Makalah Antimikroba

10
Nama Mata Kuliah : Farmakologi Toksikologi III Dosen : Rachmat Kosman, M.Kes, Apt Tugas : I MEKANISME KERJA ANTI MIKROBA OLEH : Nama : Hasmiar Stambuk : 15020120381 Kelas : 4.9

description

antimikroba adalah suatu senyawa yang dapat menghambat atau membunuh mikroorganisme lain.

Transcript of Makalah Antimikroba

Page 1: Makalah Antimikroba

Nama Mata Kuliah : Farmakologi Toksikologi III

Dosen : Rachmat Kosman, M.Kes, Apt

Tugas : I

MEKANISME KERJA ANTI MIKROBA

OLEH:

Nama : Hasmiar

Stambuk : 15020120381

Kelas : 4.9

Fakultas Farmasi

Universitas Muslim Indonesia

Makassar

2014

Page 2: Makalah Antimikroba

PENLUANDAHUN

Antimikroba adalah obat pembasmi mikroba terutama yang merugikan

manusia. Dimaksud dengan mikroba terbatas pada jasad renik yang tidak

termasuk parasit. Antibiotik adalah senyawa yang dihasilkan mikroorganisme

(bakteri, fungi aktinomisetes) untuk menekan pertumbuhan mikroorganisme lain.

Obat yang digunakan untuk membasmi mikroba penyebab infeksi pada

manusia ditentukan harus memiliki sifat toksitas selektif setinggi mungkin.

Artinya obat tesebut harus bersifat sangat toksik untuk hospes.

Antimikroba tebagi menjadi dua kelompok yaitu Antimkroba berspektrum

sempit yaitu umpamanya benzil penisilin dan sterepsomisin, dan spektrum luas

seperti tetrasiklin dan kloronfenikol dan batas antara kedua spektrum ini kadang

tidak jelas. Antimikroba berspektrum luas cenderung menimbulkan superinfeksi

oleh kuma atau jamur yang resisten. Dilain pihak pada septekimia yang

penyebabnya belum diketahui diperlukan antimi kroba yang bespektrum luas

sementara menunggu hasil pemeriksaan mikrobiologik.

Pemusnahan mikroba dengan antimikroba yang bersifat bakteriostatik

masih tergantung dari kesanggupan reaksi daya tahan tubuh hospes . peranan

lamanya kontak antara mikroba dan antimikroba dalam kadar efektif juga sangat

menentukan untuk mendapatkan efek khusunya pada tuberkulostatik. Oleh karena

itu kita perlu mempelajari mekanisme kerja dari obat antimikroba.

Page 3: Makalah Antimikroba

PEMBAHASAN

Keefektifan penghambatan merupakan salah satu kriteria pemilihan suatu

senyawa antimikroba untuk diaplikasikan sebagai bahan pengawet bahan

pangan. Semakin kuat penghambatannya semakin efektif digunakan. Kerusakan

yag ditimbulkan komponen antimikroba dapat bersifat mikrosidal (kerusakan

tetap) atau mikrostatik (kerusakan sementara yang dapat kembali). Suatu

komponen akan bersifat mikrosidal atau mikrostatik tergantung pada konsentrasi

dan kultur yang digunakan.

Mekanisme penghambatan mikroorganisme oleh senyawa antimikroba dapat

disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

1. gangguan pada senyawa penyusun dinding sel,

2. peningkatan permeabilitas membran sel yang dapat menyebabkan kehilangan

komponen penyusun sel,

3. menginaktivasi enzim, dan

4. destruksi atau kerusakan fungsi material genetik.

1. Menggangu pembentukan dinding sel 

Mekanisme ini disebabkan karena adanya akumulasi komponen lipofilat

yang terdapat pada dinding atau membran sel sehingga menyebabkan

perubahan komposisi penyusun dinding sel.  Terjadinya akumulasi senyawa

antimikroba dipengaruhi oleh bentuk tak terdisosiasi. Pada konsentrasi rendah

molekul-molekul phenol yang terdapat pada minyak thyme kebanyakan

berbentuk tak terdisosiasi, lebih hidrofobik, dapat mengikat daerah hidrofobik

membran protein, dan dapat melarut baik pada fase lipid dari membran bakteri.

Page 4: Makalah Antimikroba

Beberapa laporan juga meyebutkan bahwa efek penghambatan senyawa

antimikroba lebih efektif terhadap bakteri Gram positif daripada dengan bakteri

Gram negatif.  Hal ini disebabkan perbedaan komponen penyusun dinding sel

kedua kelompok bakteri tersebut. Pada bakteri Gram posiitif 90 persen dinding

selnya terdiri atas lapisan peptidoglikan, selebihnya adalah asam teikoat,

sedangkan bakteri Gram negatif komponen dinding selnya mengandung 5-20

persen peptidoglikan, selebihnya terdiri dari protein, lipopolisakarida, dan

lipoprotein.

2. Bereaksi dengan membran sel 

Komponen bioaktif dapat mengganggu dan mempengaruhi integritas

membran sitoplasma, yang dapat mengakibatkan kebocoran materi intraseluler,

seperti senyawa phenol dapat mengakibatkan lisis sel dan meyebabkan

deaturasi protein, menghambat pembentukan protein sitoplasma dan asam

nukleat, dan menghambat ikatan ATP-ase pada membran sel.

3. Menginaktivasi enzim

Mekanisme yang terjadi menunjukkan bahwa kerja enzim akan terganggu

dalam mempertahankan kelangsungan aktivitas mikroba, sehingga

mengakibatkan enzim akan memerlukan energi dalam jumlah besar untuk

mempertahankan kelangsungan aktivitasnya. Akibatknya energi yang

dibutuhkan untuk pertumbuhan menjadi berkurang sehingga aktivitas mikroba

menjadi terhambat atau jika kondisi ini berlangsung lama akan mengakibatkan

pertumbuhan mikroba terhenti (inaktif).

Page 5: Makalah Antimikroba

Efek senyawa antimikroba dapat menghambat kerja enzim jika

mempunyai spesifitas yang sama antara ikatan komplek yang menyusun

struktur enzim dengan komponen senyawa antimikroba. Corner (1995)

melaporkan bahwa pada konsentrasi 0,005 M alisin (senyawa aktif dari bawang

putih) dapat menghambat metabolisme enzim sulfhidril. Minyak oleoresin

yang dihasilkan dari kayu manis, cengkeh, thyme, dan oregano dapat

menghambat produksi ethanol, proses respirasi sel, dan sporulasi khamir dan

kapang.

4. Menginaktivasi fungsi material genetik

Komponen bioaktif dapat mengganggu pembentukan asam nukleat (RNA

dan DNA), menyebabkan terganggunya transfer informasi genetik yang

selanjutnya akan menginaktivasi atau merusak materi genetik sehingga

terganggunya proses pembelahan sel untuk pembiakan.

Page 6: Makalah Antimikroba

KESIMPULAN

Mekanisme penghambatan mikroorganisme oleh senyawa antimikroba dapat

disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

1. gangguan pada senyawa penyusun dinding sel, karena adanya akumulasi

komponen lipofilat yang terdapat pada dinding atau membran sel sehingga

menyebabkan perubahan komposisi penyusun dinding sel.

2. peningkatan permeabilitas membran sel yang dapat menyebabkan kehilangan

komponen penyusun sel, karena dapat mengganggu dan mempengaruhi

integritas membran sitoplasma, yang dapat mengakibatkan kebocoran materi

intraseluler,

3. menginaktivasi enzim, enzim akan terganggu dalam mempertahankan

kelangsungan aktivitas mikroba, sehingga mengakibatkan enzim akan

memerlukan energi dalam jumlah besar untuk mempertahankan kelangsungan

aktivitasnya.

4. destruksi atau kerusakan fungsi material genetic dapat mengganggu

pembentukan asam nukleat (RNA dan DNA), menyebabkan terganggunya

transfer informasi genetik yang selanjutnya akan menginaktivasi atau merusak

materi genetik sehingga terganggunya proses pembelahan sel untuk

pembiakan.

Page 7: Makalah Antimikroba

DAFTAR PUSTAKA

Corner, DE. 1995. Naturally occuring compounds in Antimicrobial in Food.

Eds., by Davidson PM & Branen AL, Eds. Marcell Dekker, Inc., New

York, pp. 441-468.