makalah bisnis plan ARTMORE.doc

55
STUDY KELAYAKAN BISNIS USAHA SABLON KAOS ARTMORE Disusun Oleh: Nur Hanifah (201010160311363) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN

Transcript of makalah bisnis plan ARTMORE.doc

STUDY KELAYAKAN BISNISUSAHA SABLON KAOS ARTMORE

Disusun Oleh:

Nur Hanifah

(201010160311363)UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN

2014BAB I

Sinopsis Latar belakang pemilihan ide bisnisDalam menggembangkan daerah sentra wisata, warga Kota Wisata Batu harus memiliki jiwa yang terbuka, toleransi, dan melayani sebaik-baiknya kepada para tamu wisatawan. Dalam dunia pariwisata pelayanan itu dapat membangun image positif yang akhirnya berdampak pada peningkatan income masyarakat Kota Wisata Batu pada umumnya. Image positif tersebut dapat menumbuhkan iklim investasi yang terus berkembang. Hal ini sangat dirasakan Kota Wisata Batu karena sampai hari ini terjadi kemacetan pada hari-hari libur dan hari besar nasional karena padatnya para wisatawan yang berkunjung ke Kota Wisata Batu. Sehingga menumbuhkan peluang baru bagi masyarakat apabila mampu menterjemahkan suasana, salah satunya adalah dengan membuat dan menjual kaos oleh-oleh Kota Wisata Batu.

Disamping itu, perkembangan arus kunjungan wisata telah meningkatkan iklim investasi cukup banyak. Hal itu terbukti dengan meningkatnya pengurusan perijinan yang sangat tajam hingga mencapai 300 ijin per bulan di kantor perijinan terpadu Kota Wisata Batu. Ini membuktikan bahwa kemajuan Kota Wisata Batu telah menunjukkan perkembangan sangat pesat, dan ini merupakan peluang bagi masyarakat untuk berusaha demi peningkatan pendapatan dan kesehjahteraan masyarakat.Artmore seni cetak saring ddirikan pada tahun 2010 oleh tiga remaja yang bernama Nur Hanifah, Heri Setiawan, dan Tri Yulian yang merupakan warga asli koya Batu. Kami bertiga ingin membuat usaha dengan memanfaatkan peluang yang ada didaerah sekitar tempat tinggal kami. Karena pada tahun 2001 kota Batu menjadi kota wisata, kota Batu yang sekarang banyak di datangi wisatawan dari berbagai kota. Dan dari situlah kami bertiga mencoba mendirikan sebuah usaha. Yakni mendirikan dengan memproduksi oleh-oleh yang melambangkan cirri khas kota Batu. Dengan skill yang dimiliki oleh Tri Yulian sebagai Grapic Designer, kami mendirikan jasa dibidang konveksi yang bernama Artmore. Pemilhan nama Artmore sendiri berasal dari bahasa jawa yaitu Arto Moro, yang memiliki arti uang datang. Kemudian kami memodifikasi dengan sedemikian rupa hingga menjadi Artmore seni cetak miring. Seiring dengan berjalannya waktu, Artmore membuka jasa berupa membuka jasa berupa pembuatan kaos, hoddie dan lainnya yang masih berhubungan dengan konveksi. Contohnya, Artmore menerima pembuatan jaket kelas dari sekolah sekolah di daerah batu. Tidak hanya itu, Artmore juga melayani jasa pembuatan seragam, baik dari instansi pemerintahan, pabrik pabrik, hotel hotel dan lain sebagainya.

Dari sisi produk kaos oleh oleh, kami mengemas desain yang berbeda dari produk usaha pesaing lainnya. Kami memiliki cirri khas di setiap produknya berupa desain lainnya. Kami memiliki cirri khas di setiap produknya berupa desain gambar buah dan sayuran, yang melambangkan mata pencaharian masyarakat kota Batu pada umumnya. Tetapi buah dan sayuran tersebut kami modifikasi menjadi sebuah karakter yang menjadi ciri khas dari produk Artmore itu sendiri. Dengan memiliki ciri khas tersebut, kami berharap agar masyarakat pada umumnya mengenal secara khusus bahwa produk Artmore berasal dari kota wisata Batu. Sehingga ketika wisatawan itu kembali mengunjungi dan ingin membeli oleh-oleh dari kota wista Batu, mereka mengutamakan mencari produk dari Artmore.

Dari sisi kualitas, desain yang kami gunakan benar-benar original dan tidak mengnduh dari media internet. Dan dari segi bahan, kami menggunakan bahan berkualitas. Seperti halnya bahan-bahan yang digunakan produksi merk ternama seperti Joger dari Bali, Dagadu dari Jogjakarta dan merk ternama lainnya. Hal ini agar konsumen yang mengenakan produk kami merasa lebih nyaman dan produk kami dapat bertahan lama.

Major Aspek of the marketing plan

AspekekonomisPerilaku pasar konsumen di kota wisata batu dapat dikatakan berubah ubah setiap harinya, karena wistawan yang datang bukah hanya dari satu kota ataupun satu daerah saja. Pola pikir dan gaya hidup membuat pola pikir wisatawan satu dengan wisatawan yang lainya berbeda beda setiap orangnya. Maka dari itu, artmore telah membuat berbagai macam desain dan model kaos oleh oleh untuk mengatisipasi perilaku konsumen yang setiap harinya selalu berubah ubah. Dari segi harga, artmore membandrol harga per pcs kaos dengan harga 70.000 hingga 80.000. harga tersebut sudah umum dikalangan outlet outlet kaos wisata yang berada di kota kota ternama seperti di Jogjakarta ataupun di pulau bali. Dengan menggunakan bahan mentah yang berkualitas, dipastikan harga tersebut terjangkau untuk wisatawan yang yang berkunjung ke kota wisata batu. AspekteknisDengan Aspek ini sangat penting untuk mengukur kemampuan untuk menjalankan bisnis dengan baik. Apakah dengan modal yang ada, sudah mampu memproduksi barang atau jasa yang bisa dijual ? bagaimana dengan kemampuan sumber daya manusianya ? apakah semua kekuatan yang dimiliki mampu memberikan nilai tambah yang lebih baik kepada konsumen dibandingkan dengan usaha-usaha sejenis lainnya ? Suatu rencana bisnis yang baik, akan memberikan peluang yang lebih baik, sekaligus meminimalisasi kemungkinan kegagalan bisnis.

Dengan modal yang telah terkumpul, kami mulai membuat penganggaran untuk apa saja yang dibutuhkan dalam proses ooperasional. Hal ini bertujuan agar anggaran yang sudah terencana tersebut tidak melebihi dari jumlah modal awal usaha. Dengan modal awal Rp 3.000.000,- tersebut, aspek operasional seperti pembelian bahan kain dan cat untuk proses penyablonan dapat terpenuhi. Dengan modal awal sebesar Rp 3.000.000,- tersebut, kami dapat memproduksi 100 pcs kaos pesanan pelanggan.

Dari sisi kemampuan sumberdaya manusianya, Artmore yang beranggotakan 3 orang tersebut memiliki kemampuan dibidangnya masing masing. Yang pertama, Nur Hanifa memiliki keahlian dalam bidang pemasaran. Untuk memasarkan usaha ini, Nur Hanifa memanfaatkan media jejaring sosial dan juga bekerja sama dengan beberapa pemilik stand di sejumlah titik lokasi wisata yang ada di Kota wisata Batu. Selain itu, Artmore juga ikut serta menjadi sponsorship acara acara local yang diselenggarakan di wilayah kota wisata Batu. Yang kedua, Tri Yulian memiliki kemampuan sebagai desainer dan juga komputing. Segala hal tentang desain kaos dapat dikuasai Tri Yulian, ini dikarenakan latar belakang pendidikannya yang bersekolah di jurusan seni rupa. Pemrogaman editing seperti CorelDraw, photoshop, Adobe Illustrator dan juga progam lainya dapat dikuasai dengan baik oleh Tri Yulian. Yang ketiga, Heri Setiawan memiliki kemampuan dibidang produksi, seperti pemilihan kualaitas bahan kain serta kemampuan dalam dunia cetak saring atau penyablonan. Dengan merangkul usaha dibidang yang sama, Heri setiawan memakai jasa penjahit yang berkualitas, tujuanya agar kaos yang diproduksi memiliki nilai jual dan kualitas yang tinggi. Tetapi dengan kemampuan yang berbeda tersebut, mereka saling bekerja sama dalam proses perngerjaan. Seperti halnya dalam proses produksi. Tida hanya Heri Setiawan saja yang bekerja, tetapi lainya ikut membantu proses pengerjaanya, agar dapat mempersingkat waktu proses pengerjaanya.

Dengan kemampuan yang dimiliki masing masing personal, Artmore memiliki daya saing yang tinggi dibandingkan dengan pelaku usaha yang sama dibidangnya. Terutama dari sisi desainya. Terbukti dengan Tri Yulian diminta membuatkan sebuah desain produk untuk usaha kaos oleh oleh lainya. Hal ini karena kualitas kemampuan desainer yang ada di kota wisata batu masih dibawah kemampuan dari tri Yulian. Dengan menghadirkan desain yang menarik, Artmore memiliki nilai lebih dimata para konsumen.

Dengan target yang sudah dibicaran diawal, kami berusaha memenuhinya dari segala aspek. Agar keuntungan yang didapatkan sebanding dengan kemampuan dan kerja keras dari masing masing personal.

Masadepan bisnisBisnis kaos wisata yang digeluti oleh artmore adalah bersifat selamanya. Karena kota wisata batu yang selalu berkembang lebih maju dari segi pariwisata serta pembangunan tempat pariwisata baru yang diprediksi akan memanjakan semua wisatawan dari seluruh penjuru negeri (domestic) maupun wisatawan mancanegara. Produk produk kaos wisata akan selalu dicari oleh wisatawan yang berlibur di kota wisata batu untuk dijadikan sebagai buah tangan atau disebut juga oleh oleh.Artmore juga berkeingin dan terus berusaha untuk menjadi leader dalam pasar oleh oleh yang ada di kota wisata batu. Artmore juga terus membuat desain desain kaos yang semenarik mungkin dan dengan pilihan desain yang beragam ditujukan untuk memenangkan persaingan dalam pasar oleh oleh di kota wisata batu. Untuk pemasaran produk artmore, artmore sudah bekerjasama dengan pemilik beberapa stand stand tempat penjualan oleh oleh yang berada dalam tempat wisata yang berada di kota batu. Serta bekerjasama dengan pemilik pusat oleh oleh yang menjadi tujuan wisata belanja, seperti halnya menjalin kerjasama dengan brawijaya cinderamata dan harum manis merchandise.BAB IIA. Analisis lingkungan internalAnalisis lingkungan internal akan menghasilkan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Analisis Internal Perusahaan dikenal juga dengan nama Analisis Profil Perusahaan. Analisis ini menggambarkan kekuatan perusahaan, baik kuantitas maupun kualitas pemasaran, sumberdaya manusia, sumberdaya fisik, operasi, keungan, manajemen dan organisasi.ASPEK PRODUKSI

Produk

Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama pada usaha manufaktur dan industri pengolahan adalah:

A.Dimensi Produk

Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi bentuk, ukuran, warna serta fungsinya.

B.Nilai/Manfaat Produk

Manfaat yang dapat ditawarkan oleh produk dapat dibagi dalam 5 tingkatan, yaitu:

-Manfaat inti (core benefit): adalah manfaat yang diberikan untuk pemenuhan terhadap kebutuhan utama konsumen, misalnya kebutuhan berbicara jarak jauh.

-Manfaat dasar (basic benefit): adalah manfaat dasar yang diberikan untuk memecahkan masalah kebutuhan utama, misalnya telepon.

-Manfaat yang diharapkan (expected benefit): adalah manfaat yang diharapkan lebih dari sekedar pemenuhan kebutuhan dasar, misalnya telepon yang dapat dibawa-bawa (HP).

-Manfaat di atas harapan (augmented benefit): adalah manfaat yang dapat diberikan lebih dari yang diharapankan oleh konsumen, misalnya HP yang dapat digunakan untuk SMS.

-Manfaat potensial (potential benefit): adalah semua manfaat yang mungkin dapat diberikan lebih dari sekedar augmented benefit, misalnya HP yang dapat digunakan sebagai lampu senter, kamera, video recorder, video calling, fax, internet, dsb.

C.Kegunaan/Fungsi Produk

-Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen akhir (pemakai akhir); meliputi:

Convenience goods, yaitu produk yang dibutuhkan sehari-hari dan mudah didapat, misalnya beras, gula, teh, permen, dll. Shopping goods, yaitu produk-produk yang dibedakan oleh kon-sumen berdasarkan kualitas, harga, tren, dan gaya. Contohnya adalah baju, telepon seluler, mobil, dsb.

Specialty goods, yaitu produk yang mempunyai karakteristik unik dan mempunyai merek yang sudah terkenal; misalnya mobil mewah, jam tangan mewah, dsb.

Unsought goods, adalah produk yang kurang dikenal atau dike-tahui umum tetapi kurang diminati, misalnya asuransi-Produk industri, yaitu produk yang biasa dibeli oleh pelaku usaha produksi lainnya. Biasa dikenal dalam B to B (business to business). Dapat dibagi dalam 3 golongan, yaitu:

Bahan baku dan suku cadang: merupakan bahan mentah yang akan diproses lebih lanjut.

Barang modal: yaitu barang-barang yang berumur lebih dari 1 tahun dan tidak untuk dijual belikan.

Perlengkapan dan jasa bisnis, yaitu produk tidak tahan lama yang membantu operasional perusahaan.

Proses Produksi

Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan proses yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang dimaksud. Bentuk proses biasa digambarkan dalam lembaran skema atau diagram alur yang disertai dengan keterangan deskriptif.Kapasitas Produksi

Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan, dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Untuk menggambarkan kekuatan perusahaan, artmore selalu mengutamakan kualitas produk dengan selalu menggunakan bahan bahan yang berkualitas untuk menbuat produk kaos artmore. Kedisiplinan kerja serta organisasi yang baik dan terorganisir mampu menbuat artmore mampu memproduksi kaos sesuai dengan permintaan pasar wisata. Dengan memperkerjakan karyawan yang memang mempuanyai keahlian dalam bidang cetak saring atau yang biasanya disebut dengan sablon serta memotivasi setiap karyawan supaya setiap karyawan mempunyai semangat kerja yang tinggi, pimpinan atau manajer menerapkan gaya kepemimpinan kharismatik yang bertjuan supaya semua karyawan merasa nyaman bekerja dalam perusahaan tersebut, artmore mampu menjawab kebutuhan konsumen dengan kualitas sablon dalam setiap produk artmore. Serta kelemahannya adalah kurangnya media promosi yang di lakukan artmore kepada masyarakat luas atau wisatawan yang berwisata di kota wisata batu karena alas an utamanya adalah factor biaya yang terlalu besar untuk media promosi pada saat ini.

Kekuatan dan kelemahan Pemasaran dapat dilihat dari reputasi perusahaan, pangsa pasar, kualitas produk, kualitas pelayanan, efektifitas penetapan harga, efektifitas distribusi, efektifitas promosi, kekuatan penjualan, efektifitas inovasi dan cakupan geografis.Kekuatan dan kelamahan sumberdaya manusia dapat ditunjukkan dari manajemen sumberdaya manusia, ketrampilan dan moral karyawan, kemampuan dan perhatian manajemen puncak, produktivitas karyawan, kualitas kehidupan karyawan, fleksibilitas karyawan, ketaatan hukum karyawan, efektivitas imbalan dalam memotivasi karyawan, dan pengalaman karyawan. Perusahaan mempunyai reputasi yang cukup bagus dalam bidang kaos oleh oleh dan untuk mengukur reputasi tersebut bisa dibuktikan dengan terjualnya produk produk artmore yang sesuai dengan target tahunan perusahan. Efektifitas penetapan harga yang terbilang terjangkau oleh semua kalangan wisatawan yang sedang berlibur di kota wisata batu, efektifitas saluran distribusi yang langsung mengarah pada sasaran target pasar perusahaan, kurangnya promosi yang dilakukan perusahaan karena kurangnya modal dalam hal promosi disemua media promosi, serta mempunyai karyawan yang berpengalaman dalam bidang cetak saring atau sablon itu sendiri.

Keuangan terdiri dari ketersediaan modal, arus kas, stabilitas keuangan, hubungan dengan pemilik dan investor, kemampuan berhubungan dengan bank, besarnya modal yang ditanam, keuntungan yang diperoleh (nilai saham), efektivitas dan efisiensi system akuntansi untuk perencanaan biaya-anggaran dan keuntungan dan sumber tingkat perusahaan. Operasi meliputi fasilitas perusahaan, skala ekonomi, kapasitas produksi, kemampuan berproduksi tepat waktu, keahlian dalam berproduksi, biaya bahan baku dan ketersediaan pemasok, lokasi, layout, optimalisasi fasilitas, persediaan, penelitian dan pengembangan, hak paten, merk dagang, proteksi hukum, pengendalian operasi dan efisiensi serta biaya-manfaat peralatan.

Ketersediaan modal untuk produksi bisa dikatan mencukupi, karena artmore selalu memenuhi kebutuhan permintaan pelanggan setiap tahunnya. Kapasitas produksi yang memenuhi permintaan pasar juga menjadikan artmore lebih dikenal daripada perusahaan perusaan yang bersaing dalam bidang yang sama yaitu dalam bidang kaos oleh oleh.

B.

Analisis Lingkugan Konsumen

Analisis KonsumenAnalisis konsumen berguna untuk melihat bagaimana konsumen mengambil keputusan pembelian produk artmore dan peran pemasaran produk artmore pada konsumen.Pengambilan Keputusan Konsumen

Proses pengambilan keputusan yang dilakukan seseorang mengalami berbagai pentahapan sebagai berikut:

1. Analisis Kebutuhan. Konsumen merasa bahwa dia membutuhkan sesuatu untuk memenuhi keinginannya. Kebutuhan itu bisa dibangkitkan oleh dirinya sendiri ataupun stimulus eksternal. Stimulus bisa melalui lingkungan bergaul, sesuatu yang dilihat, ataupun dari komunikasi produk atau jasa perusahaan lewat media massa, brosur, dan lain-lain.

2. Pencarian Informasi. Setelah kebutuhan itu dirasakan, konsumen kemudian mencari produk ataupun jasa yang bisa memenuhi kebutuhannya.

3. Evaluasi Alternatif. Konsumen kemudian mengadakan evaluasi terhadap berbagai alternatif yang tersedia mulai dari keuntungan dan manfaat yang dia peroleh dibandingkan biaya yang harus ia keluarkan.

4. Keputusan Pembelian. Konsumen memutuskan untuk membeli merek tertentu dengan harga tertentu, warna tertentu.

5. Sikap Paska Pembelian. Sikap paska pembelian menyangkut sikap konsumen setelah membeli produk ataupun mengkonsumsi suatu jasa. Apakah dia akan puas dan terpenuhi kebutuhannya dengan produk atau jasa tersebut atau tidak.

Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Untuk menilai tingkat kebutuhan seseorang, Abraham Maslow membagi hirarki kebutuhan seseorang atas 5 tingkatan, yaitu:

1. Kebutuhan dasar meliputi makan, minum, tempat tinggal.

2. Kebutuhan keamanan

3. Kebutuhan sosial; merasa memiliki, cinta kasih

4. Kebutuhan harga diri; status, pengenalan, harga diri

5. Kebutuhan aktualisasi diri; pengembangan diri, realisasi diri.

Setiap orang mempunyai tingkat kebutuhan yang berbeda-beda tergantung latar belakang pribadi, kondisi sosial ekonomi dan lingkungannya, sesuai denganHirarki Kebutuhan Maslow.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembelian

Ada empat faktor utama yang mempengaruhi seseorang dalam melakukan pembelian:

1. Budaya, yang terbagi menjadi tiga:

1. Budaya (kumpulan nilai, persepsi, preferensi, kebiasaan),

2. Sub budaya (suku, bangsa, agama), dan

3. Status sosial.

2. Sosial, yang terdiri dari:

1. Kelompok referensi

2. Keluarga

3. Status dan Peran

3. Personal, yang terdiri dari:

1. Umur dan tingkatan dalam daur hidup

2. Pekerjaan dan tingkatan ekonomi

3. Gaya hidup

4. Kepribadian

4. Psikologi, yang terdiri dari

1. Motivasi

2. Persepsi

3. Learning

4. Keyakinan dan sikap

Model Perilaku Pembelian

Perilaku pembelian seseorang biasanya dimulai dengan stimulus berupa komunikasi dan promosi dari berbagai produk atau jasa.Konsumen kemudian mempertimbangkan kebutuhan tersebut disesuaikan dengan karakternya.Ia kemudian melakukan proses evaluasi terhadap proses pembelian, dan akhirnya merasakan bagaimana produk atau jasa tersebut diterima.Peran dalam Pengambilan KeputusanPihak-pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan seseorang terbagi menjadi beberapa peran yang berbeda:

1. Initiator, orang yang memberi inisiatif/usulan atas suatu pengambilan keputusan ataupun pembelian

2. Influencer, orang yang mampu memberi pengaruh terhadap suatu keputusan

3. Decider, orang yang berwenang mengambil keputusan

4. Buyer, orang yang membeli

5. User, orang yang memakai

Anak sekolah yang ingin sekolah di Taman Kanak-Kanak misalnya, initiator dan usernya adalah anak, orang tua berperan sebagai decider.Sedangkan influencernya adalah kolega dari orang tuanya ataupun teman bermain si anak.C.

Analisis lingkungan eksternal

Analisis lingkungan eksternal mencakup pemahaman berbagai faktor di luar perusahaan yang mengarah pada munculnya kesempatan bisnis / bahkan ancaman bagi perusahaan.Di dalam analisis lingkungan eksternal berupaya memilah permasalahan global yang dihadapi perusahaan dalam bentuk, fungsi dan keterkaitan antar bagian. Bagi pengembangan strategic, analisis ini di butuhkan tidak hanya terbatas pada rincian analisis kesempatan dan ancaman saja tetapi juga untuk menentukan dari mana dan untuk apa hasil analisis itu di pergunakan .Oleh karena itu manajer puncak membutuhkan diagnosis lebih lanjut atas hasil analisis lingkungan eksternal.

Lingkungan eksternal

General- Sosial-ekonomi- Teknologi- PemerintahIndustri- Pelanggan- Pemasok- Pesaing dalam kota

Lingkungkan umum (General Environment)

Adalah kumpulan dari berbagai factor lingkunagan makro-eksternal,baik secara langsung maupun tidak langsung yang mempengaruuhi dinamika pada perusahaan. Lingkungan umum dapat di kelompokan dalam 3 sektor utama : social-ekonomi, teknologi dan pemerintahPada setiap sector lingkungan terdapat banyak sub factor yang masing-masing salaing berinteraksi membentuk satu kekuatan yang pada akhirnya mempengaruhi strategic manager dalam proses pengambilan keputusanSebagai konsekuensinya maka terdapat berbagai macam cara yang dapat di pergunakan untuk menganalisis dan mendiagnosis kondisi makro eksternal.

Sektor Sosial Ekonomi

Akan banyak berpengaruh terhadap penentuan jumlah permintaan produk dan besarnya biaya yang di keluarkan untuk menghasilkan produk perusahaan. Kondisi perusahaan, pengaruh iklim dan lingkungan social dapat membantu / memperlambat pencapaian tujuan perusahaan

Kondisi perekonomian

Tingkat kejelian mengamati kondisi perekonomian saat ini dan keakurasian dlm pemperkirakan akan sangat berpengaruh terhadap tingkat keuntungan dan kesuksesan perancangan strategi perusahaan. Factor kondisi perekonomian mencangkup :1. Tahap-tahap yang terjadi dalam siklus bisnis seperti despresi,resesi,recovery, dan tahap kemakmuran2. Laju inflasi dan deflasi untuk komoditas2 tertentu yang mempunyai nilai strategic. Pengaruh inflasi akan sangat terasa bagi perusahaan khusus nya dalam penentuan harga dan tingkat upah karyawan3. Kebijakan fiscal dan moneter yang berlaku khususnya akan sangat berpengaruh terhadap penentuan besarnya suku bunga dan besarnya tingkat pajak yang harus di bayarkan oleh perusahaan4. Informasi tetntang neraca pembayaran dan volume neraca perdagangan antar Negara

Kondisi alam

Perubahan kondisi alam sulit di perkirakan sebelumnya .namun kondisi alam tidak dapat di abaikan begitu saja dalam perencanaan strategi bisnis.

Kondisi social

Beberapa contoh bagaiana factor social-ekonomi dapat menimbulkan kesehatan dan ancaman bagi perusahaan seperti ;

- keberhasilan program keluarga berencana dalam mengendalikan laju pertumbuhan penduduk di Indonesia sangat berpengaruh terhadap pola kebiasaan perilaku masyarakat. Pemahaan atas norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera dalam banyak hal telah menggantikan konsepsi tentang banyak anak banyak rejeki- keberhasilan laju pertumbuhan penduduk berpengaruh positif terhadap tingkat pendidikan formal yang mampu di selesaikan leh masyarakat.pengaruh terbesar dari meningkatnya angka melek huruf pd masyarakat adalah munculnya sikap dan pandangan bagi baru masyarakat tentang jangka waktu kerja dan pada akhirnya tentang kualitas hidup yg di harapkan dari bekerja

Sektor Teknologi

Adanya perubahan teknologi dapat mendorong munculnya kesempatan bisnis dan perbaikan upaya pencapaian tujuan organisasi . tapi dapat juga ancaman bagi kelangsungan produk yang sudah ada. Beberapa produk teknologi dapat di pergunakan sebagai pendobrak yang mampu menciptakan kesempatan sekaligus ancaman terhadap kegiatan bisnis anta ra laim : computer,transitor, perkembangan teknik genetika tanaman dan pendayagunaan tenaga surya. Oleh karena itu perubahan teknologi sudah tentu berpengaruh terhadap siklus kehidupan produk .Ketetapan dan penilaian aiklus kehidupan produk pada gilirannya dapat menenentukan timing yang tepat untuk meluncurkan produk baru atau modifikasi produk yang ada.Dalam kasus ini maka pengamatan lingkungan atau di kenal environmental scanning sangat di perlukan untuk tetap mempertahankan produk di pasar. Perubahan teknologi juga akan berpengaruh pada pilihan metode distribusi dan kemampuan tenaga penjual yang di butuhkan untuk melayani segmen pasar yang di pilih . Tingkat kecepatan atau kterlambatan dalam mengantisipasi perubahan teknologi dalam banyak hal adalah merupakan fungsi dari kreativitas sumberdaya mansia,tingkat reseptif perusahaan dalam industri dan ketersediaan sumber dana untuk membiayaai kegiatan penelitian dan pengembangan serta operasional.

Sektor Pemerintah

Peran pemerintah dalam mekanisme penyampaian produk dari produsen ke konsumen sangat besar .Campur tangan pemerintah tidak dapat dihindari pada setiap tahap dalam rangkaian kegiatan produksi.Alat kendali pemerintah melalui berbagai paket kebijakan fiscal dan moneter ternyata cukup efektif untuk mempengaruhi dinamika bisnis. Pemerintah juga mempunyai otoritas dalam hal peraturan atau tata niaga berbagai komoditas termasuk didalamnya komposisi penggunaan tenaa kerja dan pengendalian supply produk.Peran pemerintah sangat dominan dalam penciptaan kesempatan dan ancaman terhadap kelangsungan bisnis. Beberapa hal yang mungkin dapat dianggap sebagai kesempatan bisnis yang di timbulkan dari sector pemerintah :1. pemerintah merupakan konsumen yang cukup besar bagi banyak produk. Pasar pemerintah dapat di gunakan sebagai alat untuk mempengaruhi dinamika di sector social- ekonomi . Meningkatnya anggaran pembangunan dari pemerintah ini menunjukan seakin banyak kebutuhan produk yang akan di peruntukan bagi masyarakat dalam bentuk praserana fisik dan bentuk pengueluaran lainnya.2. Pemerintah dapat berperan sebagai pelindung dari adanya praktik tidak sehat adlam berbagai kegiatan bisnis yang muncul dari luar .Disamping pemerintah sebenarnya juga berkepentingan dengan tumbuhnya industri dan kegiatan ekonomi domestic.

Teknik Analisis Lingkungan

Bagi manajer puncak hal yang penting yang perlu di amati atas lfaktor lingkungan terutama adalah bentuk,fungs, dan keterkaitan antar sector.Cara pertama yang dapat di pergunakan untuk menganalisis lingkungan adalah melalui pengumpulan informasi verbal dan tertulis dari berbagai sumber. Informassi verbal dapat dikumpulkan dengan pendekatan formal maupun informal .Sumber data bagi pengumpulan informasi verbal mencangkup penggunaan media elektronik,karyawan,pelanggan,perantara, pesaing,konsultan,dan juru bicara pemerintah yang di tunjuk.Sementara informasi tertulis yaitu segala sesuatu yang dpat di baca dari sumber informasi yang telah di persiapkan oleh pihak lain untuk tujuan yang beragam. Informasi semacam ini bersumber dari surat kabar,journal dan beberapa publikasi lain yang bersedia.Cara kedua dapat ditempuh oleh manajer puncak untruk mendeteksi factor lingkungan adalah dengan cara merancang system inforamasi manajemen dalam organisasi . Pengertian system informasi manajemen di arahkan pada penciptaan dua kelompok utama : Sistem pendukung kepitusan ( Decision Support System) dan system informasi strategic ( mStrategic information System ).DDS adalah system informasi yang dirancang untuk membantu pihak manajemen dalam penambilan keputusan dalam kondisi yang unik dan data tidak terstruktur. DDS akan anyak di pergunakandalam menghadapi situasi yang tidak terduga yang membutuhkan informasi secara cepat,akurat,serta relevan dengan permasalahan yang di hadapi oleh pihak manajemen. Contoh aplikasi DDS adalah waktu perusahaan mengadakan merger dan akuisisi.Sedangkan system informasi strategic adalah suatu system informasi yang dirancang untuk membantu manajemen puncak dalam mendapatkan dan menggunakan informasi yang di perlukan bagi kepentingan organisasi.Oleh karena manajemen puncak dalam mendapatkan dan menggunakan informasi yang di perlukan bagi kepentingan organisasi. Oleh karena manajemen puncak harus dapat memahami tentang kegiatan operasional pada seluruh unit bisnis yang u tama maka system ini secara khusus dirancang untuk membantu mereka dalam mengambil keputusan tanpa harus di jejali dengan berbagai informasi detail yang kadang kala tidak di perlukan.Cara ketiga adalah dengan melakukan pemkiraan secara formal. Pada umumnya perkiraan ini banyak dilakukan oleh konsultan tertentu atas permintaan pihak manajemen .Pada akhir-akhir ini juga berkenmbang konsultan yang bergabung untuk membuat berbagai kajian dan prospek atau bahkan meramal kegiatan bisnis dimasa yang akan datangBAB IIIStrength (kekuatan)

Artmore mempunyai banyak pilihan variasi dan model produk yang selalu baru dan diharapkan menarik minat konsumen dengan produk yang kompetitif dibandingkan dengan produk-produk pesaing. Memiliki mitra atau saluran distribusi pemasaran yang mudah dijangkau konsumen dan memiliki fasilitas yang memadai, serta berada dalam lingkungan pariwisata. Bahan baku yang mudah dicari dan selalu tersedia sepanjang waktu. Weaknesses (kelemahan)

Keterbatasan dalam modal kerja dan produksi. Komitmen yang lemah dari internal untuk membangun dan mempraktikkan manajemen bisnis yang professional. Lokasi unit produksi yang sulit dijangkau karena berada di tengah pemukiman padat penduduk. Kurangnya karyawan dalam bidang produksi ataupun dalam bidang jasa.

Opportunities (kesempatan)

Lingkungan yang strategis berbasis kota wisata yang menjanjikan untuk menjual kaos oleh-oleh kota wisata batu. Serta dilengkapi dengan pertumbuhan permintaan masyarakat yang terus meningkat terhadat permintaan kaos wisata. Sedikit pesaing yang memproduksi produk dengan kualitas yang bagus. Mempunyai varian gambar yang menarik konsumen untuk melihat produk artmore.

Threats (ancaman)

Semakin banyak pesaing-pesaing baru yang menawarkan produk yang hampir serupa dengan harga yang lebih murah. Semakin berkembangnnya permintaan penawaran dari produk-produk pengganti. Nilai tukar valuta asing yang cepat berubah-ubah membuat pembelian bahan produksi menjadi tidak stabil. Ongkos produksi yang terus meningkat karena tidak stabilnya harga bahan baku produksi di pasaran.

Alalisa SWOT

Strength (kekuatan)

Dengan produk yang bervariasi dari artmore, wisatawan atau konsumen dapat memilih produk dengan leluasa dan sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen. Karena memang sudah tersedia berbagai model model dan variasi yang terdapat dalam semua produk produk artmore yang tersedia di beberapa outlet outlet dan tempat oleh oleh yang terdapat dalam tempat pariwisata di berbagai sudut kota di kota wisata batu. Memiliki beberapa saluran distribusi di berbagai tempat tempat wisata supaya memudahkan konsumen atau wisatawan supaya dengan mudah dapat memperoleh produk artmore untuk buah tangan (oleh oleh ) wisatawan yang sedang berlibur di kota wisata batu. Bahan baku pokok produksi yang mudah dicari dan tersedia sepanjang masa karena memang bahan kaos sudah bisa disebut menjadi kebutuhan sekunder dalam kehidupan dalam masyarakat.

Weaknesses (kelemahan)

Keterbatasan dalam modal kerja dan produksi yang mejadi pekerjaan rumah yang selalu ada dan menjadi kewajiban perusahaan untuk dapat mengatasinya dengan sebaik baiknya supaya perusahaan dapat terus menjalankan bisnisnya sebagaimana mestinya. Komitmen yang lemah dari interal untuk membangun dan mempraktikkan manajemen bisnis yang profesiaonal karena memang dari internal perusahaan memulai bisnis dengan berdasarkan pengalaman dan tidak didukung dengan teori teori manajemen yang banyak seperti sekarang ini. Lokasi unit produksi yang sulit dijangkau oleh karena lokasi unit produksi yang terdapat dalam pemukiman padat penduduk menjadikan proses pengiriman bahan mentah yang menjadi sedikit tersendat untuk proses produksi. Kurangnya pegawai atau karyawan dalam hal produksi membuat perusahaan harus bekerja lebih keras untuk memenuhi target pasar atau permintaan pasar yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Opportunities (kesempatan)

Lingkungan strategis berbasis kota wisata yang menjanjikan bisnis cindera mata dalam bentuk kaos oleh oleh menjadikan hal yang menjanjikan dan berpeluang besar untuk bersaing dalam pasar wisata dalam kota. Serta pertumbuhan permintaan dari masyarakat yang sedang berlibur di kota batu juga menjadikan perusahaan harus bekerja lebih keras unuk dapat memenuhi permintaan permintaan konsumen. Sedikit pesaing dalam yang memproduksi kaos oleh oleh yang berkualitas bagus juga memberikan kesempatan yan bagus untu perusahaan dalam menjual dam memasarkan produknya kepada konsumen. Mempunyai banyak varian varian gambar yang menarik konsumen untuk melihat produk produk dari artmore dan pemilihan letak yang strategis untuk stand stand yang berada dalam lingkungan tempat pariwisata.

Threats (ancaman)

Semakin banyak pesaing pesaing baru yang bermunculan dengan produk yang hampir sama dengan kualitas yang juga bisa dikatakan hampir sama dan dengan harga yang lebih murah menjadikan perusahaan harus pintar untuk dapat memenangkan persaingan yang semakin lama semakin berat dengan cara memberikan promo promo baru untuk setiap produk dan setiap stand stand yang berada dalam lingkungan wisata, upaya tersebut dilakukan untuk bisa bersaing dengan pesaing yang semain lama semakin banyak. Semakin banyaknya permintaan permintaan penawaran dari produk pengganti yang dapat mengancam kelangsungan hidup perusahaan dalam bidang kaos oleh oleh. Ongkos produksi yang selalu meningkat karena ketidak stabilan valuta asing yang sangat berpengaruh dalam pembelian bahan bahan mentah untuk produksi yang memang ada beberapa bahan mentah yang membelinya menggunakan mata uang dollar.

Focus usaha perusahaan Armore seni cetak saring bertujuan mengenalkan produknya yaitu kaos wisata batu kepada masyarakat luas/ wisatawan yang sedang berkunjung di kota batu supaya masyarakat mengenal produk artmore dari segi kualitas bahan maupun kualitas desain. Dengan beberapa manfaat yang diperoleh konsumen diantaranya adalah :

Dari segi penampilan, dengan menampilkan desain yang bertemaan agribisnis, yang berupa buah buahan dan sayura. Tetapi dari sisi desain tersebut perusahaan mengemas tema dengan lebih modern, sesuai tren yang banyak diminati oleh kalangan anak muda seperti saat ini. Agar konsumen secara tidak langsung mengetahui cirri khas kota batu melalui produk kaos artmore. Dari segi harga, harga produk artmore lebih kompetitif disbanding produk pesaing yang juga menunjukkan cirri khas kota batu, tanpa mengesampingkan kualitas dari produk artmore. Dengan kualitas yang baik, produk tersebut nyaman untuk digunakan dan juga tahan dalam waktu yang lama.

Target artmore adalah menguasai pangsa pasar kota wisata batu dalam bidang kaos oleh oleh serta menjadi leader dalam bidang oleh oleh koas wisata. Masyarakat luas mengenal produk artmore dari segi kualitas desain dan kualitas bahan. Karena kebanyakan kaos wisata yang beredar untuk saat ini adalah produk kaos yang tidak mengedepankan kualitas desain maupun kuailtas bahan.

BAB IV

Marketing goal

Sedangkan Pemasaran adalah suatu kegiatan perusahaan dalam membuat rencana, menentukan harga, promosi serta mendistribusikan barang dan jasa. Dalam hal ini adalah tugas dari manager pemasaran. Adapun tujuan utama kegiatan pemasaran :

1. Jangka pendekTujuan jangka pendek bagi artmore adalah mencari pelanggan sebanyak-banyaknya dan membuat pelanggan puas atas produk dan kulitas pelayanan yang di berikan dan harapan yang kami inginkan pelanggan menjadi loyal. Dan bisa memgenalkan kota wisata batu dari kemasan produk produk kaos wisata2. Jangka menengahTujuan jangka menengah adalah mengusahakan mencapai titik impas antara total biaya produksi dan total volume penjualan, memperluas cakupan promosi, dan berusaha lebih memperbesar cakupan volume penjualan.

3. Jangka panjangUntuk jangka panjang perusahaan mempertahankan para konsumen agar tetap loyal dengan produk produk dari artmore, antara lain dengan produk yang inovatif, kreatif dan berdaya guna lebih.

Marketing objective

Perencanaan sangat diperlukan untuk mengikuti perkembangan dimasa mendatang. Tanpa perencanaan, sebuah organisasi kemungkinan akan mengambil cara-cara yang ekstrim untuk menghindari kerugian atau untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.jadi perencanaan yang matang akan membuat tujuan sebuah usaha akan cepat tercapai dan jika terjadi masalah cepat di identifikasi dan di evluasi

Perencanaan dapat mencakup suatu periode waktu yang panjang atau periode waktu yang pendek. Perencanaan jangka panjang biasanya melibatkan peranan dari top manajemen maupun staf perencanaan khusus. Perencanaan jangka pendek, periode waktunya relatif pendek, yaitu satu tahun atau kurang . biasanya perencanaan ini dilakukan oleh pelaksana bawah dan menengah.Masalah yang dimasukkan dalam perencanaan ini adalah kampanye periklanan untuk periode yang akan datang, pembelian pada musim liburan dan hari hari besar yang akan datang, dll.

Tiga macam konsep perencanaan, yaitu :

1. Perencanaan perusahaan secara keseluruhan

2. Perencanaan pemasaran

3. Rencana Pemasaran Tahunan

BAB V

Product

Dilihat dari banyaknya macam bahan kaos, artmore memilih bahan cotton combad 24s karena bahan tersebut awet senta nyaman dan bahan tersebut adalah bahan standart kaos-kaos brand nasional ternama seperti eat347, 4ul, joger dan lain sebagainya. Banyaknya pilihan desain yang dimiliki oleh artmore maka dapat diharapkan bahwa produk-produk artmore mampu menjadi pilihan oleh wisatawan dan konsumen.

Promosi

Dalam kegiata promosi yang dilakukan oleh artmore untuk mengenalkan produk artmore terdiri dari 3 tahapan promosi

1. Mensponsori acara-acara skala lokal/kota untuk mengenalkan produk artmore pada warga kota wisata batu karna bukan tidak mungkin jika produk artmore dikenal didalam kota itu sendiri secara tidak langsung juga akan dikenal oleh masyarakat luas.

2. Promosi online yang dilakukan meliputi website, facebook, twitter dan jejaring social lainnya 3. Promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung.Place

Artmore memilih tempat pemasaran langsung pada sasaran atau pada stand-stand penjualan di dalam tempat pariwisata yang berada di kota wisata batu. Dan juga sekarang masih dalam proses untuk bekerjasama dengan pusat oleh-oleh terbesar di kota wisata batu untuk saat ini adalah brawijaya yang bertempat di jalan utama diponegoro yang merupakan jalan utama kota wisata batu.

Price

Untuk penentuan harga, artmore membandrol harga per pcs kaos adalah 70.000-80.000 rupiah. Pasar sasaran artmore adalah warga kelas menengah dan para remaja yang sedang berlibur di kota wisata batu. Harga diatas adalah harga yang tergolong murah jika dilihat dengan kualitas bahan-bahan yang digunakan oleh artmore dalam produksinya.

People

Banyak orang yang terlibat dalam usaha cetal saring artmore, dari internal artmore sudah 3 orang yang terlibat untuk tanggung jawab produksi, tanggung jawab pemasaran, dan tanggung jawab desain dan bahan. Serta dalam memasarkan produk artmore juga sudah bekerjasama dengan Gueku, manial fact, dan rockside yang semuanya bergerak di bidang produksi kaos oleh-oleh kota wisata batu dan juga bergerak pada bidang jasa cetak saring.

Physical evident

Desain bangunan yang minimalis untuk tempat produksi merupakan salah satu factor nyaman dalam proses produksi kaos artmore. Serta alat-alat usaha yang digunakan adalah alat-alat standart yang biasa digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar yang bergerak pada bidang cetak saring.

Proses

Proses dalam produksi sudah dilakukan semaksimal mungkin dengan cara pemilihn bahan kain yang bagus serta nyaman dipakai oleh pelanggan. Pemilihan bahan tinta dan pewarna yang tidak mudah rusak dan peralatan yang hamper bias dikatakan selalu baru karna dalam setiap produksi artmore selalu mematenkan screen-screen cetak. Maka dari itu jika akan memproduksi gambar baru, bias dipastikan membutuhkan screen baru. Untuk menghasilkan satu kaos juga dibutuhkan 4 macam mesin jahit supaya menjadi kaos dengan standar perusahaan.

BAB VIMarketing Implementation

Struktural issues

Masalah utama pada perusahaan kaos oleh oleh adalah banyaknya competitor dari mulai pesaing kaos oleh oleh itu sendiri, kerajinan batu, sari apel, dan olahan kripik buah yang akan menjadi pengikut sehingga artmore harus mampu memberikan ciri khas bagi pelanggannya dan harus bisa selalu pelayanan yang terbaik sesuai yang di inginkan dan dibutuhkan oleh konsumen. Masalah berikutnya belum terkenalnya merk atau brand perusahaan sehingga artmore harus memkernalkan merk atau brand kepada pasar melalu promosi dan pendekatan lainya. Walau banyak mengeluarkan banyak dana tapi merupakan investasi jangka panjang.

Tactical marketing activities

strategi perusahaan, tidak bisa lepas dari perencanaan, arahan, atau acuan gerak langkah perusahaan untuk mencapai suatu tujuan. Ada beberapa langkah dalam merencanakan pemasaran bagi usaha baru:Penentuan Kebutuhan dan Keinginan PelangganUntuk mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan, pertama-tama harus dilakukan penelitian pasar atau riset pemasaran. Riset pasar harus diarahkan pada kebutuhan konsumen, misalnya barang atau jasa apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen, berapa jumlahnya, kualitas yang bagaimana, siapa yang membutuhkan, dan kapan mereka memerlukan. Riset pasar dimaksudkan untuk menentukan segmen pasar dan karakteristik konsumen yang dituju.Memilih Pasar Sasaran KhususSetelah mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen, langkah berikutnya adalah memilih pasar sasaran khusus. Ada tiga jenis pasar sasaran khusus, yaitu:(1) Pasar individual (individual market).(2) Pasar khusus (niche market).(3) Segmentasi pasar (market segmentation).

Dari tiga altematif pasar sasaran tersebut, bagi perusahaan kecil dan usaha baru lebih tepat bila memilih pasar khusus (niche market) dan pasar individual (individual market). Sedangkan untuk perusahaan menengah dan besar lebih baik memilih segmen pasar (segmentation market).

Menempatkan Strategi Pemasaran dalam PersainganPenerapan strategi pemasaran sangat tergantung pada keadaan lingkungan persaingan pasar yang ada dari hari kehari. Keberhasilan dalam segmentasi pasar sangat tergantung pada potensi yang menggambarkan permintaan dari lingkungan persaingan. Ada enam strategi untuk memenuhi permintaan dari lingkungan yang bersaing: Berorientasi pada pelanggan (customer orientation). Kualitas (quality), ialah mengutamakan Total Quality Management (TQM) yaitu efektif, efisien, dan tepat. Kenyamanan (convenience), yaitu memfokuskan perhatian pada kesenangan hidup, kenyamanan, dan kenikmatan. Inovasi (innovation), yaitu harus berkonsentrasi untuk berinovasi dalam produk, jasa, maupun proses. Kecepatan (speed), atau disebut juga Time Compression Management (TCM), yang diwujudkan dalam bentuk:(a) Kecepatan untuk menempatkan produk baru di pasar.(b) Memperpendek waktu untuk merespons keinginan dan kebutuhan pelanggan (customer response time).

Pelayanan dan kepuasan pelanggan.Pemilihan Strategi PemasaranStrategi pemasaran ialah paduan dari perusahaan dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi pemasaran. Untuk menarik konsumen, perusahaan bisa menentukan arah indikator-indikator yang terdapat dalam bauran pemasaran (marketing mix), yaitu, product, price, place, promotian, people, proses, physical evidence.

BAB VII

Formal marketing control

Perkembangan usaha artmore untuk saat ini sudah bisa dikatakan berkembang, karena saat ini artmore telah bekerjasama dengan beberapa pemilik stand stand yang berada dalam tempat pariwisata untuk pemasaran produk artmore. Sehingga, secara tidak langsung produk artmore yang tersebar disetiap tempat pariwisata lebih cepat dikenal dimata para wisatawan. Dalam bidang jasa, artmore sudah mulai dikenal oleh konsumen khususnya dalam lingkup kota batu. Karena disamping kualitasnya yang bagus juga waktu pengerjaan yang tepat waktu, dibuktikan dengan meningkatnya order order atau permintaan dari konsumen yang setiap tahun mengalami peningkatan.

Saat ini, artmorre akan membuat sebuah website yang nantinya akan berisi model dan desain produk artmore. Bisa jadi website ini yang nantinya akan berisi model dan desain dari produk produk artmore. Busa jadi website ini adalah catalog online yang berguna mempermudah konsumen atau wisatawan untuk memilih desain atau model kaos yang diinginkan. Selain website, media jejaring sosial seperti facebook, twitter, instagram dan sebagainya akan lebih dimaksimalkan perannya agar pemasaran produk dari artmore ini lebih meluas pemasarannya.

Dimasa yang akan datang, artmore akan berencana membuka outlet sendiri degan lokasi yang strategis. Agar wisatawan yang berkunjung ke kota batu tidak kesulitan dalam mencari kaos oleh oleh khas batu. Bahkan kami tidak menutup kemungkinan akan membuka cabang lain di titik tertentu dikota batu agar wisatawan yang nantinya datang berkunjung tidak kesulitan mencari produk artmore.

Untuk pemasaran yang akan datang artmore memiiki rencana menjadi official partner pada setiap kegiatan event dengan skala apapun, ketika event tersebut berlangsung di kawasan kota wisata batu. Selain itu, artmore juga berencana memasang logo logo pada setiap baliho yang ada di seluruh penjuru kota wisata batu. Sehingga wisatawan yang berkunjung dapat lebih mengenal artmore dan mengidentikan kota batu kepada artmore, seperti halnya joger dari pulau bali.

Perusahaan menetapkan untuk mencapai suatu tingkat penjualan tertentu, kemudian perlu dibuat keputusan-keputusan dibidang pemasaran, produksi, keuangan dan personalia. Yang menjadi pertimbangan dalam merumuskan rencana pemasaran adalah :

1. Target Penjualan

Target penjualan ini ditetapkan berdasarkan analisa berbagai macam kemungkinan strategi pemasaran yang menguntungkan.2. Anggaran Pemasaran

Biasanya anggaran yang menyeluruh ini ditetapkan berdasarkan suatu persentase (%) dari target penjualan. Jika perusahaan ingin meningkatkan market share nya, maka persentase tersebut juga harus ditingkatkan.

3. Alokasi Marketing Mix

Perusahaan harus menetapkan bagaimana mengalokasikan anggaran pemasaran untuk suatu produk ke berbagai alat pemasaran seperti periklanan, promosi penjualan, dan personal selling.

4. Penetapan harga

Penetapan harga merupakan satu elemen yang menghasilkan laba di dalam rencana pemasaran. Perusahaan harus menetapkan harga dan daftar harga sebelum diberikan potongan. Selain itu juga harus mempertimbangkan faktor permintaan, biaya dan persaingan dalam menetapkan harga yang direncanakan.5. Alokasi anggaran pemasaran pada produkKebanyakan perusahaan tidak hanya menghasilkan satu macam produk saja, tetapi beberapa macam. Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan dalam menentukan produk mana yang harus ditambah atau dikurangi anggarannya adalah :

a) Jumlah product lineb) Banyaknya product mixc) Jenis produk yang mempunyai permintaan cukup banyak baik pada saat sekarang maupun saat yang akan datang

d) Jenis produk yang permintaannya sedikit

Informal marketing control

Informal marketing control pada artmore adalah keramahaan setiap bagian struktur organisasi kepada pelanggan dan pelanggan sebagi patokan untuk setiap pengambilan keputusan pemasaran. Perusahaan juga menerapkan budaya organisasi yang baik dan nyaman, jadi setiap team divisi bagian perusahaan bisa bekerja dengan baik dan secara optimal karena budaya organisasi.

Financial assessmentLAPORAN KEUANGANAspek finansial dari proposal bisnis harus dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya performa laporan keuangan Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut:

Rincian perubahan modal per bulan november dan desember 2013

UraianJumlah

1. Modal (uang)15.000.000

2. Pinjaman14.000.000

Jumlah (1+2)29.000.000

Rincian penggunaan modal per bulan november dan desember 2013UraianBanyaknyaHarga/UnitJumlah

(1)(2)(3 = 1 x 2)

a. skren cetak25 unit30.000750.000

b. obat film cetak23 unit45.0001.035.000

c. pigmen 75 unit16.0001.200.000

d. cat sablon34 unit75.0002.550.000

e. bahan kain4 roll3.000.00012.000.000

f. label merek1.000 unit500500.000

g. shopping bag1.000 unit1.0001.000.000

Jumlah19.035.000

Biaya biaya produksi dan per bulan november dan desember 2013UraianBanyaknyaHarga/UnitJumlah

(1)(2)(3 = 1 x 2)

a. biaya sablon 400 unit8.0003.200.000

b. biaya jahit400 unit5.0002.000.000

c. transportasi-400.000400.000

d. cetak gambar film40 unit2.00080.000

e. biaya promosi-440.000440.000

Jumlah6.120.000

Sisa modal yang dimiliki dalam bentuk uang per bulan november dan desember 2013UraianJumlah

1. Modal 29.000.000

2. biaya biaya 25.115.000

Jumlah (1-2)3.845.000

Analisa Keuntungan

Analisa keuntungan ditujukan terhadap rencana keuntungan (pene-tapan keuntungan) dengan menyesuaikan atau set-up harga dan volu-me penjualan yang dapat diserap oleh pasar dengan mempertimbang-kan kebijaksanaan dari pesaing. Analisa keuntungan ini harus selalu dilakukan dalam atau dengan acuan periode tertentu.

1. Break Even Point (BEP)

Analisa BEP atau titik impas atau titik pulang pokok adalah suatu metode yang mempelajari hubungan antara biaya, keuntungan, dan volume penjualan/produksi. Analisa yang juga dikenal dengan isti-lah CPV (Cost-Profit-Volume) ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keuntungan minimal yang harus dicapai, di mana pada tingkat terse-but perusahaan tidak mengalami keuntungan maupun kerugian.

Dalam analisa BEP, faktor-faktor biaya dibedakan menjadi:

Biaya semi variabel, yaitu biaya yang akan ikut berubah jum-lahnya dengan perubahan volume penjualan atau produksi, namun tidak secara proporsional. Biaya ini sebagian akan dibe-bankan pada pos biaya tetap, dan sebagian lagi akan dibeban-kan pada pos biaya variabel.

Biaya variabel, adalah biaya yang akan ikut berubah secara pro-porsional dengan perubahan volume penjualan atau produksi.

Biaya tetap, adalah biaya yang tidak akan ikut berubah dengan perubahan volume penjualan atau produksi.

Analisa BEP dihitung dengan formula sebagai berikut:

Biaya Tetap

BEP = --------------------------------------------- x 100%

Hasil Penjualan Biaya Variabelatau dapat juga dituliskan sebagai:

Biaya Tetap

BEP = --------------------------------------

Biaya Variabel

1 -----------------------

Hasil Penjualan

2. Kontribusi Margin

Kontribusi margin adalah selisih antara hasil penjualan dengan biaya variabel. Tujuan utama dari pengukuran kontribusi margin ini adalah analisa penentuan keuntungan maksimum atau kerugian mini-mum. Yang pertama perlu diketahui adalah rasio kontribusi margin, yaitu rasio antara biaya variabel dengan hasil penjualan. Lebih jelasnya, dapat dilihat dari rumusan berikut:

Biaya Variabel

Rasio kontribusi margin = 1 ------------------------

Hasil Penjualan

Dengan demikian, rumusan untuk menetapkan penjualan minimal dari keuntungan yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:

Biaya Tetap + Laba

Minimal Penjualan = -----------------------------------

Biaya Variabel

1 -------------------------

Hasil Penjualan

Rincian pendapatan jasa sablon tanpa kaos per bulan november dan desember 2013UraianBanyaknyaHarga/UnitJumlah

(1)(2)(3 = 1 x 2)

a. Sman 2 batu90 pcs

8.000720.000

b. distortion6 pcs10.00060.000

c. cruster12 pcs8.00096.000

d. pkk temas54 pcs8.000432.000

e. teater umm117 pcs8.000936.000

f. mkp mojokerto9214 pcs5004.607.000

Jumlah7.571.000

Rincian pendapatan jasa sablon dengan kaos per bulan november dan desember 2013UraianBanyaknyaHarga/UnitJumlah

(1)(2)(3 = 1 x 2)

a. komunitas bantengan 100 pcs

45.0004.500.000

b. MAN 2 batu36 pcs60.0002.340.000

Jumlah6.840.000

Penjualan kaos oleh oleh per bulan november dan desember 2013UraianBanyaknyaHarga/UnitJumlah

(1)(2)(3 = 1 x 2)

a. stand bns78 pcs

70.0005.460.000

b. stand jtp 2 148 pcs70.00010.360.000

Jumlah15.820.000

Laporan laba/rugi per bulan november dan desember 2013UraianJumlah

(a)(b)

Pendapatan jasa

14.411.000

Penjualan produk15.820.000

Biaya operasional

Pembelian alat sabon19.035.000

Biaya produksi dan

6.120.000

jasa

Jumlah (b-a)25.115.00030.231.0005.076.000

Laba bersih per bulan november dan desember 2013 yang diperoleh artmore cetak saring adalah 5.076.000

Berdasarkan hasil penghitungan penjualan dan biaya yang dikeluarkan, artmore cetaksaring layak untuk didirikan. Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :

a. Perlunya penangan biaya operasional sekecil mungkin, terutama yang berkaitan dengan biaya pembuatan makanan dan minuman, dan desain bangunan yang unik

b. Peninjauan lokasi yang sesuai dengan target

c. Penanganan biaya asset sekecil mungkin

d. Peningkatan kualitas dari produk yang dihasilkan

e. Peningkatan pelayanan

|

|

|

|

|

|