PP Nomor 34 Tahun 2006 Tentang Jalan, Pasal 4 Ayat (1)

Penyelenggara jalan umum wajib mengusahakan agar jalan dapat digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat, terutama untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, dengan mengusahakan agar biaya umum perjalanan menjadi serendah-rendahnya.

LANDASAN DARI UU DAN PP JALAN

PP Nomor 34 Tahun 2006 Tentang Jalan, Pasal 97 Ayat (2)

Pemeliharaan jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan prioritas tertinggi dari semua jenis penanganan jalan.

PP Nomor 34 Tahun 2006 Tentang Jalan, Pasal 4 Ayat (3)

Penyelenggara jalan umum wajib mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah yang sudah berkembang agar pertumbuhannya tidak terhambat oleh kurang memadainya prasarana transportasi jalan, yang disusun dengan mempertimbangkan pelayanan kegiatan perkotaan

JARGON – JARGON YANG ADA TERKAIT PERANAN JARINGAN JALAN

“Highway Transportation Is The Life Line Of Economic Activities”

“Highway Transportation Have Contributed To Higher Economic Growth”

“Highway Network Development Bring Greater Accessibility To the Public And Open Up New Areas Of Development”

“Efficient Mobility Is The Essense In The Era Of Global Competition”

“Good Road Good Life”

CAUSAL LINK DIAGRAM FOR TRANSPORT AND THE ECONOMY

Transportinfrastructures

Skilledworkforce

Businessesin area

Housingstock

Land availableFor development

Businessunit

Transportinvestment

Travel times

Workforceelsewhere

Accessiblewokforce

Access to marketsand supply chain

Transportactivity

Jobs in otherlocation

Accessiblejobs

Attractiveness as place to live

Net inwardmigration

Housingavailability

Housingconstruction &

enhancement rate

Land-usepolicy

Attractiveness asbusiness location

Net businessstartups

Business unitConstruction

rate

Availabilityof units

+

+

+

+

+

+

+++ +

++

+

++

+++

+

+

+

+

+

+

-

-

-

-

--

-

-

-

+

-

+

Source :The Economic Impact Of Transport Projects by Portland_Chapman, 2000

BEBERAPA PERANGKAT MANAJEMEN JARINGAN JALAN YANG TELAH DIKEMBANGKAN DAN DAPAT DIPERGUNAKAN

KRMS : Untuk manajemen jaringan jalan kabupaten

IBMS : Untuk manajemen jembatan

URMS : Untuk manajemen jaringan jalan perkotaan

SK 77 : Untuk manajemen jaringan jalan kabupaten

Materi yang akan diberikan pada acara sosialisasi ini: Program Dan Aplikasi E-Mon untuk DAKPedoman Teknis Sistem Pengelolaan Database Jalan Propinsi Dan Kabupaten/KotaManajemen Penyelenggaraan JalanSistem Jaringan Jalan, Penetapan Fungsi Dan Status JalanTata Cara Pengajuan DAK Untuk Jalan Dan JembatanPenyusunan Dan Perencanaan Program Jalan KabupatenPenggunaan Dan Pemanfaatan Bagian Jalan

TRMS : Untuk manajemen jaringan jalan TOLL

LVRMS : Untuk manajemen jaringan jalan dgn volume LL rendah

IRMS : Untuk manajemen jaringan jalan Nasional dan Provinsi

MENGAPA KITA MEMERLUKAN SISTEMDIDALAM PENYELENGGARAAN JARINGAN JALAN

Purpose Of The System

M.S Snaith Scd.FrengEmeritus Professor of Highway Engineering

The University Of Birmingham

To achieve the best value possiblefor available Public Funds and to provide :

Economic, Safe and Comfortable transportation infrastructures (road etc)

6

Melaksanakan Manajemen Penyelenggaraan Jaringan Jalan

Adalah :

Melaksanakan Total Siklus Manajemen Jaringan Jalan Dimulai Dari Penentuan Kebijakan (Policy)

Sampai Evaluasi Manfaat (Impact)

1. PERUMUSAN SASARAN

2. PERWUJUDAN SASARAN

Seluruh Simpul-2 Bagian Dari Sistem Manajemen Jaringan Jalan Tersebut

Adalah Merupakan Bagian Dari Elemen-2 Penyelenggaraan Jalan

Sesuai UU 38/2004 tentang Jalan, Sedangkan Core Aktifitas Tugasnya

Dapat Dikelompokan Kedalam Dua Kelompok Utama

Perumusan Sasaran

Policy (Kebijakan)

Planning(Perencanaan Umum)

Programming(Pemrograman)

Budgeting(Penganggaran)

Perwujudan Sasaran

Designing(Perencanaan Teknik) Land Acquisition(Pembebasan Tanah) Construction(Pelaksanaan) Operation and(Pengoperasian) Maintenance(Pemeliharaan)

7

Maintenance

Operation

Construction

LandAcquisition Designing

Policy

Budgeting

Programing

Planning

PPPBS (Perumusan Sasaran)

Policy Planning Programming BudgetingSystem

SIDCOM (Perwujudan Sasaran)

Survey Investigation Designing Construction Operation Maintenance

Pla

nn

ing

Pol

icy

Pro

g ra m

ing

Bu

dge

tin

g

Des

ign

ing

Lan

d.A

qu

i.

Con

stru

ctio

n

O &

M

TOTAL SKALA MANAJEMEN JARINGAN INFRASTRUKTUR JALAN

Simpul2/Core Task Pd Sepanjang Siklus Manajemen Baku Jaringan Jalan

Perumusan Sasaran Perwujudan Sasaran

Core Task Manajemen Jaringan Jalan

OU

T-P

UT

Pre

FS

F.S

FED

CO

NST

RU

CTI

ON

Phis

ical

Out

-Put

O &

M

Out

-Com

e &

Impa

ct

PENGERTIAN DASAR : EFISIENSI, EFEKTIFITAS DAN SUSTAINABLE

OUT-PUT OUT-COME IMPACTINPUT

EFISIENSI EFEKTIFITAS SUSTAINABLE

PRODUKTIFITAS

3 (Tiga) Urutan UtamaManajemen Makro Pembangunan Jalan

Manajemen Jaringan Jalan (Road Network Development)

Manajemen Penanganan, Pengoperasian Dan Pemeliharaan Jaringan Jalan (Road Network Improvement/Road Network Preservation )

Manajemen Evaluasi Kinerja Jaringan Jalan (Road Network Performance Evaluation)

Per Difinisi :Suatu jaringan jalan yang efektif dan efisien apabila kepadatan jaringan jalan di suatu wilayah tersebut dapat memberikan total biaya Rupiah perTon-Km + Pass-Km dan biaya penanganan jaringan Rp/Km yang jumlahnya minimum artinya jaringan tersebut mampu untuk dibina oleh kemampuan pendanaan yang ada dari wilayah ybs dalam jangka panjang.

Yang Paling Hulu dan Sangat Menentukan Kinerja-Kinerja Pembinaan Prasarana Jalan di Simpul Hilir sebetulnya adalah “KINERJA JARINGAN JALAN” di simpul hulu

INDIKATOR KINERJA KEPADATAN JARINGAN JALAN

Jaringan jalan yang efektif, efisien, dan rasional jika dapat memberikan Total Rp/Pass-Km + Ton-Km ditambah Rp/Km biaya penyelengaraan yang jumlah keduanya paling minimum.

Total Pass-Km,Ton-Km

Road Network density.

Roa

d Pr

eser

vatio

n

Cos

t Cap

acity

setia

p

daer

ah (r

ange

)

Road Network Preservation Cost

Road Preservation Cost/Total Pass-Km, Ton-Km

BEGITU JARINGAN JALAN PADA SUATU WILAYAH TELAH DIPEROLEH YG PALING EFISIEN DAN EFEKTIF, KEMUDIAN TELAH

DITETAPKAN SESUAI DENGAN PROSEDUR, STANDARD SESUAI ATURAN DAN

PERUNDANGAN (FUNGSI/STATUS), BERIKUT PEMBAGIAN TANGGUNG JAWAB

PEMBINAANYA MAKA SELANJUTNYA PENANGANAN YANG BAGAIMANA YANG

SEHARUSNYA KITA BERIKAN KEPADA SETIAP SEGMEN, RUAS BAHKAN JARINGAN TERSEBUT

Model pelayanan publik untuk bidang jalan

Road Network Quality Road Network Quality

Biaya/Cost (RNIC) Public Cost (RUC)

“Garis Demand”“Garis Supply”

RUC = Road User Cost(Oleh pengguna jalan/masyarakat)

RNIC=Road Network Infrastructure Cost(Oleh penyedia/Gov.)

Idealnya atau Seharusnya AdalahBeban Pemerintah (RNIC) = Beban Masyarakat (RUC)

Objective function dari Pelayanan Jalan adalah : Harus menghasilkan “Total Transport Cost Minimum”

Total Transport Cost

RNIC(Road Network Infrastructure Cost )

RUC(Road User Cost)+=

(Ini Harus Minimum)

OptimumRNIQ

(Road Network Infrastructure Quality)

MinimumTTCOST

Total Transport Cost

Road Network Quality

RNIC/RUC

Titik Ini Yg Selalu Harus

Dicari Oleh Pembina jalan RNIC

RUC

Optimum Road Quality

Titik Ini Yg Selalu Harus

Dicari Oleh Pembina jalan

RIC (Supply)

RUC (Demand)

Model pelayanan di bidang jaringan jalan Dilihat dari supply,demand,revenue

BesaranRUC/RIC/Revenue

MaximumRevenue

GarisRevenue

Mi n

i mu

m T

r .C

o st

Road QualityMinimumTransport Cost

Fundamental Approach Dari TUPOKSI Bima(Dikaitkan dengan istilah Before & After dsb)

ROAD (NETWORK) QUALITY

GOV/PUBLIC COSTGOV.COST

PUBLIC COST

AFTER PROJECTWITH PROJECTDO SOMETHING (DOS)

BEFORE PROJECTWITHOUT PROJECTDO NOTHING (DON)

KONDISI AWAL

KONDISI YG DITUJU

ROAD (NETWORK) QUALITY

GOV/PUBLIC COSTGOV.COST

PUBLIC COST

WHY(ECONOMIC)

HOW(ENGINEERING)

Fundamental Approach Dari TUPOKSI Bima(Dikaitkan dengan simpul manajemen Why & How dsb)

ROAD (NETWORK) QUALITY

GOV/PUBLIC COSTGOV.COST

PUBLIC COST

PENURUNAN :• VOC (VEHICLE OPERATING COST)• ACCIDENT COST• PASSENGER TRAVEL TIME COST• TONAGE TRAVEL-KM COST• ENVIRONMENTAL COST• EMISSION COST• ENERGY EFICIENCY• SOCIAL COST & POLITICAL IMPACT

BENEFIT

Fundamental Approach Dari TUPOKSI Bima(Dikaitkan dengan Aspek Benefit/Manfaat)

INI HARUS DIUSAHAKAN MAXIMUM

ROAD (NETWORK) QUALITY

GOV/PUBLIC COSTGOV.COST

PUBLIC COST

COST

BIAYA YANG TIMBUL UNTUK :PEMELIHARAAN RUTINPEMELIHARAAN BERKALAPENINGKATAN STRUKTUR DAN KAPASITASPEMBANGUNAN BARU

Fundamental Approach Dari TUPOKSI Bima(Dikaitkan dengan Aspek Cost/Gov.Cost)

INI HARUS DIUSAHAKAN MINIMUM

PENANGANAN APAPUN TERHADAP SUATU SEGMEN ATAU RUAS JALAN ADALAH SUATU INVESTASI, MAKA ITU ANALISA KELAYAKAN

EKONOMI ADALAH MERUPAKAN SUATU KEHARUSAN

(WALAUPUN TETAP ADA PERKECUALIAN)

UKURAN STANDARD KELAYAKAN INVESTASI :

NET PRESENT VALUE HARUS POSITIFBENEFIT COST RATIO > 1.0ECONOMIC INTERNAL RATE OF RETURN > 15 %INCREMENTAL NPV HARUS TERTINGGI

Produk Akhir Penyelenggaraan Jaringan Jalan Adalah Bukan Dari Single Aktor.(Keterkaitan Antar Aktor Penyelenggara Jaringan Jalan Dalam Skala Nas/Wil/Prov.)

Current Asset

RM:KmPM:KmTing:KmJbtn:m

Kapasitas Jaringan(Dlm VCR)Skenario-2

Program Utk Mencapai

Kinerja Tertentu

Kondisi Jaringan (Dlm IRI:m/Km)

Travel Time(Dlm hr/veh)

Travel Speed(Dlm Km/Hr)

DITLANTASPOLRI Nas/Prov.

DITJEN HUBDAR(DINAS HUBDAR).

Skenario Program POLRI utk Traffic

Safety

VOC

Time CostNas/Prv

RUCSkenario Program

Hubdar utk Transportation

Effisiency Nas/Prov.

No Of Accidents

Nas/Prov. Accidents

Cost

Ditjen/DinasBIMA

?

Kinerja Tahun Sebelumnya (Tahun X-1)

Rp.

Tahun Ke X

PERKEMBANGAN STRATEGIC POLICY ISSUES IBRD TERKAIT DENGAN BIDANG TRANSPORTATION DEVELOPMENT

Periode Policy Issues

1970 – 1980 Effisien and Effective

1980 – 1990 Economic Sustainable

1990 – 2000 Environmental Sustainable

2000 – 2007 HIV and Endemic Mitigation

2007 - 2015 Clean and Safety

Bahkan beberapa negara agar dapat unggul dalam kompetisi global sudah bervisi : From Effectiveness To Greatness

IMPLIKASI-IMPLIKASI YANG AKAN TERJADI JIKA KITA SALAH MENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM PEMBINAAN JALAN

MISALNYA SAAT INI ADA TENDENSI PERMINTAAN PENANGANAN JALAN

YANG LEBIH BERDASARKAN ALASAN POLITIK DAN ALASAN NON EKONOMI

LAINNYA

Ilustrasi Terjadinya In Efisiensi Investasi Di Bidang JalanAkibat Penanganan Terlalu Dini Atau Telat

RIC

RUC

Transport Cost

PENANGANAN SEGMEN/RUAS YANG TELAT

PENANGANAN SEGMEN/RUAS YANG

TEPAT WAKTU

PENANGANAN SEGMEN/RUAS YANG

TERLALU DINI

= Beban Pemerintah= Beban Publik

RUC/RIC.

Road Quality

Ilustrasi Terjadinya In Efisiensi Investasi Di Bidang JalanAkibat Penanganan Yang Low atau Over Quality

RIC

RUC

Transport Cost

PENANGANAN SEGMEN/RUAS YANG LOW Q.

PENANGANAN SEGMEN/RUAS YANG

TEPAT QUALITY.

PENANGANAN SEGMEN/RUAS YANG

OVER QUALITY

= Beban Pemerintah= Beban Publik

RUC/RIC.

Road Quality

Ilustrasi Terjadinya In Efisiensi Investasi Di Bidang JalanAkibat Pengalokasian Dana Atas Dasar Pemerataan Yg Irasional

RIC

RUC

Transport Cost

ALOKASI DIBAWAH YG SEHARUSNYA

ALOKASI YG PROPORSIONAL

ALOKASI DIATAS YG SEHARUSNYA

= Beban Pemerintah= Beban Publik

RUC/RIC.

Road Quality

DIAGRAM SEDERHANA ANALISA EKONOMI PROYEK JALAN

KONDISI :RUSAK ATAU

RUSAK BERAT(NILAI IRI >>)

KONDISI :SEDANG ATAU

BAIK (NILAI IRI <<)

KECEPATAN :SANGAT RENDAH

ATAU RENDAH

KECEPATAN :SEDANG ATAU

TINGGI

VOC :SANGAT TINGGI

ATAU TINGGI

VOC :SEDANG

ATAU RENDAH

WAKTU TEMPUH :SANGAT TINGGI

ATAU TINGGI

WAKTU TEMPUH :SEDANG ATAU

RENDAH

TIME COST :SANGAT TINGGI

ATAU TINGGI

TIME COST :SEDANG ATAU

RENDAH

RUCBEFORE

RUCAFTER

COST

RUC(BENEFIT)