Makalah Dewan Sekolah Dalam Konteks Manajemen
-
Upload
novi-sriariani -
Category
Documents
-
view
489 -
download
5
Transcript of Makalah Dewan Sekolah Dalam Konteks Manajemen
DEWAN SEKOLAH DALAM KONTEKS MANAJEMEN
PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN ISLAM
A. PENDAHULUAN
Output dari pendidikan kita ternyata belum dapat memuaskan banyak
pihak. Banyaknya pengangguran, lulusan tidak menjadi orang yang produktif,
sehingga menjadi beban keluarga, masyarakat, bangsa dan negara serta
akhirnya mendorong terjadinya instabilitas nasional, baik dalam bidang
ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan.
Kesemuanya itu merupakan permasalahan utama pendidikan kita yang tidak
berfokus pada mutu.
Pendidikan yang berfokus pada mutu menurut Sagala adalah bahwa
dasar visi misi mutu sebuah sekolah yaitu mengembangkan program dan
layanan yang memiliki relevansi dan korelasi dengan kebutuhan masyarakat. 1
Dalam hal ini memenuhi kebutuhan pengguna lulusan yaitu siswa itu sendiri
dan masyarakat. Masyarakat atau pengguna lulusan, yaitu dunia usaha,
lembaga pendidikan lanjut, pemerintah dan masyarakat luas, termasuk
menciptakan usaha sendiri oleh lulusan.
Agar mutu pendidikan sesuai yang diharapkan maka partisipasi
masyarakat sangat diperlukan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.
Keterwakilan masyarakat yaitu keberadaan dewan sekolah atau komite sekolah
dalam suatu lembaga pendidikan.
Pada tulisan ini akan dipaparkan bagaimana peran dewan sekolah dalam
upaya peningkatan mutu pendidikan khususnya di lembaga pendidikan islam.
B. PEMBAHASAN
a. Kedudukan Masyarakat dalam Manajemen Sekolah
Sekolah dan masyarakat merupakan dua komunitas yang saling
melengkapi antara satu dengan lainnya, bahkan ikut memberikan warna
terhadap perumusan model pembelajaran tertentu di sekolah oleh suatu
1 Sagala, S, Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat: Strategi Memenangkan Persaingan Mutu, Jakarta, Nimas Mutima, 2004
1
lingkungan masyarakat tertentu pula. Sekolah berperan dalam melestarikan
dan memindahkan nilai-nilai kultur pendidikan, ilmu pengetahuan,
teknologi, seni dan agama yang dianut para guru dan peserta didiknya
kepada generasi penerus dan untuk menjamin kemajuan ilmu pengetahuan
dan kemajuan sosial dengan menjadi pelaku aktif dalam perbaikan
masyarakat.2
Sekolah merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan
masyarakat. Bahkan sekolah tumbuh dan berkembang sesuai dengan
tuntutan dan harapan masyarakat. Dalam perjalanan pertumbuhan
kelembagaan, sekolah diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat sekitar, sehingga kerjasama yang harmonis antara keduanya
adalah sangat penting. Masyarakat merupakan sumberdaya pendidikan
yang tiada bandingnya bagi satuan pendidikan. Parameter penentu nasib
lembaga pendidikan islam adalah masyarakat Hal ini dapat dilihat dari
suatu kasus suatu lembaga pendidikan yang tutup karena tidak mendapat
dukungan dari masyarakatnya. Sebaliknya bila ada lembaga pendidikan
islam yang maju hampir pasti faktor keberhasilannya adalah keterlibatan
masyarakat yang maksimal.3
Program mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan
tanggungjawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.
Peran orang tua sebagai bagian masyarakat juga sangat penting. Orang tua
dan masyarakat mempunyai harapan dan aspirasi tersendiri dengan
mengirimkan putra-putrinya belajar di sekolah. Sekolah melalui kepala
sekolah dan guru dan tenaga kependidikan lainnya harus memperhatikan
aspirasi mereka agar sekolah diminati dan diterima keberadaannya dan
terpenuhi kebutuhannya.4
Hubungan sekolah dan masyarakat bertujuan sebagai berikut5 :
2 Syaiful Sagala, Manajemen Strategic dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, ALFABETA, Bandung, 2006, hal 234
3 Mulyasa dalam Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam (strategi Baru Pengelolaan Pendidikan Islam, Erlangga, Jakarta, 2007, hal 183
4 Sagala , Manajemen…., hal 236
5 Ibid, hal 184
2
1. Memajukan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan anak
2. Memperkukuh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan
penghidupan masyarakat
3. Menggairahkan masyarakat untuk menjalin hubungan dengan sekolah.
b. Partisipasi Masyarakat dalam Wadah Komite Sekolah
Ukuran partisipasi masyarakat diukur dari keikutsertaan
masyarakat menanggung biaya sekolah baik yang masuk kategori bantuan
pembangunan (Dana Sumbangan Pendidikan) maupun iuran bulanan
peserta didik. 6 Partisipasi yang universal adalah adanya kerjasama yang
erat antara perencana disekolah dengan masyarakat sekitar sekolah dalam
menyusun rencana strategis, melaksanakan, melestarikan dan
mengembangkan kualitas sekolah.
Partisipasi masyarakat yang dilakukan yaitu :
1. Partisipasi dalam mengambil kebijakan dan keputusan
2. Partisipasi dalam melaksanakan
3. Partisipasi memperoleh keuntungan
4. Partisipasi dalam mengevaluasi
Pengelolaan atau manajemen partisipasi masyarakat juga
dikembangkan lembaga pendidikan islam yang berfokus pada pada
aktivitas :7
1. Penjajagan kebutuhan (kajian kebutuhan madrasah dan situasi
masyarakat/lingkungan)
2. Perencanaan kegiatan (kajian potensi dan kegiatan alternative)
3. Pelaksanaan kegiatan (kajian sikap dan perilaku)
4. Pemantauan kegiatan (monitoring perkembangan) dan evaluasi
kegiatan (kajian hasil akhir program
Secara konseptual partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan
sekolah menempatkan masyarakat sebagai mitra dalam penyelenggaraan
6 Sagala, Manajemen…, hal 238
7 Marno dan Supriyatno, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam, PT. Refika Aditama, 2008, hal 164-165
3
pendidikan nasional. Sedangkan pedoman operasional ditentukan
berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) yang mengaturnya. 8
Konsep partisipasi dan pemberdayaan masyarakat adalah
keikutsertaan masyarakat dalam manajemen sekolah melalui suatu wadah
dalam konteks menyeimbangkan tujuan pendidikan dengan lingkungan,
yang merupakan komponen penting untuk menjalin hubungan yang
interaktif dan positif dalam menyukseskan proses pembelajaran dan tujuan
pendidikan yang diharapkan. 9
Dengan diterbitkannya Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
No. 014/ U/2002 tanggal 2 April 2002 Badan Pembantu Penyelenggara
Pendidikan (BP3) dinyatakan tidak berlaku. Sebagai gantinya pada tingkat
satuan pendidikan dapat wadah yang bernama “ Komite Sekolah/
Madrasah”, atas prakarsa masyarakat, satuan pendidikan dan atau
pemerintah Kabupaten/Kota. Wadah tersebut berfungsi sebagai forum
sebagai representasi para stakeholder sekolah. Menurut UUSPN No. 20
tahun 2003 Pasal 56 Ayat 3 komite sekolah adalah sebagai lembaga
mandiri, dibentuk dan berperan dalam pengikatan mutu pelayanan dengan
memberikan pertimbangan, arah dan dukungan tenaga, sarana dan
prasarana, serta pengawasan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan.
Sekolah harus mampu menyakinkan orang tua, pemerintah setempat, dunia
usaha dan masyarakat pada umumnya bahwa sekolah itu dapat
dipercaya. 10
8 Sagala, Manajemen…..., hal 239
9 Ibid. Hal 239-240
10 Ibid hal 240
4
KETUA
WK. KETUA
SEKRETARIS
ANGGOTA
BENDAHARA
NARASUMBER
(TERDIRI DARI TOKOH
MASYARAKAT)
Anggota dibagi dalam komisi
1. Pengembangan sumberdaya manusia
2. Manajemen mutu sekolah
3. Mutu Pembelajaran
4. Hubungan orang tua dan masyarakat
Gambar Struktur Komite Sekolah adalah sebagai berikut 11:
Kontribusi komite sekolah terhadap sekolah menyangkut hal-hal
sebagai berikut : 12
1. Penyusunan perencanaan strategi sekolah, strategi pembangunan
sekolah untuk perspektif 3-4 tahun ke depan. Dalam dokumen ini
dibahas visi dan misi sekolah, penyusunan program prioritas dan sarana
pengembangan sekolah, perumusan program, perumusan strategi
pelaksanaan program, cara pengendalian dan evaluasinya.
11 Ibid
12 Satori dalam Sagala, Manajemen….., hal 241
5
2. Penyusunan Perencanaan Tahunan Sekolah, hasil elaborasi dari
perencanaan strategi sekolah yang dirinci sedemikan rupa beserta
anggarannya.
3. Mengadakan pertemuan terjadwal untuk menampung ide, dan
membahas kebutuhan dan masalah yang terjadi. Hal ini dilakukan
untuk perbaikan, kemajuan dan pengembangan sekolah.
4. Memikirkan upaya-upaya demi memajukan sekolah utamanya dengan
sarana prasarana dan kelengkapan fasilitas sekolah
5. Mendorong sekolah melakukan internal monitoring/ evaluasi diri dan
melaporkan hsil-hasilnya untuk dibahas dalam forum komite sekolah.
6. Membahas hasil tes standar mutu pendidikan sekolah oleh lembaga lain
untuk menjamin mutu dan memelihara kondisi pembelajaran agar
sesuai dengan tuntutan minimum kompetensi siswa.
7. Membahas laporan tahunan sekolah. Hal ini digunakan sebagai bahan
review sekolah selanjutnya dilaporkan pada dinas pendidikan setempat.
Review sekolah adalah penting untuk mengetahui keunggulan sekolah
dan dapat dijadikan media berbagi pengalaman antar sekolah dalam
upaya meningkatkan kinerja masing-masing.
c. Tugas dan Fungsi Dewan Sekolah
Tugas dewan sekolah/ komite sekolah menganut model
kemitraan yaitu koordinator dan fasilitator. Maka fungsi dewan sekolah
sangat dominan bagi tercapainya tujuan pendidikan. Adanya Dewan
Sekolah dapat menawarkan pendidikan yang lebih baik dan menjadikan
sekolah unggulan yang berorientasi budaya daerah. Tugas dan fungsi
dewan sekolah atau komite sekolah adalah 13:
1. Menetapkan AD/ ART komite sekolah
Memberikan masukan atau pertimbangan terhadap RAPBS dan
Rencana Pengembangan Strategi serta standar pelayanan sekolah
13 Sagala, Manajemen….., hal 245
6
2. Menentukan dan membantu kesejahteraan personal, mengkaji
pertanggungjawaban dan implementasinya.
3. Mengkaji kinerja sekolah dan melakukan internal auditing,
merekomendasikan menerima kepala sekolah dan guru.
Tugas dewan sekolah juga menetapkan visi, misi dan standar pelayanan,
menjaga mutu sekolah, memelihara, mengembangkan potensi, menggali
sumber dana, mengevaluasi, merenovasi, mengidentifikasi dan mengelola
kontribusi masyarakat terhadap sekolah. Peran aktifnya diperlukan untuk
memberikan dukungan atas kelancaran manajemen sekolah, memenuhi
kebutuhan sekolah, tempat pertimbangan pengambilan keputusan, dan
pengawasan manajemen sekolah. 14
d. Kewenangan Dewan Sekolah
Keberadaan dewan sekolah sebagai wadah masyarakat dalam
membantu suksesnya penyelenggaraan pendidikan. Dewan sekolah
memiliki batas kewenangan yaitu tidak dapat mengintervensi kebijakan
pemerintah dan tidak dapat mengkerdilkan profesionalisasi pengelolaan
pendidikan, dan harus menjunjung tinggi dan menghargai profesi guru dan
tenaga kependidikan.15
e. Implementasi dilapangan
Kenyataan dilapangan membuktikan bahwa hubungan sekolah
dengan masyarakat mengalami kendala yang cukup berarti. Diantaranya
(1) tujuan komunikasi yang kurang jelas (2) saluran komunikasi yang
transparan dan professional, (3) keterampilan komunikasi yang kurang
mendukung, (4) tindak lanjut yang kurang mendukung dan pengawasan
yang kurang terstruktur. 16
Jika kita lihat banyak lembaga pendidikan yang tidak
memanfaatkan dan memaksimalkan partisipasi masyarakat khususnya
14 Ibid
15 Ibid, hal 246
16 Aedi dan Rosalin, Kerjasama Sekolah dan Masyarakat, ALFABETA, Bandung, 2009, hal 282
7
dewan/ komite sekolah. Lembaga pendidikan itu sibuk dengan
kemauannya sendiri melaksanakan pendidikan. Mereka tidak
mengindahkan apa kemauan masyarakat. Mereka bekerja tanpa
pengawasan penuh dari dewan sekolah yang sebenarnya diharapkan
memberikan masukan dan melakukan monitoring pelaksanaan pendidikan
di satuan pendikan.
Fakta dilapangan personil yang dipilih dalam dewan/ komite
sekolah adalah orang-orang yang tidak kritis akan perkembangan
pengelolaan sekolah yang baik. Orang yang dipilih merupakan orang yang
mau melaksanakan kemauan sekolah. Hal inilah menjadi boomerang bagi
sekolah itu sendiri. Karena tidak dapat mengevaluasi diri menjadi lebih
baik. Jauh dari permintaan pasar akan lulusan yang berkualitas. Jalannya
kegiatan di satuan pendidikan hanya rutinan saja dan bahkan menyebabkan
kehancuran bagi satuan pendidikan ini karena tidak adanya motivasi untuk
menjadi sekolah unggulan yang diminati dan nantinya dinikmati oleh
masyarakat.
Lembaga pendidikan bermutu dan berkualitas dipastikan sangat
maksimal keterlibatan dewan / komite sekolah disana. Maka sudah saatnya
para stakeholder pendidikan utamanya Kepala Sekolah untuk
memaksimalkan keberadaan Dewan / Komite Sekolah. Jangan hanya
menempatkan mereka sebagai wayang semata, posisikan mereka sebagai
mitra kerja yang nantinya bisa mengantarkan satuan pendidikan ini kearah
lebih maju.
f. Solusi Permasalahan
Berikut merupakan saluran komunikasi yang disanakan untuk
menjawab persoalan hubungan masyarakat melalui kerjasama yang baik
dengan dewan sekolah yaitu :
1. Adanya transparansi laporan keuangan sekolah terhadap orang tua murid
2. Bulletin sekolah, surat kabar, radio dan televisi sebagai gambaran
keadaan sekolah dan berbagai kegiatannya kepada orang tua dan
masyarakat pada umumnya
3. Pameran sekolah
8
4. Open house
5. Kunjungan ke sekolah
6. Kunjungan ke rumah siswa
7. Penjelasan oleh staf sekolah
8. Laporan tahunan dll 17
Dewan/ Komite sekolah harus benar-benar menjalankan tugasnya
yaitu bertanggung jawab melaksanakan tugas dan fungsinya sebagaimana
yang telah diuraikan diatas.
C. KESIMPULAN
Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah/ madrasah maka
sudah semestinya melibatkan partisipasi penuh masyarakat dalam pendidikan
yaitu melalui dewan sekolah. Manajemen sekolah akan efektif jika para
pengelolanya melibatkan dewan sekolah yang tujuan dan fungsinya
menentukan kewenangan, pengadministrasian, inovasi kurikulum dan semua
yang berkaitan dengan peningkatan kualitas pendidikan di satuan pendidikan.
Karena pengguna ouput pendidikan kita adalah masyarakat itu sendiri,
maka masyarakat dalam wadah dewan sekolahlah yang akan menjadi fasilitator
dan koodinator dalam peningkatan mutu pendidikan. Sekolah unggul dan
dikatakan sukses dapat mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan jika
melibatkan secara penuh dewan sekolah dalam setiap kegiatan sekolah.
17 Ibid, Hal 282
9
DAFTAR RUJUKAN
Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam (Strategi Baru Pengelolaan Pendidikan Islam). Jakarta : Erlangga, 2007.
Mulyasa, E., Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi dan Implementasi, Bandung : PT Remaja Rosyda Karya, 2003
Marno dan Supriyatno, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam. Jakarta
: PT. Refika Aditama, 2008
Syafruddin, Manajemen Lembaga Pendidikan Islam, Ciputat : Ciputat Press, 2005
Syaiful Sagala, Manajemen Strategic Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan,
Bandung : ALFABETA, 2006
http://nurochim.multiply.com/journal/item/1, diakses tanggal 10 November 2010 pukul 19:00
10
DEWAN SEKOLAH DALAM KONTEKS MANAJEMEN
PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN ISLAM
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah :
MANAJEMEN MUTU TERPADU
Dosen Pembimbing
Dr. Ahmad Tanzeh, M. Pd. I
Dr. Prim Masrokan Mutohar, M. Pd
Oleh:
Mualip (NIM . 2841094038)
Novi Sriariani ( NIM.2841094045 )
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM
PROGRAM PASCA SARJANA
STAIN TULUNGAGUNG
2010
11