Infeksi Fasial Space

28
INFEKSI FASIAL SPACE Drg. Debby Hendrawan, Sp.KG

description

bgnfg

Transcript of Infeksi Fasial Space

Page 1: Infeksi Fasial Space

INFEKSI FASIAL SPACE

Drg. Debby Hendrawan, Sp.KG

Page 2: Infeksi Fasial Space

Fascia adalah jaringan ikat fibrous yang membungkus otot dan memisahkan suatu otot dengan otot yang lain. Fascia tersusun atas lapisan-lapisan jaringan ikat tipis, disebut dengan fascial planes.

Ruang antara fascia dan fascial planes ini merupakan potensial spaces yang sebenarnya tidak ada pada keadaan normal, tetapi bila perlekatan jaringan ikat ini rusak oleh karena proses penyebaran infeksi, maka ruang ini bisa terisi dan membesar oleh karena adanya produk radang.

Potensial space ini disebut dengan fascial spaces.

Page 3: Infeksi Fasial Space

Fascial space yang terlibat dalam penyebaran infeksi dari gigi disebut fascial space primer, infeksi yang meluas dari fascial space primer menuju fascial space sekunder yang letaknya lebih posterior dari fascial space primer.

Fascial space primer pada RA : canine space, buccal space dan infratempotal space

Fascial space primer pada RB : buccal space, submandibular space, submental space, sublingual space

Page 4: Infeksi Fasial Space

Fascial space sekunder : superficial and deep temporal space, sibmasseteric space, pterygomandibular space, lateral pharyngeal space, retropharyngeal space, dan prevertebral space.

Page 5: Infeksi Fasial Space

INFEKSI PADA FASCIAL SPACE PRIMER

Canine space infectionCanine space adalah ruang yang terletak

diatas perlekatan m. levator anguli oris dan dibawah perlekatan m. levator labii superior.

Gejala klinis adalah pembengkakan wajah bagian anterior sampai mendekati canthus medialis dari mata. Terdapat fluktuasi pada lateral nares dan bisa terjadi obliterasi sulkus nasolabialis. IO pembengkakan pada sulcus labialis.

Page 6: Infeksi Fasial Space

Buccal space infectionBuccal space adalah ruang potensial yang dibatasi

olah kulit wajah pada bagian lateral dan m. Buccinator di sebelah medial. Space ini terlibat dalam penyebaran infeksi gigi RA (terutama M) apabila pus menembus tulang alveolar di atas perlekatan m. Buccinator. Meskipun agak jarang infeksi dari gigi M RB juga bisa menyebabkan buccal space infection jika merusak tulang diatas perlekatan m. Buccinator

Gambaran klinis dari buccal space abscess adalah pembengkakan pada pipi, batas tidak jelas, warna kemerahan, palpasi sakit.

Page 7: Infeksi Fasial Space

Pada buccal space terdapat bantalan lemak buccal,

duktus stensen’s dan arteri fasialis. Infeksi pada

space ini mudah didiagnosa karena terdapatnya

tanda pembengkakan pada pipi yang

menyertainya sakit gigi M atau P. Fluktuasi terjadi

biasanya di kutan. Usaha untuk membuat

fluktuasi secara langsung secara intra oral dengan

kumur air hangat adalh sia sia, dan drainase

intraoral melalui mukosa, submukosa dan m.

Buccinator akan mengalami kesulitan.

Page 8: Infeksi Fasial Space

Drainase kutan seharusnya dilakukan pada inferior

dari titik fluktuasi, disertaidiseksi tumpul dalam

kedalam dan batas-batas ekstrim space.

Kandungan nanah dapat memenuhi space

sehingga tampak sangat besar. Untuk itu perlu

hati-hati adanya percabangan saraf pada n.

facialis. Lazimnya insisi dan drainase terletak

tepat pada inferior dari duktus sensens.

Page 9: Infeksi Fasial Space

 Infratemporal space infection Infratemporal space terletak disebelah posterior

dari maksila,dibatasi oleh sisi lateral prosesus pterygoideus di sebelah medial, basis cranii di sebelah superior, dan infra temporal space berhubungan dengan deep temporal space di sebelah lateral.

Infeksi dari infratemporal space dapat menyebar ke :

Superior dari deep temporal space Inferior dari pterygomandibular space Sinous cavernous dan menyebabkan septic

thrombosisi dari sinus cavernous

Page 10: Infeksi Fasial Space

Odontogenisc source berasal dari M3 RA. Tanda

klinis berupa rasa sakit dan trismus,

pembengkakan di sebelah anterior dari telinga,

dan dapat menunjukkan gejala cavernuos sinus

thrombosis dan abses otak.

Page 11: Infeksi Fasial Space

Trombosis Sinus CavernousInfeksi odontogen RA dapat juga menyebar melalui

aliran darah (hematogen) menyebabkan thrombosis sinus cavernous. Bakteri bisa menyebar ke arah posterio melalui plexus pterygoideus dan vena emmisariae, atau ke arah anterior melalui vena angularis dan vena pohtalmicus inferior atau superior menuju sinus cavernous. Vena pada daerah wajah dan orbita tidak memiliki katup sehingga memungkinkan aliran darah mengalir bolak balik. Akibatnya bakteri dapat mengikuti sistem drainase vena dan mengkontaminasi sinus cavernous dan dapat menyebabkan kematian, sehingga diperlukan perawatan medis ataupun bedah yang intensif.

Page 12: Infeksi Fasial Space

Submental spaceSebuah facial space potensial pada dagu dan sering

terjadi infeksi, baik secara langsung dari incisive RB ataupun secara tidak langsung dari submandibular space.

Submental space terletak dibawah dagu dan dibatasi oleh kulit serta otot, bagian lateral oleh otot digastricus venter anterior, bagian dalam oleh otot mylohyoid, bagian superior oleh fascia servicalis dalam, otot platysma, fascia superficialis dan kulit.

Page 13: Infeksi Fasial Space

Jika infeksi dari Incisive keluar melalui bagian labial dari tulang mandibula, inferior dari perlekatan otot akan melibatkan submental space.

Dagu akan tampak membesar, tampak jelas dan bersifat erytena.

Drainase adalah penyelesaian terbaik di daerah cutan, insisi secara horizontal di bagian paling inferior dari dagu dibuat berdasarkan drainase dan estetika terhadap bekas luka tersebut.

Page 14: Infeksi Fasial Space

Pola penyebaran dari submental space : Menyebar ke submandibular space kemdian

melanjut pada parapharyngeal   space Ke arah inferior menuju fascial plane dari leher Ke arah superior menuju sublingial space

Page 15: Infeksi Fasial Space

Sublingual space infectionSublingual space dibatasi oleh mukosa dasar mulut

disebelah superior, sisi medial mandibula disebelah lateral, dan m. Mylohyoid di sebelah inferior. Infeksi ini paling sering disebabkan oleh gigi M1 RB dan bisa juga M2 RB yang akarnya relatif pendek.

Gambaran klinis :pembengkakan pada mukosa dasar mulut, kemerahan, palpasi sakit. Bila abses cukup besar maka pembengkakan bisa menjadi bilateral dan lidah terangkat. Tidak ada pembengkakan EO

Infeksi dari sublingual space pola penyebarannya : Postero-inferior menuju submandibular space Postero-lateral menuju parapharyngeal space Postero-lateral menuju pterygomandibular space

Page 16: Infeksi Fasial Space

Submandibular Space InfectionSubmandibular space adalah ruang yang dibatasi

oleh m. Mylohyoid di sebelah suprior, sisi medial mandibula disebelah lateral, m. Platysma dan kulit di sebelah inferior, batas postrior berhubungan dengan fascial space sekunder.

Penyebab utamanya adalah gigi M3 RB karena penyebaran infeksi ini hampir selalu ke lingual dan pus masuk ke dalam submandibular space.

Page 17: Infeksi Fasial Space
Page 18: Infeksi Fasial Space

Gambaran klinis : pembengkakan EO di daerah submandibula pada satu sisi, kemerahan, palpasi (+) dan terdapat fluktuasi.

Infeksi submandibular space dapat menyebar ke arah :

Perluasan infeksi ke sublingual space Ke arah medial berlawanan dengan

submandibular space Ke inferior menuju fascial plane dari leher Posterior menuju parapharyngeal spaces dan

pterygomandibular spaces Supero-posterior menuju deep temporal space

Page 19: Infeksi Fasial Space

 Ludwig’s AnginaLudwig’s angina adalah selulitis yang melibatkan

submandibular space dan sublingual space secara bilateral dan submental space. Infeksi ini disebut juga dengan phlegmon dasar mulut. Selulitis yang terjadi sangat cepat dan bisa menyebar ke fascial space sekunder.

Penyebab utamanya adalah infeksi dari gigi-gigi rahang bawah, tetapi bisa juga disebabkan oleh faktor lain seperti sialedinitis kelenjar submandibularis, fraktur mandibula, laserasi jaringan lunak, luka tusuk pada mukosa dasar mulut, atau infeksi sekunder dari lesi ganas di RM.

Page 20: Infeksi Fasial Space

Pada Ludwig’s angina kondisi fisik penderita pada

umumnya jelek.

Gambaran klinis ludwig’s angina cukup spesifik

yaitu : mulut penderita tampak selalu terbuka,

pembengkakan EO pada regio submandibularis

bilateral dan regio submentalis, konsistensinya

keras, IO terdapat pembengkakan pada dasar

mulut dan lidah terangkat sehingga penderita

mengalami kesulitan bernapas dan menelan.

Page 21: Infeksi Fasial Space

Ludwig’s angina merupakan infeksi yang serius

karena : infeksi dapat menyebar ke fascial spaces

yang lebih dalam (masticator

spaces/parapharyngeal space), dapat

menyebabkan sepsis, dan bisa menyebabkan

obstruksi saluran pernapasan bagian atas.

Kematian dalam waktu cepat biasanya diakibatkan

oleh karena obstruksi saluran pernapasan bagian

atas tersebut.

Page 22: Infeksi Fasial Space

Perawatan meliputi : antibiotik dosis tinggi, multiple

incision pada submandibular space dan

submental space, dan pemberian terapi suportif.

Bila terjadi penyumbatan pada saluran pernapasan

bagian atas perlu dilakukan tracheostomy. Bila

kondisi akut telah reda gigi penyebab harus

segera dicabut.

Page 23: Infeksi Fasial Space

Subcutan AbscessInfeksi pada beberapa fascial space seperti canine

space, buccal space, submental space atau submandibular space pada umumnya akan menjadi subcutan abscess, yakni suatu tahap dari perjalanan abses dimana pus telah terkumpul dibawah ermukaan kulit.

Pada subcutan abses biasanya keradangan yang ada sudah menjadi kronis sehingga gejala subjektif tidak separah seperti kondisi sebelumnya.

Gambaran klinisnya adalah : pembengkakan EO disertai terbentuknya inti abses yang berwarna kemerahan, batas jelas dan terdapat fluktuasi.

Page 24: Infeksi Fasial Space

Seperti halnya pada vestibular abses, pus pada subcutan abses ini letaknya sangat superfisial sehingga abses bisa pecah dengan sendirinya, yang disebut dengan drainase spontan.

Drainase spotan dapat mengakibatkan jaringan parut yang tentu akan menimbulkan masalah kosmetik di kemudian harinya.

Untuk mencegah drainase spontan dibuat insisi pada inti abses kemudian dilakukan rainase dengan hemostat untuk mengeluarkan nanahnya.

Agar luka insisi tidak menutup kembali perlu dipasang draine dan dipertahankan selama beberapa hari.

Page 25: Infeksi Fasial Space

Yang perlu diingat adalah setelah insisi operator

tidak boleh melakukan penekanan pada abses

dengan tujuan untuk mengeluarkan nanah

sebanyak mungkin. Tindakan ini sangat

berbahaya karena justru bisa menyebabkan

penyebaran infeksi.

Page 26: Infeksi Fasial Space

 INFEKSI PADA FASCIAL SPACE SEKUNDER

Infeksi pada fascial spaces primer bila tidak mendapatkan perawatan yang memadai akan dapat menyebar ke arah posterior yakni ke fascial space sekunder.

Infeksi pada fascial space sekunder sifatnya lebih serius, dapat menimbulkan komplikasi dan morbiditas yang lebih tinggi, dan perawatannya lebih sulit.

Page 27: Infeksi Fasial Space
Page 28: Infeksi Fasial Space