Makalah Aspek Hukum dalam Ekonomi

15
Makalah Aspek Hukum dalam Ekonomi Dosen : HANSEN RUSLIANI, S.Th.I., M.Sh.Ec Oleh : NAMA : NASRUDDIN. ASN NIM : 601131010020 PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI 1435 H/ 2014 M

Transcript of Makalah Aspek Hukum dalam Ekonomi

Page 1: Makalah Aspek Hukum dalam Ekonomi

UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI 2014/2015 | 1

Makalah

Aspek Hukum dalam Ekonomi

Dosen : HANSEN RUSLIANI, S.Th.I., M.Sh.Ec

Oleh : NAMA : NASRUDDIN. ASN

NIM : 601131010020

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI 1435 H/ 2014 M

Page 2: Makalah Aspek Hukum dalam Ekonomi

UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI 2014/2015 | 2

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa dihaturkan kehadirat Allah SWT. Atas limpahan rahmat dan

nikmatnya, saya dapat menyusun makalah Aspek Hukum dalam Ekonomi.Shalawat serta

salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW sebagai pelopor pendidikan dan ilmu

pengetahuan bagi umat manusia.

Ucapan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan motivasi serta

dukungan moral agar selalu belajar dan berusaha untuk menjadi lebih baik. Rekan-rekan

mahasiswa yang selalu memberi semangan dan dukungan. Sebagai bentuk kecintaan terhadap

bangsa dan upaya sebagai warga Negara yang baik untuk terus berupaya memajukan bangsa

dalam mengisi kemerdekaan Republik Indonesia.

Sangat disadari banyak terdapat kekungan baik dari segi penulisan, pemahanan serta

keterbatasan literature sehingga diharapkan kritik serta saran sebagai bahan evaluasi bagi

penulis dan perbaikan pada masa yang akan datang.

Harapan saya makalah ini mampu memberikan kontribusi positif bagi kemajuan pola

pikir dan berkembangan sumber daya manusiauntuk Indonesia yang lebih baik.

Tembilahan, 15Oktober 2014

Penyusun,

NASRUDDIN. ASN

NIM : 601131010020

Page 3: Makalah Aspek Hukum dalam Ekonomi

UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI 2014/2015 | 3

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 2

DAFTAR ISI......................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 4

A. Latar belakang ..................................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 4

C. Tujuan Penulisan ................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 5

A. Pengertian Hukum ............................................................................................... 5

1. Pembinaan Hukum ........................................................................................ 5

2. Pembaharuaan Hukum .................................................................................. 5

3. Pembangunan Hukum ................................................................................... 6

B. Aspek Hukum dalam Ekonomi ............................................................................ 6

1. Pengertian Ekonomi ...................................................................................... 6

2. Sistem Ekonomi ............................................................................................ 7

3. Hukum Ekonomi ........................................................................................... 9

4. Pendapat Para Ahli Tentang Kedudukan Hukum dalam Sistem Ekonomi ... 10

BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 14

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 14

B. Saran ................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 15

Page 4: Makalah Aspek Hukum dalam Ekonomi

UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI 2014/2015 | 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam sejarah, Indonesia pernah terjebak dalam memposisikan hukum dalam

konteks sebagai alat pembangunan semata, terutama pada masa Orde Baru, yang

memang orientasi kebijakan ekonomi adalah pada pertumbuhan ekonomi tinggi untuk

memancing devisa yang bercengkrama erat dengan tatanan politik. Pada hal ini, hukum

akhirnya terperangkap menjadi media untuk menekan kebijakan negara tanpa koreksi,

termasuk dalam pengaturan dibidang ekonomi yang terperangkap dalam sistem

kapitalisme yang menguntungkan pihak-pihak tertentu yang dekat dengan kekuasaan.

Faktor utama bagi hukum untuk dapat berperan dalam pembangunan ekonomi

adalah apakah hukum mampu menciptakan stability, predictability dan fairness. Dua

hal yang pertama adalah prasyarat bagi sistem ekonomi apa saja untuk berfungsi.

Termasuk dalam fungsi stability adalah potensi hukum menyeimbangkan dan

mengakomodasi kepentingan yang saling bersaing. Kebutuhan fungsi hukum untuk

dapat meramalkan (predictability) akibat dari suatu langkah-langkah yang diambil

khususnya penting bagi negeri yang sebagian besar rakyatnya untuk pertama kali

memasuki hubungan-gubungan ekonomi yang tradisional. Aspek keadilan (fairness),

seperti perlakuan yang sama dan standar pola tingkah laku pemerintah adalah perlu

untuk menjaga mekanisme pasar dan mencegah birokrasi yang berlebihan.

B. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah “Aspek

Hukum dalam Ekonomi”. Untuk memberikan kejelasan makna serta menghindari

meluasnya pembahasan, maka dalam makalah ini masalahnya dibatasi pada :

1. Pengertian Hukum, meliputi Pembinaaan Hukum, Pembaharuan Hukum dan

Pembangunan Hukum.

2. Aspek Hukum dalam Ekonomi, meliputi Pengertian Ekonomi, Sistem

Ekonomi, Hukum Ekonomi, dan Pendapat Para Ahli Tentang Kedudukan

Hukum dalam Sistem Ekonomi.

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai materi diskusi mata kuliah

Aspek Hukum dalam Ekonomi dan Bisnis. Guna memahami Aspek Hukum dalam

Ekonomi.

Page 5: Makalah Aspek Hukum dalam Ekonomi

UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI 2014/2015 | 5

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hukum

Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian

kekuasaan kelembagaan. dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik,

ekonomi dan masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama

dalam hubungan sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam hukum pidana,

hukum pidana yang berupayakan cara negara dapat menuntut pelaku dalam konstitusi

hukum menyediakan kerangka kerja bagi penciptaan hukum, perlindungan hak asasi

manusia dan memperluas kekuasaan politik serta cara perwakilan di mana mereka yang

akan dipilih.

1. Pembinaan Hukum

Pembinaan hukum adalah aktivitas dan upaya yang dilakukan untuk

meningkatkan efisiensi hukum dan menyempurnakan tata hukum yang ada secara

berencana dan terarah.

Dalam pembinaan hukum, upaya peningkatan hukum sebagai sarana penegak

keadilan secara terus-menerus ditingkatkan baik melalui penyempurnaan hukum acara

maupun hukum materil dibidang hukum maupun penertiban dan peningkatan sarana

badan-badan peradilan. Pembangunan tertib hukum dan pembinaan hukum merupakan

pemantapan dan peningkatan kegiatan-kegiatan yang telah dimulai dalam tahun

1974/1975 melalui berbagai kebijakan dengan landasan Garis-garis Besar Haluan

Negara dalam rangka pelaksaan repelita II.

Dibidang pembinaan hukum dilakukan usaha-usaha, yaitu:

a. Penyusunan berbagai rancangan peraturan perundang-undangan.

b. Penyusunan kondifikasi hukum nasional.

c. Penelitian-penelitian hukum dan penemuan ilmiah.

d. Inventarisasi yurisprudensi serta peningkatan hubungan kerjasama dibidang

hukum khususnya dengan Negara-negara ASEAN.

2. Pembaharuan Hukum

Pembaharuan hukum yaitu menyusun tata hukum agar disesuaikan dengan

perubahan masyarakat. Pembaharuan hukum juga merupakan upaya sadar yang

dilakukan untuk merubah suatu kondisi dari suatu tingkat yang dianggap kurang baik

ke kondisi baru pada tingkat kualiatas yang dianggap baik atau paling baik.

Pembaharuan hukum sebenarnya mengandung makna yang luas mencakup

system hukum. Menurut Friedman, Sistem hukum terdiri atas struktur hukum

(structure),substansi/materi hukum(substance) dan budaya hukum (legal culture).

Perubahan yang dilakukan dan memiliki arti yang positif akan menciptakan hukum

baru yang sesuai dengan kondisi pembangunan dan nilai-nilai hukum masyarakat.

Page 6: Makalah Aspek Hukum dalam Ekonomi

UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI 2014/2015 | 6

Pembaharuan hukum merupakan prioritas utama, terlebih jika Negara dimaksud

merupakan Negara yang baru merdeka dari penjajahan bangsa/Negara lain. Oleh karena

itu, dinegara-negara berkembang pembaharuan hukum senantiasa mengesankan adanya

peranan ganda, yaitu :

a. Merupakan upaya untuk melepaskan diri dan lingkaran struktur kolonial,

upaya tersebut terdiri atas penghapusan, penggantian & penyesuaian

ketentuan hukum warisan kolonial guna memenuhi tuntutan masyarakat

kolonial.

b. Pembaharuan hukum berperan pula dalam mendorong proses pembangunan

ekonomi yang memang diperlukan dalam rangka mengejar ketertinggalan

dari Negara maju dan yang lebih penting adalah demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat warga Negara.

c.

3. Pembangunan Hukum

Meliputi aturan dan substansi, structure, kelembagaan hukum, dan upaya hukum

masyarakat serta untuk mendukung dan mengatur permasalahan yang berkaitan dengan

ekonomi. Pembangunan hukum mempunyai makna yang lebih menyeluruh dan

mendasar dibandingkan dengan istilah pembinaan hukum atau pembaharuan hukum.

Pembinaan hukum lebih mengacu pada efisiensi, dalam ati meningkatkan efisiensi

hukum. Oleh karena itu, pembangunan hukum tidak hanya tertuju pada aturan atau

substansi hukum, tetapi juga pada struktur atau kelembagaan hukum dan pada budaya

hukum masyarakat.

Pembangunan yang memiliki pijakan hukum yang jelas, dapat

dipertanggungjawabkan, terarah serta proposional antara aspek fisik (pertumbuhan) dan

non fisik. Apabila diteliti semua masyarakat yang sedang membangun selalu diciptakan

oleh perubahan.

Adapun peran hukum dalam pembangunan hukum adalah untuk menjamin bahwa

perubahan itu terjadi dengan suasana damai dan teratur. Dalam pembangunan ternyata

ikut membawa konsekuensi terjadinya perubahan-perubahan atau pembaharuan pada

aspek-aspek social lain termasuk di dalamnya peranan hukum.

B. Aspek Hukum dalam Ekonomi

1. Pengertian Ekonomi

Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia

yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan

jasa. Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti

"keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan

secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah

tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang

menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.

Ilmu ekonomi mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan

kemakmuran. Inti masalah ekonomi (menurut kajian konvensional) adalah adanya

Page 7: Makalah Aspek Hukum dalam Ekonomi

UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI 2014/2015 | 7

ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas

kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan

timbulnya kelangkaan. Hukum ekonomi adalah suatu hubungan sebab akibat atau

pertalian peristiwa ekonomi yang saling berhubungan satu dengan yang lain dalam

kehidupan ekonomi sehari-hari dalam masyarakat.

Manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi pada dasarnya selalu

menghadapi masalah ekonomi. Inti dari masalah ekonomi yang dihadapi manusia

adalah kenyataan bahwa kebutuhan manusia jumlahnya tidak terbatas, sedangkan alat

pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas.

2. Sistem Ekonomi

Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk

mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun

organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi

dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor

produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor

produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh

pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrim

tersebut.

a. Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia

Sistem ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi yang berorientasi kepada

Ketuhanan Yang Maha Esa (berlakunya etik dan moral agama, bukan materialisme);

Kemanusiaan yang adil dan beradab (tidak mengenal pemerasan atau eksploitasi);

Persatuan Indonesia (berlakunya kebersamaan, asas kekeluargaan, sosio-

nasionalisme dan sosio-demokrasi dalam ekonomi); Kerakyatan (mengutamakan

kehidupan ekonomi rakyuat dan hajat hidup orang banyak); serta Keadilan Sosial

(persamaan/emansipasi, kemakmuran masyarakat.

b. Perkembangan Pemikiran Sistem Ekonomi Indonesia

Seperti yang kita ketahui bahwa yang menentukan bentuk suatu sistem

ekonomi kecuali dasar falsafah negara yang dijunjung tinggi, maka yang dijadikan

kriteria adalah lembaga-lembaga, khususnya lembaga ekonomi yang menjadi

perwujudan atau realisasi falsafah tersebut.

Pergulatan pemikiran tentang sistim ekonomi apa yang sebaiknya di

diterapkan Indonesia telah dimulai sejak Indonesia belum mencapai

kemerdekaannya. Sampai sekarang pergulatan pemikiran tersebut masih terus

Page 8: Makalah Aspek Hukum dalam Ekonomi

UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI 2014/2015 | 8

berlangsung, hal ini tecermin dari perkembangan pemikiran tentang sistim ekonomi

pancasila SEP. Menurut Sri-Edi Suwasono (1985), pergulatan pemikiran tentang

ESP pada hakikatnya merupakan dinamika penafsiran tentang pasal-pasal ekonomi

dalam UUD 1945.

Pasal Ekonomi Dalam UUD 1945Pasal 33 UUD 1945, yang dimaksud

dengan cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah

barang dan jasa yang vital bagi kehidupan manusia, dan tersedia dalam jumlah yang

terbatas. Tinjauan terhadap vital tidaknya suatu barang tertentu terus mengalami

perubahan sesuai dengan dinamika pertumbuhan ekonomi, peningkatan taraf hidup

dan peningkatan permintaan.

Dengan demikian penafsiran pasal-pasal di ataslah yang banyak mendominasi

pemikiran SEP. Pemikiran tentang ESP, sudah banyak, namun ada beberapa yang

perlu dibahas secara rinci karena mereka merupakan faunding father dan juga tokoh-

tokoh ekonomi yang ikut mewarnai sistem ekonomi kita, diantaranya :

a. Pemikiran Mohammad Hatta (Bung Hatta)

Bung Hatta selain sebagai tokoh Proklamator bangsa Indonesia, juga

dikenal sebagai perumus pasal 33 UUD 1945. bung Hatta menyusun pasal

33 didasari pada pengalaman pahit bangsa Indonesia yang selama berabad-

abad dijajah oleh bangsa asing yang menganut sitem ekonomi liberal-

kapitalistik. Penerapan sistem ini di Indonesia telah menimbulkan

kesengsaraan dan kemelaratan, oleh karena itu menurut Bung Hatta sistem

ekonomi yang baik untuk diterapkan di Indonesia harus berasakan

kekeluargaan.

b. Pemikiran Wipolo

Pemikiran Wipolo disampaikan pada perdebatan dengan Wijoyo Nitisastro

tentang pasal 38 UUDS (pasal ini identik dengan pasal 33 UUD 1945), 23

september 1955.menurut Wilopo, pasal 33 memiliki arti SEP sangat

menolak sistem liberal, karena itu SEP juga menolak sector swasta yang

merupakan penggerak utama sistem ekonomi liberal-kapitalistik.

c. Pemikiran Wijoyo Nitisastro

Pemikiran Wijoyo Nitisastro ini merupakan tanggapan terhadap pemikiran

Wilopo. Menurut Wijoyo Nitisastro, pasal 33 UUD 1945 sangat ditafsirkan

sebagai penolakan terhadap sector swasta.

Page 9: Makalah Aspek Hukum dalam Ekonomi

UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI 2014/2015 | 9

d. Pemikiran Mubyarto

Menurut Mubyarto, SEP adalah sistem ekonomi yang bukan kapitalis dan

juga sosialis. Salah satu perbedaan SEP dengan kapitalis atau sosialis

adalah pandangan tentang manusia. Dalam sistem kapitalis atau sosialis,

manusia dipandang sebagai mahluk rasional yang memiliki kecenderungan

untuk memenuhi kebutuhan akan materi saja.

e. Pemikiran Emil Salim

Konsep Emil Salim tentang SEP sangat sederhana, yaitu sistem ekonomi

pasar dengan perencanaan. Menurut Emil Salim, di dalam sistem

tersebutlah tercapai keseimbangan antara sistem komando dengan sistem

pasar. “lazimnya suatu sistem ekonomi bergantung erat dengan paham-

ideologi yang dianut suatu Negara. Sumitro Djojohadikusumo dalam

pidatonya di hadapan School of Advanced International Studies di

Wasington, AS Tanggal 22 Februari 1949, menegaskan bahwa yang dicita-

citakan bangsa Indonesia adalah suatu macam ekonomi campuran.

Lapangan-lapangan usaha tertentu akan dinasionalisasi dan dijalankan oleh

pemerintah, sedangkan yang lain-lain akan terus terletak dalam lingkungan

usaha swasta.

3. Hukum Ekonomi

Hukum Ekonomi adalah suatu hubungan sebab akibat atau pertalian peristiwa

ekonomi yang saling berhubungan satu dengan yang lain dalam kehidupan ekonomi

sehari–hari dalam masyarakat.

Lahirnya hukum ekonomi disebabkan oleh semakin pesatnya pertumbuhan dan

perkembangan perekonomian.

Hukum ekonomi terbagi menjadi 2, yaitu:

a. Hukum ekonomi pembangunan, yaitu seluruh peraturan dan pemikiran

hukum mengenai cara-cara peningkatan dan pengembangan kehidupan

ekonomi (misal hukum perusahaan dan hukum penanaman modal).

b. Hukum ekonomi sosial, yaitu seluruh peraturan dan pemikiran hukum

mengenai cara-cara pembagian hasil pembangunan ekonomi secara adil dan

merata, sesuai dengan hak asasi manusia (misal, hukum perburuhan dan

hukum perumahan).

a. Peranan Hukum dalam Bidang Ekonomi

Peranan hukum dalam bidang ekonomi yaitu :

1. Urgensi Menciptakan kewajiban hukum. Kewajiban hukum merupakan suatu

kewajiban yang diberikan dari luar diri manusia (norma heteronom).

Page 10: Makalah Aspek Hukum dalam Ekonomi

UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI 2014/2015 | 10

Kewajiban Hukum disini harus bersifat adil, jelas dan tegas.Tujuan nya agar

menciptakan kegiatan ekonomi yang efisien dan produktif.

2. Urgensi Pemahaman Konsep Ekonomi “transaction cost”. Dalam

mengembangkan atau bahkan menekan pertumbuhan ekonomi terletak pada

pemahaman konsep ekonomi “transaction cost” atau biaya-biaya transaksi.

Transaction cost dalam kontek ini, adalah biaya-biaya non-produktif yang

harus ditanggung untuk mencapai suatu transaksi ekonomi. Transaction cost

yang tinggi berdampak pada peningkatan harga jual produk, sehingga

membebani masyarakat konsumen. Tujuan pemahaman transaction cost ini

yaitu untuk mengendalikan biaya-biaya non-produktif yang harus ditanggung

untuk mencapai suatu transaksi ekonomi.

3. Urgensi mempertahankan tingkat kepastian. Kepastian di bidang hukum akan

memberikan kemudahan bagi perkembangan ekonomi dan membantu para

pelaku usaha dalam mengambil keputusan ekonomi. Semakin besar tingkat

kepastian, maka semakin memungkinkan suatu perusahaan untuk

berinvestasi, baik dalam skala tinggi, menengah, maupun kecil. Begitu pula

sebaliknya, kecilnya tingkat kepastian akan mengakibatkan kurangnya minat

dalam investasi. Tujuan mempertahankan tingkat kepastian ini adalah

mewujudkan dan menentukan harapan-harapan individu dalam kegiatan

ekonomi.

4. Urgensi prioritas pembangunan hukum oleh pengusaha. Prioritas

pembangunan mewujudkan supremasi hukum dan pemerintahan yang baik,

dilakukan melalui pembangunan di bidang hukum dan subbidang

penyelenggaraan negara. Pengusaha merupakan faktor pemandu, pembimbing

& pencipta iklim yang kondusif dalam bidang ekonomi. Sehingga

pembangunan hukum oleh pengusaha yang baik dapat memberikan

penciptaan iklim ekonomi yang baik dalam perekonomian negara.

4. Pendapat Para Ahli Tentang Kedudukan Hukum dalam Sistem Ekonomi

Beberapa pandangan menyangkut peran hukum dalam bidang ekonomi.

a. Menurut Douglass C. North, institusi and economic grown kunci memahami

peran Hukum dalam menghambat atau menekan pertumbuhan ekonomi

terletak pada pemahaman konsep “transaction cost” yaitu biaya-biaya non

productif yang harus ditanggung dalam suatu transaksi ekonomi sehingga

menimbulkan biaya yang tinggi dan berdampak pada peningkatan harga jual

dan membebani masyarakat konsumen.

b. Menurut H.W. Robinson, ekonomi modern semakin berpandangan bahwa

pengharapan individu-individu merupakan determinan-determinan tindakan-

tindakan ekonomi dan oleh karenanya merupakan faktor-faktor yang merajai

dalam orang menentukan ekwilibrium ekonomi dan stabilitas ekwilibrium

Page 11: Makalah Aspek Hukum dalam Ekonomi

UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI 2014/2015 | 11

yang telah dicapai itu. Si pengusaha, si pemberi kapital, si pemilik tanah,

pekerja dan semua konsumen berbuat sesuai rencana yang diperkirakannya

akan memberikan hasil yang maksimum. Di dalam suasana kompleks dunia

modern sebagaian besar dari hasil-hasil itu ditentukan oleh seberapa tepatnya

kejadian-kejadian yang men¬datang dapat diramalkan sebelumnya.

c. Menurut Burg’s,Menurut studi yang dilakukannyamengenai hukum dan

pembangunan terdapat 5 (lima) unsur yang harus dikembangkan supaya tidak

menghambat ekonomi, yaitu :

1. Stabilitas (stability), maka hukum investasi sebagai bagian dari hukum

ekonomi harus mempunyai fungsi stabilitas (stability), yaitu bagaimana

potensi hukum dapat menyeimbangkan dan mengakomodasi kepentingan-

kepentingan yang saling bersaing dalam masyarakat. Sehingga hukum

investasi dapat mengakomodasi kepentingan-kepentingan modal asing dan

sekaligus dapat pula melindungi pengusaha-pengusaha lokal atau usaha

kecil. Dalam kaitannya dengan hal ini, maka investasi akan sangat

dipengaruhi stabilitas politik. Investor mau datang ke suatu negara sangat

dipengaruhi faktor political stability. Terjadinya konflik elit politik atau

konflik masyarakat akan berpengaruh terhadap iklim investasi. Penanam

modal asing akan datang dan mengembangkan usahanya jika negara yang

bersangkutan terbangun proses stabilitas politik dan proses demokrasi

yang konstitusional.

2. Prediksi (preditability),Peraturan Hukum dalam ekonomi harus bisa

diprediksi atau diperkirakan. Kebutuhan fungsi hukum investasi untuk

dapat meramalkan (predictability), adalah mensyaratkan bahwa hukum

tersebut mendatangkan kepastian. Investor akan datang ke suatu negara

bila ia yakin hukum akan melindungi investasi yang dilakukan. Kepastian

hukum akan memberikan jaminan kepada investor untuk memperoleh

economic oppurtunity sehingga investasi mampu memberikan keuntungan

secara ekonomis bagi investor. Adanya kepastian hukum juga merupakan

salah satu faktor utama untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi

investor, karena dalam melakukan investasi selain tunduk kepada

ketentuan hukum investasi, juga ketentuan lain yang terkait dan tidak bisa

dilepaskan sebagai pertimbangan bagi investor untuk menanamkan

modalnya.

Page 12: Makalah Aspek Hukum dalam Ekonomi

UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI 2014/2015 | 12

3. Keadilan (fairness), sepert perlakuan yang sama bagi semua orang atau

pihak di depan hukum, perlakuan yang sama kepada semua orang dan

adanya standar pola perilaku pemerintah, oleh banyak ahli ditekankan

sebagai syarat untuk berjalannya menjaga mekanisme pasar dan mencegah

birokrasi yang berlebihan. Dalam kaitannya dengan aspek keadilan disini,

maka faktor accountability dengan melakukan reformasi secara

konstitusional serta perbaikan sistem peradilan dan hukum merupakan

suatu syarat yang penting dalam rangka menarik investor. Apabila hal ini

tidak dilakukan pada akhirnya berakibat pada lemahnya penegakan hukum

(law enforcement) dan ketiadaan regulasi khususnya di bidang investai

yang mampu memberikan rasa aman, nyaman bagi investor serta kurang

ramahnya perundang-undangan tersebut terhadap investor khususnya

investor asing. Dengan kata lain perangkat perundang-undangan yang ada

sekarang dirasakan kurang mengakomodasi kepentingan para investor

dalam berinvestasi.

4. Pengembangan khusus dari sarjana hukum (the special development

abilities of the lawyer).Selanjutnya Burg’s mengemukakan bahwa unsur

pertama dan kedua di atas ini merupakan persyaratan supaya sistem

ekonomi berfungsi. Di sini “stabilitas” berfungsi untuk mengakomodasi

dan menghindari kepentingan-kepentingan yang saling bersaing.

Sedangkan “prediksi” merupakan kebutuhan untuk bisa memprediksi

ketentuan-ketentuan yang berhubungan dengan ekonomi suatu negara.

d. Menurut J.D. NY. HART, mengemukakan konsep hukum sebagai dasar

pembangunan ekonomi, yaitu :

1. Predictability, hukum harus dapat membuat prediksi (predictability),

yaitu apakah hukum itu dapat memberikan jaminan dan kepastian hukum

bagi pelaku dalam memprediksi kegiatan apa yang dilakukan untuk

proyeksi pengembangan ekonomi.

2. Procedural capability,hukum itu mempunyai kemampuan prosedural

(procedural capability) dalam penyelesaian sengketa. Misalnya dalam

mengatur peradilan trigunal (court or administrative tribunal),

penyelesaian sengketa diluar pengadilan (alternative dispute resolution)

dan penunjukan arbitrer konsiliasi (conciliation) dan lembaga-lembaga

yang berfungsi sama dalam penyelesaian sengketa.

Page 13: Makalah Aspek Hukum dalam Ekonomi

UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI 2014/2015 | 13

3. Codification of goals,pembuatan, pengkodifikasian hukum (codification

of goals) oleh pembuat hukum bertujuan untuk pembangunan negara.

4. Education, hukum itu setelah mempunyai keabsahan, agar mempunyai

kemampuan maka harus dibuat pendidikannya (education) dan

selanjutnya disosialisasikan.

5. Balance, hukum itu dapat berperan menciptakan keseimbangan

(balance), karena hal ini berkaitan dengan inisiatif pembangunan

ekonomi.

6. Defenition and clarity of status ,hukum itu berperan dalam menentukan

definisi dan status yang jelas (definition and clarity of status). Dalam hal

ini hukum tersebut harus memberikan definisi dan status yang jelas

mengenai segala sesuatu dari orang.

7. Accomodation, hukum itu harus dapat mengakomodasi (accomodation)

keseimbangan, definisi dan status yang jelas bagi kepentingan inividu-

individu atau kelompok-kelompok dalam masyarakat.

8. Stability, tidak kalah pentingnya dan harus ada dalam pendekatan hukum

sebagai dasar pembangunan adalah unsur stabilitas (stability)

sebagaimana diuraikan di muka.

Page 14: Makalah Aspek Hukum dalam Ekonomi

UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI 2014/2015 | 14

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan

kelembagaan. dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan

masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam hubungan

sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam hukum pidana, hukum pidana yang

berupayakan cara negara dapat menuntut pelaku dalam konstitusi hukum menyediakan

kerangka kerja bagi penciptaan hukum, perlindungan hak asasi manusia dan memperluas

kekuasaan politik serta cara perwakilan di mana mereka yang akan dipilih.

Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang

berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Istilah

"ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah

tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan

sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud

dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data

dalam bekerja.

Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk

mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di

negara tersebut.

Hukum Ekonomi adalah suatu hubungan sebab akibat atau pertalian peristiwa

ekonomi yang saling berhubungan satu dengan yang lain dalam kehidupan ekonomi sehari–

hari dalam masyarakat.

B. Saran

Pembangunan ekonomi harus dibarengi dengan pembangunan hukum. Pembangunan

ekonomi yang dibarengi dengan pembangunan hukum maka akan terbentuk tatanan

perekonomian yang sesuai dengan prinsip-prinsip dasar dalam perekonomian negara.

Sehingga pembangunan ekonomi bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia secara

merata sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 maupun Pancasila. Maka untuk itu

diperlukan pembangunan hukum yang progresif yang lebih menyentuh nilai-nilai keadilan

yuridis, keadilan sosiologis maupun keadilan filosofis.

Dampak dari globalisasi telah menyentuh semua sendi-sendi kehidupan bangsa,

termasuk ekonomi. Saling ketergantungan antar negara menimbulkan norma-norma baru

dalam menjalin hubungan antar negara. Dan terkadang norma-norma tersebut selalu

berbenturan dengan nilai-nilai yang terdapat didalam sebuah konstitusi, untuk memenuhi

kebutuhannya, maka mau tidak mau dilakukan langkah-langkah berani untuk menerobos

konstitusi dalam menjalin hubungan dengan negara lain. Untuk itu diperlukan sebuah

konstitusi dibidang ekonomi yang memiliki nilai keseimbangan dan keadilan. Disatu sisi

tidak menutup diri dari dunia luar dan disisi yang lain tetap menjaga kepentingan-

kepentingan masyarakat banyak.

Page 15: Makalah Aspek Hukum dalam Ekonomi

UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI 2014/2015 | 15

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Cetak :

Sumber Online :

http://id.wikipedia.com/hukum/

http://id.wikipedia.com/ekonomi/

http://id.wikipedia.com/sistem_ekonomi/

http://id.wikipedia.com/hukum_ekonomi/

http://id.wikipedia.com/silaturahmi/

http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_7717/title_tokoh_tokoh_ekonomi_in

donesia/

http://anakbontang.wordpress.com/2010/01/04/sistem_ekonomi_dan_sistem_hukum/