Makalah Confined Space

38
TUGAS CONFINED SPACE TK3 VI A KELOMPOK 1 : 1. Dio Dita pradana 6510040005 2. Nanda Widya Pryandika 6510040016 3. Dwi Ayu Wulansari 6510040020 4. Yoga Adi Mulya 6510040028 TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA 2013

description

confined space

Transcript of Makalah Confined Space

Page 1: Makalah Confined Space

TUGAS CONFINED SPACE

TK3 VI A

KELOMPOK 1 :

1. Dio Dita pradana 6510040005

2. Nanda Widya Pryandika 6510040016

3. Dwi Ayu Wulansari 6510040020

4. Yoga Adi Mulya 6510040028

TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

2013

Page 2: Makalah Confined Space

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ruang tertutup (confined space) adalah ruang yang cukup besar

yang memungkinkan orang untuk masuk ke dalamnya untuk melakukan

pekerjaan, dan memiliki keterbatasan untuk keluar dan masuk serta tidak

dirancang untuk tempat kerja yang terus menerus seperti tangki, silo, dan

bejana lainnya.

Bekerja di dalam ruang terbatas (confined spaces) mempunyai

resiko terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja di dalamnya. Oleh

karenanya diperlukan aturan dalam rangka memberikan jaminan

perlindungan terhadap pekerja dan aset lainnya, baik melalui peraturan

perundang-undangan, program memasuki ruang terbatas dan persyaratan

ataupun prosedur untuk memasuki dan bekerja di dalam ruang terbatas.

Mengandung beberapa sumber bahaya baik yang berasal dari bahan kimia

yang mengandung racun dan mudah terbakar dalam bentuk gas, uap, asap,

debu dan sebagainya. Selain itu masih terdapat bahaya lain berupa

terjadinya oksigen defisiensi atau sebaliknya kadar oksigen yang

berlebihan, suhu yang ekstrem, terjebak atau terliputi (engulfment),

maupun resiko fisik lainnya yang timbul seperti kebisingan, permukaan

yang basah atau licin dan kejatuhan benda keras yang terdapat di dalam

ruang terbatas tersebut yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja sampai

dengan kematian tenaga kerja yang bekerja di dalamnya.

Banyak kecelakaan fatal (mengakibatkan meninggal dunia) terjadi

terhadap pekerja yang bekerja dalam ruang tertutup tersebut, karena tidak

memahami dan mengindahkan praktek dan prosedur kerja yang selamat.

Sebagian besar dari yang meninggal justru terjadi pada mereka yang

berusaha untuk menyelamatkan teman sekerjanya yang mengalami

kecelakaan saat bekerja dalam ruang tertutup tersebut. Kecelakaan ini

dapat terjadi karena beberapa bahaya yang ada dalam ruang tertutup

seperti potensi kekurangan

Page 3: Makalah Confined Space

Makalah ini dibuat karena banyak sekali bahaya dan kecelakaan

yang terjadi akibat bekerja di dalam ruang terbatas. Sebagai calon ahli K3

kami harus mengetahui prosedur dan bahya apa yang akan timbul apabila

bekerja di dalam ruang terbatas dan bagaimana cara tindakan pengendalian

agar tidak terjadi kecelakaanakibat bekerja didalam ruang terbatas.

1.2 Tujuan

Memberikan pengetahuan tentang Keselamatan dan kesehatan

kerja untuk pekerjaan yang dilakukan di ruangan terbatas dan mengenai

langkah-langkah yang harus dilakukan pada pekerjaan di dalam ruang

terbatas (confined spaces) guna mengerti bagaimana mencegah terjadinya

kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja serta menekan kerugian

karena peledakan, kebakaran dan klaim kesehatan lainnya.

Page 4: Makalah Confined Space

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Confined Space

Jenis-Jenis tempat kerja dibedakan menjadi:

1. Ruang Terbuka (Open Space).

2. Ruang Terbatas (Confined Space).

Berdasarkan standar OSHA, karakteristik ruang terbatas adalah,

sebagai berikut:

1. Tidak dirancang untuk ditempati secara terus menerus sebagai

tempat bekerja normal.

2. Memiliki ventilasi yang terbatas.

3. Jalan masuk dan keluar terbatas.

Berdasarkan definisi tersebut, kita dapat mengidentifikasi confined

space yang ada di lingkungan kerja. Identifikasi dilakukan agar ada

standar prosedur kerja khusus, karena tingkat bahaya dalam confined

space jauh lebih tinggi dibandingkan tempat kerja open space.Contoh

ruang terbatas: tangki produk, tangki air, saluran udara, header pit, saluran

air bawah tanah (sewers), terowongan, pipa dan sejenisnya. 

Ciri-ciri dari confined space adalah sebagai berikut:

Memiliki bukaan yang terbatas baik untuk masuk maupun keluar.

Ada ruang untuk masuk yang cukup besar atau setidaknya sebagian

terbuka.

Tidak dirancang untuk manusia berada didalamnya terus menerus.

Ventilasi yang tidak memadai.

Berpontensi mengandung gas beracun.

Di area pabrik umumnya sangat mudah untuk menemui confined

space, seperti tanki penyimpanan, vessel, furnace, piping system, ruangan

untuk spray painting, dsb.

Page 5: Makalah Confined Space

Gambar 2.1: Contoh ruang terbatas (confined space)

2.2 Peraturan yang terkait

Undang Undang No. 3 tahun 1969 tentang Persetujuan Konvensi ILO

No. 120 mengenai Hygiene dalam Perniagaan dan Kantor-Kantor

Undang Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

Undang Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

Keputusan direktur jenderal pembinaan pengawasan ketenagakerjaan

no. Kep. 113/djppk/ix/2006 tentang pedoman dan pembinaan teknis

petugas keselamatan dan kesehatan kerja ruang terbatas (confined

spaces) direktur jenderal pembinaan pengawasan ketenagakerjaan

Keputusan Menteri TenagaKerja No. KEP.187/MEN/1999 tentang

Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja

2.3 Kualifikasi dan Tanggung Jawab

a) Supervisory Personnel: adalah orang yang bertugas mengawasi

pekerjaan confined space tersebut, dan harus tahu prosedur kerja

yang aman serta scope kerja dia seperti apa, dia juga yang

memegang kendali untuk Emergency Response Team (ERT Leader).

b) Operator: adalah orang yang bertugas mengoperasikan atau

mematikan jalannya sistem atau proses di sebuah plant. Sistem Lock

Out Tag Out (LOTO) dilakukan atas izin dan sepengetahuan dari

operator ini.

Page 6: Makalah Confined Space

c) Pekerja: adalah orang yang akan melakukan pekerjaan dalam ruang

terbatas, harus memiliki pengetahuan mengenai safe work practices

dan apa yang dilakukan ketika terjadi keadaan darurat, serta

menggunkan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai prosedur dan hasil

analisa bahaya. Pekerja tidak boleh masuk ke dalam confined space

sebelum dilakukan gas test oleh gas tester untuk mengetahui

kandungan gas apa saja yang ada didalam area terbatas tersebut.

d) Gas Tester: adalah seoarang yang qualified untuk melakukan

pengecekan gas dalam confined space. Dia bekerja dilengkapi

dengan gas detektor dan Self Contained Breathing Apparatus

(SCBA). Beliau juga yang menyatakan area kerja tersebut aman atau

tidak dari gas berbahaya melalui hasil gas detektor yang dia lakukan.

e) Safety Watch (Safety Standby) : adalah orang yang bertugas untuk

memastikan berjalannya sistem keselamatan sesuai dengan work

permit yang telah dibuat dan penilaian resiko yang telah disepakati

bersama. Dia juga harus menjelaskan setiap resiko dan

penanggulangan dalam Job Safety Analysis (JSA) yang akan

dihadapi oleh pekerja melalui Pre Job safety Meeting (PJSM)

f) Rescue Personnel: ialah regu yang bertugas untuk menyelamatkan

karyawan ketika ada kondisi darurat sperti karyawan terpapar gas

beracun hingga pingsan, dll. tim ini harus selalu standby dilokasi

saat onfined space working sedang berlangsung. anggota dari tim ini

minimal harus telah mendapat kan pelatihan Basic First Aider

(BFA).

g) Fire Watch: adalah petugas yang bertugas untuk mengawasi setiap

proses pekerjaan apakah mengeluarkan percikan api, ada potensi

sumber api yang dapat terbakar dll, sehingga dia bisa memberikan

peringatan dini dan memberhentikan pekerjaan ketika ada kondisi

yang dianggap emergency.

h) Watch Man : Selama pelaksanaan masuk ruang tertutup, penjaga

harus siap di pintu masuk. Tugas utamanya adalah untuk

mengendalikan orang masuk ke dalam dan ruang luar terbatas dan

Page 7: Makalah Confined Space

untuk memastikan mereka mengisi Log In / Out Lembar dengan

benar. Dia harus meningkatkan alarm untuk pendatang jika ada

situasi darurat yang dapat membahayakan pendatang. Dia harus

menginformasikan nomor darurat jika ada keadaan darurat di dalam

ruang tertutup. Dia juga untuk mengontrol sistem blower atau

exhaust.

Gambar 2.2: Watch Man berjaga diluar ruang terbatas (confined

space)

2.4 Persyaratan Umum Bekerja Di Dalam Ruang Terbatas

2.4.1 Pengurus wajib melakukan identifikasi dan evaluasi terhadap

tempat kerja untuk menentukan apakah terdapat ruang terbatas

dengan ijin khusus.

2.4.2 Jika pada tempat kerja terdapat ruang terbatas dengan ijin khusus,

pengurus wajib menginformasikannya kepada pekerja dengan

memasang tanda bahaya atau peralatan lain yang efektif, mengenai

keberadaan dan lokasi serta bahaya yang terdapat dalam ruang

terbatas yang memerlukan ijin khusus tersebut.

2.4.3 Jika pengurus memutuskan bahwa pekerja tidak diperbolehkan

memasuki ruang terbatas dengan ijin khusus, pengurus wajib

Page 8: Makalah Confined Space

melakukan langkah-langkah untuk mencegah dan melarang pekerja

memasuki ruang terbatas tersebut.

2.5 Persyaratan untuk ruang terbatas yang memerlukan ijin khusus

2.5.1 Peryaratan yang wajib dilakukan untuk memasuki ruang terbatas

dengan ijin khusus

2.5.1.1 Jika penutup akses atau pintu masuk dibuka, pada jalur

tersebut harus dipasang selusur, penutup sementara atau

penghalang sementara lainnya untuk mencegah masuknya

pekerja tanpa disengaja dan untuk melindungi pekerja di

dalam ruang terbatas tersebut dari masuknya benda asing ke

dalam ruangan.

2.5.1.2 Sebelum pekerja memasuki ruangan, udara di dalam

ruangan harus diuji terlebih dahulu, berturut- turut untuk

kadar oksigen, gas dan uap yang mudah terbakar dan

kontaminan udara yang berpotensi berbahaya, dengan

peralatan yang telah dikalibrasi. Setiap pekerja yang

memasuki ruangan atau perwakilan pekerja tersebut, wajib

diberi kesempatan untuk mengawasi pengujian tersebut.

2.5.1.3 Tidak boleh ada udara berbahaya dalam ruangan tersebut

jika terdapat pekerja di dalamnya

2.5.1.4 Wajib menyediakan sistem aliran udara secara kontinyu,

dengan ketentuan sebagai berikut:

2.5.1.4.1 Pekerja tidak boleh memasuki ruangan sebelum

udara berbahaya di dalamnya dibersihkan

terlebih dahulu

2.5.1.4.2 Aliran udara tersebut diarahkan sedemikian rupa

sehingga dapat mencapai area dimana pekerja

akan berada dan harus berlangsung terus

menerus selama pekerja berada di dalam.

2.5.1.4.3 Pengaturan aliran udara tersebut harus diperoleh

dari sumber yang bersih dan tidak boleh

meningkatkan bahaya dalam ruangan

Page 9: Makalah Confined Space

2.5.1.5 Udara dalam ruangan harus diuji secara berkala sesering

mungkin untuk memastikan bahwa pengaturan aliran udara

dapat mencegah akumulasi udara yang berbahaya dalam

ruangan. Setiap pekerja yang memasuki ruangan, atau

perwakilan pekerja tersebut, wajib diberi kesempatan untuk

mengamati proses pengujian tersebut.

2.5.1.6 Jika terdeteksi udara berbahaya selama kegiatan

berlangsung:

2.5.1.6.1 Setiap pekerja harus meninggalkan ruangan

terbatas tersebut secepatnya

2.5.1.6.2 Ruangan harus dievaluasi untuk menentukan

bagaimana udara berbahaya tersebut dapat

terjadi, dan

2.5.1.6.3 Harus dilakukan pemeriksaan untuk melindungi

pekerja dari udara berbahaya tersebut sebelum

kegiatan berikutnya berlangsung

2.5.1.6.4 Pengurus wajib memastikan bahwa ruang

tersebut telah aman dan telah dilakukan

pemeriksaan sebelum kegiatan

berlangsung,melalui pernyataan tertulis, yang

memuat tanggal, lokasi ruang dan tandatangan

petugas pemeriksa. Pernyataan tertulis tersebut

harus dibuat sebelum kegiatan berlangsung dan

dapat dilihat oleh pekerja yang akan melakukan

kegiatan dalam ruang tersebut, atau perwakilan

pekerja tersebut.

2.5.2 Ruang yang diklasifikasikan sebagai ruang terbatas dengan ijin

khusus oleh pengurus, dapat diklasifikasikan kembali sebagai ruang

terbatas tanpa ijin khusus dengan persyaratan berikut.

2.5.2.1 Jika ruang terbatas dengan ijin khusus tersebut tidak

mengandung udara berbahaya, dan jika bahaya di dalamnya

telah dieliminasi tanpa perlu masuk ke dalam ruangan

Page 10: Makalah Confined Space

tersebut, ruang tersebut dapatdiklasifikasikan kembali

sebagai ruang terbatas tanpa ijin khusus selama tetap tidak

terdapat udara berbahaya di dalamnya.

2.5.2.2. Jika dirasakan perlu untuk memasuki ruang tersebut untuk

menghilangkan bahaya di dalamnya, kegiatan tersebut harus

dilakukan sesuai persyaratan pada paragraph sebelumnya.

Jika pengujian dan pemeriksaan selama kegiatan

membuktikan bahwa bahaya dalam ruang tersebut telah

dihilangkan, ruang tersebut dapat diklasifikasikan kembali

sebagai ruang terbatas tanpa ijin khusus selama tetap tidak

terdapat bahaya di dalamnya.

2.5.2.3. Pengurus wajib mendokumentasikan dasar penentuan bahwa

seluruh bahaya dalam ruang terbatas dengan ijin khusus

telah dihilangkan, melalui sertifikasi yang memuat tanggal,

lokasi ruang dan tandatangan petugas yang membuat

penentuan tersebut. Sertifikasi tersebut dapat dibaca oleh

seluruh pekerja yang memasuki ruang tersebut atau oleh

perwakilan pekerja

2.5.2.4. Jika bahaya timbul dalam ruang terbatas dengan ijin khusus

yang telah diklasifikasikan sebagai ruang terbatas tanpa ijin

khusus, seluruh pekerja wajib meninggalkan ruangan.

Pengurus wajib mengevaluasi kembali ruang tersebut dan

menentukan apakah ruang tersebut harus diklasifikasikan

kembali sebagai ruang terbatas dengan ijin khusus.

2.6 Persyaratan Kesehatan Orang yang Bekerja di Ruang Terbatas

2.6.1 Bekerja di ruang terbatas dapat memberikan tekanan fisik dan

psikologis. Hal ini dikarenakan kualitas penerangan yang buruk

dan ruangan yang sempit, dapat menyebabkan gangguan

penglihatan dan keseimbangan karena menurunnya fungsi

koordinasidan peredaran darah yang tidak normal.

2.6.2 Pengurus wajib memastikan petugas yang bekerja di ruang terbatas

dalam keadaan sehat secara fisik dan dinyatakan oleh dokter

Page 11: Makalah Confined Space

pemeriksa kesehatan kerja bahwa petugas tersebut tidak

mempunyai riwayat :

2.6.2.1 Sakit sawan atau epilepsi

2.6.2.2 Penyakit jantung atau gangguan jantung

2.6.2.3 Asma, bronchitis atau sesak napas apabila kelelahan

2.6.2.4 Gangguan pendengaran

2.6.2.5 Sakit kepala seperti migrain ataupun vertigo yang dapat

menyebabkan disorientasi

2.6.2.6 Klaustropobia, atau gangguan mental lainnya

2.6.2.7 Gangguan atau sakit tulang belakang

2.6.2.8 Kecacatan penglihatan permanen

2.6.2.9 Penyakit lainnya yang dapat membahayakan keselamatan

selama bekerja di ruang terbatas

2.7 Persiapan Sebelum Memasuki Confined Space

Memastikan beberapa prosedur telah dijalankan seperti :

Jika memasuki area galian, pastikan dinding galian telah mengikuti

prosedur keselamatan untuk pencegahan longsoran atau pemasangan

dinding pengaman (retaining wall) sehingga dinding galian dibuat 45

derajat.

Jika memasuki ke dalam vessel atau manhole, pastikan sistem LOTO

telah berjalan dan terpasang, sehingga karyawan yang lain tahu bahwa

dalam sistem itu sedang ada proses perbaikan atau pekerjaan sehingga

proses tersebut tidak bisa di running untuk sementara, pastikan juga

fluida yang didalam jalur pipa, vessel atau boiler tersebut telah

dikosongkan atau di drainage

Identifikasi peralatan: nomor dan letak peralatan atau vessel, diagram

bagian - bagian dalamnya, daftar jalur yang di blind, produk atau

material yang berkaitan dengan peralatan yang akan dimasuki Material

Safety Data Sheet (MSDS), misal fluida nya condensate maka harus

tahu MSDS dari material tersebut, kemudian safety pracautions nya

juga harus disiapkan.

Page 12: Makalah Confined Space

Persiapan di lapangan :

1. Cleaning atau pembersihan

2. Purrging

3. Ventilasi

4. Isolasi peralatan (blind, blank, plug or cap, disconnect,

double block and bleed)

5. Gas test

6. Pemutusan arus atau energi

Gambar 2.3: Kartu Pengenal Masuk (Entry Tag) yang ditampilkan

pada pintu masuk ruang tertutup

Gambar 2.4: Pengujian terhadap atmosfir dalam ruang tertutup

Page 13: Makalah Confined Space

2.8 Bahaya - Bahaya dalam Ruang Terbatas

Bekerja dalam ruang terbatas atau tertutup yang bekas berisi zat

hydrokarbon atau bahan kimia lainnya mengandung berbagai jenis bahaya

yaitu :

a) Oksigen defficiency ( kekurangan oksigen )

Bahaya kekurangan oksigen dapat terjadi dalam ruang

terbatas/tertutup atau ruangan yangan memiliki ventilasi kurang baik,

seperti diketahui udara nornal yang yang dihirup untiuk bernafas

mempunyai kadar oksigen 20,9 %, bila oksigen diudara kurang dari 19

% manusia akan mengalkami kesulitan bernafas dan akan

mengakibatkan berbagai gangguan (lemas, pingsan dan dapat berakibat

kematian).

Tabel 2.1 Konsentrasi Oksigen

21% Konsentrasi normal Oksigen diudara

15%-19% Tanda pertama adalah hipoksia. Penuruan kemampuan

untuk bekerja. Dapat menimbulkan gangguan awal pada

sirkulasi paru bagi yang memiliki masalah pernapasan

(sesak napas)

12%-14% Proses pernapasan mulai berat, laju napas mulai naik, dan

mulai terjadi gangguan koordinasi otot, persepsi dan

penilaian.

10%-12% Laju pernapasan makin cepat dan dalam, penilaian makin

buruk dan bibir mulai biru.

8%-10% Gagal mental, tidak sadar, pingsan, pucat, bibir biru, mual,

muntah, tidak mampu bergerak.

6%-8% 6 menit, 50% kemungkinan meninggal8 menit, 100%

kemungkinan meninggal

4%-6% Koma dalam 40 detik, kejang, pernapasan terhenti, dan

meninggal

Page 14: Makalah Confined Space

b) Bahaya keracunan

Didalam ruang – ruang terbatas sering ditemukan gas – gas

berbahaya bagi manusia, pada tangki, bejana atau aparat lain bekas

berisi minyak atau gas bumi sering ditemukan senyawa hydrokarbon,

CO, CO2, H2S dll, gas tersebut mempunyai sifat - sifat tertentu serta

efek keracunan terhadap manusia. Untuk itu sebelum memsuki ruang

terbatas atau tertutup harus diyakinkan terlebih dahulu bahwa ruangan

tersebut telah bebas dari zat – zat berbahaya.

c) Bahaya kebakaran dan peledakan

Pada tangki – tangki, bejana, vessel atau ruangan lainnya yang

bekas mengandung zat mudah terbakar dapat terjadi bahaya kebakaran

atau peledakan, walaupun suatu tangki atau bejana telah dikosongkan

dari isinya mungkin masih ditemukan sisa kotoran, kerak, media

absorbent didalamnya dan sebagainya yang masih cukup potensial

untuk menimbulkan gas – gas yang mudah terbakar. Campuran gas dan

udara dalam jumlah yang cukup akan membentuk campuran yang

mudah meledak dan mengakibatkan bahaya kebakaran atau peledakan.

Apabila campuran tersebut terkena atau mendapat sumber panas yang

cukup akanmengakibatkan terjadinya kebakaran atau peledakan.Bila

seseorang memasuki ruang terbatas atau tertutp harus memperhitungkan

kemungkinan adanya campuran mudah terbakar ini sehingga harus

mencegah adanya sumber panas atau api yang terjadi seperti gesekan

logam, benturan dan sebagainya.

Api terbuka

Yaitu sumber api yang berasal dari pekerjaan pengelasan dan

lainnya yang terdapat di sekitar lokasi kerja.

Percikan bunga api

Bisa timbul karena pergesekan atau benturan antara bahan logam,

misalnya antara palu besi dengan dinding tangki, bejana atau benda

logam mengenai logam lainnya dan sebagainya. Kemungkinan lain

Page 15: Makalah Confined Space

berasal dari exhoust motor atau alat-alat lainnya yang

menggunakan sumber daya listrik.

Listrik statis

Menurut berbagai penelitian bahwa listrik statis ini ternyata cukup

mampu sebagai sumber panas dari salah unsur segi tiga api (fire

triangle) bila udara dan bahan bakar di sekitarnya telah berada

dalam batas ledak. Listrik statis terjadi karena pergesekan fluida

gas atau cair dan zat padat pada suatu benda isolator yang

berbentuk selang, pipa dan sebagainya, apabila muatan listrik statis

yang terakumulasi telah cukup maka ion positip atau negatif akan

berpindah sehingga terjadi listrk statis yang dapat menghasilkan

energi panas tinggi, guna mencegah terjadinya listrik statis pada

selang atau pipa diberi grounding.

Sulfida besi

Sulfida besi sering ditemukan pada tangki-tangki minyak atau

bejana-bejana pada kilang gas alam bila mana terkena udara

(oksigen) dapat bereaksi dengan sendirinya dan mampu

menyalakan gas yang mudah terbakar (proses pyrophoric).

d) Bahaya kecelakaan

Suatu ruangan terbatas atau tertutup merupakan tempat kerja

yang tidak menyenangkan, disamping bahaya-bahaya diatas sering pula

terjadi kecelakaan lainnya yang disebabkan oleh kondisi tidak aman

yang terdapat dalam ruang tersebut diantaranya:

- Kurangnya ventilasi sehingga debu, gas dapat terakumulasi

- Panas yang tinggi

- Ruang gerak terbatas

- Penerangan yang kurang baik

- Bahaya benturan dan sebagainya

2.9 Izin atau Work Permit

1. Izin hanya berlaku untuk periode atau batas waktu tertentu.

2. Izin harus disiapkan oleh seorang yang berwenang (biasanya 

supervisor atau orang yang ditunjuknya)

Page 16: Makalah Confined Space

3. Izin harus ditempelkan secara jelas di pintu masuk ruang terbatas.

4. Semua izin yang dikeluarkan harus dicatat.Izin harus dikembalikan

2.10 APD (Alat Pelindung Diri)

Bila pekerja akan memasuki ruang terbatas atau tertutup untuk

melakukan suatu pekerjaan diperlukan alat-alat keselamatan sebagai

berikut :

a. Respirator (alat bantu pernafasan)

-    Gas masker

-    Air supply system

b. Tali penyelamat

c. Sarung tangan

d. Sepatu karet

e. Topi keselamatan

f. Pelindung kepala dengan tali dagu.

g. Kacamata atau pelindung mata.

h. Pelindung telinga.

i. Senter yang aman secara intrinsik.

j. Baju Pelindung (pakaian pelindung)

k. ELSA, EEDB atau alat bantu bernafas lainnya.

l. Oksigen portable atau indikator gas.

Gambar 2.5: Perlengkapan ELSA yang digunakan

2.11 Pelaksanaan Pekerjaan Ruang Terbatas

(pre-use inspection) pemeriksaan peralatan, equipment, APD, gas

tester, alat-alat emergency, dll.

(pre-job meeting) pemeriksaan prosedur, hazards dan emergency

plant.

Page 17: Makalah Confined Space

Penempatan alat baik peralatan kerja atau peralatan emergency yang

benar dan tepat.

(confined space checklist) memeriksa isolasi telah terpasang pada

tempatnya dengan menggunakan isolation sheet.

(LOTO procedure) setelah semua dilakukan baru dikeluarkan work

permit atau izin kerja dan selanjutnya diadakan first entry.

2.12 Post Check

Inspeksi akhir diperlukan untuk menyakinkan bahwa semuanya

sudah kembali seperti semula dengan mengadakan pemeriksaan:

a. Periksa tidak ada peralatan yang tertinggal.

b. Semua orang sudah keluar.

c. Semua isolasi sudah dibuka dan posisinya benar.

d. Semua permit sudah dikembalikan.

2.13 Prosedur Penyelematan di Ruang Terbatas

Jika personil yang ada dalam ruang tertutup mengalami kesulitan dan

harus diselamatkan, penyelamatan harus dilakukan secepat mungkin.

Waktu bertahan hidup dalam keadaan kekurangan oksigen atau atmosfir

gas sangat terbatas.Secara khusus, pada kapal tangker dan kapal-kapal

lainnya yang mengangkut produk-produk yang mudah terbakar, seluruh

peralatan haruslah tipe yang disetujui (dan harus tahan terhadap percikan

saat dibutuhkan) dan untuk mempercepat proses penyelamatan, merupakan

tindakan yang bagus untuk meletakan peralatan keselamatan pada pintu

masuk menuju ruangan. Peralatan-peralatan tersebut termasuk:

a. SCBA (alat bantu pernafasan) dengan silinder cadangan yang terisi

penuh.

b. Menggunakan jaring pengaman dan penyelamatan. Jaring pengaman

harus memiliki panjang dan kekuatan yang sesuai dan dapat

dilepaskan bila terjadi belitan.

c. Senter penerangan.

d. Tandu

e. Penganalisa gas, meteran oksigen.

f. Peralatan resusitasi

Page 18: Makalah Confined Space

g. Sarana untuk mengangkat orang yang membutuhkan pertolongan,

misalnya tandu

Perencanaan penyelamatan : harus diskusi dan yakinkan semua personil

tahu dan mengerti :

a. peralatan

b. penugasan personil

c. aba - aba yang disepakati

d. safe area

Gambar 2.6: Peralatan darurat ditempatkan pada pintu masuk ruang

tertutup

Ingat : 60 % korban di ruang terbatas menimpa penolong atau rescuer  

Ada 7 langkah umum yang dilakukan dalam situasi emergency : 

a. Membunyikan alarm. 

b. Mengamati situasi. 

c. Memakai APD

d. Minta bantuan. 

e. Sadarkan atau first aid

f. Bantuan medis

Page 19: Makalah Confined Space

Gambar 2.7: tindakan penyelamatan yang dilakukan pada pekerja

confined space

2.14 Contoh kecelakaan

Contoh 1

PANGKALAN KERINCI - Kecelakaan kerja yang menimpa

karyawan PT. Riau Prima Energi (RPE) yang menyebabkan korban

meninggal dunia dan tiga karyawan rekanan PT. Naga Berlian Sejati

(NBS) yang harus diopname karena gangguan pernafasan. Penyebab

kejadian masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Kecelakaan terjadi

pada saat keempat orang korban menjalankan tugas pengisian bahan

kimia Sulfamic Acid kedalam tangki untuk pembersihan pipa Green

Liquor, karyawan RPE dan ketiga karyawan rekanan tidak dalam safety

standard kerja yang dianjurkan, namun hanya menggunakan masker

biasa. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Tenaga kerja Kabupaten

Pelalawan, Nasri FE kepada wartawan, di kantornya usai menerima

perwakilan PT. RPE yang menyampaikan laporan kecelakaan kerja yang

terjadi Senin dini hari. "Informasi yang kita dengar dari mereka bahwa

saat kejadian karyawan tersebut menggunakan masker biasa, bukan

masker standar khusus untuk bahan bahan kimia berbahaya," jelasnya.

Ditambahkan Nasri, dari laporan pihak perusahaan kepadanya, safety

standard untuk antisipasi zat kimia berbahaya sudah disediakan

perusahaan, namun karena karyawan dilapangan sudah terbiasa dengan

masker ala kadarnya, sehingga kecelakaan kerja seperti itu tidak

terelakkan lagi. "Dari pihak perusahaan melaporkan bahwa sudah

menyediakan safety standar namun karena sudah terbiasa dengan masker

yang biasa, hingga akibatnya seperti ini," lanjutnya.Padahal tempat

terjadinya kecelakaan bukan didalam ruangan yang memiliki dampak

yang cukup besar dan reaksi kimia yang cepat terhadap orang menghirup

udara dalam ruangan tersebut, namun kejadiannya di ruangan terbuka.

"Kejadiannya itu diruangan tertutup, melainkan di ruangan terbuka,

hanya saja safetynya yang standar hingga menyebabkan korban

meninggal akibat menghirup zat kimia Sulfamic Acid," kata Nasri.

Page 20: Makalah Confined Space

Setelah mendapatkan laporan adanya kecelakaan kerja di PT. RPE,

ditambahkan Nasri, pihaknya sebenarnya ingin meninjau tempat

kejadian, namun saat ini di TKP tengah dipasang police line menandakan

masih berada dalam penyelidikan pihak kepolisian."Sebenarnya saya

mau kesana meninjau lokasi kejadian, karena masih terpasang police line

jadi saya tunggu saja sampai selesainya penyelidikan oleh pihak

kepolisian, siap itu baru kita masuk," imbuh Nasri. Sebelumnya, pihak

PT. RPE yang diwakili oleh EIR Head, R Elwan Sumantri didampingi

GA Head, Jazril menyerahkan laporan kecelakaan kerja di PT RPE

kepada Kadisnakertrans Kabupaten Pelalawan Nasri FE. Di dalam

laporan yang disampaikan PT. RPE disebutkan bahwa kecelakaan terjadi

pada saat pengisian bahan kimia Sulfamic Acid kedalam tangki untuk

pembersihan pipa Green Liquor pada hari Senin (10/9/12) pada pukul

01.30 WIB dini hari. Tempat kejadian disebutkan pada FLS Station

Evaporator Plant sedangkan penyebab terjadinya kecelakaan, didalam

laporan PT. RPE disebutkan bahwa masih didalam penyelidikan atau

investigasi. PT RPE juga melaporkan nama-nama yang menjadi korban

dalam kecelakaan tersebut yakni Agus Siswanto dengan No ID 10010684

karyawan PT. RPE, sedangakn ketiga korban lainnya M Jimmy (38),

Nofrizal (24) dan Umay (18) merupakan karyawan perusahaan rekanan

PT. Naga Berlian Sejati yang saat ini masih di rawat di RS. Kepada

wartawan Elwan mengatakan, maksud kedatangannya ke Disnakertrans

untuk melaporkan kecelakaan kerja yang terjadi di PT. RPE disertai

dengan kronologis singkat kejadian. "Kedatangan kita untuk melaporkan

telah terjadinya kecelakaan kerja di RPE ke Disnakertrans, dengan nama

korban dan kronolisnya," ujar Elwan.Mengingat kecelakaan terjadi pada

Senin dini hari namun baru dilaporkan pada Rabu ke Disnakertrans

Pelalawan, Elwan berkilah bahwa sebelumnya kasus kecelakaan kerja itu

tengah disidik oleh pihak kepolisian. "Kemaren dalam penyelidikan

kepolisian dan hari ini kita laporkan ke Disnakertrans," kilah Elwan. Saat

diminta menjelaskan kronologis kejadian secara rinci, Elwan enggan

menjelaskan dengan beralasan bahwa telah disidk secara detail oleh

Page 21: Makalah Confined Space

kepolisian, "secara detailnya telah disidik oleh polisi,".Ketika diminta

penjelasan bagaimana kecelakaan bisa terjadi, apakah disebabkan oleh

kelalaian karyawan atau safety yang disediakan perusahaan tidak sesuai

standar yang ditetapkan? Elwan enggan berkomentar."Saya hanya bagian

hubungan industrial, masalah penyebab kecelakaan saya tidak bisa

menjawabnya," pungkasnya.

Contoh 2

Kecelakaan kerja di Gorong-gorong ITC Cempaka Mas - Jakarta (2005)

Berikut beberapa penyebab yang berpotensi mengakibatkan

kecelakaan diatas :

tidak ada identifikasi ruang terbatas

tidak ada petugas kompeten dan fit

tidak ada prosedur ijin masuk/kerja pada ruang terbatas

pekerjaan dilakukan oleh pihak ke-3 (subkontraktor) yang tidak

mengetahui karakteristik ruang terbatas

tidak ada perencanaan kerja

tidak tersedianya peralatan yang standar

Page 22: Makalah Confined Space

tidak tersedianya APD Standar

tidak tersedianya sistem penyelematan. 

BAB III

KESIMPULAN

Definisi menurut OSHA (lembaga K3 Amerika), Confined space

adalah sebuah ruangan yang mempunyai tiga karakteristik, yaitu:

Mempunyai luas yang terbatas dan dikonfigurasi agar tubuh

pekerja dapat masuk dan melakukan tugasnya.

Mempunyai keterbatasan pintu untuk masuk dan keluar.

Tidak didisain untuk pekerjaan yang terus menerus.

Contoh-contoh dari Confined space dapat kita jumpai di:

Boiler, Furnace (tungku),

Jalur pipa, lubang, stasiun pompa

Septic tank, sewage digestor,

Silo, Tangki penyimpanan,

Terowongan, duct, Tangki (Ballast tank, fuel tank, water tank),

dll

Confined space berpotensi menimbulkan bahaya karena adanya

bahan kimia dan aktifitas yang dilakukan didalamnya. Ventilasi yang

buruk akan menimbulkan akumulasi bahan kimia (gas/uap) berbahaya

didalam ruangan tersebut. Beberapa aspek penting yang harus

diperhatikan dari bahaya confined space adalah:

a. Oksigen defficiency ( kekurangan oksigen )

b. Bahaya keracunan

c. Bahaya kebakaran dan peledakan

d. Bahaya kecelakaan

e. Hambatan dalam ruangan tersebut;

f. Kurangnya pencahayaan dan visibilitas;

Page 23: Makalah Confined Space

g. Listrik;

h. Kebisingan yang berlebihan;

i. Panas;

j. Tenggelam kedalam kantong cairan;

k. Terkena benda jatuh;

l. Adanya peralatan internal / mesin (mixer, penukar panas,)

m. Sulit akses dan jalan keluar;

n. Jatuh dari ketinggian (kolom, dll);Dll.

Mengingat banyaknya bahaya yang dapat terjadi ketika pekerja

bekerja di ruang terbatas atau confined space pekerja diwajibkan

memiliki ijin kerja tau lebih dikenal dengan work permit. Pekerja bisa

meminta work permit pada ahli k3 atau supervisor yang ditunjuk di tiap

pabrik atau tempat kerja. Selain work permit pekerja juga haru memakai

Alat Pelindung Diri (APD) yang lengkap,APD yang diperlukan antara

lain :

a. Respirator (alat bantu pernafasan)

-    Gas masker

-    Air supply system

b. Tali penyelamat

c. Sarung tangan

d. Sepatu karet

e. Topi keselamatan

f. Pelindung kepala dengan tali dagu.

g. Kacamata atau pelindung mata.

h. Pelindung telinga.

i. Senter yang aman secara intrinsik.

j. Baju Pelindung (pakaian pelindung)

k. ELSA, EEDB atau alat bantu bernafas lainnya.

Seseorang yang masuk ke dalam ruang confined space harus

mengisi Log In / Out Lembar dengan namanya, waktu masuk dan tanda

tangan. Ketika orang tersebut ke luar dari ruang confined space ia juga

harus mengisi Log In / Out Lembar dengan waktu dan tanda

Page 24: Makalah Confined Space

tangan.Selain pekerja harus memiliki work permit dan memakai APD

yang lengkap , ruang kerja atau confined harus di periksa dan dipastikan

bahwa ruang confined space sudah aman untuk dimasuki para

pekerja.Perlu di ingat pekerja harus didampingi satu orang yang harus

tetap berada di luar ruangan untuk mengantisipasi terjadi kejadian diluar

kendali atau kecelakaan makapekerja yang didalam ruang cofined space

bisa tertolong dengan cepat.

Page 25: Makalah Confined Space

Lampiran 1. Contoh work permit

Page 26: Makalah Confined Space

DAFTAR PUSTAKA

OHSAS 18001:2007

http://d.yimg.com/kq/groups/1051902/1592620420/name/

Pedoman+K3+di+Ruang+Terbatas.pdf diakses terakhir pada tanggal

26 Februari 2013

http://wfbaskoro2011.blogspot.com/2012/06/mengenal-confined-space-

pengendalian.html diakses terakhir pada tanggal 28 Februari 2013

http://ergonomi-fit.blogspot.com/2012/11/penyelamatan-di-tempat-kerja-

ruang.html diakses terakhir pada tanggal 26 Februari 2013

http://q-hse.com/health-safety-a-environment/safety-practice/83-metode-

kerja-dan-pengendalian-kondisi-bekerja-di-ruang-terbatas-confined-

space diakses terakhir pada tanggal 26 Februari 2013

http://riautrust.com/read-3407--safety-tak-standar-penyebab-kecelakaan-

kerja-pt-rapp.html diakses terakhir pada tanggal 26 Februari 2013

http://img.docstoccdn.com/thumb/orig/54222356.png diakses terakhir pada

tanggal 26 Februari 2013

http://hse-edi.blogspot.com/ diakses terakhir pada tanggal 28 Februari 2013

http://danarpradhipta.blogspot.com/2012/01/confined-space.html diakses

terakhir pada tanggal 26 Februari 2013

http://healthsafetyprotection.com/bahaya-confined-space/ diakses terakhir

pada tanggan 01 Maret 2013

http://hr-interanekalestarikimia.blogspot.com/2012/09/pelatihan-confined-

spaces.html diakses terakhir pada tanggal 03 Maret 2013

http://igedesumantra999.wordpress.com/category/umum/ diakses terakhir

pada tanggal 03 Maret 2013

Page 27: Makalah Confined Space