Makalah Case Tinea Amiantacea

2
TINEA AMIANTACEA Tinea amiantacea adalah kondisi eksematosa dari kulit kepala yang mengakibatkan rambut rontok dimana terdapat sisik tebal berwarna keperakan atau kekuningan yang mengelilingi batang rambut dan membentuk gumpalan di dasarnya. Lesi yang menempel pada kulit kepala menyerupai suatu asbes sehingga disebut dengan amiantacea. Amiantacea merupakan istilah kata dari perancis “Amiante” yakni asbes. Penyakit langka ini lebih sering ditemui pada wanita dibandingan laki- laki dan umumnya lebih sering terlihat pada anak-anak dan dewasa muda. Penyakit ini digambarkan menyerupai sisik tebal yang melapisi dan melekat di batang rambut. Penyakit ini dapat juga disertai dengan infeksi sekunder oleh kuman staphylococcal (impetignisation), ketika hal ini terjadi kulit menjadi lengket dan mengeluarkan air serta krusta. Kebotakan (alopecia) juga dapat terjadi sementara sampai permanen. Alopecia sementara dan permanen dapat terjadi karena lepasnya rambut pada kulit kepala yang terserang penyakit ini. Penyakit ini sering ditemukan hanya menyerang sebagian kecil dari kulit kepala. Namun, ada beberapa kasus menunjukkan adanya kondisi yang melibatkan seluruh kulit kepala. Kasus ini juga pernah ditemukan juga di kulit bagian belakang telinga pada wanita remaja sebagai gambaran dari tinea amiantacea yang terlokalisir akan tetapi kondisi ini dapat menyebar ke daerah kulit kepala. Penyakit ini juga dapat ditemui pada kondisi lichen simpleks pada kulit kepala yang terinfeksi. Penyebab secara jelas belum diketehui dengan pasti,tetapi hal ini dapat dikaitkan dengan berbagai penyakit kulit primer yang mendasari seperti psoriasis, dermatitis atopik, dermatitis eboroik, tinea capitis, pioderma, pedicuosis, alopecia areata, neurodermatitis, dan lichen planus.

description

tinea amiantacea = ketombe

Transcript of Makalah Case Tinea Amiantacea

Page 1: Makalah Case Tinea Amiantacea

TINEA AMIANTACEA

Tinea amiantacea adalah kondisi eksematosa dari kulit kepala yang mengakibatkan rambut rontok dimana terdapat sisik tebal berwarna keperakan atau kekuningan yang mengelilingi batang rambut dan membentuk gumpalan di dasarnya.

Lesi yang menempel pada kulit kepala menyerupai suatu asbes sehingga disebut dengan amiantacea. Amiantacea merupakan istilah kata dari perancis “Amiante” yakni asbes. Penyakit langka ini lebih sering ditemui pada wanita dibandingan laki-laki dan umumnya lebih sering terlihat pada anak-anak dan dewasa muda.

Penyakit ini digambarkan menyerupai sisik tebal yang melapisi dan melekat di batang rambut. Penyakit ini dapat juga disertai dengan infeksi sekunder oleh kuman staphylococcal (impetignisation), ketika hal ini terjadi kulit menjadi lengket dan mengeluarkan air serta krusta. Kebotakan (alopecia) juga dapat terjadi sementara sampai permanen. Alopecia sementara dan permanen dapat terjadi karena lepasnya rambut pada kulit kepala yang terserang penyakit ini.

Penyakit ini sering ditemukan hanya menyerang sebagian kecil dari kulit kepala. Namun, ada beberapa kasus menunjukkan adanya kondisi yang melibatkan seluruh kulit kepala. Kasus ini juga pernah ditemukan juga di kulit bagian belakang telinga pada wanita remaja sebagai gambaran dari tinea amiantacea yang terlokalisir akan tetapi kondisi ini dapat menyebar ke daerah kulit kepala. Penyakit ini juga dapat ditemui pada kondisi lichen simpleks pada kulit kepala yang terinfeksi.

Penyebab secara jelas belum diketehui dengan pasti,tetapi hal ini dapat dikaitkan dengan

berbagai penyakit kulit primer yang mendasari seperti psoriasis, dermatitis atopik, dermatitis

eboroik, tinea capitis, pioderma, pedicuosis, alopecia areata, neurodermatitis, dan lichen

planus.

Tinea amiantacea seringkali sulit didiagnosis dikarenakan penyakit ini mirip dengan penyakit kulit kepala yang lain seperti psoriasis, dermatitis seboroik, atau lichen planus. Namun, pada tinea amiantacea sisiknya ditemukan melekat pada kedua batang rambut dan kulit kepala. Tinea amiantacea dapat ditemukan bersamaan dengan kondisi peradangan yang lain seperti dermatitis atopik atau dermatitis seboroik dan lesi sebaceous serta alopecia dapat terjadi.

Gejala :

Kulit kepala tampak terlihat padat ditutupi dengan sisik yang padat, lebih spesifiknya pada dasar rambut dimana folikel ditemukan. sisik yang ditemukan pada tinea amiantacea menyerupai gambaran herpes zooster, yakni vesikel berkelompok beratap, beberapa ahli ada yang menggambarkan seperti serpihan asbes sama seperti penamaannya. Kondisi kulit kepala dibawah sisik sering tampak normal namun dapat juga kulit kepala tampak kemerahan dan bersisik.

Page 2: Makalah Case Tinea Amiantacea

Area yang terserang Tinea amiantacea akan mengalami kerontokan rambut, tetapi rambut akan tumbuh kembali setelah mendapatkan pengobatan yang adekuat dan kondisi infeksi teratasi.

Diagnosis:

Sampel kulit dan rambut untuk pemeriksaan mikologi dan kultur bakteri mungkin dapat berguna untuk menentukan jenis jamur dan penyakit jamur yang menyebabkan penyakit tersebut. Biopsi kulit jarang diperlukan.

Amerashinge N, 2013. Diunduh dari: http://www.dermnetnz.org/scaly/pityriasis-amiantacea.html, 1 November 2015.