Makalah Dasar Ilmu Tanah

26
MAKALAH DASAR-DASAR ILMU TANAH “HUBUNGAN ORGANISME DENGAN PEMBENTUKAN TANAH” Disusun oleh: Kelompok : II Nama Anggota :- Bima Fajar Maulana (240110110069) -Rifki Adi Pratama (240110110077) -Rizki Tanda (240110110085) -Jayanti Mega R (240110110089) -Gallerie Tjandra (240110110094) -Valentina Purba (240110110102) -Chintya L.F (240110110110) Hari, Tanggal : Senin, 24 September 2012 Dosen : Diyan Yusdiantoro,SP.Msi

Transcript of Makalah Dasar Ilmu Tanah

Page 1: Makalah Dasar Ilmu Tanah

MAKALAH DASAR-DASAR ILMU TANAH

“HUBUNGAN ORGANISME DENGAN PEMBENTUKAN TANAH”

Disusun oleh:

Kelompok : II

Nama Anggota :- Bima Fajar Maulana (240110110069)

- Rifki Adi Pratama (240110110077)

- Rizki Tanda (240110110085)

- Jayanti Mega R (240110110089)

- Gallerie Tjandra (240110110094)

- Valentina Purba (240110110102)

- Chintya L.F (240110110110)

Hari, Tanggal : Senin, 24 September 2012

Dosen : Diyan Yusdiantoro,SP.Msi

JURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

2012

Page 2: Makalah Dasar Ilmu Tanah

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan

makalah ini dengan penuh kemudahan.Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun

tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. Makalah ini disusun untuk

memenuhi tugas mata kuliah Dasar Ilmu Tanah, yang disajikan berdasarkan

pembelajaran selama mengikuti kuliah Dasar Ilmu Tanah dan dari berbagai

sumber. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu

yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan

penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat

terselesaikan.

Makalah ini memuat tentang “Hubungan Organisme dengan pembentukan

tanah”. Walaupun makalah ini mungkin masih memiliki banyak kekurangan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan

dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya. Sekian dan terima kasih.

Jatinangor, 24 September 2012

Penyusun

Kelompok II

Page 3: Makalah Dasar Ilmu Tanah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah

Faktor pembentukan tanah dibedakan menjadi dua golongan yaitu, faktor

pembentukan tanah secara pasif dan aktif. Faktor pembentukan tanah secara pasif

adalah bagian-bagian yang menjadi sumber massa dan keadaan yang

mempengaruhi massa yang meliputi bahan induk, tofografi dan waktu atau umur.

Sedangkan faktor pembentukan tanah secara aktif ialah faktor yang menghasilkan

energi yang bekerja pada massa tanah, yaitu iklim, (hidrofer dan atmosfer) dan

makhkluk hidup (biosfer). Adapun pembentukan tanah di pengaruhi oleh lima

faktor yang bekerjasama dalam berbagai proses, baik reaksi fisik (disintregrasi)

maupun kimia (dekomposisi). Semua mahkluk hidup, baik hidupnya maupun

sudah mati mempunyai pengaruh terhadap pembentukan tanah. Di antara makhluk

yang paling berpengaruh adalah vegetasi karena jumlahnya banyak dan

berkedudukan tepet untuk waktu yang lama, sedangkan hewan dan manusia

berpengaruh tidak langsung melalui vegetasi.

      Ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi proses pembentukan

tanah, antara lain iklim, organisme, bahan induk, topografi, dan waktu. Tanah

dipandang sebagai alat produksi pertanian, karena tanah berfungsi sebagai media

tumbuhnya tanaman. Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan

organisme, membentuk tubuh unik yang menutupi batuan. Semua mahkluk hidup,

baik hidupnya maupun sudah mati mempunyai pengaruh terhadap pembentukan

tanah. Dalam pembentukan tanah, organisme yang berperan adalah vegetasi,

hewan dan manusia.

1.2  Tujuan

-       Untuk mengetahui pengertian dari organisme.

-       Untuk mengetahui organisme yang berpengaruh dalam pembentukan tanah.

-       Untuk mengetahui proses pembentukan tanah yang dipengaruhi oleh organisme.

Page 4: Makalah Dasar Ilmu Tanah

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Organisme

            Organisme adalah semua makhluk hidup baik hewan (fauna) maupun

tumbuhan (flora) yang seluruh atau sebagian dari fase hidupnya berada dalam

sistem tanah. Semua makhluk hidup atau jasad, baik hidup maupun mati

mempunyai pengaruh terhadap pembentukan tanah. Dalam pembentukan tanah,

organisme yang berperan adalah vegetasi, hewan dan manusia. Di antara makhluk

tersebut yang paling berpengaruh adalah vegetasi karena memiliki kedudukan

tetap untuk waktu yang lama, sedangkan hewan dan manusia umumnya

berpengaruh tidak langsung melalui vegetasi. 

Organisme (mikroorganisme) tanah penting dalam kesuburan tanah

karena:

1. Siklus Energi

Sumber energi utama adalah matahari yang diubah oleh tanaman melalui proses

fotosintesis menjadi bahan organik

Beberapa mikroorganisme mampu melakukan fotosintesis (menangkap energi

matahari: algae)

Sumber energi yang lain adalah basil oksidasi-reduksi mineral anorganik: S dan

Fe

Energi dalam bahan organik dimanfaatkan oleh organisme/mikroorganisme

Organisme dekomposer: milipede dan Mikroorganisme dekomposer: jamur dan

bakteri

Mikroorganisme yang tumbuh di rhizosfer memanfaatkan energi dalam eksudat

akar: bakteri Azotobacter

2. Siklus Hara

Page 5: Makalah Dasar Ilmu Tanah

Mikroorganisme mempunyai peran yang sangat penting dalam siklus hara karena:

1. Ukurannya yang kecil sehingga mempunyai rasio permukaan:volume yang

sangat besar => memungkinkan pertukaran material (hara) dari sel ke

lingkungannya dengan sangat cepat.

2. Reproduksi yang sangat cepat (dalam hitungan menit)

3. Distribusi keberadaan yang sangat luas

Macam-macam siklus hara penting:

a. Siklus Nitrogen

Pool N terbesar di udara sebagai gas N2

N menjadi tersedia melalui proses fiksasi (kimia maupun mikrobiologis)

(nitrogen fixer: rhizobium dll)

N organik (dalam jaringan makhluk hidup – bentuk protein, asam amino

dan asam nukleat) menjadi N anorganik melalui proses mineralisasi NH4+

== (ammonium) MO dekomposer

NH4+ mengalami Nitrifikasi oleh Nitrosomonas, Nitrosococcus dan

Nitrosovibrio

NO2- menjadi NO3+ oleh Nitrobacter dan Nitrococcus NO3- mengalami

Denitrifikasi menjadi

NO2- oleh Pseudomonas, Bacillus dan Alcaligenes N anorganik dapat

diasimilasi oleh mikroorganisme == Imobilisasi

Page 6: Makalah Dasar Ilmu Tanah

b. Siklus Sulfur

Oksidasi sulfur menjadi sulfat oleh Thiobacillus, Arthrobacter dan

Bacillus

2H2S + O2 → 2S + 2H2O

2S + 2H2O + 3O2 → 2SO42- + 4H+ S2O32- + H2O + 2O2 → 2SO42- + 2H+

Reduksi Sulfat menjadi sulfida (S2-) oleh Desulphovibrio

desulphuricans 2SO42- + 4H2 → S2- + 4H2O

c. Siklus Fosfor

Fosfor di alam dalam bentuk terikat sebagai Ca-fosfat, Fe- atau Al-fosfat,

fitat atau protein

Page 7: Makalah Dasar Ilmu Tanah

Mikroorganisme (Bacillus, Pseudomonas, Xanthomonas, Aerobacter

aerogenes) dapat melarutkan P menjadi tersedia bagi tanaman.

3. Pembentukan agregat tanah

Organisme tanah menghasilkan polimer organik (misal humic dan fulvic

bahan acids) yang mengikat partikel lempung menjadi mikro agregat

Pembentukan mikroagregat menjadi makro agregat dimediasi oleh organik

dan berbagai jenis mikro dan makroorganisme (bakteri, jamur-terutama

jamur VAM, algae, cacing, semut, serangga dsb.)

4. Kesehatan Tanah

Tanah suppressive terhadap patogen tular tanah umumnya mempunyai

total mikroorganisme yang lebih besar dan tanah yang kondusif

Kompetisi nutrisi

Amuba memakan jamur

Populasi Pseudomonas spp (antagonistic bakteria) atau Trichoderma

tinggi.

Bakteri sangat banyak di tanah karena kemampuannya beradaptasi dan

berkembangbiaknya dengan membelah diri. Ketahanan mikroba tanah terhadap

logam berat juga beragam,tergantung mekanisme yang dikandungnya untuk

menyesuaikan diri terhadap polusi dan tergantung pada kondisi lingkungan tempat

tinggal organisme tersebut tumbuh. Ketahanan mikroba terhadap logam berat

bervariasi dalam kelompok mikroorganisme, genus maupun spesies. Pengaruh

logam terhadap mikroba tersebut terlihat pada beberapa daur kehidupannya. Pada

Page 8: Makalah Dasar Ilmu Tanah

fungi pengaruh pengaruh tersebut terlihat dalam pembentukan miselium, maupun

perkecambahan spora. Pada khamir berupa peningkatan kegiatan lipolitik,

respirasi(penghambatan sistein). Pada bakteri terlihat pada penurunan dan

perpanjangan laju. Pertumbuhan, penundaan perkembangbiakan dan sebagainya.

Berikut kandungan bakteri pada tanah :

Tanah pasir

320 – 500 ribu sel bakteri/gr tanah

Tanah lempung

360 – 600 ribu sel bakteri/gr tanah

Tanah subur

Page 9: Makalah Dasar Ilmu Tanah

Tumbuhan menjadi sumber utama bagi bahan organik, pada keadaan alami

tumbuhan menyediakan bahan organik yang sangat besar, akibat pencernaan oleh

mikro organisme bahan organik tercampur dalam tanah secara proses imfiltasi.

Beberapa bentuk kehidupan seperti cacing, rayap, dan semut berperan penting

dalam pengangkutan tanah. Manusia mempengaruhi pembentukan tanah melalui

cara penggunaan tanahnya, terutama cara bercocok tanam, menentukan jenis

tanaman yang ditanam, cara pengolahan atau penggarapan, cara pemanenan,

menentukan rotasi tanaman dan lain sebagainya.

2.2  Organisme yang berpengaruh dalam pembentukan tanah

Tanah sebagai benda alam mempunyai sifat-sifat yang bervariasi. Sifat

tanah yang berbeda-beda pada berbagai tempat mencerminkan pengaruh dari

berbagai faktor pembentuknya di alam. Organisme yang berpengaruh dalam

pembentukan tanah meliputi hewan (mikroorganisme), tumbuhan, dan manusia.

Organisme merupakan factor pembentuk tanah yang aktif karena organisme faktor

yang bekerja dan menghasilkan energi untuk membentuk tanah.

Jenis Mikroba penyubur tanah lainnya adalah:

1. Azotobacter SP

Berfungsi untuk melindungi atau menyelimuti hormon tumbuhan dan juga

berfungsi sebagai mikroba penambat N (nitrogen) dari udara bebas.

2. Azoospirilium SR

Berfungsi sebagai penambat N (nitrogen) dari udara bebas untuk diserap oleh

tanaman.

Page 10: Makalah Dasar Ilmu Tanah

3. Selulolitik

Menghasilkan enzim selulose yang berguna dalam proses pembusukan bahan

organik.

4. Rill kroba Pelarut Fosfat

Berfungsi untuk melarutkan fosfat yang terikat dalam mineral Hat tanah menjadi

senyawa yang mudah diserap oleh tanaman, selain itu dapat membantu proses

dekomposisi.

5. Pseudomonas sp dapat menghasilkan enzim pengurai yang disebut lignin

berfungsi juga untuk memecah mata rantai dari zat-zat kimia yang tidak dapat

terurai oleh mikroba lainnya.

6. Nitrosococcus merupakan bakteri yang memilikimetabolisme berbasis oksigen.

Berperan dalam proses penambahan kesuburan tanah (membentuk humus).

Page 11: Makalah Dasar Ilmu Tanah

7. Nitrosomonas merupakan sebuah bakteri berbentuk batang yang terdiri dari

genus chemoautotrophic. Berperan dalam proses nitrifikasi menghasilkan ion

nitrat yang dibutuhkan tanaman

Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan organisme,

membentuk tubuh unik yang menutupi batuan. Proses pembentukan tanah dikenal

sebagai pedogenesis. Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam

yang terdiri atas lapisan-lapisan atau disebut sebagai horizon tanah. Setiap horizon

menceritakan mengenai asal dan proses proses fisika, kimia, dan biologi yang

telah dilalui tubuh tanah tersebut.

Hans Jenny (1899-1992), seorang pakar tanah asal Swis yang bekerja

di Amerika Serikat, menyebutkan bahwa tanah terbentuk dari bahan induk yang

telah mengalami modifikasi/ pelapukan akibat dinamika factor,

iklim, organisme (termasuk manusia), dan relief permukaan bumi (topografi)

Page 12: Makalah Dasar Ilmu Tanah

seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan dinamika kelima faktor tersebut

terbentuklah berbagai jenis tanah dan dapat dilakukan klasifikasi tanah.

Tanah(s) = f (i,0, b, t, w)

Dimana i= iklim, 0= organisme, b=bahan induk, t=topografi dan w=waktu

Semua mahkluk hidup, baik hidupnya maupun sudah mati mempunyai

pengaruh terhadap pembentukan tanah. Dalam pembentukan tanah, organisme

yang berperan aktif adalah tumbuhan,  hewan, dan manusia. Di antara makhluk

tersebut yang paling berpengaruh adalah vegetasi karena memiliki kedudukan

tetap untuk waktu yang lama, sedangkan hewan dan manusia umumnya

berpengaruh tidak langsung melalui vegetasi. 

Bahan organik berperan terhadap kesuburan tanah dan berpengaruh juga

ketahanan agregat tahan. Juga bahan organik mempunyai pengaruh terhadap

warna tanah yang menjadikan warna tanah coklat kehitaman serta terhadap

ketersediaan hara dalam tanah. Beberapa jenis hewan dalam tanah mempunyai

peranan dalam proses peruraian bahan organik menjadi unsur hara dapat diserap

oleh akar tanaman dan pembentukan humus (bunga tanah). Salah satu tanah yang

berasal dari bahan organik adalah Tanah organosol atau tanah gambut mempunyai

ciri warna cokelat hingga kehitaman, tekstur debulempung, tidak berstruktur,

konsistensi tidak lekat sampai dengan agak lekat, dan kandungan unsur hara

rendah. Tanah ini terbentuk karena adanya proses pembusukan dari sisa-sisa

tumbuhan rawa. Banyak terdapat di rawa Sumatra, Kalimantan, dan Papua,

kurang baik untuk pertanian maupun perkebunan karena derajat keasaman tinggi.

Tanah ini belum dimanfaatkan, tetapi dapat dimanfaatkan untuk persawahan.

Penyebarannya di Sumatera sepanjang pantai Utara, Kalimantan dan Irian

Barat/Papua.

Mikroorganisme yang hidup di dalam tanah berperan penting dalam

perubahan-perubahan yang terjadi di dalam tanah, salah satunya adalah perubahan

bahan organik menjadi subtansi yang akan menyediakan nutrien kepada tumbuhan

yang tumbuh di sekitarnya tanpa adanya mikroorganisme kehidupan di muka

bumi ini akan terhambat. Mikroorganisme yang berperan merubah bahan organik

menjadi subtansi adalah bakteri, cendawan, alagae, protozoa dan virus (Sumarsih,

2003). Mikroorganisme berperan sebagai produsen, konsumen dan redusen. Jasad

Page 13: Makalah Dasar Ilmu Tanah

produsen menghasilkan bahan organik dari bahan anorganik dengan energi sinar

matahari. Mikroba yang berperan sebagi produsen adalah alage dan bakteri

fotosintetik. Jasad konsumen menggunakan bahan organik yang dihasilkan

produsen. Contoh mikroba konsumen adalah protozoa. Jasad redusen

menguraikan bahan organik dan sisa-sisa jasad hidup yang mati menjadi unsur-

unsur kimia (mineralisasi bahan organik), sehingga di alam terjadi siklus unsur-

unsur kimia. Contoh mikroba redusen adalah bakteri dan jamur ( Fungi).

Jumlah dan macam organisme sangat beragam bergantung dari iklim,

suasana fisik-kimia tanah, dan vegetasi yang menutupi permukaan bumi. Flora

mikro berpengaruh terhadap sifat fisik dan kimia. Selama proses berlangsung,

berbagai unsur hara dibebaskan menjadi mudah tersedia. Organisme juga

memperlancar siklus fosfor Herbivora mendapatkan fosfat dari tumbuhan yang

dimakannya dan karnivora mendapatkan fosfat dari herbivora yang dimakannya.

Seluruh hewan mengeluarkan fosfat melalui urin dan feses. Selain itu hewan dan

tumbuhan yang mati diuraikan oleh dekomposer (pengurai) menjadi fosfat

anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis

dan mengendap di sedimen laut. Sehingga, fosfat banyak terdapat di batu karang

dan fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik

terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap dari air

tanah oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus menerus.

Manusia mempengaruhi pembentukan tanah melalui cara penggunaan

tanahnya, terutama cara bercocok tanam, menentukan jenis tanaman yang

ditanam, cara pengolahan atau penggarapan, cara pemanenan, menentukan rotasi

tanaman dan lain sebagainya.

2.3 Proses pembentukan tanah oleh organisme

Proses pembentukan tanah didahului oleh penghancuran dan pelapukan dan

diteruskan dengan proses pengembangan profil tanah. Pelapukan dibedakan atas

pelapukan fisik dan pelapukan kimia. Pelapukan fisik berupa penghancuran

batuan secara fisik tanpa merubah susunan  kimianya, sedangkan proses

penghancuran secara kimia adalah perubahan susunan kimia bahan. Kedua proses

Page 14: Makalah Dasar Ilmu Tanah

tersebut biasanya berlangsung bersama-sama dan saling mempengaruhi satu sama

lain sehingga sukar dibedakan hasil pelapukannya.

Bahan-bahan yang merupakan hasil penghancuran secara mekanis dan

kimiawi akan bercampur menjadi satu membentuk lapisan-lapisan bakal tanah di

permukaan kerak bumi dan bahan-bahan ini merupakan subtrat bagi pertumbuhan

jasad renik yang berbentuk bakteri dan ganggang yang menjadi awal dari proses

pembentukan tanah. Bakteri yang hidup dalam tanah memegang peranan penting

dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman, sehubungan dengan

kemampuannya mengikat N2  dari udara dan megubah amonium menjadi nitrat.

Termasuk ke dalam golongan ini yang membentuk spora, spora pada bakteri

bukan untuk alat berkembangbiak melainkan alat untuk mempertahankan diri dari

lingkungan yang tidak menyenangkan (Sutedjo, 1996).

Organisme mempengaruhi pembentukan humus, pembentukan profil tanah,

sifat fisika dan kimia tanah. Di samping itu organisme hidup memperlancar

peredaran unsur hara dan membina struktur tanah yang baik dan memperlancar

transfer nitrogn dari atmosfer ke tanah melalui hujan secara tidak langsung dan

fiksasi nitrogen secara langsung. Fiksasi nitrogen secara biologis dapat dilakukan

oleh bakteri Rhizobium yang bersimbiosis dengan polong-polongan, bakteri

Azotobacter dan Clostridium. Selain itu ganggang hijau biru dalam air juga

memiliki kemampuan memfiksasi nitrogen. Nitrat yang dihasilkan oleh fiksasi

biologis digunakan oleh produsen (tumbuhan) diubah menjadi molekul protein.

Selanjutnya jika tumbuhan atau hewan mati, mahluk pengurai merombaknya

menjadi gas amoniak (NH3) dan garam ammonium yang larut dalam air (NH4+).

Proses ini disebut dengan amonifikasi. Bakteri Nitrosomonas mengubah amoniak

dan senyawa ammonium menjadi nitrit dan nitrat oleh Nitrobacter. Apabila

oksigen dalam tanah terbatas, nitrat dengan cepat ditransformasikan menjadi gas

nitrogen atau oksida nitrogen oleh proses yang disebut denitrifikasi.

Beberapa jenis hewan yang mempengaruhi pembentukan tanah seperti cacing

tanah yang sangat aktif dalam peruraian (dekoposisi) serasah. Pada waktu malam

hari, cacing membawa guguran dedaunan dan rerumputan kedalam lubang-

lubangnya dan mencampur dengan mineral-mineral tanah. Sokresin yang

dikeluarkan mengandung Ca lebih banyak daripada tanah disekitarnya. Sehingga

Page 15: Makalah Dasar Ilmu Tanah

lubang-lubang cacing akan mempengaruhi aerasi dan perembesan air.

Mengeluarkan kotoran di pemukaan tanah, sehingga membantu pembentukan

tanah. Akan menjadi kacau horison apabila kotoran cacing berada di dalam tanah.

Dan juga apabila jalan cacing terisi oleh material-material lain,hal ini juga akan

mengacaukan horizon tanah.  

Semut-semut menyusup ke dalam tanah dan mengangkut bahan-bahan dari

dalam tanah ke permukaan tanah sambil membangun sarang-sarangnya berupa

berupa bukit-bukit kecil di permukaan tanah dan sering pada batang-batang

pohon. Rayap-rayap makan sisa-sisa bahan organik. Kotoran rayap yang

menempel itu sudah melapuk. Tikus dan binatang lain menggunakan tanah

sebagai tempat tinggal dan tempat perlindungan.

Manusia dalam proses pembentukan tanah mempengaruhinya dengan

aktivitas-aktivitas seperti penggunaan lahan, cara bercocok tanam, menentukan

jenis tanaman yang ditanam, cara pengolahan atau penggarapan, cara pemanenan,

menentukan rotasi tanaman dan lain sebagainya. Jika system penanaman manusia

yang tidak sesuai dengan lingkungan seperti pada perbukitan tidak menggunakan

system terasering, hal ini akan menyebabkan terjadinya erosi, dimana erosi

tersebut akan mempengaruhi proses penghancuran batuan. Di samping itu pola

penanaman manusia yang harus menyeimbangkan unsur-unsur tanah. Jika

manusia melakukan penanaman jenis tanaman karbohidrat secara terus-menerus,

hal ini akan mengurangi unsur hara tanah dan tingkat kesuburan tanahnya

menurun sehingga diperlukan  pola penanaman secara tumpang sari untuk

mengembalikan kesuburan tanah. 

Tumbuhan dalam pembentukan tanah melalui akar, daun, dan ranting.

Tumbuhan akan menghasilkan dan menyisakan daun-daunan dan ranting-ranting

yang menumpuk di permukaan tanah. Daun dan ranting itu akan membusuk

dengan bantuan jasad renik atau mikroorganisme yang ada di dalam tanah. Selain

itu, kandunga unsure-unsur kimia yang terdapat pada tanaman akan berpengaruh

pada sifat-sifat tanah. Contoh: jenis cemara akan member unsur-unsur kimia

seperti Ca, Mg, dan K yang relatif rendah, akibatnya tanah di bawah pohon

cemara derajat keasamannya lebih tinggi daripada tanah di bawah pohon jati.

Page 16: Makalah Dasar Ilmu Tanah

Organisme mempengaruhi pembentukan tanah dalam hal sebagai berikut,

yaitu: 

a. Membuat proses pelapukan baik pelapukan organik maupun pelapukan kimiawi.

Pelapukan organik adalah pelapukan yang dilakukan oleh makhluk hidup (hewan

dan tumbuhan), sedangkan pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi oleh

proses kimia seperti batu kapur larut oleh air.

b. Membantu proses pembentukan humus. Tumbuhan akan menghasilkan dan

menyisakan daun-daunan dan ranting-ranting yang menumpuk di permukaan

tanah. Daun dan ranting itu akan membusuk dengan bantuan jasad

renik/mikroorganisme yang ada di dalam tanah.

c.  Pengaruh jenis vegetasi terhadap sifat-sifat tanah sangat nyata terjadi didaerah

beriklim sedang seperti di Eropa dan Amerika. Vegetasi hutan dapat membentuk

tanah. Vegetasi hutan dapat membentuk tanah hutan dengan warna merah,

sedangkan vegetasi rumput membentuk tanah berwarna hitam karena banyak

kandungan bahan organis yang berasal dari akar-akar dan sisa-sisa rumput.

d. Kandungan unsur-unsur kimia yang terdapat pada tanaman berpengaruh terhadap

sifat-sifat tanah. Contoh, jenis cemara akan memberi unsur-unsur kimia seperti

Ca, Mg, dan K yang relatif rendah, akibatnya tanah di bawah pohon cemara

derajat keasamannya lebih tinggi daripada tanah di bawah pohon jati.

Dalam perkembangan profil tanah, tumbuhan, dan hewan mengalami

pelapukan sehingga membentuk suatu horizon yang berupa penimbunan bahan

organik berwarna hitam yang dinamakan humus. Horizon ini disebut juga horizon

organik yang sebagian besar terdiri atas bahan organik baik yang masih segar

maupun busuk dan terletak di lapisan paling atas dalam profil tanah.

Organisme sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah dalam hal:

Membuat proses pelapukan baik pelapukan organik maupun pelapukan

kimiawi. Pelapukan organik adalah pelapukan yang dilakukan oleh

makhluk hidup (hewan dan tumbuhan), sedangkan pelapukan kimiawi

adalah pelapukan yang terjadi oleh proses kimia seperti batu kapur larut

oleh air.

Page 17: Makalah Dasar Ilmu Tanah

Membantu proses pembentukan humus. Tumbuhan akan menghasilkan

dan menyisakan daun-daunan dan ranting-ranting yang menumpuk di

permukaan tanah. Daun dan ranting itu akan membusuk dengan bantuan

jasad renik/mikroorganisme yang ada di dalam tanah.

Pengaruh jenis vegetasi terhadap sifat-sifat tanah sangat nyata terjadi di

daerah beriklim sedang seperti di Eropa dan Amerika. Vegetasi hutan

dapat membentuk tanah. Vegetasi hutan dapat membentuk tanah hutan

dengan warna merah, sedangkan vegetasi rumput membentuk tanah

berwarna hitam karena banyak kandungan bahan organis yang berasal dari

akar-akar dan sisa-sisa rumput.

Kandungan unsur-unsur kimia yang terdapat pada tanaman berpengaruh

terhadap sifat-sifat tanah. Contoh, jenis cemara akan memberi unsur-unsur

kimia seperti Ca, Mg, dan K yang relatif rendah, akibatnya tanah di bawah

pohon cemara derajat keasamannya lebih tinggi daripada tanah di bawah

pohon jati.

Page 18: Makalah Dasar Ilmu Tanah

DAFTAR PUSTAKA

Darmawijaya, Isa. 1990. Klasifikasi Tanah.Yogyakarta:Universitas Gajah Mada.

Dharmawijaya,isa.1992.Klasifikasi tanah. Yogyakarta: Gadjah Mada university

Press.

Utomo, Dwiyono. 2010. Geografi Tanah.Malang: Universitas Negeri Malang.

http://zabrah98.multiply.com/journal/item/16/FAKTOR_PEMBENTUK_TANAH Diakses pada tanggal 20 September 2012, pukul 14.00 WIB

http://www.litosferman.co.cc/2010/11/faktor-faktor-pembentuk-tanah.html. Diakses pada tanggal 21 September 2012, pukul 13.00 WIB

http://viogeo.blogspot.com/2012/05/organisme-sebagai-faktor-pembentuk.html. Diakses pada tanggal 22 September 2012, pukul 15.00 WIB

Anonymous,2011.http://databaseartikel.com/pendidikan/tumbuhan- pendidikan/201110977-mengetahui-mikroorganisme-tanah.html

Anonymous.http://id.shvoong.com/exact-sciences/2221445- tanah/#ixzz1d51BIVoW

Anonymous,2010.http://el-andalucy.blogspot.com/2010/12/mikroba-di-tanah.html