Makalah Daya Hantar

24
MAKALAH DAYA HANTAR Disusun oleh : Nama : Rindi Romadhoni NIM : 125100900111004 Fakultas/Jurusan : FTP / TEP Kelompok : O-1 LABORATORIUM KIMIA DAN BIOKIMIA PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

description

Makalah Daya Hantar

Transcript of Makalah Daya Hantar

Page 1: Makalah Daya Hantar

MAKALAH DAYA HANTAR

Disusun oleh :

Nama : Rindi Romadhoni

NIM : 125100900111004

Fakultas/Jurusan : FTP / TEP

Kelompok : O-1

LABORATORIUM KIMIA DAN BIOKIMIA PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2012

Page 2: Makalah Daya Hantar

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pernahkah Anda melihat atau mendengar ada orang yang menangkap ikan

dengan menggunakan aliran listrik? Bagaimana prosesnya sehingga ikan-ikan

tersebut dapat mati, padahal tidak tersentuh oleh alat yang dialiri listrik?

Sebenarnya ikan-ikan tersebut dapat mati karena tersengat aliran listrik

ketika alat yang dialiri listrik dicelupkan ke dalam air sungai. Lalu mengapa air

sungai bisa mengalirkan listrik sehingga mengenai ikan-ikan? Hal ini dikarenakan

dalam air sungai terlarut zat-zat yang menyebabkan sungai mempunyai daya

hantar listrik.

Zat yang dapat menghantarkan arus listrik disebut zat elektrolit, sedangkan

zat yang tidak dapat menghantarkan arus listrik disebut zat nonelektrolit. Larutan

yang mengandung zat elektrolit dapat menghantarkan arus listrik, larutan ini

disebut larutan elektrolit. Sedangkan larutan yang mengandung zat nonelektrolit

tidak dapat menghantarkan arus listrik, larutan ini disebut larutan nonelektrolit.

Daya hantar larutan elektrolit ditentukan oleh banyak atau sedikit jumlah ion yang

terbentuk oleh proses ionisasi. Proses ionisasi berlangsung saat zat elektrolit

dilarutkan dalam air dan menghasilkan ion-ion, yaitu ion positif (kation) dan ion

negatif (anion). Ion-ion ini akan terus bergerak sambil membawa muatan listrik ke

elektroda. Pergerakan inilah yang menyebabkan larutan mempunyai daya hantar

listrik.

     Semakin banyak ion yang terdapat di dalam larutan, semakin kuat daya hantar

listriknya. Larutan elektrolit yang berdaya hantar listrik kuat disebut larutan

elektrolit kuat, larutan yang berdaya hantar lemah disebut larutan elektrolit lemah,

sedangkan larutan yangtidak menghantarkan arus listrik disebut larutan

nonelektrolit.

    Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa zat elektrolit harus mengalami

reaksi ionisasi, sedangkan zat nonelektrolit tidak dapat mengalami reaksi ionisasi.

Dengan kata lain, dalam larutannya zat elektrolit mengalami reaksi ionisasi

sedangkan zat nonelektrolit tetap berupa molekulnya. Salah satu senyawa yang

Page 3: Makalah Daya Hantar

dapat mengalami ionisasi adalah senyawa ionik. Senyawa ionik adalah senyawa

yang ikatannya dibentuk dari unsur logamdan non logam. Salah satu contoh

senyawa ionik adalah NaOH. Pada keadaan padatan (kristal) senyawa ionik tidak

dapat menghantarkan listrik karena ion-ionnya tidak dapat bergerak bebas, tetapi

jika pada keadaan lelehan dan larutannya senyawa ionik dapat menghantarkan

arus listrik karena ion-ionnya sudah dapat bergerak bebas.

Kekuatan elektrolit ini dapat dibedakan dengan alat uji elektrolit. Pada larutan

elektrolit kuat lampu akan menyala terang dan di sekitar elektroda timbul

gelembung-gelembung gas yang banyak, sedangkan pada elektrolit lemah lampu

menyala redup atau tidak menyala sama sekali tetapi ada gelembung-gelembung

gas di sekitar elektroda. Pada larutan nonelektrolit lampu tidak menyala dan tidak

ada gelembung-gelembung gas di sekitar elekroda.

2. TUJUAN

1. Mengetahui perubahan daya hantar pada titrasi asam basah

2. Mengetahui beda hantar dari senyawa yang berbeda

Page 4: Makalah Daya Hantar

BAB II

ISI

1. Pegertian Elektrolit

Elektrolit adalah zat terlarut terdisosiasi menjadi ion-ion dalam air, yang

membuat larutan berair berperilaku sebagai konduktor listrik (Petruci,2011)

Elektrolit adalah suatu zat yang ketika dilarutkan ke dalam air akan

menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik ( Chang,

Raymond, 2005)

Elektrolit adalah senyawa lelehan atau larutannya itu menghantarkan arus

listrik (keenan,2002)

Elektrolit adalah proses dimana energi elektrik digunakan pada saat

terjadi reaksi kimia yang tidak spontan( Laird,B Briyan, 2011)

Larutan Elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik

ditandai lampu menyala pada alat uji elektrolit dan timbulnya gelembung gas

pada salah satu atau kedua elektrodanya ( Harwood,2011)

Elektrolit adalah suatu senyawa yang bila dilarutkan dalam pelarut

(misalnya air) akan menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan arus

listrik. Elektrolit diklasifikasikan berdasarkan kemampuannya dalam

menghantarkan arus listrik yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Suatu

elektrolit dapat berupa asam, basa maupun garam. Menurut Michael Faraday,

elektrolit merupakan suatu zat yang dapat menghantarkan listrik jika berada

dalam bentuk larutan atau lelehannya. Dalam suatu larutan elektrolit bila

diberi dua batang elektroda inert dan diberi tegangan listrik diantaranya, maka

anion-anion akan bergerak ke elektroda negatif (katoda). Proses ini

merupakan fenomena transport seperti halnya yang terjadi dalam molekul gas

adalah adanya pengaruh medan listrik dan molekul pelarut. Analisis kimia

yang didasarkan pada daya hantar listrik berhubungan dengan pergerakan

Page 5: Makalah Daya Hantar

suatu ion didalam larutan ion yang mudah bergerak mempunyai daya hantar

listrik yang besar (Unggul Sudarmo. 2004)

Tabel larutan elektrolit.

Jenis

Senyawa

Padatan Lelehan Larutan (dalam

Pelarut Air)

Senyawa

ion

Tidak dapat

menghantarkan arus

listrik, karena dalam

bentuk padatan, ion-

ionnya tidak dapat

bergerak bebas.

Dapat menghantarkan

arus listrik, karena

dalam bentuk lelehan,

ion-ionnya dapat

bergerak jauh lebih

bebas dibandingkan

ion-ion dalam zat

padat

Dapat menghantarkan

arus listrik, karena

dalam bentuk larutan,

ion-ionnya dapat

bergerak bebas

Senyawa

kovalen

polar

Tidak dapat

menghantarkan arus

listrik, karena

padatannya terdiri dari

molekul-molekul netral

meskipun bersifat polar

Tidak dapat

menghantarkan arus

listrik, karena

lelehannya terdiri dari

molekul-molekul

netral meski Dapat

bergerak lebih bebas

Dapat menghantarkan

arus listrik, karena

dalam larutan molekul-

molekulnya dapat

terhidrolisis menjadi

ion-ion yang Dapat

bergerak bebas

2. Macam- macam Elektrolit

Elektrolit kuat dan lemah. Larutan air(dari) natrium klorida dan senyawa

ion lain, maupun larutan air beberapa senyawaan kovalen tertentu merupakan

Page 6: Makalah Daya Hantar

penghantar kelistrikan yang sangan bagus. Zat- zat yang berapa dalam larutan

seluruhnya atau hampir seluruhnya dalam bentuk ion disebut elektrolit kuat

( Chang, Raymond, 2005)

Sebaliknya, larutan air {dari) banyak senyawa kovalen merupakan

penghantar kelistrikan yang jelek. Larutan amonia dan asam asetat dalam air

merupakan contoh zat- zat yang hanya sebagian kecil molekulnya yang larut

bereaksi dengan air untuk membentuk ion disebut elektrolit lemah.( Unggul

Sudarmo. 2004)

Dengan membandingkan cahaya bola lampu pijar dari zat-zat terlarut

dengan jumlah molar yang sama dapat membantu kita untuk membedakan

antara elektrolit kuat dan elektrolit lemah . ciri elektrolit kuat adalah apabila

zat terlarut dianggap telah 100 persen terdisosiasi mejadi ion- ionnya dalam

larutan. ( disosiasi adalah penguraian senyawa menjadi kation dan anion).

Dengan demikian kita dapat menyatakan proses pelarutan natrium klorida

dalam air sebagai

NaCl(s) Na+ ( aq ) + Cl – ( aq )

Persamaan ini menyatakan bahwa semua natrium klorida yang masuk ke

dalam larutan akan mejadi akan menjadi ion-ion Na+ dan Cl : tidak ada satu

pun unit NaCl yang tidak terdisosiasi dalam larutan.

Elektrolit kuat Elektrolit lemah Nonelektronik

HCL CH3COOH (NH2)2CO ( urea )

HNO3 HF CH3OH (metanol)

HCIO4 HNO2 C2H5OH (etanol)

H2SO4 NH3 C6H12O6 ( glukosa)

NaOH H2O C12H22O11 ( sukrosa)

Page 7: Makalah Daya Hantar

Senyawa-senyawa ionik

1. H2SO4 memiliki 2 ion H+ yang dapat terionisasi

2. Air murni merupakan elektrolit yang sangat lemah

Tabel 4.1 mencantumkan contoh –contoh elektrolit kuat, elektrolit lemah ,

dan nonelektrolit. Senyawa- senyawa ionic, seperti natrium klorida , kalium

iodide (KI) dan kalsium nitrat , merupakan elektrolit kuat . hal menarik untuk

diperhatikan adalah bahwa cairan tubuh manusiana mengandung banyak

elektrolit kuat dan lemah.( Leonardo.2009)

Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus

listrik dengan baik. Hal ini disebabkan karena zat terlarut akan terurai sempurna

(derajat ionisasi ? = 1) menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut banyak

mengandung ion-ion. Sebagai contoh larutan NaCl. Jika padatan NaCl dilarutkan

dalam air maka NaCl akan terurai empurna menjadi ion Na+ dan Cl- (Unggul

Sudarmo. 2004 )

Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan arus

listrik dengan lemah. Hal ini disebabklan karena zat terlarut akan terurai sebagian

(derajat ionisasi ? << 1) menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut sedikit

mengandung ion (Unggul Sudarmo. 2004 )

Elektrolit kuat adalah elektrolit yang dapat menghasilkan larutan dengan

daya hantar listrik yang baik. Senyawa NaCl, HCl, dan H2SO4 dapat terurai

sempurna dalam pelarut air membentuk banyak ion.( Stanistski,Conrad. 2010)

Elektrolit lemah adalah elektrolit yang dapat menghasilkan larutan dengan

daya hantar listrik yang buruk. Senyawa CH3COOH dan NH3 hanya terurai

sebagian kecil dalam pelarut air membentuk sedikit ion. Secara kuantitatif, kuat

atau lemahnya suatu larutan elektrolit dapat dinyatakan dengan derajat ionisasi (α)

( Stanistski,Conrad. 2010)

            Untuk larutan elektrolit kuat; α = 1 atau α mendekati 1.

Untuk larutan elektrolit lemah; 0

Untuk larutan nonelektrolit; α = 0.

Page 8: Makalah Daya Hantar

Larutan elektrolit terbagi menjadi dua :a. Larutan elektrolit kuat. Yaitu

larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Ion-ion yang bebas bergerak

sehingga electron dapat mudah berpindah dan mengakibatkan arus listrik yang

dihantarkan lebih lancar. Selain itu, larutan elektrolit kuat terionisasi secara

sempurnah dalam air. senyawa yang termasuk dalam elektrolit kuat adalah : Asam

kuat, : HCl, HClO3, HClO4, H2SO4, HNO3 dan lain-lain. Basa kuat, yaitu basa-

basa golongan alkali dan alkali tanah, : NaOH, KOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2,

Ba(OH)2 dan lain-lain. Garam-garam yang mempunyai kelarutan tinggi, : NaCl,

KCl, KI, Al2(SO4)3 dan lain-lain.b. Larutan elektrolit lemah. Yaitu larutan yang

dapat menghantarkan listrik tetapi ion-ionnya tidka sepenuhnya bebas bergerak

sehingga electron tidak dapat dengan mudah berpindah dan mengakibatkan arus

listrik yang dihantarkan lebih kecil. Contoh senyawa yang termasuk dalam

elektrolit lemah : Asam lemah, : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-lain.

Basa lemah, : NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain. Garam-garam yang sukar larut, :

AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain (Keenan. 2002)

Sifat Fisik dan Kimia Elektrolit Kuat dan Lemah

1. HCL

Keadaan fisik dan penampilan : Solid ( bubuk kristal polar), bau : sedikit, taste :

saline, molekul berat : 58,44g/ mol, warna : putih, pH : 7( netral), titik didih :

1413oC ( 2575,4 oF)

2. MgCl2

Berat molekul : 36,46 g / mol, rumus molekul : CI-H, Titik didih : 85 oC ( -

121oC), titik beku : -113,9 oC (-121OF)

3. HNO3

Keadaan fisik dan penampilan : serpih berwarna atau kristal , bau : tidak berbau,

kelarutan : 167g/ 100 ml air, kepadatan : 1,57, Ph :netral untuk lakmus.

4. NaOH

Titik Cair : -41oC, TITIK DIDIH 121oC, Kepadatan uap : 2,5, kelarutan dalam

air : larut

Tampilan dan bau : cairan bening dan sedikit beruap.

5. CH3COOH

Page 9: Makalah Daya Hantar

Bau ; tidak berbau,berat molekul : 40 g/ mol, warna : putih, pH : 13,5, titik

didih : 1388oC , Rasa ; tidak tersedia

6. HF

Penampilan : colourless air seperti cairan, bau : sharp, asam bau, tajam dan

membakar rasa, pH ; 2,1-2,2. Titik lebur : -3oC, TITIK NYALA : tidak berlaku,

sifat peledak : tidak ada, sifat oksidator ; tidak ada

7. NH3

Keadaan fisik dan penampilan : cair, bau : tajam, rasa : tidak tersedia, berat

molekul ; tidak berlaku, warna : tak berwarna. Jelas, Ph ; asam (≤ 2)

8. H2O

Fisik Negara : gas, tekanan uap : 94, densitas uap : 0,62, penguapan titik : tidak

tersedia , titik didih ; 100 oC , titik beku-33,3 .

(Stanistski,Conrad. 2010)

1. Hukum

2.3.1 Hukum Ohm: hambatan

Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang mengalir

melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang

diterapkan kepadanya. Sebuah benda penghantar dikatakan mematuhi hukum

Ohm apabila nilai resistansinya tidak bergantung terhadap besar dan polaritas

beda potensial yang dikenakan kepadanya. Walaupun pernyataan ini tidak selalu

berlaku untuk semua jenis penghantar, namun istilah "hukum" tetap digunakan

dengan alasan sejarah (Petruci,Harwood,Hesting,Madura. 2011 )

Secara matematis hukum Ohm diekspresikan dengan persamaan:[3][4]

Dimana :

1. adalah arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dalam satuan

Ampere.

Page 10: Makalah Daya Hantar

2. adalah tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar

dalam satuan volt.

3. adalah nilai hambatan listrik (resistansi) yang terdapat pada suatu

penghantar dalam satuan ohm..

2.3.3 Konduktansi

Untuk resistor linier, rasio antara arus dan tegangan juga merupakan

sebuah bilangan konstan yaitu,

I / v = I / R= G

Dimana G disebut Sebagai konduktansi. Satuan SI untuk konduktansi adalah

Siemens ( S), 1 A/V . satuan lainnya yang lebih tua dan tidak resmi adalah mho,

yang merupakan pengucapan dari huruf omega besar yang dibalik,. Anda akan

beberapa kali menemui symbol ini digunakan dalam sejumlah diagram rangkaian

serta catalog dan teks. Simbol rangkaian yang sama digunakan untuk

mempresentasikan baik resistansi maupun konduktansi (Tipler. 2004)

2.3.4 Konduktivitas

Daya hantar listrik (konduktivitas) adalah ukuran seberapa kuat suatu

larutan dapat menghantarkan listrik. Konduktivitas digunakan untuk ukuran

larutan atau cairan elektrolit. Semakin besar jumlah ion dari suatu larutan

maka akan semakin tinggi nilai konduktivitasnya. Jumlah muatan dalam

larutan sebanding dengan nilai hantar molar larutan dimana hantaran molar

juga sebading dengan konduktivitas larutan. Konsentrasi elektrolit sangat

menentukan besarnya konduktivitas molar (∆m). Konduktivitas molar adalah

konduktivitas suatu larutan apabila konsentrasi larutan sebesar satu molar,

sehingga secara matematis dirumuskan :

∆m = k/C

Jika satuan volume yang digunakan adalah cm3 maka persamaan yang

menjadi

m = 1000k

Page 11: Makalah Daya Hantar

             C

Dimana:  k : Konduktivitas spesifik (SCm-1)

               C : Konsentrasi larutan (mol/L)

              ∆m: Hantaran molar (SCm2mol-1)

Dalam percobaan digunakan larutan standar dan larutan sampel dengan

konsentrasi sama, sehingga C dianggap constant. Jika nilai C konstan, maka

hantaran molar (∆M) hanya diperbaharui oleh konduktivitas larutan (K),

dimana  ∆M sebanding dengan nilai K. Nilai K didapat dari hasil percobaan.

Jadi, semakain tinggi konduktivitas larutan maka hantaran molar (∆M)

larutan tsb akan meningkat. Jumlah muatan juga berpengaruh pada hantaran

molarnya. Pada kosentrasi yang sama, semakin besar jumlah muatan suatu

larutan, maka akan semakin besar  pula hantaran molarnya (∆M)

(Petruci,Harwood,Hesting,Madura. 2011 )

2.3.5 Konduktivitas Molar

Konduktivitas molar adalah konduktivitas suatu larutan apabila

konsentrasi pada suatu larutan sebesar satu molar.

Pada larutan encer, ion-ion dalam larutan tersebut mudah bergerak sehingga

daya hantarnya semakin besar. Pada larutan yang pekat, pergerakan ion lebih

sulit sehingga daya hantarnya menjadi lebih rendah. Hal lain yang

mempengaruhi daya hantar listrik selain konsentrasi adalah jenis larutan.

Pengukuran ketergantungan konduktivitas molar pada konsentrasi tertentu

menunjukkan adanya 2 golongan elektrolit, yaitu elektrolit lemah dan

elektrolit kuat. Sifat umum dari elektrolit kuat adalah konduktivitas akan

berkurang dengan bertambahnya konsentrasi, sedangkan elektrolit lemah

konduktivitas molarnya normal pada konsentrasi mendekati nol, tetapi turun

tajam sampai nilai yang rendah pada saat konsentrasi bertambah. Larutan

elektrolit kuat mempunyai konduktiviyaslebih tinggi daripada elektrolit lemah,

hal ini karena zat elektrolit terdisosiasi secara sempurna didalam larutan,

berarti larutan elektrolit kuat dapat menghantarkan listrik dengan baik.

Page 12: Makalah Daya Hantar

Penggolongan dengan cara ini juga bergantung pada zat terlarut dari pelarut

yang digunakan (Tipler. 2004)

1. Alat Pengukur Daya Hantar

(Leonardo.2009)

2. Faktor Yang Mempengaruhi Daya Hantar

Daya hantar listrik suatu larutan tergantung dari:

1. Jumlah ion yang ada

Jumlah ion yang ada tergantung dari elektrolit (kuat/lemah) dan konsentrasi.

Pengenceran larutan baik untuk elektroda memperbesar daya hantar dan mencapai

harga maksimal pada pengancaran tak tarhingga. .( Tony Bird, 1997)

2. Kecepatan dari ion pada beda potensial antara kedua elektroda

Pengukuran daya hantar listrik mempunyai arti penting dalam proses-proses

kimia. Pada pembuatan akuades, efisiensi dari penghilang zat terlarut yang berupa

Page 13: Makalah Daya Hantar

garam-garam dapat diikuti dengan mudah dengan cara mengukur daya hantar

larutan selama titrasi dan dengan menggunakan grafik dapt digunakan untuk

menentukan titik akhir titrasi. Derajat ionisasi elektrolit lemah dapat ditentukan

dengan pengukuran daya hantarnya. Seperti diketahui, daya hamtar berbanding

lurus dengan jumlah ion yang ada dalam larutan.

1. Aplikasi Bidang Teknologi Pertanian

Peran larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit dalam kehidupan sehari-hari

sangat penting, contohnya :

1.Aki

Sel aki terdiri anoda Pb dan katoda PbO2 dengan larutan elektrolit H2SO4. adanya

larutan elektrolit memungkinkan terjadinya reaki kimia yang menghasilkan arus

listrik untuk menghidupkan kendaraan. Dan dalam bidang teknologi pertanian

adalah untuk menhidupkan mesin- mesin pertanian.

2.Air sungai dan air tanah

Air sungai dan air tanah mengandung ion-ion sehingga dapat menghantarkan

listrik. Sifat ini digunakan untuk menangkap ikan atau belut di sungai atau di

persawahan dengan cara setrum listrik.

3.Air suling

Merupakan larutan nonelektrolit, karena mengandung ion-ion dalam jumlah yang

sangat kecil. Air suling digunakan untuk membuat larutan dalam percobaan kimia

nonelektrolit. Serta dapat digunakan sebagai pelarut larutan dalam praktikum.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Elektrolit adalah suatu senyawa yang bila dilarutkan dalam pelarut (misalnya

air) akan menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Elektrolit

Page 14: Makalah Daya Hantar

diklasifikasikan berdasarkan kemampuannya dalam menghantarkan arus listrik

yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Suatu elektrolit dapat berupa asam, basa

maupun garam.

Larutan elektrolit terbagi menjadi dua :a. Larutan elektrolit kuat. Yaitu

larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Ion-ion yang bebas bergerak

sehingga electron dapat mudah berpindah dan mengakibatkan arus listrik yang

dihantarkan lebih lancar. Selain itu, larutan elektrolit kuat terionisasi secara

sempurnah dalam air. senyawa yang termasuk dalam elektrolit kuat adalah : Asam

kuat, : HCl, HClO3, HClO4, H2SO4, HNO3 dan lain-lain. Basa kuat, yaitu basa-

basa golongan alkali dan alkali tanah, : NaOH, KOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2,

Ba(OH)2 dan lain-lain. Garam-garam yang mempunyai kelarutan tinggi, : NaCl,

KCl, KI, Al2(SO4)3 dan lain-lain.b. Larutan elektrolit lemah. Yaitu larutan yang

dapat menghantarkan listrik tetapi ion-ionnya tidka sepenuhnya bebas bergerak

sehingga electron tidak dapat dengan mudah berpindah dan mengakibatkan arus

listrik yang dihantarkan lebih kecil. Contoh senyawa yang termasuk dalam

elektrolit lemah : Asam lemah, : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-lain.

Basa lemah, : NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain. Garam-garam yang sukar larut, :

AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain.

Daya hantar listrik (konduktivitas) adalah ukuran seberapa kuat suatu larutan

dapat menghantarkan listrik. Konduktivitas digunakan untuk ukuran larutan atau

cairan elektrolit. Semakin besar jumlah ion dari suatu larutan maka akan semakin

tinggi nilai konduktivitasnya. Jumlah muatan dalam larutan sebanding dengan

nilai daya hantar molar larutan dimana hantaran molar juga sebading dengan

konduktivitas larutan.

            Konsentrasi elektrolit sangat menentukan besarnya konduktivitas molar

(∆m). Konduktivitas molar adalah konduktivitas suatu larutan apabila konsentrasi

larutan sebesar satu molar. Pada larutan encer, ion-ion dalam larutan tersebut

mudah bergerak sehingga daya hantarnya semakin besar. Pada larutan yang pekat,

pergerakan ion lebih sulit sehingga daya hantarnya menjadi lebih rendah. Hal lain

yang mempengaruhi daya hantar listrik selain konsentrasi adalah jenis larutan.

3.2 KESAN DAN PESAN

Page 15: Makalah Daya Hantar

Kesan :

2. Assitant praktikum sangat disiplin dalam hal ketepatan waktu.

3. Penjelasannya sangat jelas sehingga mengerti materi yang

disampaikan

4. Dengan adanya praktikum maka kita akan menambah ilmu yang

bermanfaat bagi kita sendiri maupun orang lain

Pesan :

5. Alat- alat yang digunakan dalam percobaan mohon dilengkapi serta

yang sudah rusak mohon diperbaiki agar praktikum berjalan lancar

6. Waktu mengerjakan pretest maupun protest ditambah.

Page 16: Makalah Daya Hantar

DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Konsep-konsep inti Edisi ke Tiga Jilid 1.

Jakarta. Erlangga

Keenan. 2002. Ilmu Kimia untuk Universita. Jakarta : Erlangga

Laird,B.Brian. 2011 University Chemistry. United States : Mc Graw-HILL Higher

Education

Leonardo.2009. konsep kimia pilihan larutan elektrolit dan non elektrolit.

http://trilestarisman1kbm.blogspot.com/diakses tanggal 07-12-12 jam 12.00

Peter.2008.perbedaan_larutan_berdasarkan_daya_hanter_listrik.html.http://

kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/budi%20utomo%20(0606377)/

diakses tanggal 07 -12-12 jam 12.30

Petruci,Harwood,Hesting,Madura. 2011. Kimia Dasar Prinsip-prinsip dan

Aplikasi Modern Edisi Kesembilan Jilid 1. Jakarta : Erlangga

Stanistski,Conrad. 2010. Chemistry Contect: Applying Chemistryto Sciely Third

Edition. United State : Mc Graw-HILL Higher Education

Tipler. 2004. Fisika Untuk Sains Dan Teknik Edisi Ketiga. Jakarta ; Erlangga

Unggul Sudarmo. 2004. KIMIA untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga