ISBD makalah

35
ISBD-Manusia dan Lingkungan “ MANUSIA DAN LINGKUNGAN ” MAKALAH Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas ISBD KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga, makalah yang bertemakan Manusia dan Lingkungan ini dapat diselesaikan dengan baik. Selanjutnya penulis sampaikan shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, pada keluarganya, sahabatnya, dan kita sebagai umatnya. Makalah ini bertemakan tentang “Manusia dan Lingkungan” secara khusus mendeskripsikan tentang hakikat manusia sebagai subjek dan objek lingkungan, pandangan manusia terhadap lingkungan, pengaruh timbal balik antara kondisi lingkungan alam dan lingkungan sosial budaya, masalah demografi dan pertumbuhan penduduk di Indonesia, kuantitas dan kualitas penduduk serta problematika pembangunan. Makalah ini disusun sebagai tugas dari mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar sebagai pengetahuan untuk kita semua dan sebagai langkah untuk menyadari betapa eratnya hubungan antara manusia dan lingkungan. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Dra. Hj. Fauzul Asni SJ, sebagai dosen dalam mata kuliah ISBD yang telah banyak memberikan petunjuk dalam pembuatan makalah ini,

description

budaya

Transcript of ISBD makalah

Page 1: ISBD makalah

ISBD-Manusia dan Lingkungan

“ MANUSIA DAN LINGKUNGAN ”MAKALAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas ISBD

KATA PENGANTARPuji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga, makalah yang bertemakan

Manusia dan Lingkungan ini dapat diselesaikan dengan baik. Selanjutnya penulis

sampaikan shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Nabi besar Muhammad

SAW, pada keluarganya, sahabatnya, dan kita sebagai umatnya.

Makalah ini bertemakan tentang “Manusia dan Lingkungan” secara khusus

mendeskripsikan tentang hakikat manusia sebagai subjek dan objek lingkungan,

pandangan manusia terhadap lingkungan, pengaruh timbal balik antara kondisi

lingkungan alam dan lingkungan sosial budaya, masalah demografi dan pertumbuhan

penduduk di Indonesia, kuantitas dan kualitas penduduk serta problematika

pembangunan. Makalah ini disusun sebagai tugas dari mata kuliah Ilmu Sosial Budaya

Dasar sebagai pengetahuan untuk kita semua dan sebagai langkah untuk menyadari

betapa eratnya hubungan antara manusia dan lingkungan.

Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Dra. Hj. Fauzul Asni SJ, sebagai

dosen dalam mata kuliah ISBD yang telah banyak memberikan petunjuk dalam

pembuatan makalah ini, Selanjutnya kepada orang tua dan teman-teman yang telah

memberikan dukungan materil maupun moril.

Penulis menyadari bahwasanya makalah ini masih jauh dari sempurna, tetapi

mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dalam mencari ilmu dan

untuk para pembaca semua dalam menambah pengetahuan. Untuk itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna menyempurnakan

makalah ini.

Padang, November 2012

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... . i

Page 2: ISBD makalah

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A.    Latar Belakang .................................................................................................... 1

B.     Rumusan Masalah ............................................................................................... 2

C.     Tujuan Penulisan ................................................................................................. 2

D.    Fungsi Penulisan ................................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 4

A.    Hakekat manusia sebagai subjek dan objek lingkungan ..................................... 5

B.     Manusia terhadap lingkungan ............................................................................. 6

C.            Pengaruh timbal balik antara kondisi lingkungan alam dan lingkungan sosial

budaya ................................................................................................................. 7

D.           Masalah demografi dan pertumbuhan penduduk di Indonesia ........................... 10

E.            Kuantitas dan kualitas penduduk dalam hubungannya dengan kesejahteraan hidup

manusia ............................................................................................................... 13

F.             Problematika pembangunan lingkungan sosial budaya dan lingkungan alam pada

masyarakat yang beradab .................................................................................... 19

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 25

A.    Kesimpulan ......................................................................................................... 25

B.     Saran ................................................................................................................... 25

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 26

BAB I

PENDAHULUAN  A.           Latar Belakang

Kemajuan ilmu dan teknologi telah banyak membawa sisi positif bagi kelangsungan

hidup manusia. Dengan kemajuan ilmu dan teknologi, manusia dapat mengakses informasi

dengan cepat dari berbagai belahan dunia terutama mengenai keadaan alam dan lingkungan.

Akan tetapi hal ini juga membawa sisi negatif bagi kelangsungan hidup manusia. Kemajuan

ini menimbulkan banyak resiko terhadap ancaman eksistensi atau keberadaan manusia

sebagai organisme hidup. Produk-produk industry akan dibarengi dengan hasil sampingan

yang bisa merusak kualitas lingkungan hidup manusia seperti halnya pembuangan limbah

pabrik ke sungai-sungai. Inilah sebabnya maka dalam dunia modern seperti sekarang ini

Page 3: ISBD makalah

manusia harusnya menjadi semakin sadar akan masalah lingkungan hidup mereka. Bumi ini

adalah satu-satunya planet yang dihuni oleh manusia. Dan bumi ini tidak bertambah luas.

Sedangkan manusia yang menghuninya semakin bertambah.

Pertambahan penduduk yang begitu besar memberi tekanan pada sumber daya alam.

Apabila tidak ada hutan yang mampu meningkatkan persediaan sumber alam, maka

penduduk bumi kita menghadapi masalah besar. Karena itulah usaha melestarikan sumber

daya alam sangat penting. Di samping masalah penyediaan sumber alam yang semakin

langka, dunia juga dihadapkan pada merosotnya kualitas alam lingkungan bumi kita.

Pembangunan yang sudah berjalan pesat di banyak negara maju telah menghasilkan pula

produk sampingan berupa pencemaran dan pengotoran lingkungan. Di beberapa negara maju

pencemaran lingkungan telah mencapai titik bahaya yang mencekik kehidupan manusia itu

sendiri. Banyak usaha yang dilakukan sehubungan dengan problematika lingkungan ini.

Seminar-seminar baik bersifat nasional bahkan internasional sudah sering diadakan untuk

membahas kemerosotan kualitas lingkungan hidup manusia. Penelitian dan pendidikan serta

penerangan tentang kesadaran lingkungan telah pula berkali-kali dilakukan. Maka salah satu

usaha untuk memberikan sumbangan ke arah itulah makalah ini kemudian ditulis, yakni

menguraikan dan menggambarkan secara ringkas beberapa konsepsi tentang manusia dan

lingkungan.

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulisan dapat dirumuskan sebagai berikut :

1.      Apa hakekat manusia sebagai subyek lingkungan dan obyek lingkungan?

2.      Bagaimanakah pandangan manusia terhadap lingkungan ?

3.      Apa pengaruh timbal-balik antara kondisi lingkungan alam dan lingkungan sosial budaya ?

4.      Apa yang dimaksud dengan demografi di Indonesia dan apa saja permasalahan demografi di

Indonesia ?

5.      Bagaimana pertumbuhan penduduk di Indonesia dan apa permasalahan pertumbuhan

penduduk di Indonesia ?

6.      Apa hubungan kuantitas dan kualitas penduduk dengan kesejahteraan hidup manusia?

7.      Apa problematika pembangunan lingkungan sosial budaya dan lingkungan alam pada

masyarakat beradab?

8.      Apa saja upaya masyarakat yang beradab untuk mengatasi masalah pembangunan

lingkungan tersebut ?

C.    Tujuan

Page 4: ISBD makalah

Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mendeskripsikan

tentang :

  Hakekat Manusia sebagai subyek dan obyek lingkungan.

  Pandangan manusia terhadap lingkungan.

  Pengaruh timbal balik antara kondisi lingkungan alam dan lingkungan sosial budaya.

  Masalah demografi dan pertumbuhan penduduk di indonesia.

  Kuantitas dan kualitas penduduk dalam hubungannya dengan kesejahteraan hidup manusia.

  Problematika pembangunan lingkungan sosial budaya dan lingkungan alam pada masyarakat

yang beradab.

Serta penulisan makalah ini bertujuan untuk melengkapi tugas mata kuliah “Ilmu

Sosial Budaya Dasar”.

D.  Fungsi

Makalah ini berfungsi sebagai bukti hasil kerja kelompok kami dan sebagai bahan

presentase dalam diskusi kelompok pada proses pembelajaran mata kuliah “Ilmu Sosial

Budaya Dasar”.

 

BAB IIPEMBAHASAN

Pengantar

Hubungan antara individu dengan lingkungannya merupakan hubungan yang saling

timbal balik, yaitu lingkungan dapat mempengaruhi individu dan sebaliknya individu juga

dapat mempengaruhi lingkungan.

Selanjutnya untuk mengetahui lebih dalam pembahasan mengenai Manusia dan

lingkungan, berikut kami jelaskan agar dapat kita ketahui dan pahami bersama.

           Pengertian Manusia

Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya

yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan,

mati, dan seterusnya serta berinteraksi dengan alam dan lingkungan baik itu secara positif

maupun negatif.

           Pengertian Lingkungan

Lingkungan adalah suatu media dimana makhluk hidup tinggal, mencari

penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara

timbal-balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang

memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil.

Page 5: ISBD makalah

Menurut Undang-Undang No 4 Tahun 1982, lingkungan hidup merupakan kesatuan

ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya

manusia dan perilakunya yang memengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan

manusia serta makhluk hidup lainnya. Berdasarkan pengertian tersebut, lingkungan hidup

tersusun dari berbagai unsur yang saling berhubungan satu sama lain, yaitu unsur biotik,

abiotik, dan sosial budaya.

1.      Unsur Biotik

Unsur biotik adalah unsur-unsur makhluk hidup atau benda yang dapat menunjukkan

ciri-ciri kehidupan, seperti bernapas, memerlukan makanan, tumbuh, dan berkembang biak.

Unsur biotik terdiri atas manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Secara umum, unsur biotik

meliputi produsen, konsumen, dan pengurai.

a.       Produsen, yaitu organisme yang dapat membuat makanan sendiri dari bahan anorganik

sederhana. Produsen pada umumnya adalah tumbuhan hijau yang dapat membentuk bahan

makanan (zat organik) melalui fotosintesis.

b.      Konsumen, yaitu organisme yang tidak mampu membuat makanan sendiri. Konsumen terdiri

atas hewan dan manusia. Konsumen memperoleh makanan dari organisme lain, baik hewan

maupun tumbuhan.

c.       Pengurai atau perombak (dekomposer), yaitu organisme yang mampu menguraikan bahan

organik yang berasal dari organisme mati. Pengurai menyerap sebagian hasil penguraian

tersebut dan melepas bahan-bahan yang sederhana yang dapat dipakai oleh produsen.

Pengurai terdiri atas bakteri dan jamur.

2.      Unsur Abiotik

Unsur abiotik adalah unsur-unsur alam berupa benda mati yang dapat mendukung

kehidupan makhluk hidup. Termasuk unsur abiotik adalah tanah, air, cuaca, angin, sinar

matahari, dan berbagai bentuk bentang lahan.

3.      Unsur Sosial Budaya

Unsur sosial budaya merupakan bentuk penggabungan antara cipta, rasa, dan karsa

manusia yang disesuaikan atau dipengaruhi oleh kondisi lingkungan alam setempat.

Termasuk unsur sosial budaya adalah adat istiadat serta berbagai hasil penemuan manusia

dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

A.       Hakekat Manusia Sebagai Subyek dan Obyek Lingkungan

Hakekat manusia sebagai subjek lingkungan adalah makhluk yang berperan untuk

mengelola dan merawat lingkungan. Makhluk yang memiliki tenaga yang dapat

menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Individu yang memiliki

Page 6: ISBD makalah

sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial. Individu yang

mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya

dan mampu menentukan nasibnya. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya

dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia

lebih baik untuk ditempati.

Hakekat manusia sebagai objek lingkungan adalah makhluk yang dalam proses

menjadi berkembang dan terus berkembang yang tidak akan pernah selesai (tuntas) selama

hidupnya. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan

baik dan jahat. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan terutama lingkungan sosial,

bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusiaannya tanpa hidup di

dalam lingkungan sosial.

B.       Manusia Terhadap Lingkungan

Makhluk hidup tidak dapat dipisahkan dari lingkungannya. Lingkungan bersifat

mendukung atau menyokong kehidupan makhluk hidup, namun perlu diingat bahwa tidak

semua lingkungan di muka bumi ini memiliki keadaan yang ideal untuk kehidupan makhluk

hidup. Dalam hal ini, makhluk hidup yang bersangkutan harus dapat beradaptasi atau

menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungannya. Khusus bagi manusia, adaptasi yang

dilakukan terhadap lingkungannya akan menghasilkan berbagai bentuk hasil interaksi yang

disebut dengan budaya. Budaya-budaya tersebut, antara lain, berupa bentuk rumah, model

pakaian, pola mata pencaharian, dan pola kehidupan hariannya.

Dengan kemampuan yang dimilikinya, manusia tidak hanya dapat menyesuaikan diri.

Manusia juga dapat memanfaatkan potensi lingkungan untuk lebih mengembangkan kualitas

kehidupannya. Bagi manusia, selain sebagai tempat tinggalnya, lingkungan hidup juga dapat

dimanfaatkan sebagai :

1.      Media penghasil bahan kebutuhan pokok (sandang, pangan, dan papan)

2.      Wahana bersosialisasi dan berinteraksi dengan makhluk hidup atau manusia lainnya

3.      Sumber energy

4.      Sumber bahan mineral yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kelangsungan hidup

manusia

5.      Media ekosistem dan pelestarian flora dan fauna serta sumber alam lain yang dapat

dilindungi untuk dilestarikan.

C.       Pengaruh Timbal Balik Antara Kondisi Lingkungan Alam Dan Lingkungan Sosial

Budaya

Page 7: ISBD makalah

Lingkungan Alam

Lingkungan alam yaitu meliputi keadaan tanah, iklim, musim, dan sebagainya.

Perbedaan lingkungan alam dimana individu berada akan memberikan perbedaan pengaruh

terhadap perkembangan individu, misalnya daerah pantai pegunungan ataupun pedalaman

akan memberikan pengaruh berbeda kepada individu yang tinggal disana, begitu pula dengan

daerah dua musim, atau empat musim akan memberikan pengaruh berbeda pula pada

individu yang tinggal disana.

Menurut para ahli, bumi yang kita huni sudah tidak senyaman dahulu. Suhu di

permukaan bumi semakin meningkat. Akibatnya permukaan air laut naik karena melelehnya

es di bagian kutub bumi. Hutan sebagai penyangga air diganti dengan hutan beton.

Akibatnya, banjir melanda di berbagai daerah tidak hanya di kota besar saja tapi sudah

merembet ke kota-kota kecil. Keadaan tersebut hanyalah sebagian kecil dari kondisi

lingkungan saat ini. Sebenarnya banyak yang terjadi pada lingkungan di sekitar kita. Kondisi

lingkungan sekarang ini harus benar-benar diperhatikan karena semakin parah tingkat

kerusakannya.

Dalam memanfaatkan alam, manusia terkadang tidak memerhatikan dampak yang

akan ditimbulkan. Beberapa bentuk kerusakan lingkungan yang dipengaruhi oleh aktivitas

manusia, antara lain, meliputi hal-hal berikut ini :

a.         Pencemaran Lingkungan

Pencemaran disebut juga dengan polusi, terjadi karena masuknya bahan-bahan

pencemar (polutan) yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Bahan-bahan

pencemar tersebut pada umumnya merupakan efek samping dari aktivitas manusia dalam

pembangunan. Berdasarkan jenisnya, pencemaran dapat dibagi menjadi empat :

1.                   Pencemaran udara

Disebabkan oleh asap sisa hasil pembakaran, khususnya bahan bakar fosil (minyak

dan batu bara) yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor, mesin-mesin pabrik, dan mesin-

mesin pesawat terbang atau roket. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran udara, antara

lain, berkurangnya kadar oksigen (O2) di udara, menipisnya lapisan ozon (O3), dan bila

bersenyawa dengan air hujan akan menimbulkan hujan asam yang dapat merusak dan

mencemari air, tanah, atau tumbuhan.

2.                   Pencemaran tanah

Disebabkan karena sampah plastik ataupun sampah anorganik lain yang tidak dapat

diuraikan di dalam tanah. Pencemaran tanah juga dapat disebabkan oleh penggunaan pupuk

atau obat-obatan kimia yang digunakan secara berlebihan dalam pertanian, sehingga tanah

Page 8: ISBD makalah

kelebihan zat-zat tertentu yang justru dapat menjadi racun bagi tanaman. Dampaknya adalah

semakin berkurangnya tingkat kesuburan tanah sehingga lambat laun tanah tersebut akan

menjadi tanah kritis yang tidak dapat diolah atau dimanfaatkan.

3.                   Pencemaran air

Terjadi karena masuknya zat-zat polutan yang tidak dapat diuraikan dalam air, seperti

deterjen, pestisida, minyak, dan berbagai bahan kimia lainnya, selain itu, tersumbatnya aliran

sungai oleh tumpukan sampah juga dapat menimbulkan polusi atau pencemaran. Dampak

yang ditimbulkan dari pencemaran air adalah rusaknya ekosistem perairan, seperti sungai,

danau atau waduk, tercemarnya air tanah, air permukaan, dan air laut.

4.                   Pencemaran suara

Tingkat kebisingan yang sangat mengganggu kehidupan manusia. Pencemaran suara

dapat ditimbulkan dari suara kendaraan bermotor, mesin kereta api, mesin jet pesawat, mesin-

mesin pabrik, dan instrumen musik. Dampak pencemaran suara menimbulkan efek psikologis

dan kesehatan bagi manusia, antara lain, meningkatkan detak jantung, penurunan

pendengaran karena kebisingan (noise induced hearing damaged), susah tidur, meningkatkan

tekanan darah, dan dapat menimbulkan stres.

b.    Degradasi Lahan

Degradasi lahan adalah proses berkurangnya daya dukung lahan terhadap kehidupan.

Degradasi lahan merupakan bentuk kerusakan lingkungan akibat pemanfaatan lingkungan

oleh manusia yang tidak memerhatikan keseimbangan lingkungan. Bentuk degradasi lahan :

1.    Lahan kritis dapat terjadi karena praktik ladang berpindah ataupun karena eksploitasi

penambangan yang besar-besaran.

2.    Rusaknya ekosistem laut terjadi karena bentuk eksploitasi hasil-hasil laut secara besar-

besaran, misalnya menangkap ikan dengan menggunakan jala pukat, penggunaan bom, atau

menggunakan racun untuk menangkap ikan atau terumbu karang. Rusaknya terumbu karang

berarti rusaknya habitat ikan, sehingga kekayaan ikan dan hewan laut lain di suatu daerah

dapat berkurang.

3.    Kerusakan hutan pada umumnya terjadi karena ulah manusia, antara lain, karena penebangan

pohon secara besar-besaran, kebakaran hutan, dan praktik peladangan berpindah. Kerugian

yang ditimbulkan dari kerusakan hutan, misalnya punahnya habitat hewan dan tumbuhan,

keringnya mata air, serta dapat menimbulkan bahaya banjir dan tanah longsor.

Lingkungan Sosial Budaya

Page 9: ISBD makalah

Lingkungan sosial yaitu merupakan lingkungan masyarakat dimana terjadi interaksi

antara individu yang satu dengan yang lainnya. Kondisi masyarakat ini akan memberikan

pengaruh terhadap perkembangan individu.

Lingkungan sosial dapat dibedakan :

1.      Lingkungan sosial primer

Lingkungan sosial primer adalah lingkungan sosial dimana terdapat hubungan yang erat

antara anggota yang satu dengan anggota yang lain, antar anggota saling mengenal dengan

baik, dan memiliki hubungan yang erat. Sehingga pengaruh lingkungan sosial primer ini akan

lebih kuat.

2.      Lingkungan sosial sekunder

Lingkungan sosial sekunder adalah lingkungan sosial dimana hubungan antara anggota yang

satu dengan anggota yang lain agak longgar. Pada umumnya antar anggota kurang atau tidak

saling kenal dengan baik. Karena itu pengaruh lingkungan sosial sekunder ini tidak kuat.

Pengaruh Timbal-balik Antara Kondisi Lingkungan Alam dan Lingkungan Sosial

Budaya.

Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa lingkungan alam sangat berpengaruh

sekali terhadap lingkungan sosial budaya, yang mana lingkungan tempat kita tinggal akan

membentuk watak serta budaya kita begitu juga sebaliknya kebudayaan pada suatu tempat

juga akan berpengaruh kepada lingkungan alam. Misalnya: orang yang tinggal di tepi laut

memiliki sifat yang keras dan suara yang keras, karena dipengaruhi oleh keadaan laut yang

bising. Contoh lain, manusia yang hidup di daerah dingin seperti di kutub harus mengenakan

pakaian yang tebal agar dapat bertahan di hawa dingin; hewan onta mempunyai kemampuan

tidak minum selama berhari-hari, hal ini disesuaikan dengan kondisi lingkungan hidup onta,

yaitu di padang pasir yang sulit menemukan air; beberapa jenis tumbuhan menggugurkan

daunnya saat musim kemarau agar dapat mengurangi penguapan, sehingga pohon tersebut

tidak mati karena kekurangan air. Hal-hal tersebut merupakan bentuk adaptasi makhluk hidup

terhadap kondisi lingkungan yang beragam di muka bumi.

D. Masalah Demografi Dan Pertumbuhan Penduduk Di Indonesia

Demografi di Indonesia dan Permasalahannya

Demografi berasal dari bahasa Yunani yaitu demos artinya rakyat, dan grafein artinya

menulis. Demografi artinya tulisan tentang rakyat/penduduk (ilmu kependudukan). Jadi

demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistik dan mathematik tentang besar

Page 10: ISBD makalah

komposisi dan distribusi penduduk dan perubahan-perubahannya sepanjang masa melalui

kelahiran (fertalitas), kematian (mortalitas), perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.

Aneka persoalan demografi di Indonesia adalah Tingginya jumlah penduduk,

pengangguran, penyebaran penduduk yang tidak merata dan lainnya.

Masalah demografi di Indonesia, terpusatnya jumlah penduduk Indonesia di Pulau

Jawa yang luasnya hanya 6,9 persen dari luas keseluruhan daratan negara Indonesia dengan

penduduk lebih dari 107 juta jiwa tinggal di daerah dengan luas sebesar New York. Dalam

waktu yang relatif singkat ini, populasi masyarakat Indonesia telah berlipat dua kali lebih

banyak yakni dari 97,02 juta jiwa hasil pada Sensus 1961, menjadi 201,242 juta jiwa pada

Sensus 2000.

Selain masalah terpusatnya jumlah penduduk Indonesia di Pulau Jawa, persoalan

pengangguran memang menjadi problem yang belum tuntas hingga sekarang. Berdasarkan

data Sensus Ketenagakerjaan Nasional (Sakemas) 2008, angka pengangguran mencapai 9,43

juta jiwa atau 8,46 persen. Ironisnya setiap tahun terjadi pertumbuhan angkatan kerja, yaitu

ada 2,5 juta angkatan kerja baru dari lulusan sekolah dan perguruan tinggi.

Penyebaran penduduk yang tidak merata juga menjadi masalah. Di satu sisi, Pulau

Jawa mengalami kepadatan yang luar biasa, sedangkan di sisi lainnya banyak pulau yang

penduduknya relatif jarang. Jika dihitung kepadatan Pulau Jawa pada Sensus Penduduk 2000

sudah sangat padat. Kepadatan di pulau Jawa telah mencapai 870 jiwa per km persegi

sedangkan di luar Pulau lawa kepadatannya baru mencapai 47 jiwa per km persegi. Pada

Sensus 1961 hingga 2000, penduduk Jawa mengalami penurunan dari 64,9 persen menjadi

59,3 persen. Namun penurunan ini tidaklah terlalu banyak dalam rangka mendukung

pemerataan pembangunan.

Pertumbuhan Penduduk di Indonesia dan Permasalahannya

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat

dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per

waktu unit" untuk pengukuran.

Pertumbuhan penduduk di suatu daerah/negara disebabkan oleh faktor-faktor :

1.      Angka kelahiran ( Natalitas)

2.      Angka kematian (Mortalitas)

3.      Migrasi masuk (imigrasi) yaitu masuknya penduduk ke suatu daerah tempat tujuan (area of

destination)

Page 11: ISBD makalah

4.      Migrasi keluar (emigrasi) yaitu perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal (area of

origin)

Permasalahan pertumbuhan penduduk di Indonesia adalah rata-rata laju pertumbuhan

penduduk di Indonesia masih cukup tinggi. Indonesia harus mengerem laju pertumbuhan

penduduk. Saat ini laju pertumbuhan penduduk Indonesia yakni 2,6 juta jiwa per tahun. Jika

ini tidak diatasi, maka 10 tahun lagi Indonesia akan mengalami ledakan penduduk.

Jika laju pertumbuhan penduduk meledak maka akan banyak memakan biaya triliunan

rupiah untuk biaya pendidikan dan pelayanan kesehatan. Sehingga target untuk meningkatkan

pendidikan, kesehatan ibu dan anak, pengurangan angka kemiskinan, dan peningkatan

pendapatan per kapitan sulit direalisasikan.

Dari sisi kebutuhan pangan, setiap kenaikan jumlah penduduk akan menaikkan pula

ketersediaan pangan. Begitu juga energi, pertumbuhan penduduk akan menyedot energi

besar, sementara ketersediaan energi makin menipis. Tak terkecuali masalah papan atau

perumahan yang harus disediakan dalam jumlah besar. Masalah ini tentunya akan berujung

pada naiknya tingkat pengangguran, kemiskinan, angka kriminalitas, dll.

Sebenarnya banyak sebab sehingga masalah ini bisa kian membesar.

Faktor utama dari pertumbuhan penduduk yang tinggi adalah karena tidak ada komitmen

pemerintah untuk membatasi pertumbuhan penduduk. Program Keluarga Berencana (KB)

yang pada periode 1970 sampai akhir 1990-an berhasil mengerem pertumbuhan penduduk,

tidak dilanjutkan. Pemerintah kurang begitu peduli pada pertumbuhan penduduk.

   Sekarang generasi baru yang tidak mengenal program KB, tak sedikit yang memiliki

empat atau lima anak. Bahkan, ada yang mengkampanyekan secara terselubung agar

memiliki anak banyak, terkait dengan pepatah jaman dahulu bahwa ”banyak anak banyak

rejeki” yang tentunya sudah tidak sesuai dengan saat sekarang ini. Tak heran kalau kondisi

saat ini dalam beberapa kasus kembali ke tahun 1960-an, yakni memiliki anak di atas lima

orang. Kurangnya sosialisasi dari pemerintah dan lembaga terkait dan minimnya penyuluhan

adalah penyebab masalah ini terus berlanjut dan kian tidak terkendali.

Sebenarnya banyak cara untuk mengatasi masalah ini. seperti transmigrasi, kembali

menggalakkan program Keluarga Berencana (KB), meningkatkan standar pendidikan bangsa,

serta melakukan pengawasan-pengawasan terkait masalah ini. Pemerintah harus tanggap

terhadap masalah ini. Masalah kependudukan tak boleh diremehkan. Pertumbuhan penduduk

penting, tetapi dibatasi. Kita perlu sadar bahwa daya dukung sumber daya alam terbatas,

sehingga jika jumlah penduduk tidak terkendali akan menjadi problem besar di masa depan.

Page 12: ISBD makalah

Prinsipnya. Pertumbuhan harus dibatasi, dan setiap lapisan masyarakat harus bekerja sama

untuk mengatasi masalah ini. Karena dengan pertumbuhan yang terkendali akan

mempermudah pemerintah mewujudkan masyarakat yang berkualitas dan sejahtera.

E. Hubungan Kuantitas Dan Kualitas Penduduk Dengan Kesejahteraan Hidup

Manusia.

1.      Kuantitas Penduduk

Masalah kependudukan Indonesia dalam hal kuantitas adalah masalah kependudukan dalam

hal jumlah.

A.        Jumlah Penduduk

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang besar (mencapai

201,242 juta berdasarkan sensus penduduk tahun 2000). Sebenarnya, jumlah penduduk yang

besar merupakan salah satu modal dasar pembangunan. Akan tetapi, hal tersebut dapat terjadi

jika sumber daya manusia yang ada merupakan sumber daya manusia yang berkualitas;

namun jika sumber daya manusia yang berkualitas tersebut jumlahnya terbatas, maka

banyaknya jumlah penduduk merupakan kendala dalam melaksanakan pembangunan. Hal ini

dikarenakan tingginya tingkat ketergantungan dari manusia yang tidak produktif terhadap

manusia yang produktif. Saat ini, besarnya jumlah penduduk Indonesia menempati urutan

pertama di antara negara-negara ASEAN, menempati urutan ke tiga di Benua Asia setelah

RRC dan India, serta menempati urutan ke empat dunia setelah RRC, India, dan Amerika

Serikat.

1)        Dampak

a.         Meningkatnya kebutuhan akan berbagai fasilitas sosial

b.         Meningkatnya persaingan dalam dunia kerja sehingga mempersempit lapangan dan peluang

kerja

c.         Meningkatnya angka pengangguran (bagi mereka yang tidak mampu bersaing)

d.        Meningkatnya angka kriminalitas

2)        Upaya Penanggulangan

a.         Mencanangkan program Keluarga Berencana (KB) sebagai gerakan nasional, dengan cara

memperkenalkan tujuan-tujuan program KB melalui jalur pendidikan, mengenalkan alat-alat

kontrasepsi kepada pasangan usia subur, dan menepis anggapan yang salah tentang anak.

b.         Menetapkan Undang-Undang Perkawinan yang di dalamnya mengatur serta menetapkan

tentang batas usia nikah.

Page 13: ISBD makalah

c.         Membatasi pemberian tunjangan anak bagi PNS/ABRI hanya sampai anak kedua.

B.        Pertumbuhan Penduduk

Indonesia mengalami laju pertumbuhan penduduk. Juni 2008 tercatat penduduk Indonesia

berjumlah 237,5 juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk di kisaran 1,2 atau 1,3%. Oleh

karena itu, sangat penting bagi Indonesia untuk membenahi fasilitas publiknya. Diperkirakan

penduduk Indonesia akan berjumlah 337 juta jiwa di tahun 2050. Laju pertumbuhan

penduduk seperti ini diperkirakan akan menyebabkan daya dukung lingkungan tidak

seimbang.

1)        Dampak

Permasalahan kependudukan yang ditimbulkan dari pertumbuhan penduduk memiliki

kesamaan dengan permasalahan yang ditimbulkan dari banyaknya jumlah penduduk.

2)        Upaya Penanggulangan

a.         Meningkatkan pelayanan kesehatan dan kemudahan dalam mewujudkan Keluarga

Berencana.

b.         Mempermudah dan meningkatkan pelayanan dalam bidang pendidikan, sehingga keinginan

untuk segera menikah dapat dihambat.

c.         Meningkatkan wajib belajar pendidikan dasar bagi masyarakat.

C.        Persebaran/kepadatan Penduduk

Persebaran penduduk erat kaitannya dengan tingkat hunian atau kepadatan penduduk

Indonesia yang tidak merata. Sekitar 60% penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa yang

hanya memiliki luas ± 6,9% dari luas wilayah daratan Indonesia. Secara umum, tingkat

kepadatan penduduk atau population density dapat diartikan sebagai perbandingan banyaknya

jumlah penduduk dengan luas daerah atau wilayah yang ditempati berdasarkan satuan luas

tertentu. Informasi kepadatan penduduk tiap daerah perlu diketahui untuk mengetahui ada

tidaknya gejala kelebihan penduduk (overpopulation), untuk mengetahui pusat-pusat

aglomerasi penduduk, serta untuk mengetahui penyebaran dan pusat-pusat kegiatan ekonomi

maupun budaya. Informasi-informasi tersebut pada akhirnya akan digunakan sebagai dasar

perencanaan pembangunan di tiap-tiap daerah.

1)        Dampak

a.         Munculnya kawasan-kawasan kumuh kota dengan rumah-rumah yang tidak layak huni.

b.         Sulitnya persaingan di dunia kerja, sehingga menyebabkan merebaknya sektor-sektor

informal, seperti pedagang kaki lima, pengamen, dan sebagainya yang terkadang

keberadaannya dapat mengganggu ketertiban.

Page 14: ISBD makalah

c.         Turunnya kualitas lingkungan.

d.        Terganggunya stabilitas keamanan.

2)        Upaya Penanggulangan

a.         Melaksanakan program transmigrasi.

b.         Melaksanakan program pemerataan pembangunan dengan cara mendistribusikan perusahaan

atau industri di pinggir kota (dekat kawasan pedesaan) di pulau-pulau selain Pulau Jawa.

c.         Melengkapi sarana dan prasarana sosial masyarakat hingga ke pelosok desa, sehingga

pelayanan kebutuhan sosial ekonomi masyarakat desa dapat dipenuhi sendiri dan dapat

mencegah atau mengurangi arus urbanisasi.

2.    Kualitas Penduduk

Masalah kependudukan Indonesia dalam hal kualitas adalah masalah kependudukan

dalam hal mutu kehidupan dan kemampuan sumber daya manusianya.

a.       Masalah Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu indikator kualitas penduduk. Semakin tinggi tingkat

pendidikan yang dicapai, maka semakin tinggi pula kualitas sumber daya manusia yang

dimiliki. Secara umum, tingkat pendidikan penduduk Indonesia masih tergolong relatif

rendah. Akan tetapi, tingkat pendidikan masyarakat tersebut senantiasa diupayakan untuk

selalu ditingkatkan dari tahun ke tahun.

1)      Dampak

Rendahnya tingkat pendidikan penduduk akan berdampak pada kemampuan penduduk

tersebut dalam memahami dan menghadapi kemajuan zaman, ilmu pengetahuan, dan

teknologi. Penduduk yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah memahami dan beradaptasi

dalam menghadapi perkembangan zaman, sehingga mereka akan lebih produktif dan inovatif.

2)      Upaya Penanggulangan

a.       Menggalakkan program wajib belajar 9 tahun.

b.      Mendorong kesadaran masyarakat yang mampu atau badan-badan usaha untuk menjadi

orang tua asuh bagi anak-anak kurang mampu.

c.       Menyediakan beasiswa bagi siswa berprestasi, khususnya bagi siswa berprestasi yang kurang

mampu.

d.      Membuka jalur-jalur pendidikan alternatif atau nonformal (seperti kursus-kursus

keterampilan) sehingga dapat memperkaya kemampuan atau kualitas seseorang.

e.       Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana belajar mengajar hingga ke

pelosok daerah.

Page 15: ISBD makalah

f.       Pengembangan sistem pendidikan nasional saat ini telah dipertegas dalam Undang-Undang

No 2 Tahun 1989, sehingga diharapkan mampu mempertegas arah pembangunan yang

dilakukan pemerintah dalam upaya mencerdaskan bangsa.

b.      Masalah Kesehatan

1)      Angka kematian bayi

Angka kematian bayi di Indonesia masih relatif tinggi, meskipun terus menurun dari tahun ke

tahun. Pada tahun 1971, angka kematian bayi mencapai 218 tiap 1.000 kelahiran, akan tetapi

pada tahun 1990, angka kematian bayi telah menurun menjadi 8 tiap 1.000 kelahiran.

Menurunnya angka kematian bayi ini didukung oleh meningkatnya derajat kesehatan dan gizi

ibu. Kondisi ini juga berpengaruh terhadap angka kematian ibu melahirkan yang cenderung

menurun dari tahun ke tahun.

2)      Tingkat ketercukupan gizi masyarakat

Tingkat ketercukupan gizi masyarakat juga mulai meningkat. Saat ini, pemerintah melalui

Departemen Kesehatan menetapkan standar ketercukupan gizi, yaitu 2.400 kalori/hari/kepala

keluarga. Artinya, suatu keluarga dikatakan sejahtera jika mampu memenuhi angka

ketercukupan kalori tersebut.

3)      Angka harapan hidup

Angka harapan hidup adalah perkiraan rata-rata umur yang dapat dicapai penduduk suatu

negara. Angka ini di Indonesia cenderung mengalami peningkatan, dari 45 tahun pada tahun

1971 menjadi 65 tahun pada tahun 2000.

         Dampak Masalah Kesehatan

Rendahnya tingkat kesehatan masyarakat akan memunculkan serangkaian dampak yang

berhubungan dengan kualitas sumber daya manusia. Generasi yang tidak ketercukupan gizi

tentu akan memiliki kondisi fisik dan psikis yang kurang bila dibandingkan dengan generasi

yang terpenuhi gizinya. Kondisi ini tentu sangat berpengaruh pada pola pikir, ketahanan

belajar, dan kreatifitasnya.

         Upaya Penanggulangan

a.       Menjalin kerja sama dengan badan kesehatan dunia (WHO) dalam mengadakan program

kesehatan, misalnya pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional, standarisasi obat dan makanan,

serta peningkatan gizi masyarakat.

b.      Melaksanakan program peningkatan kualitas lingkungan, baik dengan kemampuan sendiri

ataupun melalui kerja sama dengan luar negeri (misalnya dengan menjalin kerja sama dengan

badan pembangunan dunia/UNDP). Salah satu contoh program peningkatan kualitas

Page 16: ISBD makalah

lingkungan yang telah dan masih dilakukan adalah Kampoong Improvement Programme

(KIP).

c.       Menggiatkan program pemerataan kesehatan dengan cara melengkapi sarana dan prasarana

kesehatan yang meliputi tenaga medis, obat-obatan, dan alat-alat penunjang medis lainnya

hingga ke pelosok desa.

d.      Menghimbau penggunaan dan penyediaan obat-obat generik bermutu sehingga dapat

terjangkau oleh masyarakat.

e.       Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat, misalnya melalui program asuransi

kesehatan keluarga miskin (Askeskin) untuk keluarga miskin (prasejahtera).

c.       Rendahnya Pendapatan Perkapita

Pendapatan perkapita adalah banyaknya pendapatan kotor nasional dalam satu tahun dibagi

jumlah penduduk. Pendapatan perkapita mencerminkan tingkat kemakmuran suatu negara.

1)      Dampak

Rendahnya pendapatan perkapita akan berdampak pada kelangsungan pelaksanaan

pembangunan suatu negara. Beberapa rencana pembangunan akan sulit diwujudkan karena

pemerintah tidak memiliki anggaran yang cukup untuk membiayai pelaksanaan

pembangunan. Akibatnya keadaan negara menjadi statis, tidak berkembang karena tidak

mengalami kemajuan.

2)      Upaya Penanggulangan

a.       Subsidi keluarga miskin melalui berbagai program sosial.

b.      Memberi keringanan biaya pendidikan dan kesehatan untuk masyarakat kurang mampu.

c.       Meningkatkan standar upah buruh atau upah minimum kota.

d.      Memberikan modal atau pinjaman lunak dan pelatihan kepada para pengusaha mikro dan

pengusaha kecil agar dapat bertahan atau dapat lebih berkembang.

e.       Melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana sosial, misalnya penyediaan air bersih,

WC umum, perbaikan lingkungan, ataupun sarana sanitasi lainnya.

F. Problematika Pembangunan Lingkungan Sosial Budaya dan Lingkungan Alam

Pada Masyarakat yang Beradab

David L.Sill menyatakan bahwa problema lingkungan itu ada 5 :

1.      Prejude (purbasangka)

2.      Peace (perdamaian)

3.      Population (penduduk)

Page 17: ISBD makalah

4.      Poverty (kemiskinan)

5.      Pollution (pencemaran)

Persoalan purbasangka sering membuat lingkungan tidak aman dan nyaman karena

dapat menimbulkan sikap iri, kecemburuan sosial, memperlemah solidaritas, dan tentu

menimbulkan pikiran negative yang dapat mendorong perilaku destruktif. Sikap prejude ini

akan mendorong pula tindakan anarki dan dapat menimbulkan peperangan, baik antara

kelompok masyarakat maupun bangsa, sehingga hilangnya perdamaian (peace). Persoalan

sosial ini lebih diperparah tatkala daya dukung ruang dan jasa tidak sebanding dengan jumlah

dan pertumbuhan penduduk, oleh karena itu persoalan kependudukan (population) baik

dalam kuantitas, kualitas, penyebaran, dan pertumbuhannya selalu menjadi perhatian negara

kita, karena setiap penambahan jumlah penduduk membutuhkan daya dukung lingkungan,

membutuhkan kesempatan kerja dan usaha, membutuhkan peningkatan layanan pendidikan

dan kesehatan dan sebagainya. Sementara ruang tidak bertambah, bahkan lahan produksi

(khususnya pertanian) tergusur untuk kepentingan sarana lain yang dibutuhkan untuk

kepentingan penduduk itu sendiri.

Ketika daya dukung lingkungan (ruang dan jasa) tidak sepadan dengan laju

pertambahan penduduk, maka akibatnya akan menimbulkan kemiskinan. Persoalan

kemiskinan baik structural, karena kekurangan faktor sikap individu, sering merupakan siklus

(benang kusut) yang menghadirkan dan mewariskan kemiskinan berikutnya, dan jawaban

terakhir dari pertanyaan mengapa seseorang miskin karena orang itu miskin. Masyarakat

yang miskin, karena penduduknya padat yang hidup dalam ketegangan sosial akibat prejudice

warganya, diperparah dengan lingkungan yang kumuh, udara yang pengap, suara yang bising,

airnya kotor melengkapi problema sosial dan budaya. Dan kondisi seperti itu merupakan

potret kehidupan di kota-kota (pinggiran kota) besar di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa.

MIT Project Team yang menyatakan problema lingkungan sosial tersendiri dari: 1)

penduduk; 2) produksi pertanian; 3) sumber-sumber alam; 4) produksi industry; 5) polusi.

Ada beberapa teori yang berbeda untuk memulai dari mana menyelesaikan problema sosial

tersebut, teori-teori tersebut :

1.      Teori Modernisasi

Menganggap kualitas hidup manusia ditentukan karakter mental psikologis dan sosial

budayanya sendiri.

2.      Teori Human Capital (pengembangan SDM)

Memandang bahwa lingkungan sosial tergantung penguasaan iptek warga masyarakat di

samping mental, psikologis, dan sosial budaya.

Page 18: ISBD makalah

3.      Teori Dependency (ketergantungan)

Mengatakan bahwa keterbelakangan disebabkan eksploitasi pihak luar, oleh karena itu

lingkungan sosial harus dilakukan atas dasar kemampuan sendiri.

4.      Teori Determinisme Geografi

Memandang bahwa kondisi lingkungan geografis menetukan corak dan kualitas hidup

masyarakat.

Problematika yang timbul :

1.      Masalah erosi dan banjir

Erosi merupakan gejala alamiah dan sering kali disebut sebagai erosi geologi. Peristiwa ini

terjadi secara perlahan terutama terjadi pada batuan media air di sungai yang menikis dasar

dan tepi sungai.

2.      Pencemaran lingkungan

a.       Pencemaran tanah

Sampah-sampah industri pertanian yang menggunakan pupuk buatan dapat menyebabkan

pencemaran tanah.

b.      Pencemaran air

Bahan-bahan pencemar dapat tercampur dengan air dalam banyak cara, secara langsung dan

tidak langsung. Misalkan melalui pembuangan limbah pabrik, terkena pestisida, herbisida,

dan insektisida yang digunakan manusia dalam pertanian dan sebagainya.

c.       Pencemaran udara

Terjadi saat komponen udara berada dalam jumlah diatas ambang normal dan membahayakan

lingkungan, hal tersebut bisa diperoleh dari beragam aktivitas manusia baik sehari-hari

ataupun dalam produksi dan penggunaan kendaraan bermotor.

d.      Pencemaran suara

Kebisingan yang terjadi di kota-kota besar sebagian akibat dari berbagai jenis suara yang

dikeluarkan mesin-mesin atau kendaraan-kendaraan yang jumlahnya semakin meningkat

secara tidak terkontrol. Hal tersebut dapat berbahaya bagi manusia karena bisa

mengakibatkan ketulian, kebutaan dan depresi.

Upaya Masyarakat yang Beradab Untuk Mengatasi Masalah Pembangunan

Lingkungan

Usaha-usaha pelestarian dan pembangunan lingkungan hidup merupakan tanggung

jawab kita sebagai manusia. Dalam hal ini, usaha pelestarian lingkungan hidup tidak hanya

merupakan tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab bersama antara

pemerintah dengan masyarakat. Pada pelaksanaannya, pemerintah telah mengeluarkan

Page 19: ISBD makalah

beberapa kebijakan yang dapat digunakan sebagai payung hukum bagi aparat pemerintah dan

masyarakat dalam bertindak untuk melestarikan lingkungan hidup. Beberapa kebijakan yang

telah dikeluarkan pemerintah tersebut, antara lain meliputi hal-hal berikut ini :

1.      Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan

Lingkungan Hidup.

2.      Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 148/11/SK/4/1985 tentang Pengamanan

Bahan Beracun dan Berbahaya di Perusahaan Industri.

3.      Peraturan Pemerintah (PP) Indonesia Nomor 29 Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai

Dampak Lingkungan Hidup.

4.      Pembentukan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup pada tahun 1991.

Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa

harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program

pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan berwawasan

lingkungan.

Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia

secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan

lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan

berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Di

dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu:

1.      Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup.

2.      Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi

kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.

Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut:

1.      Menjamin pemerataan dan keadilan.

2.      Menghargai keanekaragaman hayati.

3.      Menggunakan pendekatan integratif.

4.      Menggunakan pandangan jangka panjang.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan masyarakat berkaitan dengan pelestarian lingkungan

hidup antara lain:

a.       Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)

Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam

pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk

daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering

atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan.

Page 20: ISBD makalah

b.      Pelestarian udara

Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain:

1.      Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita.

Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu

memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan menyebabkan jutaan

tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, di samping itu

tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.

2.      Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran

Pembakaran hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan

cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan kawasan

industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan

menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada

cerobong asap pabrik.

3.      Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon

di atmosfer.

c.       Pelestarian hutan

Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:

1.      Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.

2.      Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.

3.      Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.

4.      Menerapkan sistem tebang-tanam dalam kegiatan penebangan hutan.

5.      Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan

hutan.

d.      Pelestarian laut dan pantai

Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial. Kerusakan biota laut

dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan pasir pantai, karang di laut,

pengrusakan hutan bakau, merupakan kegatan-kegiatan manusia yang mengancam

kelestarian laut dan pantai. Terjadinya abrasi yang mengancam kelestarian pantai disebabkan

telah hilangnya hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan pelindung alami terhadap

gempuran ombak.

e.       Pelestarian flora dan fauna

Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya

adalah:

1.      Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.

Page 21: ISBD makalah

2.      Melarang kegiatan perburuan liar.

3.      Menggalakkan kegiatan penghijauan.

BAB IIIPENUTUP

A.                Kesimpulan

Manusia tidak dapat dipisahkan dari lingkungannya. Lingkungan bersifat mendukung

atau menyokong kehidupan manusia. Dengan kemampuan yang dimilikinya, manusia tidak

hanya dapat menyesuaikan diri. Manusia juga dapat memanfaatkan potensi lingkungan untuk

lebih mengembangkan kualitas kehidupannya. Manusia mengembangkan ilmu pengetahuan

yang dimilikinya sehingga tercipta teknologi yang memudahkan kehidupan manusia. Namun

ternyata perkembangan teknologi tesebut menimbulkan dampak negatif yang harus

diminimalisirkan agar bumi ini masih dapat diwariskan untuk anak cucu kita kelak.

Pertumbuhan penduduk merupakan bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk di

suatu daerah atau negara dalam kurun waktu tertentu. Pertumbuhan penduduk ini akan

mempengaruhi lingkungan alam maupun sosial budaya, semakin padat penduduk pada suatu

daerah semakin beragam kebudayaan yang timbul dan semakin banyak tempat tinggal yang

dibutuhkan yang akan berakibat sempitnya lapangan pekerjaan. Pertumbuhan penduduk di

Negara kita masih termasuk tinggi, jika dibandingkan dengan Negara lainnya. Untuk itu

pemerintah mencanangkan program KB (Keluarga Berencana) untuk menekan laju

pertumbuhan penduduk.

B.                 Saran

Manusia perlu mengambil kebijakan-kebijakan terhadap lingkungan sebagai usaha

untuk memperoleh efisiensi pemanfaatan sumber alam dan lingkungan. Kita sebagai manusia

wajib menyadari bahwa kita saling terkait dengan lingkungan yang mengitari kita.

Kemampuan kita untuk menyadari hal tersebut akan menentukan bagaimana

hubungan kita sebagai manusia dan lingkungan kita. Hal ini memerlukan pembiasaan diri

yang dapat membuat kita menyadari hubungan manusia dengan lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Amsyari, Fuad. 1981. Prinsip-prinsip Masalah Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Honolulu, Hawaii. 1973. Antologi Esei Ilmu-ilmu Budaya Dasar. Padang: IKIP Padang.

Munir, Rozy dan Tjiptoherijanto, Prijono. 1981. Penduduk dan Pembangunan Ekonomi.

Jakarta: Bina Aksara.

Page 22: ISBD makalah

M. Setiadi, Elly.2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group.

Salim, Emil. 1985. Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Mutiara Sumber Widya.

http://ardy07.blogspot.com/2010/10/ pertumbuhan-penduduk-dan-masalahnya. html . (di

unduh pada, 20 November 2012, jam 16.30).

http://affansani.blogspot.com/2011/01/ masalah-demografi-di-indonesia. html . (di unduh pada,

20 November 2012, jam 16.35)

http://ridhamardhatillah94.blogspot.co.id/2013/08/isbd-manusia-dan-lingkungan_1785.html