MAKALAH - cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com€¦ · MAKALAH TAFSIR II ”Ayat-Ayat Al ......

19
MAKALAH TAFSIR II Ayat-Ayat Al-Quran tentang Pendidikan MultikulturalDisusun Sebagai Bahan Kajian Pada Mata Kuliah Tafsir II Dosen Pengampu : Cecep Hilman,M.Ag Disusun Oleh : Kelompok 11 Elma Sonia Faizal Fitri Rahayu Nurqolby Semester 6 Reguler JURUSAN TARBIYAH PROGRAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI ) SUKABUMI Jl. Lio Balandongan Sirnagalih No.74 Kec.Citamiang Kota Sukabumi

Transcript of MAKALAH - cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com€¦ · MAKALAH TAFSIR II ”Ayat-Ayat Al ......

Page 1: MAKALAH - cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com€¦ · MAKALAH TAFSIR II ”Ayat-Ayat Al ... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keragaman kebudayaan oleh masyarakat lazim

MAKALAH

TAFSIR II

”Ayat-Ayat Al-Quran tentang Pendidikan Multikultural”

Disusun Sebagai Bahan Kajian Pada

Mata Kuliah Tafsir II

Dosen Pengampu : Cecep Hilman,M.Ag

Disusun Oleh :

Kelompok 11

Elma Sonia Faizal

Fitri Rahayu Nurqolby

Semester 6 Reguler

JURUSAN TARBIYAH PROGRAM PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI )

SUKABUMI

Jl. Lio Balandongan Sirnagalih No.74 Kec.Citamiang Kota Sukabumi

Page 2: MAKALAH - cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com€¦ · MAKALAH TAFSIR II ”Ayat-Ayat Al ... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keragaman kebudayaan oleh masyarakat lazim

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya dan atas kehendak-Nya makalah ini

dapat diselesaikan.Sholawat beriring salam, semoga tetap tercurahkan kepada

Nabi Agung yakni Nabi Muhammad SAW manusia termulia sepanjang

zaman . Makalah ini sengaja dibuat penulis untuk memenuhi tugas Mata

Kuliah Tafsir II .

Dalam menyelesaikan makalah ini penyusun banyak mengalami kesulitan.

Namun berkat bimbingan dosen juga dari berbagai pihak akhirnya makalah

ini dapat diselesaikan . Penyusun mengucapkan terimakasih kepada pihak-

pihak yang telah membantu penulis dalam pelaksanaan pembuatan makalah

ini agar dapat terwujud dengan baik.

Sukabumi,18 Maret 2018

Penyusun

i

Page 3: MAKALAH - cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com€¦ · MAKALAH TAFSIR II ”Ayat-Ayat Al ... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keragaman kebudayaan oleh masyarakat lazim

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2

C. Tujuan Masalah .............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Multikultural……………………………3

B. Pendidikan Multikultural dalam Ayat-Ayat Al-Qur’an ............. 4

C. Implementasi Pendidikan Multikultural dalam PAI…….……..12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 15

B. Saran ................................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..16

ii

Page 4: MAKALAH - cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com€¦ · MAKALAH TAFSIR II ”Ayat-Ayat Al ... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keragaman kebudayaan oleh masyarakat lazim

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keragaman kebudayaan oleh masyarakat lazim disebut multikultural.

Indonesia adalah salah satu negara multikultural terbesar di dunia, ditinjau dari

kondisi sosio-kultural maupun geografis yang begitu beragam dan luas.

Wilayahnya luas yang terdiri dari ribuan pulau, keragaman budaya, suku, ras dan

agama adalah sebuah kekayaan yang dimiliki bangsa ini.

Kitab suci al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

merupakan landasan pokok agama islam dalam semua sisi kehidupan ummatnya.

al-Qur’an memberikan hujjah dan bukti penjelasan tentang prinsip-prinsip Islam

yang menjadi intisari dakwah. Dengan redaksi yang jelas dan akurat, memberi

petunjuk kepada orang Islam tentang kekuasaan Allah, agar manusia menjadi

masyarakat yang ideal di dunia.

Islam adalah agama universal yang menjunjung tinggi nilai-nilai

kemanusiaan, persamaan hak dan mengakui adanya keragaman latar belakang

budaya dan kemajemukan. Multikultural menurut Islam adalah sebuah aturan

Tuhan (sunnatullah) yang tidak akan berubah, juga tidak mungkin dilawan atau

diingkari. Setiap orang akan menghadapi kemajemukan di manapun dan dalam hal

apapun Ungkapan ini menggambarkan bahwa Islam sangat menghargai

multikultural karena Islam adalah agama yang dengan tegas mengakui perbedaan

setiap individu untuk hidup bersama dan saling menghormati satu dengan yang

lainnya.

Page 5: MAKALAH - cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com€¦ · MAKALAH TAFSIR II ”Ayat-Ayat Al ... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keragaman kebudayaan oleh masyarakat lazim

B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian pendidikan multikultural ?

2. Apa saja surat yang ada dalam quran tentang pendidikan multicultural?

3. Bagaimana implementasi pendidikan multicultural dalam PAI ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian pendidikan multikultural

2. Untuk mengetahui surat yang ada dalam quran tentang pendidikan

multikultural

3. Untuk mengetahui implementasi pendidikan multicultural dalam PAI

Page 6: MAKALAH - cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com€¦ · MAKALAH TAFSIR II ”Ayat-Ayat Al ... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keragaman kebudayaan oleh masyarakat lazim

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Multikultural

Pendidikan multikultural secara etimologis berasal dari dua kata yakni

pendidikan dan multikultural. Pendidikan dapat diartikan sebagai proses

pengembangan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha

mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran, pelatihan, proses, perbuatan,

dan cara-cara yang mendidik.

Sedangkan istilah multikultural sebenarnya merupakan kata dasar yang

mendapat awalan. Kata dasar itu adalah kultur yang berarti kebudayaan,

kesopanan, atau pemeliharaan sedang awalannya adalah multi yang berarti

banyak, ragam, aneka. Dengan demikian multikultural berarti keragaman budaya,

aneka, kesopanan, atau banyak pemeliharaan. Namun dalam tulisan ini lebih

diartikan sebagai keragaman budaya sebagai aplikasi dari keragaman

latarbelakang seseorang.

Pendidikan multikultural adalah sebuah tawaran model pendidikan yang

mengusung ideologi yang memahami, menghormati, dan menghargai harkat dan

martabat manusia di manapun dia berada dan dari manapun datangnya (secara

ekonomi, sosial, budaya, etnis, bahasa, keyakinan, atau agama, dan negara).

Pendidikan multikultural secara inhern merupakan dambaan semua orang,

lantaran keniscayaannya konsep “memanusiakan manusia”. Pasti manusia yang

menyadari kemanusiaanya dia akan sangat membutuhkan pendidikan model

pendidikan multikultural ini.

H.A.R Tilaar memberikan pengertian pendidikan multikultural sebagai

merupakan suatu wacana lintas batas yang mengupas permasalahan mengenai

keadilan sosial, musyawarah, dan hak asasi manusia, isu-isu politik, moral,

edukasional dan agama.

Dari beberapa definisi di atas, penulis menyimpulkan bahwa pendidikan

multikultural merupakan cara mengajarkan keragaman menggunakan perbedaan-

Page 7: MAKALAH - cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com€¦ · MAKALAH TAFSIR II ”Ayat-Ayat Al ... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keragaman kebudayaan oleh masyarakat lazim

perbedaan kultural agar peserta didik mudah memahami pelajaran serta memiliki

karakter yang kuat untuk selalu bersikap demokratis, pluralis, dan humanis.

B. Pendidikan Multikultural Dalam Ayat-Ayat Al-Qur’an

Berikut adalah pesan-pesan al-Qur’an mengenai pendidikan multikultural:

1. Belajar hidup dalam perbedaan

Pendidikan selama ini lebih diorientasikan pada tiga pilar

pendidikan, yaitu how to know, how to do, dan how to be yang

menitikberatkan pada proses memperoleh pengetahuan, pembekalan

keterampilan hidup (life skill), dan menekankan cara menjadi “orang”

sesuai dengan kerangka berfikir peserta didik. Realitasnya dalam

kehidupan yang terus berkembang, ketiga pilar tersebut kurang berhasil

menjawab kondisi masyarakat yang semakin mengglobal. Maka dari itu

diperlukan satu pilar strategis yaitu how to live and work together with

others, sehingga akan terbangun relasi antara personal dan intra personal.

Dalam terminologi Islam, realitas akan perbedaan tak dapat

dipungkiri lagi, sesuai dengan Q.S. Al-Hujurat ayat 13 yang menekankan

bahwa Allah SWT menciptakan manusia yang terdiri dari berbagai jenis

kelamin, suku, bangsa, serta interprestasi yang berbeda-beda.

س نا ل ا ا ه ي أ وب ي ع ش م اك ن ل ع وج ى ث ن وأ ر ذك ن م م اك ن ق ل خ ن إ

ي ب خ م ي ل ع لل ا ن إ م اك ق ت أ لل ا د ن ع م ك رم ك أ ن إ وا رف ا ع ت ل ل ئ ا ب وق

Artinya: “Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari

seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu

Page 8: MAKALAH - cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com€¦ · MAKALAH TAFSIR II ”Ayat-Ayat Al ... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keragaman kebudayaan oleh masyarakat lazim

berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.

Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah

orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha

mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al-Hujurat: 13)

Ayat tersebut menunjukkan bahwa Allah menciptakan kita dari

asal yang sama sebagai keturununan Adam dan Hawa. Semua manusia

sama di hadapan Allah SWT. Manusia menjadi mulia bukan karena suku,

warna kulit, ras, ataupun jenis kelamin, melainkan karena ketaqwaannya.

Tujuan penciptaan yang demikian bukan untuk saling menghina dan

menjatuhkan, melainkan agar saling mengenal untuk menumbuhkan rasa

saling menghormati dan semangat saling tolong menolong.Ayat tersebut

menjelaskan kesetaraan dalam masyarakat serta menolak adanya

diskriminasi. Ayat tersebut juga menjelaskan adanya hikmah di balik

penciptaan manusia yang beragam.

2. Pentingnya saling percaya, pengertian, dan menghargai orang

lain, menjauhi buruk sangka, dan mencari kesalahan orang lain.

Sebagai sekelompok manusia yang memiliki kekurangan baik fisik

maupun mental, manusia mau tidak mau harus berinteraksi dalam rangka

memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam interaksi tersebut sangat

dimungkinkan terjadi gesekan dan benturan sehingga dapat menimbulkan

keadaan yang kurang menguntungkan dirinya masing-masing. Untuk itu,

perlu adanya tata nilai yang harus disepakati yang bertolak dari

penghargaan terhadap hak-hak asasinya masing-masing.Untuk itu, al-

Qur’an QS. Al-Hujurat ayat 11 mengingatkan agar antara satu dan lainnya

tidak saling mengejek, menjelek-jelekkan dan membuka aib masing-

masing.

Page 9: MAKALAH - cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com€¦ · MAKALAH TAFSIR II ”Ayat-Ayat Al ... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keragaman kebudayaan oleh masyarakat lazim

م ه ن م را ي خ وا ون ك ي ن أ ى س ع وم ق ن م وم ق ر خ س ي ل وا ن م آ ن ي لذ ا ا ه ي أ ي

س ع ء ا س ن ن م ء ا س ن ول ول م ك س ف ن أ زوا م ل ت ول ن ه ن م را ي خ ن ك ي ن أ ى

ب ت ي ل ن وم ن ا مي ل ا د ع ب وق س ف ل ا م س ل ا س ئ ب ب ا ق لل ب زوا ب ا ن ت

ون م ل ظا ل ا م ى ك ئ ول أ ف

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang

laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan

itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan

merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih

baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil

dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah

(panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat,

Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Hujurat: 11).

Hubungan antar sesama yang didasari adanya saling mengerti akan

melahirkan sikap saling menghargai. Jika sudah mencapai tingkat saling

menghargai, maka sikap saling percaya menjadi momentum yang

signifikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan tidak mudah

dinodai oleh sikap saling curiga. Kecurigaan dan khianat merupakan titik

awal yang buruk dalam membangun komunikasi lintas batas. Sebaliknya,

senantiasa berprasangka baik, memenuhi janji, dan memelihara

kepercayaan merupakan modal utama dalam membangun komunikasi

yang baik sehingga sangat ditekankan dalam kehidupanAllah swt.

berfirman dalam QS. Al-Hujuraat: ayat 12.

Page 10: MAKALAH - cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com€¦ · MAKALAH TAFSIR II ”Ayat-Ayat Al ... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keragaman kebudayaan oleh masyarakat lazim

ول ث إ ظن ل ا ض ع ب ن إ ظن ل ا ن م يا ث وا ك ب ن ت ج ا وا ن م آ ن ي لذ ا ا ه ي أ ي

ا ض ع ب م ك ض ع ب ب ت غ ي ول وا س و تس ي خ أ لم ل يك ن أ م دك ح أ ب ي أ

م ي رح ب ا و ت لل ا ن إ لل ا وا ق ت وا وه م ت رى ك ف ا ت ي م

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-

sangka (kecurigaan), Karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan

janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan

satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging

saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.

dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima

Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujurat: 12)

3. Mengklarifikasi, mengedepankan dialog, diskusi, dan musyawarah

dalam menghadapi permasalahan

ن إ ف ا م ه ن ي ب وا ح ل ص أ ف وا ل ت ت ق ا ني ن ؤم م ل ا ن م ن ا ت ف ئ ا ط ن ها وإ ا د ح إ ت غ ب

ت ء ا ف ن إ ف لل ا ر م أ ل إ ء ي ف ت ت ح ي غ ب ت لت ا وا ل ت ا ق ف رى لخ ا ى ل ع

ني ط س ق م ل ا ب ي لل ا ن إ وا ط س ق وأ ل د ع ل ب ا م ه ن ي ب وا ح ل ص أ فArtinya: “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang

fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu

tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui

keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”

(QS. AL-Hujurat: 9)

Ayat tersebut mengajarkan pentingnya mengklarifikasi suatu

masalah sehingga kita tidak mudah memvonis atau menuduh orang lain

Page 11: MAKALAH - cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com€¦ · MAKALAH TAFSIR II ”Ayat-Ayat Al ... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keragaman kebudayaan oleh masyarakat lazim

sembarangan. Sebagai umat Islam yang baik, kita perlu menempuh jalan

dialog, diskusi, dan musyawarah untuk memecahkan persoalan-persoalan

yang terjadi di dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan dialog dan

sebagainya, kita akan memperoleh solusi yang jauh lebih baik daripada

menggunakan dugaan bahkan tuduhan. Melalui dialog, seseorang akan

dibukakan mata hatinya untuk melihat diri dan orang lain sebagai pribadi

yang menyatu dalam perbedaan.

4. Tidak memaksakan kehendak orang lain.

وت غ طا ل ب ر ف ك ي ن م ف ي غ ل ا ن م د رش ل ا ني ب ت د ق ن ي د ل ا ف ه را ك إ ل

ل ى ق وث ل ا روة ع ل ب ك س م ت س ا د ق ف لل ب ن ؤم ع وي ي س لل وا ا ل م ا ص ف ن ا

م ي ل ع

Artinya: “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam);

Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat.” (QS.

Al-Baqarah: 256).

Ayat di atas menunjukkan relevansinya terhadap fenomena

keberagaman agama di tengah pluralitas manusia. Setiap manusia bebas

memilih agama sesuai kehendaknya. Islam mengajarkan toleransi dalam

kehidupan. Toleransi dalam beragama adalah dengan menghormati

pemeluk agama lain tanpa memaksa mereka mengikuti keyakinan kita.

Toleransi di sini bukan berarti kita ikut menyembah tuhan mereka, namun

sebatas menghormati dan menghargai tanpa membenarkan ajaran yang

mereka yakini. Islam tidaklah kaku. Kehadirannya sebagai Islam

yang Rahmatal lil ‘alamin justru menebarkan kedamaian dan kebahagiaan

di muka bumi ini.

Page 12: MAKALAH - cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com€¦ · MAKALAH TAFSIR II ”Ayat-Ayat Al ... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keragaman kebudayaan oleh masyarakat lazim

5. Terbuka dalam berpikir

Pendidikan seyogyanya memberi pengetahuan baru tentang

bagaimana berfikir dan bertindak, bahkan mengadopsi dan beradaptasi

terhadap kultur baru yang berbeda, kemudian direspons dengan fikiran

terbuka dan tidak terkesan eksklusif. Peserta didik didorong untuk

mengembangkan kemampuan berfikir sehingga tidak ada kejumudan dan

keterkekangan dalam berfikir. Penghargaan al-Qur’an terhadap mereka

yang mempergunakan akal, bisa dijadikan bukti representatif bahwa

konsep ajaran Islam pun sangat responsif terhadap konsep berfikir secara

terbuka. Salah satunya ayat yang menerangkan betapa tingginya derajat

orang yang berilmu yaitu Qur’an Surat Al Mujaadilah ayat 11 :

إ وا ن م آ ن ي لذ ا ا ه ي أ ح ي س ف ي وا ح س ف ا ف س ل ا ج م ل ا ف وا ح س ف ت م ك ل ل ي ق ا ذ

ن ي لذ وا م ك ن م وا ن م آ ن ي لذ ا لل ا ع رف ي زوا ش ن ا ف زوا ش ن ا ل ي ق ا ذ وإ م ك ل لل ا

ي ب خ ون ل م ع ت ا ب لل وا ت ا رج د م ل ع ل ا وا وت أ

Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:

"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah

akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah

kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang

yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan

beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

(QS. Al-Mujadilah: 11)

6. Apresiasi dan interdependensi

Karakteristik ini mengedepankan tatanan sosial yang care (peduli),

dimana semua anggota masyarakat dapat saling menunjukan apresiasi

Page 13: MAKALAH - cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com€¦ · MAKALAH TAFSIR II ”Ayat-Ayat Al ... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keragaman kebudayaan oleh masyarakat lazim

dan memelihara relasi, keterikatan, kohesi, dan keterkaitan sosial yang

rekat, karena bagaimanapun juga manusia tidak bisa survive tanpa

ikatan sosial yang dinamis. Konsep seperti ini banyak termaktub dalam

al-Quran, salah satunya QS. al-Maidah: 2 yang menerangkan betapa

pentingnya prinsip tolong menolong dalam kebajikan, memelihara

solidaritas dan ikatan sosial (takwa), dengan menghindari tolong

menolong dalam kejahatan.

ول ي د ل ا ول م لرا ا ر ه ش ل ا ول لل ا ر ئ ا ع ش لوا ت ل وا ن م آ ن ي لذ ا ا ه ي أ ي

ا ذ وإ ن وا ورض م رب ن م ل ض ف ون غ ت ب ي م لرا ا ت ي ب ل ا ني م آ ول د ئ ل ق ل ا

ول وا د ا ط ص ا ف م ت ل ل د ح ج س م ل ا ن ع م وك د ص ن أ وم ق ن آ ن ش م نك رم ي

ث ل ا ى ل ع وا ون ا ع ت ول وى ق ت ل وا ب ل ا ى ل ع وا ون ا ع وت وا د ت ع ت ن أ م لرا ا

ب ا ق ع ل ا د ي د ش لل ا ن إ لل ا وا ق ت وا ن وا د ع ل واArtinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan

dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan

pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah

amat berat siksa-Nya.” (QS. Al-Maidah: 2).

7. Menghindari konflik dan rekonsiliasi dari berbagai permasalahan

melalui upaya perdamaian.

Pemberian ampunan dan maaf merupakan tindakan yang tepat

dalam situasi konflik. Islam mengajarkan umatnya agar mengedepankan

perdamaian, cinta damai, dan memberikan rasa aman bagi seluruh

makhluk.Selain itu, al-Quran juga menganjurkan untuk meminta maaf,

membimbing ke arah kesepakatan damai dengan cara musyawarah. Hal

tersebut dijelaskan dalam ayat berikut:

Page 14: MAKALAH - cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com€¦ · MAKALAH TAFSIR II ”Ayat-Ayat Al ... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keragaman kebudayaan oleh masyarakat lazim

لل ا ى ل ع ره ج أ ف ح ل ص وأ ا ف ع ن م ف ا ه ل ث م ة ئ ي س ة يئ س ء زا ب وج ي ل نو إ

ني م ل ظا ل ا

Artinya: “Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa,

Maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas

(tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang

zalim.” (QS. Syura: 40)

ك ن ي ب ي لذ ا ا ذ إ ف ن س ح أ ي ى لت ب ع ف د ا ة يئ س ل ا ول ة ن لس ا وي ت س ت ول

م ي ح ول نو أ وة ك ا د ع و ن ي وب

Artinya: “Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan

itu) dengan cara yang lebih baik, Maka tiba-tiba orang yang antaramu dan

antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat

setia.” (QS. Fushilat: 34)

Dengan demikian, Islam tidak membenarkan adanya permusuhan.

Sebaliknya, Islam sangat menganjurkan perdamaian. Bahkan, orang yang

tadinya adalah musuh bisa saja menjadi teman yang akrab dan setia.

8. Menjunjung tinggi keadilan

Keadilan merupakan salah satu prinsip yang mendasari pendidikan

multikultural. Keadilan menggarisbawahi bahwa semua anak memiliki hak

yang sama untuk memperoleh pendidikan. Allah swt. berfirman:

ةيهدونبالحقوبهيعدلون نخلقناأم ومم

Artinya: “Dan di antara orang-orang yang kami ciptakan ada umat

yang memberi petunjuk dengan hak, dan dengan yang hak itu (pula)

mereka menjalankan keadilan.” (QS. Al-A’raf: 181)

Page 15: MAKALAH - cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com€¦ · MAKALAH TAFSIR II ”Ayat-Ayat Al ... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keragaman kebudayaan oleh masyarakat lazim

Ayat di atas memberikan landasan moral dan etik bahwa setiap

orang memiliki hak untuk memperoleh perlakuan adil baik dalam soal

ucapan, sikap, maupun perbuatan. Adil tidak harus sama, tetapi sesuai

dengan kebutuhan. Adil dalam dunia pendidikan tidak memandang kaya

atau miskin, tua atau muda, besar atau kecil. Semuanya berhak

memperoleh pendidikan yang sesuai dengan kebutuhannya.

Keadilan harus kita tegakkan sekalipun terhadap orang yang kita

benci. Allah swt. berfirman dalam QS. Al-Maidah ayat 8.

ي أ ن ي آ ن ش م نك رم ي ول ط س ق ل ب ء ا د ه ش لل ني م وا ق وا ون وا ك ن م آ ن ي لذ ا ا ه

ي ب خ لل ا ن إ لل ا وا ق ت وا وى ق ت ل ل رب ق أ و ى وا ل د ع ا وا ل د ع ت ل أ ى ل ع وم ق

ون ل م ع ت ا ب

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang

yang selalu menegakkan (kebenaran) Karena Allah, menjadi saksi dengan adil.

dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong

kamu untuk berlaku tidak adil. berlaku adillah, Karena adil itu lebih dekat

kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha

mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Maidah: 8)

C. Implementasi Pendidikan Multikultural dalam Pendidikan Agama Islam

Pendidikan multikultural mecerminkan keseimbangan antara pemahaman

persamaan dan perbedaan budaya serta mendorong individu untuk

mempertahankan dan memperluas wawasan budaya dan kebudayaan mereka

sendiri. Guru dalam mengimplementasikan pendidikan multikultural harus

memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut.

Page 16: MAKALAH - cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com€¦ · MAKALAH TAFSIR II ”Ayat-Ayat Al ... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keragaman kebudayaan oleh masyarakat lazim

1. Tujuan pendidikan multikultural

Tujuan pendidikan multikultural yaitu membentuk manusia berbudaya dan

menciptakan masyarakat berbudaya. Sebagai bahan pelajaran untuk

memahami tujuan ini, guru PAI dapat mengambil hikmah dari peristiwa hijrah

Rasulullah saw. dari Makkah ke Madinah. Di Madinah, beliau membangun

masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan agama.

Dengan prinsip perdamaian, keadilan, dan persaudaraan yang kokoh, beliau

berhasil mewujudkan masyarakat madani. Perjuangan beliau yang tak kenal

putus asa patut kita contoh dan teladani.

Berdasarkan peristiwa historis, siswa diharapkan termotivasi menjadi

orang yang benar dan mau berjuang menegakkan kebenaran. Pada akhirnya,

mampu menjadi manusia-manusia yang membangun peradaban dan budaya

yang benar untuk dirinya dan lingkungannya.

2. Materi pembelajaran

Materi pembelajaran multikultural berisi ajaran nilai-nilai luhur

kemanusiaan, nilai-nilai bangsa dan nilai-nilai kelompok etnis. Pada aspek ini,

materi pembelajaran dipilih yang relevan sekaligus menarik. Guru disarankan

mengidentifikasi persoalan sosial yang berkaitan dengan agama, suku,

kehidupan ekonomi, kemampuan mental serta fisik. Selanjutnya, guru dan

siswa menganalisis situasi tersebut untuk menemukan kondisi ideal yang

seharusnya.

Dalam pembelajaran PAI, guru dapat mengembangkan materi

pembelajaran dengan melihat firman Allah dalam QS. Al-Hujurat ayat 9-14

dan ayat-ayat lain yang memiliki tema relevan terkait pendidikan

multikultural.

3. Metode pembelajaran

Menurut Zamroni yang dikutip Zainal Abidin, pembelajaran akan lebih

efisien dan mendorong iklim belajar yang aktif, kreatif, dan demokratis yang

terlihat dari kondisi antara lain:

a. Siswa aktif dalam mengajukan pertanyaan maupun mencari bahan-

bahan pelajaran yang mendukung apa yang sedang dipelajari.

Page 17: MAKALAH - cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com€¦ · MAKALAH TAFSIR II ”Ayat-Ayat Al ... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keragaman kebudayaan oleh masyarakat lazim

b. Siswa dapat bekerjasama dengan membuat kelompok-kelompok

belajar.

c. Siswa bersifat demokratis, berani menyampaikan gagasan,

mempertahankan gagasan sekaligus berani menerima gagasan orang

lain.

d. Siswa memiliki kepercayaan diri yang besar.

Dalam proses pembelajaran yang demikian, muncullah sikap saling

menghormati, saling toleransi, dan saling memahami dalam diri siswa.

Dengan demikian, siswa akan memiliki spirit multukultural berupa keinginan

hidup rukun dan damai dalam suasana kemajemukan.

4. Evaluasi pembelajaran

Evaluasi pembelajaran dalam pedidikan multikultural bersifat

mengevaluasi tingkah laku siswa yang meliputi persepsi, apresisasi dan

tindakan siswa terhadap budaya lainnya. Penilaian keberhasilan pendidikan

multikultural lebih menekankan pada aspek proses, bukan pada aspek hasil.

Hal ini menunjukkan bahwa tercapainya tujuan pembelajaran terdapat pada

proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman. Dalam konteks PAI,

keberhasilan pendidikan multikultural dapat dilihat ketika siswa mampu

memahami perbedaan yang terjadi di kalangan umat Islam itu sendiri seperti

perbedaan madzhab, aliran, bahkan teologinya.

Pemahaman siswa terhadap perbedaan dan kemajemukan di dalam

Islam itu sendiri akan mendorong sikap saling menghargai dan menghormati

pendapat orang lain. Jika sikap tersebut sudah menjadi kebiasaan pada diri

siswa, maka ia dapat mengaplikasikan sikap toleransi tersebut dalam

lingkungan bermasyarakat, baik terhadap sesama muslim maupun non

muslim.

Page 18: MAKALAH - cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com€¦ · MAKALAH TAFSIR II ”Ayat-Ayat Al ... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keragaman kebudayaan oleh masyarakat lazim

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Al-Qur’an merupakan kitab petunjuk yang bersifat universal. Di dalamnya

memuat pesan-pesan dan tuntunan dalam mengatur kehidupan manusia, termasuk

pendidikan. Pendidikan multikultural merupakan cara mengajarkan keragaman

menggunakan perbedaan-perbedaan kultural agar peserta didik mudah memahami

pelajaran serta memiliki karakter yang kuat untuk selalu bersikap demokratis,

pluralis, dan humanis.

Melalui ayat-ayatnya, al-Qur’an menyampaikan bahwa manusia diciptakan

beragam. Penciptaan yang beragam tersebut dimaksudkan agar mereka saling

mengenal, menghargai, dan menghormati. Dengan menjunjung asas keadilan dan

prinsip sesuai HAM, pendidikan multikultural dapat menjadi resolusi adanya

konflik sehingga tercipta kedamaian dalam struktur kehidupan.

Terkait implementasinya dalam Pendidikan Agama Islam, guru harus

memperhatikan tujuan, materi, proses, dan evaluasi pendidikan multikultural yang

sesuai dengan prinsip keislaman.

B. Saran

Sebagai negara yang multikultural, hendaknya Indonesia segera

merealisasikan pendidikan multikultural yang sejauh ini masih hanya sebatas

wacana. Pelaksanaan pendidikan multikultural ini bisa diaplikasikan di lembaga-

lembaga formal, informal, maupun non formal.

Page 19: MAKALAH - cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com€¦ · MAKALAH TAFSIR II ”Ayat-Ayat Al ... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keragaman kebudayaan oleh masyarakat lazim

Umat Islam harus pandai menerjemahkan ayat-ayat yang bernuansa

multikultural sehingga permasalahan yang berkaitan dengan isu tersebut mampu

dijawab dan ditangani secara bijak. Selanjutnya, kita harus memaknai perbedaan

yang ada di dunia ini sebagai rahmat dari Allah swt. yang patut kita syukuri.

DAFTAR PUSTAKA

https://tafsirq.com/topik

Murtadha Murthahhari Tafsir Surat-surat Pilihan Mengui kandugan ayat-ayat

quran penerbit Putsaka Hidayah

Dr.Kadar M.Yusuf M..Ag.Tafsir Ayat Ahkam tafsir tematik ayat-ayat hokum

penerbit amzah

Prof.Dr.Hm. Amn Abdullah Agama Pluralitas Budaya Lokal

Drs.Rif’at Syauqi Nawawi , Drs.M.Ali Hasan Pengantar Ilmu Tafsir