental,

    sosial dan lingkungan (Effendy, 1995).

    Pengumpulan dan pengorganisasian data harus

    menggambarkan dua hal, yaitu : status kesehatan klien dan kekuatan,

    masalah kesehatan yang dialami oleh klien.

    3

  • 7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2

    8/34

    Pengkajian keperawatan data dasar yang komprehensif

    adalah kumpulan data yang berisikan status kesehatan klien,

    kemampuan klien untuk mengelola kesehatan dan keperawatannya

    terhadap dirinya sendiri dan hasil konsultasi dari medis atau profesi

    kesehatan lainnya.

    Data fokus keperawatan adalah data tentang perubahan-

    perubahan atau respon klien terhadap kesehatan dan masalah

    kesehatannya, serta hal-hal yang mencakup tindakan yang

    dilaksanakan kepada klien.

    1.2 Tahap Pengkajian

    1.2.1 Pengumpulan Data

    Pengumpulan data adalah pengumpulan informasi

    tentang klien yang dilakukan secara sistematis untuk

    menentuan masalah-masalah, serta kebutuhan-kebutuhan

    keperawatan dan kesehatan klien.

    Pengumpulan informasi merupakan tahap awal dalam

    proses keperawatan. Dari informasi yang terumpul,

    didapatkan data dasar tentang masalah-masalah yang

    dihadapi klien. Selanjutnya data dasar tersebut digunaan

    untuk menentuan diagnosis keperawatan, merencanakan

    asuhan keperawatan, serta tindaan keperawatan untuk

    mengatasi masalah-masalah klien.

    Pengumpulan data dimulai sejak klien masuk ke

    rumah sakit (initial assessment), selama klien dirawat secaraterus-menerus (ongoing assessment), serta pengkajian ulang

    untuk menambah / melengkapi data (re-assessment).

    Tujuan Pengumpulan Data

    1. Memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan

    klien.

    2. Untuk menentukan masalah keperawatan dan

    kesehatan klien.

    4

  • 7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2

    9/34

    3. Untuk menilai keadaan kesehatan klien.

    4. Untuk membuat keputusan yang tepat dalam

    menentukan langah-langkah beriutnya.

    Karakteristik Data

    1. Lengkap

    Seluruh data diperlukan untuk mengidentifikasi

    masalah keperawatan klien. Data yang terkumpul harus

    lengkap guna membantu mengatasi masalah klien yang

    adekuat. Misalnya klien tidak mau makan kaji

    secara mendalam kenapa klien tidak mau makan (tidak

    cocok makanannya, kondisi fisiknya menolak untuk

    makan/patologis, atau sebab-sebab yang lain).

    2. Akurat dan nyata

    Untuk menghindari kesalahan, maka perawat

    harus berfikir secara akurat dan nyata untuk

    membuktikan benar-tidaknya apa yang telah didengar,

    dilihat, diamati dan diukur melalui pemeriksaan ada

    tidaknya validasi terhadap semua data yang sekiranya

    meragukan. Perawat tidak boleh langsung membuat

    kesimpulan tentang suatu kondisi klien. Misalnya, klien

    tidak mau makan. Perawat tidak boleh langsung

    menuliskan : `klien tidak mau makan karena depresi

    berat`. Diperlukan penyelidikan lanjutan untuk

    menetapkan kondisi klien. Dokumentasikan apa adanya

    sesuai yang ditemukan pada saat pengkajian.3. Relevan

    Pencatatan data yang komprehensif biasanya

    memerlukan banyak sekali data yang harus

    dikumpulkan, sehingga menyita waktu perawat untuk

    mengidentifikasi.

    5

  • 7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2

    10/34

    Informasi yang Diperlukan

    1. Segala sesuatu tentang klien sebagai makhluk bio-

    psiko-sosial & spiritual

    2. Kemampuan dalam mengatasi masalah dalam

    kehidupan sehari-hari

    3. Masalah kesehatan dan keperawatan yang

    mengganggu kemampuan klien

    4. Keadaan sekarang yang berkaitan dengan rencana

    asuhan keperawatan yang akan dilakuan terhadap

    klien

    Sumber Data

    1. Sumber data Primer

    Sumber data primer adalah data-data yang

    dikumpulkan dari klien, yang dapat memberikan

    informasi yang lengap tentang masalah kesehatan dan

    keperawatan yang dihadapinya.

    2. Sumber data Sekunder

    Sumber data sekunder adalah data-data yang

    diumpulkan dari orang terdekat klien (keluarga),

    seperti orang tua, saudara, atau pihak lain yang

    mengerti dan dekat dengan klien

    3. Sumber data lainnya

    Catatan klien (perawatan atau rekam medis

    klien) yang merupakan riwayat penyakit dan

    perawatan klien di masa lalu.

    Jenis Data

    1. Data Objektif

    Merupakan data yang diperoleh melalui suatu

    pengukuran dan pemeriksaan dengan menggunakan

    standart yang diakui (berlaku), seperti : warna kulit,

    tanda-tanda vital, tingkat kesadaran, dll. Data-data

    6

  • 7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2

    11/34

    tersebut diperoleh melalui `senses` : Sight, smell,

    hearing, touch dan taste.

    2. Data Subjektif

    Merupakan data yang diperoleh dari keluhan-

    keluhan yang disampaikan oleh klien, misalnya rasa

    nyeri, pusing, mual, ketakutan, kecemasan,

    ketidaktahuan, dll.

    Secara umum, sumber data yang dapat digunakan

    dalam pengumpulan data adalah :

    Klien sendiri sebagai sumber data utama (primer)

    Orang terdekat

    Catatan klien

    Riwayat penyakit (pemeriksaan fisik dan catatan

    perkembangan)

    Konsultasi

    Hasil pemeriksaan diagnostic

    Catatan medis dan anggota tim kesehatan lainnya

    Perawat lain

    Kepustakaan

    Cara Pengumpulan Data

    1. Wawancara

    Wawancara adalah menanyakan atau

    membuat tanya-jawab yang berkaitan dengan masalah

    yang dihadapi oleh klien, biasa juga disebut dengan

    anamnesa. Wawancara berlangsung untuk

    menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan

    masalah yang dihadapi klien dan merupakan suatu

    komunikasi yang direncanakan.

    Tujuan dari wawancara adalah untuk

    memperoleh data tentang masalah kesehatan dan

    masalah keperawatan klien, serta untuk menjalin

    7

  • 7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2

    12/34

    hubungan antara perawat dengan klien. Selain itu

    wawancara juga bertujuan untuk membantu klien

    memperoleh informasi dan berpartisipasi dalam

    identifikasi masalah dan tujuan keperawatan, serta

    membantu perawat untuk menentukan investigasi

    lebih lanjut selama tahap pengajian.

    Semua interaksi perawat dengan klien adalah

    berdasarkan komunikasi. Komunikasi keperawatan

    adalah suatu proses yang kompleks dan memerlukan

    kemampuan skill komunikasi dan interaksi.

    Komunikasi keperawatan biasanya digunakan untuk

    memperoleh riwayat keperawatan. Istilah komunikasi

    terapeutik adalah suatu teknik yang berusaha untuk

    mengajak klien dan keluarga untuk bertukar pikiran

    dan perasaan. Teknik tersebut mencakup ketrampilan

    secara verbal maupun non verbal, empati dan rasa

    kepedulian yang tinggi.

    Teknik verbal meliputi pertanyaan terbuka

    atau tertutup, menggali jawaban dan memvalidasi

    respon klien. Teknik non verbal meliputi :

    mendengarkan secara aktif, diam, sentuhan dan konta

    mata. Mendengarkan secara aktif merupakan suatu

    hal yang penting dalam pengumpulan data, tetapi juga

    merupakan sesuatu hal yang sulit dipelajari.

    Tahapan wawancara / komunikasi :a. Persiapan

    Sebelum melaukan komunikasi dengan

    klien, perawat harus melakukan persiapan dengan

    membaca status klien. Perawat diharapkan tidak

    mempunyai prasangka buruk kepada klien, karena

    akan mengganggu dalam membina hubungan

    saling percaya dengan klien.

    8

  • 7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2

    13/34

    Jika klien belum bersedia untuk

    berkomunikasi, perawat tidak boleh memaksa

    atau memberi kesempatan kepada klien kapan

    mereka sanggup. Pengaturan posisi duduk dan

    teknik yang akan digunakan dalam wawancara

    harus disusun sedemikian rupa guna

    memperlancar wawancara.

    b. Pembukaan atau perkenalan

    Langkah pertama perawat dalam

    mengawali wawancara adalah dengan

    memperkenalkan diri : nama, status, tujuan

    wawancara, waktu yang diperlukan dan faktor-

    faktor yang menjadi pokok pembicaraan. Perawat

    perlu memberikan informasi kepada klien

    mengenai data yang terkumpul dan akan disimpan

    dimana, bagaimana menyimpannya dan siapa saja

    yang boleh mengetahuinya.

    c. Isi / tahap kerja

    Selama tahap kerja dalam wawancara,

    perawat memfokuskan arah pembicaraan pada

    masalah khusus yang ingin diketahui. Hal-hal

    yang perlu diperhatikan :

    Fokus wawancara adalah klien.

    Mendengarkan dengan penuh perhatian.

    Menanyakan keluhan yang paling dirasakan

    oleh klien.

    Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti

    oleh klien.

    Gunakan pertanyaan terbuka dan tertutup

    tepat pada waktunya.

    9

  • 7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2

    14/34

    Bila perlu diam, untuk memberikan

    kesempatan kepada klien untuk

    mengungkapkan perasaannya.

    Sentuhan teraputik, bila diperlukan dan

    memungkinan.

    d. Terminasi

    Perawat mempersiapkan untuk penutupan

    wawancara. Untuk itu klien harus mengetahui

    kapan wawancara dan tujuan dari wawancara

    pada awal perkenalan, sehingga diharapkan pada

    akhir wawancara perawat dan klien mampu

    menilai keberhasilan dan dapat mengambil

    kesimpulan bersama. Jika diperlukan, perawat

    perlu membuat perjanjian lagi untuk pertemuan

    berikutnya.

    2. Observasi

    Observasi adalah mengamati perilaku dan

    keadaan klien untuk memperoleh data tentang

    masalah kesehatan dan keperawatan klien. Observasi

    dilakukan dengan menggunakan penglihatan dan alat

    indra lainnya, melalui rabaan, sentuhan dan

    pendengaran. Tujuan dari observasi adalah

    mengumpulkan data tentang masalah yang dihadapi

    klien melalui kepekaan alat panca indra.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan

    observasi adalah :

    a. Tidak selalu pemeriksaan yang akan kita lakukan

    dijelaskan secara terinci kepada klien (meskipun

    komunikasi terapeutik tetap harus dilakukan),

    karena terkadang hal ini dapat meningkatkan

    kecemasan klien atau mengaburkan data (data yang

    diperoleh menjadi tidak murni). Misalnya : `Pak,

    10

  • 7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2

    15/34

    saya akan menghitung nafas bapak dalam satu

    menit` - kemungkinan besar data yang diperoleh

    menjadi tidak valid, karena kemungkinan klien

    akan berusaha untuk mengatur nafasnya.

    b. Menyangkut aspek fisik, mental, sosial dan

    spiritual klien.

    c. Hasilnya dicatat dalam catatan keperawatan,

    sehingga dapat dibaca dan dimengerti oleh perawat

    yang lain.

    3. Pemeriksaan Fisik

    Pemeriksaan fisik adalah melakukan

    pemeriksaan fisik klien untuk menentukan masalah

    kesehatan klien. Pemeriksaan fisik dapat dilakukan

    dengan berbagai cara, diantaranya adalah

    a. Inspeksi

    Adalah pemeriksaan yang dilakukan

    dengan cara melihat bagian tubuh yang diperiksa

    melalui pengamatan. Hasilnya seperti : Mata

    kuning (icteric), terdapat struma di leher, kulit

    kebiruan (sianosis), dll

    b. Palpasi

    Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan

    melalui perabaan terhadap bagian-bagian tubuh

    yang mengalami kelainan. Misalnya adanya

    tumor, oedema, krepitasi (patah/retak tulang), dll.c. Auskultasi

    Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan

    melalui pendengaran. Biasanya menggunakan alat

    yang disebut dengan stetoskop. Hal-hal yang

    didengarkan adalah : bunyi jantung, suara nafas,

    dan bising usus.

    11

  • 7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2

    16/34

    d. Perkusi

    Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan

    dengan mengetuk bagian tubuh menggunakan

    tangan atau alat bantu seperti reflek hammer

    untuk mengetahui reflek seseorang (dibicarakan

    khusus). Juga dilakukan pemeriksaan lain yang

    berkaitan dengan kesehatan fisik klien. Misalnya :

    kembung, batas-batas jantung, batas hepar-paru

    (mengetahui pengembangan paru), dll.

    1.3 Hal-hal yang harus Diperhatikan Dalam PengkajianHal-hal yang harus Diperhatikan Dalam Pengkajian meliputi :

    1. Data yang dikumpulkan harus menyeluruh meliputi aspek bio-

    psiko-sosial dan spiritual.

    2. Menggunakan berbagai sumber yang ada relevansinya dengan

    masalah klien dan menggunakan cara-cara pengumpulan data

    yang sesuai dengan kebutuhan klien.

    3. Dilakukan secara sistematis dan terus-menerus.

    4. Dicatat dalam catatan keperawatan secara sistematis dan terus-

    menerus.

    5. Dikelompokkan menurut kebutuhan bio-psiko-sosial dan

    spiritual.

    6. Dianalisis dengan dukungan pengetahuan yang relevan.

    1.4 Masalah Dalam Pulta

    Masalah yang mungkin terjadi selama pulta adalah :

    a) Ketidakmampuan perawat mengorganisir data dasar.

    b) Kehilangan data yang telah dkumpulkan.

    c) Data yang tidak relevan.

    d) Adanya duplikasi data.

    e) Mispersepsi data.

    f) Tidak lengkap

    g) Adanya interpretasi data dalam mengobservasi perilaku.

    12

  • 7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2

    17/34

    h) Kegagalan dalam mengambil data dasar terbaru.

    2. Analisa Data

    2.1 Pengertian Analisa Data

    Analisa data adalah kemampuan kognitif perawat dalam

    pengembangan daya berpikir dan penalaran yang dipengaruhi oleh

    latar belakang ilmu dan pengetahuan, pengalaman, dan pengertian

    tentang subtansi ilmu keperawatan dan proses penyakit. Dalam

    melakukan analisa data diperlukan kemampuan menghubungkan data

    dengan penyebab berdasarkan konsep, teori dan prinsip yang relevan

    untuk membuat kesimpulan dalam menentukan masalah keperawatan

    klien.

    2.2 Dasar analisis

    1. Anatomi fisiologi

    2. Patofisiologi penyakit

    3. Mikrobiologi parasitologi

    4. Farmakologi

    5. Ilmu perilaku

    6. konsep-konsep (manusia, sehat-sakit, keperawatan, dll)

    7. Tindakan dan prosedur keperawatan

    8. Teori-teori keperawatan

    2.3 Fungsi analisa data

    1. Dapat menginterpretasi data keperawatan dan kesehatan, sehingga

    data yang diperoleh memiliki makna dan arti dalam menentukan

    masalah dan kebutuhan klien.

    2. Sebagai proses pengambilan keputusan dalam menentukan

    alternatif pemecahan masalah yang dituangkan dalam rencana

    asuhan keperawatan, sebelum melakukan tindakan keperawatan.

    13

  • 7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2

    18/34

    2.4 Pedoman analisa data

    1. Menyusun kategorisasi data secara sistematis dan logis

    2. Identifikasi kesenjangan data

    3. Menentukan pola alternatif pemecahan masalah

    4. Menerapkan teori, model, kerangka kerja, nrma dan standart,

    dibandingkan dengan data senjang

    5. Identifikasi kemampuan dan keadaan yang menunjang asuhan

    keperawatan klien

    6. Membuat hubungan sebab akibat antara data dengan masalah

    yang timbul.

    2.5 Cara analisa data

    2. Validasi kembali data, teliti kembali data yang terkumpul.

    3. Identifikasi kesenjangan data.

    4. Susun kategorisasi data secara sistematis dan logis.

    5. Identifikasi kemampuan dan keadaan yang menunjang askep

    klien.

    6. Buat hubungan sebab akibat antara data dengan masalah dan

    penyebabnya.

    7. Buat kesimpulan tentang kesenjangan yang ditemukan.

    3. Diagnosa Keperawatan

    3.1 Pengertian Diagnosa Keperawatan

    Diagnosis Keperawatan merupakan keputusan klinik tentang

    respon individu, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan

    aktual atau potensial, dimana berdasarkan pendidikan dan

    pengalamannya, perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi

    dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga, menurunkan,

    membatasi, mencegah dan merubah status kesehatan klien

    (Carpenito, 2000; Gordon, 1976 & NANDA).

    Diagnosis keperawatan ditetapkan berdasarkan analisis dan

    interpretasi data yang diperoleh dari pengkajian keperawatan klien.

    Diagnosis keperawatan memberikan gambaran tentang masalah atau

    14

  • 7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2

    19/34

    status kesehatan klien yang nyata (aktual) dan kemungkinan akan

    terjadi, dimana pemecahannya dapat dilakukan dalam batas

    wewenang perawat.

    3.2 Tujuan Diagnosa Keperawatan

    Tujuan diagnosa keperawatan untuk mengidentifikasi :

    a) Masalah dimana adanya respon klien terhadap status kesehatan

    atau penyakit.

    b) Faktor-faktor yang menunjang atau menyebabkan suatu masalah

    (etiologies).

    c) Dan kemampuan klien untuk mencegah atau menyelesaikanmasalah

    3.3 Komponen Diagnosa Keperawatan

    Rumusan diagnosis keperawatan mengandung tiga komponen utama,

    yaitu :

    a) Problem (P/masalah), merupakan gambaran keadaan klien

    dimana tindakan keperawatan dapat diberikan. Masalah adalah

    kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang

    seharusnya tidak terjadi.

    Tujuan : menjelaskan status kesehatan klien atau masalah

    kesehatan klien secara jelas dan sesingkat mungkin. Diagnosis

    keperawatan disusun dengan menggunakan standart yang telah

    disepakati (NANDA, Doengoes, Carpenito, Gordon, dll), supaya:

    Perawat dapat berkomunikasi dengan istilah yang dimengerti

    secara umum.

    Memfasilitasi dan mengakses diagnosa keperawatan.

    Sebagai metode untuk mengidentifikasi perbedaan masalah

    keperawatan dengan masalah medis.

    Meningkatkan kerjasama perawat dalam mendefinisikan

    diagnosis dari data pengkajian dan intervensi keperawatan,

    sehingga dapat meningkatkan mutu asuhan keperawatan.

    15

  • 7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2

    20/34

    b) Etiologi (E/penyebab), keadaan ini menunjukkan penyebab

    keadaan atau masalah kesehatan yang memberikan arah terhadap

    terapi keperawatan. Penyebabnya meliputi : perilaku,

    lingkungan, interaksi antara perilaku dan lingkungan.

    Unsur-unsur dalam identifikasi etiologi :

    Patofisiologi penyakit : adalah semua proses penyakit, akut

    atau kronis yang dapat menyebabkan / mendukung masalah.

    Situasional : personal dan lingkungan (kurang pengetahuan,

    isolasi sosial, dll)

    Medikasi (berhubungan dengan program

    pengobatan/perawatan) : keterbatasan institusi atau rumah

    sakit, sehingga tidak mampu memberikan perawatan.

    Maturasional :

    Adolesent : ketergantungan dalam kelompok

    Young Adult : menikah, hamil, menjadi orang tua

    Dewasa : tekanan karier, tanda-tanda pubertas.

    c) Sign & symptom (S/tanda & gejala), adalah ciri, tanda atau

    gejala, yang merupakan informasi yang diperlukan untuk

    merumuskan diagnosis keperawatan. Jadi rumus diagnosis

    keperawatan adalah : PE / PES.

    3.4 Syarat Penyusunan Diagnosa Keperawatan

    a) Perumusan harus jelas dan singkat dari respon klien terhadap

    situasi atau keadaan yang dihadapi.

    b) Spesifi dan akurat (pasti).

    c) Dapat merupakan pernyataan dari penyebab.

    d) Memberikan arahan pada asuhan keperawatan.

    e) Dapat dilaksanakan oleh perawat.

    f) Mencerminan keadaan kesehatan klien.

    16

  • 7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2

    21/34

    3.5 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Dalam menentukan Diagnosa

    Keperawatan

    a) Berorientasi kepada klien, keluarga dan masyarakat.

    b) Bersifat aktual atau potensial.

    c) Dapat diatasi dengan intervensi keperawatan.

    d) Menyatakan masalah kesehatan individu, keluarga dan

    masyarakat, serta faktor-faktor penyebab timbulnya masalah

    tersebut.

    3.6 Langkah-Langkah Menentukan Diagnosa Keperawatan

    3.6.1 Klasifikasi & Analisis DataPengelompokkan data adalah mengelompokkan data-

    data klien atau keadaan tertentu dimana klien mengalami

    permasalahan kesehatan atau keperawatan berdasarkan

    kriteria permasalahannya. Pengelmpkkan data dapat disusun

    berdasarkan pola respon manusia (taksonomi NANDA)

    dan/atau pola fungsi kesehatan (Gordon, 1982).

    Respon Manusia (Taksonomi NANDA I) : 9 pola

    Pertukaran

    Komunikasi

    Berhubungan

    Nilai-nilai

    Pilihan

    Bergerak

    Penafsiran

    Pengetahuan

    Perasaan

    Pola Fungsi Kesehatan (Gordon, 1982 cited in Asih, 1994) :

    Persepsi kesehatan : pola penatalaksanaan kesehatan

    Nutrisi : pola metabolisme

    17

  • 7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2

    22/34

    Pola eliminasi

    Aktivitas : pola latihan

    Tidur : pola istirahat

    Kognitif : pola perseptual

    Persepsi diri : pola konsep diri

    Peran : pola hubungan

    Seksualitas : pola reproduktif

    Koping : pola toleransi stress

    Nilai : pola keyakinan

    3.6.2 Mengindentifikasi masalah klien

    a) Menentukan kelebihan klien

    Apabila klien memenuhi standar kriteria

    kesehatan, perawat kemudian menyimpulkan bahwa

    klien memiliki kelebihan dalam hal tertentu. Kelebihan

    tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan atau

    membantu memecahkan masalah yang klien hadapi.b) Menentukan masalah klien

    Jika klien tidak memenuhi standar kriteria, maka

    klien tersebut mengalami keterbatasan dalam aspek

    kesehatannya dan memerlukan pertolongan.

    c) Menentukan masalah yang pernah dialami oleh klien

    Pada tahap ini, penting untuk menentukan

    masalah potensial klien. Misalnya ditemukan adanya

    tanda-tanda infeksi pada luka klien, tetapi dari hasil test

    laboratorium, tidak menunjukkan adanya suatu kelainan.

    Sesuai dengan teori, maka akan timbul adanya infeksi.

    Perawat kemudian menyimpulkan bahwa daya tahan

    tubuh klien tidak mampu melawan infeksi.

    d) Penentuan keputusan

    18

  • 7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2

    23/34

    Tidak ada masalah, tetapi perlu peningkatan status

    dan fungsi (kesejahteraan) : tidak ada indikasi

    respon keperawatan, meningkatnya status kesehatan

    dan kebiasaan, serta adanya inisiatif promosi

    kesehatan untuk memastikan ada atau tidaknya

    masalah yang diduga.

    Masalah kemungkinan (possible problem) : pola

    mengumpulkan data yang lengkap untuk

    memastikan ada atau tidaknya masalah yang diduga.

    Masalah aktual, resiko, atau sindrom : tidak mampu

    merawat karena klien menolak masalah dan

    pengobatan, mulai untuk mendesain perencanaan,

    pelaksanaan, dan evaluasi untuk mencegah,

    menurunkan, atau menyelesaikan masalah.

    Masalah kolaboratif : konsultasikan dengan tenaga

    kesehatan profesional yang kompeten dan bekerja

    secara kolaboratif pada masalah tersebut. Masalah

    kolaboratif adalah komplikasi fisiologis yang

    diakibatkan dari patofisiologi, berhubungan dengan

    pengobatan dan situasi yang lain. Tugas perawat

    adalah memonitor, untuk mendeteksi status klien

    dan kolaboratif dengan tenaga medis guna

    pengobatan yang tepat.

    3.6.3 Validasi diagnosis keperawatan

    Adalah menghubungkan dengan klasifikasi gejala dan

    tanda-tanda yang kemudian merujuk kepada kelengkapan dan

    ketepatan data. Untuk kelengkapan dan ketepatan data, kerja

    sama dengan klien sangat penting untuk saling percaya,

    sehingga mendapatkan data yang tepat.

    Pada tahap ini, perawat memvalidasi data yang ada

    secara akurat, yang dilakukan bersama klien atau keluarga

    19

  • 7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2

    24/34

    dan atau masyarakat. Validasi tersebut dilaksanakan dengan

    mengajukan pertanyaan atau pernyataan yang reflektif

    kepada klien atau keluarga tentang kejelasan interpretasi

    data. Begitu diagnosis keperawatan disusun, maka harus

    dilakukan validasi.

    3.6.4 Menyusun diagnosis keperawatan sesuai dengan prioritasnya

    Setelah perawat mengelompokkan, mengidentifikasi,

    dan memvalidasi data-data yang signifikan, maka tugas

    perawat pada tahap ini adalah merumuskan suatu diagnosis

    keperawatan. Diagnosa keperawatan dapat bersifat aktual,resiko, sindrom, kemungkinan dan wellness.

    Menyusun diagnosis keperawatan hendaknya

    diurutkan menurut kebutuhan yang berlandaskan hirarki

    Maslow (kecuali untuk kasus kegawat daruratan,

    menggunakan prioritas berdasarkan yang mengancam

    jiwa):

    Diagnosa Keperawatan menurut Carpenito (2000)

    dapat dibedakan menjadi 5 kategori :

    Aktual : menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai

    dengan data klinik yang ditemukan.

    Resiko : Menjelaskan masalah kesehatan yang nyata

    akan terjadi jika tidak dilakukan intervensi (Keliat,

    1990).

    Kemungkinan : menjelaskan bahwa perlu adanya data

    tambahan untuk memastikan masalah keperawatan

    kemungkinan. Pada keadaan ini masalah dan faktor

    pendukung belum ada tapi sudah ada faktor yang dapat

    menimbulkan masalah (Keliat, 1990).

    Diagnosa Keperawatan Wellness adalah keputusan

    klinik tentang keadaan individu, keluarga, dan atau

    masyarakat dalam transisi dari tingkat sejahtera tertentu

    20

  • 7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2

    25/34

    ke tingkat sejahtera yang lebih tinggi. Ada 2 kunci yang

    harus ada : 1) sesuatu yang menyenangkan pada tingkat

    kesejahteraan yang lebih tinggi. 2) Adanya status dan

    fungsi yang efektif.

    Diagnosa Keperawatan Syndrome adalah diagnosa

    yang terdiri dari kelompok diagnosa keperawatan aktual

    dan resiko tinggi yang diperkirakan akan muncul /

    timbul karena suatu kejadian / situasi tertentu.

    3.7 Dokumentasi Diagnosa Keperawatan

    a) Resiko Gunakan format PES untuk semua masalah aktual danPE untuk masalah.

    b) Catat diagnosis keperawtaan resiko ke dalam format diagnosis

    keperawatan.

    c) Gunakan istilah diagnosis keperawatan yang ada dalam

    NANDA ( terbaru : 2007 2008 ).

    d) Mulai pernyataan diagnosis keperawatan dengan

    mengidentifikasi informasi tentang data untuk diagnosis

    keperawatan.

    e) Masukkan pernyataan diagnosis keperawatan ke dalam daftar

    masalah.

    f) Hubungkan setiap diagnosis keperawatan ketika menemuan

    masalah perawatan.

    g) Gunakan diagnosis keperawatan sebagai pedoman untuk

    pengkajian, perencanaan, intervensi dan evaluasi.

    4. Intervensi Keperawatan

    4.1 Pengertian

    Menurut Kozier et al. (1995) perencanaan adalah sesuatu

    yang telah dipertimbangkan secara mendalam, tahap yang sistematis

    dari proses keperawatan meliputi kegiatan pembuatan keputusan dan

    pemecahan masalah.

    21

  • 7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2

    26/34

    Dalam perencanaan keperawatan, perawat menetapkannya

    berdasarkan hasil pengumpulan data dan rumusan diagnosa

    keperawatan yang merupakan petunjuk dalam membuat tujuan dan

    asuhan keperawatan untuk mencegah, menurunkan, atau

    mengeliminasi masalah kesehatan klien.

    4.2 Tujuan Perencanaan

    Tujuan rencana tindakan keperawatan dapat dibagi menjadi

    dua (Carpenito, 2000) :

    a) Tujuan Administratif

    Untuk mengidentifikasi fokus keperawatan kepada klienatau kelompok

    Untuk membedakan tanggung jawab perawat dengan

    profesi kesehatan lainnya

    Untuk menyediakan suatu kriteria guna pengulangan dan

    evaluasi keperawatan

    Untuk menyediakan kriteria klasifikasi klien

    b) Tujuan Klinik

    Menyediakan suatu pedoman dalam penulisan

    Mengkomunikasikan dengan staf perawat

    Menyediakan kriteria hasil sebagai pengulangan dan

    evaluasi keperawatan

    Rencana tindakan yang spesifik secara langsung bagi

    individu, keluarga, dan tenaga kesehatan lain untuk

    melaksanakan

    4.3 Langkah-Langkah Perencanaan

    Untuk mengevaluasi rencana tindakan keperawatan, maka ada

    beberapa komponen yang perlu diperhatikan :

    4.3.1 Tahap I : Menentukan Prioritas Masalah

    Melalui pengkajian, perawat mampu mengidentifikasi

    respon klien yang aktual atau potensial yang memerlukan

    22

  • 7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2

    27/34

    suatu tindakan. Dalam menentukan perencanaan perlu

    menyusun suatu sistem untuk menentukan diagnosa yang

    akan diambil tindakan pertama kali. Salah satu sistem yang

    bisa digunakan adalah hirarki kebutuhan manusia (Iyer et

    al., 1996)

    Secara realistik, perawat tidak dapat mengharapkan

    dapat menyelesaikan semua diagnosa keperawatan dan

    masalah kolaboratif yang terjadi kepada klein. Dengan

    mengidentifikasi prioritas kelompok diagnosa keperawatan

    dan masalah kolaboratif, perawat dapat memprioritaskan

    peralatan yang diperlukan.

    4.3.2 Tahap II : Menuliskan Kriteria Hasil

    Tujuan klien dan tujuan keperawatan adalah standar

    yang digunakan untuk mengevaluasi kemajuan klien atau

    ketrampilan perawat. (Alfaro (1994)).

    Karena kriteria hasil untuk diagnosa keperawatan

    mewakili status kesehatan klien yang dapat dicapai dan

    dipertahankan melalui rencana tindakan keperawatan

    mandiri, sehingga dapat membedakan antara diagnosa

    keperawatan dan masalah kolaboratif.

    4.3.3 Tahap III : Rencana Tindakan

    Rencana tindakan adalah desain spesifik intervensi

    untuk membantu klien dalam mencapai kriteria hasil.

    Rencana tindakan dilaksanakan berdasarkan komponen

    penyebab dari diagnosa keperawatan. Oleh karena itu rencanmengidentifikasi suatu aktifitas yang diperlukan untuk

    membatasi faktor-faktor pendukung terhadap suatu

    permasalahan.

    4.3.4 Tahap IV : Dokumentasi

    Rencana tindakan keperawatan adalah suatu proses

    informasi, penerimaan, pengiriman, dan evaluasi pusat

    rencana yang dilaksanakan oleh seorang perawat profesional

    23

  • 7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2

    28/34

    (Ryan, 1973). Format repra membantu perawat untuk

    memproses informasi yang didapatkan selama tahap

    pengkajian dan diagnosa keperawatan.

    5. Implementasi Keperawatan

    5.1 Pengertian Implementasi

    Merupakan inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai

    tujuan yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai dimulai setelah

    rencana tindakan disusun dan ditujukan pada nursing orders untuk

    membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu

    rencana tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk memodifikasi

    faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan klien.

    Tujuan dari pelaksanaan adalah membantu klien dalam

    mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yang mencakup peningkatan

    kesehatan, pencegahan, penyakit, pemulihan kesehatan dan

    memfasilitasi koping.

    5.2 Tahap Tindakan Perawatan

    5.2.1 Tahap I : Persiapan

    Tahap awal tindakan keperawatan ini menuntut

    perawat mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan

    dalam tindakan. Meliputi :

    Review tindakan keperawatan yang diidentifikasi pada

    tahap perencanaan

    Menganalisa pengetahuan dan ketrampilan keperawatan

    yang diperlukan

    Mengetahui komplikasi dari tindakan keperawatan yang

    mungkin timbul

    Menentukan dan mempersiapkan peralatan yang

    diperlukan

    Mempersiapkan lingkungan yang kondusif sesuai dengan

    tindakan

    24

  • 7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2

    29/34

    Mengidentifikasi aspek hukum dan etik terhadap resiko

    dari potensi tindakan

    5.2.2 Tahap II : Intervensi

    Fokus tahap pelaksanaan tindakan perawatan adalah

    kegiatan pelaksanaan tindakan dari perencanaan untuk

    memenuhi kebutuhan fisik dan emosional. Pendekatan ini

    meliputi :

    Independen adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh

    perawat tanpa petunjuk dan perintah dari doktek atau

    tenaga kesehatan lainnya. Tipe tindakan independen

    keperawatan dapat dikatagorikan menjadi 4, yaitu

    tindakan diagnostik, tindakan terapeutik, tindakan

    edukatif, dan tindakan merujuk.

    Interdependen menjelaskan suatu kegiatan yang

    memelukan suatu kerjasama dengan tenaga kesehatan

    lainnya,misalnya tenaga sosial, ahli gizi, fisioterapi dan

    dokter.

    Dependen ini berhubungan dengan pelaksanaan rencana

    tindakan medis. Tindakan tersebut menandakan suatu cara

    dimana tindakan medis dilaksanakan.

    5.2.3 Tahap III : Dokumentasi

    Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh

    pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap suatu kejadian

    dalam proses keperawatan. Ada 3 tipe sistem pencatatan yang

    digunakan pada dokumentasi : 1) Sources-Oriented records,

    2) Problem-Oriented records, 3) Computer-Assissted records.

    5.3 Pertimbangan Dalam Implementasi Tindakan Keperawatan

    Dalam Implementasi Tindakan Keperawatan memerlukan

    beberapa pertimbangan, antara lain :

    25

  • 7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2

    30/34

    1. Individualitas klien, dengan mengkomunikasikan makna dasar

    dari suatu implementasi keperawatan yang akan dilakukan.

    2. Melibatkan klien dengan mempertimbangkan energi yang

    dimiliki, penyakitnya, hakikat stressor, keadaan psiko-sosio-

    kultural, pengertian terhadap penyakit dan intervensi.

    3. Pencegahan terhadap komplikasi yang mungkin terjadi.

    4. Mempertahankan kondisi tubuh agar penyakit tidak menjadi

    lebih parah serta upaya peningkatan kesehatan.

    5. Upaya rasa aman dan bantuan kepada klien dalam memenuhi

    kebutuhannnya.

    6. Penampilan perawat yang bijaksana dari segala kegiatan yang

    dilakukan kepada klien.

    5.4 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pelaksanaan

    Implementasi Keperawatan

    Secara operasional hal-hal yang perlu diperhatikan perawat

    dalam pelaksanaan implementasi keperawatan adalah:

    a) Pada tahap persiapan

    Menggali perasaan, analisis kekuatan dan keterbatasan

    professional pada diri sendiri.

    Memahami rencana keperawatan secara baik.

    Menguasai keterampilan teknis keperawatan.

    Memahami rasional ilmiah dari tindakan yang akan

    dilakukan.

    Mengetahui sumber daya yang diperlukan.

    Memahami kode etik dan aspek hukum yang berlaku dalam

    pelayanan keperawatan.

    Memahami standar praktik klinik keperawatan untuk

    mengukur keberhasilan.

    Memahami efek samping dan komplikasi yang mungkin

    muncul.

    Penampilan perawat harus menyakinkan.

    26

  • 7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2

    31/34

    b) Pada tahap pelaksanaan

    Mengkomunikasikan atau menginformasikan kepada klien

    tentang keputusan tindakan keperawatan yang akan

    dilakukan oleh perawat.

    Beri kesempatan kepada klien untuk mengekspresikan

    perasaannya terhadap penjelasan yang telah diberikan oleh

    perawat.

    Menerapkan pengetahuan intelektual, kemampuan hubungan

    antar manusia dan kemampuan teknis keperawatan dalam

    pelaksanaan tindakan keperawatan yang diberikan oleh

    perawat.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pelaksanaan

    tindakan adalah energi klien, pencegahan kecelakaan dan

    komplikasi, rasa aman, privacy, kondisi klien, respon klien

    terhadap tindakan yang telah diberikan.

    c) Pada tahap terminasi

    Terus memperhatikan respons klien terhadap tindakan

    keperawatan yang telah diberikan.

    Tinjau kemajuan klien dari tindakan keperawatan yang telah

    diberikan.

    Rapikan peralatan dan lingkungan klien dan lakukan

    terminasi.

    Lakukan pendokumentasian.

    6. Evaluasi Keperawatan

    6.1 Pengertian

    Tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan

    yang menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana

    tindakan, dan pelaksanaannya sudah berhasil dicapai. Meskipun

    27

  • 7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2

    32/34

    tahap evaluasi diletakkan pada akhir proses keperawatan, evaluasi

    merupakan bagian integral pada setiap tahap proses keperawatan

    6.2 Tujuan Evaluasi

    Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan klien

    dalam mencapai tujuan. Hal ini bisa dilaksanakan dengan

    mengadakan hubungan dengan klien

    6.3 Macam-Macam Evaluasi

    a. Evaluasi formatif

    Hasil observasi dan analisa perawat terhadap respon pasiensegera pada saat / setelah dilakukan tindakan keperawatan

    Ditulis pada catatan perawatan

    Contoh: membantu pasien duduk semifowler, pasien dapat

    duduk selama 30 menit tanpa pusing

    b. Evaluasi Sumatif SOAPIER

    Rekapitulasi dan kesimpulan dari observasi dan analisa

    status kesehatan sesuai waktu pada tujuan

    Ditulis pada catatan perkembangan

    6.4 Tahap Dalam Evaluasi

    Mengidentifikasi kriteria hasil standar untuk mengukur

    keberhasilan

    Mengumpulkan dat asehubungan dengan kriteria hasil yang

    telah ditetapkan. Contoh : dalam waktu 1 mg BB naik kg

    Mengevaluasi pencapaian tujuan dengan membandingkan

    data yang dikumpulkan dengan kriteria. Contoh: setelah 1

    mg perawat menimbang BB naik kg

    Modifikasi rencana keperawatan

    28

  • 7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2

    33/34

    BAB III

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Dokumentasi keperawatan adalah suatu catatan yang dapat dibuktikan

    atau dijadikan bukti dari segala macam tuntutan, yang berisi data lengkap,

    nyata dan tercatat bukan hanya tentang tingkat kesakitan dari pasien, tetapi

    juga jenis / tipe, kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan dalam memenuhi

    kebutuhan pasien. (Fisbach 1991)

    Tahap-tahap dari proses dokumentasi keperawatan ada 5. Yaitu :

    1. Pengkajian Keperawatan

    2. Diagnosa Keperawatan

    3. Intervensi Keperawatan

    4. Implementasi Keperawatan

    5. Evaluasi Keperawatan

    Dan dalam pembuatan dokumentasi keperawatan harus sistematis

    dengan urutan diatas.

    B. Saran

    Dokumentasi keperawatan sangatlah penting dalam proses

    keperawatan terhadap klien. Jadi kita sebagai mahasiswa harus belajar

    memahami apa itu dokumentasi keperawatan dan bagaimana cara

    membuatnya. Sehingga jika kelak kita terjun dilahan kita sebagai calon

    perawat sudah paham dengan cara pembuatan dan tujuan pembuatan

    dokumentasi keperawatan.

    29

  • 7/30/2019 Makalah Dokumentasi Asuhan Keperawatan Hj. Entin 2

    34/34

    DAFTAR PUSTAKA

    Nursalam. 2001. Proses & Dokumentasi Keperawatan Konsep & Praktik.

    Jakarta : Salemba Medika.

    Tarwoto, Wartonah. 2005.Kebutuhan dasar Manusia. Jakarta : Salemba Medika

    http://anita-anjarita.blogspot.com/2012/04/konsep-dasar-dokumentasi-

    keperawatan.html