makalah demokrasi 2

33
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani demos artinya rakyat dan kratein artinya pemerintah. Secara sederhana, demokrasi berarti pemerintahan oleh rakyat, dalam hal ini kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat. Diantara beberapa pengertian tentang demokrasi, barangkali pengertian yang dikemukakan oleh Abraham Lincoln dapat merangkum makna demokrasi dalam sebuah kalimat sederhana. Menurut Abraham Lincoln demokrasi adalah pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Sebagai sebuah kondisi ideal, demokrasi tentu dicita-citakan oleh banyak kalangan. Tetapi upaya menuju demokrasi yang ideal merupakan sebuah proses yang tidak mudah. Proses menuju demokrasi inilah yang disebut sebagai demokratisasi. Demokratisasi biasanya diawali dengan adanya liberalisasi (meluasnya kebebasan). Dalam tahap ini media massa agak diberi kelonggaran sehingga tidak menghadapi ancaman pembredelan, masyarakat cukup leluasa melakukan partisipasi sosial melalui organisasi dan wahana lain, serta mulai berkembang penghargaan terhadap keragaman (pluralisme). Selain lembaga-lembaga negara, terdapat pula

description

hfyfyuuyyufyfyfy

Transcript of makalah demokrasi 2

Page 1: makalah demokrasi 2

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani demos artinya rakyat dan

kratein artinya pemerintah. Secara sederhana, demokrasi berarti

pemerintahan oleh rakyat, dalam hal ini kekuasaan tertinggi berada ditangan

rakyat. Diantara beberapa pengertian tentang demokrasi, barangkali pengertian

yang dikemukakan oleh Abraham Lincoln dapat merangkum makna demokrasi

dalam sebuah kalimat sederhana. Menurut Abraham Lincoln demokrasi

adalah pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Sebagai sebuah kondisi ideal, demokrasi tentu dicita-citakan oleh banyak

kalangan. Tetapi upaya menuju demokrasi yang ideal merupakan sebuah

proses yang tidak mudah. Proses menuju demokrasi inilah yang disebut

sebagai demokratisasi. Demokratisasi biasanya diawali dengan adanya

liberalisasi (meluasnya kebebasan). Dalam tahap ini media massa agak diberi

kelonggaran sehingga tidak menghadapi ancaman pembredelan, masyarakat

cukup leluasa melakukan partisipasi sosial melalui organisasi dan wahana

lain, serta mulai berkembang penghargaan terhadap keragaman (pluralisme).

Selain lembaga-lembaga negara, terdapat pula lembaga politik lain

seperti partai politik. Politik adalah organsasi yang terdiri atas sekelompok

orang yang mewakili tujuan sama dan dibentuk untuk memperjuangkan

tujuan melalui kekuasaan politik. Jadi partai politik terlihat dalam persaingan

untuk memegang kekuasaan politik.

I.2 Ruusan Masalah

Dari latar belakang diatas, dapat disusun rumusan masalah sebagai

berikut:

1. Apa arti istilah dan sejarah demokrasi?

2. Bagaimana penjelasan tentang demokrasi pancasila, demokrasi liberal

serta demokrasi sosial komunis?

Page 2: makalah demokrasi 2

3. Bagaimana pelaksanaan demokrasi di masyarakat?

4. Apa contoh tindakan yang menentang demokrasi?

5. Bagaimana demokrasi di Indonesia?

6. Bagaimana pelaksanaan demokrasi di Indonesia?

I.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini selain untuk memenuhi

salah satu tugas mata kuliah pendidikan pancasila tetapi juga untuk

memberikan informasi dan pengetahuan kepada pembaca mengenai arti istilah

dan sejarah demokrasi, contoh tindakan yang menentang demokrasi, dan

pelaksanaan demokrasi di Indonesia.

Page 3: makalah demokrasi 2

BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Arti Istilah dan Sejarah Demokrasi

Istilah “demokrasi” berasal dari yunani kuno yang

diutarakan di Athena Kuno pada abad ke-5 SM. Negara tersebut

biasanya dianggap sebagai contoh awal dari sebuah sistem yang

berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun, arti dari istilah

ini telah berubah sejalan dengan waktu, dan definisi modern telah

berevolusi sejak abad ke- 18, bersamaan dengan perkembangan

sistem “demokrasi” di banyak negara.

Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani demos artinya

rakyat dan kratein artinya pemerintah. Secara sederhana,

demokrasi berarti pemerintahan oleh rakyat, dalam hal ini kekuasaan

tertinggi berada ditangan rakyat. Sebagaimana istilah politik yang lain,

istilah demokrasi juga memiliki banyak makna turunannya. Pengertian

demokrasi sederhana di atas kemudian berkembang, seiring

perkembangan politik dan ilmu politik, sehingga muncul banyak

pengertian tentang demokrasi. Diantara beberapa pengertian tentang

demokrasi, barangkali pengertian yang dikemukakan oleh Abraham

Lincoln dapat merangkum makna demokrasi dalam sebuah kalimat

sederhana. Menurut Abraham Lincoln demokrasi adalah pemerintahan

yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Menurut KBBI, pengertian demokrasi adalah sebuah

bentuk atau sistem pemerintahan yang segenap rakyat turut serta

memerintah dengan perantaraan wakilnya. Makna lainnya adalah

gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan

hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga

negara.Demokrasi menempati posisi vital dalam kaitannya

pembagian kekuasaan dalam suatu negara dengan kekuasaan negara

yang diperoleh dari rakyat juga harus digunakan untuk kesejahteraan

dan kemakmuran rakyat.

Page 4: makalah demokrasi 2

Prinsip semacam ini menjadi sangat penting untuk

diperhitungkan ketika fakta-fakta sejarah mencatat kekuasaan

pemerintah (eksekutif) yang begitu besar ternyata tidak mampu untuk

membentuk masyarakat yang adil dan beradab, bahkan kekuasaan

absolut pemerintah seringkali menimbulkan pelanggaran terhadap hak-

hak asasi manusia.

Demikian pula kekuasaan berlebihan di lembaga negara yang

lain, misalnya kekuasaan berlebihan dari lembaga legislatif

menentukan sendiri anggaran untuk gaji dan tunjangan anggota-

anggotanya tanpa memperdulikan aspirasi rakyat, tidak akan membawa

kebaikan untuk rakyat.

Intinya, setiap lembaga negara bukan saja harus

akuntabel (accountable), tetapi harus ada mekanisme formal

yang mewujudkan akuntibilitas dari setiap lembaga negara dan

mekanisme ini mampu secaraoperasional (bukan hanya secara teori)

membatasi kekuasaan lembaga negara tersebut.

II.2 Penjelasan Tentang Demokrasi Pancasila dan Demokrasi

Liberal Serta Demokrasi Sosial Komunis

1) Demokrasi Pancasila

Rumusan singkat demokrasi Pancasila yang tercantum

dalam sila keempat Pancasila, yaitu “Kerakyatan yang

dipimpin oleh hikm at kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan”. Rumusan tersebut pada dasarnya

merupakan rangkaian totalitas yang terkait erat antara satu sila

dengan sila lainnya (bulat dan utuh). Ada beberapa pendapat

mengenai pengertian Demokrasi Pancasila, antara lain sebagai

berikut :

a. Prof. Dardiji Darmodihardjo, SH

Demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi yang

bersumber kepada kepribadian dan falsafah hidup Bangsa

Indonesia, yang perwujudannya seperti dalam ketentuan-

ketentuan pembukaan UUD 1945.

Page 5: makalah demokrasi 2

b. Prof. Dr. Drs. Notonagoro, SH

Demokrasi Pancasila kerakyatan yang dipimpin

oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan yang berketuhanan Yang

Maha Esa, yang berprikemanusiaan yang adil dan beradab,

yang mempersatukan Indonesia, dan yang berkeadilan sosial

bagi seluruh rakyat Indonesia. (pengertian senada

dikemukakan pula oleh Soemantri, SH dan Drs. S. Pamudji,

MPA)

c. Ensiklopedia Indonesia

Demokrasi Pancasila berdasarkan Pancasila yang meliputi

bidang-bidang politik, sosial dan ekonomi, serta yang dalam

penyelesaian masalah-masalah nasional berusaha sejauh

mungkin menempuh jalan permusyawaratan untuk mencapai

mufakat.

Aspek Demokrasi Pancasila

Berdasarkan pengertian dan pendapat tentang Demokrasi

Pancasila dapat dikemukakan aspek-aspek yang terkandung di

dalamnya, yakni :

a. Aspek material (segi isi/substansi)

Demokrasi Pancasila harus dijiwai dan dioleh integrasikan

sila-sila lainnya. Karena itulah, pengertian Demokrasi

Pancasila tidak hanya merupakan demokrasi politik, tetapi

juga demokrasi ekonomi dan sosial (lihat amandemen UUD

1945 dan penjelasannya dalam pasal 27, 28, 29, 30, 31, 33 dan

34).

b. Aspek formal

Demokrasi Pancasila merupakan bentuk atau cara pengambilan

keputusan (demokrasi politik) yang dicerminkan oleh sila

keempat, yakni “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikm at

kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan”

Prinsip-prinsip Demokrasi Pancasila

Page 6: makalah demokrasi 2

Prinsip demokrasi universal bila dikaitkan dengan prinsip-

prinsip Demokrasi Pancasila, secara normatif dapat kita simak

sebagai berikut : Demokrasi Universal

1. Keterlibatan warga negara dalam pembuatan keputusan politik

2. Tingkat persamaan tertentu diantara warga negara

3. Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu diantara warga negara

Demokrasi Pancasila

1. Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia

2. Keseimbangan antara hak dan kewajiban

3. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral

Kepada Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, dan orang lain.

Sesungguhnya prinsip-prinsip demokrasi universal

memiliki keterkaitan erat dengan Demokrasi pancasila, baik secara

noemarif maupun sipstantif keterkaitan tersebut kemidian

dipraktikkan swecara khusus (partikular) melalui masukanyadan

nilai dan kepribadian Indonesia yang khas sebagai mana tercermin

melalui dasar negara pancasila. Dengan demikian, sebenarnya

demokkrasi pancasila secara teori maupun memberikan “jiwa

“atau „spirit‟‟ kepada para penyelenggara negara (pejabat publik)

dan eliti politik untuk dapat melaksanakan syestem politik dan

penyelenggaraan negara dengan sebaik-baiknya.

2) Demokrasi Liberal

Demokrasi Liberal adalah suatu demokrasi yang menempatkan

kedudukan badan legislatif lebih tinggi dari pada badan

eksekutif. Kepala pemerintahan dipimpin oleh seorang Perdana

Menteri. Perdana menteri dan menteri-menteri dalam kabinet

diangkat dan diberhentikan oleh parlemen. Dalam demokrasi

parlementer Presiden menjabat sebagai kepala negara.

Demokrasi Liberal sering disebut sebagai demokrasi

parlementer.

Di indonesia demokrasi ini dilaksanakan setelah keluarnya

Maklumat Pemerintah NO.14 Nov. 1945. Menteri bertanggung

Page 7: makalah demokrasi 2

jawab kepada parlemen.

Demokrasi liberal lebih menekankan pada pengakuan terhadap

hak-hak warga negara, baik sebagai individu ataupun

masyarakat. Dan karenanya lebih bertujuan menjaga tingkat

represetansi warganegara dan melindunginya dari tindakan

kelompok atau negara lain.

Ciri-ciri demokrasi liberal :

a)Kontrol terhadap negara, alokasi sumber daya alam dan

manusia dapat terkontrol

b) Kekuasaan eksekutif dibatasi secara konstitusional,

c) Kekuasaan eksekutif dibatasi oleh peraturan perundangan,

d)Kelompok minoritas (agama, etnis) boleh berjuang, untuk

memperjuangkan dirinya.

e) Demokrasi Sosial Komunis

Demokrasi Komunis adalah demokrasi yang sangat membatasi

agama pada rakyatnya, dengan prinsip agama dianggap candu

yang membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya

dari pemikiran yang rasional dan nyata.

Demokrasi komunis muncul karena adanya komunisme.

Awalnya komunisme lahir sebagai reaksi terhadap kapitalisme

di abad ke-19, yang mana mereka itu mementingkan individu

pemilik dan mengesampingkan buruh. Komunisme adalah

ideologi yang digunakan partai komunis di seluruh dunia.

Komunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan

sistem sosialisme sebagai alat kekuasaan, dimana kepemilikan

modal atas individu sangat dibatasi.

Prinsip semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara

untuk kemakmuran rakyat secara merata. Komunisme sangat

membatasi demokrasi pada rakyatnya, dan karenanya

komunisme juga disebut anti liberalisme.

Dalam komunisme perubahan sosial harus dimulai dari peran

Page 8: makalah demokrasi 2

Partai Komunis. Logika secara ringkasnya, perubahan sosial

dimulai dari buruh atau yang lebih dikenal dengan proletar,

namun pengorganisasian Buruh hanya dapat berhasil jika

bernaung di bawah dominasi partai. Partai membutuhkan

peran Politbiro sebagai think-tank. Dapat diringkas perubahan

sosial hanya bisa berhasil jika dicetuskan oleh Politbiro. Inilah

yang menyebabkan komunisme menjadi "tumpul" dan tidak lagi

diminati.

Masyarakat sosialis-komunis mendefinisikan rakyat sebagai

lapisan rakyat yang menurut mereka, adalah rakyat miskin dan

tertindas di segala bidang kehidupan. Rakyat miskin (kaum

proletar dan buruh) akan memimpin revolusi sosialis melalui

wakil-wakil mereka dalam partai komunis. Kepentingan yang

harus diperjuangkan bukanlah kemerdekaan pribadi. Bahkan,

kemerdekaan pribadi menurut masyarakat sosialis-komunis harus

ditiadakan karena satu-satunya kepentingan hanyalah

kepentingan rakyat secara kolektif, yang dalam hal ini diwakili

oleh partai komunis. Dengan demikian masyarakat sosialis-

komunis, juga mengakui kedaulatan rakyat. Mereka pun

menjunjung tinggi demokrasi, yang dikenal sebagai demokrasi

komunis.

Berikut ini adalah persamaan Indonesia dengan negara komunis

pada umumnya :

1. Sistem pemerintahan dengan Single Party.

(Indonesia juga dengan Golkar-nya, Orsospol lainnya hanya

semu, supaya pihak asing/Barat tidak membantu mencetuskan

Revolusi. Ini dibuktikan dengan calon tunggal Presiden dan

wakilnya dari Golkar maupun "Orsospol" antek-anteknya

Golkar)

2. Mengharamkan kebebasan berkumpul dan berpendapat,

termasuk membentuk partai baru, pooling apalagi referendum.

3. Menghalalkan segala cara dalam mempertahankan kekuasaan

sang Single Party. (mungkin para pemimpin kita sempat belajar

kepada Deng Xiao Ping tentang peristiwa Tian An Men sebelum

Page 9: makalah demokrasi 2

melakukan aksi show of force pada peristiwa Perebutan Markas

PDI beberapa tahun lalu).

4. Memiliki backing dari pihak militer yang sangat kuat dan

selalu berusaha ikut campur dalam urusan pemerintahan.

5. Komunis: tidak boleh beragama, Indonesia: boleh beragama

(tetapi tidak menjalankan kewajiban sebagai umat beragama),

6. Paling jago kalau disuruh propaganda.

Contohnya ngomong terus dari pagi sampai paginya lagi.

Seluruh siaran TV diharuskan menyiarkan Laporan Khusus,

Sidang Umum, Rapat Paripurna, Penjelasan Menteri Penerangan

dan lain sebagainya yang tidak berisi dan sekali lagi hanya

Propaganda dan janji muluk-muluk

Selain itu, Komunis murni melarang :

1) adanya kepercayaan kepada Tuhan YME,

2) membenci kelompok intelektual dan cendekiawan,

3) mengagung-agungkan kelompok pekerja, buruh

dan petani.

Indonesia: Menjamin kebebasan beragama, tapi orang-orang

yang mengaku taat beragama dengan jalan memperlihatkan

kepada orang-orang bahwa ia rajin beribadah ke Mesjid, Gereja,

Vihara dll = tidak punya Tuhan, karena ketakutan mereka kepada

Tuhan hanya semu belaka (Super Munafik).

II.3 Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia

Paham demikrasi yang sejak awal kemerdekaan diterapkan di

Indonesia, sesungguhnya sidah mengacu kepada nilai-nilai pancasila.

Asas musyawara mufakat dan kekeluargaan/gotong royong,

merupakan prinsip nilai-nilai luhur Bangsa Indonesia yang telah lama

berkembang secara baik ditataran masyarakat pedesaan. Dengan

demikian, hakikat demokrasi Pancasila yang kemudian

dikembangkan dalam bidang politik, ekonomi dan sosial budaya menjadi

falsafah ideologi negara sangat mungkin dapat berkembang sesuai

dengan ciri khas masyarakat Indonesia yang pluralistik.

Page 10: makalah demokrasi 2

Untuk dapat melihat pelaksanaan demokrasi di Indonesia,

sebelumnya perlu dilihat sejarah pertumbuhan demokrasi pancasila

berdasarkan aspek maretial dan formal sebagai berikut :

v' Aspek Material

Prinsip dasar demokrasi pancasila adalah hasil berpikir dan ciptaan

manusia Indonesia sebagai bagian integral dari sosial budaya bangsa

Indonesia. Pikiran dasar yang berkembang merupakan upaya bersama

manusia Indonesia dalam rangka memecahkan berbagai masalah

kehidupan yang dihadapinya. Untuk itu, unsur kebersamaan yang

dijiwai oleh prinsip kekeluargaan menjadi faktor utama, dengan

demikian, hasil pemecahan masalahnya tetap berada dalam konteks

kegotongroyongan dan kebahagiaan hidup bersama pula.

v' Aspek Formal

Peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945 selain mendatangkan

kemerdekaan bagi bangsa Indonesia, juga menghasilkan

kehidupa berkonstitusi tertulis / formal. Di dalam konstitusi

(UUD 1945), telah disepakati dan ditetapkan berbagai prinsip

hidup bernegara, antara lain tentang hak kedaulatan rakyat,

keuasaan presiden, DPR, Mahkamah Agung, MPR, dan

sebagainya. Melalui proklamasi, falsafah / ideologi dan sistem

politik demokrasi pancasila ditetapkan secara formal di dalam

UUD 1945, yang untuk selanjutnya digunakan dalam kehidupan

bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

II.4 Contoh Tindakan yang Menentang Demokrasi

Salah satu contoh tindakan yang menentang demokrasi di

Indonesia adalah korupsi. Di dalam dunia politik, korupsi

mempersulit demokrasi dan tata pemerintahan yang baik dengan cara

menghancurkan proses formal. Korupsi di sistem pengadilan

menghentikan ketertiban hukum. Korupsi di pemerintahan publik

menghasilkan ketidakseimbangan dalam pelayanan masyarakat.

Korupsi bisa menyebabkan sulitnya legitimasi pemerintahan dan nilai

demokrasi seperti kepercayaan dan toleransi.

Page 11: makalah demokrasi 2

Contoh lain tindakan yang menentang demokrasi adalah

pemidanaan salah satu jurnalis Ambon, Juhry Samanery yang dikeroyok

oleh pegawai PN Ambon karena meliput persidangan mantan wakil

bupati Maluku Tenggara Barat, Lukas Uwuratuw dalam kasus

korupsi. Padahal proses persidangan dinyatakan terbuka namun pada

saat pengadilan berlangsung, para pekerja media dihalang-halangi

masuk oleh pegawai PN. Sehingga terjadi perdebatan yang berakhir

pemukulan. Pemidanaan juhry bukan sekedar tindakan melawan hukum,

lebih dari itu hal tersebut merupakan tindakan menentang hak

masyarakat atas kebebasan informasi, dan dengan demikian

melawan demokrasi.

II.5 Demokrasi di Indonesia

Demokrasi di negara Indonesia sudah mengalami kemajuan

yang pesat. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan dibebaskan

menyelenggarakan kebebasan pers, kebebasan masyarakat dalam

berkeyakinan, berbicara, berkumpul, mengeluarkan pendapat,

mengkritik bahkan mengawasi jalannya pemerintahan. Tapi bukan

berarti demokrasi di Indonesia saat ini sudah berjalan sempurna.

Masih banyak persoalan yang muncul terhadap pemerintah yang belum

sepenuhnya bisa menjamin kebebasan warga negaranya. Seperti

meningkatnya angka pengangguran, bertambahnya kemacetan di

jalan, semakin parahnya banjir, dan masalah korupsi.

Dalam kehidupan berpolitik di setiap negara yang kerap

selalu menikmati kebebasan berpolitik namun tidak semua kebebasan

berpolitik berjalan sesuai dengan yang diinginkan, karena pada

hakikatnya semua sistem politik mempunyai kekuatan dan

kelemahannya masing-masing. Demokrasi adalah sebuah proses yang

terus menerus merupakan gagasan dinamis yang terkait erat dengan

perubahan. Jika suatu negara mampu menerapkan kebebasan,

keadilan, dan kesejahteraan dengan sempurna, maka negara

tersebut adalah negara yang sukses menjalankan sistem

demokrasi. Sebaliknya, jika suatu negara itu gagal menggunakan

sistem pemerintahan demokrasi, maka negara itu tidak layak disebut

Page 12: makalah demokrasi 2

sebagai negara demokrasi. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara

Indonesia yang menganut sistem pemerintahan yang demokrasi, kita

sudah sepatutnya untuk terus menjaga, memperbaiki, dan melengkapi

kualitas-kualitas demokrasi yang sudah ada. Demi tercapainya suatu

kesejahteraan, tujuan dari cita-cita demokrasi yang sesungguhnya akan

mengangkat Indonesia kedalam suatu perubahan.

II.6 Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia

Pelaksanaan demokrasi di Indonesia terbagi menjadi beberapa periode,

yaitu:

1. Pelaksanaan demokrasi pada masa revolusi (1945-1950)

Tahun 1945-1950 Indonesia masih berjuang menghadapi

Belanda yang ingin kembali ke Indonesia. Pada masa itu

penyelenggaraan pemerintahan dan demokrasi Indonesia belum

berjalan baik. Hal itu disebabkan masih adanya revolusi fisik.

Berdasarkan pada konstitusi negara, yaitu UUD 1945, Indonesia

adalah negara demokrasi yang berkedaulatan rakyat. Masa

pemerintahan tahun 1945-1950 mengindikasikan

keinginan kuat dari para pemimpin negara untuk membentuk

pemerintahan demokrasi.

Pada awalnya, pemerintahan Indonesia menunjukkan

adanya sentralisasi kekuasaan pada divi presiden sehubungan belum

terbentuknya lembaga-lembaga politik demokrasi, misalnya belum

terbentuknya MPR dan DPR. Hal ini termuat dalam pasal 4 Aturan

Peralihan UUD 1945 yang berbunyi “Sebelum MPR, DPR, dan

DPA dibentuk menurut UUD ini, segala kekuasaannya dijalankan

oleh presiden dengan bantuan sebuah komite nasional”.

Untuk menghindari kesan bahwa negara Indonesia adalah

negara absolut, pemerintah melakukan serangkaian kebijakan untuk

menciptakan pemerintahan demokratis. Kebijakan tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Maklumat Pemerintah No. X Tanggal 16 Oktober 1945

Page 13: makalah demokrasi 2

tentang Perubahan Fungsi KNIP menjadi Fungsi Parlemen.

2. Maklumat Pemerintah Tanggal 03 November 1945

mengenai pembentukan Partai Politik.

3. Maklumat Pemerintah Tanggal 14 November 1945

mengenai Perubahan dari Kabinet Presidensial ke Kabinet

Parlementer.

Demikian kebijakan tersebut, terjadi perubahan dalam

sistem pemerintahan di Indonesia. Sistem pemerintahan berubah

menjadi sistem pemerintahan parlementer. Cita-cita dan proses

demokrasi masa itu terhambat oleh revolusi fisik menghadapi

Belanda dan pemberontakan PKI Madiun Tahun 1948. pada masa-

masa kritis tersebut, kepemimpinan dwitunggal Soekarno-Hatta

berperan kembali dalam pemerintahan nasional. Pada akhir

tahun 1949, pemerintahan kembali ke sistem Presidensial.

2. Pelaksanaan demokrasi pada masa orde lama

a. Masa demokrasi liberal

Masa antara tahun 1950-1959 ditandai dengan suasana

dan semangat yang ultra-demokratis. Kabinet berubah

ke sistem parlementer, sedangkan dwitunggal Soekarno-Hatta

dijadikan simbol dengan kedudukan sebagai kepala negara.

Demokrasi yang dipakai adalah demokrasi parlementer atau

demokrasi liberal. Masa demokrasi parlementer dapat dikatakan

sebagai masa kejayaan demokrasi karena hampir semua unsur-

unsur demokrasi dapat ditemukan dalam perwujudannya.

Unsur-unsur tersebut meliputi peranan yang sangat tinggi pada

parlemen, akuntibilitas politis yang tinggi, berkembangnya partai

politik, pemilu yang bebas, dan terjaminnya hak politik rakyat.

Namun proses demokrasi masa itu telah dinilai gagal dalam

menjamin stabilitas politik, kelangsungan pemerintahan, dan

penciptaan kesejahteraan rakyat. Kegagalan praktik demokrasi liberal

tersebut disebabkan karena:

Page 14: makalah demokrasi 2

1. Dominannya politik aliran, artinya berbagai golongan politik dan

partai politik sangat mementingkan kelompok atau alirannya

sendiri daripada mengutamakan kepentingan bangsa.

2. Landasan sosial ekonomi rakyat yang masih rendah.

3. Tidak mempunyai para anggota konstituante bersidang dalam

menetapkan dasar negara sehingga keadaan menjadi berlarut-larut.

Hal ini menjadikan Presiden Soekarno segera mengeluarkan

Dekrit Presiden tanggal 05 Juli 1959 yang isinya:

1. Menetapkan pembubaran konstituante

2. Menetapkan UUD 1945 berlaku kembali sebagai konstitusi negara

dan tidak berlakunya UUDS 1950

3. Pembentukan MPRS dan DPAS

b. Masa demokrasi terpimpin

Masa antara tahun 1959-1965 adalah masa demokrasi

terpimpin. Demokrasi terpimpin berawal dari ketidaksenangan

Presiden Soekarno terhadap partai-partai politik yang dinilai lebih

mengedepankan kepentingan partai dan ideologinya masing-masing,

serta kurang memperhatikan kepentingan yang lebih luas.

Pengertian dasar demokrasi terpimpin menurut ketetapan

MPRS No. VIII/MPRS/1965 adalah kerakyatan yang dipimpin oleh

hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan yang

berintikan musyawarah untuk mufakat secara gotong royong diantara

semua kekuatan nasional yang progresif revolusioner dengan

berporoskan nasakom dengan ciri-ciri sebagai berikut:

1. Dominasi presiden

2. Terbatasnya peran partai politik

Page 15: makalah demokrasi 2

3. Berkembangnya pengaruh PKI dan militer sebagai kekuatan sosial

politik di Indonesia.

Demokrasi terpimpin yang dijalankan oleh Presiden Soekarno

ternyata menyimpang dari prinsip-prinsip negara demokrasi.

Penyimpangan-penyimpangan tersebut antara lain:

1. Mengaburnya sistem kepartaian dan lemahnya peranan partai

politik

2. Peranan parlemen yang lemah

3. Jaminan hak-hak dasar warga negara masih lemah

4. Terjadinya sentralisasi kekuasaan pada hubungan antara pusat dan

daerah

5. Terbatasnya kebebasan pers

Akhir dari demokrasi terpimpin memuncak dengan adanya

pemberontakan G30-S/PKI pada tanggal 30 September 1965.

Demokrasi terpimpin berakhir karena kegagalan Presiden Soekarno

dalam mempertahankan keseimbangan antara kekuatan yang ada

disisinya, yaitu PKI dan militer yang sama-sama berpengaruh. Saat itu

PKI ingin membentuk angkatan kelima, sedangkan militer tidak

menyetujui pembentukan tersebut. Akhir dari demokrasi terpimpin

ditandai dengan keluarnya Surat Perintah tanggal 11 Maret 1966 dari

Presiden Soekarno kepada Jendral Soeharto untuk mengatasi keadaan.

3. Pelaksanaan demokrasi pada masa orde baru

Masa orde baru dimulai tahun 1966. Pemerintahan Orde Baru

mengawali jalannya pemerintahan dengan tekad melaksanakan Pancasila

dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Orde Baru menganggap

bahwa penyimpangan terhadap Pancasila dan UUD 1945 adalah sebab

utama kegagalan dari pemerintahan sebelumnya. Orde Baru adalah tatanan

peri kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia atas dasar

pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.

Demokrasi yang dijalankan dinamakan demokrasi yang didasarkan atas

nilai-nilai dari sila-sila pada pancasila.

Page 16: makalah demokrasi 2

Pemerintahan orde baru diawali dengan keluarnya Surat Perintah

11 Maret sampai tahun 1968 dengan pengangkatan Jendral Soeharto

sebagai Presiden RI. Orde baru melanjutkan pembangunan demokrasi

berdasarkan pada ketentuan-ketentuan dalam UUD 1945. Semua lembaga

negara, seperti MPR dan DPR dibentuk. Orde baru juga berhasil

menyelenggarakan pemilihan umum secara periodik, yaitu pada tahun

1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997. Untuk berjalannya demokrasi,

pemerintah Orde Baru menyusun mekanisme kepemimpinan nasional lima

tahun yang merupakan serangkaian garis besar kegiatan kenegaraan yang

dirancang secara periodik selama masa lima tahun.

Dengan berjalannya mekanisme kepemimpinan nasional lima

tahun, pemerintahan orde baru berhasil menciptakan stabilitas politik dan

menyelenggarakan pembangunan nasional yang dimulai dengan adanya

pembangunan lima tahun (Pelita), yaitu Pelita I tahun 1973-1978 sampai

Pelita VI tahun 1993-1998. Keberhasilan tersabut ditandai dengan

meningkatnya pertumbuhan ekonomi, meningkatnya tingkat pendidikan

warga negara, pembangunan infrastruktur, berhasil menekan laju

pertumbuhan penduduk.

Namun, dalam perkembangan selanjutnya pemerintahan Orde Baru

mengarah pada pemerintahan yang sentralistis. Demokrasi masa Orde

Baru bercirikan pada kuatnya kekuasaan Presiden dalam menopang dan

mengatur seluruh proses politik yang terjadi. Lembaga kepresidenan telah

menjadi pusat dari seluruh proses politik dan menjadi pembentuk dan

penentu agenda nasional, mengontrol kegitan politik dan pemberi legacies

bagi seluruh lembaga pemerintah dan negara. Akibatnya, secara subtantif

tidak ada perkembangan demokrasi justru penurunan derajat demokrasi.

Sejumlah indikator yang menyebabkan demokrasi tidak terjadi pada masa

Orde Baru yaitu:

1. Rotasi kekuasan eksekutif hamper dapat dikatakan tidak ada.

2. Rekvutmen politik yang tertutup

3. Pemilu yang jauh dari semangat Demokrasi

4. Pengakuan terhadap hak-hak dasar yang terbatas.

Page 17: makalah demokrasi 2

Orde Baru sesungguhnya telah mampu membangun

stabilitas pemerintahan dan kemajuan ekonomi. Namun, makin

lama jauh dari semangat demokrasi dan kontrol rakyat. Akibatnya,

pemerintahan menjadi korup, sewenang-wenang, dan akhirnya

jatuh. Sebab-sebab kejatuhan Orde Baru adalah:

1. Hancurnya ekonomi nasional (krisis ekonomi)

2. Terjadinya krisis politik

3. Tidak bersatunya lagi pilar-pilar pendukung Orde Baru

(Menteri dan TNI)

4. Gelombang demonstrasi yang menghebat menuntut Presiden

Soeharto untuk mundur dari jabatannya.

Dengan demikian, maka berakhirlah pemerintaha masa Orde

Baru dengan diumumkannya pengunduran diri Presiden Soeharto

dari kekuasaannya pada tanggal 21 Mei 1998.

4. Pelaksanaan demokrasi pada masa reformasi (1998-sekarang)

Masa reformasi berusaha membangun kembali kehidupan

yang demokratis antara lain:

1. Keluarnya ketetapan MPR RI No. X/MPR/1 998 tentang pokok-

pokok reformasi

2. Ketetapan No. VII/MPR/1998 tentang pencabutan tap MPR

tentang Referendum.

3. Tap MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan negara

yang bebas dari KKN

4. Tap MPR RI No. XIII/MPR/1998 tentang pembatasan masa

jabatan Presiden dan Wakil Presiden RI.

5. Amandemen UUD 1945 sudah sampai aman demen I, II, III

Pelaksanaan demokrasi pada masa reformasiterdiri dari

beberapa periodisasi pemerintaham, antara lain:

Page 18: makalah demokrasi 2

1. B.J. Habiebie

Kebijakan-kebijakan yang dilakukan Habiebie pada

masa pemerintahanya antara lain:

1. Membentuk kabinet reformasi pembangunan

Dibentuk pada tanggal 22 Mei 1998, dengan jumlah menteri 16

orang yang merupakan perwakilan dari GOLKAR, PPP, PDI

2. Mengadakan reformasi pada bidang politik.

Habiebie berusaha menciptakan politik yang transparan,

mengadakan pemilu yang bebas, jujur, dan adil, membebaskan

tahanan politik, dan mencabut larangan berdirinya Serikat Buruh

Independen

3. Kebebasan menyampaikan pendapat

Kebebasan menyampaikan pendapat diberikan asal tetap

berpedoman pada aturan yang ada yaitu UU No. 9 Tahun 1998

tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum.

4. Reformasi dalam bidang hukum

Target reformasinya yaitu subtansi hukum, aparator penegak

hukum, yang bersih dan berwibawa, dan instansi peradilan yang

independen.

5. Mengatasi masalah dwifungsi ABRI

Keanggotaan ABRI dalam DPR/ MPR dikurangi bahkan pada

akhirnya ditiadakan.

6. Mengadakan sidang istimewa pada tanggal 10-13 November 1998

oleh MPR

7. Mengadakan pemilu tahun 1999

Pelaksanaan pemilu dilakukan dengan asas LUBER (langsung,

umum, bersih) dan JURDIL (jujur dan adil)

2. Abdurrahman Wahid

Kebijakan-kebijakan yang ditempuh Abdurrahman Wahid

Page 19: makalah demokrasi 2

antara lain:

1. Meneruskan kehidupan demokrasi seperti pemerintahan

sebelumnya (memberikan kebebasan berpendapat di kalangan

masyarakat minoritas, kebebasan beragama, memperbolehkan

kembali penyelenggaraan budaya Tionghoa)

2. Merestrukturisasi lembaga pemerintahan seperti menghapus

departemen yang dianggapnya tidak efisien (menghilangkan

departemen penerangan dan sosial untuk mengurangi pengeluaran

anggaran, membentuk Dewan Keamanan Ekonomi Nasional).

3. Ingin memanfaatkan jabatan sebagai Panglima tertinggi dalam

militer dengan mencopot Kapolri yang tidak sejalan dengan

keinginan Gusdur.

3. Megawati Soekarno Putri

Kebijakan-kebijakan yang ditempuhnya antara lain:

1. Meningkatkan kerukunan antar elemen bangsa dan menjaga

persatuan dan kesatuan.

2. Membangun tatanan politik yang baru, diwujudkan dengan

dikeluarkannya UU tentang pemilu, susunan dan kedudukan

MPR/DPR, dan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.

3. Menjaga keutuhan NKRI, setiap usaha yang mengancam keutuhan

NKRI ditindak tegas seperti kasus Aceh, Ambon, Papua, Poso

4. Melanjutkan amandemen UU 1945, keluarnya UU tentang otonomi

daerah menimbulkan penafsiran yang berbeda tentang pelaksanaan

otonomi daerah. Oleh karena itu, pelurusan dilakukan dengan

pembinaan terhadap daerah.

4. Susilo Bambang Yudhoyono

Kebijakan-kebijakan yang ditempuh SBY antara lain:

1. Anggaran pendidikan ditingkatkan menjadi 20% dari keseluruhan

APBN

2. Konversi minyak tanah ke gas

Page 20: makalah demokrasi 2

3. Pembayaran utang secara bertahap kepada PBB

4. Buy-back saham BUMN

5. Pelayanan UKM (Usaha Kecil Menengah) bagi rakyat kecil

6. Subsidi BBM

7. Memudahkan investor asing untuk berinvestasi di Indonesia

8. Meningkatkan sektor pariwisata “Visit Indonesia 2008”

9. Pemberian bibit unggul pada petani

10. Pemberantasan korupsi melalui dengan dibentuknya KPK (Komisi

Pemberantasan Korupsi)

Page 21: makalah demokrasi 2

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

Page 22: makalah demokrasi 2

DAFTAR PUS TAKA

Jutmini, Sri. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Solo: Tiga Seangkai Pustaka

Mandiri

Syarifudin. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan. Bogor: Pustaka Gemilang

Anneahira. 2012. www.anneahira.com/pengertian-demokrasi-pancasila.htm.

Diakses tanggal 3 Maret 2013 pukul 21.00 WIB

http://makalahcyber.blogspot.com/2012/09/demokrasi-liberal-demokrasi-komunis-

dan.html (diakses tanggal 3 Maret 2013 pukul 22.00 WIB

Khairul Anas. 2012. Khairul-anas.bloghspot.com/2012/05/indonesia-pada masa-

demokrasi-liberal.html (diakses tanggal 3 Maret 2013 pukul 22.02 WIB