MAKALAH DIARE

download MAKALAH DIARE

of 16

description

MAKALAH DIARE

Transcript of MAKALAH DIARE

MAKALAH MENGENAI PENYAKIT DIAREUNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAHFUNDAMENTAL PATOPHYSIOLOGY OF DIGESTIVE SYSTEMYang dibina oleh: Ns. Ikhda ulya S.kep M.kep

Oleh : Kelompok Awalyn Putri Nizaul Chosna125070218113012Diah Puspita Anggraeni125070218113052Keyfin Aliffah R. K.125070218113044Umi Nur Afifah125070218113006Resti Riandani125070218113010

UNIVERSITAS BRAWIJAYAFAKULTAS KEDOKTERANPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN2014KATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul Makalah Tentang Penyakit Diare tepat pada waktunya. Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.Dalam penyusunan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada :1. Ibu Ns. Ikhda ulya S.kep M.kep dosen pembimbing kami pada mata kuliah Fundamental Of Pathophysiology Digestive system .1. Orang tua dan teman-teman anggota kelompok.2. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun penulis harapkan demi mencapai kesempurnaan makalah berikutnya.Sekian penulis sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu.Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.Amin.

Kediri, 11 mei 2015

Penyusun

DAFTAR ISIHALAMAN JUDULKATA PENGANTARDAFTAR ISIBAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang1.2 Rumusan Masalah1.3 TujuanBAB II KONSEP DASAR A. DEFINISI ..........................................................................................................................................B. ETIOLOGI C. EPIDEMIOLOGI ............................D. PATOFISIOLOGIE. FAKTOR RESIKOF. MANIFESTASI KLINIS G. KOMPLIKASI H. KLASIFIKASI ..I. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK ...............................................................................................................J. PENATALAKSANAAN ............................................................................................................................BAB III PENUTUP4.1 KESIMPULAN..DAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANGDiare merupakan salah satu penyakit yang banyak terjadi pada anak anak di dunia. Diare dapat menimbulkan dehidrasi yang merupakan penyebab kematian utama pada ratusan ribu anak setiap tahun. Tingkat kematian yang tinggi tersebut terutama terjadi di Negara-negara berkembang (Sanchez-Fauqier dkk.2006:1536;Murray dkk.200t:1456).Diare merupakan salah satu gejala gastroenteritis. Gastroenteritis adalah peradangan yang terjadi pada saluran pencernaan, yaitu pada lambung atau usus. Peradangan tersebut dapat disebabkan oleh bermacam-macam pathogen(CDC 2006: 1; Murray dkk.2007: 1453). Di Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI, diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya. Neonatus dinyatakan diare bila frekuensi buang air besar sudah lebih dari 4 kali, sedangkan untuk bayi berumur lebih dari 1 bulan dan anak, frekuensinya lebih dari 3 kali (Simatupang, 2004).

1.2 RUMUSAN MASALAH Definisi DIARE ? Etiologi DIARE ? Epidemiologi DIARE ? Patofisiologi DIARE ? Faktor resiko DIARE ? Manifestasi klinis DIARE ? Komplikasi DIARE ? Klasifikasi DIARE ? Pemeriksaan diagnostik DIARE ? Penatalaksanaan DIARE?

1.3 TUJUAN Untuk mengetahui definisi samapai penatalaksanaan medis penyakit diare BAB II PEMBAHASAN A. DEFINISI Menurut World Health Organization (WHO), penyakit diare adalah suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih dari biasa, yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari yang mungkin dapat disertai dengan muntah atau tinja yang berdarah. Penyakit ini paling sering dijumpai pada anak balita, terutama pada 3 tahun pertama kehidupan, dimana seorang anak bisa mengalami 1-3 episode diare berat (Simatupang, 2004). Di Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI, diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya. Neonatus dinyatakan diare bila frekuensi buang air besar sudah lebih dari 4 kali, sedangkan untuk bayi berumur lebih dari 1 bulan dan anak, frekuensinya lebih dari 3 kali (Simatupang, 2004).

B. ETIOLOGI Etiologi diare dapat di bagi dalam bebrapa faktor, yaitu : Faktor Infeksi Infeksi internal yaitu infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare pada anak. Infeksi ini meliputi : Infeksi bakteri : Vibrio ecoli, shigella campylobacter, dsb Infeksi virus : enterovirus, adenovirus, rotavirus, atovirus, dsb Infeksi parasite : cacing (Ascaris, Thichiuris, Oxyuris,Stronguloides), Protozoa (Entamoeba histolytica, Giardia lambia, Trichomonas hominis), Jamur (Candida albicans) Infeksi parenteral Merupakan infeksi di bagian tubuh lain diluar alat pencernaan, seprti otitis media akut (OMA), Tonsilofaringitis , Bronkopneumonia, Ensefalitis, dsb. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak-anak yang ber umur di bawah 2 tahun Faktor malabsorbsi a) Malabsorbsi karbohidrat : disakarida (intoleransi laktosa, maltose dan sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa), pada bayi dan anak yang terpenting dan tersering adalah intoleransi laktosa b) Malabsorbsi lemak c) Mabasorbsi protein Faktor makanan : makanan basai, beracun, alergi terhadap makanan Faktor psikologi : rasa takut dan cemas. Walaupun jarang dapat menimbulkan diare trauma pada anak yang lebih besar Faktor lingkungan : Diare merupakan penyakit yang berbasis lingkungan. Dua faktor yang dominan yaitu sarana air bersih dan pembuangan tinja. Apabila faktor lingkungan tidak sehat karena tercemar kuman diare serta berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehta pula, yitu melalui makanan dan minuman , maka dapat menimbulkan kejadian penyakit diare

C. EPIDEMIOLOGIPeenyakit diare adalah salah satu penyebab utama mordibitas dan mortalitas pada anak di seluruh dunia,yang menyebabkan 1 billiun kejadian sakit dan 3-5 juta kematian setiap tahunya. Di Amerika Serikat, 20-30 juta kejadian diare terjadi setiap tahun,pada 16,5 juta anak sebelum usia 5 tahun,menghasilkan 2,1-3,7 juta kunjungan dokter,220.000 penginap di rumah sakit,924.000 hari rumah sakit,dan 400-500 kematian.Menurut Departemen Kesehatan RI (2003), insidensi diare di Indonesia pada tahun 2000 adalah 301 per 1000 penduduk untuk semua golongan umur dan 1,5 episode setiap tahunnya untuk golongan umur balita. Cause Specific Death Rate (CSDR) diare golongan umur balita adalah sekitar 4 per 1000 balita. Penyakit ini ditularkan secara fecal-oral melalui makanan dan minuman yang tercemar. Di negara yang sedang berkembang, insiden yang tinggi dari penyakit diare merupakan kombinasi dari sumber air yang tercemar, kekurangan protein dan kalori yang menyebabkan turunnya daya tahan tubuh.

D. PATOFISIOLOGI

E. FAKTOR RESIKO1. Umur karena insiden paling tinggi pada golongan umur 6-11 bulan pada masa di berikan makanan pendamping. Hal ini karena belum terbentuknya kekbalan alami dari anak pada umur di bawah 24 bulan 2. Jenis kelamin , resiko kesakitan diare pada golongan perempuan lebih rendah dari pada laki-laki karena aktivitas anak lali-laki dengan lingkungan lebih tinggi 3. Musim , Variasi pola musim di daerah tropik memperlihatkan bahwa diare terjadi sepanjang tahun, frekuensinya meningkat pada peralihan musim kemarau ke musim penghujan.4. Status gizi , Status gizi berpengaruh sekali pada diare. Pada anak yang kurang gizi karena pemberian makanan yang kurang, episode diare akut lebih berat, berakhir lebih lama dan lebih sering. Kemungkinan terjadinya diare persisten juga lebih sering dan disentri lebih berat. Resiko meninggal akibat diare persisten atau disentri sangat meningkat bila anak sudah kurang gizi.5. Lingkungan, Di daerah kumuh yang padat penduduk, kurang air bersih dengan sanitasi yang jelek penyakit mudah menular. Pada beberapa tempat shigellosis yaitu salah satu penyebab diare merupakan penyakit endemik, infeksi berlangsung sepanjang tahun, terutama pada bayi dan anak-anak yang berumur antara 6 bulan sampai 3 tahun.6. Status social ekonomi, Status sosial ekonomi yang rendah akan mempengaruhi status gizi anggota keluarga. Hal ini nampak dari ketidakmampuan ekonomi keluarga untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga khususnya pada anak balita sehingga mereka cenderung memiliki status gizi kurang bahkan status gizi buruk yang memudahkan balita tersebut terkena diare. Mereka yang berstatus ekonomi rendah biasanya tinggal di daerah yang tidak memenuhi syarat kesehatan sehingga memudahkan seseorang untuk terkena diare.

F. MANIFESTASI KLINIS Adapun tanda dan gejala yang timbul akibat diare :1. Diare dnegan dehidrasi ringan , dengan gejala sebagai berikut : Frekuensi BAB 3 kali atau lebih dalam sehari Keadaan umum baik dan sadar Mata normal dan air mata ada Mulut dan lidah basah Tidak merasa haus dan bias minum 2. Diare dnegna dehidrasi sedang , kehilangan cairan 5-10% dari berat badan , dengan gejala sebagai berikut a. Frekuensi BAB lebih dari 3 kali dalam sehari dan sering b. Kadang-kadang muntah dan haus c. Kencing sedikit, nafsu makan berkurang d. Aktivitas menurun e. Mata cekung, mult dan lidah kering f. Gelisah dan mengatuk g. Nadi lebih cepat dari normal, ubun-ubun cekung 3. Diare dengan dehidrasi berat , kehilangan cairan lebih dari 10% berat badan , dengan gejala : Frekuensi buang air besar terus menerus Muntah lebih sering, terasa haus sekali Tidak kencing, tidak ada nafsu makan Sangat lemah sampai tidak sadar Mata sangat cekung , mulut sangat kering Nafas sangat cepat dan dalam Nadi sangat cepat, lemah atau tidak teraba Ubun-ubun sangat cekung

G. KOMPLIKASI a) Kehilangan cairan dan elektrolit secar mendadk dapat mengakibatkan berbagai macam komplikasi b) Dehidrasi : ringan, sedang, berat c) Renjatan hipovolemik yaitu kejang akibat volume darah berkurang d) Hypokalemia yaitu kadar kalium darah dalam rendah dengan gejala meteorismus (kembung pada perut karena pengumpulan gas secara berlebihan dalam lambung dan usus) , hipotonik otot, lemah, bradikardi, perubahan pada elektrokardiogram e) Hipoglikemia yaitu kadar glukosa darah yang rendah f) Intoleransi laktosa sekunder, sebgai akibat defisiensi enzim lactase karena kerusakan vili mukosa usus halus g) Malnutrisi energy protein karena selain diare dan muntah , penderita juga mengalami kelaparan (masukan makanan berkurang, pengeluaran bertambah)

H. KLASIFIKASI1. Diare AkutDiare akut adalah diare yang berlangsung kurang dari 14 hari atau dua minggu.Akibatnya adalah dehidrasi, sedangkan dehidrasi adalah penyebab utama kematian pada penderita diare.2. Diare DisentriDiare disentri adalah diare yang disertai darah dalam tinjanya.Akibat diare disentri adalah anoreksia, penurunan berat badan dengan cepat, dan kemungkinan terjadinya komplikasi pada mukosa.3. Diare Persisten Diare persisten yaitu diare yang berlangsung lebih dari 14 hari atau duam minggu dan terjadi secara terus-menerus. Akibat diare persisten adalah penurunan berat badan dan gangguan metabolisme,diare presisten ini di kelompokan menjadi 2 kategori,yaitu diare persisten berat apabila ditemukan adanya dehidrasi dan diare persisten ringan apabila tidak ditemukan adanya tanda dehidrasi.

I. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIKPemeriksaan Diagnostik: Pemeriksaan barium usus Sigmoideskopi atau kolonoskopi Biopsi Pemeriksaan radiologi abdomen Pemeriksaan hematologi, anemia, dan leukositosis Pemeriksaan feses terhadap adanya melena Kultur feses

J. PENATALAKSANAAN Penatalaksanaan MedisMenurut Supartini (2004), penatalaksanaan medis pada pasien diare meliputi : pemberian cairan, pengobatan dietetik (cara pemberian makanan) dan pemberian obat-obatan.1. Pemberian cairanPemberian cairan pada pasien diare dan memperhatikan derajat dehidrasinya dan keadaan umum.a. Pemberian cairanPasien dengan dehidrasi ringan dan sedang cairan diberikan per oral berupa cairan yang berisikan NaCl dan Na HCO3, KCl dan glukosa untuk diare akut dan karena pada anak di atas umur 6 bulan kadar natrium 90 ml g/L. Pada anak dibawah 6 bulan dehidrasi ringan / sedang kadar natrium 50-60 mfa/L, formula lengkap sering disebut : oralit.b. Cairan parenteralSebenarnya ada beberapa jenis cairan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan pasien, tetapi kesemuanya itu tergantung tersedianya cairan setempat. Pada umumnya cairan Ringer laktat (RL) diberikan tergantung berat / ringan dehidrasi, yang diperhitungkan dengan kehilangan cairan sesuai dengan umur dan berat badannya.1. Belum ada dehidrasiPer oral sebanyak anak mau minum / 1 gelas tiap defekasi.2. Dehidrasi ringan1 jam pertama : 25 50 ml / kg BB per oral selanjutnya : 125 ml / kg BB / hari3. Dehidrasi sedang1 jam pertama : 50 100 ml / kg BB per oral (sonde) selanjutnya 125 ml / kg BB / hari4. Dehidrasi beratTergantung pada umur dan BB pasien.2. Pengobatan dietetikUntuk anak di bawah 1 tahun dan anak di atas 1 tahun dengan BB kurang dari 7 kg jenis makanan : Susu (ASI adalah susu laktosa yang mengandung laktosa rendah dan asam lemak tidak jenuh, misalnya LLM, al miron). Makanan setengah padar (bubur) atau makanan padat (nasitim), bila anaktidak mau minum susu karena di rumah tidak biasa. Susu khusus yang disesuaikan dengan kelainan yang ditemukan susu dengan tidak mengandung laktosa / asam lemak yang berantai sedang / tidak sejuh.3. Obat-obatanPrinsip pengobatan diare adalah mengganti cairan yang hilang melalui tinja dengan / tanpa muntah dengan cairan yang mengandung elektrolit dan glukosa / karbohidrat lain (gula, air tajin, tepung beras sbb).a. Obat anti sekresiAsetosal, dosis 25 mg/ch dengan dosis minimum 30 mg. Klorrpomozin, dosis 0,5 1 mg / kg BB / harib. Obat spasmolitik, dll umumnya obat spasmolitik seperti papaverin, ekstrak beladora, opium loperamia tidak digunakan untuk mengatasi diare akut lagi, obat pengeras tinja seperti kaolin, pektin, charcoal, tabonal, tidak ada manfaatnya untuk mengatasi diare sehingg tidak diberikan lagi.c. AntibiotikUmumnya antibiotik tidak diberikan bila tidak ada penyebab yang jelas bila penyebabnya kolera, diberiakn tetrasiklin 25-50 mg / kg BB / hari. Antibiotik juga diberikan bile terdapat penyakit seperti : OMA, faringitis, bronkitis / bronkopneumonia

BAB IIIPENUTUPA. KESIMPULAN Menurut World Health Organization (WHO), penyakit diare adalah suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih dari biasa, yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari yang mungkin dapat disertai dengan muntah atau tinja yang berdarah. Penyakit ini paling sering dijumpai pada anak balita, terutama pada 3 tahun pertama kehidupan, dimana seorang anak bisa mengalami 1-3 episode diare berat (Simatupang, 2004). Faktor-faktor yang mempengaruhi diare adalah sebagai berikut Faktor Infeksi Infeksi internal yaitu infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare pada anak. I Infeksi parenteral Merupakan infeksi di bagian tubuh lain diluar alat pencernaan, seprti otitis media akut (OMA), Tonsilofaringitis , Bronkopneumonia, Ensefalitis, dsb. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak-anak yang ber umur di bawah 2 tahun Faktor malabsorbsi Faktor makanan : makanan basai, beracun, alergi terhadap makanan Faktor psikologi : rasa takut dan cemas. Walaupun jarang dapat menimbulkan diare trauma pada anak yang lebih besar Faktor lingkungan : Diare merupakan penyakit yang berbasis lingkungan. Dua faktor yang dominan yaitu sarana air bersih dan pembuangan tinja. Usaha untuk mengatasi diare yaitu dengan cara pemberian cairan dengan dehidrasi ringan dan sedang dengan cara per oral atau per IV line, pemberian pengobatan disentrik, dan dengan pemberian obat-obatan.

DAFTAR PUTAKA BAB II penatalaksanaan diare Digilib.unimus.ac.id (diakses 09 Mei 2015)Zein Umar, Sagala huda Khalid, Ginting Josia. 2004. Diare Akut Disebabkan Bakteri.Fakultas Kedokteran Divis I penyakit tropic dan infeksi bagian ilmu penyakit dalam.Universitas Sumatra Utara (repository.usu.ac.id) di akses pada 09 Mei 2015Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Ilmu Kebidanan. Salemba Medika : JakartaAnn M. Arvin.1999. Imu Kesehatan Anak,Vol: 2,Ed: 15. Jakarta. EGC Suharyono, 2008. Diare Akut Klinik dan Laboratorik. PT. Rineka Cipta : JakartaSuryanah.(1996). Keperawatan Anak Untuk Siswa SPK. Jakarta:EGCBaughman, Diane C.(2000). Keperawatan Medikal Bedah: Buku Saku untuk Brunner dan Suddarth. Jakarta: EGC