Makalah deteksi patologi persalinan

10

Click here to load reader

Transcript of Makalah deteksi patologi persalinan

Page 1: Makalah deteksi patologi persalinan

i

DETEKSI PATOLOGI PERSALINAN

“DISTOSIA BAHU”

Dosen Pengampu : Maya Safitri, SST.M.Kes

Disusun oleh:

Kelompok 1

1. Anggun Purwaningsih

2. Dian Surya. D.L

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN/ 3A

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA

TAHUN AKADEMIK 2014-2015

Page 2: Makalah deteksi patologi persalinan

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alikum.Wr.Wb

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah.SWT atas taufik, hidayah,

serta inayah-Nya yang telah di berikan kepada kita semua sehingga kita dapat

menyelesaikan makalah yang berjudul “DISTOSIA BAHU” harapan kami

semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan mendapatkan respon

baik dari pembimbing. Amin

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada :

1. Dosen pembimbing mata kuliah Persalinan

2. Teman-teman serta semua pihak yang telah membantu atas penyusunan

makalah ini

Akhirkata, apabila masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam

penyusunan makalah ini, kami mohon ma’af yang sebesarbesarnya.

Wassalamu’alikum.Wr.Wb

Purwokerto, 05 Desember 2014

Penyusun

Page 3: Makalah deteksi patologi persalinan

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN AWAL ......................................................................................... i

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 1

C. Tujuan Masalah ............................................................................... 1

BAB II PENDAHULUAN .............................................................................. 2

A. Distosia Bahu..................................................................................... 2

BAB III KESIMPULAN .................................................................................. 6

A. Kesimpulan ...................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 7

Page 4: Makalah deteksi patologi persalinan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setelah kelahiran kepala, akan terjadi perputaran lagi paksi luar yang

menyebabkan kepala berada pada sumbu normal dengan tulang belakang.

Bahu pada umumnya akan berada pada sumbu miring (oblique) dibawah

ramus publis. Dorongan saat ibu mengedan akan menyebabkan bahu depan

(anterior) berada dibawah pubis. Bila bahu gagal untuk mengadakan putaran

menyesuaikan dengan sumbu miring panggul dan tetap berada pada posisi

anterior posterior, pada bayi yang besar akan terjadi benturan bahu depan

terhadap simfisis.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Distosia Bahu?

2. Apasaja klasifikasinya ?

3. Apa faktor penyebabnya?

4. Apa diagnosis untuk Distosia Bahu?

5. Apasaja komplikasinya?

6. Apa penanganannya?

7. Apasaja faktor resiko?

C. Tujuan

1. Mahasiswa mengerti tentang distosia bahu

2. Mahasiswa mampu mengetahui klasifikasi dari distosia bahu

3. Mahasiswa mengerti tentang penyebab dari distosia bahu

4. Mahasiswa mengetahui tentang diagnosis distosia bahu

5. Mahasiswa mengetahui tentang komplikasi distosia bahu

6. Mahasiswa paham akan cara penanganan distosia bahu

7. Mahasiswa mengetahui faktor resiko distosia bahu

Page 5: Makalah deteksi patologi persalinan

2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Distosia Bahu

1. Definisi

Distosia ialah kesulitan dalam jalannya persalinan atau dapat

didefenisikan Distosia bahu ialah tersangkutnya bahu janin dan tidak dapat

dilahirkan setelah kepala janin dilahirkan. yang timbul akibat berbagai

kondisi yang berhubungan dengan lima faktor persalinan, yaitu :

a. Persalinan disfungsional akibat kontraksi uterus yang efektif atau akibat

upaya mengedan ibu (kekuatan power).

b. Perubahan struktur pelvis (jalan lahir / passage)

c. Sebab-sebab pada janin, meliputi kelainan presentasi atau kelainan

posisi, bayi besar dan jumlah bayi (penumpang/passenger).

d. Posisi ibu selama persalinan dan melahirkan

e. Respons psikologi ibu terhadap persalinan yang berhubungan dengan

pengalaman, budaya dan warisannya sistem pendukung.

2. Klasifikasi

a. Distosia karena kelainan tenaga

b. Distosia karena kelainan letak serta bentuk janin.

c. Distosia karena kelainan panggul

d. Distosia karena kelainan traktus genitalis (Hanifah, 2006).

3. Etiologi

Faktor-faktor penyebab dari Distosia bahu bermacam-macam antara lain :

a. Janin besar

b. Diabetes maternal

c. Cerotinus

d. Obesitas maternal

e. Disproporsi sefalopelvi

Page 6: Makalah deteksi patologi persalinan

3

f. Kala II memanjang

4. Diagnosis

Menentukan apakah bayi besar atau tidak kadang-kadang sulit. Hal

ini dapat diperkirakan dengan cara :

a. Keterunan atau bayi yang lahir terdahulu besar dan sulit melahirkan dan

adanya diabetes melitus

b. Kenaikan berat badan yang berlebihan tidak oleh sebab lainnya (eodem

dan sebagainya)

c. Pemeriksaan teliti tentang disproporsi Sefalo atau Feto-pelvik dalam hal

ini dianjurkan untuk mengukur kepala bayi dengan ultrasonografi

d. Kepala janin dapat dilahirkan tetapi tetap berada dekat vulva

e. Tarikan kepala gagal melahirkan bahu yang terperangkap dibelakang

simfisi pubis.

5. Komplikasi

a. Pada Ibu

1) Partus lama yang sering kali disertai pecahnya ketuban pada

pembukaan kecil, dapat menimbulkan dehirasi serta asidosis dan

infeksi intrapartum.

2) Dengan his yang kuat, sedang janin dalam jalan lahir tertahan, dapat

menimbulkan regangan segmen bawah uterus dan pembentukan

lingkaran retraksi patologis (Bandl).

3) Dengan persalinan yang tidak maju karena disproporsi sefalopelvik,

jalan lahir pada suatu tempat mengalami tekanan yang lama antara

kepala janin dan tulang panggul.

b. Pada Bayi :

1) Partus lama dapat meningkatkan kematian perinatal apalagi jika

ditambah dengan infeksi intrapartum.

2) Propalus funikuli, apabila terjadi mengandung bahaya yang sangat

besar bagi janin dan memerlukan kelahirannya dengan segala apabila

ia masih hidup.

Page 7: Makalah deteksi patologi persalinan

4

3) Dengan adanya disproporsi sefalopelvik kepala melewati rintangan

pada panggul dengan mengadakan moulge.

4) Selanjutnya tekanan oleh promontarium atau kadang-kadang oleh

simfisis pada panggul picak menyebabkan perlukaan pada jaringan

diatas tulang kepala janin, malahan dapat pula menimbulkan fraktur

pada os parietalis (Hanifah, 2002).

6. Penanganan

a. Pada kesukaran melahirkan bahu dan janin hidup dilakukan episiotomi

yang cukup lebar dan janin diusahakan lahir atau bahu diperkecil dengan

melakukan kleidotomi unilateral atau bilateral.

b. Dalam posisi ibu berbaring terlentang, mintalah ia untuk menekuk

kedua tungkainya dan mendekatkan lututnya sejauh mungkin ke arah

dadanya. Mintalah bantuan dua orang asisten untuk menekan fleksi

kedua lututnya ibu ke arah dada.

c. Dengan memakai sarung tangan yang telah didisinfektankan tingkat

tinggi. Lakukan tarikan yang kuat dan terus menerus ke arah bawah

pada kepala janin untuk menggerakkan bahu depan dibawah simfisi

pubis.

d. Jika bayi masih belum dapat dilahirkan :

1) Pakailah sarung tangan yang telah didisinfektan tingkat tinggi,

masukkan tangan kedalam vagina.

2) Lakukan penekanan pada bahu yang terletak didepan dengan arah

sternum bayi untuk memutar bahu dan mengecilkan diameter bahu.

3) Jika diperlukan, dilakukan penekanan pada bahu belakang sesuai

dengan arah sternum.

e. Jika bahu masih belum dapat dilahirkan setelah dilakukan tindakan

diatas

1) Masukkan tangan kedalam vagina

2) Raih humerus dari lengan belakang dan dengan menjaga lengan

tetap fleksi pada siku, gerakkan lengan ke arah dada.

Page 8: Makalah deteksi patologi persalinan

5

f. Jika semua tindakan di atas tetap tidak dapat melahirkan bahu, pilihan

lain adalah :

1) Patahkan klavikula untuk mengurangi lebar bahu dan bebaskan

bahu depan.

2) Lakukan tarikan dengan mengait ketiak untuk mengeluarkan lengan

belakang (Ida Bagus, 2001)

7. Faktor resiko:

Kelainan bentuk panggul, diabetes gestasional, kehamilan

postmature, riwayat persalinan dengan distosia bahu dan ibu yang pendek.

Faktor Resiko Distosia Bahu :

a. Maternal

1) Kelainan anatomi panggul

2) Diabetes Gestational

3) Kehamilan postmatur

4) Riwayat distosia bahu

5) Tubuh ibu pendek

b. Fetal

1) Dugaan macrosomia

Page 9: Makalah deteksi patologi persalinan

6

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Distosia bahu terutama disebabkan oleh deformitas panggul, kegagalan

bahu untuk “melipat” kedalam panggul (misal pada makrosomia) disebabkan

oleh fase aktif dan persalinan kala II yang pendek pada multipara sehingga

kepala yang terlalu cepat menyebabkan bahu tidak melipat pada saat melalui

jalan lahir atau kepala telah melalui pintu tengah panggul setelah mengalami

pemanjangan kala II sebelum bahu berhasil melipat masuk kedalam panggul.

Page 10: Makalah deteksi patologi persalinan

7

DAFTAR PUSTAKA

Sarwono Prawirohardjo, Prof.Dr.dr, 2007, Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina

Pustaka, Jakarta.

Saifuddin, Gulardi Hanifa Wiknjosastro, Biran Affandi, Djoko Waspodo. Ed. I, Cet. 5,

http://aribubun.blogspot.com/2013/05/distosia-bahu.html