Makalah DDPK
-
Upload
yunita-azhari -
Category
Documents
-
view
242 -
download
7
description
Transcript of Makalah DDPK
MAKALAH
PERANAN KOMUNIKASI MASSA DALAM PENYULUHAN
PERTANIAN
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Dasar-Dasar Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
Disusun Oleh :
Fina Nurwulan ( 4441121830 )
Nujul Arianda Rahmat ( 4441122144 )
Yunita Azhari ( 4441122086 )
Kelas : V C
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2014
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin,puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang
melimpahkan rahmat,taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah tentang “Peranan Komunikasi Massa dalam
Penyuluhan Pertanian” dengan tepat waktu.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada jujungan
kita Nabi Muhammad saw yang telah membawa kita dari alam kebodohan menuju
alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Dan tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen yang telah
membimbing dan memberikan arahan kepada kami dan tak lupa kami ucapkan
terima kasih kepada teman-teman yang telah mendukung dalam penyelesaian
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat kekurangan-
kekurangan yang harus dibenahi,oleh sebab itu kami harapkan adanya kritik dan
saran yang mendukung demi sempurnanya tugas ini.Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca umumya dan penulis khususnya.
Serang, Desember 2014
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan.......................................................................................2
1.4. Manfaat Penulisan.....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1. Komunikasi Massa Penyuluhan Pertanian....................................................3
2.1.1. Pengertian Komunikasi Massa...............................................................3
2.1.2. Komunikasi Massa dalam Penyuluhan Pertanian...................................4
2.2. Fungsi-fungsi Komunikasi Massa Dalam Penyuluhan Pertanian.................6
2.2.1. Fungsi-fungsi Komunikasi Massa..........................................................6
2.2.2. Fungsi Komunikasi Massa dalam Penyuluhan Pertanian.......................9
2.3. Peranan Komunikasi Massa dalam Penyuluhan Pertanian..........................11
2.3.1. Peranan Komunikasi Massa..................................................................11
2.3.2. Peranan Komunikasi Massa dalam Penyuluhan Pertanian...................12
2.4. Penggunaan Komunikasi Massa seperti Media Massa dalam Penyuluhan
Pertanian.............................................................................................................12
2.4.2. Media penyuluhan................................................................................15
2.4.3. Media Massa dalam Penyuluhan Pertanian..........................................19
BAB III PENUTUP..............................................................................................21
3.1. Kesimpulan..............................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kegiatan penyuluhan pertanian adalah suatu kegiatan penyampaian
informasi kepada orang lain, dengan harapan orang tersebut dapat berubah
perilakunya dengan mau melaksanakan informasi yang disampaikan. Seseorang
berubah perilakunya dapat disebabkan setelah berinteraksi dengan orang lain. Bila
kita ingin berinteraksi dengan orang lain, maka komunikasi amat diperlukan.
Sehingga informasi apa yang ingin kita sampaikan dapat diterima oleh mereka.
Berbicara penyuluhan, penyuluhan adalah proses pendidikan nonformal, yang
intinya ingin merubah perilaku dari sasaran penyuluhan itu. Perubahan perilaku
dapat terjadi apabila terjadi interaksi penyuluh yang akan menyampaikan
informasi baru dengan sasaran dengan melakukan komunikasi dengan baik.
Pertanyaannya, apakah komunikasi sudah berjalan dengan baik. Penyuluh
pertanian dapat dan harus menggunakan teknik-teknik komunikasi yang paling
efektif agar sasaran mau menerapkan pengetahuan baru nya itu. Melalui
komunikasi yang efektif dapat menunujang keberhasilan penyuluhan pertanian.
Seiring perkembangannya kegiatan penyuluhan mulai dilakukan dalam
bidang ilmu lainnya seperti kesehatan, hukum, lingkungan hidup, dan sebagainya.
Pada dasarnya teknik penyuluhan sama dibidang ilmu manapun, hanya saja
perbedaannya terdapat pada materi yang disampaikan. Keberhasilan sebuah
penyuluhan tidak hanya tergantung kepada materi yang disajikan, tapi bagaimana
cara penyampaian materi tersebut bisa memunculkan pemahaman dan perubahan
yang diinginkan pada masyarakat.
Komunikasi diartikan sebagai proses sharing diantara pihak-pihak yang
melakukan aktifitas komunikasi tersebut. Jika dua orang berkomunikasi maka
pemahaman yang sama terhadap pesan yang saling dipertukarkan adalah tujuan
yang diinginkan oleh keduanya.
Tidak ada orang yang bisa lepas dari terpaan media massa. Komunikasi
massa dengan berbagai bentuknya, senantiasa menerpa manusia , dan manusia
senantiasa menerpakan dirinya kepada media massa. Ada enam unsur dalam
komunikasi: (1) Komunikator (penyampai pesan); (2) Pesan; (3) Media; (4)
1
Komunikan (penerima pesa); (5) Efek; (6) Umpan balik. Karakteristik komunikasi
antarpersona sebagai suatu proses adalah komunikator dan kominikannya tatap
muka (face to face communication) di antara mereka terjadi saling berbagi ide,
informasi, dan berbagi sikap.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka didapat rumusan masalah diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan komunikasi massa dalam penyuluhan
pertanian?
2. Apakah fungsi-fungsi dari komunikasi massa dalam penyuluhan
pertanian?
3. Apakah peranan komunikasi massa dalam penyuluhan pertanian?
4. Bagaimana penggunaan komunikasi massa seperti media massa dalam
penyuluhan pertanian?
1.3. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka didapat tujuan dari penulisan ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan komunikasi massa dalam
penyuluhan pertanian
2. Untuk mengetahui fungsi-fungsi komunikasi massa dalam penyuluhan
pertanian
3. Untuk mengetahui peranan komunikasi massa dalam penyuluhan pertanian
4. Untuk mengetahui penggunaan komunikasi massa seperti media massa
dalam peyuluhan pertanian
1.4. Manfaat Penulisan
1. Bagi penyuluh, penulisan ini bermanfaat untuk mengetahui bagaimana
menggunakan komunikasi massa yang baik dan benar
2. Bagi pembaca, penulisan ini bermanfaat untuk menambah informasi dan
pengetahuan tentang komunikasi massa dalam penyuluhan pertanian
3. Bagi penulis, penulisan ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan
yang lebih luas lagi tentang komunikasi massa dalam penyuluhan
pertanian berdasarkan hasil persentasi dan diskusi yang dilaksanakan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Komunikasi Massa Penyuluhan Pertanian
Laporan dari Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian
(2002: 5-9) menyatakan bahwa kondisi penyuluhan saat ini mengalami tantangan
dan perubahan-perubahan lingkungan strategis yang mencakup globalisasi,
otonomi daerah, kebijakan pembangunan pertanian, dan kondisi petani dan
keluarganya. Dengan kondisi ini, maka seluruh aparat di sektor pertanian,
khususnya penyuluh pertanian harus mempersiapkan diri dengan kemampuan-
kemampuan untuk menghadapi dan mengantisipasi tantangan dan perubahan yang
terjadi.
Komunikasi tidak lepas dari penggunaan bahasa dan media komunikasi.
Bahasa untuk mengungkapkan gagasan, isi hati, keinginan dan lain sebagainya
sesuai dengan keadaan yang dikehendaki harus dapat dipahami oleh orang lain
dengan tepat. Untuk itu diperlukan peranan bahasa yang efektif dan efisien agar
semua informasi dapat dipahami dan diterima orang lain. Penyuluh pertanian
sebagai agen informasi harus dapat memberikan dan menerima informasi dengan
tepat sehingga dalam penyuluhan penggunaan bahasa dan komunikasi tidak dapat
dipisahkan (Arifin 2006).
Levis (1996) menyebutkan perubahan perilaku petani terjadi pada saat
petani menerima dan menerapkan inovasi yang dikomunikasikan oleh para
penyuluh. Oleh karena itu, salah satu tuntutan bagi penyuluh adalah harus
memiliki kemampuan memengaruhi petani agar memberi respon sesuai yang
diharapkan, yaitu mau dan mampu menerima dan menggunakan inovasi dalam
kehidupan sehari-hari. Soekartawi (1988), menyatakan bahwa seorang
komunikator harus dapat melaksanakan tugasnya dengan macam komunikasi yang
dilakukannya, salah satunya adalah komunikasi massa.
2.1.1. Pengertian Komunikasi Massa
Komunikasi massa merupakan sejenis kekuatan sosial yang dapat
menggerakkan proses sosial ke arah suatu tujuan yang telah ditetapkan
terlebih dahulu. Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan
3
oleh Bittner dalam Rakhmat, (2009:188) adalah pesan yang dikomunikasikan
melalui media massa pada sejumlah besar orang. Definisi komunikasi massa yang
lebih rinci dikemukakan oleh ahli komunikasi lain, yaitu Gerbner.
Menurut Gerbner dalam Rakhmat, (2009:188) komunikasi massa adalah
produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan
yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri.
Sedangkan menurut Rakhmat (Rakhmat, 2009:189) komunikasi massa
adalah jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar,
heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang
sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.
Joseph R. Dominick: Komunikasi massa adalah suatu proses dimana suatu
organisasi yang kompleks dengan bantuan satu atau lebih mesin memproduksi dan
mengirimkan pesan kepada khalayak yang besar, heterogen, dan tersebar.
Jalaluddin Rakhmat: Komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang
ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui
media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara
serentak dan sesaat.
Banyak definisi komunikasi massa yang telah dikemukakan para ahli
komunikasi. Banyak ragam dan titik tekan yang dikemukakan. Akan tetapi dari
sekian banyak definisi yang ada terdapat benang merah dar kesamaan definisi satu
sama lain, dan bahkan definisi-definisi itu sama lain saling melengkapi.
2.1.2. Komunikasi Massa dalam Penyuluhan Pertanian
Definisi komunikasi massa yaitu sebagai suatu proses yang secara
simultan diperuntukkan untuk penduduk yang besar dan dalam skala yang sangat
besar melalui media massa. Komunikasi dengan masyarakat secara luas
(komunikasi Massa) pada tingkatan ini kegiatan komunikasi ditujukan dari
penyuluh pertanian kepada petani, keluarga petani, maupun masyarakat luas.
Bentuk kegiatan komunikasinya dapat dilakukan melalui dua cara: Komunikasi
massa Yaitu komunikasi melalui media massa seperti radio, surat kabar, TV,
dsbnya. Langsung atau tanpa melalui media massa Misalnya ceramah, atau pidato
di lapangan terbuka.
4
Komunikasi massa, yaitu komunikasi dalam penyuluhan pertaniaan yang
disampaikan kepada sasarannya yaitu kelompok petani dalam jumlah yang besar,
umumnya tidak dikenal. Komunikasi masa yang baik harus :
- Pesan disusun dengan jelas, tidak rumit dan tidak bertele-tele
- Bahasa yang mudah dimengerti/dipahami
- Bentuk gambar yang baik
- Membentuk kelompok khusus, misalnya kelompok pendengar (radio
penyuluhan pertanian)
Komunikasi massa dalam penyuluhan pertanian adalah proses dimana
penyuluh atau organisasi media membuat dan menyebarkan pesan kepada petani,
keluarga petani, khalayak banyak (publik). Organisasi–organisasi media maupun
penyuluh ini akan menyebarluaskan pesan-pesan tentang pertanian yang akan
memengaruhi dan mencerminkan kebudayaan dan kebiasaan yang dilakukan oleh
petani dalam suatu masyarakat, lalu informasi ini akan mereka hadirkan serentak
pada khalayak luas yang beragam melalui media massa baik itu melalui radio,
televisi, internet, majalah, koran, dan lain sebagainya. Hal ini membuat media
menjadi bagian dari salah satu institusi yang kuat bagi penyuluh pertanian di
dalam kalangan petani maupun masyarakat luas.Dalam komunikasi masa, media
masa menjadi otoritas tunggal yang menyeleksi, memproduksi pesan, dan
menyampaikannya pada khalayak.
Surat kabar, majalah, radio, dan televisi merupakan media yang paling
murah untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat. Walaupun demikian, perlu
diamati pengaruhnya sebelum diputuskan penggunaannya dalam penyuluhan.
Banyak perbedaan pendapat mengenai jangkauan media massa dalam
mempengaruhi pikiran dan tindakan manusia (Van den Ban dan Hawkins 1996).
Petani kelompok lokalit cenderung tinggi perilaku komunikasi
interpersonalnya dalam menerima pesan penyuluhan dan menyebarkannya di
antara sesama petani. Petani lokalit menurut Rogers (1995), seperti dikutip dalam
Saleh (2006) termasuk dalam kategori kelompok tani belum maju
atau noncosmopolite, yakni petani yang belum terdedah media massa dan jarang
atau tidak pernah bepergian ke luar sistem sosialnya (ke luar desa atau ke kota),
dan berorientasi subsisten, yakni bertipe tradisional yang berproduksi hanya untuk
5
konsumsi sendiri, tidak untuk dijual (Rogers & Shoemaker 1971 dalam Saleh A.
2006).
2.2. Fungsi-fungsi Komunikasi Massa Dalam Penyuluhan Pertanian
2.2.1. Fungsi-fungsi Komunikasi Massa
Effendy (1993) mengemukakan fungsi komunikasi massa secara umum adalah:
1. Fungsi Informasi
Fungsi ini diartikan bahwa media massa adalah penyebar informasi bagi
pembaca, pendengar, atau pemirsa. Khalayak sebagai makhluk sosial akan selalu
merasa haus akan informasi yang terjadi. Sebagian informasi didapat bukan dari
sekolah, atau tempat bekerja, melainkan dari media. Kita belajar musik, politik,
ekonomi, hukum, seni, sosiologi, psikologi, komunikasi dan hal lain dari
media.Khalayak media massa berlangganan surat kabar, majalah, mendengarkan
siaran radio, atau mennton televisi karena mereka ingin mendapatkan informasi
tentang peristiwa yang terjadi di muka bumi, gagasan atau pikiran orang lain, apa
yang dilakukan, diucapkan, atau dilihat orang lain.
2. Fungsi Pendidikan
Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayaknya (mass
education). Karena media massa banyak menyajikan hal-hal yang sifatnya
mendidik. Salah satu cara mendidik yang dilakukan media massa adalah melalui
pengajaran nilai, etika, serta aturan-aturan yang berlakukepada pemirsa atau
pembaca. Biasanya media massa melakukannya melalui drama, cerita, diskusi dan
artikel. Contohnya, dalam televisi swasta ada acara pendidikan bagi ibu dan balita
yang dipandu oleh orang-orang yang berkompeten dalam bidang-bidang yang ada
kaitannya dengan pendidikan anak-anak. Nilai-nilai yang harus diambil
masyarakat, tidak diungkapkan secara langsung, tetapi divisualisasikan dengan
contoh-contoh tentang bagaimana mendidik anak-anak yang sedang dalam masa
pertumbuhan, apa makanan yang layak, bagaimana merawat bayi yang baik,
bagaimana cara berkomunikasi yang baik dengan anak balita dan sebagainya.
3. Fungsi Memengaruhi
Fungsi memengaruhi dari media massa secara implisit terdapat pada
tajuk/editorial, fearutes, iklan, artikel, dan sebagainya. Khalayak dapat
terpengaruh oleh iklan-iklan yang di tayangkan televisi ataupun surat kabar,
6
contohnya adalah dalam keluarga petani yang hidup di desa mempunyai kebiasaan
mencuci rambut dengan menggunakan air rendaman sapu merang yang telah
dibakar terlebih dahulu. Apa yang terjadi setelah keluarga petani tersebut
memiliki pesawat televisi dan menonton tayangan iklan sampo yang dibintangi
artis favoritnya? Kebiasaan yang sudah berlangsung sejak lama, sekarang
mengalami perubahan. Dari mencuci rambut dengan memakai air rendaman sapu
merang yang di bakar diganti dengan sampo yang ada dalam iklan di televisi.
Menurut Devito dalam bukunya Komunikasi Antar Manusia (1996), ada 3
masalah pokok yang harus diperhatikan dalam memahami fungsi-fungsi media
massa. Pertama, setiap kali menghidupkan pesawat televisi, siaran radio, maupun
membaca surat kabar, kita melakukannya karena alasan tertentu. Kedua,
komunikasi massa menjalankan fungsi yang berbeda bagi setiap pemirsa secara
individual. Progam televisi yang sama dapat menghibur satu orang, mendidik
yang lain, mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang. Ketiga, fungsi yang
dijalankan oleh komunikasi massa bagi sembarang orang yang berbeda dari satu
waktu ke waktu yang lain. Produk rekaman tertentu bisa dirasakan sebagai
penghibur pada suatu saat, tetapi pada saat yang lain rekaman tersebut dirasakan
sebagai olah sosialisasi atau alat pemersatu.
Selanjutnya Devito (1996) menyebutkan fungsi komunikasi massa secara
khusus, adalah : meyakinkan (to persuade), menganugerahkan status, membius
(narcotization), menciptakan rasa kebersatuan, privatisasi, dan hubungan
parasosial.Fungsi yang tidak kalah penting dari media massa yaitu fungsi
meyakinkan atau persuasi. Menurut Devito (1996), persuasi bisa datang dalam
bentuk :
- Mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan atau nilai seseorang
Usaha untuk melakukan persuasi, kita pusatkan pada upaya mengubah
atau memperkuat sikap atau kepercayaan khalayak agar mereka dapat bertindak
dengan cara tertentu. menurut Mar’at (1984), sikap adalah kecenderungan
berperilaku dengan cara tertentu. Sikap merupakan produk dari proses sosialisasi,
dimana seseorang bereaksi sesuai dengan rangsang yang diterimanya. Sebagai
contoh, jika kita mempunyai sikap menyukai ilmu komunikasi kita akan
cenderung memilih kuliah di fakultas ilmu komunikasi, membaca tulisan tentang
7
komunikasi, berbicara tentang komunikasi, dan melakukan penelitian-penelitian
dalam bidang komunikasi. Tetapi apabila kita tidak menyukai komunikasi, maka
kita akan menghindari kuliah di fakultas ilmu komunikasi dan tidak tertarik untuk
meneliti masalah-masalah komunikasi. Media dengan semua sumber daya dan
kekuatan yang ada, tidak terkecuali, lebih sering mengukuhkan atau membuat
kepercayaan, sikap, nilai dan opini khalayak menjadi kuat. Sebagai contoh orang
yang religius akan tertarik mendengarkan pesan-pesan yang sesuai dengan
keyakinan mereka dan akan lebih kuat dalam meyakini kepercayaannya.
Komunikasi yang dikira dapat mengubah sikap, seringkali hanya merupakan
pengukuhan terhadap sikap yang sudah ada.
- Mengubah sikap, kepercayaan atau nilai seseorang
Media akan mengubah orang yang tidak memihak pada suatu masalah
tertentu. Menurut Devito, media juga menghasilkan banyak perubahan yang kita
anggap sepele. Sebagai contoh perubahan pada perilaku membeli kertas tisu
mungkin sangat dipengaruhi oleh media. Kecuali untuk pabrik dan penjual kertas
tisu, pilihan kita akan kertas tisu tidaklah penting. Preferensi politik, sikap religius
dan komitmen sosial, khususnya yang sangat kita yakini tidak mudah diubah.
- Menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu
Dilihat dari sudut pengiklan (advertiser) fungsi terpenting media massa
adalah menggerakkan (activating) konsumen untuk mengambil tindakan. Media
berusaha mengajak pembaca atau pemirsa untuk membeli dan menggunakan
produk merek tertentu. Setelah suatu sikap dibentuk atau suatu pola perilaku
dimantapkan, media berfungsi menyalurkan dan mengenndalikannya ke arah
tertentu. Kita ambil contoh, setelah pola membayarkan 60 dolar untuk sebotol
parfum merek tertentu dimantapkan, media dapat dengan mudah mengarahkan
perilaku ini kepada merek lainnya atau merek apapun yang berharga mahal. Lebih
baik apabila label harga terlihat jelas.
- Memperkenalkan etika atau menawarkan sistem nilai tertentu.
Fungsi persuasif dari media massa lainnya adalah mengetikakan
(ethicizing). Dengan mengungkapkan secara terbuka tentang adanya
penyimpangan tertentu dari suatu norma yang berlaku (misalnya, skandal
Pangeran Charles dengan Camilla), media meranggsang masyarakat untuk
8
mengubah situasi. Mereka menyajikan etika kolektif kepada pembaca dan
pemirsa. Sebagai contoh, tanpa dipublikasikan, percintaan Pangeran Charles
dengan Camilla, tidak mungkin akan memunculkan tuntutan dari masyarakat yang
akhirnya mencoreng muka kerajaan Inggris. Contoh lainnya adalah skandal Water
Gate yang memunculkan tuntutan masyarakat yang akhirnya menjatuhkan
Presiden Richard Nixon. Dalam satu artikel yang ditulis sekitar 20 tahun sebelum
skandal Water Gate, Lazarsfeld dan Merton seperti yang dikutip Devito (1996)
mengatakan bahwa dalam masyarakat fungsi pemaparan terbuka ini dilembagakan
dalam komunikasi media massa.
2.2.2. Fungsi Komunikasi Massa dalam Penyuluhan Pertanian
Komunikasi massa dalam penyuluhan pertanian berfungsi sebagai
aktivitas sosial masyarakat, komunikasi media massa juga mengalami hal yang
serupa. Seperti pemberitaan iklim pancaroba, gempa vulkanik, dan hujan yang
terus menerus yang dapat berdampak bagi kehidupan para petani. Di satu sisi
pemberitaan tersebut adalah informasi mengenai bagaimana penyuluh
memberitahukan kepada petani melalui komunikasi massa entah itu melalui media
massa maupun secara langsung tetapi bersama-sama seluruh petani. Ketika
bencana itu datang, tapi pemberitaan itu juga sekaligus menciptakan ketakutan
dan kecemasan yang amat sangat bagi masyarakat yang hidup di sebagai petani
Bahkan pemberitaan itu juga berdampak buruk bagi orang-orang pegunungan
yang akan sedang melakukan penanaman atau bahkan mau panen.
1. Fungsi pengawasan
Media massa merupakan sebuah medium di mana dapat digunakan untuk
pengawasan terhadap aktivitas masyarakat pada umumnya. Fungsi pengawasan ini
bisa berupa peringatan dan kontrol sosial maupun kegiatan persuasif. Pengawasan
dan kontrol sosial dapat dilakukan untuk aktivitas preventif untuk mencegah
terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti, pemberitaan bahaya narkoba
bagi kehidupan manusia yang dilakukan melalui media massa dan ditujukan
kepada masyarakat, maka fungsinya untuk kegiatan preventif agar masyarakat
tidak terjerumus dalam pengaruh narkoba. Sedangkan fungsi persuasif sebagai
upaya memberi reward dan punishment kepada masyarakat sesuai dengan apa
yang dilakukannya. Medai massa dapat memberi reward kepada masyarakat yang
9
bermanfaat dan fungsional bagi anggota masyarakat lainnya, namun sebagainya
akan memberikan punishment apabila aktivitasnya tidak bermanfaat bahkan
merugikan fungsi-fungsi sosial lainnya di masyarakat.
2. Fungsi social learning
Fungsi utama dari komunikasi massa melalui media massa adalah
melakukan guiding dan pendidikan sosial kepada seluruh masyarakat. Media
massa bertugas untuk memberikan pencerahan-pencerahan kepada masyarakat di
mana komunikasi massa itu berlangsung. Komunikasi massa itu dimaksukan agar
proses pencerahan itu berlangsung efektif dan efisien dan menyebar secara
bersamaan di masyarakat secara luas. Fungsi komunikasi massa ini merupakan
sebuah andil yang dilakukan untuk menutupi kelemahan fungsi-fungsi paedogogi
yang dilaksanakan melalui komunikasi tatap muka, di mana karena sifatnya, maka
fungsi paedogogi hanya dapat berlangsung secara eksklusif antara individu
tertentu saja.
3. Fungsi penyampaian informasi
Komunikasi massa yang mengandalkan media massa, emiliki fungsi
utama, yaitu menjadi proses penyampaian informai kepada masyarakat luas.
Komunikasi massa memungkinkan informasi dari institusi publik tersampaikan
kepada masyarakat secara luas dalam waktu cepat sehingga fungsi informasi
tercapai dalam waktu cepat dan singkat.
4. Fungsi transformasi budaya
Fungsi informatif adalah fungsi-fungsi yang bersifat statis, namun fungsi-
fungsi lain yang lebih dinamis adalah fungsi transformasi budaya. Komunikasi
massa sebagaimana difat-sifat budaya massa, maka yang terpentin adalah
komunikasi massa menjadi proses transormai budaya yang dilakukan bersama-
sama oleh semua komponen komunikasi massa, terutama yang dilakukan oleh
media massa.
Fungsi transformasi budaya ini menjadi sangat penting dan terkait dengan
fungsi-fungsi lainnya terutama fungsi social learning, akan tetapi fungsi
transformasi budaya lebih kepada tugasnya yang besar sebagai bagian dari bidaya
global. Sebagaimana diketahui bahwa perubahan-perubahan budaya yang
disebabkan karena perkembangan telematika menjadi perhatian utama semua
10
masyarakat di dunia, karena selain dapat dimanfaatkan untuk pendidikan juga
dapat dipergunakan untuk fungsi-fungsi lainnya, seperti politik, perdagangan,
agama, hukum, militer, dan sebagainya. Jadi, tidak dapat dihindari bahwa
komunikasi massa memainkan peran penting dalam proses ini di mana hampir
semua perkembangan telematika mengikut-sertakan proses-proses komunikasi
massa terutama dalam proses transformasi budaya.
5. Hiburan
Fungsi lain dari komunikasi adalah hiburan, bahwa seirama dengan fungsi-
fungsi lain, komunikasi massa juga digunakan sebagai medium hiburan, terutama
karena komuniasi massa menggunakan media massa, adi fungsi-fungsi hiburan
yang ada pada media massa juga merupakan bagian dari fungsi komunikasi
massa. Transformasi budaya yang dilaksanakan oleh komunikasi massa mengikut-
sertakan fungsi hiburan ini sebagai bagian penting dalam fungsi komunikasi
massa. Hiburan tidak terlepas dari fungsi media massa itu sendiri dan juga tidak
terlepas dari tujuan transformasi budaya. Dengan demikian, maka fungsi hiburan
dari komunikasi massa saling mendukung fungsi-fungsi lainnya dalam proses
komunikasi massa.
2.3. Peranan Komunikasi Massa dalam Penyuluhan Pertanian
2.3.1. Peranan Komunikasi Massa
Melalui komunikasi massa kita menjadi tahu berbagai macam informasi.
Tak pelak lagi komunikasi melalui media massa dapat menembus kehidupan kita.
Dominick (2000) mengatakan bahwa dalam melihat fungsi dan kegunaan
komunikasi massa, perlu dilakukan dua bentuk analisis, yakni analisis makro
(wide/angle lens) dan analisis mikro (close-up lens). Kedua metode ini, baik
analisis makro maupun analisis mikro, kadangkala memiliki hasil yang sama pada
khalayak dalam menyerap informasi yang disampaikan media massa. Tetapi tidak
berarti khalayak memiliki kesamaan dalam menggunakan media massa. Hal ini
yang sering tidak diantisipasi oleh para komunikator massa.
Berbicara tentang wide-angle lens atau wide-angle view (sudut pandang
yang lebih luas), Gamble dan Gamble (2001) mengatakan, sejak lahir sampai
meninggal, semua bentuk komunikasi memainkan peranan dan menjadi bagian
yang menyatu dalam kehidupan manusia. Apapun pekerjaan, kegiatan atau waktu
11
luang seseorang, komunikasi merupakan salah satu faktor yang memiliki peranan
dalam kehidupan mereka. Bila kita menganalisis bagaimana orang-orang
menghabiskan waktu luang dari waktu kesehariannya dalam bekerja, maka
sebagian besar aktivitas mereka dihabiskan untuk berkomunikasi.
2.3.2. Peranan Komunikasi Massa dalam Penyuluhan Pertanian
Seorang penyuluh atau seorang petani yang hebat dan sukses tak lain
karena sentuhan dari komunikasi massa. Fenomena terjadinya petani yang sukses
maupun yang gagal itu sebagian kecil disebabkan karena peran penyuluhan yang
sangat penting untuk memberikan informasi kepada petani, informasi tersebut
tidak lepas dari peranan yang dimainkan komunikasi massa dalam kehidupan
penyuluhan pertanian. Melalui komunikasi massa,penyuluh menjadi tahu berbagai
macam informasi, kita banyak menghabiskan waktu dengan berbagai
bentuk komunikasi massa. Berapa waktu yang kita habiskan dengan media? Di
Indonesia ini dengan adanya belasan stasiun televisi nasional, ratusan radio siaran,
ratusan surat kabar dan majalah, sejak lahir sampai meninggal, semua bentuk
komunikasi memainkan peran dan menjadi bagian yang menyatu dalam
kehidupan manusia.
Secara sadar atau tidak sadar, pola hidup masyarakat sudah dikendalikan
oleh media massa. Gamble dan Gamble (2001) menyebutkan banyak orang
menghabiskan waktunya sekitar tujuh jam untuk mengonsumsi media massa di
tengah kesibukan kerjaannya. Mereka juga memiliki pilihan media massa yang
sangat spesifik, seperti majalah atau tabloid yang berkaitan dengan pekerjaannya
2.4. Penggunaan Komunikasi Massa seperti Media Massa dalam Penyuluhan
Pertanian
Menurut Leksikon Komunikasi media massa adalah “sarana penyampai
pesan yang berhubungan langsung dengan masyarakat luas misalnya radio,
televisi, dan surat kabar”.
Media adalah bentuk jamak dari medium yang berarti tengah atau
perantara. Massa berasal dari bahasa Inggris yaitu mass yang berarti kelompok
atau kumpulan. Dengan demikian, pengertian media massa adalah perantara atau
alat-alat yang digunakan oleh massa dalam hubungannya satu sama lain (Soehadi,
1978:38).
12
Media Massa adalah sarana komunikasi massa dimana proses
penyampaian pesan, gagasan, atau informasi kepada orang banyak (publik) secara
serentak.
2.4.1. Karakteristik Media Massa
Sebuah media bisa disebut media massa jika memiliki karakteristik
tertentu. Karakteristik Media massa menurut Cangara (2006) antara lain:
1. Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media terdiri dari
banyak orang, yakni mulai dari pengumpulan,pengelolaan sampai pada
penyajian informasi.
2. Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang
memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerima. Kalau
pun terjadi reaksi atau umpan balik, biasanya memerlukan waktu dan
tertunda.
3. Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak,
karena ia memiliki kecepatan. Bergerak secara luas dan simultan, dimana
informasi yang disampaikan diterima oleh banyak orang dalam waktu
yang sama.
4. Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti radio, televisi, surat kabar,
dan semacamnya.
5. Bersifat terbuka, artinya pesannya dapat diterima oleh siapa saja dan
dimana saja tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin, dan suku bangsa
Selain itu, karakteristrik media massa antara lain:
a. Publisitas, yakni disebarluaskan kepada publik, khalayak, atau orang
banyak.
b. Universalitas, pesannya bersifat umum, tentang segala aspek kehidupan
dan semua peristiwa di berbagai tempat, juga menyangkut kepentingan
umum karena sasaran dan pendengarnya orang banyak (masyarakat
umum).
c. Periodisitas, tetap atau berkala, misalnya harian atau mingguan, atau siaran
sekian jam per hari.
d. Kontinuitas, berkesinambungan atau terus-menerus sesuai dengan priode
mengudara atau jadwal terbit.
13
e. Aktualitas, berisi hal-hal baru, seperti informasi atau laporan peristiwa
terbaru, tips baru, dan sebagainya. Aktualitas juga berarti kecepatan
penyampaian informasi kepada publik.
Menurut Djafar H. Assegaf (1991), media massa memiliki lima ciri:
1. Komunikasi yang terjadi dalam media massa bersifat searah di mana
komunikan tidak dapat memberikan tanggapan secara langsung kepada
komunikatornya yang biasa disebut dengan tanggapan yang tertunda
(delay feedback).
2. Media massa menyajikan rangkaian atau aneka pilihan materi yang luas,
bervariasi. Ini menunjukka bahwa pesan yang ada dalam media massa
berisi rangkaian dan aneka pilihan materi yang luas bagi khalayak atau
para komunikannya.
3. Media massa dapat menjangkau sejumlah besar khalayak. Komunikan
dalam media massa berjumlah besar dan menyebar di mana-mana, serta
tidak pernah bertemu dan berhubungan secara personal.
4. Media massa menyajikan materi yang dapat mencapai tingkat intelek rata-
rata. Pesan yang disajikan dengan bahasa yang umum sehingga dapat
dipahami oleh seluruh lapisan intelektual baik komunikan dari kalangan
bawah sampai kalangan atas.
5. Media massa diselenggrakan oleh lembaga masyarakat atau organisasi
yang terstruktur. Penyelenggara atau pengelola media massa adalah
lembaga masyarakat/organisasi yang teratur dan peka terhadap
permasalahan kemasyarakatan.
Jika membicarakan penggunaan media massa dalam penyuluhan, yang
patut dipertimbangkan adalah peranan dalam program penyuluhan dan
penggunaannya secara efektif. Yang penting adalah efek yang diharapkan dan
cara menggunakannya untuk menjamin agar arti pesan menjadi jelas. Surat kabar,
majalah, radio dan televisi merupakan media yang paling murah untuk
menyampaikan pesan kepada masyarakat. Walaupun demikian, perlu diamati
pengaruhnya sebelum diputuskan penggunaanya dalam penyuluhan. Media
penting untuk menyadarkan akan adanya inovasi disamping untuk mendorong
minat. Walaupun demikian, media tampaknya hanya menunjukkan bahwa media
14
massa dapat mempercepat proses perubahan, tetapi jarang dapat mewujudkan
perubahan dalam perilaku.
Media massa dapat memenuhi beberapa fungsi di dalam masyarakat dan
turut berperan mengubah masyarakat tersebut yang mencakup:
1. Menentukan Jadwal Diskusi Yang Penting
Sebagai contoh, media memberi perhatian terhadap masalah yang dihadapi
masyarakat saat terjadi kelaparan dan usaha-usaha yang dilakukan pemerintah
untuk mengatasinya. Majalah pertanian dan program siaran radio pedesaan juga
dapat memainkan peran penting dalam mendorong petani
untukmembicarakan masalah demikian dengan penyuluh / pemuka desa.
2. Mengalihkan Pengetahuan
Pengetahuan akan berhasil dialihkan bilamana sesuai dengan kebutuhan.
Gagasan baru yang disebar melalui media lebih cepat diterima jika berkaitan
dengan pengetahuan yang ada,daripada melakukan modifikasi terhadap
pengetahuan. beberapa macam pengetahuan dapat dialihkan melalui media,
sedangkan pengetahuan dan keterampilan yang lain tidaklahdemikian.
3. Membentuk dan Mengubah Pendapat
Media massa dapat memainkan peran penting dalam mengembangkan
pendapat bila anggota masyarakat belum memiliki pandangan yang kuat mengenai
isu tertentu. Media juga akan memperoleh pengaruh penting dalam perubahan
pendapat bila posisi yang diajukan hanya berbeda sedikit dengan pendapat baru.
4. Mengubah Perilaku
Media massa dapat digunakan untuk mengubah pola perilaku, terutama
yang kecil dan relatif kurang penting, atau perubahan untuk memenuhi keinginan
yang ada. Periklanan sangat berhasil dengan cara ini.
2.4.2. Media penyuluhan
Jenis media penyuluhan yang tersedia sangat banyak dan berkembang
terus dengan kemajuan teknologi. Media penyuluhan dapat diklasifikasikan
dengan beberapa cara, tapi yang penting bukanlah klasifikasinya, tetapi
bagaimana media itu dapat digunakan secara tepat. Setiap media mempunyai
karakteritik yang berbeda. Media yang paling efektif dikondisi tertentu, belum
tentu efektif pada kondisi yang lain (Darmawan, dkk. 2005). Masing-masing
15
golongan media itu mempunyai keunggulan dan kelemahan serta karakteristik
yang berbeda.( Zakaria, A. 2002). Berdasarkan jumlah sasaran menurut
Darmawan dkk. (2005), dibedakan menjadi media masa dan media antar
perorangan. Lebih terinci lagi media dikelompokan berdasarkan bentuknya
menurut Soeharto,N.P. (2005), menjadi :
Media penyuluhan cetak
Media penyuluhan audio
Media penyuluhan Audio-Visual
Media penyuluhan obyek fisik
Kelebihan dan kekurangan media masa :
1. Media Penyuluhan Cetak
Media Cetak (Kelebihan dan Kelemahan)
- Cetakan umumnya dianggap tidak memihak
- Dapat dibaca dan dipelajari sewaktu-waktu
- Sebagai pelengkap metode penyuluhan yang lain
- Informasinya lebih spisifik, runtut dan mudah dipahami
- Dapat mendorong adopsi dengan biaya rendah
- Dapat diberikan kepada yang minta informasi
- Bila utk khalayak berpendidikan terbatas, harus dirancang khusus,
distribusi sulit dan mahal
- Harus sering direvisi seiring perubahan kondisi
- Informasi yg disamaratakan, kurang sesuai dgn kondisi lokal
- Tidak ada kontak social
Surat Kabar (Kelebihan dan Kelemahan)
- Menjangkau khalayak banyak
- Umumnya dipercaya, bergengsi dan murah
- Dapat menyajikan informasi tepat waktu
- Satu rangkaian cerita mengenai topik yang sama selama beberapa hari
dapat lebih menyakinkan pembaca mengenai suatu rekomendasi
- Tidak berguna bagi khalayak yang buta huruf atau tidak membaca surat
kabar
- Diperlukan ketrampilan khusus utk menulis cerita yg baik.
16
- Penyutingan oleh redaksi dpt menurunkan nilai yg disampaikan
- Sukar untuk dievaluasi mengenai efektivitasnya
2. Media Penyuluhan Audio
Radio (Kelebihan dan Kelemahan)
- Jangkauan lebih luas dibanding sebelumnya
- Sangat sesuai untuk informasi mengenai keadaan darurat yang harus
disampaikan dlm waktu tertentu
- Relatif murah, menjangkau orang yang sedikit atau sama sekali tidak bias
membaca
- Memperkuat pesan yang telah disampaikan oleh media lain
- Memungkinkan untuk menciptakan khalayak besar dengan serangkaian
siaran
- Khalayak bisa sambil beraktivitas dalam mendengarkan radio
- Fasilitas siaran hanya tersedia di kota besar
- Penyiaran dikendalikan oleh pemerintah
- Waktu penyiaran mungkin kurang sesuai.
- Penyampaian pesan kurang dapat bersaing dengan siaran hiburan
- Tidak ada jaminan bahwa pesan akan didengar dan diperhatikan
- Kurang sesuai untuk menyampaikan informasi teknis yang rumit
- Sukar dievaluasi
Televisi (Kelebihan dan Kelemahan)
- Gambar meningkatkan efektivitas audio
- Menjangkau banyak orang yang tidak mau atau kurang sempat menghadiri
pertemuan
- Gambar bergerak dapat memperagakan suatu teknik
- Suatu proses panjang dapat disingkat menjadi beberapa saat saja
- Saluran local tersedia dibeberapa lokasi
- Harus menghadapi persaingan sengit dgn siaran hiburan
- Memerlukan mutu tinggi agar berdampak
- Biaya produksi tinggi, banyak orang yang belum memiliki tv di desa
terpencil
- Program harus berjalan cepat, sehingga sulit mendalami suatu topic
17
- Tidak ada jaminan khalayak menonton siaran
- Sulit dievaluasi dampaknya
- Ketidak sesuaian waktu siaran
3. Media Penyuluhan Audio – Visual
Pameran, Papan Peragaan (Kelebihan dan Kelemahan)
- Biasanya pameran banyak dikunjungi orang
- Pengamat akan mengingat pesan dan institusi yang ikut pameran
- Dapat disesuaikan dengan khalayak local
- Dapat mengarahkan khalayak untuk belajar lebih lanjut
- Khalayak hanya kagum, tapi sulit untuk mengadopsi
- Sebagian besar pengujung dating mencari hiburan bukan informasi
- Sulit dievaluasi dampaknya
4. Media Penyuluhan Obyek Fisik
Karateristik umum: biasanya diperlukan untuk merubah sikap atau
perilaku; mempunyai pengaruh besar terhadap sedikit orang; memungkinkan
adanya pertanyaan dan umpan balik
Pertemuan (Kelebihan dan Kekelemahan)
- Dapat disesuai untuk setiap topic
- Mengakomodasi kebutuhan manusia untuk kontak social
- Memungkinkan dilakukan demontrasi dan pengajuan pertanyaan
- Memungkinkan timbulnya interaksi
- Evaluasi tidak sulit, dapat segera memperoleh umpan balik
- Latar belakang khalayak yang heterogen tidak mudah untuk menciptakan
suasana yng kondusif
- Tempat pertemuan belum tentu menciptakan Susana belajar mengajar
yang efektif
- Memerlukan kerja ekstra untuk persiapan tempat dan sarana
- Tidak hemat biaya bila peserta sedikit
2.4.3. Media Massa dalam Penyuluhan Pertanian
Secara umum pemanfaatan media dalam meningkatkan kompetensi
penyuluh pertanian terbilang rendah. Secara khusus meskipun tingkat pendidikan
18
formalnya tinggi, namun pemanfaatan media massa rendah, disebabkan oleh
keterbatasan dalam kepemilikan media komunikasi dan informasi, dan kurang
maksimalnya dukungan keluarga. Rendahnya pemanfaatan media massa terutama
dalam pemanfaatan koran, buku, radio, dan internet. Pemanfaatan majalah dalam
katagori sedang, sedangkan televisi meskipun pemanfaatannya tinggi tetapi
subtansinya kurang sesuai dengan kebutuhan penyuluhan.
Pemanfaatan media terprogram dalam katagori sedang. Hal ini terlihat dari
pertemuan antar penyuluh tinggi, namun pemanfaatan media terprogram lainnya
yaitu pelatihan dan pendidikan formal lanjutan rendah. Meskipun tingkat
pendidikan formal tinggi, namun pemanfaatan media rendah, tidak sebanding
dengan tuntutan klien yang terus meningkat. Rendahnya pemanfaatan media
lingkungan ini terutama terjadi dalam mengamati lingkungan alam dan
lingkungan usaha pertanian, sedangkan pendalaman inovasi mandiri dalam
katagori sedang.
Kompetensi penyuluh pertanian tergolong rendah, terutama dalam :
pengelolaan kewirausahaan, pengelolaan pembaharuan, dan pemandu sistem
pengelolaan pelatihan, pengelolaan pembelajaran, dan pengelolaan komunikasi
inovasi termasuk dalam katagori sedang.
Kompetensi penyuluh ini dipengaruhi oleh rendahnya intensitas pelatihan
dan lemahnya dukungan lembaga penyuluhan dalam menciptakan lingkungan
kondusif untuk belajar. Faktor lain yang berpengaruh terhadap kompetensi ini
adalah pendalaman inovasi mandiri, motivasi, pemanfaatan majalah, pertemuan
antar penyuluh, dan umur penyuluh yang mendekati pensiun (tua).
Strategi pengembangan kompetensi penyuluh pertanian berbasis
pemanfaatan media ditempuh melalaui pemanfaatan media massa, media
terprogram, dan media lingkungan secara terpadu dan saling melengkapi. Media
massa yang digunakan yaitu majalah yang secara berkelanjutan subtansinya sesuai
dengan penyuluhan dan melalui siaran televisi yang dirancang khusus untuk
pembangunan perdesaan.
Pemanfaatan media terprogram ditempuh melalui pendekatan-pendekatan :
peningkatan pendidikan formal lanjutan, peningkatan intensitas pertemuan, serta
peningkatan intensitas dan kualitas pelatihan. Pemanfaatan media lingkungan
19
ditempuh melalui pengkondisian lingkungan yang kondusif yaitu memfasilitasi
kemudahan penyuluh dan partisipasi petani untuk melakukan uji coba inovasi dan
memanfaatkan berbagai media belajar untuk pendalaman inovasi.
Penelitian yang dilakukan menghasilkan temuan bahwa di era kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi, peningkatan kompetensi penyuluh tidak
cukup hanya mengandalkan media terprogram (pendidikan formal atau pelatihan
konvensional) saja, akan tetapi perlu memanfaatkan media massa dan media
lingkungan. Ternyata media yang paling kuat mempengaruhi kompetensi
penyuluh adalah media lingkungan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian
lebih mendalam terutama tentang karakteristik dan model pemanfaatan media
lingkungan dalam mempercepat peningkatan kompetensi penyuluh.
Terkait tingginya potensi media televisi sebagai media yang dapat
digunakan untuk peningkatan kompetensi penyuluh, masih perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut terutama secara operasional tentang pengembangan
subtansi dan format acara, sistem penyiaran, dan kerjasama yang bisa saling
menguntungkan berbagai pihak terkait dalam pengembangan siaran televisi
pembangunan perdesaan. Hasil penelitian ini diketahui pula masih ada variabel-
variabel lain yang belum dimasukkan dalam model tersebut. Untuk itu perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut dengan sasaran yang lebih luas.
Kesadaran penyuluh perlu ditingkatkan untuk terus belajar dalam
meningkatkan kompetensinya sesuai tuntutan masyarakat. belajar adalah tuntutan
profesi bagi penyuluh pertanian. Belajar ini tidak hanya melalui pendidkan formal
atau pelatihan saja, tetapi banyak media lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan kemampuan penyuluh, terutama media massa dan media
lingkungan.Selain itu penyuluh perlu lebih peka membaca kebutuhan lingkungan.
Materi penyuluhan tidak hanya didasarkan pada hasil penelitian atau inovasi saja,
tetapi perlu diselaraskan dengan kebutuhan dan potensi petani di lapangan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
20
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan megenai peranan komunikasi
massa dalam penyuluhan pertanian, maka dapat disimpulkan bahwa, komunikasi
massa merupakan komunikasi massa merupakan sejenis kekuatan sosial yang
dapat menggerakkan proses sosial ke arah suatu tujuan yang telah ditetapkan
terlebih dahulu. Komunikasi dengan masyarakat secara luas (komunikasi Massa)
pada tingkatan ini kegiatan komunikasi ditujukan dari penyuluh pertanian kepada
petani, keluarga petani, maupun masyarakat luas. Bentuk kegiatan komunikasinya
dapat dilakukan melalui dua cara: Komunikasi massa Yaitu komunikasi melalui
media massa seperti radio, surat kabar, TV, dsbnya. Langsung atau tanpa melalui
media massa Misalnya ceramah, atau pidato di lapangan terbuka.Komunikasi
massa dalam penyuluhan pertanian berfungsi sebagai aktivitas sosial masyarakat,
komunikasi media massa juga mengalami hal yang serupa. Seperti pemberitaan
iklim pancaroba, gempa vulkanik, dan hujan yang terus menerus yang dapat
berdampak bagi kehidupan para petani. Di satu sisi pemberitaan tersebut adalah
informasi mengenai bagaimana penyuluh memberitahukan kepada petani melalui
komunikasi massa entah itu melalui media massa maupun secara langsung tetapi
bersama-sama seluruh petani. Ketika bencana itu datang, tapi pemberitaan itu juga
sekaligus menciptakan ketakutan dan kecemasan yang amat sangat bagi
masyarakat yang hidup di sebagai petani Bahkan pemberitaan itu juga berdampak
buruk bagi orang-orang pegunungan yang akan sedang melakukan penanaman
atau bahkan mau panen.Seorang penyuluh atau seorang petani yang hebat dan
sukses tak lain karena sentuhan dari komunikasi massa. Fenomena terjadinya
petani yang sukses maupun yang gagal itu sebagian kecil disebabkan karena peran
penyuluhan yang sangat penting untuk memberikan informasi kepada petani,
informasi tersebut tidak lepas dari peranan yang dimainkan komunikasi massa
dalam kehidupan penyuluhan pertanian.penggunaan media massa dalam
penyuluhan, yang patut dipertimbangkan adalah peranan dalam program
penyuluhan dan penggunaannya secara efektif.
DAFTAR PUSTAKA
A.C.S. (2010, 12 17). Definisi Komunikasi Massa. Dipetik 12 12, 2014, dari
Communicationdomain: https://communicationdomain.wordpress.com
21
admin. (2013, 5 25). Definisi Komunikasi Massa Menurut Para Ahli. Dipetik 12
12, 2014, dari Definisi Menurut Para Ahli: http://definisiahli.blogspot.com/
Basith. (2008, 3 13). Komunikasi Masa. Dipetik 12 12, 2014, dari Seputar Tugas:
http://basithjournalist.blogspot.com/
Herdianto, K. (2010, 12 12). Peran dan Komunikasi Massa. Dipetik 12 12, 2014,
dari Ilmu Komunikasi: http://belajar-komunikasi.blogspot.com/
Palalloi, H. (2011, 8 15). Komunikasi Massa, Fungsi, dan Peran. Dipetik 12 12,
2014, dari Menara Selatan: http://www.hamzahpalalloi.web.id/
Rizki, A. (2011, 5 23). Komunikasi Penyuluhan Pertanian. Dipetik 12 12, 2014,
dari Makalah Ilmu Pertanian: https://ameliarizki.wordpress.com
Utari, N. (t.thn.). Penggunaan Media Massa Dalam Penyuluhan Pertanian.
Wikipedia bahasa Indonesia, e. b. (2013, 11 28). Komunikasi Massa. Dipetik 12
12, 2014, dari Wikipedia Bebas: http://id.wikipedia.org/
Yogasuria, I. E. (2013, 1 21). Komunikasi Dalam Penyuluhan Pertanian. Dipetik
12 12, 2014, dari BBPP Lembang: http://bbpp-lembang.info/
22