Makalah Case 5

download Makalah Case 5

of 73

Transcript of Makalah Case 5

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    1/73

    TUTORIAL CASE V (CVS)

    GAGAL JANTUNG

    Kelompok Tutorial B-4:

    1. Cecep Kurnia S NRP. 1110211067

    2. Ferdy Alviando NRP. 1110211028

    3. Nia Karima Siarif NRP. 1110211154

    4. Nitri Ramadhani Santril NRP. 1110211064

    5. Eva Tami Handari NRP. 1110211017

    6. Alvito Wira Tiza NRP. 1110211176

    7. Virda Dwi Septiani NRP.11102111042

    8. Lulu Hafiyyani NRP. 1110211015

    9. Elissa Dewi Lisencia Fitri NRP. 1110211011

    10. Monica Gea Novita NRP. 1010211144

    11. Nur Amirah Trijayanti NRP. 1010211117

    FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN

    JAKARTA2011

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    2/73

    LEMBAR PENGESAHAN

    KASUS TUTORIAL V (CVS)

    GAGAL JANTUNG

    MAKALAH INI DIAJUKAN SEBAGAI LAPORAN HASIL BELAJAR PROGRAM

    TUTORIAL

    Disusun oleh:

    Kelompok Tutorial B-4:

    1.Cecep Kurnia S NRP. 1110211067

    2. Ferdy Alviando NRP. 1110211028

    3. Nia Karima Siarif NRP. 1110211154

    4. Nitri Ramadhani Santril NRP. 1110211064

    5. Eva Tami Handari NRP. 1110211017

    6. Alvito Wira Tiza NRP. 1110211176

    7. Virda Dwi Septiani NRP.11102111042

    8. Lulu Hafiyyani NRP. 1110211015

    9. Elissa Dewi Lisencia Fitri NRP. 1110211011

    10. Monica Gea Novita NRP. 1010211144

    11. Nur Amirah Trijayanti NRP. 1010211117

    Makalah ini telah disahkan pada Kamis,24 Oktober 2013 oleh:

    Tutor

    Dr. Citra Ayu

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    3/73

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillahirabbilalamin. Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt.

    Berkat rahmat dan karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah laporan tutorialini.

    Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad saw. Beliau telah membangun

    kehidupan manusia dari zaman kebodohan hingga zaman yang maju seperti saat ini.

    Tujuan dari pembuatan Laporan Praktikum ini adalah untuk me-recap hasil

    tutorial yang telah dilakukan dan juga sebagai tugas yang telah ditetapkan oleh Fakultas

    Kedokteran UPN Jakarta.

    Banyak pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Maka dari itu, kami

    mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing tutorial kami dan teman-teman

    kelompok tutorial B-4.

    Tentunya, makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, kami memohon

    kritik dan saran yang membangun demi tercapainya tujuan pembelajaran dan hasil

    pembelajaran yang maksimal.

    Semoga segala kelebihan dan kekurangan dalam makalah ini menjadi bahan

    pelajaran bagi pembacanya.

    Jakarta, 24 Oktober 2013

    penyusun

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    4/73

    PAGE 1

    Tn. Rama, seorang pengusaha berusia 66 tahun, dibawa keluarganya ke UGD

    dengan keluhan sesak napas. Keluhan sesak napas dirasakan semakin memberat 1

    minggu yang lalu. Sesak dirasakan terutama setelah pasien berjalan jauh, dan menaiki

    tangga. Sesak juga terjadi saat malam hari dan pasien lebih nyaman jika menggunakan 3

    bantal saat tidur. Sesak tidak disertai keluhan batuk maupun napas berbunyi. Keluhan

    disertai dengan rasa lelah, dan kaki yang membengkak. Keluhan nyeri dada disangkal.

    Pasien mengakui sudah pernah dilakukan operasi CABG 2 tahun yang lalu.

    Kontrol tidak teratur, obat berganti-ganti, diminum tidak teratur. Riwayat nyeri dada

    diakui.

    Riwayat hipertensi (+) sejak 26 tahun yang lalu dengan TD tertinggi 170/100

    mmHg, kontrol ke dokter tidak teratur. Riwayat kadar kolestreol darah tinggi (+).

    Riwayat penyakit ginjal (-) dan DM (-). Riwayat keluhan serupa di keluarga (-).

    Sejak usia 25 tahun, Tn. Rama merokok 3 bungkus setiap hari, namun sejak tahun

    2010 Tn. Rama sudah berhenti merokok. Karena kesibukannya Tn. Rama lebih sering

    makan di restoran fast food.

    1. Tentukan terminologi yang tidak anda ketahui!

    2. Identifikasi masalah pasien!

    3. Bagaimana mekanisme terjadinya sesak, nyeri dada, dan kaki yang membengkak

    pada pasien ini?

    4. Apa ada hubungan antara rokok dan makanan dengan keluhan pasien?

    5. Mengapa ditanyakan riwayat hipertensi, penyakit jantung, ginjal dan DM serta

    riwayat serupa di keluarga?

    6. Riwayat penyakit jantung apa yang dimaksud yang berhubungan dengan keluhan

    pasien? Apakah berbeda dengan perkiraan hipotesis anda? Jika berbeda,

    bagaimana membedakannya?

    7. Hipotesis apa yang dapat anda tentukan?

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    5/73

    8. Apakah ada petunjuk dari masalah Tn. Rama yang mengarahkan anda kepada

    beberapa penyakit?

    9. Informasi tambahan apa yang anda perlukan?

    Page 2

    Pemeriksaan fisik

    Keadaan umum tampak sakit berat, kesadaran compos mentis

    BB : 96 kg TD : 172cm

    TD : 85/63 mmHg nadi : 106 x/menit; regular

    R : 32x/ menit Suhu : 37,2 C

    Kepala : konjungtiva tidak anemis; sklera tidak ikterik

    Leher : JVP 5+4 cmH2O ; KGB tidak membesar

    Thorax :

    Jantung :

    o Inspeksi : iktus cordis tidak terlihat

    o

    Palpasi : ictus cordis teraba ; thrill (-)o Perkusi : batas jantung atas ICS III ; batas jantung kanan linea

    parasternalis dextra; batas jantung kiri ICS VI, 1 cm lateral dari linea

    midclavicularis sinistra.

    o Auskultasi : S1 S2 normal, murni reguler, S3 gallop (-), murmur

    pansistolik (+) grade 3/6 di apex.

    Paru :

    o VBS +/+ ; wheezing -/- ; ronki +/+ minimal di kedua basal paru

    Abdomen : membuncit, lembut ; masa (-) ; hepar teraba 4 jari dibawah arcus costarum, 3

    jari dibawah processus xyphoideus, lunak, permukaan rata; lien tidak teraba ; BU (+)

    normal

    Ekstremitas : akral hangat, edem +/+, pitting, a/r dorsum pedis et tibia anterior.

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    6/73

    1. Tentukan terminologi yang tidak anda ketahui

    2. Identifikasi masalah pasien

    3. Masalah apa yang bermakna untuk menunjang hipotesis anda? Bagaimana

    mekanisme kerjanya

    4.

    Hipotesis apa yang dapat anda tentukan?5. Apakah ada petunjuk dari masa Tn. Rama yang mengarahkan anda kepada

    beberapa penyakit?

    6. Informasi tambahan apa yang anda butuhkan?

    Page 3

    Pemeriksaan penunjang

    EKG

    Sinus takikardi, QRS rate = 106 x/menit, deviasi aksis ke kiri, gelombang P normal,

    interval PR 0,16 detik, durasi QRS 0,08 detk, poor R di V1-V3, qs II, III, avF

    Rontgen thorax PA

    CTR 67%, segmen Ao elongasi (-), segmen Po normal, pinggang jantung

    mendatar, kongesti (+), infiltrat (-).

    Darah

    Hb : 14,9 g/dl

    Ht : 44,2%

    Leukosit : 9.700 mm3

    Trombosit : 325.000/mm3

    Na+ : 140 mEq/L

    K+ : 5,8 mEq/L

    Cl- : 103 mEq/L

    GDS : 111 mg/dl

    Kolesterol total : 245 mg/dl

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    7/73

    LDL : 160 mg/dl

    HDL : 37 mg/dl

    Trigliserida : 237 mg/dl

    NT pro BNP : 12577 pg/ml

    Ureum : 78 mg/dl

    Kreatinin : 1,0 mg/dl

    Echocardiography

    EF = 23%

    Dilatasi semua ruang jantung

    Regional wall motion abnormally (RMWA) (+)

    Regurgitasi aorta ringan

    Regurgitasi mitral sedang

    Regurgitasi trikuspid sedang

    Regurgitasi pulmonal sedang

    1. Tentukan terminologi yang tidak anda ketahui!2. Identifikasi masalah pasien3. Apakah diperlukan pemeriksaan tambahan lain untuk menentukan diagnosis

    anda?

    4. Diagnosis apa yang dapat anda tentukan?5. Apa diagnosis bandingnya? Bagaimana membedakannya?6. Terapi apa yang anda sarankan untuk pasien ini? Bagaimana mekanisme

    kerjanya? Bagaimana efek sampingnya

    7. Edukasi apa yang dapat anda berikan pada pasien ini?

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    8/73

    Basic ScienceSistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri dari jantung,

    komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan

    suplai oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan dalam proses

    metabolisme tubuh. Sistem kardivaskuler memerlukan banyak mekanisme yang

    bervariasi agar fungsi regulasinya dapat merespons aktivitas tubuh, salah satunya adalah

    meningkatkan aktivitas suplai darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan

    berat, aliran darah tersebut, lebih banyak di arahkan pada organ-organ vital seperti

    jantung dan otak yang berfungsi memlihara dan mempertahankan sistem sirkulasi itu

    sendiri.

    Gambar : Jantung pusat kardiovaskuler Gambar :

    Sistem kardiovaskulerEmbriologi

    Berkembang pada pertengahan minggu ke-3, yaitu pada hari ke 18 atau 19 setelah

    fertilisasi, dimana pada saat itu embrio tidak dapat lagi mencukupi kebutuhan akan nutrisi

    dan oksigen hanya melalui difusi saja.

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    9/73

    Sistem cardiovascular terutama berkembang dari splanchnic mesoderm, paraxial &

    lateral mesoderm, dan sel-sel neural crest.

    Pada ujung cranial dari embrio, jantung berkembang dari sekelompok sel-sel

    mesoderm yang disebut cardiogenic area.

    Di atas cardiogenic area, terdapat

    pericardial coelom yang akan berkembang

    menjadi pericardium cavity. Sebagai respon

    terhadap sinyal dari lapisan endoderm dibawahnya, mesoderm pada cardiogenic area

    membentuk sepasang untaian memanjang yang

    disebut cardiogenic (angioblastic) cord.

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    10/73

    Sesaat kemudian, cardiogenic cord mengalami

    kanalisasi membentuk endocardial tube yangberdinding tipis. Akibat pertumbuhan otak dan

    embrio yang melipat secara sefalokaudal, jantung

    dan pericardium cavity pertama kali terletak di

    daerah leher, dan akhirnya di dada.

    Pada hari ke-21, akibat embrio yang melipat

    secara lateral, kedua endocardial tube salingmendekat satu sama lain dan bersatu membentuk

    tabung tunggal yang disebut primitive hearttube.Bersamaan dengan penyatuan endocardial tube,

    terbentuk 3 lapisan jantung, yaitu :

    1. Endocardium membentuk lapisan di

    bagian dalam jantung

    2. Myocardium mesoderm di sekeliling

    tabung endocardium berangsur-angsur menebal membentuk myocardium yangmembentuk dinding otot

    3. Epicardium sel-sel mesotel dari daerah sinus venosus bermigrasi ke atas

    jantung membentuk epicardium yang melapisi bagian luar jantung

    Pada hari ke-22, primitive heart tube berkembang menjadi 5 regio yang berbeda dan

    mulai memompa darah (mulai berfungsi). Sesuai dengan aliran darah, dari ujung kaudal

    ke ujung cranial, kelima regio itu adalah :

    1. Sinus venosus: - menerima darah dari seluruh vena pada embrio

    - kontraksi jantung dimulai pada regio ini, kemudian diikuti oleh

    regio lainnya secara berurutan

    - berkembang menjadi atrium kanan, coronary sinus, sinoatrial

    (SA) node, vena cava superior, dan vena cava inferior

    2. Atriumberkembang menjadi atrium kanan dan kiri

    3. Ventricleberkembang menjadi ventricle kiri

    4. Bulbus cordisberkembang menjadi ventricle kanan

    5. Truncus arteriosus berkembang menjadi ascending aorta dan pulmonary

    trunk

    Pada hari ke-23, primitive heart tube memanjang. Akibat bulbus cordis & ventricle

    tumbuh lebih cepat dari pada regio lainnya, dan akibat atrial & venous end dari tabungdibatasi oleh pericardium, primitive heart tube mulai berputar dan melipat. Bagian cranial

    bergerak ke arah ventral, kaudal, dan kiri. Sedangkan bagian kaudal beregak ke arah

    dorsal, cranial, dan kanan. Pertama-tama, heart tube berbentuk seperti huruf U, kemudian

    menjadi berbentuk huruf S. Pergerakan ini berakhir pada hari ke-28, dan pergerakan inimenentukan posisi akhir atrium dan ventricle.

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    11/73

    Pembentukan SeptumPerkembangan selanjutnya adalah pembentukan septum & katup jantung untuk

    membentuk 4 ruang jantung. Pembentukan sekat jantung terjadi antara hari ke-27 danhari ke-37, dan selesai pada akhir minggu ke-5.

    Cara pembentukan sekat :

    1. 2 massa jaringan yang sedang tumbuh aktif saling mendekat hingga menjadi satu,

    sehingga membagi lumen menjadi 2 saluran yang terpisah.

    2.

    Pertumbuhan aktif 1 massa jaringan saja yang terus meluas hingga mencapai sisilumen diseberangnya.

    3. Segaris kecil jaringan di dinding atrium atau ventricle gagal tumbuh, sedangkan

    daerah di kanan-kirinya meluas dengan cepat, maka akan terbentuk sebuah rigi yang

    sempit di antara kedua bagian yang sedang meluas tersebut. Nantinya rigi tersebut

    akan membentuk sekat, namun sekat semacam ini tidak memisahkan 2 rongga secara

    sempurna.

    Pada hari ke-28, lapisan endocardium menebal membentuk endocardial cushion yang

    akan membentuk atrioventricular canal, interatrial septum, dan interventricular septum.

    Pembentukan katup jantung :

    Setelah endocardial cushion bersatu, masing-masing atrioventricular canaldikelilingi oleh proliferasi setempat jaringan mesenkim. Jaringan mesenkim tersebutberproliferasi membentuk katup, yang menempel pada dinding ventricle melalui tali-tali

    otot yang nantinya akan berdegenerasi diganti jaringan ikat padat dan dibungkus

    endocardium.Katup yang terbentuk adalah katup bicuspid (mitral) pada atrioventricular canal

    kiri, dan katup tricuspid pada atrioventricular kanan. Selain itu, pada truncus arteriosus

    akan tampak tonjolan-tonjolan kecil yang nantinya akan membentuk katup semilunaris.

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    12/73

    Pembentukan tabung dan rongga jantung :

    hari ke-18 atau 19 setelah fertilisasi

    embrio tidak dapat lagi mencukupi kebutuhan akan nutrisi dan oksigen hanya melalui

    difusi saja

    mulai pembentukan jantung dari sel-sel mesoderm pada cardiogenic area

    terbentuk sepasang cardiogenic cord

    mengalami kanalisasi membentuk 2 endocardial tube

    hari ke-21 : kedua endocardial tube saling mendekat dan bersatu membentuk primitive

    heart tube

    hari ke-22 primitive heart tube terbagi menjadi : sinus venosus, atrium, ventricle, bulbuscordis, trunkus arteriosus

    hari ke-23 : primitive heart tube memanjang dan mulai berputar & melipat

    hari ke-28 : atrium dan ventricle menempati posisi akhirnya

    Pembentukan atrioventricular septum (canal):

    endocardial cushion

    bergerak dari lateral ke arah tengah

    saling mendekat satu sama lain

    bersatu membentuk atrioventricular septum (canal) yang membagi lumen jantung

    menjadi atrium dan ventricle

    Pembentukan interatrial septum :

    jaringan dari dinding atas primordial atrium turun menuju ke penyatuan endoardial

    cushion

    membentuk septum primum

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    13/73

    membagi atrium menjadi atrium kanan dan kiri secara tidak sempurna

    terbentuk foramen primum

    sel-sel pada bagian atas dari septum primum mengalami apoptosis

    terbentuk foramen secundum

    jaringan lain dari dinding atas primordial atrium turun kembali

    membentuk septum secundum yang terletak disamping kanan septum primum

    membagi atrium menjadi atrium kanan dan kiri secara tidak sempurna

    terbentuk foramen ovale

    foramen ovale akan tertutup setelah kelahiran

    Pembentukan interventricular septum :

    myocardium dari dinding bawah primordial ventricle naik menuju ke penyatuan

    endocardial cushion

    membentuk septum interventricular pars muscularis

    membagi ventricle menjadi ventricle kanan dan kiri secara tidak sempurna

    jaringan endocardial cushion turun menuju ke septum interventricular pars muscularis

    membentuk septum interventricular pars membranosa

    membagi ventricle menjadi ventricle kanan dan kiri secara sempurna

    Anatomi

    Jantung normal dibungkus oleh perikardium terletak pada mediastinum medialis

    dan sebagian tertutup oleh jarinbgan paru. Bagian depan dibatasi oleh sternum dan iga

    3,4, dan 5. Hampir dua pertiga bagian jantung terletak di sebelah kiri garis media

    sternum. Jantung terletak diatas diafragma, miring ke depan kiri dan apeks kordis berada

    paling depan dari rongga dada. Apeks ini dapat diraba pada ruang sela iga 4 5 dekat

    garis medio- klavikuler kiri. Batas kranial dibentuk oleh aorta asendens, arteri pulmonal

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    14/73

    dan vena kava superior. Ukuran atrium kanan dan berat jantung tergantung pada umur,

    jenis kelamin, tinggi badan, lemak epikardium dan nutrisi seseorang.

    Batas Jantung

    Tepi kanan : agak cembung , dibentuk oleh atrium dextrum , terletak antara vena cava

    superior dan inferior

    Tepi bawah : hampir horizontal , dibentuk terutama oleh ventriculus dexter dan hanya

    sedikit oleh ventriculus sinister

    Tepi kiri : dibentuk terutama oleh ventriculus sinister dan sedikit oleh auricula sinistra

    Tepi atas : dibentuk oleh auricula dexter dan auricula sinistra yaitu tempat keluar dan

    masuknya pembuluh darah besar

    Anatomi jantung dapat dibagi dalam 2 kategori yaitu :

    a. anatomi luar

    b.

    anatomi dalam

    a. Anatomi luar Perikardium

    Jantung dibungkus oleh jarikat tebal yang disebut perikardium. Terdiri dari 2 lapisan

    yaitu perikardium viseral akan membentuk epicardium & parietal didalam lapisan ini

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    15/73

    terdapat cairan bening licin yang fungsinya mencegah gesekan antara lapisan perikardium

    pada saat jantung berdenyut. Cairan perikardium pd org normal sekitar 10-20 ml.Perikardium menyebabkan jantung terfiksasi dalam rongga dada dengan terbentuknya

    ligamen.

    Ronggaperikardial

    Antaraepikardialdanperikardialmengandungcairanperikardial yang disekresi

    lapisan Serosa untuk melumasimembrandanmengurangifriksi

    Kerangkajantung

    a. Trigonumfibrosadekstra : mengikat bagian medialkatuptrikuspid, mitral

    dananulus aorta

    b.

    Trigonumfibrosasinistra : jaringan padatmeluas lateral kiri

    c. Anulifibrosakordis :pertautanototventrikel, atrium, katuptrikuspid, mitral.

    (perluasan ke-2trigonum)

    Dindingjantung

    a. Epikardium : terdiridariselmesotelial yang adadiatas jaringan ikat

    b. Miokardium : terdiridari jaringan otot jantungberkontraksi

    untukmemompadarahmenujuarteribesar

    c. Endokardium : lapisanEndotel di atas jaringan ikatmelindungijantung, katup,

    danmenyambung dengan lapisan endotel yang melapisi Pembuluh Darah yang

    memasukidanmeninggalkanjantung.

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    16/73

    b. Anatomi dalamJantung terdiri dari 4 ruang :

    Atrium,dindingnya relatif tipis, menerimadarahdari vena

    ygbawadarahkembalikejantung

    Atrium kanan

    bagian superiorkananjantung, menerimadarah dari

    seluruh jaringankecuali paru.

    vena kava superior & inferiormembawadarah yang

    kotorkejantung.

    Sinus

    koronermembawadarahbalikkedindingjantungitusendiri

    Atrium kiri

    Letak di postero-superior dr ruang jantung lain sehingga pada foto sinar tembus

    dada tidak tampak

    Tebal dindingnya 3mm sedikit lebih tebal daripada dinding atrium kanan.

    Bagian superiorjantung, ukuran< darikanantapidinding>tebalkanan.

    Fungsi : menampung 4 vena pulmonalis yang mengembalikandarahteroksigenasi

    dariparu

    Ventrikel,

    Mendorong darah keluar jantung menuju arteri meninggalkan jantung

    Ventrikel kanan

    Letak ruang ini paling depan di dalam rongga dada, yaitu tepat di bawah

    manubrium sterni.

    Pada potongan melintang ventrikel kanan berbentuk bulan sabit / setengah

    bulatan, berdinding tipis dengan tebal 4-5mm.

    Terletakpada bagianinferior apeksjantung.

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    17/73

    darahmeninggalkanventrikelkananmelaluitrunkuspulmonal

    Ventrikel kiri

    Ventrikel kiri berbentuk lonjong seperti telur, dimana bagian ujungnya

    mengarah ke antero-inferior kiri menjadi apeks kordis.

    Bagian dasar ventrikel disebut anulus mitral.

    Tebal dinding ventikel kiri saat diastol adalah 8-12mm.

    Ventrikel kiri & kanan dipisahkan oleh septum interventrikuler.

    Katup Jantung

    Antara atrium &ventrikel terdapat katupatrioventrikuler(katup AV)

    Katuptrikuspidkatup AV di kananjantung

    Katup mitral katup AV di kirijantung

    Antaraventrikelkanan& arteri pulmonaliskatupsemilunarispulmonalis

    Antaraventrikelkiri& aortakatupsemilunaris aorta

    Ke-4 katupmelekat padaanulusfibrosus

    Atriumpermukaandalam rata

    Ventrikelpermukaandalam terdapat tonjolantrabekula, tonjolan yang

    jelasmm.papilaris

    Fungsi : Darah mengalir dari masing atrium ke ventrikel pada fase diastol ventrikel dankatup mencegah aliran balik saat sistol ventrikel

    Katup semiluner

    Bentuk katup semiluner aorta & pulmonal sama, tapi katup aorta lebih tebal.

    Katup aorta terletak antara ventrikel kiri & aorta.

    Katup pulmonal terletak antara ventrikel ka & arteria pulmonalis

    Katup semilunaris mencegah aliran kembali darah dari aorta/arteri pulmonalis ke dalam

    ventrikel, sewaktu ventrikel dalam keadaan istirahat.

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    18/73

    Histologi

    Dindingnya terdiri dari 3 tunika :

    1.Endokardium

    bersifat homolog dengan intima

    pembuluh darah .

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    19/73

    terdiri dari selapis sel endotel gepeng yang berada diatas selapis tipis subendotel

    jar ikat longgar yang mengandung serat elastin dan kolagen , selain sel otot polos

    2. Miokardium

    tunika yang paling tebal dari jantung terdiri atas sel-sel otot jantung .

    sejumlah besar sel-sel ini berinsersi ke dalam skeleton fibrosa jantung .

    3. Epikardium

    bagian luar jantung yang dilapisi epitel selapis gepeng (mesotel) yang ditopang

    oleh selapis tipis jaringan ikat.

    dapat disetarakan dengan lapisan perikardium , yaitu membran serosa tempat

    jantung berada .

    diantara lapisan viseral dan lapisan parietal terdapat cairan yang memudahlan

    pergerakan jantung .

    Skeleton fibrosa : bagian tengah jantung fibrosa , yang berfungsi sebagai dasar katup dan

    insersi sel otot jantung .Unsur utama : septum membranaseum, trigonum fibrosum dan annulus fibrosus .

    Katup jantung terdiri atas jaringan ikata fibrosa padat di pusat (serat kolagen maupun

    elastin ) yang dilapisi endotel .Dasar katup melekta pada annulus fibrosus di skeleton fibrosa .

    Sistem stimulus ritmik yang berada di miokardium :

    1.Nodus SA (Sianoartrial)

    - massa sel otot jantung yang termodifikasi , berbentuk fusiform , lebih kecil darisel otot atrium .

    2. Nodus AV (Artrioventrikular)- serupa dengan nodus SA namun juluran sitoplasmanya bercabang ke berbagai

    arah , dan membentuk jalinan.

    3. Berkas HIS

    - dibentuk sama dengan nodus AV . ke arah distal sel-sel ini lebih besar dari sel otot

    jantung biasa yang disebut sel purk in je. Sel prkinje memiliki inti dipusat dengansitoplasma yg kaya mitokonria dan glikogen .

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    20/73

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    21/73

    A.FISIOLOGI JANTUNGJantung memiliki bentuk jantung cenderung berkerucut tumpul. Jantung pada

    tubuh manusia menempati diantara kedua paru-paru tepatnya pada bagianian tengah

    rongga toraks.Sebuah jantung memiliki 4 buah ruang berongga. Ukuran jantung sendiri

    kurang lebih sebesar kepalan tangan pemiliknya.Jantung manusia terletak di sebelah kiri

    bagianian dada, di antara paru-paru, terlindungi oleh tulang rusuk.Pada bagianian luar

    terdiri dari otot-otot yang saling berkontraksi. Otot-otot inilah yang berperan penting

    dalam memompa darah melalui pembuluh arteri.

    Elektrofisiologi

    Muatan listrik sel otot jantung sehat dalam keadaan istirahat-depolarisasi-

    repolarisasi. Keadaan sel otot jantung pada saat istirahat dan saat repolarisasi di luar sel

    bermuatan listrik positif dan di dalam sel bermuatan listrik negatif. Sedangkan keadaan

    sel otot jantung pada saat depolarisasi di luar sel bermuatan listrik negatif dan di dalam

    sel bermuatan listrik positif.

    Jadi kesimpulannya adalah dirangsang-depolarisasi- terjadi defleksi. Elektrogram dari sel

    otot jantung yang dirangsang terdiri dari/fase:

    Fase DEPOLARISASI, yaitu bagianian yang terjadi akibat penyebaran rangsangan

    Fase REPOLARISASI, yaitu bagianian yang terjadi bila sel otot kembali ke keadaan

    istirahat

    Arah defleksi ditentukan oleh:

    Arah penyebaran impuls depolarisasi

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    22/73

    Letak elektroda

    Sehingga dapat di ambil kesimpulan bahwa

    o Arah impuls menuju elektroda (positif) maka arah defleksi ke atas (positif)

    o

    Arah impuls menjauhi elektroda (negatif) maka arah defleksi ke bawah (negatif)

    o Arah impuls menuju kemudian menjauhi elektroda maka arah defleksi ke atas dan

    kebawah (bifasik)

    Fase Repolarisasi

    Gambaran elektrogram pada fase repolarisasi ada dua kemungkinan : Bila arah

    repolarisasi SAMA dengan depolarisasi, maka arah defleksi dari fase repolarisasi akan

    berlawanan dengan arah defleksi fase depolararisasi. seperti yang tampak pada gambar di

    bawah ini:

    Bila arah repolarisasi BERLAWANAN dengan arah depolarisasi, maka arah defleksi dari

    fase repolarisasi akan SAMA dengan arah defleksi fase depolarisasi, seperti yang tampak

    pada animasi ketika fase repolarisasi.

    Dalam keadaan normal, arah repolarisasi otot ventrikel adalah BERLAWANAN dengan

    arah depolarisasi, sehingga arah defleksi fase repolarisasi ( gelombang T ) adalah SAMA

    dengan arah defleksi fase depolarisasi ( kompleks QRS ).

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    23/73

    Cara Kerja Jantung

    Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol).

    Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut

    sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik

    juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.

    Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor)

    dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam

    serambi kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam

    bilik kanan.

    Darah dari bilik kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis,

    menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler)

    yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan

    karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan.

    Darah yang kaya akan oksigen (darah bersih) mengalir di dalam vena pulmonalis menuju

    ke serambi kiri. Peredaran darah di antara bagianian kanan jantung, paru-paru dan atrium

    kiri disebut sirkulasi pulmoner.

    Darah dalam serambi kiri akan

    didorong menuju bilik kiri, yang

    selanjutnya akan memompa darah

    bersih ini melewati katup aorta masuk

    ke dalam aorta (arteri terbesar dalam

    tubuh). Darah kaya oksigen ini

    disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali

    paru-paru.

    Peredaran Darah Kecil dan

    Peredaran Darah Besar

    Peredaran Darah Besar

    Peredaran darah besar Adalah

    peredaran darah yang mengalirkan

    http://hadi-somanudin.blogspot.com/2010/05/cara-kerja-jantung.htmlhttp://hadi-somanudin.blogspot.com/2010/05/cara-kerja-jantung.html
  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    24/73

    darah yang kaya oksigen dari bilik (ventrikel) kiri jantung lalu diedarkan ke seluruh

    jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah

    yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena menuju serambi kanan (atrium) jantung.

    Peredaran Darah Kecil

    Peredaran darah kecil merupakan peredaran darah dari bilik kanan jantung menuju paru-

    paru dan akhirnya kembali lagi ke jantung pada serambi kiri. Pada peredaran darah kecil

    inilah darah melakukan pertukaran gas di paru-paru. Darah melepaskan karbon dioksida

    dan mengambil oksigen dari alveoli paru-paru. Oleh karena itu, darah yang berasal dari

    paru-paru ini banyak mengandung oksigen.

    Denyut Jantung

    1.S1 (lub) : terjadi saat penutupan katup AV karena vibrasi pada dinding ventrikel dan

    arteri; dimulai pada awal kontraksi/ sistol ventrikel ketika tekanan ventrikel melebihi

    tekanan atrium.

    2.S2 (dup) : terjadi saat penutupan katup semilunar; dimulai pada awal relaksasi/ diastol

    ventrikel akibat tekanan ventrikel kiri dan kanan lebih rendah dari tekanan di aorta

    dan arteri pulmonal.

    3.S3 : disebabkan oleh vibrasi dinding ventrikel krn darah masuk ke ventrikel scr tiba-

    tiba pada saat pembukaan AV, pada akhir pengisian cepat ventrikel. S3 sering

    terdengar pada anak dgn dinding toraks yang tipis atau penderita gagal ventrikel.

    4.S4 : terjadi akibat osilasi darah dan rongga jantung yang ditimbulkan oleh kontraksi

    atrium. Jarang tjd pada individu normal

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    25/73

    Suara Jantung Normal

    Bising (Desir) Jantung (Cardiac Murmur)

    Bising jantung ialah bunyi desiran yang terdengar memanjang, yang timbul akibat vibrasi

    aliran darah turbulen yang abnormal.

    Penyebab terjadinya aliran turbulen karena :

    1. Penyempitan lubang katup

    2. Insufisiensi katup

    3. Dilatasi segmen arteri

    4. Aliran darah yang cepat sekali melalui struktur yang normal

    Bising jatung digambarkan menurut :

    Intensitas Bunyi Murmur

    intensitas bunyi murmur didasarkan pada tingkat kerasnya suara dibedakan :

    a. Derajat I : bunyi murmur sangat lemah dan hanya dapat terdengar dengan upaya

    dan perhatian khusus.

    S1 S2

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    26/73

    b. Derajat II : bunyi bising lemah, akan tetapi mudah terdengar.

    c. Derajat III : bunyi bising agak keras.

    d. Derajat IV : bunyi bising cukup keras.

    e. Derajat V : bunyi bising sangat keras.

    f.

    Derajat VI : bunyi bising paling keras.Struktur Internal Jantung

    Secara internal, jantung dipisahkan oleh sebuah lapisan otot menjadi dua belah bagianian,

    dari atas ke bawah, menjadi dua pompa. Kedua pompa ini sejak lahir tidak pernah

    tersambung. Belahan ini terdiri dari dua rongga yang dipisahkan oleh dinding jantung.

    Maka dapat disimpulkan bahwa jantung terdiri dari empat rongga, serambi kanan dan kiri

    dan bilik kanan dan kiri.

    Dinding serambi jauh lebih tipis dibandingkan dinding bilik karena bilik harus melawan

    gaya gravitasi bumi untuk memompa dari bawah ke atas, khususnya di aorta, untuk

    memompa ke seluruh bagianian tubuh yang memiliki pembuluh darah. Dua pasang

    rongga (bilik dan serambi bersamaan) di masing-masing belahan jantung disambungkan

    oleh sebuah katup. Katup di antara serambi kanan dan bilik kanan disebut katup

    trikuspidalis atau katup berdaun tiga. Sedangkan katup yang ada di antara serambi kiri

    dan bilik kiri disebut katup mitralis atau katup berdaun dua.

    B.EKGElektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari aktifitas listrik jantung. Sedangkan

    Elektrokardiogram (EKG) adalah suatu grafik yang menggambarkan rekaman listrik

    jantung. Kegiatan listrik jantung dalam tubuh dapat dicatat dan direkam melalui

    elektroda-elektroda yang dipasang pada permukaan tubuh.

    http://hadi-somanudin.blogspot.com/2010/05/struktur-internal-jantung.htmlhttp://hadi-somanudin.blogspot.com/2010/05/struktur-internal-jantung.html
  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    27/73

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    28/73

    2. Gelombang P merekam peristiwa depolarisasi dan kontraksi atrium (atria contract).

    Bagianian pertama gelombang P menggambarkan aktivitas atrium kanan; bagianian

    kedua mencerminkan aktivitas atrium kiri.

    EKG 12 sadapan normal

    Pada

    prinsipnya ada 3 jenis sadapan yaitu Prekordial (dada), Bipolar (Kaki dan Tangan 2

    elektroda) dan Unipolar (Kaki dan Tangan 3 elektroda). Sandapan (lokasi

    penempatan) EKG

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    29/73

    Untuk memperoleh rekaman EKG dipasang elektroda-elektroda di kulit pada tempat-

    tempat tertentu. Lokasi penempatan elektroda sangat penting diperhatikan, karena

    penempatan yang salah akan menghasilkan pencatatan yang berbeda.

    Pemasangan Lead EKG

    Terdapat 3 jenis sandapan (lead) pada EKG, yaitu :

    a. Sadapan Prekordial

    Merupakan sadapan V1, V2, V3, V4, V5, dan V6 yang ditempatkan secara langsung

    di dada.

    - Sadapan V1 ditempatkan di ruang intercostal IV di kanan sternum.

    - Sadapan V2 ditempatkan di ruang intercostal IV di kiri sternum.

    - Sadapan V3 ditempatkan di antara sadapan V2 dan V4.

    - Sadapan V4 ditempatkan di ruang intercostal V di linea (sekalipun detak apeks

    berpindah).

    - Sadapan V5 ditempatkan secara mendatar dengan V4 di linea axillaris anterior.

    - Sadapan V6 ditempatkan secara mendatar dengan V4 dan V5 di linea midaxillaris.

    b. Sandapan Bipolar

    Merekam perbedaan potensial dari 2 elektroda, yang ditandai dengan angka romawi I,

    II dan III

    -

    Sandapan I : merekam beda potensial antara tangan kanan (RA) yang bermuatan

    negatif (-) tangan kiri bermuatan positif (+).

    - Sandapan II : merekam beda potensial antara tangan kanan (-) dengan kaki kiri

    (LF) yang bermuatan (+)

    - Sandapan III : merekam beda potensial antara tangan kiri (LA) yang bermuatan (-)

    dan kaki kiri (+).

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    30/73

    c. Sandapan Unipolar

    - aVR : Merekam potensial listrik pada tangan kanan (RA) yang bermuatan

    (+), dan elektroda (-) gabungan tangan kiri dan kaki kiri membentuk

    elektroda indifiren.

    -

    aVL : Merekam potensial listrik pada tangan kiri (LA) yang bermuatan (+),dan muatan (-) gabungan tangan kanan dan kaki kiri membentuk

    elektroda indifiren.

    - aVF : Merekam potensial listrik pada kaki kiri (LF) yang bermuatan (+) dan

    elektroda (-) dari gabungan tangan kanan dan kaki kiri membentuk elektroda

    indifiren.

    Arterosklerosis

    Dinding arteri yang normal

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    31/73

    Dinding arteri terdiri dari tiga lapisan

    intima , paling dekat dengan lumen arteri dan karenanya paling " intim " dengan

    darah, media , yang merupakan lapisan tengah , dan lapisan luar , adventitia .

    Permukaan intima terdiri dari satu lapisan sel endotel yang bertindak sebagai

    penghalang aktif secara metabolik antara sirkulasi darah dan dinding pembuluh

    darah .

    Media adalah lapisan tebal arteri normal. Batas elastin , yang dikenal sebagai

    lamina elastis internal dan eksternal , pisahkan lapisan ini tengah dari intima dan

    adventitia , masing-masing. Media terdiri dari sel-sel otot polos dan matriks

    ekstraseluler , dan subserves fungsi kontraktil dan elastis kapal . Komponen

    elastis , lebih menonjol pada arteri besar ( misalnya , aorta dan cabang utama ) ,

    membentang selama tekanan tinggi sistolik dan kemudian mundur selama diastol ,

    mendorong darah ke depan . Komponen otot , lebih menonjol dalam arteri yang

    lebih kecil seperti arteriol , menyempitkan atau rileks untuk mengubah resistensi

    kapal dan karena aliran darah luminal (

    Adventitia mengandung saraf , limfatik , dan pembuluh darah ( vasa vasorum )

    yang memelihara sel-sel dari dinding arteri .

    Jauh dari saluran lembam , dinding arteri hidup adalah adegan pertukaran dinamis

    antara komponen selular yang paling penting, sel endotel , sel otot polos pembuluh darah,

    dan matriks ekstraseluler sekitarnya

    Sel endotel

    Dalam arteri yang sehat , endothelium melakukan struktural , metabolik , dan

    sinyal fungsi yang mempertahankan homeostasis dari dinding pembuluh darah . Sel-selendotel erat disatukan membentuk penghalang yang berisi darah dalam lumen kapal dan

    membatasi bagian dari molekul besar dari sirkulasi ke dalam ruang subendothelial .

    Sebagai melintasi darah pohon vaskular , dia menemui molekul antitrombotik

    dihasilkan oleh endotelium normal yang mencegah pembekuan . Beberapa molekul

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    32/73

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    33/73

    Vascular Sel Otot Halus

    Sel otot polos dalam dinding pembuluh darah memiliki kedua kemampuan

    kontraktil dan sintetis . Berbagai zat vasoaktif memodulasi fungsi kontraktil ,

    mengakibatkan vasokonstriksi atau vasodilatasi . Agonis tersebut termasuk molekul

    beredar ( misalnya , angiotensin II ) , yang dilepaskan dari terminal saraf lokal (misalnya

    , asetilkolin ) , dan lain-lain yang berasal dari endotelium atasnya ( misalnya , endotelin

    dan NO ) .

    Fungsi biosintesis normal sel otot polos termasuk produksi kolagen , elastin , danproteoglikan yang membentuk matriks ekstraseluler pembuluh darah ( lihat Gambar . 5.2

    ) . Sel otot polos juga dapat mensintesis vasoaktif dan mediator inflamasi , termasuk

    interleukin - 6 ( IL - 6 ) dan tumor necrosis factor, yang mempromosikan leukosit

    proliferasi dan menginduksi ekspresi endotel molekul adhesi leukosit ( LAM ) . Fungsi-

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    34/73

    fungsi sintetis menjadi lebih menonjol di situs dari plak aterosklerosis dan dapat

    berkontribusi pada patogenesis mereka.

    Matrix ekstraseluler

    Dalam arteri yang sehat , kolagen urat saraf , proteoglikan , dan elastin membentuk

    sebagian besar dari matriks ekstraseluler di lapisan medial . Fibril kolagen interstitial ,

    dibangun dari terjalinnya protein heliks , memiliki kekuatan biomekanik yang besar,

    sementara elastin menyediakan fleksibilitas . Bersama komponen ini mempertahankan

    integritas struktural kapal , meskipun tekanan tinggi dalam lumen . Matriks ekstraselular

    juga mengatur pertumbuhan sel penduduknya . Kolagen urat saraf ibu , khususnya, dapat

    menghambat proliferasi sel otot polos in vitro . Selanjutnya , matriks mempengaruhi

    respon seluler terhadap sel - stimulimatrix terikat merespons secara spesifik untuk faktor

    pertumbuhan dan cenderung mengalami apoptosis ( kematian sel terprogram ) .

    Arterosklerosis dinding arteri

    Dinding arteri adalah sistem dinamis dan diatur , tetapi unsur-unsur berbahaya

    dapat mengganggu homeostasis normal dan membuka jalan bagi atherogenesis .

    Misalnya, seperti yang dijelaskan kemudian, sel-sel otot endotel dan halus vaskular

    bereaksi siap untuk mediator inflamasi seperti IL - 1 dan TNF -

    Agen-agen inflamasi juga dapat mengaktifkan sel-sel vaskular untuk

    memproduksi IL - 1 dan TNF alfa - bertentangan dengan dogma masa lalu menyatakan

    bahwa sel-sel hanya dari sistem kekebalan tubuh sintesis ukuran sitokin tersebut.

    Menyadari bahwa sel-sel kekebalan bukanlah satu-satunya sumber agen

    proinflamasi , inves - tigations ke dalam peran " aktif " sel-sel otot endotel dan halus

    dalam atherogenesis burgeoned . Penelitian fundamental ini telah mengidentifikasi

    beberapa komponen utama yang berkontribusi terhadap proses inflamasi aterosklerotik ,

    termasuk disfungsi endotel , akumulasi lipid dalam intima , re - rekrutmen leukosit dan

    sel-sel otot polos di dinding pembuluh , pembentukan sel busa , dan deposisi ekstraseluler

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    35/73

    matriks (Gambar 5.3 ) , seperti yang dijelaskan di bagian berikut . Daripada mengikuti

    jalan yang berurutan , endotelium vaskular teroksidasi LDL internal elastis lamina

    sel-sel lesi aterosklerotik secara terus - menerus berinteraksi dan bersaing satu sama lain ,

    membentuk plak selama beberapa dekade menjadi salah satu dari banyak kemungkinan

    profil . Bagian ini catego - Rizes mekanisme ini menjadi tiga tahap patologis : beruntunlemak , perkembangan plak , dan gangguan plak (Gambar 5.4 ) .

    5.3

    fatty Streak

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    36/73

    Coretan lemak merupakan lesi terlihat awal aterosklerosis. Pada pemeriksaan

    kotor, mereka muncul sebagai daerah perubahan warna kuning pada permukaan bagian

    dalam arteri, tetapi mereka tidak menonjol secara substansial ke dalam lumen arteri atau

    menghambat aliran darah. Anehnya, coretan lemak ada di aorta dan arteri koroner dari

    kebanyakan orang pada usia 20. Mereka tidak menyebabkan gejala, dan di beberapalokasi di pembuluh darah, mereka mungkin mundur dari waktu ke waktu. Meskipun

    inisiasi yang tepat dari pengembangan beruntun lemak tidak diketahui, pengamatan pada

    hewan menunjukkan bahwa berbagai stres menyebabkan disfungsi endotel awal, seperti

    yang dijelaskan di bagian selanjutnya. Disfungsi tersebut memungkinkan masuk dan

    modifikasi lipid dalam ruang subendothelial, di mana mereka berfungsi sebagai Disfungsi

    tersebut memungkinkan masuk dan modifikasi lipid dalam ruang subendothelial, di mana

    mereka berfungsi sebagai mediator proinflamasi yang memulai perekrutan leukosit dan

    pembentukan sel busa keunggulan patologis beruntun lemak (Gambar 5.5).

    Disfungsi endotel

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    37/73

    Cedera pada endotel arteri merupakan acara utama dalam atherogenesis . Cedera tersebut

    dapat berakibat dari paparan beragam agen , termasuk kekuatan fisik dan iritasi kimia .

    Kecenderungan daerah tertentu arteri ( misalnya , poin cabang ) untuk mengembangkan

    atheromata mendukung peran stres hidrodinamik . Dalam bagian lurus arteri , yanglaminar normal (yaitu , halus ) gaya geser mendukung produksi endotel NO , yang

    merupakan vasodilator endogen , penghambat agregasi platelet , dan zat anti - inflamasi.

    Selain itu , aliran laminar tidak hanya mengaktifkan KLF - 2 seperti dijelaskan di atas ,

    tetapi juga menekankan ekspresi dari enzim antioksidan superoxide dismutase , yang

    melindungi terhadap spesies oksigen reaktif yang diproduksi oleh iritasi kimia atau

    iskemia transien . Sebaliknya, aliran terganggu terjadi pada titik-titik cabang arteri , yang

    mengganggu fungsi-fungsi endotel lokal atheroprotective . Ac - cordingly , arteri dengan

    beberapa cabang ( misalnya , arteri mamaria interna ) menunjukkan resistensi relatif

    terhadap aterosklerosis , sedangkan pembuluh bercabang ( misalnya, karotid umum dan

    arteri koroner kiri ) adalah lokasi umum untuk pembentukan ateroma .

    Disfungsi endotel juga mungkin akibat dari paparan " beracun " lingkungan kimia .

    Misalnya , merokok tembakau , tingkat lipid beredar abnormal, dan diabetes semua faktor

    risiko yang diketahui untuk aterosklerosis - dapat mempromosikan disfungsi endotel .

    Masing-masing negara meningkatkan produksi endotel reaktif oksigen spesies - terutama

    , anion superoksida - yang berinteraksi dengan molekul intraseluler lainnya untuk

    mempengaruhi fungsi metabolisme dan sintetis dari endothelium . Dalam lingkungan

    seperti itu , sel-sel meningkatkan peradangan lokal.

    Ketika stres fisik dan kimia mengganggu homeostasis endotel normal, keadaan diaktifkan

    terjadi kemudian , dimanifestasikan dengan penurunan peran endotelium sebagai

    penghalang permeabilitas , pelepasan sitokin inflamasi , peningkatan produksi sel

    permukaan molekul adhesi yang leukosit merekrut , rilis diubah zat vasoaktif ( misalnya ,

    prostasiklin dan NO ) , dan campur tangan dengan sifat antitrombotik normal. Ini efek

    yang tidak diinginkan dari disfungsi endotel meletakkan dasar untuk acara berikutnya

    dalam perkembangan.

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    38/73

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    39/73

    Perekrutan leukosit (terutama monosit dan limfosit T) ke dinding pembuluh merupakan

    langkah kunci dalam atherogenesis. Proses ini tergantung pada ekspresi LAM pada

    biasanya nonadherent permukaan luminal endotel, dan sinyal kemoatraktan (misalnya,

    monosit chemotactic protein 1 [MCP-1], IL-8, interferon-diinduksi protein-10) yang

    diapedesis langsung (perjalanan sel melalui lapisan endotel utuh) ke dalam ruangsubintimal. Dua himpunan bagian utama LAM bertahan dalam plak aterosklerotik

    meradang: superfamili gen imunoglobulin (khususnya, molekul adhesi sel vaskuler 1

    [VCAM-1] dan intercellular adhesion molecule 1 [ICAM-1]) dan selectins (khususnya, E

    dan P--selectin). Meskipun peran sentral limfosit T dalam sistem kekebalan tubuh, LAM

    plak dan sinyal kemoatraktan langsung terutama monosit pada pembentukan lesi.

    Penelitian terbaru menunjukkan bahwa hiperkolesterolemia nikmat akumulasi dalam

    darah yang sangat bagian proinflamasi monosit, dikarakterisasikan dengan ekspresi

    tingkat tinggi sitokin proinflamasi (misalnya IL-1 dan TNF-1), dibedakan pada tikus

    dengan ekspresi permukaan sel penanda Ly6c. Meskipun kalah jumlah oleh makrofag,

    limfosit T melokalisasi dalam plak pada semua tahap, di mana mereka mungkin

    memberikan tambahan sumber penting dari sitokin.

    sitokin proinflamasi mLDL dan dapat menginduksi LAM dan kemoatraktan sitokin

    (kemokin) ekspresi independen, tetapi mLDL juga potently merangsang sel otot endotel

    dan halus untuk menghasilkan proinflamma-tory sitokin, dengan demikian memperkuat

    tindakan langsung. Kemampuan dual mLDL untuk mempromosikan perekrutan leukosit

    dan peradangan langsung maupun tidak langsung berlangsung sepanjang atherogenesis.

    Pembentukan sel busa

    Setelah monosit mematuhi dan menembus intima , mereka berdiferensiasi menjadi

    makrofag fagositosis dan lipoprotein menyerap untuk membentuk sel busa . Penting

    untuk dicatat bahwa sel busa tidak muncul dari penyerapan LDL oleh sel - permukaan

    mekanisme LDL. karena kandungan kolesterol tinggi dalam sel-sel sebenarnya menekan

    ekspresi penerimaan tor . Selain itu , reseptor LDL klasik tidak mengakui kimia mLDL .

    Sebaliknya , makrofag mengandalkan keluarga " pemulung " reseptor yang istimewa

    mengikat dan internalisasi mLDL . Tidak seperti penyerapan melalui reseptor LDL klasik

    , konsumsi mLDL oleh reseptor pemulung menghindar inhibisi umpan balik negatif dan

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    40/73

    memungkinkan kendurnya makrofag dengan kolesterol dan kolesterol ester ,

    mengakibatkan munculnya khas sel busa . Meskipun penyerapan tersebut awalnya

    mungkin bermanfaat ( dengan eksekusi proinflamasi partikel mLDL ) , yang penghabisan

    gangguan sel-sel ini , dibandingkan dengan jumlah masuknya , menyebabkan akumulasi

    lokal dalam plak , mengurangi peran pelindung mereka dan memicu apoptosis sel busadan pelepasan sitokin proinflamasi yang mempromosikan perkembangan plak

    aterosklerosis . Lipid kaya pusat dari plak , dibentuk oleh sel busa nekrotik , sering

    disebut inti nekrotik .

    Plak

    Sedangkan sel endotel memainkan peran sentral dalam pembentukan lemak

    beruntun , sel otot polos migrasi ke intima mendominasi perkembangan plak awal .

    Selama beberapa dekade pembangunan , plak aterosklerotik khas mengakuisisi inti lipid

    thrombogenic berbeda yang mendasari berserat topi pelindung . Tidak semua lemak

    coretan maju ke lesi fibrofatty , dan tidak diketahui mengapa beberapa berkembang dan

    yang lainnya tidak .

    Pertumbuhan plak awal menunjukkan renovasi luar kompensasi dari dinding

    arteri yang melindungi diameter akumulasi plak dan lumen per mits tanpa batasan aliran

    darah , maka produksi tidak ada gejala iskemik . Tahap ini bahkan dapat menghindari

    deteksi oleh angiografi . Kemudian pertumbuhan plak , bagaimanapun, dapat melebihi

    pembesaran arteri kompensasi , membatasi lumen pembuluh , dan menghambat perfusi .

    Plak aliran - membatasi tersebut dapat mengakibatkan iskemia jaringan , menyebabkan

    gejala seperti angina pectoris atau klaudikasio intermiten pada ekstremitas

    Sindrom koroner akut yang paling ( infark miokard akut dan angina pektoris tidak

    stabil ) hasil ketika topi fibrosa dari ruptur plak aterosklerosis , memperlihatkan molekul

    prothrombotic dalam inti lipid dan mempercepat trombus akut yang tiba-tiba menyumbat

    lumen arteri . Seperti dijelaskan dalam bagian ini , matriks ekstraseluler memainkan

    peran penting dalam memperkuat topi berserat, mengisolasi interior plak thrombogenic

    dari koagulasi substrat dalam sirkulasi .

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    41/73

    sinyal otot polos migrasi sel dan proliferasi

    Sel busa memproduksi beberapa faktor yang berkontribusi terhadap perekrutan sel

    otot polos . Misalnya, mereka melepaskan faktor pertumbuhan platelet-derived ( PDGF )- juga diproduksi oleh platelet dan sel endotel - yang kemungkinan merangsang migrasi

    sel otot polos di lamina elastis internal dan ke ruang subintimal , di mana mereka

    kemudian meniru . PDGF tambahan merangsang pertumbuhan Resi - dent sel otot polos

    intima . Sel busa juga melepaskan sitokin dan faktor pertumbuhan , IL - 1 , faktor

    pertumbuhan fibroblast , dan transforming growth factor - yang menghasut proliferasi sel

    otot polos lebih lanjut dan sintesis protein matriks ekstraseluler . Selanjutnya, stimulasi

    sitokin menginduksi sel otot halus dan aktivasi leukosit , mempromosikan pelepasan

    sitokin lanjut , sehingga memperkuat dan mempertahankan peradangan pada lesi .

    Menurut konsep tradisional , plak tumbuh secara bertahap dan terus menerus ,

    tetapi Bukti saat ini menunjukkan bahwa perkembangan ini dapat diselingi oleh peristiwa

    subklinis dengan semburan replikasi otot polos. Misalnya, bukti morfologi diselesaikan

    perdarahan intraplaque menunjukkan bahwa pelanggaran kecil dalam integritas plak

    dapat terjadi tanpa gejala klinis atau tanda-tanda. Pada tingkat sel, pelanggaran tersebut

    mengekspos faktor jaringan dari sel busa, yang mengaktifkan koagulasi dan pembentukan

    microthrombus. Trombosit diaktifkan dalam rilis microthrombi tambahan seperti faktor-

    termasuk ampuh PDGF dan heparinase-yang dapat memacu gelombang lokal migrasi sel

    otot halus dan proliferasi. Heparinase menurunkan heparan sulfat, polisakarida dalam

    matriks ekstraselular yang biasanya menghambat migrasi sel otot halus dan proliferasi.

    Selain itu, bentuk lain dari limfosit-seperti Treg dan Th2 limfosit-dapat

    menghasilkan faktor itu,masing-masing, yang dapat menghambat proliferasi sel otot

    polos dan dengan demikian mengatur pertumbuhan plak.

    Matriks Ekstraseluler Metabolisme

    Sebagai dominan kolagen sintesis jenis sel, sel-sel otot polos harus, melalui proliferasi

    mereka, mendukung fortifikasi tutup berserat. Deposisi matriks Net tergantung pada

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    42/73

    keseimbangan sintesis oleh sel otot polos dan degradasi, dimediasi sebagian oleh kelas

    enzim proteolitik yang dikenal sebagai matriks metaloproteinase (MMP). Sementara

    PDGF dan TGF- merangsang produksi sel otot polos kolagen di-terstitial, sitokin T-

    limfosit yang diturunkan interferon-gamma (IFN-gamma) menghambat sintesis kolagen

    sel otot polos. Selanjutnya, sitokin inflamasi merangsang sel busa lokal untukmengeluarkan kolagen dan MMP elastindegrading, sehingga melemahkan tutup berserat

    dan predisposisi itu pecah (Gambar 5.7).

    plak Gangguan

    plak Integritas

    Tarik tambang antara matriks sintesis dan degradasi terus selama beberapa dekade, tetapi

    bukan tanpa konsekuensi. Kematian otot polos dan sel busa, baik karena Exces stimulasi

    inflamasi atau dengan aktivasi kontak dari jalur apoptosis , membebaskan isi seluler ,

    kontribusi lipid menyerap dan puing-puing seluler ke inti lipid tumbuh . Ukuran inti lipid

    memiliki implikasi biomekanik untuk stabilitas plak . Dengan meningkatnya ukuran dan

    tonjolan ke dalam lumen arteri , tekanan mekanik berfokus pada perbatasan plak

    berbatasan jaringan normal , yang disebut daerah bahu . Selain bantalan peningkatan stres

    , akumulasi lokal sel-sel busa dan limfosit T di situs ini mempercepat degradasi matriks

    ekstraseluler , membuat wilayah ini situs yang paling umum pecahnya plak .

    Pengendapan bersih dan distribusi topi fibrosa merupakan faktor penentu penting dari

    integritas plak secara keseluruhan. Sedangkan lesi dengan topi berserat tebal dapat

    menyebabkan penyempitan arteri diucapkan , mereka memiliki sedikit kecenderungan

    untuk pecah. Sebaliknya, plak yang memiliki topi tipis ( dan sering tampak kurang

    obstruktif dengan angiografi ) cenderung rapuh , dan lebih cenderung pecah dan

    trombosis menghasut . Terminologi klinis saat menjelaskan

    dengan spektrum ekstrim integritas sebagai " plak stabil " ( ditandai dengan fibrous cap

    tebal dan inti lipid kecil ) atau " plak rentan " ( ditandai dengan topi tipis berserat, inti

    lipid yang kaya , makrofag luas menyusup, dan kurangnya sel otot polos ; Gambar 5.8 ) .

    . Meskipun penggunaan umum dari istilah-istilah ini , adalah penting untuk menyadari

    bahwa perbedaan ini menyederhanakan heterogenitas plak dan mungkin melebih-

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    43/73

    lebihkan kemampuan untuk meramalkan plak " masa depan klinis" berdasarkan informasi

    struktural .

    thrombogenic Potensi

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    44/73

    Pecahnya plak aterosklerosis tidak pasti mengakibatkan kejadian klinis utama

    seperti infark miokard dan stroke. Seperti yang dijelaskan pada bagian sebelumnya, kecil

    non-oklusif trombus mungkin menyerap ke dalam plak, merangsang pertumbuhan otot

    lebih halus dan deposisi berserat (lihat Gambar. 5.8). Hal ini sebagian besar

    keseimbangan antara potensi thrombogenic dan fibrinolitik dari plak, dan fase cairandarah.

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    45/73

    ANGINA PEKTORIS STABIL

    Angina pektoris (AP) adalah rasa nyeri yang timbul karena iskemia miokardium.

    Biasanya mempunyai karakteristik tertentu:

    Lokasinya biasanya di dada, substernal atau sedikit di kirinya, dengan penjalaran

    ke leher, rahang, bahu kiri sampai dengan lengan dan jari-jari bagian ulnar,

    punggung/ pundak kiri.

    Kualitas nyeri biasanya merupakan nyeri yang tumpul seperti rasa tertindih/berat

    di dada, rasa desakan yang kuat dari dalam atau dari bawah diafragma, seperti

    diremas-remas atau dada mau pecah dan biasanya pada keadaan yang berat

    disertai keringat dingin dan sesak napas serta perasaan takut mati. Biasanya

    bukanlah nyeri yang tajam, seperti rasa ditusuk- tusuk/ diiris sembilu, dan bukan

    pula mules. Tidak jarang pasien mengatakan bahwa ia merasa tidak enak

    didadanya. Nyari berhubungan dengan aktivitas, hilang dengan iistirahat; tapi

    tidak berhubungan dengan gerakan pernapasan atau gerakan dada ke kiri dan ke

    kanan. Nyeri juga dapat dipresipitasi oleh stres fisik ataupun emosional.

    Kuantitas: nyeri yang pertama kali timbul biasanya agaka nyata, dan beberapa

    menit sampai kurang dari 20 menit. Bila lebih dari 20 menit dan berat maka harus

    dipertimbangkan sebagai angina tak stabil. (unstable angina pectoris = UAP)

    sehingga dimasukkan ke dalam sindrom koronera akut = acute coronary syndrom

    = ACS, yang memerlukan perawatan khusus. Nyari dapat dihilangkan dengan

    nitrogliserin sublingual dalam hitungan detik sampai beberapa menit. Nyeri tidak

    terus menerus, tapi hilanh timbul dengan intensitaas yang makin bertambah atau

    makin berkurang sampai tekontrol. Nyaeri yang berlangsung terus menerus

    sepanjang hari bahkan sampai berhari-hari biasanya bukanlah nyeri angina

    pektoris.

    Gradiasi beratnya nyeri dada telah dibuat oleh Canadian Cardiovascular Society sebagai

    berikut:

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    46/73

    Kelas I. Aktivitas sehari-hari seperti jalan kaki, berkebun, naik tangga 1-2 lantai

    dan lain-lainnya tidak menimbulkaan nyeri dada. Neyri dada baru timbul pada

    latihan yang berat, beeerjalan cepat serta terburu-buru waktu kerja atau bepergian.

    Kelas II. Aktivitas sehari-hari agak terbatas, misalnya AP timbul biel melakukan

    aktivitas lebih berat dari biasanya, seperti jalan kaki 2 blok, anik tangga lebih dari1 lantai atau terburu-buru, berjalan menanjak atau melawan angina dan lain-lain.

    Kelas III. Aktivitas sehari-hari terbatas. AP timbul bila berjalan 1-2 blok, naik

    tangga 1 lantai dengan kecepatan biasa.

    Kelas IV. AP timbul pada waktu istirahat. Hampir semua aktivitas dapat

    menimbulkan angina, termasuk mandi, manyapu dan lain-lain.

    Nyeri dada yang mempunyai ciri- ciri iskemik miokardium yang lengkap, sehingga tidak

    meraguakan lagi untuk diagnosis, disebut sebagai nyeri dada (angina) tipikal:

    sedangkan nyeri yang meragukan tidak mempunyai ciri yang lengkap dan perlu

    dilakukan pendekatan yang hati-hati disebut angina atipik. Neyri dada lainnya yang sudah

    jelas berasal dari luar jantung disebut nyeri non kardiak.

    Untuk membantu menentukan nyeri tipikal atau bukan maka baiknya anamnesis

    dilengkapi dengan mencoba menemukan adanya faktor risiko baik pada pasien atau

    keluarganya seperti kebiasaan makan/ kolesterol, DM, hipertensi, rokok, penyakir

    vaskular lain seperti stroke dan penyakit vaskular perifer, obesitas, kurangnya latihan dan

    lain-lain.

    Pada AP stabil, nyeri dada yang terjadinya agak berat, sekalipun tidak termasuk UAP,

    berangsur-angsur turun kuantitas dan inetnsitasnya dengan atau tanpa pengobatan,

    kemudian menetap (misalnya beberapa hari sekali, atau baru timbul pada beban/ stres

    tertentu atau lebih berat dari sehari-harinya.).

    Pada sebagian pasien lagi, nyeri dada bahkan berkurang terus sampai akhirnya

    menghilang, yaitu menjadi asimtomatik, walaupun sebetulnya ada iskemi tetap dapat

    terlihat misalnya pada EKG istirahatnya, keadaan yang disebut sebagai silent iskemia;

    sedangkan pasien-pasien lainnya lagi yang telah asimtomatik, EKG istirhatnya normal

    pula, dan iskemi baru telihat pada stres tes.

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    47/73

    Penatalaksanaan Angina Stabil

    Tujuan pengobatan terutama adalah mencagah kematian dan terjadinya serangan jantung

    (infark). Sedangkan yang lainnya adalah mengontrol serangan angina sehingga

    memperbaiki kualitas hidup.

    Pengobatan terdiri dari afrmakologis dan non fermakologis seperti pennurunan BB dan

    lain-lain, termasuk terapi repefusi dengan cara intervensi atau bedah pintas (CBAG).

    Bila ada 2 cara terapi yang sama efektif mengontrol angina maka yang dipilih adalah

    terpai yang terbukti lebih efektif mengurangi serangan jantung dan mencegah kematian.

    Pada stenosis LM misalnya, bedah pintas koroner lebih dipilih karena lebih efektif

    mencegah kematian.

    Memang kebanyakan terapi farmakologis adalah untuk segera mengontrol angiina dan

    memperbaiki kualitas hidup, tetapi belakangn telah terbukti adanya terapi farmakologis

    yang mencegah serangan jantung dan kematian.

    Farmakologis

    Angina

    Penyekat beta

    Angiotensin converting enzyme, terutama bila disertai hipertensi atau disfungsi

    LV

    Pemakaian obat-obatan untuk penurunan LDL pada pasien-pasien dengan LDL>

    130 mg/dL (target

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    48/73

    Disamping pemberian oksigen dan istirahat pada waktu datang nya serangan angina

    misalnya, maka hal-hal yang etlah disebut diatas seperti perubahan life style (termasuk

    berhentu merokok dan lain=lain), penurunan BB penyesuaian diet, olahraga teratur dan

    lain-lain, merupakan terapi non farmakologis yang dianjurkan.

    Semuanya ini termasuk pula perlunya pemakaian obat secra terus-menerus sesuia yang

    disarankan oleh dokter dan mengontrol faktor risiko, serta tidak perlu mengikutsertakan

    keluarganya dalam pengobatan pasien, dapat dimasukkan juga ke dalam edukasi.

    ANGINA PEKTORIS TIDAK STABIL

    Epidemiologi

    Di amerika serikat setiap tahun 1 juta pasien dirawat di rumah sakit karena angina

    pectoris tak stabil; diamna 6-8 % kemudian mendapat serangan infark jantung yang tak

    fatal atau meninggal dalam satu tahun setelah diagnosis ditegakkan.

    Yang dimasukkan kedalam angina tidak stabil yaitu:

    1. pasien dengan angina yang masih baru dalam 2 bulan, dimana angina cukup berat

    dan frekuensi cukup sering, lebih dari 3 kali perhari

    2.pasien dengan angina yang makin bertambah berat, sebelumnya angina stabil, lalu

    serangan angina timbul lebih sering, dan lebih berat sakit dadanya, sedangkan

    faktor presipitasi makin ringan.

    3. pasien dengan serangan angina pada waktu istirahat.

    Klasifikasi Angina

    berdasarkan beratnya angina

    kelas I. Angian yang berat untuk pertama kali, atau makin bertambah beratnya

    nyeri dada.

    kelas II. Angina pada waktu istirahat dan terjadinya subakut dalam 1 bulan, tapi

    tidak ada serangan angina dalam waktu 48 jam terakhir.

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    49/73

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    50/73

    pasien dengan angina tak stabil mempunyai penyempitan kurang dari 70 %. Plak

    aterosklerotik terdiri dari inti yang mengandung banyak lemak dan pelindung jaringan

    fibrotik (fibrotic cap). Plak yang tidak stabil terdiri dari inti yang banyak mengandung

    lemak dan adanya infiltrasi sel makrofag. Biasanya ruptur terjadi pada tepi plak yang

    berdekatan dengan intima yang normal atau pada bahu dari timbunan lemak. Kadang-kadang keretakan timbul pada dinding plak yang paling lemah karena adanya enzim

    protease yang dihasilkan makrofag dan secara enzimatik melemahkan dinding plak

    (fibrous cap).

    Terjadinya ruptur menyebabkan aktivasi, adhesi dan agregasi platelet dan meyebabkan

    aktivasi terbentuknya trombus. Bila trombus menutup pembuluh darah 100% akan terjadi

    infark dengan elevasi segmen ST, sedangkan bila trombus tidak menyumbat 100%, dan

    hanya menimbulkan stenosis yang berat akan terjadi angina tak stabil.

    Trombosis dan Agregasi Trombosit

    Agregasi platelet dan pembentukan trombus merupakan salah satu dasar terjadinya

    angina tak stabil. Terjadinya trombosis setelah plak terganggu disebabkan karena

    interaksi yang terjadi antara lemak, sel otot polos, makrofag, dan kolagen. Inti lemak

    merupakan bahan terpenting dalam pembentukan trombus yang kaya trombosit,

    sedangkan sel otot polos dan sel busa (foam cell) yang ada dalam plak berhubungan

    dengan ekspresi faktor jaringan dalam plak tak stabil. Setelah berhubungan dengan darah,

    faktor jaringan berinteraksi dengan faktor VIIa untuk memulai kaskade reaksi enzimatik

    yang menghasilkan pembentukan trombin dan fibrin.

    Sebagai reaksi terhadap gangguan faal endotel, terjadi agregasi pletelet dan pletelet

    melepaskan isi granulasi sehingga memicu agregasi yang lebih luas, vasokonstriksi dan

    pembentukan trombus. Faktor sistemik dan inflamasi ikut berperan dalam perubahan

    terjadinya hemostase dan koagulasi dan berperan dalam memulai trombosis yang

    intermiten, pada angina tak stabil.

    Vasospasme

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    51/73

    Terjadinya vasokonstriksi juga mempunyai peran penting pada angina tak stabil.

    Diperkirakan adanya disfungsi endotel dan bahan vasoaktif yang diproduksi oleh platelet

    berperan dalam perubahan dalam tonus pembuluh darah dan meenyebabkan spasme.

    Spasme yang terlokalisir seperti pada angina printzmetal juga dapat menyebabkan angina

    tak stabil. Adanya spasme seringkali terjadi pada plak yang tak stabil, dan mempunyaiperan dalam pembentukan trombus.

    Erosi Plak tanpa Ruptur

    Terjadinya penyempitan juga dapat disebabkan karena terjadinya proliferasi dan migrasi

    dari otot polos sebagai reaksi terhadap kerusakan endotel; adanya perubahan bentuk dan

    lesi karena bertambahnya sel otot polos dapat menimbulkan penyempitan pembuluh

    dengan cepat dan keluhan iskemi.

    Gambaran Klinis Angina tak Stabil

    Keluhan pasien umumnya berupa angina untuk pertama kali atau keluhan angina yang

    bertambah dari biasa. Nyeri dada seperti pada angina biasa tapi lebih berat dan lebih

    lama, mungkin timbul pada waktu istirahat, atau timbul karena aktivitas yang minimal.

    Nyeri dada dapat disertai keluhan sesak napas, mual, sampai muntah, kadang-kadang

    disertai keringat dingin. Pada pemeriksaan jasmani seringkali tidak ada yang khas.

    Penatalaksaan

    Obat Anti Iskemi

    Nitrat

    Nitrat dapat menyebabkan vasodilatasi pembuluh vena dan arteriol perifer, dengan

    efektivitas mengurangi preload adan afterload sehingga dapat mengurangi wall stress dan

    kebutuhan oksigen. Nitrat juga menambah oksigen suplai dengan vasodilatasi pembuluh

    koroner dan memperbaiki aliran darah kolateral. Dalam keadaan akut nitrogliserin atau

    isosorbid dinitrat diberikan secara sublingual atau melalui infus intravena; yang ada di

    Indonesia terutama isosorbid dinitrat, yang dapat diberikan secara intravena dengan dosis

    1-4 mg per jam. Karena adanya toleransi terhadap nitrat, dosis dapat dinaikkan dari

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    52/73

    waktu ke waktu. Bila keluhan sudah terkendali infus dapat diganti isosorbid dinitrat per

    oral.

    Penyekat Beta

    Penyekat beta dapat menurunkan kebutuhan oksigen miokardium melalui efek penurunan

    denyut jantung dan daya kontraksi miokardium. Data-data menunjukkan penyekat beta

    dapat memperbaiki morbiditas dan mortalitas pasien dengan infark miokard, meta

    analisis dari 4700 pasien dengan angina tak stabil menunjukkan penyekat beta dapat

    menurunkan risiko infark sebesar 13 % (p

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    53/73

    Verapamil dan diltiazem dapat memperbaiki survival dan mengurangi infark pada pasien

    dengan sindrom koroner akut dan fraksi ejeksi normal. Denyut jantung yang berkurang,

    pengurangan afterload memberikan keuntungan pada golongan nondihidropiridin. Pada

    pasien SKA dengan faal jantung normal. Pemakaian antagonis kalsium biasanya pada

    pasien yang ada kontraindikasi dengan antagonis atau telah diberi penyekat beta tapikeluhan angina masih refrakter.

    Obat Anti Agregasi Trombosit

    Aspirin

    Banyak studi telah membuktiksn bshws sdpirin dapat mengurangi kematian jantung dan

    infark fatal maupun non fatal dari 51% -72% pada pasien dengan angina tak stabil. Oleh

    klarena itu aspirin dianjurkan untuk diberikan seumur hidup dengan dosis awal 160 mg

    perhari dan dosis selanjutnya 80 sampai 3325 mg perhari.

    Tiklopidin

    Tiklopidin suatu derivat tienopiridin merupakan obat lini kedua dalam pengobatan angina

    tak stabil bila pasien tidak tahann aspirin. Studi dengan tiklopidin dibandingkan plasebo

    pada angina tak stabil ternyata menunjukkan bahwa kematian dan infark non fatal

    berkurang 46,3%. Dalam pemberian tiklopidin harus diperhatikan efek samping

    granulositopenia, dimana insidens 2,4%. Dengan adanya klopidogrel yang lebih aman

    pemakaian tiklopidin mulai ditinggalkan.

    Klopidogrel

    Inhibitor Glikoprotein IIb/IIIa

    Ikatan fibrinogen dengan reseptor GP Iib/IIIa pada platelet ialah ikatan terakhir pada

    proses agregasi platelet. Karena inhibitor GP IIb/IIIa menduduki reseptor tadi maka

    ikatan platelet dengan fibrinogen dapat dihalangi dan agregasi platelet tidak terjadi.

    Obat Anti Trombinn

    Unfractionated Heparin

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    54/73

    Heparin adalah glikosaminoglikan yangterdiri dari pelbagai polisakarida yang berbeda

    panjangnya dengan aktivitas antikoagulan yang berebda-beda. Antitrombin III, bila

    terikat dengan heparin, akan bekerja menghambat trombin dan faktor Xa. Heparin juga

    mengikat protein plasma yang lain, sel darah dan sel endotel, yang akan mempengaruhi

    bioavailabilitas. Kelemahan lain heparin adalah efek terhadap trombus yang kayatrombosit dan heparin dapat dirusak oleh platelet faktor IV.

    Low Molecular Weight Heparin

    Low molecular weight heparin (LMWH) dibuat dengan melakukan depolimerasi rantai

    polisakarida heparin. Kebanyakan mengandung sakarida kurang dari 18 dan hanya

    bekerja pada factor Xa, sedangkan heparin menghambat factor Xa dan trombin.

    Dibandingkan dengan unfractionated heparin, LMWH mempunyai ikatan terhadap

    protein plasma kurang, bioavailabilitas lebih besar dan tidak mudah dinetralisir oleh

    faktor IV, lebih besar pelepasan tissue factor pathway inhibitor (TFPI) dan kejadian

    trombositopenia lebih sedikit.

    Direct Trombin Inhibitors

    Direct trombin inhibitor secara teoritis mempunyai kelebihan karena bekerja langsung

    mencegah pembentukan bekuan darah, tanpa dihambat oleh plasma protein maupun

    platelet faktor IV. Activated partial thromboplastin time dapat dipakai untuk memonitor

    aktivitas antikoagulasi, tetapi biasanya tidak perlu. Hirudin dapat menurunkan angka

    kematian infark miokard, tetapi komplikasi perdarahan bertambah. Bivalirudin juga

    menunjukkan efektivitas yang sama dengan efek samping perdarahan kurang dari

    heparin. Bilivarudin telah disetujui untuk menggantikan heparin pada pasien angina tyak

    stabil yang menjalani PCI. Hirudin maupun bivalirudin dapat menggantikan heparin bila

    ada efek samping trombositopenia akibat heparin (HIT)

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    55/73

    Infark Miokard

    Definisi

    Infark adalah area nekrosis koagulasi pada jaringan akibat iskemia lokal,

    disebabkan oleh obstruksi sirkulasi ke daerah itu, paling sering karena trombus atau

    embolus (Dorland, 2002). Iskemia terjadi oleh karena obstruksi, kompresi, ruptur karena

    trauma dan vasokonstriksi. Obstruksi pembuluh darah dapat disebabkan oleh embolus,

    trombus atau plak aterosklerosis. Kompresi secara mekanik dapat disebabkan oleh tumor,

    volvulus atau hernia. Ruptur karena trauma disebabkan oleh aterosklerosis dan vaskulitis.

    Vaskokonstriksi pembuluh darah dapat disebabkan obat-obatan seperti kokain.

    Infark miokard adalah perkembangan cepat dari nekrosis otot jantung yang

    disebabkan oleh ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen. Klinis sangat

    mencemaskan karena sering berupa serangan mendadak umumya pada pria 35-55 tahun,

    tanpa gejala pendahuluan.

    Otot jantung diperdarahi oleh 2 pembuluh koroner utama, yaitu arteri koroner

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    56/73

    kanan dan arteri koroner kiri. Kedua arteri ini keluar dari aorta. Arteri koroner kiri

    kemudian bercabang menjadi arteri desendens anterior kiri dan arteri sirkumfleks kiri.

    Arteri desendens anterior kiri berjalan pada sulkus interventrikuler hingga ke apeks

    jantung. Arteri sirkumfleks kiri berjalan pada sulkus arterio-ventrikuler dan mengelilingi

    permukaan posterior jantung. Arteri koroner kanan berjalan di dalam sulkus atrio-ventrikuler ke kanan bawah. Anatomi pembuluh darah jantung dapat dilihat pada Gambar

    2.1.

    Gambar 2.1. Anatomi arteri koroner jantung Dikutip dari NewYork-Presbyterian Hospital

    Etiologi dan Faktor Resiko

    Menurut Alpert (2010), infark miokard terjadi oleh penyebab yang heterogen,

    antara lain:

    1. Infark miokard tipe 1 Infark miokard secara spontan terjadi karena ruptur plak, fisura,atau diseksi plak aterosklerosis. Selain itu, peningkatan kebutuhan dan ketersediaan

    oksigen dan nutrien yang inadekuat memicu munculnya infark miokard. Hal-hal tersebut

    merupakan akibat dari anemia, aritmia dan hiper atau hipotensi.

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    57/73

    2. Infark miokard tipe 2 Infark miokard jenis ini disebabkan oleh vaskonstriksi danspasme arteri menurunkan aliran darah miokard.

    3. Infark miokard tipe 3 Pada keadaan ini, peningkatan pertanda biokimiawi tidak

    ditemukan. Hal ini disebabkan sampel darah penderita tidak didapatkan atau penderita

    meninggal sebelum kadar pertanda biokimiawi sempat meningkat.

    4. a. Infark miokard tipe 4a Peningkatan kadar pertanda biokimiawi infark miokard(contohnya troponin) 3 kali lebih besar dari nilai normal akibat pemasangan

    percutaneous coronary intervention (PCI) yang memicu terjadinya infark miokard. b.

    Infark miokard tipe 4b Infark miokard yang muncul akibat pemasanganstent trombosis.5. Infark miokard tipe 5 Peningkatan kadar troponin 5 kali lebih besar dari nilai normal.Kejadian infark miokard jenis ini berhubungan dengan operasi bypass koroner.

    Ada empat faktor resiko biologis infark miokard yang tidak dapat diubah, yaitu

    usia, jenis kelamin, ras, dan riwayat keluarga. Resiko aterosklerosis koroner meningkat

    seiring bertambahnya usia. Penyakit yang serius jarang terjadi sebelum usia 40 tahun.

    Faktor resiko lain masih dapat diubah, sehingga berpotensi dapat memperlambat proses

    aterogenik . Faktor- faktor tersebut adalah abnormalitas kadar serum lipid, hipertensi,merokok, diabetes, obesitas, faktor psikososial, konsumsi buah-buahan, diet dan alkohol,

    dan aktivitas fisik wanita mengalami kejadian infark miokard pertama kali 9 tahun lebih

    lama daripada laki-laki.

    Perbedaan onset infark miokard pertama ini diperkirakan dari berbagai faktor

    resiko tinggi yang mulai muncul pada wanita dan laki-laki ketika berusia muda. Wanita

    agaknya relatif kebal terhadap penyakit ini sampai menopause, dan kemudian menjadi

    sama rentannya seperti pria. Hal diduga karena adanya efek perlindungan estrogen.

    Abnormalitas kadar lipid serum yang merupakan faktor resiko adalah

    hiperlipidemia. Hiperlipidemia adalah peningkatan kadar kolesterol atau trigliserida

    serum di atas batas normal. The National Cholesterol Education Program (NCEP)

    menemukan kolesterol LDL sebagai faktor penyebab penyakit jantung koroner. The

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    58/73

    Coronary Primary Prevention Trial (CPPT) memperlihatkan bahwa penurunan kadar

    kolesterol juga menurunkan mortalitas akibat infark miokard (Brown, 2006).

    Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau

    tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Peningkatan tekanan darah sistemik

    meningkatkan resistensi vaskuler terhadap pemompaan darah dari ventrikel kiri .

    Akibatnya kerja jantung bertambah, sehingga ventrikel kiri hipertrofi untuk

    meningkatkan kekuatan pompa. Bila proses aterosklerosis terjadi, maka penyediaan

    oksigen untuk miokard berkurang. Tingginya kebutuhan oksigen karena hipertrofi

    jaringan tidak sesuai dengan rendahnya kadar oksigen yang tersedia.

    Merokok meningkatkan resiko terkena penyakit jantung kororner sebesar 50%.

    Seorang perokok pasif mempunyai resiko terkena infark miokard. Di Inggris, sekitar

    300.000 kematian karena penyakit kardiovaskuler berhubungan dengan rokok.

    Penggunaan tembakau berhubungan dengan kejadian miokard infark akut prematur di

    daerah Asia Selatan.

    Obesitas meningkatkan resiko terkena penyakit jantung koroner. Sekitar 25-49%

    penyakit jantung koroner di negara berkembang berhubungan dengan peningkatan indeks

    masa tubuh (IMT). Overweight didefinisikan sebagai IMT > 25-30 kg/m2

    dan obesitas

    dengan IMT > 30 kg/m2. Obesitas sentral adalah obesitas dengan kelebihan lemak berada

    di abdomen. Biasanya keadaan ini juga berhubungan dengan kelainan metabolik seperti

    peninggian kadar trigliserida, penurunan HDL, peningkatan tekanan darah, inflamasi

    sistemik, resistensi insulin dan diabetes melitus tipe II.

    Faktor psikososial seperti peningkatan stres kerja, rendahnya dukungan sosial,

    personalitas yang tidak simpatik, ansietas dan depresi secara konsisten meningkatkan

    resiko terkena aterosklerosis.

    Resiko terkena infark miokard meningkat pada pasien yang mengkonsumsi diet

    yang rendah serat, kurang vitamin C dan E, dan bahan-bahan polisitemikal.

    Mengkonsumsi alkohol satu atau dua sloki kecil per hari ternyata sedikit mengurangi

    resiko terjadinya infark miokard. Namun bila mengkonsumsi berlebihan, yaitu lebih dari

    dua sloki kecil per hari, pasien memiliki peningkatan resiko terkena penyakit.

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    59/73

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    60/73

    klinis penyakit. Oleh sebab itu, obstruksi kritis pada arteri koroner kiri atau arteri koroner

    desendens kiri berbahaya.

    Pada saat episode perfusi yang inadekuat, kadar oksigen ke jaringan miokard

    menurun dan dapat menyebabkan gangguan dalam fungsi mekanis, biokimia dan

    elektrikal miokard. Perfusi yang buruk ke subendokard jantung menyebabkan iskemia

    yang lebih berbahaya. Perkembangan cepat iskemia yang disebabkan oklusi total atau

    subtotal arteri koroner berhubungan dengan kegagalan otot jantung berkontraksi dan

    berelaksasi.

    Selama kejadian iskemia, terjadi beragam abnormalitas metabolisme, fungsi dan

    struktur sel. Miokard normal memetabolisme asam lemak dan glukosa menjadi karbon

    dioksida dan air. Akibat kadar oksigen yang berkurang, asam lemak tidak dapat

    dioksidasi, glukosa diubah menjadi asam laktat dan pH intrasel menurun. Keadaaan ini

    mengganggu stabilitas membran sel. Gangguan fungsi membran sel menyebabkan

    kebocoran kanal K+

    dan ambilan Na+

    oleh monosit. Keparahan dan durasi dari

    ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen menentukan apakah kerusakan

    miokard yang terjadi reversibel (20 menit). Iskemia yang

    ireversibel berakhir pada infark miokard.

    Ketika aliran darah menurun tiba-tiba akibat oklusi trombus di arteri koroner,

    maka terjadi infark miokard tipe elevasi segmen ST (STEMI). Perkembangan perlahan

    dari stenosis koroner tidak menimbulkan STEMI karena dalam rentang waktu tersebut

    dapat terbentuk pembuluh darah kolateral. Dengan kata lain STEMI hanya terjadi jika

    arteri koroner tersumbat cepat.

    Non STEMI merupakan tipe infark miokard tanpa elevasi segmen ST yang

    disebabkan oleh obstruksi koroner akibat erosi dan ruptur plak. Erosi dan ruptur plak

    ateroma menimbulkan ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen. Pada Non

    STEMI, trombus yang terbentuk biasanya tidak menyebabkan oklusi menyeluruh lumen

    arteri coroner.

    Infark miokard dapat bersifat transmural dan subendokardial (nontransmural).

    Infark miokard transmural disebabkan oleh oklusi arteri koroner yang terjadi cepat yaitu

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    61/73

    dalam beberapa jam hingga minimal 6-8 jam. Semua otot jantung yang terlibat

    mengalami nekrosis dalam waktu yang bersamaan. Infark miokard subendokardial terjadi

    hanya di sebagian miokard dan terdiri dari bagian nekrosis yang telah terjadi pada waktu

    berbeda-beda.

    Gejala Klinis

    Nyeri dada penderita infark miokard serupa dengan nyeri angina tetapi lebih

    intensif dan berlangsung lama serta tidak sepenuhnya hilang dengan istirahat ataupun

    pemberian nitrogliserin .Angina pektoris adalah jeritan otot jantung yang merupakan

    rasa sakit pada dada akibat kekurangan pasokan oksigen miokard. Gejalanya adalah rasa

    sakit pada dada sentral atau retrosentral yang dapat menyebar ke salah satu atau kedua

    tangan, leher dan punggung. Faktor pencetus yang menyebabkan angina adalah kegiatan

    fisik, emosi berlebihan dan terkadang sesudah makan. Hal ini karena kegiatan tersebut

    mencetuskan peningkatan kebutuhan oksigen. Namun, sakit dada juga sering timbul

    ketika pasien sedang beristirahat.

    Rasa nyeri hebat sekali sehingga penderita gelisah, takut, berkeringat dingin dan

    lemas. Pasien terus menerus mengubah posisinya di tempat tidur. Hal ini dilakukan untuk

    menemukan posisi yang dapat mengurangi rasa sakit, namun tidak berhasil. Kulit terlihat

    pucat dan berkeringat, serta ektremitas biasanya terasa dingin.

    Pada fase awal infark miokard, tekanan vena jugularis normal atau sedikit

    meningkat .Pulsasi arteri karotis melemah karena penurunanstroke volume yang dipompa

    jantung .Volume dan denyut nadi cepat, namun pada kasus infark miokard berat nadi

    menjadi kecil dan lambat. Bradikardi dan aritmia juga sering dijumpai. Tekanan darah

    menurun atau normal selama beberapa jam atau hari. Dalam waktu beberapa minggu,

    tekanan darah kembali normal.

    Dari ausklutasi prekordium jantung, ditemukan suara jantung yang melemah. Pulsasinya

    juga sulit dipalpasi. Pada infark daerah anterior, terdengar pulsasi sistolik abnormal yang

    disebabkan oleh diskinesis otot-otot jantung. Penemuan suara jantung tambahan (S3 dan

    S4), penurunan intensitas suarajantung dan paradoxal splitting suara jantung S2

    merupakan pertanda disfungsi ventrikel jantung. Jika didengar dengan seksama, dapat

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    62/73

    terdengar suara friction rub perikard, umumnya pada pasien infark miokard transmural

    tipe STEMI.

    Diagnosis

    Diagnosis IMA ditegakkan bila didapatkan dua atau lebih dari 3 kriteria, yaitu

    1. Adanya nyeri dada Sakit dada terjadi lebih dari 20 menit dan tidak hilang denganpemberian nitrat biasa.2. Perubahan elektrokardiografi (EKG). Nekrosis miokard dilihat dari 12 lead EKG.

    Selama fase awal miokard infark akut, EKG pasien yang mengalami oklusi total arteri

    koroner menunjukkan elevasi segmen ST. Kemudian gambaran EKG berupa elevasi

    segmen ST akan berkembang menjadi gelombang Q. Sebagian kecil berkembang menjadigelombang non-Q. Ketika trombus tidak menyebabkan oklusi total, maka tidak terjadi

    elevasi segmen ST. Pasien dengan gambaran EKG tanpa elevasi segmen ST digolongkan

    ke dalam unstable angina atau Non STEMI.

    3. Peningkatan petanda biokimia. Pada nekrosis miokard, protein intraseluler akanmasuk dalam ruang interstitial dan masuk ke sirkulasi sistemik melalui mikrovaskuler

    lokal dan aliran limfatik. Oleh sebab itu, nekrosis miokard dapat dideteksi dari

    pemeriksaan protein dalam darah yang disebabkan kerusakan sel. Protein-protein tersebut

    antara lain aspartate aminotransferase (AST), lactate dehydrogenase, creatine kinase

    isoenzyme MB (CK-MB), mioglobin, carbonic anhydrase III (CA III), myosin light chain

    (MLC) dan cardiac troponin I dan T (cTnI dan cTnT).Peningkatan kadar serum protein-

    protein ini mengkonfirmasi adanya infark miokard.

    EKG sebagai Penegakan Diagnosis Infark Miokard

    Kompleks QRS normal menunjukkan resultan gaya elektrik miokard ketika

    ventrikel berdepolarisasi. Bagian nekrosis tidak berespon secara elektrik. Vektor gaya

    bergerak menjauhi bagian nekrosis dan terekam oleh elektroda pada daerah infark

    sebagai defleksi negatif abnormal. Infark yang menunjukkan abnormalitas gelombang Q

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    63/73

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    64/73

    Diagnosis STEMI ditegakkan jika ditemukan angina akut disertai elevasi segmen

    ST. Nilai elevasi segmen ST bervariasi, tergantung kepada usia, jenis kelamin, dan lokasi

    miokard yang terkena. Bagi pria usia >40 tahun, STEMI ditegakkan jika diperoleh elevasisegmen ST di V1-V3 2 mm dan 2,5 mm bagi pasien berusia < 40 tahun. ST elevasi

    terjadi dalam beberapa menit dan dapat berlangsung hingga lebih dari 2 minggu.

    Diagnosis Non STEMI ditegakkan jika terdapat angina dan tidak disertai dengan

    elevasi segmen ST yang persisten. Gambaran EKG pasien Non STEMI beragam, bisa

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    65/73

    berupa depresi segmen ST, inversi gelombang T, gelombang T yang datar atau pseudo-

    normalization, atau tanpa perubahan EKG saat presentasi. Untuk menegakkan diagnosis

    Non STEMI, perlu dijumpai depresi segmen ST 0,5 mm di V1-V3 dan 1 mm di

    sandapan lainnya. Selain itu dapat juga dijumpai elevasi segmen ST tidak persisten (

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    66/73

    dalam sirkulasi untuk waktu yang lama.

    cTnT dan cTnI dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis dini AMI

    dengan lesi yang tidak terdeteksi dengan px lain dan menegakkan diagnose

    lambat AMI. Namun, kadar cTnT juga dapat meningkat pada kondisi non-AMI.

    Contoh kelainan otot rangka.

    Kadarnya cT mulai meningkat 3-12 jam setelah iskemi dan mencapai

    puncak pada 12-24 jam dan tetap tinggi selama 8-21 hari (cTnT) atau 7-14 hari

    (cTnI). Nilai rujukan : < 0,1 mg/dl

    3. Myoglobin

    Merupakan protein heme yang berada di sitoplasma otot lurik dan otot

    jantung. Myoglobin dapat dilepaskan ke sirkulasi segera setelah terjadi kerusakan

    pada otot jantung.

    Myoglobin dapat dideteksi di sirkulasi 1 jam setelah infark, mencapai puncak

    dalam 4-8 jam, normal kembali setelah 24 jam.

    Nilai rujukan :

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    67/73

    diberikan sulfas morphin 2,5-10 mg IV.

    Pethidin kurang efektif dibandingkan Morphin dan dapat menyebabkan sinus

    tachycardia. Obat ini banyak dipakai pada infark inferior dengan sakit dada dan sinus

    bradycardia. Dosis 25-50 mg dapat diulang sesudah 2-4 jam dengan perlahan-lahan .

    Pada sakit dada dengan lMA terutama infark anterior dengan sinus tachycardia

    dan tekanan darah sistolik di atas 100 - 100 mm Hg B-Blocker dapat dipakai. Dosis kecil

    B-Blocker mulai dengan 1/2 - 5 mg Inderal. IV. Dikatakan bahwa pemberian B-Blocker

    dalam 5 jam pertama bila tidak ada kontra indikasi dapat mengurangi luasnya infark

    (1,4,7,12) Nitrat baik sublingual maupun transdermal dapat dipakai bila sakit dada pada

    hari-hari pertama.

    Nifedipin,C-antagonist yang sering dipakai bila diduga penyebabnya adalah

    spasme koroner, khusus angina sesudah hari ke-2 dan sebelum pulang. Istirahat

    pemberian 02,diet kalori rendah dan mudah dicernakan dan pasang infus untuk siap

    gawat.

    Pemberian anti koagulansia hanya pada penderita yang harus dimobilisasi agak

    lama seperti gagal jantung, syok dan infark anterior yang luas. Sekitar 60-70% dari infark

    tidak terdapat komplikasi dan dianjurkan penanganan sesudah 2-3 minggu untuk uji latih

    jantung beban (ULJB) yang dimodifikasikan.

    Kalau normal untuk rehabilitasi biasa tetapi kalau abnormal agar diperiksa

    arteriogram koroner untuk mengetahui tepat keadaan pembuluh darah koronernya agar

    dapat ditentukan sikap yang optimal.

    Bila ada komplikasi pada IMA dicoba untuk mengklasifikasi penderita ini dalam

    subset klinik dan hemodinamik (Forrester) untuk pengobatannya.

    Subset Klinik dan Hemodinamik : Pengobatan padaIMA (4)

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    68/73

    Pembatasan perluasan Infark: seperti telah diterangkan bahwa perfusi miokard dankebutuhan metabolik tidakboleh dirugikan oleh pengobatan. Keadaan yang mungkin

    memperluas infark harus dicegah atau langsung diperbaiki seperti : a. Tachykardia , b.Hipertensi , Hipotensi, d.Aritmia dan e. Hipoxemia. Menghadapi keadaan tersebutdiperlukan strategi pengobatan yaitu :

    1. Upaya menurunkan kebutuhan 02 miokard dengan cara :

    a. B.Blockerb. menurunkan afterload penderita dengan hipertensic. Membantu sirkulasi dengan IABC

    2. Mengurangi iskemia miokard dengan memperbaiki perfusi atau aliran kolateral

    ditingkatkan sehingga persediaan 02 miokard meningkat. .

    Pengobatan dengan thrombolitik streptokinase, Tissue plasminogen activator

    (Actylase) .

    Calcium antagonist Peningkatan perfusi koroner dengan IABC

  • 8/13/2019 Makalah Case 5

    69/73

    Streptokinase intra vena memberi thrombolyse dalam 50% para penderita bila

    diberikan dalam waktu 6 jam sesudah timbul gejala infark. Dosis : 250.000 U dalam 10