Makalah Bab i Isbd

19
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masyarakat adalah makhluk sosial. Manusia tidak dapat hidup sendiri dengan mengabaikan keterlibatannya dengan kepentingan pergaulan antara sesamanya dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam hubungan manusia dengan masyarakat terjadi interaksi aktif. Manusia dapat mengintervensi dengan masyarakat lingkungannya dan sebaliknya masyarakatpun dapat memberi manusia senagai warganya. Masyarakat merupakan lapangan pergaulan antara sesama manusia. Pada kenyataannnya masyarakat juga di nilai ikut memberi pengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan dan prilaku manusia yang menjadi anggota masyarakat tersebut. Individu dalam bahasa Perancis berarti orang seorang. Kata ini mengacu pada manusia atau satu orang manusia. "In-dividere" berarti makhluk individual yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Kata sifatnya "individual", menunjuk pada satu orang dengan ciri-ciri khas yang melekat pada dirinya dan sekaligus untuk membedakan dengan masyarakat. Ciri-ciri watak seorang individu yang konsisten, 1

Transcript of Makalah Bab i Isbd

Page 1: Makalah Bab i Isbd

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Masyarakat adalah makhluk sosial. Manusia tidak dapat hidup sendiri

dengan mengabaikan keterlibatannya dengan kepentingan pergaulan antara

sesamanya dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam hubungan manusia

dengan masyarakat terjadi interaksi aktif. Manusia dapat mengintervensi

dengan masyarakat lingkungannya dan sebaliknya masyarakatpun dapat

memberi manusia senagai warganya.

Masyarakat merupakan lapangan pergaulan antara sesama manusia. Pada

kenyataannnya masyarakat juga di nilai ikut memberi pengaruh terhadap

berbagai aspek kehidupan dan prilaku manusia yang menjadi anggota

masyarakat tersebut.

Individu dalam bahasa Perancis berarti orang seorang. Kata ini mengacu

pada manusia atau satu orang manusia. "In-dividere" berarti makhluk

individual yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Kata sifatnya "individual",

menunjuk pada satu orang dengan ciri-ciri khas yang melekat pada dirinya

dan sekaligus untuk membedakan dengan masyarakat. Ciri-ciri watak

seorang individu yang konsisten, yang memberikan kepadanya identitas

khusus, disebut sebagai "kepribadian".

Manusia sebagaimana kodrat nya adalah makhluk sosial yang tidak

terlepas dari lingkungannya. Hidup bermasyarakat memang sudah menjadi

keharusan bagi siapa saja yang hidup di dunia ini.

Dalam masyarakat ini.. manusia tidaklah dapat hidup sendiri. Mereka

hidup berinteraksi dengan orang lain.dalam interaksi itulah manusia

harusnya memiliki suatu etika hidup bermasyarakat. Etika bisa dipakai

dalam arti nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi

seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.

1

Page 2: Makalah Bab i Isbd

2. Rumusan Masalah

a. Fungsi dan Peran Sebagai Manusia dan Makhluk Individu

b. Hakekat Masyarakat dan Makna Manusia Sebagai Makhluk Sosial

c. Bermasyarakat dalam Berbagai Jenis dan Kehidupan

d. Hak dan kewajiban Individu dalamMasyarakat

3. Tujuan penulisan

a. Untuk menjelaskan fungsi dan peran sebagai manusia dan makhluk

individu

b. Untuk menjelaskan hakekat masyarakat dan makna manusia sebagai

makhluk sosial

c. Untuk menjelaskan bermasyarakat dalam berbagai jenis kehidupan

d. Untuk menjelaskan hak dan kewajiban individu dalam masyarakat

4. Manfaat penulisan

- untuk menambah ilmu pengetahuan

- menjadi masukan untuk hidup bermasyarakat

- untuk mengetahui hak dan kewajiban indidu dalam masyarakat

- untuk memperoleh informasi tentang kehidupan bermasyarakat

2

Page 3: Makalah Bab i Isbd

BAB II

PEMBAHASAN

A. Fungsi dan Peran Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial

Sebagai makahluk individu, manusia memiliki harkat dan martabat yang

mulia. Setiap manusia dilahirkan sama dengan harkat dan martabat yang

sama pula. Manusia sebagai makhluk individu berupaya merealisasikan

segenap potensi dirinya, baik potensi jasmani maupun potensi rohani.

 Manusia sebagai pribadi adalah berhakikat sosial.

Artinya manusia akan senantiasa dan selalu berhubungan dengan orang

lain, manusia tidak mungkin hidup sendiri tanpa bantuan orang lain ,

kebutuhan akan lain dan interaksi sosisl membentuk kehidupan

berkelompok pada manusia.

Dalam dimensi individu, muncul hak-hak dasar manusia, kewajiban dasar

manusia adalah menghargai hak dasar orang lain serta mentaati norma

norma yang berlaku di masyarakatnya.manusia sebagai makhluk sosial

memiliki implikasi-implikasi, kesadaran akan ketidak berdayaan manusia

bila seorang diri.

Kesadaran untuk senantiasa dan harus berinteraksi dengan orang lain.

Penghargaan akan hak-hak orang lain ketaatan terhadap norma-norma

yang berlaku.

Sebagai makhluk individu ataupun makhluk sosial hendaknya manusia

memiliki kepribadian, yang dimaksud dengan kepribadian adalah susunan

unsur-unsur akal dan jiwa yang di bangun oleh perasaan, pengetahuan dan

dorongan.

Sebagai mahluk hidup yang berada di muka bumi ini keberadaan manusia

adalah sebagai mahluk individu dan mahluk sosial, dalam arti manusia

senantiasa tergantung dan atau berinteraksi dengan sesamanya.

Dengan demikian, maka dalam kehidupan lingkungan sosial manusia

senantiasa terkait dengan interaksi antara individu manusia, interaksi antar

kelompok, kehidupan sosial manusia dengan lingkungan hidup dan alam

3

Page 4: Makalah Bab i Isbd

sekitarnya, berbagai proses sosial dan interaksi sosial, dan berbagai hal

yang timbul akibat aktivitas manusia seperti perubahan sosial.

Namun demikian, kenyataannya setiap individu tidak dapat menguasai

atau mempunyai kesempatan yang sama.

Akibatnya, masing-masing individu mempunyai peran dan kedudukan

yang tidak sama atau berbeda.

Banyak faktor yang menyebabkan itu bisa terjadi, misalnya kondisi

ekonomi ada si miskin dan si kaya, sosial, politik, budaya bahkan individu

atau sekelompok manusia itu sendiri. Dengan kata lain, stratifikasi sosial

mulai muncul dan tampak dalam kehidupan masyarakat tersebut.

B. Hakekat Masyarakat dan Makna Manusia sebagai Makhluk Sosial

Menurut Paul B. Horton & Hunt Masyarakat merupakan kumpulan

manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang

cukup lama tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan

yang sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok

atau kumpulan manusia.

Unsur-unsur masyarakat antara lain kumpulan orang, sudah terbentuk

dengan lama ,sudah memiliki sistem dan struktur sosial tersendiri,

memiliki kepercayaan (nilai), siap dan perilaku yang dimiliki bersama,

adanya kesinambungan dan dan pertahanan diri ,memiliki kebudayaan.

Dalam masyarakat, manusia tidaklah dapat hidup sendiri. Mereka hidup

berinteraksi dengan orang lain.dalam interaksi itulah. manusia harusnya

memiliki suatu etika hidup bermasyarakat.

Etika bisa dipakai dalam arti nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi

pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah

lakunya.

Nilai erat hubungannya dengan masyarakat, baik dalam bidang etika yang

mengatur kehidupan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Manusia

sebagai makhluk yang bernilai akan memaknai nilai sebagai suatu yang

objektif, apabila ia memandang nilai itu ada tanpa ada yang menilainya,

4

Page 5: Makalah Bab i Isbd

tetapi ada sebagian sesuatu yang ada dan menuntun manusia dan

kehidupannya.jadi nilai nilai memang tidak akan ada dan tidak akan hadir

tanpa hadirnya penilaian.Oleh karena itu nilai melekat dengan subjek

penilaian.

C. Bermasyarakat dalam Berbagai Jenis dan Kehidupan

a) Jenis-jenis tatanan hidup berkelompok sebagai masyarakat yang hidup

berkelompok.

Ada beberapa tahapan yang harus kita ketahui untuk menjalankan hidup

berkelompok, yaitu :Hakikat Norma, Adat Istiadat dan Kebiasaan dalam

bermasyarakat, Hakikat Norma yang meliputi

- Norma Kesopanan yaitu Peraturan yang bersumber dari pergaulan

hidup dalam sekelompok manusia.

- Norma Kesusilaan yaitu Peraturan yang bersumber dari suara

batin / hati nurani manusia yang diyakinin sebagai pedoman

hidupnya.

- Norma Agama yaitu Serangkaian peraturan yang bersumber dari

Tuhan Yang Maha Esa.

- Norma Hukum yaitu Aturan yang dibuat oleh Negara tercantum

secara jelas dalam perundang–undangan.

Maka dari itu sebagai masyarakat kita wajib mentaati norma-norma

tersebut yang nantinya akan dibawa ke dalam sebuah Kelompok /

bermasyarakat .Adat stiadat yaitu dimana setiap orang mempunyai adat

istiadat yang berbeda – beda dari cara pelaksaannya maupun agama itu

sendiri.

Maka dari itu setiap orang harus mempunyai sifat toleransi , saling

menghormati, tidak saling mencela, menjelek-jelekan satu sama lainnya

karena kalau kita tidak mempunyai sifat seperti itu maka dalam

membangun sebuah kelompok akan sangat sulit, akan cepat terpecah belah

dan cepat diadu domba.

5

Page 6: Makalah Bab i Isbd

Kebiasaan yaitu Tata cara hidup yang dianut oleh setiap masyarakat dalam

waktu yang lama dan memberi pedoman bagi setiap masyarakat yang

Bersangkutan untukberpikir dan bersikap dalam menghadap iberbagai hal

yang terjadi dalam hidupnya.

Adapun ciri-ciri kelompok social yaitu adanya kesadaran pada tiap

anggota kelompok bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok

yang bersangkutan Adanya hubungan timbale balik antara anggota

yang satu dengan anggota yang lain.

Adanya suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan antara

mereka bertambah erat, yang dapat merupakan nasib yang sama,

kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama dan

lain-lain.

Kelompok Sosial dapat dibagi menjadi 3 tipe yaitu :

Kelompok Sosial Primer

Kelompok Sosial primer memiliki hubungan yang bersifat personal dan

akrab antara anggotanya.

Kelompok Sosial Sekunder

Kelompok Sosial Sekunder didefenisikan sebagai Kelompok Sosial

yang bersifat impersonal dan besar.

Kelompok Sosial In – Group dan Out - Group.

Kelompok sosial merupakan tempat dimana individu mengidentifikasikan

dirinya sebagai kami atau kamu, kita atau mereka.

“In-Group adalah kelompok sosial dimana seorang individu

mengidentifikasikan dirinya sebagai “kita” atau “kami”.

Sedangkan Out-Group adalah kelompok sosial di luar in group, atau di

luar kita, di luar kami. Kelompok di luar itu adalah mereka.

b) Sikap Individu Setiap Tatanan Kelompok

Toleransi sebagai Nilai dan Norma

Toleransi dalam pengertian yang telah disampaikan, yang merupakan

keyakinan pokok (akidah) dalam beragama, dapat kita jadikan sebagai

6

Page 7: Makalah Bab i Isbd

nilai dan norma. Kita katakan sebagai nilai karena toleransi merupakan

gambaran mengenai apa yang kita inginkan, yang pantas, yang berharga,

yang dapat mempengaruhi perilaku sosial dari orang yang memiliki nilai

itu.

Dan nilai (toleransi) akan sangat mempengaruhi kebudayaan dan

masyarakat. Demikian juga toleransi, dapat kita jadikan suatu norma,

yaitu suatu patokan perilaku dalam suatu kelompok tertentu. Norma

memungkinkan seseorang menentukan terlebih dahulu bagaimana

tindakannya itu akan dinilai orang lain untuk mendukung atau menolak

perilaku seseorang.

Hubungan sosial, termasuk di dalamnya norma-norma, dan nilai-nilai yang

mengatur hubungan antar orang atau kelompok tersebut. Sistem sosial

tercakup pula nilai-nilai dan norma-norma yang merupakan aturan

perilaku anggota-anggota masyarakat. Dalam setiap "sistem sosial" pada

tingkat-tingkat tertentu selalu mempertahankan batas-batas yang

memisahkan dan membedakan dari lingkungannya ("sistem sosial"

lainnya).

Faktor penyebab dan penghambat hidup manusia dalam bersosialisasi di

masyarakat adalah :

- Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.

Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang

memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan

lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau

lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik

sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu

sejalan dengan kelompoknya.

- Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-

pribadi yang berbeda.

Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola

pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang

7

Page 8: Makalah Bab i Isbd

berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang

dapat memicu konflik.

- Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.

Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang

kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang

bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki

kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat

melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda.

- Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam

masyarakat.

Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika

perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan

tersebut dapat memicu terjadinya konflik social.

D. Hak dan Kewajiban Individu dalam Masyarakat

Hak Dan Kewajiban Individu dalam Masyarakat

Hak ialah suatu yang merupakan milik atau dapat dimiliki oleh seseorang

sebagai manusia. Hak ini dapat dipenuhi dengan memenuhinya atau dapat

juga hilang seandainya pihak yang berhak merasa rela apabila haknya

tidak dipenuhi.

Kewajiban ialah hal-hal yang wajib dilakukan atau diadakan oleh seorang

dari luar dirinya untuk memenuhi hak dari pihak yang lain.Yang dapat

menentukan individu memiliki hak dan kewajiban adalah norma yang

dianut, adat istiadat yang mentradisi dan agama yang diyakini.

Ada dua bentuk hak yang sangat mendasar, yang dapat dimiliki oleh

individu :

• Hak asasi yang bersifat natural, seperti hak untuk hidup, hak untuk

merdeka, hak untuk mendapatkan kehormatan. Hak-hak tersebut yang

menyebabkan manusia memperoleh kebebasan pada kurun waktu yang

panjang

8

Page 9: Makalah Bab i Isbd

• Hak asasi yang bersifat umum, yaitu hak persamaan. Diperlukan seorang

individu dalam kedudukannya sebagai individu dalm suatu masyarakat.

Dalam hak persamaan tidak terdapat sifat diskriminasi golongan, jenis,

bahasa, agama, pandangan politik, asal negara, tingkat sosial, kelahiran.

Adapun kewajiban individu didalam masyarakat adalah melaksanakan apa

yang menjadi kewajibannya dengan cara menghormati hak-hak

masyarakat. Jika seseorang memiliki hak untuk dihargai, dirinya juga

harus menghargai orang lain. Jika seseorang memiliki hak untuk hidup

tenang, dirinya juga harus menjaga ketenangan, demikian seterusnya

E. PROBLEMATIKA (Bahasan Kelompok)

Untuk mengangkat problematika mengenai materi yang dibahas dalam

makalah ini, yakni sesuai dengan rumusan masalah pada BAB

PENDAHULUAN, maka anggota kelompok 4 sepakat mengangkat tema

tentang “Toleransi”. Tema ini dipilih berkaitan dengan kehidupan sosial

ditengah masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai jenis latar

belakang budaya dan kepercayaan.

Masalah Toleransi di Indonesia

Kita akui bahwa multietnik, budaya, terutama multiagama di Indonesia adalah hal yang mustahil untuk diingkari. Historitas Indonesia, membuktikan bahwa eksistensi negara ini disebabkan oleh keberagaman. Karena itu, masalah tertentu yang berbau diskriminasi dan dikotomi kebijakan akan senantiasa menjadi tajuk utama di negara kita yang majemuk. Lalu, apa sebaiknya sikap dari masing-masing kita?

Awal kemerdekaan Indonesia, banyak para pemikir dan cendikiawan yang mengkultuskan perihal “toleransi”, dan kedudukannya menjadi sangat penting pada saat itu untuk mempertahankan keberadaan Indonesia agar tetap “utuh”. Yang kemudian, toleransi ini diinterperetasi berbeda-beda oleh masyarakat kita. Setidaknya ada tiga tafsiran masyarakat Indonesia mengenai toleransi.Tafsiran pertama adalah masyarakat yang mengartikan toleransi secara total, yang kedua toleransi semitotal, dan ketiga adalah masyarakat yang memahami toleransi secara terbatas/sederhana.

9

Page 10: Makalah Bab i Isbd

Masyarakat yang mengartikan toleransi secara total rata-ratanya adalah mereka yang memiliki pemikiran rasionalistik liberalis. Dengan menganggap bahwa toleransi melingkupi segalanya, tanpa ada filter dan limit, sampai-sampai toleransi merusak akidah kepercayaan yang mereka anut. Contohnya, mereka yang mengikuti ritual agama lain yang bukan agamanya, misalnya seorang Muslim ikut merayakan Natal dengan alasan toleransi. Mereka berdalih: asal hati tidak ikut, hanya sekedar jasad saja tidak menjadi masalah.

Kedua, toleransi semitotal. Mayoritas masyarakat yang berpikir moderat adalah kebanyakan yang memahami toleransi jenis ini. Dengan dalih: bahwa pada hakikatnya manusia yang satu dengan yang lain diciptakan berbeda, dan keberbedaan itu oleh Sang Pencipta dimaksudkan agar manusia saling mengenal dan mentoleransi satu sama lain. Dengan menjalankan agama masing-masing, tanpa interpensi dan intimidasi. Istilahnya, untukku agamaku dan untukmu agamamu.

Toleransi terbatas, biasanya menghinggapi masyarakat yang acuh tak acuh. Dan rata-rata mereka tidak mau ambil pusing, dengan demikian, bagi mereka ada atau tiadanya “toleransi” tidak begitu penting, sehingga mereka memaknai toleransi hanya terbatas pada pemahaman demikian.

Jadi, sebaiknya sikap kita adalah yang “pertengahan” (semitotal). Bagaimanapun, masalah toleransi bila dipahami secara total dengan mengabaikan hal-hal pokok, ini kurang baik. Apalagi toleransi yang dipahami dengan sederhana/terbatas, maka sangat apatis sekali bila kita harus bersikap demikian di tengah keberagaman yang nyata ditengah masyarakat Indonesia.

Harapan kita, semoga negara ini tetap utuh adanya, damai antarumat beragama, dan saling memahami serta menghormati satu dengan yang lainnya.

10

Page 11: Makalah Bab i Isbd

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebagai makhluk individu, manusia memiliki harkat dan martabat

yang mulia. Setiap manusia dilahirkan sama dengan harkat dan

martabat yang sama pula. Manusia sebagai pribadi adalah berhakikat

sosial. Manusia akan senantiasa dan selalu berhubungan dengan orang

lain, manusia tidak mungkin hidup sendiri tanpa bantuan orang lain ,

kebutuhan akan lain dan interaksi sosisl membentuk kehidupan

berkelompok pada manusia.

Dalam masyarakat, manusia tidaklah dapat hidup sendiri. Mereka

hidup berinteraksi dengan orang lain. Dalam interaksi itulah manusia

harusnya memiliki suatu etika hidup bermasyarakat.

Ada beberapa tahapan yang harus kita ketahui untuk menjalankan

hidup berkelompok, yaitu: Hakikat Norma, Adat Istiadat dan

Kebiasaan dalam bermasyarakat. Hak ialah suatu yang merupakan

milik atau dapat dimiliki oleh seseorang sebagai manusia. Kewajiban

ialah hal-hal yang wajib dilakukan atau diadakan oleh seorang dari luar

dirinya untuk memenuhi hak dari pihak yang lain

B. Saran

Seharusnya kita sebagai individu yg hidup dalam masyarakat

memenuhi peraturan-peraturan yang ada dalam lingkungan masyarakat

tersebut. Seharusnya manusia mampu berinteraksi lebih baik lagi agar

manusia itu lebih memahami hak dan kewajibannya di dalam

masyarakat dan lingkungannya. Disamping itu manusia sebagai

makhluk individu tetap mempunyai kepentingan pribadi yang tidak

semuanya bisa ditoleransikan dalam masyarakat sosial yang majemuk.

11

Page 12: Makalah Bab i Isbd

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2003. Ilmu Sosial Dasar: Mata Kuliah Dasar Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdikbud. 1992. Kebudayaan dan Sektor-sektor Kehidupan Masyarakat. Jakarta: Depdikbud, Dirjen Kebudayaan Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional.

Nurkancana, Wayan. 1990. Pemahaman Individu. Surabaya: Usaha Nasional.

Rochmach, Djamil Siti, Misbach, Rochayah. 1996. Individu Dalam Masyarakat. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa DEPDIKBUD.

Setiadi, Elly M. 2008. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana

Anonim. Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial (Online).(http://apadefinisinya.blogspot.com, diakses: 27 Februari 2012)

Anonim. Multiagama dan Masalah Toleransi (Online).(http://www.kompasiana.com , diakses: 1 Maret 2012)

Progoharbowo. Kita memang berbeda sebagai individu tetapi sama sebagai manusia (Online). (http://progoharbowo.wordpress.com , diakses : 27 Februari 2012)

12