ANTIVIRAL, ANTIMIKROBA, ANTELMINTIK

Dr. Akhmad Edi

A. Virus- Merupakan parasit intraseluler Obligat- Berkembang biak dengan memanfaatkan metabolisme sel hospes- < Obat yg selektif menghambat replikasi virus, kebanyakan juga akan

menghambat fungsi sel hospes (timbul efek samping atau efek tokisik)

Perkembangan / Pertumbuhan VIRUS

1. Fase adsorpsi, penetrasi dan pelepasan selubung (enkapsulasi)

2. Fase sintesis komponen protein nonstruktural

3. Fase replikasi (sintesis) DNA dan RNA

4. Fase sintesis komponen protein struktural

5. Fase perakitan komponen protein (esembling) dan pelepasan virus baru terjadi kerusakan sel hospes

Infeksi Virus

1. Simptomatis atau dapat juga asymptomatis2. Manifesatsi dapat berupa :

a. Inflamasi akut (misalnya meningoencephalitis)

b. Hipertrofia atau hiperplasia (warts atau veruca)

c. Oncogenesis (misalnya human T-cell lymphotropic virus-1 leukemia)

Respon inflamasi / immune thd Infeksi Virus

1. Diakibatkan oleh lisis sel (necrotizing encephalitis)2. Mengakhiri replikasi virus recovery

a. Patogenetik manifestasi penyakit

b. Jika respon imun tsb. tidak memadai penyakit menjadi lebih berat (misalnya pada DHF)

c. Replikasi virus tidak / sedikit sekali menimbulkan reaksi inflamasi tetapi akibatnya fatal (misalnya pada rabies)

Terapi Infeksi Virus

1. Profilaktif

a. Aktif (imunisasi)

b. Pasif (pemberian senyawa antiviral endogen, misalnya gamma globulin dan interferon)

2. Kuratif dengan obat antivirus

Obat ANTIVIRUS

Menghambat perkembangbiakan virus.

1. Menghambat replikasi virus pada tahap :

• Adsorpsi

• Penetrasi

• Uncoating / encapsulation

• Pelepadan virus baru

2. Hambatan pada tahap-tahap proses replikasi juga menghambat aktivitas sel hospes.

Obat ANTIVIRUS yang ada untuk :

• Herpes virus

• Influenza virus

• Respiratory syncytial virus

• Hepatitis virus

• Papiloma virus

• Arena virus

• HIV - virus

Infeksi HERPES VIRUS

1. HHV-8 (human herpes virus-8)penyebab ~ Kaposi’s sarcoma ~ deep body cavity lymphoma pada penderita infeksi HIV – AIDS bersifat oncogenics

2. Varicella (oleh karena varicella zoster virus VZV)3. Herpes simplex virus infection

infeksi mucocutaneus (gingivostomatitis, vulvo- vaginitis, anogenital herpes simplex dsb.)

skin infection (herpes gladiatoium : arround fingernail) keratitis (corneal ulcer herpes infection) kadang fronto temporal necrotizing encephalitis

4. Varicella zoster virus infection

Menghirup sekret saluran nafas penderita yang terinfeksi (droplet). Infeksi latent (latent sensory ganglionic infection) Jika terjadi reactivasi :

- vesicular dermatomal eruption- dpt. tjd. frontotemporal necrotizing encephalitis = Migrasi virus centripetal

melalui N.V

Obat ANTIVIRUS

1. Menghambat adsorpsi dan penetrasi virus (gamma globulin, amantidine, rimantadin, ribavirin disoxaril)

2. Menghambat sintesis komponen protein intraseluler

• Menghambat sintesis protein non struktural (guanidine, hydroxybenzilimidazole)

• Menghambat sintesis asam nukleat / replikasi DNA dan RNA (ribavirin, idoxuridine, cytarabine, vidarabine, acyclovir, gancyclovir, zidovudine)

3. Menghambat sintesis protein tahap lanjut (protein struktural bungkus / kapsul virus) misalnya fluorophenialanine, puromycine, thiosemicarbazone dan methisazone. Inhibitor Protease (saquinavir, ritonavir)

4. Menghambat perakitan (esembling) dan pelepasan virus baru, (puromycin, rifampin). Inhibitor NEURAMIDASE (Zanamivir)

Obat TOPIKAL

Herpes simplex virus keratitis Idoxuridine penggunaan lama dapat timbul dystrophia epitel kornea Trifluorothymidine, adenine arabinoside dan acyclovir > efektif dan <

toksik

Idoxuridine

- Iodinated thymidine analog - Mengalami fosforilasi menjadi nucleotide triphosphate- idoxuridine triphosphate merupakan substitut thymidine pada viral DNA dan

cellular (hospes) DNA mempengaruhi replikasi virus- Efek merugikan

Lokal : inflamasi dan edema palpebra, photophobia, occlusi ductus lacrimal, dermatitisSistemik lebih berat tidak dianjurkan untuk penggunaan sistemik

Amantadine, Rimantadin

- Menghambat adsorpsi, penetrasi & enkapsulasi

- Farmakokinetik (A) Mudah diabsorpsi sal. Cerna, Distribusi luas - SSP, (R) -/ SSP. Eliminasi via Ginjal: (A) parental drug (R) metabolit

- ES ~SSP (Insomnia, pusing, ataksia, berat: halusinasi, kejang- Narrow spectrum untuk influenza A pada penderita high risk tua, malnutrisi,

menyusui dsb

Zidovudine (analog pirimidin 3’-Azido-3’-Deoksitimidin, AZT)

- Menghambat polimerase DNA & transkripsi DNA - Farmakokinetik Mudah diabsorpsi saluran cerna, makanan ~ kadar puncak

lambat. Melewati sawar otak, t ½ 1 jam (probenesid, asetaminofen, lorazepam, indometasin & simetidin glukoronidasi) toksik.

- Eliminasi: Urin- Menghambat retrovirus HIV- Efek samping : bone marrow depression ( anemi, lekopeni), insomnia, nyeri

kepala. Kejang

Lamivudin, (-)-2’-Deoksi-3’-tiasitidin (3TC)

- 3TC digunakan untuk kombinasi dg zidovudin- Dideoksinukleosid mengakhiri sintesis rantai DNA provirus & menghambat

transkriptase reverse virus HIV & HBV. Tidak dipengaruhi sintesis DNA Mitokondria atau sel prekursor sumsung tulang

- Farmakokinetik : Bioavailibility PO baik , cotrimoxazol AUC Eliminasi via Ginjal

- Efek samping : Umumnya toleransi baik, dapat terjadi pankreatitis

Ribavirin, Analog sintetik Guanosin, RSV bayi & anak =/=> dewasa

- Menghambat sintesis asam nucleat dan menghambat replikasi DNA- Farmakokinetik : Efektif Per-oral & Intravena, Aerosol- Untuk influenza A & B, dan herpes simplex- Efek samping : mual, muntah, diarea, anorexia, halusinasi, tremor, ataxia,

bilirubin, teratogenik

Vidarabin, (arabinofuranocyl adenine, Ara A)

- Di dalam sel (hosp) yang terinfeksi virus vidarabin (mono) fosfat diubah menjadi trifosfat vidarabin trifosfat menghambat sintesis DNA

- Digunakan untuk keratitis herpes simplex (topikal), encephalitis herpes simplex (sekarang diganti acyclovir yang lebih efektif & aman)

Cytarabin, (cytosine arabinoside, Ara C)

- Menghambat sintesis DNA - 10 kali lebih poten dari idoxuridine

- lebih toksik (bone marrow depression) Untuk obat kanker dan leukemia

Acyclovir

- Merupakan analog pirimidin / guanosin acycloguanosin- Di dalam sel terinfeksi acycloguanosin (acyclovir) diubah menjadi acyclo GTP

(acycloguanosine triphosphate)- Acyclo GTP merupakan competitor deoxyguanosine dalam polimerasi DNA

Elongasi DNA dan replikasi DNA menurun- Herpes simplex (topical), drug of choice pada ensefalitis herpes simpleks

Varicella (oral)> untuk Herpes genitalis (oral)

- Farmakokinetik : IV-Oral-Topikal, Distribusi luas - LCS, metabolit non aktif, Ekskresi (filtrasi glomerular & sekresi tubulus ). Dosis Oral 200 mg 5 kali sehari, topikal Ointment 5 %

- ES Topikal iritasi; Oral sakit kepala, diare, mual, muntah; Ggn Ginjal dosis tinggi atau pemberian IV pada pasien dehidrasi

Saquinavir, Ritonavir

- Mekanisme aksi : Inhibitor Protease pada sintesis protein structural - Untuk HIV- Farmakokinetik : Efektif pada pemberian Per Oral; - Metabolisme : sebagian oleh famili enzim sitokrom P-450 di lever - Efek Samping : dapat terjadi mual, muntah & diare; peningkatan

aminotranferase hati & trigliserida serta parestesi sekitar mulut juga dilaporkan untuk ritonavir

Gamma globulin

- antibodi (imunisasi pasif)- memblok penetrasi virus- untuk morbili, hepatitis, rabies, poliomyelitis- diberikan dalam masa inkubasi (bisa bertahan sampai 2- 3 minggu , diberikan

tiap 3 minggu)

Interferon

- produksi sel RSE : leukosit, limfoblas, fibroblast- interferon a : leucocyte, lymphoblast

interferon b : fibroblastinterferon g : leucocyte, lymphoblast

- suatu glikoprotein : berisi 165 asam amino- meningkatkan aktivitas limfosit dalam proses fagositosis sel virus- herpes zoster (mencegah desiminasi), - hepatitis B (mencegah / mengurangi viremia)- leukemia mielogen kronis (menimbulkan remisi)

B. BAKTERI

Anti bakteri menghambat sintesis as. nukleat

Anti bakteri menghambat sintesis dd. Sel

Anti bakteri menghambat sintesis protein

C.ANTELMINTIK

Obat yang bekerja pada helmintes (Cacing)