Makalah Dakwah Part 2 Siap Kirim

download Makalah Dakwah Part 2 Siap Kirim

of 29

Transcript of Makalah Dakwah Part 2 Siap Kirim

DAKWAH SEBAGAI MEDIA PROMOSI KESEHATAN

Kelompok 5 IKMC 2012:Pamela Dewi W101211131003Diah Anggraeni101211131215Aviana Gita L101211131009Hanifa Fatma101211132008Lely Nur Hidayah101211131039Cendy Agustin Y101211132011Ni Panjawi L.J101211131194Ukik Agustina101211132089Herlina Astutik101211131197Nishfia Nuril I101211133008Lina Agustin K101211133064Vetti Nur Hapsari101211133058

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKATUNIVERSITAS AIRLANGGA2014Kata Pengantar

Assalamualaikum W.r W.b

Alhamdulilah, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Akhirnya dengan rahmat dan hidayah DIA-lah kami dapat menyelesaikan tugas materi pertama Pendidikan Agama Islam II dengan tepat waktu. Dalam tugas kami ini kami membahas mengenai Dakwah sebagai Media Promosi Kesehatan . Dengan adanya tugas ini, kami berharap semua pihak yang membaca tugas ini menjadi lebih memahami mengenai kaitan antara kesehatan masyarakat dengan ajaran Islam.Terimakasih atas bantuan dari seluruh pihak yang turut membantu proses pengerjaan tugas ini hingga akhirnya dapat selesai dengan baik. Tidak ada kata sempurna, oleh karena itu kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran apapun demi perbaikan penulisan tugas untuk kedepannya.

Wassalamualaikum W.r W.bHormat kami,

Kelompok 5 IKMC12

Daftar Isi

Cover.....1Kata Pengantar..2Daftar Isi...3BAB I PENDAHULUAN.......4BAB II TINJAUAN PUSTAKA....52.1 Dakwah....52.2 Media .....13BAB III PEMBAHASAN..........453.1 Kaitannya Dakwah dengan Media Promosi Kesehatan.153.2 Pandangan Islam mengenai Dakwah sebagai Media Promosi Kesehatan.....163.3 Aplikasi Dakwah tentang Promosi Kesehatan...19BAB IV PENUTUP...274.1 Kesimpulan.274.2 Saran...27Daftar Pustaka..28

BAB 1PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangDakwah dalam Islam tidak hanya menyangkut ilmu agama saja, tetapi juga ilmu-ilmu yang lain, salah satunya adalah ilmu kesehatan. Islam sejak awal sangat mementingkan hidup sehat melalui tindakan promotif, preventif dan protektif. Langkah dimulai dari pembinaan terhadap manusia sebagai subjek sekaligus objek persoalan kesehatan itu sendiri. Islam menanamkan nilai-nilai tauhid dan manifestasi dari tauhid itu sendiri pada diri manusia. Nilai-nilai tersebut mampu merubah persepsi-persepsi tentang kehidupan manusia di dunia yang pada gilirannya tentu saja merubah perilaku manusia yang merupakan realisasinya dari ketaatan terhadap perintah dan larangan Allah.Untuk itu, dakwah dalam Islam sangat penting dilakukan sebagai media promosi kesehatan sejak pertama kali mengingat bahwa Islam telah mengajarkan kesehatan sejak diturunkannya Al-Quran.Semua hal-hal tentang kesehatan telah termuat dalam Al-Quran secara detail.

1.2 Rumusan Masalah1. Apa yang dimaksud dengan dakwah?2. Bagaimana pandangan Islam mengenai dakwah sebagai media promosi kesehatan ?3. Apa kaitan dakwah sebagai media promosi kesehatan ?

1.3 Tujuan1. Agar mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud dakwah.2. Agar mahasiswa mengetahui pandangan Islam mengenai dakwah sebagai media promosi kesehatan.3. Agar mahasiswa mengetahui kaitan dakwah sebagai media promosi kesehatan.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Dakwah2.1.1 Pengertian Dakwah Secara EtimologiKata Dawah berasal dari bahasa arab yaitu, Daa, Yadu, Dawatan yang artinya Menyruh , Memanggil , Mengajak , Menjamu. Menurut Toha Oemar kata Dawah bararti , seruan , ajakan, panggilah dan undangan. Qs Yunus ayat 108.

Pengertian Dawah menurut beberapa para ahli :1. Hamzah Yacub Perkataan Dawah berasal dari bahasa arab yaitu Dawatun artinya Ajakan, seruan, panggilan atau Undangan.2. Salahuddin Sanusi Dawah diambil dari perkataan yang artinya Menyeruh, Mengajak kepada sesuatu.3. Farid Maruf Dawah menurut logat adalah menyeruh atau mengajak kepada sesuatu perkara yakni kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran. Syaikh Ali Makhfudh dalam kitab Hidayatul Mursyidin mendorong manusia dan menyeru mereka kepada kebajikan dan mencegah mereka dari perbuatan mungkar. 4. Syaikh Muhammad Khidr Husain dalam buku " Al-Dakwah ila al Ishlah " : Upaya untuk memotifasi orang agar berbuat baik dan mengikuti jalan petunjuk, dan melakukan amr ma'ruf nahi mungkar dengan tujuan mendapatkan kesuksesan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.5. HSM. Nasaruddin Latif dalam buku Teori dan Praktek Dakwah Islamiyah : Setiap usaha atau aktivitas dengan lisan atau lukisan yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil manusia lainnya untuk beriman dan mentaati Allah sesuiai dengan syariat dan aqidah Islam.6. Prof. Dr. H. Abu Bakar Atjeh dalam buku Beberapa Catatan Mengenai Dakwah Islam :Seruan kepada semua manusia untuk kembali dan hidup sepanjang ajaran Allah yang benar dilakukan dengan bijaksana dan nasehat baik. 7. Prof. Toha Yahya Oemar, MA : Mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan dunia akhirat.8. Drs. H. Masdare Helmy : Mengajak dan menggerakkan manusia agar mentaati ajaran Allah termasuk amar maruf nahi MungkarMenurut Masduqi, analisis dakwah adalah suatu gejala dimana terdapat dua orang atau lebih yang salah satu atau sebagian diantaranya mengajak kepada kebaikan dan mencegah yang munkar.Dan dalam prespektif ini berarti objek materia kedakwahan adalah manusia, sedangkan objek formanya adalah manusia yang ditinjau dari tingkah lakunya manusia dalam mengajak kepada kebaikan dan mencegah dari perbuatan yang munkar.Keberadaan dakwah sangat urgen dalam Islam. Antara dakwah dan Islam tidak dapat dipisahkan, bagai logam koin dengan kedua sisinya. Sebagaimana diketahui dakwah merupakan suatu usaha untuk mengajak dan menyeru manusia untuk senantiasa berpegang pada tali agama yang diridhoi Allah yakni Islam yang kelak menjadikan manusia bahagia di dunia dan akhirat. Islam rahmatan lil alamin, dengan jalan dakwah semua orang berhak atas keindahan dan kabar baik yang diajarkan oleh dinnul Islam. Dan umat Islam adalah sebaik-baik umat yang ditugaskan untuk mengemban dakwah.Oleh karena itu, mengingat dakwah ini sangat penting dan berpengaruh untuk kegemilangan Islam pada suatu saat nanti, maka kita sebagai umat Islam yang ditunjuk Rasulullah untuk meneruskan dakwah ini sampai pada kegemilangan Islam kembali dan berjaya wajib mengerti, memahami, dan melaksanakan dakwah dengan baik. Kewajiban dakwah ini bukan hanya untuk para ulama, kyai, mubalighoh, para intelek, tetapi untuk setiap insan muslim dan muslimah tanpa terkecuali. Bahkan sudah saatnya generasi-generasi muda siap bergerak untuk menjalankan amanah yang sangat mulia ini. Bergerak menuju kemuliaan Islam dengan senantiasa berperilaku, berkepribadian secara islamiyah dengan senantiasa menjalankan syariat Allah sepenuhnya, tanpa mengambil sebagian. Seperti yang dijelaskan dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 208 yang artinya: Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.2.1.2 Pengertian Dakwah Secara Terminologi1. M. Isa Ansari Dawah adalah, Menyampaikan seruan islam mengajak dan memanggil ummat manusia agar menerima dan menyampaikan keyakinan pandangan hidup yang sesuai ajaran islam.2. Effendi Zarfkasih Dawah adalah suatu seruan dalam berbagai bentuk yang diajukan kepada seluruh masyarakat agar dapat melakukan seruan yg diperintahkn ol. Allah dan Rasulullah saw. 3. Syekh Ali Mahfuz. Dakwah adalah : Mendorong manusia agar melakukan kebaikan dan menurutipetunjuk, menyuruh berbuat kebajikan dan melarang dari perbuatanmunkar, agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan di akhirat.4. Amrullah Ahmad Dakwah yaitu mengajak umat manusia supaya masuk ke jalanAllah (sistem Islam) secara menyeluruh baik secara lisan dantulisan maupun dengan perbuatan sebagai ikhtiar muslimmewujudkan ajaran Islam menjadi kenyataan dalam kehidupan.syahsiyah usrah jamaah dan umat Islam segala segi kehidupan secara berjamaah (terorganisir) sehingga terwujud khairuummah.5. Toha Yahya Umar Dakwah merupakan suatu ilmu pengetahuan yang berisi cara-cara dan tuntunan bagaimana seharusnya menarik perhatianmanusia untuk menganut, menyetujui, melaksanakan suatuidiologi, pendapat dan pekerjaan tertentu.6. H. Arifin Dakwah mengandung suatu pengertian sebagai suatu kegiatanajakan, baik bentuk lisan tulisan, tingkah laku dan sebagainya,yang dilakukan secara sadar dan terencana dalam usahamempengaruhi orang lain, baik secara induvidual maupunsecara kelompok, agar supaya timbul dalam dirinya suatupengertian kesadaran sikap, penghayatan, serta pegalamanterhadap ajaran agama sebagai massage yang disampaikankepadanya dengan tanpa ada unsur-unsur paksaan.7. H. M. S. Nazaruddin LatifDakwah adalah setiap usaha aktifitas baik dengan lisanmaupun tulisan serta lukisan dan lainnya, yang bersifatmenyeruh, mengajak, memanggil manusia lainnya, untukberiman dan mentaati Allah SWT., sesuai dengan garis-garisakidah dan syariat serta akhlak Islamiyah dalam mencapaikebahagiaan dunia dan akhirat.8. Syaifuddin Anshari Dakwah Islamiyah adalah proses bimbingan (pimpinan)tuntunan, asuhan, oleh subjek dakwah terhadap objek dakwahdengan bahan konsepsi al-Quran dan Sunnah tentangkehidupan dan penghidupan manusia pada jangka waktutertentu dengan metode bil hikmah wal mauizatil hasanahwajadilhum billati hiya ahsan, dengan perlengkapan yang adaarah terciptanya pribadi atau tata masyarakat yang sesuaidengan ajaran Islam.

Jadi dawah adalah ilmu yang berisi cara-cara dan tuntunan untuk menarik perhatian orang lain supaya menganut, mengikut, menyetujui atau melaksanakan suatu ideologi, agama, pendapat atau pekerjaan tertentu. salah satu kata kerja Daa-Yadu masdar lain adalah dua yg di indonesakan menjadi doa.Tujuan Dakwah adalah:1. Menyuruh umat manusia untuk hanya beribadah kepada Allah swt.2. Menyapaikan ajaran Allah kepada manusia.3. Memberikan hidayah kepada umat manusia 4. Memberikan teladan yang baik 5. Memperingatkan manusia tentang kehidupan akhirat 6. Mengubah orientasi duniawi menjadi ortisi ukhurawi7. Supaya umat islam bersatu8. Supaya umat hidup berjamaah dan bermasyarakat9. Supaya umat islam bersaudara, kasih mengasihi, hormat menghormatiMenurut beberapa para ahli tujuan Dawah adalah:1. KH.Abdurrahman Arrosi dalam buku Laju Zaman Menentang Dawah Tujuan Dawah adalah Memproduksi mc Mumin dan Muttakin sebab Iman dan Tqwa adalah utk mencapai Baldatun Tayyibatun Warabbun Gafur ( Negara adil Makmur yang penuh Ridho ilahi dan penuh berakah).2. Prof. Dr. Hamka Tujuan Dawah adalah Mengubah pandangan hidup /menyadarkan manusia akan arti yang sebenarnya dan keluar dari gulap-gulita menuju terang benderang.

2.1.2 METODE DAWAHAda tiga prinsip umum metode dawah yaitu :a. Metode hikmah . Menujrut syeh Mustafa Al-Maroghi dalam tafsirnya mengatakan bahwa Hikmah yaitu perkataan yg jelas dan tegas disertai dgn dalil Yang dapat mempertegas kebenaran dan dapat menghilangkan keragu-raguan.b.Metode Mauizah khasanah. Menurut Ibnu Syayyidiqi adalah memberi ingat kepada orang lain dengan pahala dan siksa yang dapat menaklukan hati.c. Metode Mujadalah dengan sebaik- baiknya menurut Imam Gazali dalam kitab ikhya Ulumuddin menegaskan agar orang-orang yang melakukan tukar pikiran itu tidak beranggapan bahwa yg satu sebagai lawan bagi yg lainnya tetapi mereka harus menganggap bahwa para peserta mujadalah atau diskusi itu sebagai kawan yang saling tolong mernolong dalam mencapai kebenaran. Nabi Muhammad SAW bersabda sbb, Siapa di antara kamu melihat kemungkaran, ubalah dengan tangannya , jika tidak mampu , ubalah dengan lisannya , jika tidak mampu , ubalah dengan hatinya dan yang terakhir inilah selemah-lemah iman Dari hadits tersebut terhadap tiga tahapan metode yaitu :a. Metode dengan tangan (Bilyadi) metode ini bisa dipahami dengan kekuasaan atau power dan metode ini sangat efektif oleh penguasa yang berjiwa dawah. b. Metode dawah dengan lisan ( billisan ) dengan kata-kata yang lemah lembut, yang dapat dipahami oleh Madu bukan dengan kata-kata yang keras dan menyakitkan hati.c. Metode dawah dengan hati (Bilqalbi) Mertode dawah ini dengan hati adalah berdawah dengan hati yang ikhlas dan tetap mencintai madu dengan tulus sekalipun pasan dawah itu ditolak dicemoh bahkan di ejek namun tetap sabar dan tidak boleh membalasnya. Yang paling utama adalah biluswatun hasanah. Yaitu dgn memberi contoh.Macam - Macam Metode DakwahPendekatan dakwah adalah titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses dakwah. Umumnya, penentuan pendekatan didasarka pada mitra dakwah dan suasana yang meligkupinya.Berikut ini adalah macam-macam metode dakwah apabila ditinjau dari sudut pandang yang lain, yang lazim biasa digunakan dalam pelaksanakan dakwah diantaranya : Metode Ceramah Metode ceramah ini dilakukan dengan maksud untuk menyampaikan keterangan, petunjuk, pengertian, dan penjelasan tentang suatu kepada pendengar dengan menggunakan lisan. Metode ceramah merupakan suatu teknik yang dibawakan oleh kebanyakan dai. Metode Tanya Jawab Metode Tanya jawab ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana ingatan, pengetahuan, dalam memahami atau menguasai materi dakwah. Metode ini dipandang cukup efektif apabila ditempatkan dalam usaha dakwah. Karena dengan metod ini adanya hubungan timbal balik antara subjek dakwah dengan objek dakwah. Metode Diskusi Dakwah dengan menggunakan metode diskusi dapat memberikan peluang peserta diskusi untuk ikut memberikan sumbangan pemikiran terhadap suatu masalah dalam materi dakwah. Metode Propaganda Metode ini digunakan untuk menarik perhatian dan simpatik seseorang. Pelaksanakan dakwah dengan metode propaganda dapat digunakan melalui berbagai macam media, baik auditif, visual, maupun audio visual. Metode Keteladanan atau demontrasi berarti suatu cara penyajian dakwah dengan memberikan keteladanan langsung sehingga madu akan tertarik untuk mengikuti kepada apa yang dicontohkan. Hal ini dapat digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan akhlak, cara bergaul, cara beribadah, berumah tangga, dan segala aspek kehidupan manusia. Metode Drama Materi dakwah yang disuguhkan dalam bentuk drama yang dimainkan oleh para seniman yang berprofesi sebagai dai atau dai yang sebagai seniman. Dakwah dengan menggunakan metode ini terkenal sebagai pertunjukan khusus untuk kepentingan dakwah. Banyak sudah yang dilakukan dakwah dengan metode drama melalui media film, radio, televise, teater, dan lain-lain. Metode Silaturahmi home visit adalah metode dakwah silaturahmi yang biasa dilakukan oleh para daI kepada madu yakni dengan bersilaturahmi, menjenguk orang yang sakit, taziyah, dan lain-lain. Dengan cara seperti itu manfaatnya cukup besar dalam rangka mencapai tujuan dakwah. Disamping dapat mempererat persahabatan dan juga dapat dipergunakan oleh daI itu sendiri untuk mengetahui kondisi masyarakat di suatu daerah yang dia kunjungi.2.2. Media2.2.1 Pengertian MediaMedia atau alat peraga dalam promosi kesehatan dapat diartikan sebagai alat bantu untuk promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau dicium (indra penciuman), untuk memperlancar komunikasi dan penyebarluasan informasi.Menurut AECT (Association for Education and Communication Technology), media adalah segala bentuk yang dimanfaatkan dalam proses penyaluran informasi. Kemudian dalam NEA (National Education Association), media adalah segala benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca, atau dibincangkan beserta instrument yang digunakan untuk kegiatan tersebut.Dari beberapa pengertian diatas, maka pengertian media secara umum adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk mempromosikan kesehatan dan memperlancar komunikasi dan penyebarluasan informasi secara meluas.

2.2.2 Pengertian Promosi KesehatanPromosi kesehatan pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok, atau individu. Dengan harapan bahwa dengan adanya pesan tersebut, maka masyarakat, kelompok atau individu dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik. Dengan kata lain dengan adanya promosi kesehatan tersebut diharapkan dapat membawa akibat terhadap perubahan perilaku kesehatan dari sasaran.Promosi kesehatan mempunyai pengertian sebagai upaya pemberdayaan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan diri dan lingkungannya melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan (Depkes, 2005).Promosi Kesehatan adalah upaya perubahan atau perbaikan perilaku di bidang kesehatan disertai dengan upaya mempengaruhi lingkungan atau hal-hal yang sangat berpengaruh terhadap perbaikan perilaku dan kualitas kesehatan.Promosi Kesehatan juga berarti upaya yang bersifat promotif (peningkatan) sebagai perpaduan dari upaya preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan) dalam rangkaian upaya kesehatan yang komprehensif. Promosi kesehatan, selain tetap menekankan pentingnya pendekatan edukatif yang selanjutnya disebut gerakan pemberdayaan masyarakat, juga perlu di dengan upaya advokasi dan bina suasana (social support).

2.2.3 Media Promosi KesehatanMedia promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itu melalui media cetak, elektronika (TV, radio, komputer, dan lain-lain), dan media luar ruang (papan reklame, spanduk, banner, dan lain-lain), sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya dapat berubah perilakunya kearah positif terhadap kesehatannya. Selain itu juga dapat berupa bahan bacaan seperti modul, buku rujukan, leaflet majalah, bulletin, tabloid, dan lain sebagainya. Bahan peragaan seperti poster tunggal, poster seni, slide, film, dan lain-lain.Dengan adanya media promosi kesehatan dimaksudkan untuk mempermudah penyampaian informasi, memperjelas informasi, menampilkan obyek yang tidak bisa ditangkap mata, dan memperlancar komunikasi. Pada intinya, dengan media promosi kesehatan, dalam upaya promotif atau menyerukan pesan-pesan kesehatan akan lebih terjamin kelancaran dan keakuratannya, karena sesuai dengan fungsinya bahwa media promosi kesehatan sangat berguna untuk menyebarluaskan informasi dan memperlancar komunikasi.

BAB IIIPEMBAHASAN

3.1 Kaitannya Dakwah dengan Media Promosi KesehatanIslam menekankan pada amal perbuatan dalam tatanan kehidupan, sistem aqidah, sistem politik, sistem sosial, ekonomi dan segala aspek kehidupan manusia lainnya, karena Islam merupakan agama yang bertumpu pada kenyataan objektif dalam kehidupan. Agar Islam tetap menjadi tuntunan hidup manusia diperlukan adanya suatu kegiatan yang disebut dakwah. Menyampaikan kebenaran-kebenaran ajaran Islam merupakan tanggung jawab kita untuk menyampaikan kebenaran Islam sesuai dengan misinya sebagai rahmatan lil alamin (Amin, 1997: 2).Sedangkan, media atau alat peraga dalam promosi kesehatan dapat diartikan sebagai alat bantu untuk promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau dicium, untuk memperlancar komunikasi dan penyebar-luasan informasi. Media promosi kesehatan merupakan semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itu melalui media cetak, elektronik dan media luar ruang, sehingga sasaran dapat meningkatkan pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya kearah yang positif terhadap kesehatannya. Dalam perkembangannya, media promosi kesehatan semakin berkembang dengan menggunakan metode dan cara yang unik dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan. Misalnya dakwah yang merupakan kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah Subhaanahu wa ta'ala sesuai dengan garis aqidah, syari'at dan akhlak Islam. Dakwah merupakan salah satu metode yang termasuk kegiatan syiar agama yang dapat digunakan untuk merubah perilaku manusia. Hal ini juga dimaksudkan agar lebih sadar akan kesehatannya dan bersyukur akan nikmat-Nya.Dakwah ini dimanfaatkan sebagai salah satu media promosi kesehatan. Metode promosi atau pendidikan dengan menggunakan dakwah ini bersifat massa (publik). Metode ini ditujukan baik untuk sasaran pendidikan tinggi maupun rendah karena sifatnya yang mudah diterima oleh masyarakat muslim. Metode dakwah sebagai promosi kesehatan sangat efektif, dapat disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami bahkan untuk masyarakat daerah yang masih menggunakan bahasa daerah, dakwah menjadi saluran untuk berkomunikasi mengajak masyarakat merubah prilakunya untuk lebih baik dan lebih menjaga kesehatannya. 3.2 Pandangan Islam mengenai Dakwah sebagai Media Promosi KesehatanDakwah dalam Islam tidak hanya menyangkut ilmu agama tetapi juga ilmu-ilmu yang lain, salah satunya adalah ilmu kesehatan. Untuk itu, dakwah dalam Islam sangat penting dilakukan sebagai media promosi kesehatan mengingat bahwa Islam telah mengajarkan kesehatan sejak pertama kali diturunkannya Al-Quran. Semua hal-hal tentang kesehatan telah termuat dalam Al-Quran secara detail.Islam sejak dari awal sangat mementingkan hidup sehat melalui tindakan promotif, preventif dan protektif. Langkah dimulai dari pembinaan terhadap manusia sebagai subjek sekaligus objek persoalan kesehatan itu sendiri. Islam menanamkan nilai-nilai tauhid dan manifestasi dari tauhid itu sendiri pada diri manusia. Nilai-nilai tersebut mampu merubah persepsi-persepsi tentang kehidupan manusia di dunia yang pada gilirannya tentu saja merubah perilaku manusia yang merupakan realisasinya dari ketaatan terhadap perintah dan larangan Allah.Empat faktor utama yang mempengaruhi kesehatan adalah lingkungan (yang utama), perilaku, pelayanan kesehatan, dan genetik. Bila ditilik semuanya tetaplah bemuara pada manusia. Faktor lingkungan (fisik, sosek, biologi) yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap status kesehatan tetap saja ditentukan oleh manusia. Manusialah yang paling memiliki kemampuan untuk memperlakukan dan menata lingkungan hidup.Islam memberikan tuntunan yang benar, agar manusia tidak salah jalan dalam masalah kesehatan. Al-Quran dan Sunnah Nabi telah banyak memberikan penjelasan dan gambaran dalam urusan kesehatan yang meliputi :1. Kesehatan FisikAllah telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sempurna disbanding makhluk yang lain. Allah Subhanhu Wa Ta'ala berfirman dalam Al-Quran : Sungguh kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (At-Tiin : 4). Kesungguhan Allah dalam menciptakan manusia dengan bentuk yang sedemikian bagusnya, telah menjadi keharusan bagi makhluknya untuk selalu menjaga kesehatan fisiknya. Allah melarang manusia membuat kerusakan terhadap apa-apa yang telah diciptakan-NYA.

2. Kesehatan Mental dan JiwaKesehatan mental dan jiwa tidak dapat dipisahkan dengan kesehatan fisik. Sebab, ketika seseorang mengalami sakit secara fisik, terkadang merusak mental dan jiwanya, begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, kesehatan mental dan jiwa harus terus ditingkatkan dengan mendekatkan diri kepada Allah Subhanhu Wa Ta'ala. Allah Subhanhu Wa Ta'ala. Berfirman: Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tentram (QS.Ar-Rad : 28).3. Kesehatan NutrisiIslam menganjurkan terhadap pemeluknya untuk mengkonsumsi makanan dan minuman yang halalanthoyyiban (halal lagi baik). Halal adalah suatu hal yang dibolehkan secara agama, sedangkan thoyyib adalah sesuatu yang baik pada dasarnya, tidak merusak fisik dan pikiran, dan harus memenuhi syarat dari segi kebersihan dan kesehatannya.

4. Kesehatan MasyarakatManusia adalah makhluk sosial. Dia tidak dapat hidup sendiri tanpa keterkaitan atau campur tangan orang lain. Dia harus berinteraksi satu sama lainnya. Dengan hal tersebut, manusia dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya dalam segala hal. Allah menciptakan manusia bersuku-suku dan berbangsa-bangsa untuk saling kenal (litaarofu). Melalui saling kenal ini, manusia akan beranak dan bertambah banyak. Begitu pula Rosulullah menganjurkan kepada umatnya untuk menghormati tetangganya. Betapa Islam menumbuhkan kebersamaan sehingga terciptalah masyarakat yang sehat.

5. Kesehatan LingkunganIslam agama yang indah, agama yang cinta dengan kebersihan. Sudah pasti, Islam akan selalu memperhatikan dalam menjaga kesehatan lingkungan dalam arti luas. Islam tidak hanya menjaga kesehatan lingkungan dirinya, rumahnya, dan sekitar tetangganya. Akan tetapi, memperhatikan pula dalam menjaga kesehatan lingkungan dalam memilih, baik dalam memilih calon pendamping, calon pemimpin, dan tempat bekerja.

Terdapat lima alasan dakwah dapat digunakan sebagai media promosi kesehatan di lingkungan masyarakat, yaitu :1. Sebagai Pendidik (Muaddib)Melaksanakan fungsi edukasi tentang kesehatan yang sesuai dengan ajaran Islam.2. Sebagai Pelurus Informasi (Musaddid)Informasi tentang kesehatan harus diluruskan agar sesuai dengan ajaran dan kaidah Islam.3. Sebagai Pembaharu (Mujaddid)Penyebar paham pembaharuan dan pengamalan ajaran Islam tentang kesehatan.4. Sebagai Pemersatu (Muwahid)Mampu menjadi jembatan yang mempersatukan umat Islam (Ukhuwah Islamiyah)5. Sebagai Pembela (Mujahid)Maksudnya disini adalah pembela islam. Melalui media massa, umat islam berusaha keras mendorong penegakan nilai-nilai Islam, menyemarakkan syiar Islam, mempromosikan kesehatan sesuai dengan syariat islam kepada semua kalangan umat. Peran kelima ini, sebagai mujahid, sebenarnya menyimpulkan keempat peran sebelumnya.

3.3 Aplikasi Dakwah tentang Promosi Kesehatan

Dakwah merupakan serangkaian aktivitas yang bersifat mengajak, memanggil dan mensosialisasikan ajaran-ajaran serta nilai-nilai yang terkandung dalam Islam dengan hikmah dan kebijaksanaan agar mengerti, memahami dan melaksanakan pesan tersebut guna mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Dakwah dan promosi kesehatan dapat saling berkorelasi karena dakwah dapat dimanfaatkan sebagai salah satu media promosi kesehatan karena metode promosi dan dakwah yang sama-sama bersifat massa. Selain itu, terdapat lima alasan dakwah dapat digunakan sebagai media promosi kesehatan di lingkungan masyarakat, antara lain sebagai pendidik (muaddib), sebagai pelurus informasi (musaddid), sebagai pembaharu (mujaddid) Sebagai muwahid (pemersatu ukhuwah islamiyah) dan Sebagai mujahid (pembela ajaran Islam).Pada pertengahan tahun 2000 perkembangan tekhnologi begitu cepat. Terciptanya alat komunikasi canggih yang mempermudah manusia dalam kehidupannya memberikan peluang manusia untuk mengakses berbagai pengetahuan maupun berita-berita yang jarang ditemukan melalui media cetak. Berbagai macam fitur kecanggihan dihadirkan oleh berbagai merek dagang tekhnologi, salah satunya alat komunikasi handphone. Saat ini gadget satu itu telah berkembang cukup pesat mulai dari vitur hingga aplikasi-aplikasi di dalamnya, dan saat ini handphone telah menjadi salah satu alat kebutuhan pokok setiap manusia, dengan berbagai kemudahan dan kecanggihan yang di tawarkan mendorong manusia untuk wajib memilikinya. Selain itu dengan adanya handphone membuat hubungan persaudaraan menjadi semakin dekat, contohnya saat ini banyak sekali aplikasi ataupun media social yang tersedia untuk menghubungkan dan berkomunikasi dengan yang jauh sehingga dapat menjalin silaturahmi yang sempat terputus.Selain itu manfaat yang lain tekhnologi tersebut dalam islam adalah mempermudah dakwah melalui media social. Sehingga mempermudah masyarakat untuk mengakses serta dapat meningkatkan keimanan dan pengetahuan.1. Majalah Muslim Online yang membahas tentang kesehatan. Di ruang public inilah para crew majalah berbagi berbagai info mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan muslim. Lewat media ini, masyarakat pembaca dan pengguna juga bias saling berinteraksi, berbagi pengalaman dan berdiskusi mengenai topik kesehatan.Berikut ini adalah contoh Majalah Muslim Online yang berdakwah melalui media Facebook :

2. Dakwah melalui media blogBerikut ini salah satu kutipan dakwah dari seorang ustadz yang ditulis melalui blognya.

Pentingnya Menjaga Kesehatan menurut IslamDua anugerah membuat banyak orang merugi, yaitu kesehatan dan kesempatan. (HR al-Bukhari). Gunakan dengan baik lima hal sebelum lima yang lain: masa mudamu sebelum engkau tua; sehatmu sebelum engkau sakit; kayamu sebelum engkau jatuh miskin; masa senggangmu sebelum engkau sibuk; hidupmu sebelum engkau mati. (HR al-Hakim)Meski filosofi yang sering dilontarkan dalam agama adalah: Untuk apa kesehatan? tidak berarti agama sama sekali tidak berbicara mengenai Bagaimana hidup sehat?.Ada beberapa riwayat Hadis yang mengandung ajaran-ajaran hidup sehat. Misalnya, sabda Rasulullah ?, Lakukanlah bepergian, maka kalian sehat. (HR Ahmad). dan berpuasalah kalian, maka kalian sehat. (HR ath-Thabarani). Orang yang tidur dalam keadaan tangannya berbau lemak, lalu ia terkena sesuatu, maka janganlah ia mencela kecuali dirinya sendiri. (HR ad-Darimi).Ada beberapa riwayat yang menunjukkan bahwa Rasulullah Shallallhu alaihi wasallam menerapkan pola makan yang sehat. Rasulullah Shallallhu alaihi wasallam memakan kurma dengan mentimun. (HR al-Bukhari dan Muslim). Rasulullah melarang tidur setelah makan (HR Abu Nuaim). Rasulullah menganjurkan mengawali berbuka dengan kurma, jika tidak ada maka dengan air. (HR at-Tirmidzi) Rasulullah memerintahkan makan malam meskipun dengan setelapak kurma. (HR at-Tirmidzi).Ada beberapa ulama yang secara khusus menulis ajaran kesehatan dalam Islam, misalnya Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam ath-Thibb an-Nabawi. Ibnu Muflih al-Maqdisi dalam al-db asy-Syariyah, secara panjang lebar mengurai pola hidup sehat yang diterapkan oleh Rasulullah Shallallhu alaihi wasallam Begitu pula asy-Syami dalam kitab sejarah Subulul-Hud wa-Rasyad, secara khusus menulis judul Sejarah Rasulullah Shallallhu alaihi wasallam dalam Menjaga Kesehatan. Juga, Imam al-Ghazali dalam Ihy Ulmiddin, tidak jarang menyinggung hikmah-hikmah kesehatan yang terdapat dalam ajaran-ajaran Islam.Pola hidup sehat ada tiga macam: yang pertama, melakukan hal-hal yang berguna untuk kesehatan; yang kedua, menghindari hal-hal yang membahayakan kesehatan; yang ketiga, melakukan hal-hal yang dapat menghilangkan penyakit yang diderita. Semua pola ini dapat ditemukan dalilnya dalam agama, baik secara jelas atau tersirat, secara khusus atau umum, secara medis maupun non medis (rohani).Allah berfirman: Artinya: makan dan minumlah kalian, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS al-Araf [7]: 31)Menurut mufasir kontemporer, semacam as-Sadi, ayat tersebut mencakup perintah menjalani pola hidup sehat dalam bentuk melakukan dan menghindari, yakni mengonsumsi makanan yang bermanfaat untuk tubuh, serta meninggalkan pola makan yang membahayakan. Makan dan minum sangat diperlukan untuk kesehatan, sedangkan berlebih-lebihan harus ditinggalkan untuk menjaga kesehatan.As-Sadi juga menganggap larangan Allah dalam QS al-Baqarah: 95, Wal tulq bi-aydkum ilat-tahlukah (dan janganlah kalian menjatuhkan diri kalian ke dalam kebinasaan) merupakan prinsip umum yang bisa juga dijadikan dalil bagi kesehatan. Seorang Muslim dilarang melakukan hal-hal yang membahayakan dirinya, termasuk di dalamnya adalah mengonsumsi atau melakukan hal-hal yang berbahaya bagi kesehatan.Tuntunan kesehatan fisik dalam agama tentu saja dibangun di atas pondasi kesehatan rohani, karena ajaran agama bukanlah teori-teori kedokteran. Contoh-contoh yang disebutkan di atas semuanya memiliki landasan moral, tak murni tuntunan medis.Dalam pandangan agama, kesehatan merupakan kemaslahatan duniawi yang harus dijaga selagi tidak bertentangan dengan kemaslahatan ukhrawi atau kemaslahatan yang lebih besar. Kesehatan, kedokteran dan semacamnya sudah menyangkut kepentingan umum yang dalam pandangan Islam merupakan kewajiban kolektif (fardu kifayah) bagi kaum Muslimin.Sebagai gejala jasmani murni, sehat dan sakit, boleh dibilang tidak secara langsung berkaitan dengan agama. Dalam pandangan agama, sehat belum tentu lebih baik daripada sakit, begitu pula sebaliknya. Sehat dan sakit merupakan dua kondisi yang sama-sama memiliki potensi untuk mendapat label baik atau buruk. Jika manusia bisa mendapat pahala atau dosa dari kondisi sehatnya, maka ia juga bisa mendapatkan pahala atau dosa dari kondisi sakitnya. Di situlah sebetulnya fokus pandangan agama mengenai sehat dan sakit. Selebihnya dari itu, merupakan pengembangan dari prinsip-prinsip moral seperti telah disebutkan di atas.Pada dasarnya, agama sangat menganjurkan kesehatan, sebab apa yang bisa dilakukan oleh seseorang dalam keadaan sehat lebih banyak daripada yang apa yang bisa dilakukannya dalam keadaan sakit. Manusia bisa beribadah, berjihad, berdakwah dan membangun peradaban dengan baik, jika faktor fisik berada dalam kondisi yang kondusif. Jadi, kesehatan fisik, secara tidak langsung, merupakan faktor yang cukup menentukan bagi tegaknya kebenaran dan terwujudnya kebaikan.Namun demikian, posisi kesehatan tetap sebagai sarana, bukan tujuan. Tujuan agama adalah tegaknya kebenaran dan terwujudnya kebaikan itu sendiri. Maka, oleh karena itu, dalam sabda-sabda Rasulullah dapat dengan mudah kita temukan janji-janji manis untuk orang-orang yang sakit: bahwa penyakit merupakan penghapus dosa dan mesin pahala yang besar.Rasulullah Shallallhu alaihi wasallam menyatakan bahwa orang meninggal karena sakit perut atau terkena wabah thaun, maka ia syahid. Orang yang sabar saat kedua matanya buta, maka ia mendapat surga (HR al-Bukhari), dan lain sebagainya. Tapi, hal ini sama sekali tidak bisa diartikan bahwa Islam menganjurkan sakit perut, sakit mata, dan seterusnya. Yang dianjurkan adalah sikap tabah dan rela terhadap takdir ketika penyakit-penyakit tersebut menyerangnya. Sebab, misi agama adalah mengajak manusia agar menjadikan setiap kondisi dalam hidupnya sebagai sarana untuk mendulang kebaikan dan mendekatkan diri kepada Allah, baik dalam kondisi sehat maupun sakit, kaya maupun miskin, kuat maupun lemah, dan seterusnya.Selain itu, janji pahala tersebut, bisa dipahami sebagai paradigma Islam dalam membesarkan hati orang-orang yang berada dalam kondisi sengsara agar ia tidak putus asa, sebagaimana Islam juga senantiasa memberikan peringatan dan menyalakan lampu kuning untuk orang-orang yang berada dalam kondisi sehat-sejahtera, agar ia tidak terlena.Dengan demikian, maka jelas sekali bahwa agama mengajarkan hidup sehat, meskipun di balik itu, yang jauh lebih ditekankan oleh agama adalah bagaimana menggunakan kesehatannya itu untuk sesuatu yang baik. Kondisi terbaik yang paling diimpikan oleh agama bagi kehidupan masyarakat adalah kebaikan dalam kesehatan. Selebihnya dari itu, kesehatan boleh hilang asal kebaikan tetap terjaga, dalam kondisi apapun.

Contoh diatas adalah contoh mengenai Dakwah yang berisikan suatu informasi mengenai kesehatan yang mana mencakup dalam dakwah sebagai media promosi kesehatan. Dalam hal ini penyampaian dakwah melalui tulisan artikel atau catatan kecil tentang bagaimana pentingnya kesehatan dalam Islam.

BAB IVPENUTUP

4.1 KesimpulanDakwah adalah ilmu yang berisi cara-cara dan tuntunan untuk menarik perhatian orang lain supaya menganut, mengikut, menyetujui atau melaksanakan suatu ideologi, agama, pendapat atau pekerjaan tertentu. Dakwah dalam Islam dapat dijadikan sebagai media atau alat peraga dalam promosi kesehatan yang dapat diartikan sebagai alat bantu untuk promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau dicium (indra penciuman), untuk memperlancar komunikasi dan penyebarluasan informasi. Metode dakwah sebagai promosi kesehatan sangat efektif, dapat disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami bahkan untuk masyarakat daerah yang masih menggunakan bahasa daerah, Dakwah menjadi saluran untuk berkomunikasi mengajak masyarakat merubah prilakunya untuk lebih baik dan lebih menjaga kesehatannya. Aplikasi dakwah ini dapat secara langsung maupun online melalui media sosial.4.2 SaranDakwah merupakan salah satu media untuk berbagi ilmu, salah satunya digunakan untuk promosi kesehatan. Sebagai umat muslim memanfaat dakwah dengan cara yang benar untuk kebaikan adalah suatu keharusan, melalui promosi kesehatan dalam dakwah dapat menunjang terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang maksimal.

Daftar PustakaAdnan, Anas.1997.Fiqih Dakwah.Surabaya: Unair [online] http://arrosyadi.files.wordpress.com/2008/06/fiqh-dakwah.pdf. Diakses pada tanggal 9 September 2014Aliyah, Himatul.2013. Hubungan Menonton Program Acara Chatting Bersama Yusuf Mansyur di Antv dengan Motivasi Bersedekah Harta Warga Desa Tenggeles Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus. Skripsi Institut Agama Islam Negeri Walisongo: SemarangAmin, Masyhur.1997. Dakwah Islam Dan Pesan Moral. Jakarta: AlAminPress. Azza, Niza.2010. Alasan Dakwah Sebagai Media Promosi Kesehatan. http://azzakatulistiwa-fkm10.web.unair.ac.id/artikel_detail-76742-Umum AlasanDakwahSebagaiMediAPromosiKesehatan.html. [online] Diakses pada tanggal 1 September 2014Charirurrijal.2014.Tafsir. http://chairurrijal.wordpress.com/tafsir/ [online] Diakses pada tanggal 10 September 2014.Cyber Dakwah Team.2012.Peran Ulama dalam Dunia Kesehatan. http://cyberdakwah.com/sehat-alami/ [online] Diakses pada tanggal 10 September 2014.ES, Yusup.2008.Media Promosi Kesehatan. [online] http://yusup.files.wordpress.com/2008/06/media-promkes.pdf. Diakses pada tanggal 9 September 2014Mahmud Halim Abdul Ali.2006. Membentuk Pribadi Muslim. Yogyakarta: PT. Pelangi Aksara. [online] http://www.dunia_dakwah.com Diakses Tanggal 10 September 2014Ratodi, Muhamad.2014.Konsep Islam dalam Promosi Kesehatan. [online] https://www.academia.edu/5080358/Konsep_Islam_dan_Promosi_Kesehatan Diakses pada tanggal 10 September 2014.Sanwar, Aminuddin.1985.Pengantar Ilmu Dakwah. Fakultas Dakwah IAIN Walisongo, Semarang, hlm. 1. Syekh Manna Al-Qaththani.2009.Pengantar Studi Ilmu Hadits, terj. Mifdhol Abdurrahman, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, cet. IV. [online] http://www.allislamstudy.com Diakses Tanggal 10 September 2014Yunus Mahmud.1990. Sejarah, Hidakarya Agung, Jakarta. Syalabi, Ahmad. 1978. Sejarah Pendidikan Islam, terjemahan Yahya Sanusi Latif, Bulan Bintang, Jakarta. [online] Diakses tanggal 10 September 2014 http://www.Pendidikan_Islam.com

IV

29