MaKaLah Bag II,,,
Transcript of MaKaLah Bag II,,,
PRA NATAL dan PERINATAL
dan PERKEMBANGAN FISIK
(Bagian II)
Anggota Kelompok :
Uirda Fitri (PS/05290)
Wahyu Nhira Utami (PS/05291)
Tiara Ariesta Putri (PS/05314)
Isya Primaruti (PS/05322)
Fitri Rachma Damarsari (PS/05341)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2008
PERINATAL DAN PERKEMBANGAN FISIK
Perinatal adalah masa pertumbuhan sebelum dewasa yang terjadi pada saat janin
berumur 5 bulan di kandungan sampai akhirnya ia dilahirkan dan berumur 1 bulan.
TAHAP-TAHAP KELAHIRAN
Ada 3 tahap :
Tahap Pertama kontraksi peranakan berlngsung 15-20menit pada permulaan
dan berakhir hingga 1 menit. Kontraksi ini menyebabkan leher rahim terentang dan
terbuka. Ketika tahap pertama berlangsung kontraksi semakin sering terjadi setiap 2
hingga 5 menit. Pada akhir tahap pertama kontraksi memperlebar leher rahim hingga
terbuka sekitar 4 inchi sehingga dapat bergerak dari peranakan kesaluran kelahiran.
Tahap Kedua Mulai ketika kepala bayi mulai bergerak melalui leher rahim dan
saluran kelahiran. Tahap ini berakhir bila bayi benar-benar telah keluar dari tubuh ibu.
Tahap ini berlangsung kira-kira selama 30 menit. Pada setiap kontraksi ibu merasakan
kesakitan untuk mendorong bayi keluar. Pada waktu kepala bayi keluar dari tubuh ibu
kontraksi terjadi setiap menit dan berlangsung selama kira-kira 1 menit.
Tahap Ketiga (setelah kelahiran) Pada waktu inilah ari-ari,tali pusar dan slaput
lain dilepaskan dan dibuang. Tahap ini paling cepat dibandingkan dengan tahap yang
lain.
KOMPLIKASI PERSALINAN
Bayi dapat bergerak melalui saluran kelahiran terlalu cepat atau terlalu lambat.
Persalinan yang terlalu cepat disebut “presipitasi” (precipitate). Melahirkan terlalu cepat
adalah suatu cara dimana bayi memerlukan waktu kurang dari 10 menit untuk “dipaksa
keluar” melalui saluran kelahiran. Penyimpangan dalam cara kelahiran ini dapat
mengganggu aliran normal darah bayi, dan tekanan pada kepala bayi dapat menyebabkan
pendarahan. Persalinan yang terlalu lambat, dapat menyebabkan “
anoxia” (tidak cukupnya pasokan udara). Anoxia dapat menyebabkan kerusakan otak.
Posisi terbalik atau sunsang (breech position) ialah posisi bayi di dalam peranakan
yang menyebabkan pantan merupakan bagian pertama yang muncul dari lubang
kemaluan. Kepala bayi yang sunsang masih di dalam peranakan ketika sisa tubuhnya
diluar, yang dapat menyebabkan masalah pernafasan. Beberapa bayi sunsang tidak dapat
dikeluarkan melalui leher rahim dan harus dilahirkan melalui pembedahan cesar.
Pembedahan cesar (cesarean section) ialah pemindahan bayi dari peranakan atau
rahim melalui pembedahan. Pembedahan cesar dilakukan jika:
o Bayi berada dalam posisi sunsang
o Bayi terletak melintang di dalam peranakan
o Kepala bayi terlalu besar untuk melewati pinggul ibu
o Bayi mengalami komplikasi
o Kemaluan ibu mengalami pendarahan.
PENGGUNAAN OBAT-OBATAN SELAMA KELAHIRAN ANAK
Aneka obat penenang,obat penghilang rasa sakit dan analgesik digunakan untuk
menghilangkan rasa sakit dan rasa cemas ibu selama proses kelahiran, dan
oxytocin(susatu hormon yang merangsang dan mengatur irma kontraksi peranakan,telah
digunakan secara luas sebagai obat untuk mempercepat proses kelahiran.
Pengaruh obat-obatan selama melahirkan(rosenbilth,1992):
1. Hanya sedikit study penelitian dilakukan,dan banyak yang ternyata
mengandung masalah yang berkaitan dengan metode penelitian yang
dilakukan. Ternyata,tidak semua obat-obatan memiliki dampak yang
sama.Beberapa – obat penenang, obat penghilang rasa sakit, dan analgesik,
misalnya – tidak tampak memiliki dampak jangka panjang. Obat-obat lain –
oxytocin, misalnya – diduga memiliki fampak jangka panjang.
2. Kadar sejauh mana obat mempengaruhi bayi biasanya kecil.Berat lahir dan
kelas sosial misalnya, adalah faktor-faktor yang lebih nyata atas keadaan bayi
diabndingakan dengan obat-obatan.
3. Suatu obat-obatan tertentu dapat mempengaruhi beberapa bayi tetapi tidak
obat-obatan lain. Dalam beberapa kasus, obat-obatan dapat memiliki pengaruh
yang menguntungkan, sedangkan obat-obatan lain dapat membhayakan.
4. Jumlah keseluruhan obat dapat menjadi faktor yang penting dalam memahami
pengaruh obat-obatan terhadap proses kelahiran.
STRATEGI KELAHIRAN
Dalam dua dasawarsa belakangan ini kebiasaan yang terdapat dalam proses
kelahiran anak telah banyak berubah.
o Kelahiran bayi standar
Ibu hamil dibawa ke rumah bsakit, dimana dokter
bertanggungjawab atas persalinan bayi. Kelahiran berlangsung di
ruang persalinan, yang mirip dengan ruang operasi, dan
pengobatan digunakan sesuai prosedur. Kecaman terhadfap
prosedur kelahiran anak standar telah banyak dilontarkan.
o Metode Leboyer
Dikembangkan oleh dokter ahli kandungan prancis Frederick
Leboyer, dengan maksud membuat poses kelahiran yang
mengurangi sters pada bayi. Prosedur Leboyer dipandang sebagai
“kelahiran tanpa kekerasan”.
Kelahiran anak yang dipersiapkan atau alamiah mencakup
memberi informasi yang memadai tentang apa yang terjadi selama
prosedur berlangsung, pengetahuan tentang batasan yang
menyenangkan tentang kelahiran bayi, adanya antisipasi bahwa
sedikit saja atau bahkan tidak ada obat yang digunakan, serta
adanya partisipasi di dalam pengambilan keputusan apabila terjadi
komplikasi (Bean, 1990).
o Metode Lamaze
Adalah strategi persalinan anak yang semakin banyak digunakan;
metode ini merupakan bentuk persalinan alamiah yang
dipersiapkan dan dikembangkan oleh Fernande Lamaze, seorang
Perancis yang mempelopori bidang kandungan. Ciri utama dari
metode ini ialah memberi pertolongan pada ibu hamil untuk
mengatasi secara aktif rasa sakit akibat persalinan dan menghindari
atau mengurangi obat.
o Yang baru pada tahun 1990-an
Suatu peningkatan jumlah instruktur persalinan melaporkan bahwa
mereka sekarang menggunakan suatu pendekatan yang lebih
beragam terhadap persalinan, yang mengambil informasi dari
beberapa metoe yang berbeda (Bean, 1990). Beberapa
kecenderungan pada tahun 1990-an
Metode pernapasan terus semakin penting tetapi lebih fleksibel
sesuai kebutuhan ibu hamil. Pada umumnya, pernapasan
semakin kurang aktif dan kurang kuat, dengan lebih banyak
perhatian diberikan kepada metode-metode lain yang memberi
kenyamanan. Akan tetapi, beberapa instruktur persalinan anak
yang dipersiapkan yakin bahwa pentingnya pernapasan
seharusnya jangan terlalu dikecilkan.
Cara–cara baru pengajaran relaksasi ditawarkan yang meliputi
pelatihan mental terbimbing, pijitan, dan meditasi.
Penggunaan air hangat bagi kenyamanan diperkenalkan, dan
banyak rumah sakit memiliki air mancur atau showers di
tempay kelahiran dan persalinannya. Beberapa rumah sakit
telah memperkenalkan jacuzzi(bak mandi yang menggunakan
air sebagai alat pijat).
Lingkungan rumah sakit yang menyerupai rumah sendiri dari
pada rumah sakit diyakini sangat penting.
Stres dari cahaya yang terlalu terang dan lingkungan yang
mengganggu dapat menghambat kontraksi peranakan, mungkin
memperlambat proses persalinan dan bahkan menyebabkan
pemberian obat menjadi penting. Rumah sakit sedang bergerak
pada arah yang menekankan persalinan tanpa pembedahan,
yang mencakup persalinan tanpa obat bius, ruang persalinan
yang mirip rumah yang tenang, damai, dan tidak ada cahaya
yang terlalu terang.
Berjalan-jalan selama proses persalinan dan latihan berbagai
posisi tubuh selama persalinan dan kelahiran didukung. Bagi
banyak perempuan, posisi jongkok merupakan posisi yang
paling menyenangkan dan efektif.
Kebijakan “tidak ada yang masuk melalui mulut” selama
persalinan dipertanyakan dan dikaji ulang. Makanan ringan
pada mulanya diperkenalkan di persalinan rumah dan pusat-
pusat persalinan yang berdiri bebas sekarang mulai ditawarkan
di rumah sakit.
Penggunaan bidan pembantu persalinan semakin meluas yang
memungkinkan kunjungan pra kelahiran lebih lama dan lebih
informatif, dukungan persalinan, dan kurangnya penggunaan
obat.
Usaha-usaha untuk meningkatkan ikatan orang tua-bayi
tersedia secara luas dan didorong. Bahkan kalau bayi prematur
atau sakit orang tua pergi ke perawat perawatan intensif untuk
melihat, menyentuh, dan berbicara dengan bayi mereka yang
baru lahir.
Saudara kandung dipersilahkan menyentuh dan memegang
bayi di rumah sakit.
Masa tinggal di rumah sakit telah dipersingakt menjadi tiga
hari atau kurang, kira-kira lima hari diizinkan bagi persalinan
cesar.
Meningkatkan jumlah waktu yang digunakan untuk
mendiskusikan kebaikan dan keburukan dari beberapa
perawatan dan persalinan.
PERIODE PASCA KELAHIRAN
Hakikat Periode Pasca Kelahiran
Periode pasca kelahiran (postpartal period atau disebut juga postpartum period)
ialah periode setelah kelahiran bayi atau persalinan. Ini adalah masa di mana si ibu
menyesuakan diri baik fisik maupun psikologis dengan proses pengasuhan anak. Periode
ini berlangsung kira-kira 6 minggu atau hingga tubuh menyelesaikan penyesuaian dirinya
dan kembali ke keadaan yang mirip dengan saat sebelum kehamilan.
Periode pasca kelahiran dipengaruhi oleh bagaimana keadaan sebelum itu. Kalau
selama kehamilan tubuh perempuan menyesuaikan diri secara berangsur-angsur dengan
perubahan-perubahan fisik ini, tubuh itu dipaksa untuk merespon dengan cepat. Metode
persalinan dan keadaan di sekeliling persalinan mempengaruhi kecepatan tubuh
perempuan menyesuaikan diri kembali selama periode pasca kelahiran.
Periode pasca kelahiran meliputi banyak sekali penyesuaian diri dan pembiasaan
diri (Coleman dan Coleman, 1991).
o Bayi harus diurus
o Ibu harus pulih kembali dari persalinan anak
o Ibu harus belajar bagaimana merawat bayi
o Ibu perlu belajar merasa puas/bahagia terhadap dirinya sendiri sebagai
seorang ibu
o Ayah perlu belajar bagaimana mengurus istrinya yang sedang dalam masa
pemulihan
o Ayah perlu belajar bagaimana mengurus bayi
o Ayah perlu belajar bagaimana merasa puas terhadap dirirnya sendiri sebagai
seorang ayah
PERKEMBANGAN FISIK
Dalam topik ini, kita akan membicarakan mengenai tinggi, berat dan proporsi
badan selama masa bayi, anak-anak dan sampai akhirnya dewasa. Kemudian kita juga
akan mulai membicarakan mengenai perkembangan organ-organ lain, seperti otak. Dan
kita juga melihat bagaimana persepsi anak-anak berkembang selama tahun pertama
kelahiran.
Kebanyakan bayi kehilangan 10 % dari berat badannya di hari-hari pertama,
karena mereka mengeluarkan kelebihan air selama mereka berada di rahim. Kebanyakan
bayi tidak semerta-merta mendapatkan berat badannya kembali karena beberapa hal,
termasuk karena ibu tidak dapat langsung memproduksi ASI dan juga karena bayi harus
terbiasa menyedot susu dari putting ibunya dan bagaimana mencerna susu secara efektif.
Anak yang baru dilahirkan memiliki beberapa refleks. Mereka merupakan
dasar bagi bayi untuk melakukan tindakan aktif. Beberapa dari refleks ini akan
menghilang seiring dengan berlalunya waktu disebut refleks bayi. Ada yang tidak
menghilang disebut refleks permanen.
Yang termasuk refleks permanen adalah
1. Refleks urat Achiles
2. Refleks urat lutut
3. Refleks pupil
Yang termasuk refleks bayi adalah
1. Refleks moro : refleks ini akan mengembangkan tangan ke samping lebar-
lebar, melebarkan jari-jari lalu membalikkan tangannya dengan tarikan cepat
2. Refleks mencium-cium : refleks ini ditimbulkan oleh simulasi taktil pada pipi
atau daerah mulut
3. Refleks hisap : Refleks ini timbul karena adanya rangsangan pipi
4. Refleks genggam atau refleks darwin : refleks yang terjadi bila jari diletakkan
di telapak tangan, anak akan menutup telapak tangannya tadi
5. Refleks babinski : refleks genggam kaki
Antara kelahiran dan bayi umur setahun, rata-rata anak bertambah tinggi sekitar
25 cm dan berat mereka juga bertambah dua kali lipat. Kenaikan pertumbuhan pada
remaja terjadi pada periode pertama dalam dekade kedua kehidupan, hal inilah yang
disebut dorongan pertumbuhan remaja.
Rata-rata anak laki-laki lebih tinggi dan lebih berat daripada anak perempuan
sejak mereka masih bayi sampai akhirnya berumur 11 tahun. Dan kemudian sekitar 3
tahun kemudian, kejadian ini menjadi terbalik. Keterbalikan ini terjadi karena anak
perempuan mengalami dorongan pertumbuhan remaja yang lebih cepat dibanding anak
laki-laki. Dorongan pertumbuhan inilah yang berkaitan langsung dengan pubertas.
Pubertas mengacu pada perubahan fisik dan fisiologis yang menandakan transisi dari
masa anak-anak menuju ke kedewasaan.
Tidak semua anggota tubuh berkembang pada waktu bersamaan. Perkembangan
fisik biasanya terjadi dari kepala ke kaki. Sebelum lahir, perkembangan kepala cukup
cepat, mencapai lebih dari 2/3 dari ukuran kepala dewasa. Setelah lahir, kepala bayi terus
membesar sedangkan bagian tubuh yang lain mulai berkembang.
Proporsi badan mulai berubah pada masa pubertas. Bagian tangan dan kaki
tumbuh seperti layaknya bagin tubuh orang dewasa lebih cepat daripada bagian tengah
tubuh. Perbedaan jenis kelamin juga mempengaruhi perkembangan, misalnya pada
remaja putri pinggulnya melebar dan pada remaja putra bahunya yang melebar.
Perubahan ini menandakan bahwa mereka telah memasuki fase kedewasaan.
Remaja laki-laki dan perempuan menghadapi proses kematangan dengan cara
yang berbeda. Bagi remaja lelaki yang mengalami kematangan lebih dulu dibanding
kelompoknya memiliki kepercayaan diri yang lebih besar dan biasanya juga menjadi
lebih populer. Kebalikannya, Dan bagi remaja putri yang mengalami kematangan lebih
dulu merasa kurang percaya diri terhadap berat dan tingginya. Dan mereka juga biasanya
mendapatkan nilai yang lebih jelek dan masalah perilaku di sekolah dibandingkan dengan
remaja putri yang belum mengalami pubertas.
HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN FISIK
Perkembangan fisik dipengaruhi dari hereditas dan lingkungan.
1. Hereditas
Umum kita ketahui bahwa orang tua yang tinggi cenderung memiliki anak
yang tinggi pula. Dan korelasi antara tinggi orang tua dan tinggi anak dapat
dijelaskan melalui gen yang diwariskan orang tua bagi anak. Tapi penelitian
membuktikan bahwa sebenarnya faktor hereditas adalah faktor terlemah dalam
mempengaruhi perkembangan fisik.
Pengaruh hereditas dalam perkembangan setelah kelahiran dapat
ditunjukkan melalui fenomena catch up growth, yaitu waktu perkembangan
pertumbuhan mengikuti hambatan pertumbuhan.
2. Lingkungan
Dalam hal perkembangan fisik, lingkungan juga merupakan faktor yang
mempengaruhi. Interaksi dengan lingkungan tentunya dibutuhkan oleh anak. Dengan
mengenal lingkungan lah anak-anak bisa belajar menggerakkan anggota tubuhnya
sehingga anggota tubuh yang ada dapat ia gunakan semaksimal mungkin.
Lingkungan sangat mempengaruhi dalam hal perkembangan fisik. Pada
masyarakat umumnya seorang anak yang berumur 1 tahun, biasanya sudah bisa berjalan.
Sejak umur 11 bulan, lingkungan dimana ia tinggal sudah mulai mengajarkan bagaimana
berdiri yang tegak dan memantapkan kakinya untuk berdiri dan kemudian mulai
melangkahkan kakinya satu per satu.
Hal ini secara tidak langsung juga berkaitan dengan masa peka seorang anak.
Anak yang tidak dirangsang oleh lingkungannya untuk melakukan tugas
perkembangannya nantinya akan terhambat perkembangannya. Dan dalam hal ini juga
bisa dikaitkan dengan perkembangan fisik. Jika seorang anak tidak mendapatkan stimulus
yang cukup dari lingkungannya untuk melakukan sesuatu yang dapat mengoptimalkan
perkembangan fisiknya, maka perkembangan fisiknya akan terganggu.