makalah diplomasi modern

16
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Setelah era perang dingin berakhir, praktis AS hanya mempunyai saingannya yaitu RRC, yang mempunyai kekuatan tempur hampir sama dengan AS walaupun AS tetap masih teratas dalam tekhnologi persenjataan. Selain AS dan Rusia yang mempunyai hulu ledak nuklir yang jumlahnya cukup banyak, RRC juga mempunyai hulu ledak nuklir yang cukup banyak pula. Adapun alasan RRC menjadi pusat perhatian dalam dunia Internasional saat itu, Hal ini disebabkan Rusia sudah menjadi negara yang lebih demokratis dan netral, ketimbang RRC yang masih komunis dan masih menggunakan kekuatan militer untuk mengancam musuh-musuhnya seperti Taiwan. Walaupun RRC menegaskan bahwa RRC tidak akan menggunakan kekuatan militernya dalam menyelesaikan masalah dan bersifat netral. 1 Hal ini terlihat dalam sidang-sidang DK PBB, RRC banyak bersikap netral dalam memberikan suaranya dalam penyelesaian persengketaan internasional salah satu contohnya adalah kasus Timor Timur di Indonesia. Kebudayaan Cina sudah dikenal merupakan salah satu kebudayaan tertua di Asia. Tidaklah heran bahwa orang-orang Cina sudah mengenal tekhnik 1 Serwer, Daniel. ‘Herding Cats: Multiparty Mediation in a Complex World’ . (Edited by Crocker, Chester A., Fen Osler Hampson and Pamela Aall, eds. Herndon, VA: USIP Press, 1999).p.57-78

description

makalah hubungan internasional

Transcript of makalah diplomasi modern

Page 1: makalah diplomasi modern

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Setelah era perang dingin berakhir, praktis AS hanya mempunyai saingannya

yaitu RRC, yang mempunyai kekuatan tempur hampir sama dengan AS walaupun AS

tetap masih teratas dalam tekhnologi persenjataan. Selain AS dan Rusia yang mempunyai

hulu ledak nuklir yang jumlahnya cukup banyak, RRC juga mempunyai hulu ledak nuklir

yang cukup banyak pula. Adapun alasan RRC menjadi pusat perhatian dalam dunia

Internasional saat itu, Hal ini disebabkan Rusia sudah menjadi negara yang lebih

demokratis dan netral, ketimbang RRC yang masih komunis dan masih menggunakan

kekuatan militer untuk mengancam musuh-musuhnya seperti Taiwan. Walaupun RRC

menegaskan bahwa RRC tidak akan menggunakan kekuatan militernya dalam

menyelesaikan masalah dan bersifat netral.1

Hal ini terlihat dalam sidang-sidang DK PBB, RRC banyak bersikap netral dalam

memberikan suaranya dalam penyelesaian persengketaan internasional salah satu

contohnya adalah kasus Timor Timur di Indonesia. Kebudayaan Cina sudah dikenal

merupakan salah satu kebudayaan tertua di Asia. Tidaklah heran bahwa orang-orang Cina

sudah mengenal tekhnik bangunan yang sangat tinggi. Lihatlah tembok besar yang

dibangun pada abad 3 SM sejak masa Dinasti Chin yang menunjukkan kebesaran

kebudayaan Cina pada masa lampau, meskipun beberapa bagian tembok besar pernah

dihancurkan oleh Mao Tze Tung pada masa revolusi kebudayaan tahun 1976. Penemuan

bubuk mesiu, kertas, astronomi, obat-obatan bahkan resep masakan tertua diduga berasal

dari Negara dengan sebutan Tiongkok ini menunjukkan bahwa tekhnologi bangsa Cina

sudah dikenal cukup tinggi. Wilayahnya bermula hanya dari sepanjang sungai Yang Tze

pada awal peradaban dimulai sampai pada masa kejayaan Dinasti Manchu yang

wilayahnya meliputi semenanjung Korea di barat sampai Kyrgyzstan di timur, sedangkan

wilayah Indo Cina di selatan dan wilayah mancuria di utara. Walaupun pada masa

1 Serwer, Daniel. ‘Herding Cats: Multiparty Mediation in a Complex World’. (Edited by Crocker, Chester A., Fen Osler Hampson and Pamela Aall, eds. Herndon, VA: USIP Press, 1999).p.57-78

Page 2: makalah diplomasi modern

sekarang sebagian daerah memisahkan diri dari Cina seperti Korea, Indo Cina dan Asia

Timur.

1.2 Perumusan Masalah

Melihat fenomena akan krisis nuklir Korea Utara yang menjadi pusat perhatian

Internasional. Dan peran Cina dalam membuat kebijakan dalam usaha pencegahan

pembuatan nuklir ini. Maka dalam makalah ini memiliki pertanyaan masalah,

“Bagaimana perubahan Kebijakan Cina dalam bentuk diplomasi yang baru; dalam

upaya menanggapi dinamika yang terjai di dunia Internasional?

1.3 Kerangka Pemikiran

Dalam perkembangannya diplomasi berubah diplomasi lama menjadi diplomasi

modern. Hal ini terjadi sebagai akibat dari semakin terbukanya proses diplomasi yang

dilakukan oleh aktor-aktor dalam hubungan internasional. Konsep multi Track

Diplomacy Merupakan salah satu wujud dari diplomacy modern yang menggunakan

segala aspek negara dalam melakuakan diplomasi.2 Sector yang dimaksud berupa :

1. government,

2. professional conflict resolution,

3. business,

4. private citizens,

5. research, training and education,

6. activism,

7. religious,

8. funding, and

9. public opinion/communication

Adapun tujuan dari pembentukan Multitrack diplomacy ini sebgai jalan menuju

sebuah perdamaian. Hal ini dikarenakan dengan adanya perdamaian, maka akan tercipta

2Diamond, Louise and John W. McDonald. ’Multi-Track Diplomacy: A Systems Approach to Peace’. (Kumarian Press, April 1, 1996).p.70-83

Page 3: makalah diplomasi modern

sebuah lingkungan yang sehat dalam membina hubungan kerjasama bilateral maupun

multilateral. Hal ini juga merupakan wujud pembuktian bahwa diplomasi menggunakan

alat militer (diplomasi koersif), bukanlah jalan keluar untuk penyelesaian permasalahan

internasional. Akan tetapi dapat digunakan sebagai pelindungan diri terhadap ancaman

secara militer dari negara lainnya.

Page 4: makalah diplomasi modern

BAB II

Pembahasan

2.1 Sejarah Perubahan Kebijakan Cina

Cina pada masa lalu mengalami banyak masa keemasan meskipun Cina

merupakan negara yang penuh gejolak dari dinasti ke dinasti sampai akhirnya harus

takluk pada kekuasaan Mongol pada abad 12. Sistem politik dan ketatanegaraan yang

begitu baik membuat Eropa kagum kepada Cina, bahkan para diplomat Inggris sengaja

datang ke Cina juga untuk mempelajari sistem kerajaannya dan membawanya ke

negaranya untuk dipelajari. Pada saat Marcopolo menginjak kakinya di Cina yang pada

waktu itu dijajah oleh bangsa Mongol, Marcopolo terkesan dengan kemajuan yang

dialami oleh negara tirai bambu ini. Negeri ini tidak akan pernah sepi dari para pedagang

yang terus datang membanjiri ke negeri ini yang tidak lain adalah hanya untuk berdagang

maka tidaklah heran negeri ini terdapat jalur sutera yang terkenal itu. Para pedagang dari

barat rela berbulan-bulan datang ke negeri ini hanya untuk membeli sutera dan keramik

yang memang merupakan komoditi terkenal dan tergolong mahal jika dijual di negeri

asalnya.

Pada masa era kolonialisme barat, negeri tirai bambu ini tetap merupakan salah

satu negara yang menguntungkan sehingga tidaklah heran negeri ini menjadi incaran

untuk masuk dalam daftar negara jajahan oleh pihak barat termasuk Jepang.

Ketidakstabilan negara inilah yang membuat satu demi satu wilayah Cina diambil satu

persatu oleh pihak barat. Hongkong dan Macau merupakan salah satu korban

kolonialisme barat. Walaupun begitu pihak penjajah menyadari bahwa sulit untuk

menaklukan ’seekor naga besar’ tanpa bantuan dari negara-negara lain. Mungkin di

antara kita pernah menonton Kung Fu Master, yang menceritakan bahwa ada 7 negara

(Jepang, Amerika, Inggris, Perancis, Rusia, Jerman dan Portugal) yang harus bersekutu

untuk menaklukkan Cina.

Hal ini memperlihatkan bahwa memang begitu sulit untuk menaklukan negara ini.

Belum lagi Inggris yang sengaja menjual opium untuk merusak moral rakyat Cina

Page 5: makalah diplomasi modern

sehingga menimbulkan korupsi di mana-mana akibat berkolusi dengan para pedagang

Inggris. Satu demi satu wilayah Cina diambil alih oleh barat mulai dengan Korea yang

dikuasai oleh Jepang, Indo Cina dikuasai oleh Perancis, Hongkong disewa oleh Inggris,

Macau disewa oleh Portugal, Kepulauan Ryuku yang menjadi rebutan antara Jepang dan

Rusia. Mungkin hanya Amerika saja yang tidak mengambil wilayah Cina, tetapi juga

tidak menentang tindakan para sekutunya.

Sampai puncaknya, Cina harus kalah dalam perang melawan Jepang. Belum lagi

pemberontakan-pemberontakan di dalam negeri yang membuat Dinasti Manchu harus

mengakhiri kekuasaannya. Walaupun tidak semua wilayah Cina dikuasai oleh barat

(terakhir Jepang pada Perang Dunia II), namun secara politik Cina dipojokkan oleh barat

dan Jepang dan tidak mempunyai sekutu sama sekali. Inilah masa suram Cina sehingga

orang Jepang sering menyebut Cina “Pesakitan Dari Timur”.

2.2 Reformasi membawa Cina ke arah Modernisasi.

Kebobrokan pemerintah kekaisaran Cina, membuat banyak pergolakan di mana-

mana, dimulai dari pemberontakan yang paling radikal yaitu “Boxer Rebellion” sampai

reformasi yang dicetuskan oleh Dr. Sun Yat Sen yang ingin mengganti Cina menjadi

Republik dan hal ini terwujud pada tahun 1912-1949. Jalan modernisasi Cina memang

tidaklah mudah seperti yang dibayangkan. Cina harus menghadapi ancaman dari

imperialisme barat khususnya Jepang yang begitu ambisi untuk menekan Cina. Meskipun

pada Perang Dunia I Cina menjadi pemenang karena berpihak kepada sekutu akan tetapi

ternyata AS yang berharap akan membela Cina dalam menghadapi tekanan Jepang justru

tidak membela Cina sehingga Cina menolak menandatangani Perjanjian Versailles.

Kekecewaan rakyat akan pemerintah pada modernisasi awal ternyata masih terus

berlangsung karena tekanan dari luar terasa amat besar dan pemerintah yang lembek

terhadap intervensi asing. Kejadian ini membuat rakyat Cina merasa lebih baik berpihak

kepada komunis daripada nasionalis. Oleh karena itulah maka Partai Komunis Cina

(PKC) berhasil memaksa Kuomintang (KMT) pindah ke Taiwan.

Page 6: makalah diplomasi modern

Maksudnya memang untuk membuat Cina lebih maju daripada negara lain, akan

tetapi Mao merubah Cina ke arah radikal. Sehingga tidak sedikit pula yang menentang

kebijakan-kebijakan dia yang begitu kerasnya. Revolusi Kebudayaan yang dicetuskan

bukan membuat Cina menjadi lebih baik, tetapi membuat Cina menjadi lebih terpuruk

dan dikucilkan dari dunia internasional bahkan dari Uni Soviet yang selama ini

mendukung PKC.

Tidaklah heran Cina menjadi terpencil dalam pergaulan internasional kecuali

dengan Albania. Akan tetapi keadaan ini tidak berlangsung lama karena Cina berpihak

kepada Gerakan Nonblok yaitu suatu gerakan yang tidak mendukung blok barat maupun

timur. Sejak meninggalnya Mao, Cina mejadi lebih terbuka terhadap barat. Kunjungan

bersejarah Presiden Richard Nixon pada tahun 1972, menetapkan Cina menjadi anggota

tetap DK PBB yang mempunyai hak veto untuk menggantikan Taiwan serta AS setuju

untuk menarik pasukannya dari Taiwan. Sejak terbukanya RRC, satu demi satu negara

mengadakan hubungan dengan RRC. Jepang yang selama ini menjadi musuh Cina

akhirnya pulih pada tahun 1972. Semenjak itu Cina menjadi negara yang lebih terbuka

kepada barat, tetapi walaupun begitu Cina masih tetap berhati-hati dalam hubungannya

dengan barat.3

2.3 Dari Kegagalan menjadi sebuah negara yang ditakuti

Melihat sejarah Cina yang begitu yang mengalami masa sulit berakibat pada

tingkat kualitas kerjasama yang dilakukan Cina. Kekalahan demi kekalahan terjadi dalam

perjuangannya melawan imperialisme bahkan walaupun Cina dalam Perang Dunia I

memihak sekutu, Cina masih tetap dirugikan. Perang Dunia II, Cina masih tetap memihak

sekutu dalam melawan Jepang, akan tetapi ternyata peran Cina dalam perang melawan

Jepang pun tidak membuat Cina mendapatkan keuntungan berarti dan tidak terlalu

diperhitungkan sebagai pemenang besar seperti layaknya AS & Inggris.

3 Jörn Brömmelhörster & Wolf-Christian Paes (ed); ‘The Military As An Economic Actor’ ;( New York: Palgrave Macmillan 2003).p.122-130

Page 7: makalah diplomasi modern

Semenjak Cina membuka dirinya terhadap dunia internasional, Cina kebanjiran

investasi dari luar negeri walaupun cakupannya terbatas. Ekonomi Cina yang dulu

terpuruk akibat kebijakan Mao yang radikal sedikit demi sedikit meningkat. Banyak

gedung-gedung bertingkat dibangun. Mobil-mobil mewah pun sudah dapat dilihat di

RRC. Sedikit demi sedikit pengaruh barat mulai terasa, hal ini terlihat dari gaya hidup

anak-anak muda RRC terutama Shanghai. Belum lagi Hongkong yang merupakan salah

satu pilar ekonomi Asia jatuh ke pangkuan RRC diikuti oleh Macau. Walaupun Cina

tidak maju pesat sepesat Jepang dalam hal ekonomi akan tetapi setidaknya RRC masih

merupakan negara berdaulat yang masih belum terdapat campur tangan asing

dibandingkan Jepang yang dulunya merupakan negara yang kalah perang. Tidaklah heran

jika Jepang tidak diijinkan untuk mempunyai tentara dalam jumlah banyak serta peralatan

tempur yang juga dibatasi, belum lagi pengiriman tentara keluar negeri juga dilarang

hingga saat ini, meskipun demikian Jepang dalam pertahanan dalam negeri dibantu oleh

AS akibat larangan-larangan dalam pengembangan militer.4

Reformasi dan modernisasi ini begitu terasa sampai puncaknya pada masa

pemerintahan Presiden Deng Xiao Ping, walaupun dia sempat ‘digoyang’ oleh 10,000

demonstran pro demokrasi sehingga meletuslah Peristiwa Tiananmen yang membuat

RRC sempat dikecam oleh AS. Maka tidaklah heran filosofi “Tidak peduli kucing hitam

atau putih yang penting bisa menangkap tikus” yang dicetuskan oleh Deng Xiao Ping

dijalankan sampai Presiden Jiang Ze Min yang menggantikannya. Bukan hanya itu saja,

kemajuan RRC juga ditunjukkan dalam dunia olahraga dunia yang membuat RRC bisa

unjuk gigi di dalam percaturan dunia internasional. Baru-baru ini pada Ompiade Sydney

2000, RRC menetapkan diri sebagai terkuat di Asia dan terkuat ketiga di dunia bahkan

sempat menahan laju Rusia. Ambisi RRC untuk menjadi tuan rumah Olympiade 2008

pun begitu besar walaupun harus berhadapan dengan Perancis yang ingin menjadi tuan

rumah.

Belum lagi proyek-proyek mercusuar seperti : Pembangunan Bendungan Raksasa

terbesar di dunia yang terletak di sepanjang sungai Yang Tze yang jika terwujud akan

menghasilkan tenaga listrik yang setara dengan puluhan reactor nuklir, kemudian

4 Ibid, p.67-70

Page 8: makalah diplomasi modern

program antariksa RRC yang berhasil meluncurkan roket Long March baru-baru ini dan

ambisinya untuk mengirim taikonot (sebutan Astronot bagi AS, Kosmonot bagi Rusia) ke

bulan. Pertumbuhan militer Cina pun juga begitu besar dari tahun ke tahun, membuat

pihak barat khawatir akan RRC yang mungkin sewaktu-waktu mengancam.

Hal ini dapat dimengerti karena Tentara Pembebasan Rakyat Cina merupakan

terbesar di dunia (2.9 juta), belum lagi peralatan militernya dan tekhnologi nuklir yang

dimiliki Cina merupakan terbesar di Asia bahkan merupakan salah satu terbesar di dunia

setelah AS dan Rusia. Maka tidaklah heran jika pada saat Taiwan memilih Cen Sui Ban

menjadi Presiden Taiwan, RRC melakukan ancaman akan menyerang Taiwan dengan

latihan perang-perangan di dekat selat Taiwan. Kejadian ini memaksa AS mengirim kapal

induknya ke Taiwan meskipun Cina mengancam AS. Jepang juga khawatir akan

kecipratan jika perang antara kedua Negara seteru lama ini terjadi. Bukan hanya Taiwan

saja, Cina terkadang harus bersitegang dengan India, juga dengan negara Asean sekalipun

karena masalah perebutan kepulauan Spratly di Laut Cina Selatan. Dan lagi-lagi Cina

membawa militer untuk membela kepentingannya.

2.4 Persaingan antara Pengaruh Cina dengan AS dilingkup internasional

Hubungan AS dengan Cina semenjak kedatangan Presiden Nixon memang baik-

baik saja, apalagi seperti yang pernah disinggung di atas bahwa Cina mendapatkan posisi

anggota tetap DK PBB yang merupakan posisi elite dalam Organisasi PBB. Most Favour

Nation (MFN) juga menandakan bahwa RRC mendapatkan perhatian khusus dari AS

dalam bidang perdagangan, mengingat investasi yang menguntungkan di RRC karena

jumlah penduduk RRC terbanyak di dunia. Meskipun demkian hubungan Cina dan AS

masih belum stabil seperti yang dibayangkan. Kejadian Tiananmen pada tahun 1989

membuat Cina harus dikecam oleh dunia internasional termasuk AS yang terpaksa harus

membekukan hubungan diplomatiknya dengan RRC.5

Ketika hubungan AS dengan RRC pulih sedikit demi sedikit, lagi-lagi harus retak

lantaran AS (NATO) salah membom sasaran sehingga mengenai Kedubes RRC di

Yugoslavia (1999). Tidak kurang 3 staff kedubes meninggal dan 20 orang luka-luka 5 Ibid, p.97-101

Page 9: makalah diplomasi modern

akibat salah sasaran ini. Demonstrasi di seluruh Cina pun meledak, lagi-lagi ribuan

mahasiswa Universitas Beijing turun ke jalan dan melempar batu ke kedubes AS, padahal

dulu mereka juga yang berteriak Demokrasi dengan mencontoh AS (Kejadian yang

ironis/menggelikan ini terjadi karena menurut Professor Jia Qingguo, Dekan Studi

Internasional dari Universitas Beijing mengatakan bahwa 10 tahun yang lalu mereka

(mahasiswa) mencintai demokrasi ala Amerika yang dipercaya akan membawa

negaranya ke dalam kemajuan yang pesat, akan tetapi tahun demi tahun mereka melihat

runtuhnya Rusia yang juga ‘gara-gara demokrasi’ dan juga penyerangan barat terhadap

pelaksanaan HAM di RRC membuat mereka lebih mencintai keadaaan Cina seperti

sekarang ini yang justru bahkan lebih kuat dibanding 10 tahun yang lalu). Tidak kurang

kata-kata “Go To Hell USA”, “Down With America” begitu lantang terdengar.

Nasionalisme pun tumbuh hanya dalam waktu tiga hari membuat rakyat seluruh negeri

membenci AS. Meskipun Clinton langsung meminta maaf setelah kejadian salah sasaran

terjadi.6

Mungkin AS gerah melihat RRC hanya diam saja melihat rakyatnya marah dan

terus menyerang kedubes AS, sehingga AS pun juga melancarkan tuduhan mata-mata

kepada AS. Untung saja kejadian ini tidak berlangsung lama karena hubungan kedua

belah pihak bisa mencair sedikit demi sedikit walaupun Cina tertunda untuk masuk

menjadi anggota WTO. Begitulah hubungan Cina dan AS yang terkadang mereka akrab

tetapi juga bisa saling membenci setiap saat. Hampir setiap waktu Cina dituduh

melakukan pelanggaran HAM, tetapi hampir juga setiap waktu AS dituduh ikut campur

dalam negeri.

Para analis mengkhawatirkan akan terjadi era perang dingin kedua karena

memang setelah perang dingin berakhir dengan ditandai bubarnya Uni Soviet praktis

hanya Cina yang sepertinya menjadi saingan AS. Cina dalam menanggapi kecurigaan dan

ketakutan akan agresi Cina, menegaskan akan kebijakan luar negeri yang bersahabat dan

menegaskan pula bahwa penambahan kekuatan militer hanya semata untuk pertahanan

diri. Belum cukup, Cina sedikit demi sedikit menurunkan anggaran belanja militer.

6 Di kutip dari, “Du’s death loss for peacekeeping mission: DM,” Chinese Government’s OfficialWeb Portal at GOV.cn.,August 7, 2006, http://www .gov.cn/misc/2006-08/07/content_356733.htm

Page 10: makalah diplomasi modern

2.5 Hubungan RRC dengan negara lain.

Sudah beberapa periode yang lalu, Cina telah mengadakan hubungan‚ diplomatik

dengan negara-negara lain baik itu Asia maupun Eropa. Tetapi baru abad 16, Cina

mengalami kebanjiran tamu-tamu dari Eropa yang ingin mengadakan hubungan dagang

dengan Cina terutama Inggris yang ingin sekali berdagang secara bebas di negeri ini.

Setelah komunis berkuasa di negera ini, praktis RRC berhubungan dengan Negara yang

mempunyai satu ideologi dengannya seperti Uni Soviet meskipun pada akhirnya karena

ketidakcocokan akhirnya Uni Soviet pun menjadi seteru sama halnya seperti AS dan

Eropa serta Jepang. Satu-satunya negara Eropa yang dapat berhubungan hanyalah

Albania. RRC pun praktis berhubungan diplomatic dengan negara-negara Asia dan

Afrika. Pada konferensi Asia - Afrika di Bandung dan KTT Gerakan Non Blok, Cina

mengambil peranan cukup penting. RRC seakan menjadi pelindung bagi Asia yang

dihimpit antara Blok Barat dan Timur.7

BAB III

Penutup

3.1 Kesimpulan

7 Dikurip dari,“Keeping Peace,” PLA Daily, http://english.chinamil.com.cn/special/ e-peace/txt/20.htm and previously at http://english.pladaily.com.cn/ site2/special-reports/2004-09/13/content_12910.htm .

Page 11: makalah diplomasi modern

Melihat dari perubahan kebijakan Cina yang berjalan dengan dinamis, maka dapat

disimpulkan dalam makalah ini, bahwa Cina dengan kekuatan yang saat ini memiliki

pengaruh yang kuat dalam sistem internasional, dipengaruhi oleh beberapa hal. Poin

pertama terletak pada keadaan histories yang terdapat di Cina, yang dimana sebelumnya

memiliki sistem pemerintahan yang bersifat isolatif, dan pada akhirnya menjadi terbuka.

Hal ini menjadikan Cina memiliki posisi tawar yang kuat dalam memulai kerjasama

internasionalnya. Kuatnya posisi tawar ini disesbabkan kebijakan Cina yang dulu bersifat

isolatif. Kebijakan Isolatif ini menjadikan pembangunan secara domestic Cina

terkonsentrasi penuh, walaupun ada korban warganya yang menjadi sasaran eksplotatif

untuk mencapai kepentingan nasionalnya tersebut. Sehingga dengan sudah terjadinya

pembangunan yang efektif, mempermudah Cina untuk membangun kerjasama dengan

negara-negara secara global. Hal ini juga tidak tertutup dari kuatnya diplomasi baru yang

diterapkan oleh Cina. Dengan Diplomasi yang di bentuk dengan melakukan kerjasama

bilateral dan multilateral, menjadikan Cina mempermudah dirinya untuk membangun

pengaruh terhadap lingkungan Internasional. Hal ini terbukti dengan semakin ketatnya

persaingan yang di bangun Cina untuk menghadapai negara super power, yakni Amerika

Serikat. Dengan keberhasilannya tersebut maka dapat dikatakan bahwa diplomasi modern

yang diterpkan oleh Cina, dengan memanfaatkan diplomasi di segala bidang (multitrack

diplomacy) telah berhasil mencapai hasil yang maksimal.