Makalah Case 4 Ginjal

73
3 BAB I ANALISIS KASUS Bu Galih seorang ibu rumah tangga usia 50 tahun. Sejak 6 bulan yang lalu sering merasa lelah secara tiba-tiba, sehingga tidak bisa mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang ringan sekalipun. Tanda awal keluhan mata dan kaki bengkak, nyeri pinggang, kencing terasa sakit, jumlah sedikit, terkadang berdarah. Pada suatu hari bu Galih tidak dapat menahan lagi keluhannya, sehingga pergi ke dokter. Ketika diukur tekanan darah oleh perawat mendapatkan tekanan darah yang tergolong tinggi. Dokter memberikan surat pengantar untuk pemeriksaan laboratorium. Hasil pemeriksaan lab menunjukkan kadar ureum dan kreatinin tinggi. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium dokter menetapkan bu Galih menderita gagal ginjal dan kemungkinan besar harus menjalani perawatan cuci darah.

description

sistem urinaria dan ginjal

Transcript of Makalah Case 4 Ginjal

49

BAB IANALISIS KASUSBu Galih seorang ibu rumah tangga usia 50 tahun. Sejak 6 bulan yang lalu sering merasa lelah secara tiba-tiba, sehingga tidak bisa mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang ringan sekalipun. Tanda awal keluhan mata dan kaki bengkak, nyeri pinggang, kencing terasa sakit, jumlah sedikit, terkadang berdarah. Pada suatu hari bu Galih tidak dapat menahan lagi keluhannya, sehingga pergi ke dokter. Ketika diukur tekanan darah oleh perawat mendapatkan tekanan darah yang tergolong tinggi. Dokter memberikan surat pengantar untuk pemeriksaan laboratorium. Hasil pemeriksaan lab menunjukkan kadar ureum dan kreatinin tinggi. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium dokter menetapkan bu Galih menderita gagal ginjal dan kemungkinan besar harus menjalani perawatan cuci darah. Berdasarkan kasus diatas, kami mengajukan sebuah hipotesis bahwa bu Galih mengalami gagal ginjal dengan gejala berupa mata dan kaki bengkak, nyeri pinggang, kencing terasa sakit, jumlah sedikit dan kadang berdarah. Pada saat pengukuran tekanan darah mendapatkan tekanan darah yang tergolong tinggi dan pada pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar ureum dan kreatinin tinggi.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 ANATOMI SISTEM URINARIA Sistem urinaria (ginjal) terdiri dari organ organ yang memproduksi urine dan mengeluarkannya dari tubuh. Sistem ini salah satu sistem utama untuk mempertahankan homeostasis (kekonstanan Lingkungan Internal)Komponen dari sistem urinaria ini terdiri dari dua ginjal yang memproduksi urin, dua ureter yang membawa urin ke dalam sebuah kandung kemih (vesika urinaria) untuk penampungan sementara dan uretra yang mengalirkan urine keluar tubuh melalui orifisium uretra eksterna. Pada wanita, uretra adalah salurah kemih semata, namun pada pria ia juga berfungsi sebagai jalur untuk ejakulasi semennya.

Anatomi GinjalTampilan. Ginjal adalah organ berbentuk seperti kacang berwarna merah tua, panjangnya sekitar 12,5 cm dan tebalnya 2,5 cm (kurang lebih sebesar kepalan tangan). Setiap ginjal memiliki berat antara 125 sampai 175 g pada laki-laki dan 115 sampai 155 g pada perempuan.Lokasi. Ginjal terletak di area yang tinggi, yaitu pada dinding abdomen posterior yang berdekatan dengan dua pasang iga terakhir. (setinggi V. thorakal 12 sampai lumbal 1) Organ ini merupakan organ retroperitoneal dan terletak di antara otot-otot punggung dan peritoneum rongga abdomen atas. Tiap-tiap ginjal memiliki sebuah kelenjar adrenal di atasnya.Ginjal kanan terletak agak di bawah dibandingkan ginjal kiri karena ada hati pada sisi kanan.Kearah kranial masing masing ginjal berbatas pada diafragma yang memisahkannya dari cavitas pleuralis dan costa XII. Lebih kekaudal facies posterior ginjal berbatasan pada musculus quadratus lumbarun. Nervus subconstalus dan atreria subcostalis dan vena subcotalis serta nervus iliohypogastricus melintas ke kaudal dengan menyilang facies posterior ginjal secara diagonal. Hepar, duodenum, dan colon ascendems terletak venntral terhadap ginjal dexter sedangkan ginjal sinister disebelah ventral berbatas pada gaster (ventriculus), splen (lien), pamvreas, jejunum dan colon ascendens .Pada tepi medial masing masing ginjal yang cekung terdapat celah vertikal dikenal sebagai hilum renale yakni tempat arteria renalis masuk dan vena renalis seta pelvis renalis keluar. Hilun renalis sinistrum terlatak dalam bidang transpilork kira kira 5 cm dari bidang median setinggi vertebra L1. Di hilum renale vena renal terletak ventral dari arteria renalis yang berada venral dari perlbis renalis. Hilum renale memberi jalan ke suatu rnagn dalam ren yang dikenal sebagai sinus renalis dan berisi pelvis renalis, calices renalis, pembuluh, saraf dan jaringan lemak yang banyaknya dapat berbeda beda.Jaringan Ikat Pembungkus. Setiap Ginjal diselubungi oleh tiga lapisan jaringan ikat a. Fasia Renal adalah Pembungkus terluar. Pembungkus ini melabuhkan ginjal pada struktur di sekitarnya dan mempertahankan posisi organ b. Lemak Perirenal adalah aringan adiposa yang terbungkus fascia ginjal. Jaringan ini membatasi ginjal dan membantu organ tetap pada posisinya.c. Kapsul Fibrosa adalah emmbran halus transparan yang langsung membungkus ginjal dan dapat dengan mudah dilepas. Ginjal mempunyai 3 kawasan utama yaitu Renal Cortex, yang merupakan bagian luar dan memanjang ke bawah ke bagian tengah yang berjalur. Renal Medulla adalah bagian tengah ginjal, Medulla ini engandung jaringan berbentuk piramid bernama renal pyramid. Yang ketiga adalah renal pelvis, dimana Ureter bersambung dengan renal pelvis dan berada di tengah ginjal. Pada bagian medulla ginjal manusia dapat pula dilihat adanya piramida yang merupakan bukaan saluran pengumpul. Unit fungsional dasar dari ginjal adalah nefron yang dapat berjumlah lebih dari satu juta buah dalam satu ginjal normal manusia dewasa. Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit ) dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian mereabsorpsi cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh. Molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang. Hasil akhir yang kemudian diekskresikan disebut urin

Pembuluh ren, ureter dan glandula suprarenalis.Arteri renalis dilepaskan setinggi diacus intervertebralis antara vertebra L1 dan vertebra L2. Arteri renalis dextra yang lebih panjang melintas dorsal dari vena cava inferior. Secara khas didekat hilum renale masing masing arteri bercabang menjadi lima erteria segmentalus yang merupakan arteri arteri akhir, atrtinya ialah bahwa arteri arteri ini tidak beranastomosis. Arteria segmentalis melintas ke segmenta renalis. Bebrapa vena menyalurkan darah dari ren dan bersatu menurut pola yang berbeda beda untuk membentu vena renalis. Vena renalis terletak ventral terhadap arteria renalus dan vena renalis siinistra yang lebih panjang melintas ventral terhadap aorta. Masing masing vena renalis bermuara ke dalam vena cava inferior. Arteri untuk pars abdominalis ureter biasanya berasal dari tiga sumber, arteria renalis arteria testicularis atau arteria ovarica dan aorta. Penyaluran balik darah dari kedua ureter terjadi melalyi vena testicularis atau vena ovarica. Pembuluh limfe ren mengikuti vena renalis dan ditampung oleh nodi lymphoidei lumbalis aortici. Pembuluh limfe dari bagian kranial ureter dapat bersatu dengan yang berasal dari ren atau lansungg ditampung oleh nodi lymhoidei lumales. Pembuluh limfe dari bagian tengaj ureter biasanaya ditampung oleh kelenjar limfe sepasang arteri iliaca communis sedangkan yang beraal dari bagian kaudal ditampung oleh nodi lymphoidei iliaca interni.Saraf ren dan ureter. Saraf saraf untuk ren dan ureter berasal dari plexus renalis dan terdiri dari serabut simpati dan parasimpatis. Serabut aferen pleksus renalis berasal dari nervi splanchnici thoracici. Kedua gandula suprarenalsi dipersarafi secara luas dari pleksusu coeliacus da vervi splanchnici thoracici.Anatomi Ureter

Kedua ureter adaalah pipa berotot sempit yang mengantar urin dari kedua ren ke vesica urinaria. Bagian kranial ureter yang lebar yakin pelvis renalis terjadi karena persatuan dua atau tiga clices renalis majores yang masing masing menghimpun dua atau tiga calices renalis minores. Setiap calices renalis minores memperlihatkna sebuah takik yang terjadi karena menonjolnya masuk puncak pyramis renalis yang disebut papilla renalis. Pars abdominalis ureter melintas amat dekat pada peritoneum parietale dan terletak retroperitaneal dalam seluruh panjangnya. Kedua ureter melintas ke arah mediokaudal sepanjang processus transversi vertebrarum lumbaliorum dan menyilang arteria illiaca externa tepat distal dari tempat arteria iliaca externa dipercabangkan dari arteria iliaca communis. Lalu masing masing ureter menyusuri dinding pelvis laterla untuk bermuara dalam vesica urinaria. Kedua glandula suprarenalis (adrenalis) masing masing terletak pada bagian kraniomedial ren. Masing masing glandula suprarenalis terbungkus dalam capsula fibrosa dan diliputi oleh fascia renalis. Bentuk dan topografi masing masing galndula suprerenalis berbeda. Glandula suprerenalis dextra yang berebentuk segitiga terletak ventral terhadapa diafragma dan kearah ventral menyentuh vena cava inferior disebelah medial dan hepar disebelah lateral. Glandula suprarenalis sinistra yag berbentuk seperti bulan sabit berbatas pada splen, gaster, pancreas dan crus diafragma Kedua ureter melintas lewat pelvis (tepiapertura pelvis superior), ventral terhadap pangkal arteri iliaca external. Lalu masing masing ureter melintas kearah dorsokaudal pada dinding dinding pelvis lateral, diluar peritoneum parietal dan ventral terhadap arteri iliaca interna. Kemudia masing masing ureter membelok ke arah ventromedial, kranias dari musculus levator ani dan memasuki vesica urinaria. Pada laki laki satu satunya bengunan yang ,elintas antara uretra dan peritoneum ialah duktus deferens. Ureter terdapat dorsovental terhdapa ductus deferens dan memasuki sudut dorsikaudal vesica urinaria, tepat kranial dan besicula seminalis. Pada wanita uretre melintas media dari pangkal arteria uterina dan melanjut sampai setinggi spina ischiadica untuk disilang oleh arteria uterinadisebelah kranial. Lalu ureter melintas didekat bagian bagian lateral fornix vaginaes dan memasuki sudut dorsokranial vsica urinaria. Perdarahan arterial. Arteria iliaca eksterna, arteria iliaca interna dan arteria vesicalis memasok darah ke pada bagian ureter dan pelvis. Arteri arteri yang pada bagian ureter dalam pelvis. Arteri arteri yang pada wanita paling konstan menyalurkan darah kepada bagian ureter ini, ialah cabang arteria uterina. Pada laki laki cabang serupa berasal dari arteria vesicalis inferior. Penyaluran balik darah dan penyaluran limfe. Vena vena yang berasal dari keuda ureter mengiringi arteri arteri dan diberi nama yang sesuai dengan nama arteri arteri. Limfe disalurkan ke nadi lymphoidei lumbalis, nodi lymphoideus illiaci communes dan nodi lymphoidei iliaca interni. Persarafan. Saraf saraf berasal dari pleksusu otonom berdekatan (plexus renalis, plexus testicularis atau pleksusu ovaricus dan plexus hypogastricus) serabut aferen dari kedua ureter mencapai columna vertebralis melalui radices posterires nervorum thoracicorum XI-XII dan radix posterior nervi lumbalis.Vesica UrinariaVesica Urinaria atau biasa disebut kandung kemih adalah organ muscular berongga. Lokasinya pada laki-laki terletak tepat di belakang simfisis pubis dan di depan rectum. Pada perempuan, organ ini terletak agak di bawah uterus di depan vagina. Ukuran organ ini sebesar kacang kenari dan terletak di pelvis saat kosong: organ berbentuk buah pir dan dapat mencapai umbilicus dalam rongga abdominopelvis jika penuh berisi urine. Kandung kemih ditopang dalam rongga pelvis dengan lipatan-lipatan peritoneum dan kondensasi fasia.a. Dinding kandung kemih terdiri dari 4 lapisan.(1) Serosa adalah lapisan terluar. Lapisan ini merupakan perpanjangan lapisan peritoneal rongga abdominopelvis dan hanya ada di bagian atas pelvis.(2) Otot detrusor adalah lapisan tengah. Lapisan ini tersusun dari berkas-berkas otot polos yang satu sama lain saling membentuk sudut. Ini untuk memastikan bahwa selama urinasi, kandung kemih akan berkontraksi dengan serempak ke segala arah.(3) Submukosa adalah lapisan jaringan ikat yang terletak di bawah mukosa dan menghubungkannya dengan muskularis.(4) Mukosa adalah lapisan terdalam. Lapisan ini merupakan lapisan epitel yang tersusun dari epithelium transisional. Pada kandung kemih yag relaks, mukosa membentuk ruga (lipatan-lipatan), yang akan memipih dan mengembang saat urine berakumulasi dalam kandung kemih.b. Trigonum adalah area halus, triangular, dan relative tidak dapat berkembang yang terletak secara internal di bagian dasar kandung kemih. Sudut-sudutnya terbentuk dari tiga lubang. Di sudut atas trigonum, dua ureter bermuara ke kandung kemih. Uretra keluar dari kandung kemih di bagian apeks trigonum.Sewaktu kosong, vesica urinaria terletak dalam pelvis minor, dorsal dan agak cranial dari ossa pubis. Vesica urinaria terpisah dari tulang-tulang tersebut oleh spatium Antara rectum dan uterus dengan membentuk excavatio rectouterina Pada sisi-sisi ventral dan lateral rectum Ke arah dorsal untuk beralih menjadi mesocolon sigmoideumPada laki-laki peritoneum melintas Dari dinding abdomen ventral Cranial terhadap os pubis Ke atas permukaan kranial vesica urinaria 2 cm ke arah kaudal pada permukaan dorsal vesica urinaria Pada ujung kranial kedua vesicula seminalis Ke arah dorsal untuk melapisi excavatio rectovesicalis Untuk menutupi rectum Ke arah dorsal untuk beralih menjadi mesocolon sigmoideumPendarahan Arterial. Arteri-arteri utama yang mengantar darah ke vesica urinaria adalah cabang arteria illiaca interna. Arteria vesicalis superior memasok darah pada bagian ventrokranial vesica urinaria. Pada laki-laki arteria vesicalis inferior mengantar darah kepada fundus vesicae. Pada wanita arteria vaginalis mengambil alih fungsi arteria vesicalis inferior, dan melepaskan cabang-cabang kecil ke bagian dorsokaudal vesica urinaria. Arteria obturatoria dan arteri glutealis inferior juga melepaskan cabang-cabang kecil ke vesica urinaria.Penyaluran Balik Darah dan Penyaluran Limfe. Nama vena adalah sesuai dengan nama arteri yang diiringinya, dan merupakan anak cabang vena illiaca interna. Pada laki-laki plexus venosus vesicalis yang bergabung dengan plexus venosus prostaticus, meliputi fundus vesicae dan prostate, kedua vesicular seminalis,kedua ductus deferens, dan ujung kaudal kedua ureter. Plexus venosus prostaticus yang merupakan anyaman yang rapat, menerima darah dari vena dorsalis penis. Plexus venosus vesicalis menyalurkan isinya terutama ke vena iliaca interna melalui vena vesicalis inferior, tetapi dapat juga menyalukan darah ke plexus venosi vertebrales melalui vena sacralis. Pada wanita plexus venosus vesicalis meliputi bagian uretra dalam pelvis dan cervix vesicae, dan menampung darah dari vena dorsalis clitoridis serta berhubungan dengan plexus venosus vaginalis.Pada kedua jenis kelamin pembuluh limfe meninggalkan permukaan kranial vesica urinaria dan melintas ke nodi lymphoidei iliaci externi, sedangkan yang berasal dari permukaan posteroinferior melintas ke nodi lymphoidei iliaci interni. Beberapa pembuluh limfe dari cervix vesicae ditampung dalam nodi lymphoidei sacrales atau iliaci communes.Persarafan. Serabut parasimpatis untuk vesica urinaria berasal dari nervi splanchnici pelvici [ nervi erigentes]. Serabut ini berfungsi sebagai perangsang musculus detrusor dan sebagai penghambat sphincter internus. Karena itu, jika serabut ini terangsang karena peregangan, vesica urinaria berkontraksi, sphincter internus mengendur, dan urin mengalir ke dalam urethra. Serabut simpatis untuk vesica urinaria berasal dari nervi thoracici XI-XII, dan nervi lumbales I-II. Saraf-saraf untuk inervasi vesica urinaria membentuk plexus venosus vesicalis yang mengandung serabut simpatis dan parasimpatis. Plexus venosus vesicalis merupakan lanjutan plexus hypogastricus inferior [plexus pelvicus]. Serabut simpatis untuk vesica urinaria bersifat visceral dan menyalurkan perasaan sakit, seperti yang disebabkan oleh peregangan berlebih.Urethra Laki-lakiUrethra menyalurkan urin keluar dari vesica urinaria melalui ostium urethrae externum pada ujung glans penis. Urethra juga merupakan penyalur cairan mani [ sel mani dan secret dari kelenjar-kelenjar (misalnya prostate)]. Secara deskriptif urethra dibedakan menjadi tiga bagian: pars prostatica, pars membranacea dan pars spongiosa. Pars prostatica urethra berawal pada ostium urethrae internum pada puncak trigonum vesicae dan melintas ke kaudal menembus prostate dengan membentuk sebuah lengkung yang sedikit mencekung ke ventral. Bagian pertama uretra berakhir dengan menembus fascia diaphragmatic urogenitalis superior. Pars prostatica ini adalah bagian urethra yang paling lebar dan paling mudah dilebarkan. Pendarahan arterial bagian ini berasal dari arteria pudenda interna. Pada permukaan dalam dinding dorsal pars prostatica urethra terdapat beberapa struktur yang perlu diperhatikan. Bentuk yang paling menarik perhatian ialah rigi median, yakni crista urethralis yang kedua sisinya beralur, yakni sinus prostaticus. Ductuli prostatica terbanyak bermuara ke dalam sinus prostaticus. Di bagian bawah crista urethralis terdapat sebuah benjol, yakni collicus seminalis dengan lubang yang berupa celah. Lubang ini mengantar ke sebuah kantong rudimenter kecil yang disebut utriculus prostaticus. Di samping kanan dan kiri lubang tadi terdapat muara-muara kedua ductus ejaculatorius.Pendarahan Arterial. Pars prostatica uretra memperoleh darah dari rami prostatici yang merupakan cabang-cabang arteria vesicalis inferior dan arteria rectalis media.Penyaluran Balik Darah dan Penyaluran Limfe. Vena mengikuti arteri dan memiliki nama yang sesuai. Pembuluh limfe terutama melintas ke nodi lymphoidei iliaci interni; beberapa pembuluh limfe ditampung oleh nodi lymphoidei iliaci externi.Persarafan. Saraf-saraf berasal dari nervus pudendus dan plexus prostaticus sistem saraf otonom. Plexus prostaticus berasal dari bagian kaudal plexus hypogastricus inferior [plexus pelvicus].Urethra WanitaPada wanita urethra melintas dari vesica urinaria kea rah ventrokaudal, dorsal dan lalu kaudal dari symhysis pubica. Ostium urethrae externum berada di dalam vestibulum vaginae. Urethra terletak ventral terhadap vagina dan melalui diaphragma pelvis, diaphragma urogenitale, dan perineum bersama dengan vagina. Pada ujung kaudal urethra melingkari musculus sphincter urethrae, dan beberapa serabut otot ini melingkari urethra dan sekaligus vagina.Pendarahan Arterial. Urethra pada wanita memeroleh darah melalui arteria pudenda interna dan arteria vaginalis.Penyaluran Balik Darah dan Penyaluran Limfe. Vena mengikuti arteri dan mempunyai nama yang sama. Pembuluh limfe terbanyak dari urethra melintas ke nodi lymphoidei sacrales dan nodi lymphoidei iliaci interni. Beberapa pembuluh limfe ditampung oleh nodi lymphoidei inguinales.Persarafan. Saraf-saraf untuk urethra berasal dari nervus pudendus. Serabut aferen terbanyak dari urethra terdapat dalam nervi splanchnici pelvici [nervi erigentes].2.2 FUNGSI ORGAN GINJAL DAN SISTEM URINARIAA. Fungsi GinjalFungsi Ginjal terdiri dari : Ginjal memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis. Mempertahankan suasana keseimbangan cairan. Mempertahankan keseimbangan garam-garam dan zat-zat lain dalam tubuh. Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme hasil akhir dari protein ureum,kreatin dan amoniak. Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh. Pengaturan konsentrasi ion-ion penting. Menghasilkan hormone Eritopoetin yang beredar dalam tubuh. Pengatur produksi Sel Darah Merah. Pengatur tekanan darah

Fungsi Ekskresi : Mempertahankan osmolalitas plasma darah sekitar 285 mOsmol dengan mengubah ubah ekskrsi air Mempertahankan kadar masing-masing elektrolit plasma dalam rentang normal Mempertahankan pH plasma sekitar 7,35-7,45 dengan mengeluarkan kelebihan H+ dan membentuk kembali HCO3- Mengekskresi produk akhir Nitrogen dan metabolisme protein, terutama Urea, Asam Urat, dan Creatinin Mengekskresi zat Racun

Fungsi Non-Ekskresi : Menghasilkan Renin untuk pengaturan tekanan darah Menghasilkan Eritopoietin faktor penting dalam stimulasi produksi Sel Darah Merah oleh sumsung tulang Metabolisme vitamin D menjadi bentuk aktif Degradasi insulin Mengasilkan Prostaglandin

a) Nefron1. Unit fungsional dasar dari ginjal 2. Terdiri dari korpuskula / badan malpighi3. Berjumlah kurang lebih 1 juta unit per ginjal

Fungsi Nefron1. Regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit) dengan menyaring darah.2. Reabsorpsi cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh.

B. Sistem Urinaria1. UreterUreter adalah saluran fibromuskular yang mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih. Sebagian terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pelvis. Terdiri dari 2 saluran pipa, masing-masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria). Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltic yang mendorong urin masuk ke dalam kandung kemih2. Vesika UrinariaVesika urinaria merupakan kantung yang berfungsi untuk menampung urine sementara . Disusun oleh lapisan otot polos dan berhubungan dengan uretra.3. UretraUrethra merupakan saluran membranosa sempit yang berpangkal pada kandung kemih, berfungsi menyalurkan air kemih dari kandung kemih keluar tubuh.Urethra pada pria : Berjalan berkelok-kelok melalui tengah-tengah prostate kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis ke bagian penis. Digunakan sebagai tempat pengaliran urine dan system reproduksi.Uretra pada wanita : Terletak dibelakang simfisis pubis, berjalan miring sedikit kearah atas. Hanya berfungsi sebagai tempat menyalurkan urine ke bagian luar tubuh.2.3 STRUKTUR DAN VASKULARISASI GINJALStruktur Eksternal1) Berbentuk seperti kacang merah2) Berukuran 12,5 x 2,5 cm3) Memiliki berat sekitar 125 175 gr (pria) dan 115 155 gr (wanita)4) Memiliki jaringan ikat pembungkus yang terdiri dari fasia renalis, lemak dan kapsul fibrosa.Berperan dalam regulasi aliran darah ginjal melalui proses vasokontriksi dan vasolidasi arteriol ginjal.

Gambar : Lokasi Ginjal pada tubuh manusiaStruktur Internal1) Hilus : pusat dari kecekungan medial ginjal2) Sinus ginjal : rongga untuk jalan masuk ureter, vena dan arteri renalis3) Perlvis Ginjal : muara dari kaliks mayor dan kaliks minor4) Parenkim ginjal, yang terdiri dari :a. Medula : bagian dalam yang tersusun atas piramida dan papilla ginjalb. Korteks : bagian luar tersusun atas nefron

Gambar : Struktur Ginjal pada manusiaVaskularisasiDarah masuk ke dalam ginjal melalui arteri renalis yang bercabang menjadi A. interlobaris kemudian menuju A. Arkuata. Setelah itu menuju A. interlobularis kemudian arteriola aferen, Glomelurus. Diteruskan ke arteriola eferen, lalu kapiler peritubulus, terus menuju V. interlobularis. Setelah itu menuju V. arkuata, terus ke V. interlobaris dan akhirnya ke V. renalis.Arteri renalis Arteri Interlobaris Arteri Arkuata Arteri Interlobularis Arteriol Aferen Glomerulus Arteriol Eferen Kapiler Peritubular Vena Interlobularis Vena Arkuata Vena Interlobaris Vena Renalis2.4 PERSAFARAN DAN SISTEM HORMONAL YANG MENGATUR GINJALPersarafan GinjalInervasi ginjal berasal dari pleksus renalis yang merupakan sisitem saraf autonom, berjalan melewati aorta tepat pada bagian kranial dari arteri renalis, berasal dari serabut-serabut preganglionik dari T 12 dan segmen lumbar bagian atas. Serabut-serabut ini bersama-sama dengan arteri renalis masuk ginjal melalui hillum dan melanjutkan diri mengikuti percabangan arteri. Sinaps terjadi dalam ganglion renal. Inervasi parasimpatik berasal dari N. Vagus.Saraf ginjal berjalan bersama pembuluh darah ginjal waktu mereka masuk ke dalam ginjal. Persarafan pada ginjal berasal dari ganglion celiac yang membentuk pleksus renalis dan masuk ke dalam ginjal bersama sama dengan arteri renalis. Berasal dari sistem saraf otonom yang bersifat simpatis, Inervasi simpatis berasal dari segmen Th XII dan L I medulla spinalis.Berperan dalam regulasi aliran darah ginjal melalui proses vasokonstriksi dan vasodilatasi arteriol ginjal.Sistem Hormonal Ginjal1. Antidiuretic Hormone ( ADH )Antidiuretic hormone berfungsi untuk meningkatkan permeabilitas tubulus distal dan tubulus pengumpul terhadap air. Antidiuretic hormone disintesis oleh badal sel saraf di hipotalamus dan disimpan dalam serabut saraf hipofisis posterior.2. Hormon AldosteronHormon aldosteron merupakan hormon steroid. Hormon aldosterone disekresi oleh sel sel korteks kelenjar adrenal dan hormon ini bekerja pada tubulus distal dan tubulus pengumpul untuk meningkatkan absorpsi aktif ion natrium dan sekresi aktif ion kalium.Efek Hormon Aldosteron terhadap Natrium DarahPada saat konsentrasi natrium dari darah menurun, maka reseptor ginjal akan mulai mendeteksi penurunan konsentrasi natrium dari darah. Kemudian akan merangsang apparatus juksta glomerulus untuk melepaskan renin yang akan diubah menjadi angiotensin di dalam darah. Angiotensin bekerja pada korteks adrenal dan akan mensekresi aldosterone sehingga terjadi peningkatan absorpsi natrium di tubulus distal ke dalam aliran darah.2.5 FUNGSI GINJAL UNTUK MENGATUR DAN MEMPERTAHANKAN LINGKUNGAN INTERNAL TUBUHA. Mekanisme Pengaturan Kadar Air TubuhPengaturan kadar air tubuh (osmoregulasi) melibatkan sel-sel osmoreseptor dan baroreseptor yaitu sel-sel sensoris yang berperan memonitor perubahan konsentrasi ion natrium atau volume air (tekanan osmotik) darah. Sel-sel baroreseptor tersebut terletak didalam dinding sinus karotid dan berperan memberikan informasi ke tempat spesifik di otak (hipotalamus).Apabila tekanan osmose darah meningkat akan memacu sekresi hormon vasopresin atau ADH (antidiuretic hormone) dari hipofisa posterior yang berperan meningkatkan reabsorpsi air pada tubulus kolektivus ginjal, sebaliknya jika tekanan osmose darah menurun akan menekan sekresi ADH sehingga banyak kencing. ADH bekerja merangsang sel tubulus kolektivus ginjal untuk meningkatkan reabsorpsi air. Vasopresin juga menyebabkan kontriksi otot polos pembuluh darah sehingga mengakibatkan tekanan darah meningkat untuk kembali ke normal.Regulasi tekanan osmotic cairan tubuh (osmoregulasi) yaitu pengaturan kadar air untuk terciptanya tekanan osmosis darah yang seimbang (isotonis). Mekanisme osmoregulasi terjadi jika tekanan osmose darah meningkat, maka akan memacu sekresi ADH (antidiuretic hormone) yang berperan meningkatkan reabsorpsi air pada tubulus kontortus distal ginjal sehingga air banyak diserap kembali (reabsorpsi) dan tekanan kembali normal.Jika tubuh kekurangan air dan tidak segera diganti, maka akan mengakibatkan dehidrasi. Hiperosmolalitas dan hipovolemia dideteksi oleh sel osmoreseptor dan baroreseptor yaitu sel sensoris yang berperan memonitor perubahan konsentrasi ion natrium atau volume air (tekanan osmotik) dalam darah. Baroreseptor tersebut terletak dalam dinding sinus karotid berperan memberikan informasi ke tempat spesifik di otak.Pengolahan informasi tersebut dalam hipothalamus menghasilkan pembebasan hormon vasopresin dari neuron kelenjar pituitaria posterior. ADH bekerja merangsang sel tubulus kolektivi ginjal untuk meningkatkan reabsorpsi air. Vasopresin juga menyebabkan kontraksi otot polos pembuluh darah sehingga mengakibatkan tekanan darah meningkat untuk kembali ke normal.

B. Regulasi kadar ion natrium (sodium)Ion Natrium (sodium) merupakan elektrolit utama dalam tubuh secara terus-menerus dikeluarkan lewat urin dan perkeringatan. Pengaturan kadar ion Natrium melibatkan sel-sel korteks adrenal (hormon aldosteron) dan sel-sel tubulus ginjal. Ion Natrium (Sodium) merupakan ion utama yang menyusun elektrolit tubuh. Natrium secara terus menerus dikeluarkan lewat urin dan keringat.

Sel khusus yang terdapat pada dinding pembuluh darah ginjal berperan sebagai osmoreseptor berperan memantau kadar ion natrium dalam darah. Jika kadar natrium turun (osmolaritas menurun), maka sel tersebut mengeluarkan enzim renin yang mengubah angiotensinogen menjadi angeiotensin I kemudian angiotensin II.Angiotensin II sebagai hormon berperan merangsang sel korteks adrenal untuk mensintesis dan mensekresikan aldosteron. Aldosteron merangsang sel-sel tubulus ginjal untuk meningkatkan reabsorpi natrium dalam urin sehingga kadar natrium darah kembali seimbang (normal).Peran ginjal sangat penting dalam menjaga suasana lingkungan internal agar tetap sesuai untuk kelangsungan proses fisiologis di dalam sel atau yang disebut homeostasis (W.B. Cannon). Pada tubuh manusia, sel-sel yang menyusun jaringan berada dalam suatu lingkungan yang disebut lingkungan internal. Claude Bernard (bangsa Perancis) menamakan lingkungan internal tersebut dengan istilah melieu interieur. Lingkungan internal tersebut tidak lain adalah ruang antarsel. Ruang antarsel bukan merupakan suatu ruangan kosong, melainkan ruangan yang dipenuhi dengan cairan, demikian juga ruang dalam sel (sitoplasma).Menurut Ganong (1991), komposisi tubuh kita sebagian besar merupakan cairan yaitu kurang lebih 60%. Cairan tubuh, berdasarkan keberadaannya (letak) dapat dibedakan menjadi cairan ekstraseluler (CES) 20 %, dan intraseluler (CIS) 40%. Cairan ekstraseluler dapat dibedakan menjadi cairan interseluler (jaringan) 75%, dan cairan plasma dan limfe 25%. Sebagai contoh, seseorang dengan berat badan 50 Kg, maka cairan tubuh total sekitar 30 L. 20 L CIS, 10 L CES, 7,5 cairan jaringan dan 2,5 L cairan palsma dan limfe.Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai kedalam bentuk ion-ion dan selanjutnya larutan menjadi konduktor elektrik, ion-ion merupakan atom-atom bermuatan elektrik. Elektrolit bisa berupa air, asam, basa atau berupa senyawa kimia lainnya. Elektrolit umumnya berbentuk asam, basa atau garam. Beberapa gas tertentu dapat berfungsi sebagai elektrolit pada kondisi tertentu misalnya pada suhu tinggi atau tekanan rendah. Elektrolit kuat identik dengan asam, basa, dan garam kuat.2.6 FILTRASI GLOMELURUSFiltrasi system ekresi ginjal terjadi pada organ glomelurus, di dalam organ ini air, dan mineral mineral di filtrate sehingga membentuk urin primer. Adapun, filtrasi ini dipengaruhi beberapa bagian bagian dalam glomelurus. Bagian bagian yang mempengaruhi filtrasi glomelurus :1. Sel Endothel GlomelurusLapisan paling dalam pada kapiler, mencegah sel darah dan platelet ikut tersaring namun semua komponen plasma darah dapat tersaring.2. Basal lamina berupa glikoproten matrix yang terdiri dari serat kolagen dan proteoglikan, mencegah protein plasma yang berukuran besar tersaring3. Slit Membran Dengan diameter paling kecil yakni 0,006-0,007 m, mencegah protein plasma yang berukuran sedang tersaringSehingga hasil filtrat terdapat : air, glukosa, vitamin, asam amino, protein plasma yang kecil, amonia, urea dan ion.Tekanan filtrasi effektif (NET)Ada 3 macam tekanan yang mempengaruhi filtrasi glomelurus : Glomerular blood hydrostatic pressure (GBHP) adalah tekanan pada kapiler glomelurus yang mendorong filtrasi, sekitar 55 mmHg Capsular hydrostatic pressure (CHP) adalah tekanan hidrostatik oleh kapsul glomelurus yang melawan filtrasi merupakan tekanan balik, sekitar 15 mmHg Blood colloid osmotic pressure (BCOP), which is due toadalah tekanan osmotik dari koloid darah karena perbedaan konsentrasi Juga mencegah filtrasi, sekitar 30 mmHgSehingga didapati tekanan filtrasi efektiknya (NFP) NFP = 55 mmHg -15 mmHg -30 mmHg = 10 mmHgLaju filtrasi Glomerular (GFR)Adalah jumlah filtrat yang terbentuk di kedua ginjal tiap menit, yakni:laki-laki 125ml/menit(180 L/ 24 jam)perempuan 105 ml/menit(150 L/ 24 jam)Ada beberapa faktor yang mempengaruhi GFR :1. Neural Regulation Ginjal Ginjal dipersyarafi Angiosteninsinergic (ANS) yang mengeluarkan norepinephrine. Norepinephrine menyebabkan vasoconstriksi kapiler glomelurus terutama pembuluh afferrent . Aliran darah ke glomelurus berkurang dan GFR turun. Hal ini dapat menyebabkan:(1) Mengurangi produksi urin, dengan tetap menjaga volume darah.(2) Menyebabkan aliran darah yang lebih besar untuk jaringan tubuh lain.2. Hormonal Regulation Ginjal Ada 2 hormon yang berpengaruh pada GFR : Angiotensin IIreduces GFRmenyebabkan vasokontriksi baik pembuluh afferent dan efferent atrial natriuretic peptide (ANP) increases GFR.menyebabkan relaksasi sel mesangial glomerular sehingga memperluas permukaan filtrasi3. Sekresi Tubulus Sekresi tubular merupakan mekanisme yang penting untuk mengeluarkan zat-zat kimia asing atau yang tidak diiinginkan. Adalah mekanisme sekresi tubulus melalui proses aktif yang memindahkan zat keluar dari dalam kapiler peritubular melewati sel-sel tubulus menuju cairan tubulus untuk dikeluarkan dalam urin. Zat seperti ion H+, K +, NH3+, dan obat-obatan tertentu (penisilin) disekresi ke dalam tubulus.2.7 REABSORBSI TUBULUSTubulus terdiri dari :1) Tubulus proksimal, panjang 15 mm dan berliku2) Ansa henle, berbentuk tuba sehingga in flow akan parallel dengan outflow. Disini terjadi system arus bolak balik ganda. Terdiri dari tungkai desenden dan asenden. Tungkai desenden sangat permeable terhadap air dan impermeable terhadap NaCl. Tungkai ascenden sebaliknya.3) Tubulus distal sepanjang 5 mm, terdiri dari : Macula densa Jukstaglomerular, dan Sel mesangiumReabsorpsi tubulus memiliki beberapa proses, yakni:1. Proses reabsorpsi zat dan air serta proses sekresi oleh epitel tubulus terjadi secara selektif ( sesuai kondisi dan kebutuhan), melalui proses :1) Difusi pasif gradient kimia / listrik2) Transfor aktif gradient kimia / listrik3) Difusi terfasilitasi2. Reabsorpsi ion natrium: Transfor pasif dari lumen tubulus ke dalam sel epitel tubulus. Transfor aktif dari sel epitel tubulus ke interstitial3. Reabsorpsi ion klor dan ion negative : Berdifusi pasif ke dalam sel epitel tubula Bergerak pasif mengikuti pergerakan natrium dari sel epitel tubulus ke interstitial.2.8 SEKRESI TUBULUSMekanisme sekresi tubular adalah proses aktif memindhkan zat keluar dari darah dalam kapiler peritubular melewati sel-sel tubular menuju cairan tubular untuk dikeluarkan dalam urine.1. Zat-zat seperti ion hidrogen, kalium, dan amonium, produk akhir metabolik kreatinin dan asam hipurat serta obat-obatan tertentu (penisilin) secara aktif di sekresi ke dalam tubulus2. Ion hidrogen dan amonium diganti dengan ion natrium dalam tubulus kontortus distal dan tubulus pengumpul. Sekresi tubular yang selektif terhadap ion hidrogen dan amonium membantu dalam pengaturan ph plasma dan keseimbangan asam basa cairan tubuh.3. Sekresi tubular merupakan suatu mekanisme yang penting untuk mengeluarkan zat-zat kimia asing atau tidak diinginkan.2.9 PENGATURAN CAIRAN TUBUHA. Pengaturan Cairan Tubuh1. Asupan CairanAsupan cairan diatur oleh mekanisme rasa haus di hypothalamus. Apabila kehilangan cairan terlalu banyak, osmoreseptor akan mendeteksi kehilangan tersebut dan mengaktifkan pusat rasa haus. Faktor yang mempengaruhi rasa haus : Peningkatan konsentrasi plasma dan penurunan volume darah. Keringnya membrane mukosa faring dan mulut Kehilangan kalium Faktor psikologisAir juga dapat diperoleh dari asupan makanan, seperti buah-buahan, sayur-sayuran dan daging.

2. Pengeluaran CairanCairan dikeluarkan melalui ginjal dan saluran GI (Gastro Intestinal). Ginjal setiap menit menerima sekitar 125 ml plasma untuk disaring dan memproduksi urine 60 ml (40 80 ml) dalam setiap jam total 1500 ml. Kehilangan air melalui kulit diatur sistem saraf simpatis, yang mengaktifkan kelenjar keringat. Stimulasi kelenjar keringat dapat dihasilkan dari :olahraga, suhu lingkungan, peningkatan aktivitas metabolik (demam). IWL (Insensible Water Loss) yaitu hilangnya cairan yang tidak dapat dilihat melalui evaporasi dan respirasi sekitar6 ml/kg/24 jam SWL (Sensible Water Loss) yaitu hilangnya cairan yang dapat diamati dapat mencapai 1000 ml ataulebih dalam 24 jam. Paru-parumengalamikehilangan air yg tidak dirasakan sekitar 400 ml/hari. Saluran pencernaan kehilangan air 100 ml/hari

3. Hormon ADHKekurangan air menyebabkan meningkatkan osmolalitas darah yang akan direspon oleh kelenjar hipofisis. Hifofisis akan mensekresikan ADH untuk menurunkan produksi urine. AldosteronMerupakan mineralkortikoid yang diproduksi korteks adrenal. Fungsinya untuk mengatur keseimbangan natrium dan kalium.

B. Pengaturan Elektrolit1. Kationa. PengaturanNatrium Merupakan kation yg paling banyak jumlahnya dlm cairan ekstrasel. Nilai lab normal 135 145 mEq/L Sumber utama natriumgaram, daging olahan, makanan ringanb. Pengaturan Kalium Merupakan kation intra sel utama Mengatur eksitabilitas (rangsangan) neuromuskular&kontraksiotot. Nilai lab normal 3,5 5,3 mEq/Lc. Pengaturan Kalsium Berintegritas dan struktur membrane sel, konduksi jantung yg adekuat, koagulasi, pertumbuhan dan pembentukan tulang, relaksasi otot. Nilailan normal 4 5 mEq/Ld. Pengaturan Magnesium Penting utk aktivasi enzim,neurokimia dan eksitabilitasotot Nilai Lab normal 1,5 2,5 mEq/L

2. Anion a. Pengaturan Klorida Terdapat di cairan intrasel dan ekstrasel Dipertahankan melalui asupan makanan dan ekskresi serta reabsobsi renal Nilai lab normal 100 106 mEq/Lb. Pengaturan Bikarbonat Buferdasar kimia yg utama di dalam tubuh Nilai lab normal 22 26 mEq/L (arteri) Nilai lab normal 24 30 mEq/L (vena)c. PengaturanFosfat Berfx : membantu mengembangkan dan memelihara tulang dan gigi Nilai lab normal 2,5 4,5 mg/100 ml

C. Gangguan Cairan1. Ketidakseimbangan isotonica. Kekurangan volume cairan1) Terjadi saat air dan elektrolit yg hilang berada di dlm proporsi isotonik.2) Klienygberesiko : kehilangancairan&elektrolitmelalui GI3) Bayidanlansia paling cepat terkena dampak4) Penyebab lain :perdarahan, pemberian obat diuretik, keringat yg banyak, demam&penurunan asupan per oral.

b. Kelebihan volume cairanKlien yang beresiko :klien dengan gagal jantung kongestif, gagal ginjal, dan sirosis.

c. Sindrom ruang ketigaMerupakan efek dari kekurangan volume cairanekstrasel. Biasanya disebabkan oleh obstruksi usus ygkecil&lukabakar (5-10 liter).

d. Ketidakseimbanganosmolar

e. Ketidakseimbanganhiperosmolar (dehidrasi)Terjadi kehilangan air tanpa disertai kehilangan elektrolit. Contohnya diabetes insipidus, ketoasidosisdiabetik, diuresis osmotic.f. Ketidakseimbangan hipoosmolarTerjadi ketika asupan cairan berlebihan (polidpsipsikogenik).Pada otak dapat menyebabkan edema serebral.

2. Ketidakseimbangan elektrolita. Ketidakseimbangan natrium1) HiponatremiaPenyebab :penyakit ginjal, insufisiensi adrenal, kehilangan melalui GI, pengeluaran keringat, penggunaan diuretik, asidosismetabolik.Gejala :nadicepat&lemah, hipotensi, pusing, kram abdomen, mualdanmuntah, komadankonvulsi.2) HipernatremiaPenyebab :mengkonsumsi sejumlah besar larutan garam pekat, pemberian larutan salin hipertoniklewat IV, sekresial dosteron yg berlebihan.Gejala :demam tingkat rendah, hipotensi postural, lidah&membranmukosakering, oliguria atau anuria, rasa hausb. Ketidakseimbangankalium1) HipokalemiaPenyebab :diuretik, diare, muntah, alkalosis, sindromcushing, poliuria, keringat berlebihan.Gejala :nadi lemah, napas dangkal, hipotensi, kelemahan, blokjantung, tonus ototmenurun, etc2) HiperkalemiaPenyebab :gagal ginjal, dehidrasi hipertonik, luka bakar, asidosis, etc.Gejala :naditdkteratur&lambat, hipotensi, ansietas, iritabilitas, kelemahan.

c. Ketidakseimbangan kalsium1) HipokalsemiaPenyebab :hipoalbuminemia, hipoparatiroidisme, defvit D, neoplastik, pankreatitis.Gejala :kesemutan pd jari&sekitar mulut (sirkumoral), tetani, kramotot, etc2) HiperkalsemiaPenyebab :hiperparatiroidisme, metastase tumor tulang, osteoporosis, imobilisasi yg lamaGejala :penurunan tonus otot, anoreksia, mual&muntah, letargi, etcd. Ketidakseimbangan magnesium1) HipomagnesemiaPenyebab :malnutrisi, diare, muntah, hipoparatiroidisme, poliuria, kelebihanaldosteron.Gejala : tremor otot, bingung, disorientasi, takikardia2) Hipermagnesemia.Penyebab :gagalginjal, pembentukan magnesium parenteral berlebihanGejala :napas & frek denyut jantung dangkal dan lambat, hipotensi, kemerahan.

2.10 GANGGUAN SISTEM URINARIAA. GlomerulonefritisAdalah inflamasi nefron, terutama pada glomerulus.1. Glomerulonefritis akut seringkali terjadi akibat respons imun terhadap toksin bakteri tertentu ( kelompok streptokokus beta A)2. Glomerulonefritis kronik tidak hanya merusak glomerulus tetapi juga tubulus. Inflamasi ini mungkin di akibatkan infeksi streptokokus,tetapi juga merupakan akibat sekunder dari penyakit sistemik lain atau karena glomerulonefritis akut.B. Pielonefritis Adalah inflamasi ginjal dan pelvis ginjal akibat infeksi bakteri. Inflamasi dapat berawal di traktus urinaria bawah ( kandung kemih ) dan menyebar ke ureter , atau karena infeksi yang dibawa darah dan limfe ke ginjal. Obstruksi traktus urinaria terjadi akibat pembesaran kelenjar prostat, batu ginjal, atau defek kongenital yang memicu terjadinya pielonefritis.C. Batu Ginjal ( kalkuli urinaria )Terbentuk dari pengendapan garam kalsium, magnesium, asam urat, atau sitein. Batu-batu kecil dapat mengalir bersama urine; batu yang lebih besar akan tersangkut dalam ureter dan menyebabkan rasa nyeri yang tajam ( kolik ginjal ) yang menyebar dari ginjal ke selangkangan.D. Gagal GinjalAdalah hilangnya fungsi ginjal. Hal ini mengakibatkan terjadinya retensi garam, air, zat buangan nitrogen ( urea dan kreatinin ) dan penurunan drastis volume urine ( oglukia). Melalui pengobatan terhadap kondisi penyebab gagal ginjal, maka prognosisnya membaik. Gagal ginjal yang tidak diobati dapat mengakibatkan penghentian total fungsi ginjal dan kematian.1. Gagal ginjal akut terjadi secara tiba-tiba dan biasanya berhasil di obati. Penyakit ini ditandai dengan oliguria mendadak yang diikuti dengan penghentian produksi urine (anuria) secara total. Hal ini disebabkan oleh penurunan aliran darah ke ginjal akibat trauma atau cedera, glomerulonefritis akut,hemoragi. Transfusi darah yang tidak cocok, atau dehidrasi berat.2. Gagal ginjal kronik adalah kondisi progresif parah karena penyakit yang mengakibatkan kerusakan parenkim ginjal, seperti glomerulonefritis kronik atau pielonefritis, trauma, atau diabetes nefropati ( penyakit ginjal akibat diabetes melitus). Penyakit ini diobati melalui hemodialisis ( ginjal buatan ) atau transplantasi ginjal.E. SistitisAdalah inflamasi kandung kemih. Inflamasi ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri ( biasanya (escherichia coli ) yang menyebar dari uretra atau karena respons algerik atau akibat iritasi mekanis pada kandung kemih.

BAB IIIPEMBAHASAN3.1 Hubungan Ginjal dan Sirkulasi Salah satu hasil metabolisme yang akan dibuang oleh ginjal yaitu ureum dan kreatinin adalah sebagai indikator derajat kesehatan pada ginjal Dan apabila keduanya meningkat, hal ini menunjukkan fungsi ginjal tidak baik Jika jika tekanan darah meningkat, maka filtrasi meningkat, sehinga kencing meningkat/ poliuria Jika tekanan darah menurun, maka filtrasi menurun sehingga kencing sedikit/ poli uria sampai anuria Syok yang terjadi sebagian besar karena sistem hypovolemik, mengakibatkan tekana darah menurun. Apabila kondisi ini berlangsung lama, maka mengakibatkan kerusakan ginjal yang disebut gagal ginjal. Jika mendadak disebut Gagal ginjal akut, jika menetap dsb kronik dan terminal dsb gagal ginjal terminal artinya ginjal tidak bisa lagi mengukur homeostasis.3.2 Etiologi Gagal GinjalTerjadinya gagal ginjal disebabkan oleh beberapa penyakit serius yang di derita oleh tubuh yang mana secara perlahan-lahan berdampak pada kerusakan organ ginjal. Adapun beberapa penyakit yang sering kali berdampak kerusakan ginjal diantaranya : Penyakit tekanan darah tinggi (Hypertension) Penyakit Diabetes Mellitus (Diabetes Mellitus) Adanya sumbatan pada saluran kemih (batu, tumor, penyempitan/striktur) Kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemik Menderita penyakit kanker (cancer) Kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak kista pada organ ginjal itu sendiri (polycystic kidney disease) Rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi atau dampak dari penyakit darah tinggi. Istilah kedokterannya disebut sebagai glomerulonephritis. Adapun penyakit lainnya yang juga dapat menyebabkan kegagalan fungsi ginjal apabila tidak cepat ditangani antara lain adalah: Kehilangan cairan banyak yang mendadak (muntaber, perdarahan, luka bakar), serta penyakit lainnya seperti penyakit Paru (TBC), Sifilis, Malaria, Hepatitis, Preeklampsia, Obat-obatan dan Amiloidosis. Penyakit gagal ginjal berkembang secara perlahan kearah yang semakin buruk dimana ginjal sama sekali tidak lagi mampu bekerja sebagaimana funngsinya. Dalam dunia kedokteran dikenal dua macam jenis serangan gagal ginjal, akut dan kronik.3.3 Tanda dan Gejala Penyakit Gagal GinjalGejala penyakit ginjal yang umumnya terjadi. 1. Perubahan dalam buang air kecil dan warna urin Gejala penyakit ginjal yang umum terjadi dan mudah untuk dikenali adalah dilihat dari urin yang merupakan salah satu produk hasil ekskresi. Biasanya pada penderita ginjal, ketika buang air kecil akan terasa sakit dan jumlahnya lebih sedikit. Selain itu, warna urin biasanya juga lebih pekat. Hal ini dikarenakan ginjal tidak berfungsi dengan baik. Untuk kasus tertentu, bahkan ada yang buang air kecil disertai darah. 2. Bau mulut Gejala penyakit ginjal yang kedua ini mungkin susah untuk dibedakan dengan gejala penyakit lain, karena penyakit seperti kanker mulut pun juga disertai dengan bau mulut yang tidak sedap. Bau mulut pada penderita ginjal ini dikarenakan limbah yang begitu banyak dalam tubuh sehingga akan berakibat pada bau mulut yang tidak sedap. 3. Pembengkakan tubuh Gejala penyakit ginjal ini dikarenakan dalam cairan yang seharusnya dikeluarkan tertimbun dalam tubuh karena terganggunya fungsi organ ekskresi. Oleh karena itu, hal ini akan mengakibatkan pembengkakan pada bagian tubuh tertentu seperti di kaki, pergelangan kaki, kaki, wajah, dan / atau tangan. Beberapa gejala yang lainnya diantaranya sakit/nyeri punggung, tubuh terasa lemas tidak bertenaga dan tidak mampu bekerja berat, mengalami gatal-gatal pada tubuh, perut terasa nyeri dan mual bahkan bisa muntah-muntah, nafsu untuk makan berkurang sehingga berakibat turunnya berat badan, biasanya penderita sakit ginjal disertai pula dengan naiknya tekanan darah, mengalami gangguan tidur atau susah tidur, dan jika sakitnya sudah sangat parah penderita sakit ginjal bisa sangat pucat dan mengalami sesak napas.

3.4 Penyembuhan Gagal GinjalPenanggulangan gagal ginjal tergantung dari sumber penyebabnya, mereka yang tervonis menderita gagal ginjal kemudian melakukan upaya pengobatan, umumnya hanya bertujuan untuk mengendalikan gejala-gejala gagal ginjal berlanjut, memperkecil terjadinya komplikasi dan faktor risiko dari gagal ginjal serta memperlambat perkembangan penyakit gagal ginjal. Sebagai contoh, seseorang yang tervonis gagal ginjal harus melakukan diet menurunkan intake sodium, kalium, protein dan cairan. Jika terdeteksi adanya penyebab lain yang dari penyakit tertentu, kemungkinan dokter akan memberikan obat-obatan atau terapi misalnya obat untuk mengatasi hipertensi, anemia atau mungkin karena kolesterol tinggi.Seseorang yang sudah tervonis mengalami gagal ginjal harus terus diperhatikan pada pemasukan dan pengeluaran cairan, untuk mengetahui upaya pengobatan yang dapat dilakukan secara maksimal. Banyak penderita gagal ginjal melakukan pengobatan dengan cara cuci darah yang dapat dilakukan secara terus-menerus yang tentunya menghabiskan banyak biaya, cara lainnya yang dapat dilakukan adalah dengan menjalani operasi pembedahan transplantasi ginjal atau cangkok ginjal.Jika penyakit gagal ginjal itu disebabkan adanya penyakit lain yang membawa pengaruh terhadap gagal ginjal, seseorang harus yang terdiagnosis juga harus memperhatikan konsumsi obat-obatan seeprti obat rematik, obat antihipertensi, obat antibiotik jika terus dikonsumsi dikhawatirkan berdampak buruk pada kerusakan organ ginjal. Hindari pula kekurangan cairan (muntaber) dan periksa kesehatan secara berkala.Mungkin beberapa jenis obat berikut ini yang dapat digunakan untuk membantu mengendalikan beberapa hal yang berkaitan dengan gagal ginjal, seperti :1. Obat-obatan yang menurunkan fosfor [calcium carbonate (Caltrate), calcitriol (Rocaltrol), sevelamer (Renagel)]2. Stimulasi produksi sel darah merah [erythropoietin, darbepoetin (Aranesp)]3. Produksi sel darah merah (iron supplements)4. Obat-obat tekanan darah5. Vitamin-Vitamin3.5 Hubungan Hipertensi dengan Gagal GinjalHipertensi adalah penyebab gagal ginjal stadium lanjut nomor dua terbanyak setelah diabetes. Hipertensi merupakan keadaan di mana tekanan darah berada di atas batas normal, yaitu di atas 120/80. Peningkatan tekanan darah berkepanjangan akan merusak pembuluh darah di sebagian besar tubuh. Di dalam ginjal terdapat jutaan pembuluh darah kecil yang berfungsi sebagai penyaring guna mengeluarkan produk sisa darah. Jika pembuluh darah di ginjal rusak, maka kemungkinan aliran darah berhenti membuang limah dan cairan esktra dari tubuh.Bila ekstra cairan di dalam pembuluh darah meningkat, maka bisa meningkatkan tekanan darah. Naiknya tekanan darah memang bisa menjadi salah satu gejala munculnya penyakit ginjal. Namun, seperti halnya hipertensi, penyakit ginjal kronik (PGK) seringkali tidak bergejala. Orang mungkin menderita PGK tapi tidak menyadarinya.Secara umum PGK bisa didefinisikan sebagai ketidaknormalan struktur atau fungsi ginjal, dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerular (LGF) sehingga menimbulkan kerusakan ginjal. Akibat gangguan fungsi ginjal itu pasien bisa mengalami muntah-muntah, bengkak pada kaki, atau pucat.

BAB IVPENUTUP4.1 SimpulanBerdasarkan analisis kasus dan tinjauan pustaka yang telah dibahas di bab sebelumnya, pasien tersebut menderita gagal ginjal yang disebabkan oleh tekanan darah yang tergolong tinggi. Dengan terjadinya tekanan darah melebihi batas normal atau hipertensi maka secara otomatis asupan aliran darah yang di sebarkan ke ginjal akan semakin meningkat pula,dimana kita ketahui pembuluh darah kita memiliki batas ambang maksimal. Jika pembuluh darah secara terus menerus mendapatkan tekanan aliran darah yang sangat tinggi,maka otomatis akan terjadi vasodilatasi pada pembuluh darah tersebut dan pada akhirnya akan mengalami kebocoran atau pecah akibat dari tekan yang sangat kuat,dengan pecahnya pambuluh darah itu ,maka secara otomatis filter dari ginjal kita yang disebut glomerolus akan mengalami kerusakan, dari sinilah cikal bakal gagal ginjal selain karena penyakit dibetes melitus. Sedangkan gejala yang dialaminya berupa mata dan kaki bengkak, nyeri pinggang, kencing terasa sakit, jumlah sedikit dan kadang berdarah. Pengobatan gagal ginjal dengan melakukan hemodialisis atau cuci darah yang dapat dilakukan secara terus-menerus yang tentunya menghabiskan banyak biaya, cara lainnya yang dapat dilakukan adalah dengan menjalani operasi pembedahan transplantasi ginjal atau cangkok ginjal.

DAFTAR PUSTAKA LeMone, P, & Burke .(2008). Medical surgical nursing : Critical thinking in client care.( 4th ed). Pearson Prentice Hall: New Jersey.Moore, Keith L. dan Anne M.R. 2002. Anatomi Klinis Dasar. Cetakan I. Alih bahasa: Hendra Laksman. Jakarta: Hipokrates. Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk pemula. Cetakan I. Alih bahasa: James Veldman. Jakarta: EGC.