Makalah B.indo

download Makalah B.indo

If you can't read please download the document

Transcript of Makalah B.indo

MENYIMAK DAN MEREFLEKSIKAN KEMBALI PEMBACAAN CERITA MakalahDiajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia IIOleh: Siska Ayu Perwita Dosen Pembimbing: Hernik Farisia:D37209011FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2010KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah pencipta semesta alam, yang telah memberikan rahmat taufik, hidayah serta inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul Menyimak dan Merefleksikan Kembali Pembacaan Cerita ini guna memenuhi tugas mata kuliah (Bahasa Indonesia II). Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umatnya dari jalan kesesatan menuju jalan yang diridhoi oleh Allah SWT yakni agama islam.Tak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada ibu Hernik Farisia, selaku dosen pembimbing mata kuliah ini, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah ini sangatlah jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan-kekurangan yang terdapat didalamnya.oleh karena itu kami berharap agar pembaca dapat memberikan saran atau kritik yang bersifat membangun agar lebih terciptanya kesempurnaan pada penulisan berikutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kami dan umumnya bagi para pembaca, Amiin. Surabaya, 04 Oktober 2010 PenulisDAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan BAB II PEMBAHASANA. Menyimak Cerita B. Manfaat Menyimak Pembacaan Cerita C. Merefleksikan Pembacaan Cerita D. Relevansi Tema Cerita dengan Situasi Sekarang BAB III PENUTUP Kesimpulan DAFTAR PUSTAKABAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menyimak merupakan salah satu bagian dari mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan yang dilakukan dengan penuh perhatian dan pemahaman, orang lain melalui bahasa lisan yang telah disimak. apresiasi dan interpretasi untuk memperoleh suatu pesan, informasi dan menangkap isi pesan tersebut yang disampaikan olehMenyimak merupakan salah satu faktor penting yang dipergunakan dalam proses belajar mengajar di kelas. Hal itu dikarenakan siswa harus bisa menyimak penjelasan guru dengan baik. Jika siswa tidak bisa menyimak dengan baik secara otomatis apa yang disampaikan guru tidak berhasil. Jadi, keberhasilan siswa dalam pelajaran ditentukan oleh baik buruknya siswa dalam hal menyimak. Berdasarkan hal-hal tersebut maka menyimak perlu dikuasai dan ditingkatkan dengan baik. Pada kenyataannya pembelajaran menyimak kurang diperhatikan dengan baik dan sering kali diremehkan oleh siswa. Hal itu menyebabkan siswa kurang maksimal dalam pembelajaran menyimak. Oleh sebab itu, guru harus bisa memilih cara yang baik agar proses pembelajaran berhasil. Dengan adanya kegiatan menyimak pembacaan cerita, kita bisa memperoleh manfaat serta pesan yang terdapat dalam cerita tersebut. Selain itu kita juga bisa membedakan keterkaitan hubungan antara tema cerita dengan kondisi yang terjadi di kehidupan sekarang ini. B. Rumusan Masalah 1) Apa saja yang dapat diperoleh dari menyimak sebuah cerita? 2) Apa saja manfaat dari menyimak pembacaan cerita? 3) Bagaimana cara menemukan sebuah pesan dari menyimak pembacaan cerita? 4) Bagaimana relevansi antara tema dari sebuah cerita dengan situasi sekarang?C. Tujuan 1) Untuk mengetahui apa saja yang dapat kita peroleh dari menyimak cerita 2) Untuk mengetahui manfaat dan pesan apa saja yang bisa diambil dari menyimak sebuah cerita 3) Untuk mengetahui bagaimana relevansi antara tema cerita dengan situasi sekarang iniBAB II PEMBAHASAN A. Menyimak Cerita Tarigan (1990) menyatakan bahwa hakikat menyimak adalah mendengarkan dan memahami isi bahan simakan.1 Kegiatan menyimak sudah mencakup mendengar, dan mendengarkan. Kegiatan menyimak diawali dengan mendengarkan, dan pada akhirnya memahami apa yang disimaknya. Untuk dapat memahami isi bahan simakan diperlukan suatu proses. Proses tersebut terdiri dari enam tahapan, yaitu mendengarkan,1 Haryadi dan Zamzani, Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia, Primary School Teacher Development Project, Yogyakarta. 1996, hlm.21mengidentifikasi, menginterpretasi, memahami, menilai, dan menanggapi.2 Dengan menyimak pembacaan cerita ada banyak hal yang bisa diperoleh. Pertama, kita bisa mengambil nilai-nilai kebijakan dalam cerita. Biasanya pencerita menyampaikan sebuah pesan dari ceritanya atau bisa disebut dengan amanat dalam cerita. Kedua, bisa mempertajam dan mengembangkan rasa keindahan dalam diri kita. Maksudnya adalah untuk menghadirkan rasa keindahan itu kita harus mampu memahami peribahasa dan ungkapanungkapan indah dari dalam cerita. Ketiga, kita bisa mengembangkan sikap empati dan simpati terhadap orang lain. Keempat, bisa merefleksikan hasil pembacaan dalam berbagai bentuk seperti tanggapan, tulisan dan diskusi. Kelima, membelajarkan tentang apa yang kita alami dan rasakan ketika menyimak pembacaan cerita kepada peserta didik. B. Manfaat Menyimak Pembacaan Cerita Manfaat menyimak sebuah cerita ialah pertama, menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman hidup yang berharga bagi kemampuan siswa, sebab menyimak mempunyai nilai informatif, yaitu memberikan masukan pada kita agar lebih berpengalaman. Kedua, meningkatkan intelektualitas serta memperdalam penghayatan keilmuan dan khazanah ilmu kita. Ketiga, memperkaya kosakata kita, menambah perbendaharaan ungkapan yang tepat, bermutu dan puitis. Komunikasi menjadi lebih lancar dan kata-kata yang digunakan lebih variatif jika orang banyak menyimak. Keempat, memperluas wawasan, meningkatkan penghayatan hidup serta membina sifat terbuka dan objektif. Kelima, meningkatkan kepekaan dan kepedulian sosial. Lewat menyimak kita bisa mengenal seluk-beluk kehidupan dengan segala dimensinya. Kita dapat merenungi nilai kehidupan jika bahan yang disimak baik sehingga tergugah semangat kita untuk memecahkan masalah. Keenam, meningkatkan citra artistik, jika yang kita simak itu merupakan bahan yang isinya semakin halus dan bahasanya indah. Banyak orang yang menyimak dapat menumbuhsuburkan sikap apresiatif, sikap menghargai karya orang lain serta meningkatkan selera estetis kita. Ketujuh, menggugah kreativitas dan semangat mencipta agar kita mampu menghasilkan ujaran-ujaran dan tulisan-tulisan yang berjati diri. Dengan menyimak kita mendapatkan ide-ide yang cemerlang dan segar, serta pengalaman hidup yang berharga. Semua itu akan mendorong kita agar giat berkarya dan kreatif.2 Ign. Sukasworo,dkk, Mutiara Gramatika Bahasa dan Sastra Indonesia, Piranti Darma Kalokatawa, Jakarta. 2004, hlm.177C. Merefleksikan Pembacaan Cerita Memperhatikan hal-hal yang ada dalam cerita Ketika kita menyimak sebuah cerita, kita harus memperhatikan beberapa hal yang ada dalam cerita itu seperti: (1) nama tokoh, (2) watak tokoh, (3) tempat kejadian/latar, (4) alur cerita, (5) tema cerita, (6) sudut pandang, dsb. Dengan memperhatikan adanya hal-hal tersebut kita akan bisa menyimak cerita itu dengan baik dan benar. Jadi pada intinya menyimak pembacaan cerita dengan baik dan benar itu haruslah menyimak dengan memperhatikan unsur-unsur yang terdapat dalam cerita. Berikut ini adalah contoh sebuah cerita, maka simaklah dengan cermat!Si Kancil dan BuayaSuatu hari Si Kancil, binatang yang katanya cerdik itu, sedang berjalan-jalan di pinggir hutan. Dia hanya ingin mencari udara segar, melihat matahari yang cerah bersinar. Di dalam hutan terlalu gelap, karena pohonpohon sangat lebat dan tajuknya menutupi lantai hutan. Dia ingin berjemur di bawah terik matahari. Di situ ada sungai besar yang airnya dalam sekali. Setelah sekian lama berjemur, Si Kancil merasa bahwa ada yang berbunyi di perutnya,..krucuk...krucuk...krucuk. Wah, rupanya perutnya sudah lapar. Dia membayangkan betapa enaknya kalau ada makanan kesukaannya, ketimun. Namun kebun ketimun ada di seberang sungai, bagaimana cara menyeberanginya ya? Dia berfikir sejenak. Tiba-tiba dia meloncat kegirangan, dan berteriak: "Buaya....buaya.... ayo keluar..... Aku punya makanan untukmu...!!" Begitu Kancil berteriak kepada buaya-buaya yang banyak tinggal di sugai yang dalam itu. Sekali lagi Kancil berteriak, "Buaya...buaya... ayo keluar... mau daging segar nggak?" Tak lama kemudian, seekor buaya muncul dari dalam air, "Huaahhh... siapayang teriak-teriak siang-siang begini.. mengganggu tidurku saja." "Hei Kancil, diam kau.. kalau tidak aku makan nanti kamu." Kata buaya kedua yang juga muncul. "Wah.... bagus kalian mau keluar, mana yang lain?" kata Kancil kemudian. "Kalau cuma dua ekor masih sisa banyak nanti makanan ini. Ayo keluar semuaaa...!" Kancil berteriak lagi. "Ada apa Kancil sebenarnya, ayo cepat katakan," kata buaya. "Begini, maaf kalau aku mengganggu tidurmu, tapi aku akan bagi-bagi daging segar buat buaya-buaya di sungai ini," makanya harus keluar semua. Mendengar bahwa mereka akan dibagikan daging segar, buaya-buaya itu segera memanggil teman-temannya untuk keluar semua. "Hei, teman-teman semua, mau makan gratis nggak? Ayo kita keluaaaar....!" buaya pemimpin berteriak memberikan komando. Tak berapa lama, bermunculanlah buayabuaya dari dalam air. "Nah, sekarang aku harus menghitung dulu ada berapa buaya yang datang, ayo kalian para buaya pada baris berjajar hingga ke tepi sungai di sebelah sana," "Nanti aku akan menghitung satu persatu." Tanpa berpikir panjang, buaya-buaya itu segera mengambil posisi, berbaris berjajar dari tepi sungai satu ke tepi sungai lainnya, sehingga membentuk seperti jembatan. "Oke, sekarang aku akan mulai menghitung," kata Kancil yang segera melompat ke punggung buaya pertama, sambil berteriak, "Satu..... dua..... tiga....." begitu seterusnya sambil terus meloncat dari punggung buaya satu ke buaya lainnya. Hingga akhirnya dia sampai di seberang sungai. Hatinyatertawa, "Mudah sekali ternyata." Begitu sampai di seberang sungai, Kancil berkata pada buaya, "Hai buaya bodoh, sebetulnya tidak ada daging segar yang akan aku bagikan. Tidakkah kau lihat bahwa aku tidak membawa sepotong daging pun?" "Sebenarnya aku hanya ingin menyeberang sungai ini, dan aku butuh jembatan untuk lewat. Kalau begitu saya ucapkan terima kasih pada kalian, dan mohon maaf kalau aku mengerjai kalian," kata Kancil. "Ha!....huaahh... sialan... Kancil nakal, ternyata kita cuma dibohongi. Awas kamu ya.. kalau ketemu lagi saya makan kamu," kata buaya-buaya itu geram. Si Kancil segera berlari menghilang di balik pohon, menuju kebun Pak Tani untuk mencari ketimun. Setelah mendengarkan/menyimak pembacaan suatu cerita ada banyak hal yang dapat kita tangkap. Misalnya, siapa tokoh dan bagaimana watak tokoh, alur, tema, dan amanat serta nilai-nilai yang terkandung didalamnya.3 Adapun setelah menyimak pembacaan cerita diatas kita diharapkan dapat: i.menjawab/membuat pertanyaan tentang isi atau maksud cerita secara lisan/tertulis. Adapun pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa dimulai dengan menggunakan rumus 5W+1H. ii.menceritakan kembali isi atau maksud cerita secara lisan/tertulis. iii.mendiskusikan isi atau maksud cerita dengan menunjukkan pendapatnya.3 Ign. Sukasworo,dkk, Mutiara Gramatika Bahasa dan Sastra Indonesia, Piranti Darma Kalokatama, Jakarta. 2004, hlm.177faktasebagaiargumentasiiv.menanggapi secara kritis mengenai isi cerita secar lisan/tertulis. v.menanggapi secara kritis mengenai bahasa cerita yang disimak. Menemukan pesan dari sebuah cerita Pesan/amanat merupakan salah satu unsur dari sebuah cerita. pesan itu biasanya terdapat pada keseluruhan cerita ataupun pada potongan cerita. Pesan-pesan yang terkandung dalam cerita tersebut bisa berupa pesan moral, agama, sosial, ekonomi dan budaya. Dari kutipan cerita di atas dapat diambil beberapa pesan moral yaitu pertama, kita tidak boleh suka berbohong, karena selain dilarang oleh agama juga dapat merugikan orang lain. selain itu juga bisa merugikan diri sendiri, kita bisa kehilangan kepercayaan dari orang lain dan juga dapat di kucilkan. Kedua, kita harus meniru sifat cerdik dari si kancil tersebut, karena itu semua sangat berguna bagi kehidupan. ketiga, kita tidak boleh percaya begitu saja pada orang yang belum kita kenal, karena kita tidak tahu sebelumnya apakah mereka mempunyai sifat/niat yang baik atau malah sebaliknya. Oleh karena itu kita harus waspada atau berhati-hati terhadap orang asing. Menentukan Tema Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pokok dalam membuat suatu tulisan/cerita. Sehingga untuk menentukan sebuah tema, terlebih dahulu harus mengerti gagasan pokok atau ide pokok dari cerita tersebut. Tema dapat diketahui setelah kita membaca minimal satu paragraf dari keseluruhan cerita. Dari kutipan cerita di atas, tema yang dapat diambil adalah tentang kecerdikan . D. Relevansi Tema Cerita dengan Situasi Sekarang Relevansi adalah keterkaitan hubungan. Dalam hal ini kita menghubungkan antara tema cerita dengan kehidupan sekarang atau kehidupan nyata. Dari kutipan cerita di atas si kancil relevansi yang dapat kita ambil adalah dalam kehidupan ini kita harus menyelesaikan semua masalah yang datang pada diri kita dengan cerdik. Dari cerita di atas di ketahui bahwa si kancil ingin menyeberang ke sebrang sungai karena di sanaterdapat mentimun yang banyak, namun di sungai tidak terdapat sarana untuk menyeberang sama sekali, yang ada di situ hanyalah sekelompok buaya kelaparan yang siap menerkam apa saja yang ada di sekitarnya. Maka dari itu, si kancil menggunakan kecerdikannya untuk bagaimana caranya agar dapat menyeberangi sungai tanpa menjadi mangsa buaya-buaya itu. Jadi, untuk mengarungi sebuah kehidupan, kita harus pintar melihat dan memanfaatkan keadaan yang ada di sekitar kita.BAB III PENUTUP Kesimpulan: 1) Tarigan (1990) menyatakan bahwa hakikat menyimak adalah mendengarkan dan memahami isi bahan simakan. 2) Enam tahapan dalam kegiatan menyimak, yaitu mendengarkan, mengidentifikasi, menginterpretasi, memahami, menilai, dan menanggapi. 3) Manfaat menyimak sebuah cerita ialah: menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman hidup meningkatkan intelektualitas memperkaya kosakata kita memperluas wawasan meningkatkan kepekaan dan kepedulian sosial meningkatkan citra artistik menggugah kreativitas dan semangat mencipta4) Cara menyimak pembacaan cerita dengan baik dan benar adalah dengan memperhatikan unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah cerita.DAFTAR PUSTAKA Haryadi dan Zamzani. 1996. Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia. Yogyakarta: Primary School Teacher Development Project. Ign. Sukasworo, dkk. 2004. Mutiara Gramatika Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Piranti Darma Kalokatama. Sihabuddin,dkk. 2009. Bahasa Indonesia II. Surabaya: Lapis PGMI. Teuuw, A. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra:Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya. http://hafismuaddab. Wordpress. Com/ 2010/10/03/menyimak cerita.