BAB I Makalah Demokrasi

26
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Demokrasi mungkin menjadi istilah baru dalam khazanah kebuadayaan bangsa, namun secara esensi demokrasi adalah sesuatu yang lama hidup di Indonesia.. Dalam khazanah Islam juga dikenal istilah syura yang secara prinsip sejalan dengan demokrasi. Sementara di barat prinsip tersebut dikenal sebagai demokrasi. Dalam budaya Jawa sendiri juga dikenal istilah rembug, yang esensinya adalah bagaimana sebuah keputusan dishare oleh pimpinan kepada warganya untuk dicari penyeleseian bersama. Secara prinsip hal itu juga sejalan dengan demokrasi. Di era demokrasi, manifestasi berbagai nilai-nilai tersebut terejawantah melalui pemilihan kepala desa langsung. Dalam kacamata historis, pemilu dan pilkada sebenarnya bisa dikatakan kelanjutan dari praktik demokrasi langsung yang sudah lama berjalan di masyarakat yakni dalam pemilihan kepala desa. Karenanya, tidak selamanya demokrasi itu dianggap sebagai konsep impor, karena dalam konteks budaya dan praktik keseharian, demokrasi sudah lama ada dalam budaya masyarakat. 1

Transcript of BAB I Makalah Demokrasi

Page 1: BAB I Makalah Demokrasi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Demokrasi mungkin menjadi istilah baru dalam khazanah kebuadayaan

bangsa, namun secara esensi demokrasi adalah sesuatu yang lama hidup di

Indonesia.. Dalam khazanah  Islam juga dikenal istilah syura yang secara

prinsip sejalan dengan demokrasi. Sementara di barat prinsip tersebut dikenal

sebagai demokrasi. Dalam budaya  Jawa sendiri juga dikenal istilah rembug,

yang esensinya adalah bagaimana sebuah keputusan dishare oleh pimpinan

kepada warganya untuk dicari penyeleseian bersama.  Secara prinsip hal itu

juga sejalan dengan demokrasi.

Di era demokrasi, manifestasi berbagai nilai-nilai tersebut  terejawantah

melalui pemilihan kepala desa langsung. Dalam kacamata historis, pemilu dan

pilkada sebenarnya bisa dikatakan kelanjutan dari praktik demokrasi langsung

yang sudah lama berjalan di masyarakat yakni dalam pemilihan kepala desa.

Karenanya, tidak selamanya demokrasi itu dianggap sebagai konsep impor,

karena dalam konteks budaya dan praktik keseharian, demokrasi sudah lama

ada dalam budaya masyarakat.

Reformasi intelektual yang disusul oleh reformasi dan revolusi sosial yang

berlangsung sepanjang abad ke 17 dan 18 di Eropa Barat, di antaranya telah

melahirkan sistem demokrasi di dalam tata bermasyarakat dan

berpemerintahan. Sebenarnya yang terjadi di Eropa ketika demokrasi menjadi

alternatif adalah penerusan dari suatu tradisi tentang tata cara pengaturan

hidup bersama yang dilaksanakan oleh warga kota Athena, Yunani, pada

beberapa abad sebelum masehi. Sejak tiga dekade terakhir dunia menyaksikan

kemajuan yang luar biasa dalam perkembangan demokrasi. Sejak tahun 1972

jumlah negara yang mengadopsi sistem politik demokrasi telah meningkat

lebih dari dua kali lipat, dari 44 menjadi 107. Pada akhir tahun 90-an, hampir

seluruh negaradi dunia ini mengadopsi pemerintahan demokratis, meski

masing-masing dengan variasi sistem politik tertentu.

1

Page 2: BAB I Makalah Demokrasi

Seperti halnya tak mungkin melepaskan kaitan Islam dengan

politik,demikian pula pada masa sekarang, tak mungkin melepaskan Islam

dengan pembicaraan tentang demokrasi. Demokrasi sebagai bagian dari

pembicaraan mengenai politik, dengan sendirinya dapat pula dilihat dari sudut

pandang ajaran Islam. Pada dasarnya, di kalangan penganut Islam, terdapat

dua pandangan terhadap demokrasi. Yaitu, yang menerima, karena itu,

mendorong proses demokratisasi berlangsung secara terus menerus; dan, yang

menolak, karena itu, bersikap sangat kritis terhadap setiap proses

demokratisasi.

Melihat perkembangan tema pemikiran tersebut penulis dalam makalah ini

memandang perlu untuk meluruskan kembali apa subsantasi demokrasi dan

bagaiman islam meresponnya, oleh karnanya penulis memberi judul

”DEMOKRASI DAN ISLAM”

B. Rumusan masalah

Mendiskusikan demokrasi dalam waktu yang sangat singkat adalah

pekerjaan yang sangat mustahil, oleh karnanya dalam makalah ini kami

rumuskan hanya pada hal-hal sebagai berikut:

1. Apa demokrasi itu?

2. Bagaimana penerapan demokrasi?

3. Bagaimana demokrasi menurut islam?

2

Page 3: BAB I Makalah Demokrasi

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Demokrasi

Secara etimologis, demokrasi berasal bahasa Yunani, yaitu demos yang

berarti rakyat atau penduduk dan cratein yang berarti kekuasaan atau

kedaulatan, kratos yang mempunyai arti Pemerintahan, gabungan dua kata

demos- cratein atau demos-kratos (demokrasi) dapat diterjemahkan sebagai

kekuasaan rakyat atau pemerintahan rakyat. keadaan negara di mana

kedaulatan atau kekuasaan tertingginya berada di tangan rakyat, kekusaan

tertinggi berada dalam keputusan, rakyat berkuasa, pemerintahan rakyat dan

kekuasaan oleh rakyat.

Adapun secara terminologi demokrasi sebagaimana dikutip oleh para ahli

adalah sebagai berikut:

1. Joseph A.Schmeter mengatakan, demokrasi merupakan suatu perencanaan

indtitusional untun mencapai keputusan politik dimana individu-individu

memperoleh kekuasaan untuk memutuskan cara perjuangan kompetitif atas

suara rakyat;

2. Sidney Hook berpendapat, demokrasi adalah bentuk pemeritahan dimana

keputusan-keputusan pemerintah yang penting secara langsung atau tidak

langsung didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang deberikan secara

bebas dari rakyat dewasa;

3. Philippe C. Schemitter dan Terry Lynn Karl menyatakan, demokrasi

sebagai suatu sistem pemerintahan dimana pemerintah dimintai

tanggungjawab atas tindakan-tindakan mereka di wilayah pulik oleh warga

negara, yang bertindak secara langsung melalui kompetisi dan kerjasama

dengan para wakil mereka yang terpilih;

4. Henbry B. Mayo menyatakan, demokrasi sebagai sistem politik merupakan

suatu sistem yang menunjukkan bahwa kebijakan umum ditentukan atas

3

Page 4: BAB I Makalah Demokrasi

dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat

dalam pemilihan pemilihan berkala yang didasrkan atas prinsip kesamaan

politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminnya kebebasan politik.1

Dari beberapa perbedaan pengertian demokrasi menurut beberapa ahli di

atas penulis menemukan titik temu yaitu, bahwa demokrasi adalah landasan

hidup bermasyarakat dan bernegara dengan meletakkan rakyat sebagai obyek

sekaligus sebagai subyek tanpa ada tekanan dari siapapun dan dalam bentuk

apapun. Rakyat menjadi komponen utama dalam sebuah praktik demokrasi,

rakyat mempunyai hak untuk melibatkan atau tidak melibatkan diri dalam

proses demokrasi baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun dalam

bernegara.

Dari beberapa pengertian demokrasi tersebut juga dapat disimpulkan

bahwa suatu sistem bermasyarakat dan bernegara hakikat demokrasi adalah

peran utama rakyat dalam proses sosial dan politik, dengan kata lain, sebagai

pemerintahan ditangan rakyat mengandung tiga hal: pemerintahan dari rakyat

(government of the people); pemerintahan oleh rakyat (government by the

people); pemerintahan untuk rakyat (government for the people). 2

B. Penerapan Demokrasi

1. Urgensi Nilai-Nilai Demokrasi

Konsep demokrasi diterima oleh hampir seluruh negara di dunia.

Diterimanya konsep demokrasi disebabkan oleh keyakinan mereka bahwa

konsep ini merupakan tata pemerintahan yang paling unggul dibandingkan

dengan tata pemerintahan lainnya. Demokrasi telah ada sejak zaman Yunani

Kuno. Presiden Amerika Serikat ke-16, Abraham Lincoln mengatakan

demokrasi adalah government of the people, by the people and for the people.

Terbukanya gerbang era reformasi pada akhir 90-an, mengobarkan

semangat demokrasi yang semakin kuat di Indonesia. Nilai-nilai demokrasi

4

Tim ICCE, Demokrasi,HAM danMasyarakat Madani, Jakarta,2006, hal. l31ibid, hal 132-133

Page 5: BAB I Makalah Demokrasi

yang dulu sempat lama terbendung di era orde baru kini menjadi agenda utama

pemerintahan reformasi. Oleh karena itu dibutuhkan program-program guna

mensosialisasikan dan mentransformasikan nilai-nilai tersebut. Sekian lama

agenda sosialisasi-transformasi niai-nilai demokrasi dilaksanakan oleh

pemerintah ternyata belum menunjukkan hasil yang menggembirakan, Selama

ini agenda pemerintah yang masuk dalam kategori paliing sukses baru

menyentuh pada aspek politik. Terealisasinya Pemilu langsung oleh rakyat dari

tingkat presiden sampai tingkat desa mungkin menjadi klaim keberhasilan

demokrasi. Tetapi sebenarnya sukses tersebut masih sebatas pada ”kulit”

demokrasi atau prosedur demokrasi.

Menurut Prof. Komaruddin Hidayat demokrasi bukan semata persoalan

prosedur, melainkan tak kalah pentingnnya adalah sebuah komitmen bersama

untuk menjunjung tinggi hukum serta nilai-nlai terbaik yang melekat pada

seseorang maupun sebuah bangsa.3

Banyak pihak yang berpendapat bahwa persitiwa dan fenomena tersebut

adalah akibat dari kurangnya serta minimnya pengetahuan masyarakat terhadap

urgensi nilai-nilai demokrasi yang sesungguhnya. Diantara urgensi nilai-nilai

demokrasi tersebut adalah; Adanya pembagian kekuasaan, Pemilihan umum

yang bebas, manajemen yang terbuka, kebebasan individu, peradilan yang

bebas, pengakuan hak minoritas, pemerintahan yang berdasarkan hukum, pers

yang bebas, beberapa partai politik, konsensus, persetujuan, pemerintahan yang

konstitusional, ketentuan tentang pendemokrasian, pengawasan terhadap

administrasi negara, perlindungan hak asasi, pemerintah yang mayoritas,

persaingan keahlian, adanya mekanisme politik, kebebasan kebijaksanaan

negara, dan adanya pemerintah yang mengutamakan musyawarah.

Prinsip-prinsip negara demokrasi yang telah disebutkan di atas kemudian

dituangkan ke dalam konsep yang lebih praktis sehingga dapat diukur dan

dicirikan. Ciri-ciri ini yang kemudian dijadikan parameter untuk mengukur

tingkat pelaksanaan demokrasi yang berjalan di suatu negara. Parameter

tersebut meliputi empat aspek.Pertama, masalah pembentukan negara. Proses

5

ibid, hal . vi

Page 6: BAB I Makalah Demokrasi

pembentukan kekuasaan akan sangat menentukan bagaimana kualitas, watak,

dan pola hubungan yang akan terbangun. Pemilihan umum dipercaya sebagai

salah satu instrumen penting yang dapat mendukung proses pembentukan

pemerintahan yang baik. Kedua, dasar kekuasaan negara. Masalah ini

menyangkut konsep legitimasi kekuasaan serta pertanggungjawabannya

langsung kepada rakyat. Ketiga, susunan kekuasaan negara. Kekuasaan negara

hendaknya dijalankan secara distributif. Hal ini dilakukan untuk menghindari

pemusatan kekuasaan dalam satu tangan..Keempat, masalah kontrol rakyat.

Kontrol masyarakat dilakukan agar kebijakan yang diambil oleh pemerintah

atau negara sesuai dengan keinginan rakyat.

Akan tetapi mengingat kenyataan bahwa masyarakat Indonesia memiliki

rasio heteregonitas yang tinggi segala bentuk kebebasan tersebut haruslah

dibarengi dengan batasan-batasan untuk saling menghormati. Hal yang paling

urgen seperti inilah yang seharusnya menjadi agenda utama pemerintah saat ini

guna meminimalisir kesalahfahaman dalam memahami nilai-nilai demokrasi

yang seringkali mengakibatkan hal-hal destruktif terhadap masyarakat.

Setidaknya menurut Dahl (2001) terdapat beberapa keuntungan demokrasi

yang selain contoh sederhana diatas, diantaranya:

a. Demokrasi menolong mencegah tumbuhnya pemerintahan oleh kaum

otokrat yang kejam dan licik.

b. Demokrasi menjamin bagi warga negaranya dengan sejumlah HAM

yangtidak diberikan dan tidak dapat diberikan oleh sistem-sitem yang

tidak demokratis.

c. Demokrasi menjamin kebebasan pribadi yang lebih luas bagi warga

negaranya daripada alternatif lain yang memungkinkan.

d. Demokrasi membantu rakyat untuk melindungi kepentingan dasarnya.

e. Hanya pemerintahan yang demokratis yang dapat memberikan

kesempatan sebesar-besarnya bagi orang-orang untuk menggunakan

6

Page 7: BAB I Makalah Demokrasi

kebebasan untuk menentukan nasibnya sendiri, yaitu untuk hidup di bawah

hukum yang mereka pilih sendiri.

f. Hanya pemerintahan yang demokratis yang dapat memberikan

kesempatan sebesar-besarnya untuk menjalankan tanggungjawab moral.

g. Demokrasi membantu perkembangan manusia lebih total daripada

alternatif lain yang memungkinkan.

h. Hanya pemerintahan yang demokratis yang dapat membantu

perkembangan kadar persamaan politik yang relatif tinggi.

i. Negara-negara demokrasi perwakilan modern tidak berperang satu sama

lain.

j. Negara-negara dengan pemerintahan demokratis cenderung lebih

makmur daripada negara-negara dengan pemerintahan yang tidak

demokratis.

Hal-hal diatas menjadi "pekerjaan rumah" pemerintah saat ini,

pemerintahlah yang harus bertanggungjawab karena sudah menetapkan

demokrasi sebagai asas negara. Sukses di ranah politik tidak menjadi jaminan

keseluruhan masyarakat menerapkan nilai-nilai demokrasi. Perlu adanya

langkah-langkah intensif dalam mentransformasi nilai-nilai tersbut. 4

2. Demokratisasi

Demokratisasi merupakan penerapan kaidah-kaidah atau prinsip

demokrasi pada kekuatan sistem politik kenegaraan. Tujuasn untuk

membentuk kehidupan politik bercirikan demokrasi. Demokratisasi merujuk

pada proses perubahan menuju system pemerintahan yang lebih demokratis.

dengan Ciri-ciri, berlangsung secara evolusioner, perubahan secara persuasive

bukan; (musyawarah bukan paksaan atau kekerasan), proses demokrasi tidak

pernah selesai. Demokrasi suatu yang ideal tidak pernah tercapai. Negara

yang benar-benar demokrasi tidak ada. Bahkan negara yang menyatakan

negaranya demokrasi dapat jatuh menjadi otoriter.

7

Iwan Sukma NI, S.Pd,makalah , Prinsip prinsip demokrasi,Iwan sukma Scrib, 14 Nop 2009 Jam 19.00

Page 8: BAB I Makalah Demokrasi

Umumnya pembahasan mengenai demokratisasi lebih

banyak menekankan pada faktor-faktor domestik yang diduga

akan menjadi faktor pendukung ataupun penghambat proses

demokratisasi. Keumuman ini terjadi karena beberapa alasan.

Diantaranya adalah bahwa aktor-aktor politik dalam proses

demokratisasi senantiasa berkonsentrasi untuk usaha-usaha

mengkonsolidasi kekuasaannya masing-masing. Karena itu,

proses-proses politik di masa transisi cenderung bersifat

inward-looking. Selain itu, kuatnya kecenderungan untuk

menganalisis proses demokratisasi melalui lensa dinamika

politik domestik juga terjadi karena adanya anggapan bahwa

pada akhirnya aktor-aktor politik domestiklah yang akan

menentukan tindakan politik apa yang akan diambil.

 

Akan tetapi, situasi ketidakpastian yang melingkupi setiap

proses transisi politik sebetulnya membuat sebuah negara

yang sedang menjalani demokratisasi sangat mudah

dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal. Pengaruh

internasional dari sebuah proses demokratisasi bisa terjadi

dalam beberapa bentuk: contagion, control, consent dan

conditionality. Contagion terjadi ketika demokratisasi di

sebuah negara mendorong gelombang demokratisasi di

negara lain. Proses demokratisasi di negara-negara Eropa

Timur setelah Perang Dingin usai dan juga gelombang

demokratisasi di negara-negara Amerika Latin pada tahun

1970-an merupakan contoh signifikan.

 

Mekanisme control terjadi ketika sebuah pihak di luar

negara berusaha menerapkan demokrasi di negara tersebut.

Misalnya Doktrin Truman 1947 mengharuskan Yunani untuk

8

Page 9: BAB I Makalah Demokrasi

memenuhi beberapa kondisi untuk mendapatkan status

sebagai ‘negara demokrasi’ dan karenanya berhak menerima

bantuan anti komunisme dari Amerika Serikat.

Bentuk ketiga, consent, terjadi ketika ekspektasi terhadap

demokrasi muncul dari dalam negara sendiri karena warga

negaranya melihat bahwa sistem politik yang lebih baik,

seperti yang berjalan di negara demokrasi lain yang telah

mapan, akan bisa juga dicapai oleh negara tersebut. Dengan

kata lain, pengaruh internasional datang sebagai sebuah

inspirasi yang kuat bagi warga negara di dalam negara itu.

Kasus yang paling sering disebut dalam hubungannya dengan

hal ini adalah reunifikasi Jerman Timur dengan Jerman Barat.

Bentuk keempat dari dimensi internasional dalam proses

demokratisasi adalah conditionality, yaitu tindakan yang

dilakukan organisasi internasional yang memberi kondisi-

kondisi tertentu yang harus dipenuhi negara penerima

bantuan.

 

Keempat bentuk di atas menggambarkan proses outside-

in, dimana dorongan demokratisasi datang dari luar batas

sebuah negara. Proses lain yang mungkin terjadi adalah

proses inside-out, yaitu proses dimana negara yang tengah

mengalami proses demokratisasi menggunakan diplomasi dan

politik luar negeri untuk mengkonsolidasikan demokrasinya.

Dalam studinya mengenai bagaimana negara-negara

demokrasi baru menggunakan politik luar negerinya, Alison

Stanger menemukan bahwa proses transisi bisa

dipertahankan arahnya ketika negara –negara demokrasi baru

9

Page 10: BAB I Makalah Demokrasi

‘membawa dirinya lebih dekat kepada negara-negara

demokrasi yang lebih mapan’.5

 

Dua alasan bisa dikemukakan untuk menjelaskan hal ini.

Pertama, politik luar negeri bisa digunakan sebagai alat untuk

menjaga jarak atau membedakan diri dari rezim autoritarian

yang digantikannya. Kedua, sebagai konsekuensi dari alasan

pertama, prospek bagi kerjasama internasional, terutama

dengan negara-negara yang mapan demokrasinya akan

semakin baik dan pada akhirnya memberi kontribusi positif

bagi proses konsolidasi internal.

3. Budaya dan Prinsip-Prinsip Demokrasi dalam Kehidupan Sehari-hari

Beberapa karakteristik yang harus ditampilkan dari warga negara yang

berkarakter dan berjiwa demokratis, yaitu ;Memilki sikap rasa hormat dan

tanggung jawab, bersikap kritis, membuka diskusi dan dialog, bersikap

terbuka, bersikap rasional, adil, dan selalu bersikap jujur. Warga negara yang

otonom harus melakukan tiga hal untuk mewujudkan demokrasi konstitusional,

yaitu menciptakan kultur taat hukum yang sehat dan aktif (culture of law), ikut

mendorong proses pembuatan hukum yang aspiratif (process of law making),

mendukung pembuatan materi-materi hukum yang responsif (content of law),

ikut menciptakan aparat penegak hukum yang jujur dan bertanggung jawab

(structure of law). 6

Demokrasi membutuhkan merupakan proses yang panjang melalui

pembiasaan, pembelajaran dan penghayatan, keberhasilan demokrasi

ditunjukkan oleh sejauh mana demokrasi sebagai prinsip dan acuan hidup

bersama antara warga negara dan antar warga negara dengan negara dijalankan

dan dipatuhi oleh semua pihak. Menjadi demokratis membutuhkan norma dan

rujukan praktis serta teoritis dari masyarakat yang telah maju dalam

10

Iwan Sukma NI, S.Pd,makalah , Prinsip prinsip demokrasi, Scrib, 14 Nop 2009 Jam 19.00

Page 11: BAB I Makalah Demokrasi

berdemokrasi. Setidaknya ada enam norma atau unsur utama yang dibutuhkan

oleh tatanan masyarakat yang demokratis:

a. Pluralisme, dengan kesadaran pluralisme diharapkan akan mencegah

sikap hegemoni mayoritas dan tirani minoritas.

b. Musyawarah, makna dan semangat musyawarah adalah keinsyafan dan

kedewasaan warga negara unuk menerima negosiasi dan kompromi dari

kepentingan masyarakat yang majemuk

c. Kesamaan cara dan tujuan, menjaga agar tujuan demokrasi tidak

ditempuh dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan tujuan demokrasi

itu sendiri dengan kata lain pelaksanaan demokrasi haruslah dengan cara

yang berakhlaqul karimah

d. Kejujuran dan permufakatan.

e. Kebebasan nurani dan persamaan hak dan kwajiban

f. trial and error. 7

4. Demokrasi Sebagai Bentuk Pemerintahan

Demokrasi pernah dipahami sebagai bentuk pemerintahan, akan

tetapi perkembangannya dipahami dalam pengertian luas, sebagai bentuk

pemerintahan dan politik. Pada awalnya Plato mengemukakan 5 macam

bentuk negara sesuai dengan sifat tertentu dari jiwa manusia.

a. Aristokrasi, pemerintahan dipegang oleh sekelompok kecil para cerdik

pandai berdasarkan keadilan. Kemerosotan dari aristokrasi ini menjadi

Timokrasi.

11

Ibid,Azizi,Qodri, Melawan Globalisasi, Pustaka pelajar, Jakarta,2003 Hal 138

Page 12: BAB I Makalah Demokrasi

b. Timokrasi,. Pemerintahan dijalankan untuk menda-patkan kekayaan

untuk kepentingan sendiri. Oleh karena kekayaan untuk kepentingan

sendiri lalu jatuh dan dipegang olah kelopmpok hartawan. Sehingga

yang berhak memerintah adalah orang yang kaya saja timbullah oligarchi.

c. Oligarchi, pemerintahan dijalankan oleh sekelompok orang yang

memegang kekayaan untuk kepentingan pribadi.. Timbul kemelaratan

umum. Banyak orang miskin. Tekanan penguasa semikin berat. Rakyat

semakin sengsara. Akhirnya rakyar sadar dan bersatu memegang

pemerintahan. Timbullah Demokrasi.

d. Demokrasi. Pemerintahan secara demokrasi diutama-kan

kemerdekaan dan kebebasan. Oleh karena kebebasan dan

kemerdekaan ini terlalu diutamakan timbul kesewenang-wenangan.

e. Anarchi, pemerintahan anarki seseorang dapat berbuat sesuka hatinya.

Rakyat tidak mau lagi diatur, karena ingin mengatur dan memerintah

sendiri. Negara menjadi kacau. Untuk itu perlu pemimpin yang

keras dan kuat. Akhirnya timbullah Tirany.

f. Tirany. Pemerintahan dipegang oleh seorang saja dan tidak suka

terdapat peresaingan. Semua orang yang menjadi saingan disingkirkan dan

diasingkan,. Pemerintahan ini tambah jauh dari keadilan.

5. Demokrasi Menuju Masyarakat Madani (Civil Society)

Hubungan antara masyarakat madani dengan demokrasi (demokratisasi)

menurut M. Dawam Rahadjo, bagaikan dua sisi mata uang. Keduanya bersifat

ko-eksistensi atau saling mendukung. Hanya dalam masyarakat madani yang

kuatlah demokrasi dapat ditegakkan dengan baik dan hanya dalam suasana

demokratislah masyarakat madani dapat berkembang secara wajar. Nurcholish

Madjid memberikan penjelasan mengenai keterkaitan antara masyarakat

madani dengan demokratisasi. Menurutnya, masyarakat madani merupakan

12

Page 13: BAB I Makalah Demokrasi

tempat tumbuhnya demokrasi. Pemilu merupakan simbol bagi pelaksanaan

demokrasi. Masyarakat madani merupakan elemen yang signifikan dalam

membangun demokrasi. Salah satu syarat penting bagi demokrasi adalah

terciptanya partisipasi masyarakat dalam proses-proses pengambilan keputusan

yang dilakukan oleh negara atau pemerintahan. Masyarakat madani

mensyaratkan adanya civic engagement yaitu keterlibatan warga negara dalam

asosiasi-asosiasi sosial. Civic engagement ini memungkinkan tumbuhnya sikap

terbuka, percaya, dan toleran antara satu dengan lainnya. Masyarakat madani

dan demokrasi menurut Ernest Gellner merupakan dua kata kunci yang tidak

dapat dipisahkan. Demokrasi dapat dianggap sebagai hasil dinamika

masyarakat yang menghendaki adanya partisipasi.8

Sebagaimana penulis kemukakan di atas bahwa erat sekali keterkaitan

antara masyarakat madani dan demokrasi, tetapi di kalangan akademisi lebih

mengemuka istilah MM daripada demokrasi, disamping alasanyang telah

penulis kemukakan di awal, MM oleh para pakar dianggap lebih netral

daripada demokrasi, meminjam istilah John Hall, yang dikutip oleh Qodri

azizi, demokrazy can be decidedly incivil, dengan kata lain, demokrasi, karna

ia sebuah system, telah terkontaminasi oleh kepentingan dan terdegradasi di

beberapa negara, di Indonesia saja kita mengenal dengan demokrasi terpimpin,

demokrasi pancasila dan di beberapa negara eropa barat dengan demokrasi

liberal, meskipun dalam prakteknya masing-masing berbeda bahkan bertolak

belakang. Alasan lain adalah MM lebih fokus pada konsep dan citizenchip,

sementara demokrasi lebih banyak dikonotasikan dengan upaya pemenuhan

semua lapisan untuk mendapatkan kekuasaan dan kedudukan.

Penggunaan istilah demokrasi atau MM menurut pendapat penulis bukan

perkara yang harus dimasalahkan, sebab yang terpenting adalah keseimbangan

antara hak dan kewajiban setiap warga negara harus tetap terjaga sebagaimana

yang dikutip oleh Brian O`Connell sebagai berikut:

a. Demokrasi dimana masyarakat akhirnya berkuasa

13

Philips J. Vermonte Demokratisasi dan Politik Luar Negeri Indonesia mht,14 Nop 2009 Jam 19.00

Page 14: BAB I Makalah Demokrasi

b. Pemerintah atas dasar perwakilan yang berangkat dari satu orang/satu

suara

c. Kebebasan berbicara, beragama dan berkumpul.

d. Penghargaan dan dan perlindungan terhadap hampir semua apa yang

kita lakukan dalam kehidupan privat.

e. Perlindungan terhadap keamanan dan kepemilikan kita.

f. Hak untuk melakukan inisiatif perorangan untuk menyelesaikan

problem-problem dan keperluan masyarakat kita.

g. Hak untuk berorganisasi

h. Kebebasan pers

i. Persamaan didepan hukum

j. Pendidikan publik

k. Bebas berusaha

l. Kesejahteraan sosial dan program-program lain yang menyangkut

kepentingan masyarakat secara luas

Dengan keduabelas karakteristik tatanan masyarakat ideal tersebut,

O`Connell merumuskan kewajiban sebagai unsur penyeimbang, yaitu:

1. Participation in government.

2. Personal service to many people

3. Civility in our dealing with others

14

Page 15: BAB I Makalah Demokrasi

4. Vigilance in protecting freedoms and rights for ourselves and

others

5. Obidience to the law

6. Payment of taxes

7. Willingness to defend the country.9

C. Demokrasi Dalam Pandangan Islam

Dalam sebuah kaidah fiqh di sebutkan

بالمصلحة منوط الرعية على االمام تصرف

” Tasharuf imam atas orang yang di pimpinnya (rakyat) harus berdasarkan kemaslahatan”

Dan sebuah hadis nabi

حسن فهو حسنا المسلمون راه ما

”pendapat yang oleh ulam islam dianggap baik maka (pendapat) itu baik” (HR.Buhari Muslim)

Dalam kitab-kitab ushul fiqh diuraikan tentang lima prinsip dasar yang harus

dijaga, yaitu: 1) memelihara agama (Hifdh al-ddin), 2). Memelihara jiwa (Hifdh

al nafs),. 3). Memelihara harta (Hifdh al maal), 4). Memelihara keturunan (hifdh

al nasl), dan 5) memelihara akal (Hifdh al aql).

Dan masih banyak lagi prinsip-prinsip islam baik yang tersurat maupun yang

tersirat dalam al quran dan hadist.

Melihat nilai-nilai filosofis yang dikemukakan diatas, tidak ada yang perlu

dipertentangkan antara islam sebagai ajaran dan demokrasi, karna islam adalam

adalah sistem nilai bukan teori yang bersifat teknis, sebab andaikata islam (al

15

Tim ICCE, Demokrasi,HAM danMasyarakat Madani, Jakarta,2006, hal 36-138

Page 16: BAB I Makalah Demokrasi

Qur`an dan Hadis) membicarakan teori itu berarti Al Quran tidak bisa berlaku

sepanjang masa. Sementara tata sistem sosial dan pemerintahan bisa saja berganti

menuju sistem yang lebih baik sebagaimana kita lihat dalam sejarah demokrasi.

Di sisi lain, ilmuwan-ilmuwan barat yang notabene-nya adalah non islam banyak

yang pesimis terhadap perkembangan demokrasi dalam dunia keislaman,

walaupun tidak secara keseluruhan pandangan pesimis mereka salah, sebab

memang cara pandang mereka lebih banyak dipengaruhi oleh praktek islam yang

berarti juga sejarah masyarakat islam dimana sering kontradiktif dengan islam

sebagai ajaran.

Menarik pendapat yang dikemukakan oleh Rousseau dalam sosial contac-

nya ia mengemukakan ”Mohammad had very sound oppinions taking care to give

unity to his political system, and for as long as form of his government endured

under the chaliphs who succeeded him, the government was undivided and, to that

extant,good” dan pengakuan weeramantry dalam bukunya Islamic jurisprudasce:

An International perspective, terbitan Macmillan Press, dia mengatakan ”Indeed

there are many specific refrences to the Qur`an and the islamic law in the

writings of Montesquiu”

Dengan melihat landasan perbedaan pandangan para pemikir tersebut

nampaklah di hadapan kita bahwa sumber perbedaan sudut pandang antara yang

pro dan kontra terhadap demokrasi dalam pandangan islam berawal dari cara

pandang mereka yang berbeda, pandangan yang pesimis bersumber dari islam

sebagai sejarah yang memberikan kesan ”pahit” dan pandangan yang optimis

berangkat dari islam sebagai ajaran, dimana islam sebagai ajaran tidak pernah

mempersoalkan sebuah sistem bermasyarakat dan bernegara tetapi lebih menitik

beratkan pada substansi dari semua sistem yang ada, jika substansi sebuah sistem

tidak bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan ketuhanan maka sistem itu

sesuai dengan islam sebagai ajaran, namun sebaliknya jika bertentangan dengan

nilai-nilai kemanusiaan dan ketuhanan maka apapun nama sistem dan sebaik apa

pun sistem pasti akan dikoreksi oleh generasi penerusnya.

16

Page 17: BAB I Makalah Demokrasi

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Substansi demokrasi adalah upaya mensejahterakan warga menuju

tatanan masayarakat yang adil dan makmur, keadilan sistem dan kemakmuran

warga masyarakat.

Saat ini demokrasi dianggap sebagai sistem yang baik maka perlu secara

bertahap untuk mentransformasikan nilai-nilai demokrasi dalam tatanan

kehidupan bernegara dan bermasyarakat

Tidak sepatutnya kita merendahkan ajaran islam untuk kita sejajarkan

atau bahkan kita pertentangkan dengan demokrasi yang pasti akan mengalami

fase pertumbuhan dan akan dikoreksi secara terus-menerus sebab islam adalah

tata nilai yang berlaku sepanjang masa.

B. Saran

Banyaknya pandangan yang sinis dan pesimis terhadap perkembangan

demokrasi di negara negara islam (mayoritas muslim) merupakan tantangan

yang harus direspon oleh para pemikir muslim masa depan dan dimulai dari

sekarang.

Daftar Pustaka

Tim ICCE, Demokrasi,HAM danMasyarakat Madani, Jakarta,2006

Bloq/Kencus's Area_ transformasi nilai-nilai demokrasi.mht,14 Nop 2009 Jam 19.00Iwan Sukma NI, S.Pd,

Iwan sukma, Prinsip prinsip demokrasi, Scrib makalah, 14 Nop 2009

Azizi,Qodri, Melawan Globalisasi, Pustaka pelajar, Jakarta,2003

Philips J. Vermonte, Demokratisasi dan Politik Luar Negeri Indonesia mht,14 Nop 2009

Tim ICCE, Demokrasi,HAM danMasyarakat Madani, Jakarta,2006

17

Page 18: BAB I Makalah Demokrasi

18