Makalah Dampak Bencana Alam

38
PAPER DAMPAK DAN CARA PENANGGULANGAN BENCANA ALAM Disusun oleh Nama : YADI M Kelas : VIII.E No.Absen : 33 Paper ini diajukan untuk melengkapi ulangan umum semester II dalam mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup

Transcript of Makalah Dampak Bencana Alam

Page 1: Makalah Dampak Bencana Alam

PAPER

DAMPAK DAN CARA PENANGGULANGAN

BENCANA ALAM

Disusun oleh

Nama : YADI MKelas : VIII.ENo.Absen : 33

Paper ini diajukan untuk melengkapi ulangan umum semester II dalam mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup

SMP NEGERI 19 TASIKMALAYA TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012

Page 2: Makalah Dampak Bencana Alam

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, maka penulis

bisa menyelesaikan paper yang berjudul “ Dampak dan Cara Penaggulangan Bencana

Alam ”

Paper ini dibuat untuk menganalisis berbagai bencana di Indonesia melalui

metode tinjauan pustaka dan browsing diinternet.

Tak lupa penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang ikut

membimbing , mengarahkan dan membantu penyusunan paper ini.

Harapan penulis semoga paper ini bisa bermanfaat dan menjadikan referensi

bagi kita sehingga lebih memahami dampak bencana dan bagaimana cara menaggulangi

bencana alam yang terjadi di Indonesia.

Dalam paper yang penulis buat ini, masih banyak kekurangan, demi

kesempurnaan paper ini kami mengharapkan masukan / kritikan yang bersifat

membangun.

Tasikmalaya, Mei 2012

Penulis

Page 3: Makalah Dampak Bencana Alam

DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................i

Daftar Isi...........................................................................................................ii

Bab I. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang Masalah..........................................................1

1.2. Rumusan Masalah ...................................................................2

1.3. Tujuan .....................................................................................

1.4 Metode Penelitian.........................................................................

1.5 Sistematika Penulisan...................................................................

Bab II. Pembahasan dan Isi

2.1. Bencana Gempa Bumi..............................................................3

2.2. Bencana Banjir Bandang..........................................................6

2.3. Bencana Tanah Longsor …………………………………….. 8

2.4. Bencana Tsunami …………………………………………….11

2.5. Bencana Gunung Berapi …………………………………….. 13

Bab III. Penutup

3.1. Simpulan …………………………………………………......17

3.2. Saran ………………………………………………………... .

Daftar Pustaka ……………………………………………………...19

Lampiran ...........................................................................................20

Page 4: Makalah Dampak Bencana Alam

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami dan

aktivitas manusia, seperti letusan gunung, gempa bumi dan tanah longsor. Karena

ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat,

sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan

sampai kematian. Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk

mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini

berhubungan dengan pernyataan: "bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu

dengan ketidakberdayaan". Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya tidak

akan menjadi bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan manusia, misalnya

gempa bumi di wilayah tak berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah

"alam" juga ditentang karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau

malapetaka tanpa keterlibatan manusia. Besarnya potensi kerugian juga tergantung

pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam bangunan

individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri

peradaban umat manusia.

Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya tinggi

(hazard) serta memiliki kerentanan / kerawanan (vulnerability) yang juga tinggi

tidak akan memberi dampak yang hebat / luas jika manusia yang berada disana

memiliki ketahanan terhadap bencana (disaster resilience). Konsep ketahanan

bencana merupakan evaluasi kemampuan sistem dan infrastruktur-infrastruktur

untuk mendeteksi, mencegah & menangani tantangan-tantangan serius yang hadir.

Dengan demikian meskipun daerah tersebut rawan bencana dengan jumlah

penduduk yang besar jika diimbangi dengan ketahanan terhadap bencana yang

cukup.

Dengan terjadinya hal tersebut dapat menarik perhatian penulis untuk

melakukan pengkajian ini, sekaligus menganalisis dampak bencana dan cara

penaggulangan bencana alam yang terjadi di Indonesia

Page 5: Makalah Dampak Bencana Alam

1.2. Rumusan Masalah

Permasalahan yang ingin penulis bahas adalah :

a. Apa bencana alam itu ?

b. Faktor–faktor apa sajakah yang menyebabkan terjadinya bencana alam ?

c. Dampak apa yang ditimbulkan dari bencana alam ?

d. Bagaimana cara penanggulangan bencana ?

1.3 Tujuan

a. untuk mengetahui apa itu bencana alam

b. untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya bencana

c. untuk mengetahui dampak dari bencana alam

d. untuk mengetahui bagaimana cara penanggulangan masalah

1.4 Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan yaitu dengan menggunakan metode pustaka dan

metode browsing diinternet.

1.5 Sistematika

Bab I Pendahuluan

Latar belakang masalah

Rumusan masalah

Tujuan

Metode penelitian

Sistematika penulisan

Bab II Pembahasan

Bencana Gempa Bumi

Bencana Banjir Bandang

Bencana Tanah Longsor

Bencana Tsunami

Bencana Gunung Berapi

Bab III Penutup

Kesimpulan

Penutup

Page 6: Makalah Dampak Bencana Alam

BAB II

PEMBAHASAN DAN ISI

Bencana alam yang sering terjadi di wilayah Indonesia antara lain : banjir,

kemarau panjang, tsunami, gempa bumi, gunung berapi dan tanah longsor. Hal ini

disebabkan karena letak wilayah Indonesia diatas lempeng bumi yang labil dan dilalui

oleh dua jalur pegunungan muda dunia yaitu Pegunungan Mediterania di sebelah barat

dan Pegunungan Sirkum Pasifik di sebelah timur menyebabkan Indonesia banyak

memiliki gunung api yang aktif dan rawan terjadi bencana.

Masih jelas dalam ingatan kita rentetan kejadian bencana alam yang banyak

menyebabkan terjadinya korban jiwa, seperti tragedi tsunami di Aceh dan Nias, gempa

bumi dahsyat di Tasikmalaya serta Padang, tanah longsor di Cianjur, bahkan banjir di

berbagai daerah yang kerap datang setiap musim hujan.

Banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan oleh pemerintah dan

masyarakat dalam mengantisipasi terjadinya bencana alam. Mulai dari persiapan

peralatan untuk mendeteksi terjadinya bencana seperti misalnya pada bencana tsunami

dan gunung meletus, pembuatan jenis bangunan yang tahan terhadap bencana gempa,

pengelolaan tata kota dan kesadaran warga masyarakat untuk menanggulangi bencana

banjir ataupun pemeliharaan daerah hulu sungai dan pegunungan serta hutan untuk

mencegah terjadinya tanah longsor.

Untuk masalah yang berkaitan dengan keadaan lingkungan, tentu hal ini juga

membutuhkan peran serta aktif dari masyarakat dalam menjaga dan melestarikan

lingkungan yang dapat dimulai dari lingkungan disekitar tempat tinggalnya.

Seringkali karena bencana alam datang secara tiba-tiba, kita menjadi panik dan

tidak tahu apa yang harus dilakukan, yang terpikirkan adalah untuk segera lari

menyelamatkan diri. Masalah yang lain-lain seperti rumah dan harta benda tidak akan

terpikirkan sama sekali.

Apabila terjadi kejadian bencana, maka rasa panik, bingung dan ketakutan akan

segera menyerang. Tak jarang jatuhnya korban jiwa lebih karena disebabkan ketakutan

dan kepanikan yang terjadi bukan karena akibat langsung dari terjadinya bencana.

Berikut hal-hal yang dapat dijadikan pedoman untuk menghadapi terjadinya bencana

supaya dapat menghindari adanya korban jiwa.

Page 7: Makalah Dampak Bencana Alam

2.1. Bencana Gempa Bumi

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan

bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi ( lempeng

bumi ). Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal

terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu

bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan

itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.

Tipe gempa bumi yaitu Gempa bumi vulkanik, gempa bumi tektonik,

Gempa bumi tumbukan, Gempa bumi reruntuhan, Gempa bumi buatan.

2.1.1. Penyebab terjadinya gempa bumi

Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi

yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang

bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya

mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi

oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi.

Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan

lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di

perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus

dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang

terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600

km.

Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena

pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat

menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa

bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang

sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika.

Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi

cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik

tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga

dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para

ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah.

Page 8: Makalah Dampak Bencana Alam

Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga

seismisitas terinduksi.

2.1.2. Dampak akibat bencana gempa bumi

Gempa bumi merupakan salah satu tenaga endogen yang

memengaruhi bentuk muka Bumi. Oleh karena itu, gempa berdampak

langsung pada deformasi lapisan Bumi. Bentuk deformasi akan sangat

bergantung pada arah dan kekuatan tenaga endogen itu sendiri.

Di permukaan Bumi dampak gempa juga dipengaruhi oleh

kekuatan gempa itu sendiri. Kerusakan berat timbul dari gempa

berkekuatan tinggi yaitu lebih dari 6,5 skala Richter. Banyak bangunan

hancur rata dengan tanah, pipa air putus, saluran telpon dan listrik putus,

korban pun banyak berjatuhan. Oleh karena dahsyatnya dampak yang

diakibatkan oleh gempa, maka kejadian gempa digolongkan sebagai salah

satu bencana yang harus diwaspadai karena dapat juga menyebabkan

tsunami.

Gempa bumi menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya

tsunami. Gerakan vertikal pada kerak Bumi dapat mengakibatkan dasar

laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan

keseimbangan air yang ada di atasnya. Pada akhirnya menyebabkan

terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai akan menjadi

gelombang besar yang disebut tsunami.

2.1.3. Cara penanggulangan bencana alam gempa bumi

Jika gempa bumi menguncang secara tiba-tiba, berikut ini 10

petunjuk yang dapat dijadikan pegangan di manapun anda berada.

a. Di dalam rumah

Getaran akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu itu,

anda harus mengupayakan keselamatan diri anda dan keluarga anda.

Masuklah kebawah meja untuk melindungi tubuh anda dari jatuhan

benda-benda. Jika anda tidak memiliki meja, lindungi kepala anda

dengan bantal.

Page 9: Makalah Dampak Bencana Alam

Jika anda sedang menyalakan kompor, maka matikan segera

untuk mencegah terjadinya kebakaran.

b. Di sekolah

Berlindunglah di bawah kolong meja, lindungi kepala dengan

tas atau buku, jangan panik, jika gempa mereda keluarlah berurutan

mulai dari jarak yang terjauh ke pintu, carilah tempat lapang, jangan

berdiri dekat gedung, tiang dan pohon.

c. Di luar rumah

Lindungi kepada anda dan hindari benda-benda berbahaya. Di

daerah perkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa muncul dari

jatuhnyakaca-kaca dan papan-papan reklame. Lindungi kepala anda

dengan menggunakan tangan, tas atau apapun yang anda bawa.

d. Di gedung, mall, bioskop, dan lantai dasar mall

Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan.

Ikuti semua petunjuk dari petugas atau satpam.

e. Di dalam lift

Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau

kebakaran. Jika anda merasakan getaran gempa bumi saat berada di

dalam lift, maka tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti,

keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika anda terjebak

dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone

jika tersedia.

f. Di kereta api

Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak

akan terjatuhseandainya kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap

tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta. Salah mengerti

terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan

kepanikan.

g. Di dalam mobil

Saat terjadi gempa bumi besar, anda akan merasa seakan-akan

roda mobil anda gundul. Anda akan kehilangan kontrol terhadap

mobil dan susah mengendalikannya. Jauhi persimpangan, pinggirkan

Page 10: Makalah Dampak Bencana Alam

mobil anda di kiri jalan dan berhentilah. Ikuti instruksi dari radio

mobil, jika harus mengungsi maka keluarlah dari mobil, biarkan mobil

tak terkunci.

h. Di gunung/pantai

Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung, menjauhlah

langsung ke tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari

tsunami. Jika anda merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami

tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.

2.2. Bencana Banjir Bandang

Banjir Bandang adalah banjir di daerah di permukaan rendah yang terjadi

akibat hujan yang turun terus-menerus dan muncul secara tiba-tiba. Banjir

bandang terjadi saat penjenuhan air terhadap tanah di wilayah tersebut

berlangsung dengan sangat cepat hingga tidak dapat diserap lagi. Air yang

tergenang lalu berkumpul di daerah-daerah dengan permukaan rendah dan

mengalir dengan cepat ke daerah yang lebih rendah. Akibatnya, segala macam

benda yang dilewatinya dikelilingi air dengan tiba-tiba. Banjir bandang dapat

mengakibatkan kerugian yang besar. Kelestarian alam harus dijaga untuk

mencegah banjir bandang.

Kasus Banjir Bandang yang terjadi di Indonesia yaitu Tempat wisata

pemandian air panas Pacet di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, pada 11

Desember 2002 yang mengakibatkan 26 orang tewas dan 14 orang hilang,

bantaran Sungai Bahorok, Taman Wisata Bukit Lawang, yang berada di kaki

Gunung Leuser, Sumatra Utara, terjadi bencana banjir pada 2 November 2003

yang mengakibatkan 151 orang tewas dan 100 orang yang hilang, di Lembah

Sungai Jenebarang yang berada di lereng Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Goa,

terjadi bencana yang sama pada 27 Maret 2004 hingga menewaskan 32 orang

serta mengubur 12 rumah dan 430 hektar lahan, banjir bandang di di Jember Jawa

Timur 1 Januari 2006 yang menewaskan 59 orang, Banjir Wasior adalah bencana

banjir bandang yang terjadi pada 4 Oktober 2010 di Wasior, Teluk Wondama,

Papua Barat. Banjir yang terjadi menyebabkan banyak infrastruktur di Wasior

hancur termasuk lapangan udara di Wasior, sementara kerusakan juga menimpa

Page 11: Makalah Dampak Bencana Alam

rumah warga, rumah sakit, jembatan dan juga beberapa gereja, serta

menyebabkan 158 orang tewas dan 145 orang masih dinyatakan hilang, banjir

bandang melanda sejumlah desa di Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Aceh.

Akibatnya ratusan rumah di lima desa hancur dan delapan orang masih dinyatakan

hilang. Jum'at, 11 Maret 2011, banjir bandang yang melanda wilayah Kabupaten

Garut bagian selatan, Jawa Barat, meluas menjadi tiga daerah Kecamatan, yaitu di

Pameungpeuk, Cibalong dan Cikelet, Jumat malam Jumat, 6 Mei 2011.

2.2.1. Sebab-sebab terjadinya banjir bandang :

1. Banjir bandang terjadi, karena kerusakan hutan akibat ulah tangan

manusia.

2. Banjir bandang merupakan suatu proses aliran air yang deras dan pekat

karena disertai dengan muatan masif bongkah-bongkah batuan dan

tanah (sering pula disertai dengan batang-batang kayu) yang berasal

dari arah hulu sungai. Aliran air yang deras ini akibat hujan ekstrim

yang deras dan terus-menerus.

3. Proses pembendungan alamiah di daerah hulu sungai yang berada pada

lereng-lereng perbukitan tinggi. Pembendungan alamiah ini sering

terjadi sebagai akibat terakumulasinya endapan-endapan tanah dan

batuan yang longsor dari bagian atas lereng.

2.2.2. Dampak yang diakibatkan bencana alam banjir bandang

Dampak akibat banjir dan banjir bandang yang melanda berbagai daerah

antara lain meliputi :

a. Korban manusia

b. Kehilangan harta benda

c. Kerusakan rumah penduduk; sekolah dan bangunan sosial, prasarana

jalan, jembatan, bandar udara, tanggul sungai, jaringan irigasi, dan

prasarana publik lainnya

d. Terganggunya transportasi

e. Rusak hingga hilangnya lahan budidaya seperti sawah, tambak, dan kolam

ikan.

Page 12: Makalah Dampak Bencana Alam

f. Di samping kerugian yang bersifat material, banjir juga membawa

kerugian non material, antara lain kerawanan sosial, wabah penyakit,

menurunnya kenyamanan lingkungan, serta menurunnya kesejahteraan

masyarakat akibat kegiatan perekonomian mereka terhambat.

2.2.3. Cara penanggulangan bencana alam banjir bandang

a. Yang Harus Dilakukan Saat Banjir atau banjir bandang

1. Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk

mematikan aliran listrik di wilayah yang terkena bencana.

2. Mengungsi ke daerah aman sedini mungkin saat genangan air masih

memungkinkan untuk diseberangi.

3. Hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari terseret arus

banjir. Segera mengamankan barang-barang berharga ketempat yang

lebih tinggi.

4. Jika air terus meninggi hubungi instansi yang terkait dengan

penanggulangan bencana seperti Kantor Kepala Desa, Lurah ataupun

Camat.

b. Yang Harus Dilakukan Setelah Banjir

1. Secepatnya membersihkan rumah, dimana lantai pada umumnya

tertutup lumpur dan gunakan antiseptik untuk membunuh kuman

penyakit.

2. Cari dan siapkan air bersih untuk menghindari terjangkitnya

penyakit diare yang sering berjangkit setelah kejadian banjir.

3. Waspada terhadap kemungkinan binatang berbisa seperti ular dan

lipan atau binatang penyebar penyakit seperti tikus, kecoa, lalat, dan

nyamuk.

4. Usahakan selalu waspada apabila kemungkinan terjadi banjir

susulan.

2.3. Bencana Tanah Longsor

Longsoran atau tanah longsor adalah suatu peristiwa geologi yang

merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun

Page 13: Makalah Dampak Bencana Alam

percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat dari terganggunya

kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng tersebut. Tanah longsor terjadi

karena ada gangguan kestabilan pada tanah/batuan penyusun lereng. yang terjadi

karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti

jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah.

2.3.1. Sebab terjadinya tanah longsor

Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu

faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-

faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor

pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut.

Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang

memengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor

lainnya yang turut berpengaruh :

Erosi yang disebabkan sungai-sungai atau gelombang laut yang

menciptakan lereng-lereng yang terlalu curam

Lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang

diakibatkan hujan lebat

Gempa Bumi menyebabkan tekanan yang mengakibatkan longsornya

lereng-lereng yang lemah

Gunung Berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat

dan aliran debu-debu

Getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan

bahkan petir

Berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau

salju.

2.3.2. Dampak yang diakibatkan tanah longsor

Dampak yang diakibatkan oleh bencana tanah longsor adalah

korban meninggal dan hancurnya rumah yang tertimpa longsoran tanah.

Dampak negative yang lain yaitu rusaknya lahan hutan dan pertanian yang

berada dilokasi tanah longsor. Akibat longsoran tanah kadang menutup

Page 14: Makalah Dampak Bencana Alam

badan jalan sehingga terhambatnya arus lalu lintas yang menghubungkan

ke wilayah yang lain.

2.3.3. Cara penanggulangan bencana tanah longsor

a. Hindarkan daerah rawan bencana untuk pembangunan pemukiman dan

fasilitas utama lainnya.

b. Mengurangi tingkat keterjalan lereng.

c. Meningkatkan/memperbaiki dan memelihara drainase baik air

permukaan maupun air tanah. Fungsi drainase adalah untuk

menjauhkan airn dari lereng, menghidari air meresap ke dalam lereng

atau menguras air ke dalam lereng ke luar lereng. Jadi drainase harus

dijaga agar jangan sampai tersumbat atau meresapkan air ke dalam

tanah.

d. Pembuatan bangunan penahan, jangkar (anchor) dan pilling.

e. Terasering dengan sistem drainase yang tepat (drainase pada teras -

teras dijaga jangan sampai menjadi jalan meresapkan air ke dalam

tanah).

f. Penghijauan dengan tanaman yang sistem perakarannya dalam dan

jarak tanam yang tepat (khusus untuk lereng curam, dengan kemiringan

lebih dari 40 derajat atau sekitar 80% sebaiknya tanaman tidak terlalu

rapat serta diseling-selingi dengan tanaman yang lebih pendek dan

ringan , di bagian dasar ditanam rumput).

g. Mendirikan bangunan dengan fondasi yang kuat.

h. Melakukan pemadatan tanah disekitar perumahan.

i. Pengenalan daerah rawan longsor.

j. Pembuatan tanggul penahan untuk runtuhan batuan (rock fall).

k. Penutupan rekahan di atas lereng untuk mencegah air masuk secara

cepat kedalam tanah.

l. Pondasi tiang pancang sangat disarankan untuk menghindari bahaya

liquefaction.

m. Utilitas yang ada didalam tanah harus bersifat fleksibel.

n. Dalam beberapa kasus relokasi sangat disarankan.

Page 15: Makalah Dampak Bencana Alam

2.4. Bencana Tsunami

Tsunami dapat diartikan sebagai gelombang laut dengan periode panjang

yang ditimbulkan oleh gangguan impulsif dari dasar laut. Gangguan impulsif

tersebut bisa berupa gempa bumi tektonik, erupsi vulkanik atau badai tropis.

Kecepatan tsunami yang naik ke daratan ( run-up ) berkurang menjadi sekitar 25-

100 Km/jam dan ketinggian air tsunami yang pernah tercatat terjadi di Indonesia

adalah 36 meter yangterjadi pada saat letusan gunung api Krakatau tahun 1883.

Beberapa kondisi meteorologis, seperti badai tropis, dapat menyebabkan

gelombang badai yang disebut sebagai meteor tsunami yang ketinggiannya

beberapa meter diatas gelombang laut normal. Ketika badai ini mencapai daratan,

bentuknya bisa menyerupai tsunami, meski sebenarnya bukan tsunami.

Gelombangnya bisa menggenangi daratan. Gelombang badai ini pernah

menggenangi Burma ( Myanmar ) pada Mei 2008.

Di Indonesia pada umumnya tsunami terjadi dalam waktu kurang dari 40

menit setelah terjadinya gempa bumi besar di bawah laut. Adanya tsunami tidak

bisa diramalkan dengan tepat kapan terjadinya, akan tetapi kita bisa menerima

peringatan akan terjadinya tsunami sehingga kita masih ada waktu untuk

menyelamatkan diri.

2.4.1. Sebab-sebab Terjadinya tsunami

Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan

perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi,

longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah

akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami

diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung

Krakatau.

Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar

laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan

keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan

terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi

gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.

Page 16: Makalah Dampak Bencana Alam

Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di

mana gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan

kilometer per jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan

menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak daerah

pantai yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya

beberapa cm hingga beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi

gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan

masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh

dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan

bisa beberapa kilometer.

Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar.

Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah subduksi, dimana lempeng

samudera menelusup ke bawah lempeng benua.

Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api

juga dapat mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan

tsunami. Gempa yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi.

Akibatnya, dasar laut naik-turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan

air laut yang berada di atasnya terganggu. Demikian pula halnya dengan

benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau

longsor ini cukup besar, dapat terjadi megatsunami yang tingginya

mencapai ratusan meter.

Gempa yang menyebabkan tsunami :

Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0-30 km)

Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter

Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun

2.4.2. Dampak yang diakibatkan bencana tsunami

Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa

saja yang dilaluinya. Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan

korban jiwa manusia serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin

lahan pertanian, tanah, dan air bersih.

Page 17: Makalah Dampak Bencana Alam

Kebanyakan kota di sekitar Samudra Pasifik, terutama di Jepang

juga di Hawaii, mempunyai sistem peringatan dan prosedur pengungsian

sekiranya tsunami diramalkan akan terjadi. Tsunami akan diamati oleh

pelbagai institusi seismologi sekeliling dunia dan perkembangannya

dipantau melalui satelit. Bukti menunjukkan tidak mustahil terjadinya

mega tsunami yang menyebabkan beberapa pulau tenggelam.

2.4.3. Cara penanggulangan bencana tsunami

Jika berada di sekitar pantai, terasa ada guncangan gempa bumi,

air laut dekat pantai surut secara tiba-tiba sehingga dasar laut terlihat,

segeralah lari menuju ke tempat yang tinggi (perbukitan atau bangunan

tinggi) sambil memberitahukan teman-teman yang lain.

Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta

mendengar berita dari pantai telah terjadi tsunami, jangan mendekat

kepantai. Arahkan perahu ke laut. Jika gelombang pertama telah datang

dan surut kembali, jangan segera turun ke daerah yang rendah. Biasanya

gelombang berikutnya akan menerjang. Jika gelombang telah benar-benar

mereda, lakukan pertolongan pertama pada korban.

2.5. Bencana Gunung Berapi

Letusan gunung api adalah merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang

dikenal dengan istilah " erupsi ". Hampir semua kegiatan gunung api berkaitan

dengan zona kegempaan aktif, sebab berhubungan dengan batas lempeng. Pada

batas lempeng inilah terjadi perubahan tekanan dan suhu yang sangat tinggi

sehingga mampu melelehkan material sekitarnya yang merupakan cairan pijar

( magma ). Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi

dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan

magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan

bisa mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu

dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa

membanjiri sampai sejauh radius 90 km.

Page 18: Makalah Dampak Bencana Alam

Bencana yang ditimbulkan oleh gunung berapi adalah letusan gunung

berapi atau erupsi, karena saat terjadi erupsi gunung berapi tersebut mengeluarkan

lava panas, awan panas atau dikenal dengan wedus gembel, gas beracun dan lahar

dingin.

2.5.1. Sebab-sebab terjadinya bencana gunung berapi

a. Pada batas lempeng terjadi perubahan tekanan dan suhu yang sangat

tinggi sehingga mampu melelehkan material sekitarnya yang

merupakan cairan pijar ( magma ).

b. Kegiatan gunung berapi menyebabkan zona kegempaan aktif di

sekitarnya.

c. Erupsi gunung berapi yang memuntahkan lava dan awan panas hingga

mencapai suhu di atas 1000oC

d. Lahar yang tertampung di kantong-kantong sekitar kawah gunung, jika

terjadi hujan akan menyebabkan banjir lahar dingin.

2.5.2. Dampak yang diakibatkan oleh bencana gunung berapi

Dampak negative akibat aktifitas gunung berapi ini sering

disebut bencana gunung berapi. Wilayah bencana dapat mencapai hingga

radius jangkauan lava dan abu vulkanik yang dikenal dengan wedus

gembel hingga mencapai jarak 18 km. Akibat negative lainnya dari letusan

gunung berapi adalah gempa vulkanik. Gempa vulkanik yang ditimbulkan

gunung berapi di dasar laut dapat mengakibatkan terjadinya tsunami.

Tapi dibalik peristiwa letusan gunung berapi terdapat dampak

positipnya yaitu :

1. Kesuburan tanah dan banyak bahan tambang 

Aliran Lava menghasilkan banyak material isi perut bumi yang

keluar saat terjadinya letusan gunung. Material itu bisa berbentuk pasir,

silika, lava, kristal dan lain sebagainya yang dimuntahkan dari dalam

perut bumi dalam jumlah besar.Kristal bisa dimanfaatkan untuk

Page 19: Makalah Dampak Bencana Alam

membuat perhiasan dan pajangan rumah tangga,Silika bisa

dimanfaatkan untuk membuat kaca dan material lainnya bisa

dikembangkan untuk menggerakkan ekonomi.

2. Cuaca berubah

Para ilmuwan telah lama menyelidiki bahwa ledakan besar

gunung berapi bisa mempengaruhi cuaca global dengan cara

memuntahkan partikel-partikel ke udara bebas yang dapat menghalangi

energy panas matahari dan dapat mendinginkan suhu udara. Ini tentu

sebuah kabar yang baik, mengingat akhir-akhir ini suhu udara terasa

panas yang diperkirakan akan terus berlanjut hingga mencapai

puncaknya pada tahun 2012.

Para peneliti juga meyakini bahwa letusan gunung berapi juga

akan berpengaruh terhadap curah hujan di kawasan Asia. Para peneliti

dari Columbia University's Lamont-Doherty Earth Observatory

menyatakan bahwa letusan besar akan cenderung menyebabkan

beberapa kawasan di Asia tengah mengalami kekeringan, namun akan

menyebabkan banyak hujan di negara-negara Asia Tenggara dan

termasuk Vietnam, Laos, Cambodia, Thailand dan Myanmar .

Sebuah letusan besar akan memuntahkan unsur-unsur belerang

yang akan berubah menjadi partikel kecil di dalam atmosfer yang akan

menghalangi radiasi matahari. Dan akibatnya hal itu akan menurunkan

suhu pada permukaan bumi selama berbulan-bulan, dan bahkan hingga

bertahun-tahun.

Seperti yang sudah terjadi adalah letusan Gunung Tambora di

Pulau Sumbawa pada 1815, yang berdampak atas membekunya

tanaman-tanaman pertanian di wilayah hingga sejauh New England.

Juga letusan Gunung Pinatubo pada tahun 1991, di Filipina yang

mampu menurunkan suhu gobal sebesar 0,7 oFahrenheit, sehingga

mampu untuk menutupi efek gas rumah kaca selama sekitar setahun.

3. Obyek Wisata yang indah

Page 20: Makalah Dampak Bencana Alam

Sisa-sisa letusan gunung dapat berubah menjadi obyek wisata

yang indah dan mempesona, membentuk danau kawah dan sumber air

panas.

2.5.3. Cara penanggulangan bencana gunung berapi

a. Jika Terjadi Letusan Gunung Berapi

1. Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan

daerah aliran lahar.

2. Ditempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas.

Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan.

3. Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti: baju lengan

panjang atau jaket, celana panjang, topi dan lainnya.

4. Jangan memakai lensa kontak.

5. Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung.

6. Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan

kedua belah tangan.

b. Setelah Terjadi Letusan Gunung Berapi

1. Jauhi tempat aliran sungai, kemungkinan akan terjadi banjir lahar

dingin dan batu-batu besar.

2. Jauhi wilayah yang terkena hujan abu.

3. Bersihkan atap dari timbunan abu. Karena beratnya, bisa merusak

atau meruntuhkan atap bangunan.

4. Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab

bisa merusak mesin.

Page 21: Makalah Dampak Bencana Alam

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari berbagai fakta bencana yang ada jelas terlihat bahwa dampak negative yang

diakibatkan oleh bencana alam sangat besar yaitu kerusakan lingkungan hidup,

harta benda dan bahkan nyawa. Bencana besar yang terjadi tidak serta merta

datang begitu saja, namun didahului oleh adanya gejala-gejala alam yang

ditimbulkan oleh alam itu sendiri atau diakibatkan oleh eksploitasi lingkungan

yang berlebihan, kebijakan pemerintah yang kurang memperhatikan AMDAL

( Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ) , Tata Ruang yang kurang baik dan

tidak baiknya managemen pemerintah untuk mengatisipasi dan penaggulangan

bencana.

3.2. Saran

Bencana bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, namun kita harus mengetahui

jenis-jenis bencana, sebab-sebab yang menimbulkan bencana dan akibat-akibat

yang ditimbulkannya.

Saran-saran, saya sampaikan kepada semua pihak untuk mengantisipasi dan

penanggulangan bencana agar tidak menimbulkan kerusakan lingkungan hidup,

korban meninggal dan kerugian harta benda yang besar.

1. Kepada Pemerintah agar meningkatkan managemen antisipasi dan

penanggulangan bencana.

2. Pemerintah agar memiliki Lembaga atau Badan Khusus bahkan mungkin

yang lebih tinggi yaitu setingkat menteri untuk mengantisipasi dan

penanggulangan bencana.

3. Pemerintah agar memberikan sosialisasi dan simulasi kepada masyarakat

yang tinggal di daerah bencana, bagaimana cara mengatasi bencana yang

terjadi.

4. Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam penyelamatan dan

pelestarian lingkungan, karena sebagian bencana yang terjadi diakibatkan

oleh kerusakan lingkungan.

Page 22: Makalah Dampak Bencana Alam

5. Sedapat mungkin tidak tinggal di tempat atau daerah rawan bencana, agar

tidak terjadi korban dan kerugian yang besar.

6. Masyarakat pada umumnya harus mengetahui baik melalui Media Elektronik

( radio, TV dan Internet ) maupun Media Cetak ( buku literature, surat kabar,

majalah ) tentang bencana-bencana yang terjadi dan bagaimana cara

mengatasi atau menyelamatkan diri.

Page 23: Makalah Dampak Bencana Alam

DAFTAR PUSTAKA

1. Rahman, Dhohir Taufik dan Tarsisius, 2000, Indonesia : Negara Bencana,

Jakarta : Yudhistira

2. http://www.google.com//sejuta_bencana_terencana_di_Indonesia .

3. http://id.wikipedia.org/wiki/Bencana_alam , di download 19 Mei 2011

4. http://nasional.kompas.com/read/2011/01/03/09540611/

Berbagai.Bencana.Alam.Masih.Menanti, di download 19 Mei 2011

5. http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi , di download 19 Mei 2011

6. http://id.wikipedia.org/wiki/Bencana_alam , di download 20 Mei 2011

7. http://rovicky.wordpress.com/2010/10/18/banjir-bandang-bagaimana-terjadinya/

, di download 20 Mei 2011

8. http://www.indonesia.go.id/id/index.php?

option=com_content&task=view&id=6071&Itemid=1798, di download 21 Mei

2011

9. http://id.wikipedia.org/wiki/Tsunami , di download 21 Mei 2011

10. http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_meletus , di download 22 Mei 2011

11. http://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_longsor , di download 22 Mei 2011

Page 24: Makalah Dampak Bencana Alam
Page 25: Makalah Dampak Bencana Alam

LAMPIRAN

BENCANA TANAH LONSOR BENCANA GEMPA BUMI

BENCANA BANJIR BENCANA GUNUNG BERAPI

BENCANA BANJIR BANDANG BENCANA TSUNAMI