Makalah biokim isi

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Meskipun manusia mengkonsumsi makanan yang kaya akan nucleoprotein, basa purin dan pirimidin dari makanan tidak di inkorporasikan secara langsung kedalam asam nukleat jaringan tubuh. Manusia melakukan biosintesis purin dan pirimidin asam nukleat jaringan tubuh, ATP, NAD, koenzim A, dll. Dari intermediate amfibolik. Meskipun demikian, senyawa analog purin dan pirimidin yang disuntikan, termasuk obat-obat yang potensial menjadi preparat antikanker dapat diinkorporasikan ke dalam DNA. Biosintesis purin serta primidin oksi- dan deoksiribonukleotida (NTP dan dNTP) merupakan peristiwa yang diatur secara akurat serta dikoordinasikan melalui mekanisme umpan-balik yang menjamin ketepatan kuantitas produksisenyawa tersebut dan kadang-kadang, disesuaikan menurut beragam kebutuhan fisiologik (missal, pembelahan sel). Penyakit manusia yang melibatkan kelainan metabolism puri atau primidin mencakup penyakit gout, sindrom Lesch-Nyhan, definisi adenosine deaminase, dan defisiensi fosforilase nukleosida purin. Penyakit biosintesis primidin lebih jarang ditemukan dan meliputi asiduria orotat. Karena produk katabolisme primidin-tidak seperti urat- memiliki kelarutan sangat tinggi (karbon dioksida, ammonia, dan β-aminosiaburat), kelainan 1

Transcript of Makalah biokim isi

Page 1: Makalah biokim isi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Meskipun manusia mengkonsumsi makanan yang kaya akan nucleoprotein,

basa purin dan pirimidin dari makanan tidak di inkorporasikan secara langsung

kedalam asam nukleat jaringan tubuh. Manusia melakukan biosintesis purin dan

pirimidin asam nukleat jaringan tubuh, ATP, NAD, koenzim A, dll. Dari intermediate

amfibolik. Meskipun demikian, senyawa analog purin dan pirimidin yang disuntikan,

termasuk obat-obat yang potensial menjadi preparat antikanker dapat

diinkorporasikan ke dalam DNA. Biosintesis purin serta primidin oksi- dan

deoksiribonukleotida (NTP dan dNTP) merupakan peristiwa yang diatur secara akurat

serta dikoordinasikan melalui mekanisme umpan-balik yang menjamin ketepatan

kuantitas produksisenyawa tersebut dan kadang-kadang, disesuaikan menurut

beragam kebutuhan fisiologik (missal, pembelahan sel). Penyakit manusia yang

melibatkan kelainan metabolism puri atau primidin mencakup penyakit gout, sindrom

Lesch-Nyhan, definisi adenosine deaminase, dan defisiensi fosforilase nukleosida

purin. Penyakit biosintesis primidin lebih jarang ditemukan dan meliputi asiduria

orotat. Karena produk katabolisme primidin-tidak seperti urat- memiliki kelarutan

sangat tinggi (karbon dioksida, ammonia, dan β-aminosiaburat), kelainan katabolisme

primidin yang bermakna secara klinis lebih sedikit.

1.2 Tujuan Penulisan

1. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami mengenai metabolism purin

dan pirimidin

2. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biokimia

1.3 Rumusan Masalah

1. Purin dan pirimidin merupakan unsure yang monoesensial secara dietik

2. Boisintesa nukleotida purin

3. Boisintesa nukleotida pirimidin

4. Katabolisme purin

5. Katabolisme pirimidin

1

Page 2: Makalah biokim isi

1.4 Metode Penulisan

Penyusunan makalah ini menggunakan metode pustaka yaitu : data-

data yang dipergunakan dalam penyusunan makalah ini adalah data-data yang

diperoleh dari literatur-literatur yang terdapat di perpustakaan Akper Yatna

Yuana Lebak dan internet.

2

Page 3: Makalah biokim isi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Oksidasi Biologis

Secara kimiawi, oksidasi didefinisikan sebagai pengeluaran electron dan

reduksi sebagai pemeroleh electron. Oksidasi akan selalu disertai reduksi

akseptor electron. Prinsip oksidasi reduksi ini berlaku pula pada berbagai system

biokimia dan merupakan konsep penting yang melandasi pemahaman sifat

oksidasi biologi.

Dalam reaksi yang melibatkan oksidasi dan reduksi pertukaran energy bebas

adalah sebanding dengan kecenderungan reaktan memberi atau menerima

electron, perubahan energy bebas dapat dieksperikan secara numeric, dalam suatu

cara yang analog, sebagai potensial oksidasi-reduksi atau potensial redoks (E0)

merupakan hal yang biasa untuk membandingkan potensial redoks suatu sistem

(E0) terhadap potensial elektroda hydrogen, yang pada pH 0 dinyatakan sebesar

0,0 volt. Meskipun demikian, bagi suatu system biologic, adalah normal untuk

mengekspresikan potensial redoks (E0) pada pH 7,0 ; pada pH ini, potensial

elekroda hydrogen adalah -0,42 volt. Potensial redoks beberapa system redoks

yang memperoleh perhatian khusus dalam biokimia mamalia memperhatikan

pada table 13-1.

2.1.1 Nukleoprotein

Nucleoprotein -› asam nukleat + protein

Asam nukleat -› gabungan nukleotida

Nukleotida -› nukleosida + asam fosfat

Nukleosida -› basa purin/pirimidin + pentosa

Hidrolisis nucleoprotein -› protein, asam fosfat, pentose, basa purin atau

pirimidin

2.1.2 Macam Asam Nukleat

Macam asam nukleat :

1. DNA (Deoksiribo Nukleic Acid)

2. RNA (Ribo Nukleic Acid)

3

Page 4: Makalah biokim isi

DNA :

Pentose : deoksiribosa

Basa : adenine, guanine, sitosin, timin

RNA :

Pentose : ribose

Basa : adenine, guanine, sitosin, urasil

2.1.3 Purin Dan Pirimidin

Inti Purin dan Pirimidin adalah inti dari senyawa komponen molekul

nukleotida asam nukleat RNA dan DNA

Devirat Purin berupa senyawa : Adenin dan Guanin

Devirat Pirimidin berupa senyawa : sitosin, urasil dan timin

Basa Purin (adenine, guanine)

Basa Pirimidin (sitosin, urasil dan timin)

Nukleosida diberi nama sesuai nama pembentuknya : adenine nukleosida

(adenosine), guanine nukleosida (guanosin), urasil nukleosida (uradin), timin

nukleosida (timidin), sitosin nukleosida (sitidin)

2.1.4 Nukleosida Alam

Adenin nukleotida / Adenosin Mono fosfat (AMP)

Guanine nukleotida / Guanosin Mono fosfat (GMP)

Hipoksantin nukleotida / Inosin Mono fosfat (IMP)

Urasil nukleotida / Uridin Mono fosfat (UMP)

Sitidin nukleotida / Sitidin Mono fosfat (SMP)

Timin nukleotida / Timidin Mono fosfat (TMP)

Adenosine Trifosfat (ATP) -› ikatan energy tinggi

Uridin Trifosfat (UTP) -› ikatan energy tinggi

Beda DNA dan RNA

1 Pentose Deoksiribosa Ribose

4

Page 5: Makalah biokim isi

2 Bentuk Double heliks Rantai tunggal

3 Basa

(Primidin beda)

Adenine

Guanine

Sitosin, timin

Adenine,guanine

Sitosin, urasil

4 Jumlah Adenine tidak

harus sama

dengan urasil

Guanine tidak

harus sama

dengan sitosin

Macam RNA

Mrna (Messenger RNA) : membawa kode genetic dari inti ke ribosom

(sebagai tempat sintesa protein), kode terdiri dari 3 nukleotida yang disebut

Kodon

tRNA (transfer RNA) : membawa bahan sintesa protein dari sitoplasma ke

ribosom, sesuai kode yang dibawa mRNA, kode dalam rRNA disebut

Antikodon

rRNA (ribosomal RNA) : tempat sintesa protein

Purin dan Pirimidin

Purin dan Pirimidin merupakan komponen utama DNA, RNA, oenzim, (NAD,

NADP, ATP, UDPG)

Contoh Purin : (adenine, guanine, hipoxantin, xantin) -› dimetabolisme

menjadi asam urat

Contoh Pirimidin : (sitosin, urasil, timin) -› dimetabolisme menjadi CO2 dan

NH3

Katabolisme Asam Nukleat

Nucleoprotein dalam pencernaan akan dipecah menjadi molekul yang lebih

kecil -› Nukleoprotein -› asam nukleas + protein

Asam Nukleat -› Nukleotida -› Nukleosida + asam fosfat

Nukleosida -› basa purin / primidin + pentose

5

Page 6: Makalah biokim isi

Hidrolisis nucleoprotein -› protein, asam fosfat, pentose, basa purin atau basa

pirimidin

2.2. Purin dan Pirimidin Merupakan Unsur yang Nonesensial Secara di Etik

Meskipun manusia menginsumsi asam nukleat dan nukleotida dari

makanannya , kelangsungan hidup manusia tidak memerlukan penyerapan dan

pemanfaatan unsur-unsur tersebut. Manusia dan kebanyakan vertebrata lain

dapat menyintesis nukleotida purin dan pirimidin secara de novo (yaitu, dari

intermediate amfibolik).

Asam Nukleat yang Dikonsumsi Diurai Menjadi Purin dan Pirimidin

Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan

nucleoprotein di dalam traktus intestinalis akan di uraikan menjadi

mononukleotida oleh enzim ribonuklease, deoksiribonuklease.

1. Purina

Adalah sebuah senyawa organic heterosiklik aromatic, yang terdiri dari

cincin piramidina dan cincin imidazola yang bergandeng sebelahan. Purina

merupakan salah satu dari dua grup basa nitrogen. Purina, termasuk Purina-

purina bersubtitusi dan berbagai tautomernya, adalah heterosiklik bernitrogen

yang paling banyak tersebar di alam

Purina dan Pirimida merupakan dua golongan yang membentuk nitrogen

basa – nitrogen basa, termasuk kedua golongan basa nukleat. Dua dari

keempat deoxyribonucleotide dan dua dari keempat ribonucleotide, yang

merupakan bahan bangunan pokok dari DNA dan RNA, adalah Purina,

Jumlah Purina yang terjadi secara alami di bumi sangat banyak, karena

50% basa dalam asam nukleat, adenine dan guanine adalah purinai dalam

DNA, basa-basa ini membentuk ikatan hydrogen dengan komplementernya

pirimidina timina dan sitosina. Ini disebut pasangan basa komplementer.

Dalam RNA kompelen dari adenine adalah urasil dan bukannya timina.

Purina terkenal lainnya adalah hipoxantina, xantina, teobromina, kafeina,

asam urat dan isoguanina.

6

Page 7: Makalah biokim isi

2. Alkaloid Purina

Beberapa alkaloid yang memiliki bentuk struktur dasar Xantina

3. Fungsi

Selain dari DNA dan RNA, Purina merupakan komponen biokimia yang

penting dalam sejumlah biomolekul penting lainnya, seperti ATP, GTP, AMP

siklik, NADH dan koenzim A. Purina sendiri, belum ditemukan dalam alam

tetapi dapat diproduksi dengan cara sintetis organic

4. Sejarah

Nama Purina (purcum uricum) di usulkan oleh kimiawan Jerman Emil

Fiscer pada 1884. Dia mensitetis purin pertama kalinya pada 1899. Bahan

awal dari runtutan reaksinya adalah uric acid, yang di isolasi dari batu ginjal

oleh Scheele pada tahun 1776. Uric acid direaksikan dengan PCL5 yang

menghasilakan 2,6,8-trichloropurine, yang kemudian dikonversikan dengan

menggunakan HI dan PH4I dan menghasilkan 2,6-diiodopurine. Produk ini

lalu di reduksi menjadi Purina dengan menggunakan serbuk timah.

2.3. Biosintesis Nukleotida Purin

Kecuali protozoa yang bersifat parasitic, semua bentuk kehidupan akan

menyintesis nukleotida purin serta pirimidin. Sintesis dari intermediate

amfibolik berlangsung dengan kecepatan terkontrol sesuai untuk semua fungsi

seular. Karena kebutuhan terhadap nukleotida trifosfat dapat beragam –

sebagai contoh, selama pertumbuhan atau pada saat jaringan mengadakan

regenerasi dan saat sel akan membelah – kecepatan biosintesis purin dan

primidin dikontrol oleh suatu mekanisme intrasel yang mengindra serta

mengatur secara efektif ukuran depot intermediate sintesis asam nukleat ini.

Pemahaman kami mengenai lintasan biosintesis nukleotida dan

pengaturannya dalam tubuh manusia diperoleh dari penyidikan terhadap

proses yang sama yang berlangsung pada burung serta Escherchia coli. Pada

hewan urikotelik (burung, amfibi, reptile), nukleotida memiliki fungsi

tambahan sebagai precursor asam urat purin, produk akhir katabolisme

7

Page 8: Makalah biokim isi

nitrogen protein. Eksresi asam urat dalam jumlah yang besar oleh burung telah

dimanfaatkan dalam sejumlah penelitian awal terhadap biosintesis purin.

Dengan memberikan makanan yang mengandung precursor isotopic kepada

burung merpati, sumber setiap ataom basa purin dapat di tentukan dan

penelitian terhadap berbagai reaksi serta intermediate dalam biosintesis purin

bisa dimulai. Burung juga telah dimanfaatkan untuk mengklon g – n yang

mengkodekan enzim biosintesis purin serta protein pengatur yang

mengendalikan kecepatan biosintesis purin.

Tiga proses yang turut menyumbang pada biosintesis nukleotida purin,

yang disusun berdasarkan penurunan urutan kepentingannya, adalah sintesis

dari intermediate amfibolik (sintesis de novo) , fosforibosilasi purin, dan

fosfolirasi nukleosida purin.

Pemindahan Fosforil dari ATP Mengubah Mononukleotida Menjadi

Nukleosida dan Trifosfat

Mononukleotida AMP dan GMP akan diubah menjadi nukleosida

difosfat (ADP dan GDP) melalui pemindahan gugus fosforil dari ATP, yang

dikatalisis oleh enzim nukleosida monofosfat kinase dengan mengorbankan

ATP lain. Koversi ADP menjadi ATP pertama-tama terjadi melalui fosforilasi

oksidatif dan kemudian lewat reaksi glikolisis serta siklus asam sitrat

Katalisator Multifungsional Berpartisipasi dalam Biosintesis Nukleotida

Purin

8

Page 9: Makalah biokim isi

Pada prokariota, setiap reaksi di katalisis oleh polipetida yang berbeda,

sebaliknya fusi gen pada eukariota telah menghasilkan polipetida tunggal

dengan lebih dari satu fungsi katalik. Untuk biosintesis purin, tiga katalisator

multifungsionalakan mengkatalisis masing-masing reaksi3,4, serta 6 reaksi 7

serta 8 dan reaksi 10serta 11. Sifat multifungsional membawa bergagai

keuntungan. Tapak katalik yang berdekatan memfasilitasi pemindahan

intermediate secara cepat dan lengkap, dan fusi gen memastikan bahwa

aktivitass-aktivitas katalik yang berbeda akan diproduksi dalam kuantitas yang

sama.

Obat Antifolat atau Analog Glutamin Menyekat Biosintesis Nukleotida

Purin

Kedua atom karbon yang disisipkan dalam reaksi 4 dan 10 berasal dari

N5, N10 –metenil- dan N10 –formil-tetra-hidrofolat. Dengan demikian,

penghabatan pembentukantetra-hidrofolat dapat menyekat sintesis purin.

Senyawa penghambat dan jenis reaksi yang dihambatnya mencakup azaserin

(reaksi 5) diazanoleusin (reaksi 2), 6-merkaptopurin (reaksi 13 serta 14), dan

asam mikofenolat (reaksi 14)

2.4. Biosintesis Nukleotida Pirimidin

Biosontesis Nukleotida Pirimidin dan purin dilaksanakan menggunkan

berbagai precursor bersama : PRPP, Glutamin, CO2, asparat dan bagi

nukleotida timidin devirat tetrahidrofolat.

Biosintesis primidin dimulai dengan pembentukan karbamoil fosfat

dari glutamine, ATP, dan CO2, reaksi ini di katalis oleh enzim karbamoil

fosfat sintesa II sitosol, suatu enzim yang berbeda dari enzim karbamoil fosfat

sintesa I mitokondria tang berfungsi dalam sintesaurea. Dengan demikian,

pemisahan ruang kerja ini menghasilkan depot karbamoil fosfat yang berbeda

untuk setiap proses.

Kondensasi karbamoilfosfat dengan asparat membentuk karbamoil

asparat dalam sebuah reaksi yang dikatalisis oleh enzim asparat

transkarbamoilase.

9

Page 10: Makalah biokim isi

Penutupan cincin lewat hilangnya air, yang dikatalisis oleh enzim

dehidroorotase, membentuk asam dihidroorotat.

Pemisahan hydrogen dariC-5 dan C-6 oleh NAD memasukan sebuah

ikatan rangkap, membetuk asam orotat, suatureaksi yang dikatalisisoleh

ennzim dehidrooratt dehidrogenase mitokondria. Semua enzim lain pada

biosentesis pirimidin merupakan enzim sitosol.

Pemindahan moietas ribose fosfat dari PRPP yang membentuk orotidin

monofosfat (OMP) dikatalisis oleh enzim orotat fosforribosiltransferase.

Dengan demikian, pembentukan ikatan β-N-glikosidat analog dengan

reaksitransibolasi tepat sebelum reaksi terakhirsintesa UMP.

Dekarbosilasi orotidilat membentuk uridin monofosfat (UMP),

ribonukleotida pirimidin pertama yang sejati.

Pemindahan fosfat dari ATP menghasilkan UDP dan UTP dalam

sejumlah reaksi yang analog dengan reaksi untuk fosforilasi nukleotida

monofosfat purin

UTP mengalami aminasi menjadi CTP oleh gllutamin dan ATP.

Reduksi ribonukleotida difosfat (NDP) menjadi dNDP yang

bersesuaian melibatkan sejumlah reaksi yang analog dengan reaksi untuk

nukleosida purin.

dUMP dapat menerima fosfat dari ATP dengan membentuk dUTP,

sebagai alternative lain dan mengingat subtract untuk sintesis timidin

monofoosfat (TMP) adalah dUMP, dUDP mengalami defosforilasi menjadi

dUMP.

Metilasi dUMP pada C-5 oleh N5, N10 -metilentetrahidrofolat yang

dikatalisis oleh enzim timidilat sintesa membentuk timidin monofosfat (TMP).

Reduksi Awal pada Biosintesis Pirimidin Dikatalis oleh Protein

Multifungsional

Pada manusia dan hewan lain , lima dari enam enzim pertama dalam

biosintesis de novo pirimidin lebih di organisasi sebagai polipeptida

multifungsional dibandingkan sebagai enzim-enzim yang berbeda. Satu-

satunya pengecualian adalah enzimdihidroorotat dehidrogenase (reaksi 4).

10

Page 11: Makalah biokim isi

CAD, sebuah polipeptida 220 kDa yang memiliki ketiga aktivitas pertama

enzim : karbamoil fosfat sintase (CPS), asparat transkarbamoilase (ATC), dan

dihidrooritase (DHO) dikodekan oleh satu gen tunggal. Dengan nama CAD

(untuk CPS, ATC, DHO), Enzim multifungsional ini terdiri atas tiga domain

katalitik yang berbeda dalam urutan NH2 – DHO-CPS-ATC-COOH. Kaitan

erat antara aktivitas-aktivitas ini menjamin bahwa hampir seluruh karbamoil

posfat yang di produksi oleh ATC(di namai ATC-11 untuk membedakannya

dari ATC-1 yang bekrja dalam biosintesis uera) akan di salurkan menuju

biosintesis pirimidin. Suatu protein bifungsional analog,UMP sintesa,memiliki

aktifitas untuk reaksi orotat posporibosil transperase dan oritid 5-mono posfat

de barboksilase.

2.5. Katabolisme Purin

Adenosine -› Inosin -› Hiposantin -› Santin -› Asam Urat

Guanosin -› Guanin -› Santin -› Asam Urat

Santin Oksidase adalah enzim yang merubah santin asam urat enzim

tersebut banyak terdapat di : hati, ginjal, usus halus

Penyakit Gout (pirai) ditandai oleh tingginya asam urat dalam tubuh

sehingga terjadi penimbunan dibawah kulit berbentuk tophi

2.6. Katabolisme Pirimidin

Sitosin -› Urasil -› Dihidrourasil -› Asam β ureidopropionat -› CO2 +

NH3

Timin -› Dihidrotimin -› Asam β ureidoisobutirat -› CO2 + NH3

Katabolisme pirimidin terutama berlangsung di hati

2.7. Gout Merupakan Kelainan Metabolik Katabolisme Purin

Pada hiperurisemia,kadar urat serum melebihi batas

kelarutannya. Kristalisasi natrium urat yang terjadi di dalam jaringan

lunak dan persendian akan membentuk endapan yang di namakan

topus. Prosas ini menyebabkan suatu reaksi peradangan akut,yaitu

arthritis gout akut,yang dapat berlanjut menjadi arthritis gout kronis.

Pemeriksaan menggunakan mikroskop cahaya pemolarisasi yang

memperlihatkan Kristal natrium urat berbentuk jarum dan bersifat

11

Page 12: Makalah biokim isi

bireferingen negative kuat dalam jaringan sendi merupakan tanda

diagnostic penyakit gout. Kristal tersebut akan terlihat kuning jika

sumbu memanjangnya sejajar dengan bidang cahaya yang terpolarisasi

dan berwarna biru jika tegak lurus terhadap bidang tersebut.

Asam Urat

Asam urat dibentuk darimetabolisme purin

Asam urat diereksi melalui ginjal

Jika produksi purin meningkat atau eksresi menurun -› penumpukan

asam urat dalam darah -› penyakit gout

Penyakit Gout

Gout adalah penyakit arthritis berulang pada sendi articulation

matatarso falanggealis akibat peningkatan kadar asam urat

Peningkatan asam urat disebabkan :

Produksi meningkat (leukemia, peneumia)

Eksresi menurun (gangguan ginjal)

Terapi :

Mengurangi produksi (kolkisin, alopurinol)

gout adalah penyakit dimana terjadi penumpukan asam urat dalam

tubuh secara berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat, atau

pembuangan melalui ginjal yang menuru, atau akibat peningkatan

asupan makanan kaya purin.

Gout terjadi ketika cairan tubuh sangat jenuh akan asam urat karena

kadarnya yang tinggi

Gout ditandai dengan :

Serangan berulang dari arthritis (peradangan sendi) yang akut

Kadang-kadang disertai pembentukan Kristal natrium urat besar yang

dinamakantophus

Deformitas (kerusakan) sendi secara kronis, dan

Cedera pada ginjal

Hiperuricemia (kadar asam urat dalam darah lebih dari 7,5 mg/dL)

Pengobatan Gout

12

Page 13: Makalah biokim isi

Ketika terjadi serangan arthritis akut, penderita diberikan terapi untuk

mengurangi peradangannya.

Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan obat analgesic/NSAID,

kortikosteroid, tirah baring, ataudengan pemberian kalkolisin

Setelah serangan akut berakir, terapi ditunjukan untuk menurunkan

kadar asam urat dalam tubuh

Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan kalkolisin atau obat yang

memacu pembuangan asam urat lewat ginjal (missal probenesid) atau

obat yang menghambat pembentukan asam urat (missal allopurinol)

Pencegahan Gout

Pasien gout juga harus menghindari penggunaan obat yang dapat

menaikan kadar asam urat dalam darah

Contoh dari obat tersebut adalah diuretic, aspirin dan niasin

Alcohol merupakan sumber purin dan juga dapat menghambat

pembuangan purin melalui ginjal sehingga disarankan tidak sering

mengonsumsi alcohol

Pasien juga disarankan untuk meminum cairan dalam jumlah banyak

karena jumlah air kemih sebanyak 2 liter atau lebih setiap harinya akan

membantu pembuangan urat dan meminimalkan pengendapan urat

dalam saluaran kemih

Ada beberapa jenis makanan yang diketahui kaya purin, antara lain

daging, naik daging sapi, babi, kambing, jeroan, bebek, angsa, merpati,

ayam, sapi, atau makanan dari laut (seafood), kacang-kacangan,

bayam, jamur, dan kembang kol.

2.8 Kelainan Lain Pada Katabolisme Purin

Meskipun defisiensi purin jarang dijumpai pada manusia,

sejumlah kelainan genetic pada katabolisme purin sudah diketahui

cirinya.tabel 36-1 menerangkumkan gambaran simtomatik utama serta pola

pewarisan beberapa penyakit pada katabolismepurin. Hiperurisemia dapat

dibedakan berdasarkan kenyataan apakah pasein mengekresikan urat dalam

jumlah total normal atau berlebihan (lebih dari 600 mg/24 jam) (table 36-2).

Walaupun sebagai keadaan hiperurisemia mencerminkan suatu defek enzim

13

Page 14: Makalah biokim isi

spesifik, beberapa keadaan hiperurisia terjadi sekunder akibat proses penyakit

seperti kanker atau psorisasi yang meningkatkan pergantian jaringan

Ganguan klinis

Enzim defektif Sifat defekCiri Gangguan klinis

Pola pewarisan

Gout PRPP sintetaseSuperaktif (meningkatnya Vmaksimum)

Overproduksi dan overeksresi purin

Resesif terkait-X

Gout PRPP sintetase

Resistensi terhadap inhibishi umpan balik

Overproduksi dan overeksresi purin

Resesif terkait-X

Gout PRPP sintetaseKm rendah untuk ribose 5-fosfat

Overproduksi dan overeksresi purin

Kemungkinan Resesif terkait-X

Gout PRPP sintetaseDefesiensi parsial

Overproduksi dan overeksresi purin

Resesif terkait-X

Sindrom Lesch-Nyhan

HGPRTase Defesiensi totalOverproduksi dan overeksresi purin, mutilasi diri

Resesif terkait-X

Imunodefisiensi HGPRTaseDefesiensi berat

Imonudefisiensi kombinasi (sel T dan B) deoksiadenosinuria

Resesif auto somal

Imunodefisiensi Adenosine deamiase

Defesiensi berat

Defisiensi sel T, Inosinuria, deoksiria, guanosinura, deoksiguanusinura, hiporisemia

Resesif auto somal

Batu GinjalAdenine fosforibosil transferase

Defesiensi totalNetrofilitasis 2,8-dihidroksiadenin

Resesif auto somal

Xantinura Xantin oksidase Defesiensi totalNetrolitiasis xantin, hiporesemia

Resesif auto somal

2.9 Sumber Makanan

Purina ditemukan dalam kosentrasi tinggi dalam daging dan produk

daging, terutama organ dalam seperti hati, dan ginjal. Makanan dari tumbuhan

biasanya mengandung sedikit Purina

14

Page 15: Makalah biokim isi

Contoh makanan yang banyak mengandung Purina adalah roti manis, teri,

sardine, hati, ginjal sapi, otak, ekstrak daging (missal. Oxo Bovril), hering,

mackerel, kerang, daging hewan liar buruan, dan gravy.

Purina juga banyak terdapat pada daging babi, unggas, ikan, dan makanan

laut lainnya, asparagus, kubis bunga, bayam (spinch), jamur, ercis, lentil, dried

pea, buncis, havermut, kulit bulir gandum, dan mata bulir gandum.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Meskipun manusia mengkonsumsi makanan yang kaya akan nucleoprotein,

basa purin dan pirimidin dari makanan tidak di inkorporasikan secara langsung

kedalam asam nukleat jaringan tubuh. Manusia melakukan biosintesis purin dan

pirimidin asam nukleat jaringan tubuh, ATP, NAD, koenzim A, dll. Dari intermediate

amfibolik. Meskipun demikian, senyawa analog purin dan pirimidin yang disuntikan,

termasuk obat-obat yang potensial menjadi preparat antikanker dapat

diinkorporasikan ke dalam DNA. Biosintesis purin serta primidin oksi- dan

deoksiribonukleotida (NTP dan dNTP) merupakan peristiwa yang diatur secara akurat

serta dikoordinasikan melalui mekanisme umpan-balik yang menjamin ketepatan

kuantitas produksisenyawa tersebut dan kadang-kadang, disesuaikan menurut

beragam kebutuhan fisiologik (missal, pembelahan sel). Penyakit manusia yang

melibatkan kelainan metabolism puri atau primidin mencakup penyakit gout, sindrom

Lesch-Nyhan, definisi adenosine deaminase, dan defisiensi fosforilase nukleosida

purin. Penyakit biosintesis primidin lebih jarang ditemukan dan meliputi asiduria

orotat. Karena produk katabolisme primidin-tidak seperti urat- memiliki kelarutan

sangat tinggi (karbon dioksida, ammonia, dan β-aminosiaburat), kelainan katabolisme

primidin yang bermakna secara klinis lebih sedikit.

3.2 Saran

Bagi rekan-rekan mahasiswa/mahasiswi disarankan agar dapat memanfaatkan

setiap kesempatan untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Pada makalah

ini pembahasan Metabolisme Purin dan Pirimidin masih banyak aspek yang

belum dibahas karena berbagai keterbatasan, karena itu penting sekali untuk

menambah pengetahuan dari sumber-sumber yang lain.

15

Page 16: Makalah biokim isi

DAFTAR PUSTAKA

Harper, Rodwell, Mayes, 1997, Riview of Physiogical Chemistry

Colby, 1992, Ringkasan Biokimia Harper, Alih Bahasa : Adji Dharma,

Jakarta, EGC

Wirahadikusumah, 1985, Metabolisme Energi, Karbihidrat dan lipid,

Bandung, ITB

Harjasasmita, 1996, Ikthisar Biokimia Dasar B, Jakarta, FKUI

Toha, 2001, Biokimia, Metabolisme Biomolekul, Bandung, Alfabeta

Poedjadi, Supriyanti, 2007, Dasar-Dasar Biokimia, Bandung, UI Press

16