MAKALAH ANALISIS LOGAM DAN POLIMER YANG TEROTOMASI...

35
MAKALAH ANALISIS LOGAM DAN POLIMER YANG TEROTOMASI DI INDONESIA Dr. Rossi Septy Wahyuni, S.T., M.T. Della Amabel Odelia Zebua UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI JAKARTA 2021

Transcript of MAKALAH ANALISIS LOGAM DAN POLIMER YANG TEROTOMASI...

Page 1: MAKALAH ANALISIS LOGAM DAN POLIMER YANG TEROTOMASI …rossysw.staff.gunadarma.ac.id/.../Tulisan+bkd+pta+2021.pdf · 4 BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Industri Istilah industri berasal

MAKALAH

ANALISIS LOGAM DAN POLIMER YANG TEROTOMASI

DI INDONESIA

Dr. Rossi Septy Wahyuni, S.T., M.T. Della Amabel Odelia Zebua

UNIVERSITAS GUNADARMA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

JAKARTA

2021

Page 2: MAKALAH ANALISIS LOGAM DAN POLIMER YANG TEROTOMASI …rossysw.staff.gunadarma.ac.id/.../Tulisan+bkd+pta+2021.pdf · 4 BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Industri Istilah industri berasal

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan

karuniaNya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang mengenai Analisis Logam

dan Polimer yang Terotomasi di Indonesia ini.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen

pada mata kuliah Material Teknik. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah

wawasan tentang Logam dan Polimer dengan Sistem Otomasi bagi para pembaca dan juga

bagi penulis.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan

makalah ini.

Depok, 10 Januari 2021

Penulis

Page 3: MAKALAH ANALISIS LOGAM DAN POLIMER YANG TEROTOMASI …rossysw.staff.gunadarma.ac.id/.../Tulisan+bkd+pta+2021.pdf · 4 BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Industri Istilah industri berasal

2

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................ 1

Daftar Isi ................................................................................................. 2

Bab I Pendahuluan .................................................................................. 3

Latar Belakang ............................................................................ 3

Rumusan Masalah ....................................................................... 3

Tujuan 3

Bab II Landasan Teori ............................................................................. 4

Pengertian Industri ....................................................................... 4

2.1.2 Pengelompokan Jenis Industri ............................................. 4

Klasifikasi Dan Sifat Material ...................................................... 5

Logam ................................................................................... 6

Polimer 7

Sistem Otomasi............................................................................ 9

Bab III Studi Kasus ............................................................................... 11

Tinjauan Pustaka ....................................................................... 13

Metode Penelitian ...................................................................... 17

Bab IV Analisis dan Pembahasan .......................................................... 18

Bab V Kesimpulan ................................................................................ 27

Referensi ............................................................................................... 28

Page 4: MAKALAH ANALISIS LOGAM DAN POLIMER YANG TEROTOMASI …rossysw.staff.gunadarma.ac.id/.../Tulisan+bkd+pta+2021.pdf · 4 BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Industri Istilah industri berasal

3

Latar Belakang

BAB I

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi pada sistem kontrol setiap tahunnya selalu berkembang

secara pesat. Hal ini mendorong manusia untuk mampu menciptakan atau mengembangkan

berbagai teknologi, sehingga suatu sistem dapat berjalan lebih efisien dan efektif. Salah

satunya perkembangan mengambil alih metode konvensional untuk menyelesaikan suatu

proses. Salah satu proses yang menggunakan sistem otomatis adalah pada proses

perpindahan material, dimana kemampuan manusia untuk mampu menangani tugas yang

berulang-ulang pada perpindahan material sangatlah terbatas, sehingga memerlukan

teknologi control yang komputerisasi untuk mampu menangani tugas yang berulang secara

lebih cepat dan efisien (Asnawi, 2008).

Selain itu, aplikasi material berbasis logam dan polimer pada berbagai macam produk pada

dunia industri cukup potensial di Indonesia, seiring dengan terus berkembangnya industri otomotif

dan kebutuhan masyarakat akan kendaraan bermotor, komponen permesinan dan bidang lainnya.

Masing-masing dari logam dan polimer memiliki keunggulannya tersendiri.

Untuk itu, kita diharapkan mampu mengembangkan dan membuat inovasi alat

maupun produk, dimana alat dibuat dan dikembangkan dengan teknologi yang lebih

efisien dengan penerapan sistem otomasi didalam tiap-tiap alat tersebut. Otomasi Industri

sendiri telah memiliki beberapa resource berupa alat trainer kit material handling lengan

robot dengan kontrol PLC, 3D printer, mini CNC dan alat lainnya yang terus

dikembangkan.

Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Logam dan Polimer?

2. Apa yang dimaksud dengan Sistem Otomasi?

3. Bagaimana penerapan sistem otomasi dalam suatu pabrik?

Tujuan

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan logam dan polimer

2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan system otomasi

3. Mengetahui bagaimana penerapan system otomasi dalam suatu pabrik

Page 5: MAKALAH ANALISIS LOGAM DAN POLIMER YANG TEROTOMASI …rossysw.staff.gunadarma.ac.id/.../Tulisan+bkd+pta+2021.pdf · 4 BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Industri Istilah industri berasal

4

BAB II

LANDASAN TEORI

Pengertian Industri

Istilah industri berasal dari bahasa latin, yaitu industria yang artinya buruh atau

tenaga kerja. Istilah industri sering digunakan secara umum dan luas, yaitu semua kegiatan

manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dalam rangka mencapai kesejahteraan.

Definisi Industri menurut Sukirno adalah perusahaan yang menjalankan kegiatan ekonomi

yang tergolong dalam sektor sekunder. Kegiatan itu antara lain adalah pabrik tekstil, pabrik

perakitan dan pabrik pembuatan rokok. Industri merupakan suatu kegiatan ekonomi yang

mengolah barang mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi untuk

dijadikan barang yang lebih tinggi kegunaannya.

Dalam pengertian yang sempit, industri adalah suatu kegiatan ekonomi yang

mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi menjadi

barang dengan nilai yang lebih tinggi penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun

dan perekayasaan industri.

Secara umum pengertian industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan

bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki

nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga

reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga

dalam bentuk jasa. Industri merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejateraan

penduduk. Selain itu industrialisasi juga tidak terlepas dari usaha untuk meningkatkan

mutu

sumberdaya manusia dan kemampuan untuk memanfaatkan sumber daya alam secara

optimal. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian, industri adalah

kegiatan ekonomi yang mengelola bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan

atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaanya

termasuk kegiatan rancangan bangun dan perekayasaan industri. Dari sudut pandang

geografi, Industri sebagai suatu sistem, merupakan perpaduan sub sistem fisis dan sub

sistem manusia.

2.1.2. Pengelompokan Jenis Industri

Departemen Perindustrian mengelompokan industri nasional Indonesia dalam 3

kelompok besar yaitu:

Page 6: MAKALAH ANALISIS LOGAM DAN POLIMER YANG TEROTOMASI …rossysw.staff.gunadarma.ac.id/.../Tulisan+bkd+pta+2021.pdf · 4 BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Industri Istilah industri berasal

5

1. Industri Dasar

Industri dasar meliputi kelompok industri mesin dan logam dasar (IMLD) dan

kelompok industri kimia dasar (IKD). Yang termasuk dalam IMLD antara lain industri

mesin pertanian, elektronika, kereta api, pesawat terbang, kendaraan bermotor, besi baja,

alumunium, tembaga dan sebagainya. Sedangkan yang termasuk IKD adalah industri

pengolahan kayu dan karet alam, industri pestisida, industri pupuk, industry silikat dan

sebagainya. Industri dasar mempunyai misi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

membantu struktur industri dan bersifat padat modal. Teknologi yang digunakan adalah

teknologi maju, teruji dan tidak padat karya namun dapat mendorong terciptanya lapangan

kerja secara besar.

2. Aneka industri (AL)

Yang termasuk dalam aneka industri adalah industri yang mengolah sumber daya

hutan, industri yang mengolah sumber daya pertanian secara luas dan lain-lain. Aneka

industri mempunyai misi meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan atau pemerataan,

memperluas kesempatan kerja, tidak padat modal dan teknologi yang digunakan adalah

teknologi menengah atau teknologi maju.

3. Industri Kecil

Industri kecil meliputi industri pangan (makanan, minuman dan tembakau), industri

sandang dan kulit (tekstil, pakaian jadi serta barang dari kulit), industri kimia dan bahan

bangunan (industri kertas, percetakan, penebitan, barang-barang karet dan plastik), industri

kerajinan umum (industri kayu, rotan, bambu dan barang galian bukan logam) dan industri

logam (mesin, listrik, alat-alat ilmu pengetahuan, barang dan logam dan sebagainya).

Industri di Indonesia dapat digolongkan kedalam beberapa macam kelompok. Industri

didasarkan pada banyaknya tenaga kerja dibedakan menjadi 4 golongan, yaitu:

1. Industri besar, memiliki jumlah tenaga kerja 100 orang atau lebih,

2. Industri sedang, memiliki jumlah tenaga kerja antara 20–99 orang,

3. Industri kecil, memiliki jumlah tenaga kerja antara 5–19 orang,

4. Industri rumah tangga, memiliki jumlah tenaga kerja antara 1–4 orang

Klasifikasi Dan Sifat Material (Logam dan Polimer)

Bahan / material merupakan kebutuhan bagi manusia mulai zaman dahulu sampai

sekarang. Kehidupan manusia selalu berhubungan dengan kebutuhan bahan seperti pada

transportasi, rumah, pakaian, komunikasi, rekreasi, produk makanan dll. Perkembangan

Page 7: MAKALAH ANALISIS LOGAM DAN POLIMER YANG TEROTOMASI …rossysw.staff.gunadarma.ac.id/.../Tulisan+bkd+pta+2021.pdf · 4 BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Industri Istilah industri berasal

6

peradaban manusia juga bisa diukur dari kemampuannya memproduksi dan mengolah

bahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. (jaman batu, perunggu dsb).

Pada tahap awal manusia hanya mampu mengolah bahan apa adanya seperti yang

tersedia dialam misalnya : batu, kayu, kulit, tanah dsb. Dengan perkembangan peradaban

manusia bahan - bahan alam tsb bisa diolah sehingga bisa menghasilkan kualitas bahan

yang lebih tinggi.

Material adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang.

Berdasarkan pengertian tersebut maka material teknik adalah material yang digunakan

untuk menyusun sebuah benda dan digunakan untuk perekayasaan dan perancangan di

bidang teknik.

Material teknik dapat diklasifikasikan menjadi :

a. Logam

b. Keramik

c. Polimer

d. Komposit

Hanya saja, pada makalah kali ini, yang dibahas hanya mengenai logam dan

polimer.

Logam

Logam adalah material yang mempunyai daya hantar listrik yang tinggi dengan

sifat konduktor yang baik dan tahan terhadap temperatur tinggi, mempunyai titik didih

tinggi, keras, mengkilap, tidak tembus cahaya, dan dapat dideformasi sehingga banyak

digunakan pada banyak konstruksi.

Jenis logam juga terbagi mnjadi 2 jenis yaitu logam ferro dan non ferro.dan jenis

material teknik yang dipakai secara luas dalam teknologi modern adalah baja. Baja adalah

material logam yang dapat dipakai secara fleksibel dan mempunyai beberapa karakteristik.

Material ini kuat dan siap dibentuk menjadi bermacam-macam keperluan teknik. Material

ini berspektrum luas dan mempunyai kemampuan berdeformasi secara permanen yang

merupakan modal penting dalam menentukan harga tegangan luluh pada berbagai beban.

Beberapa logam dan paduan logam memiliki kekuatan struktural per satuan massa

yang tinggi, menjadikannya bahan yang berguna untuk membawa muatan besar atau

menahan kerusakan akibat benturan. Paduan logam dapat direkayasa untuk memiliki

ketahanan tinggi terhadap pergeser, torsi dan deformasi. Namun logam yang sama juga

Page 8: MAKALAH ANALISIS LOGAM DAN POLIMER YANG TEROTOMASI …rossysw.staff.gunadarma.ac.id/.../Tulisan+bkd+pta+2021.pdf · 4 BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Industri Istilah industri berasal

7

rentan terhadap kerusakan akibat kelelahan akibat penggunaan berulang atau dari

kegagalan tekanan mendadak saat kapasitas beban terlampaui. Kekuatan dan ketahanan

logam telah menyebabkan penggunaan seringnya pada konstruksi bangunan dan jembatan

bertingkat tinggi, serta kebanyakan kendaraan, peralatan, perkakas, pipa, tanda non-

iluminasi dan jalur rel. Dua logam struktural yang paling umum digunakan, besi dan

aluminium, juga merupakan logam paling melimpah di kerak bumi.

Umumnya, logam bermanfaat bagi manusia, karena penggunaannya di bidang

industri, pertanian, dan kedokteran. Contohnya, raksa yang digunakan dalam proses

kloralkali. Pada industri angkasa luar dan profesi kedokteran dibutuhkan bahan yang kuat,

tahan karat, dan bersifat noniritin, seperti paduan titanium. Sebagian jenis logam

merupakan unsur penting karena dibutuhkan dalam berbagai fungsi biokimia. Pada zaman

dahulu, logam tertentu, seperti tembaga, besi, dan timah digunakan untuk membuat

peralatan, perlengkapan mesin, dan senjata.

Logam adalah konduktor yang baik, membuatnya berharga dalam peralatan listrik

dan untuk membawa arus listrik dari kejauhan dengan sedikit energi yang hilang. Jaringan

listrik mengandalkan kabel logam untuk mendistribusikan listrik. Sistem kelistrikan rumah

sebagian besar dihubungkan dengan kabel tembaga memanfaatkan sifat hantarannya yang

baik. Konduktivitas termal logam berguna untuk wadah untuk memanaskan bahan di atas

api. Logam juga digunakan untuk pembuang panas (bahasa Inggris: heat sink) untuk

melindungi peralatan sensitif dari pelewatpanasan (bahasa Inggris: overheating.

Reflektivitas tinggi beberapa logam penting dalam konstruksi cermin, termasuk instrumen

astronomi presisi. Sifat terakhir ini juga bisa membuat perhiasan metalik menarik secara

estetika.

Logam dapat didoping dengan molekul asing—organik, anorganik, biologis dan

polimer. Doping ini mengandung logam dengan sifat baru yang disebabkan oleh adanya

molekul tamu. Aplikasi dalam katalisis, obat-obatan, sel elektrokimia, korosi dan lainnya

telah dikembangkan.

Polimer

Polimer adalah suatu molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari susunan

ulang molekul kecil yang terikat melalui ikatan kimia disebut polimer (poly = banyak; mer

= bagian). Suatu polimer akan terbentuk bila seratus atau seribu unit molekul yang kecil

(monomer), saling berikatan dalam suatu rantai. Jenis-jenis monomer yang saling berikatan

Page 9: MAKALAH ANALISIS LOGAM DAN POLIMER YANG TEROTOMASI …rossysw.staff.gunadarma.ac.id/.../Tulisan+bkd+pta+2021.pdf · 4 BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Industri Istilah industri berasal

8

membentuk suatu polimer terkadang sama atau berbeda. Sifat-sifat polimer berbeda dari

monomer-monomer yang menyusunnya.

Polimer merupakan senyawa-senyawa yang tersusun dari molekul sangat besar

yang terbentuk oleh penggabungan berulang dari banyak molekul kecil. Molekul yang

kecil disebut monomer, dapat terdiri dari satu jenis maupun beberapa jenis. Polimer adalah

sebuah molekul panjang yang mengandung rantairantai atom yang dipadukan melalui

ikatan kovalen yang terbentuk melalui proses polimerisasi dimana molekul monomer

bereaksi bersama-sama secara kimiawi untuk membentuk suatu rantai linier ataujaringan

tiga dimensi dari rantai polimer. Polimer didefinisikan sebagai makromolekul yang

dibangun oleh pengulangan kesatuan kimia yang kecil dan sederhana yang setara dengan

monomer, yaitu bahan pembuat polimer. Penggolongan polimer berdasarkan asalnya, yaitu

yang berasal dari alam (polimer alam) dan polimer yang sengaja dibuat oleh manusia

(polimer sintetis).

A. Polimer Alam

Polimer alam telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, Polimer alam adalah

senyawa yang dihasilkan dari proses metabolisme mahluk hidup. jumlahnya yang terbatas

dan sifat polimer alam yang kurang stabil, mudah menyerap air, tidak stabil karena

pemanasan dan sukar dibentuk menyebabkan penggunaanya amat terbatas. Contoh

sederhana polimer alam seperti ; Amilum dalam beras, jagung dan kentang , pati , selulosa

dalam kayu , protein terdapat dalam daging dan karet alam diperoleh dari getah atau lateks

pohon karet, protein, DNA, kitin pada kerangka luar serangga, wool, jaring laba-laba,

sutera dan kepompong ngengat, adalah polimer-polimer yang disintesis secara alami. Serat-

serat selulosa yang kuat menyebabkan batang pohon menjadi kuat dan tegar untuk tumbuh

dengan tinggi seratus kaki dibentuk dari monomer-monomer glukosa, yang berupa padatan

kristalin yang berasa manis.

B. Polimer Sintetis

Polimer buatan dapat berupa polimer regenerasi dan polimer sintetis. Polimer

regenerasi adalah polimer alam yang dimodifikasi. Contohnya rayon, yaitu serat sintetis

yang dibuat dari kayu (selulosa). Polimer sintetis adalah polimer yang dibuat dari molekul

sederhana (monomer) dalam pabrik atau polimer yang dibuat dari bahan baku kimia

disebut polimer sintetis seperti polyetena, polipropilena, poly vynil chlorida (PVC), dan

Page 10: MAKALAH ANALISIS LOGAM DAN POLIMER YANG TEROTOMASI …rossysw.staff.gunadarma.ac.id/.../Tulisan+bkd+pta+2021.pdf · 4 BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Industri Istilah industri berasal

9

nylon. Kebanyakan polimer ini sebagai plastik yang digunakan untuk berbagai keperluan

baik untuk

rumah tangga, industri, atau mainan anak-anak.

Polimer sintetis yang pertama kali yang dikenal adalah bakelit yaitu hasil

kondensasi fenol dengan formaldehida, yang ditemukan oleh kimiawan kelahiran Belgia

Leo Baekeland pada tahun 1907. Bakelit merupakan salah satu jenis dari produk-produk

konsumsi yang dipakai secara luas.

Sistem Otomasi

Otomasi adalah suatu teknologi yang menggabungkan aplikasi ilmu mekanika, elektronika

dan sistem berbasis computer melalui proses atau prosedur yang biasanya disusun menurut

program instruksi serta dikombinasikan dengan pengendalian otomatis (catubalik) untuk

meyakinkan apakah semua instruksi itu sudah dilaksanakan seluruhnya dengan benar sehingga

produktivitas, efisiensi dan fleksibilitas meningkat.

Kata otomasi digunakan pertama kali oleh Fords di Detroit. Istilah ini digunakan untuk

menjelaskan alat mekanis dan mesin perkakas sehingga menjadi suatu lintas produksi yang

kontinyu. Karakteristik otomasi Detroit yaitu :

a. Mekanisme tanpa operator

b. Alat transfer

c. Operasi permesinan dilakukan secara berurutan/sekuensial

d. Benda kerja bergerak secara otomatis

e. Utilisasi yang tinggi

f. pembentukan blok mesin

Sistem otomasi dan otomatisasi tentu berbeda. Sistem otomasi adalah kumpulan

dari beberapa komponen yang saling terintegrasi dengan tujuan untuk mengganti pekerjaan

manusia dengan pekerjaan mesin tanpa mengebaikan keselamatan. Pekerjaan ini biasanya

yang tidak sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan oleh manusia. Contohnya dalam proses

filing, pack, palleting. Sedangkan otomastisasi adalah pekerjaan yang dilakukan oleh

manusia (belum otomatis) diganti dengan pekerjaan yang serba otomatis sehingga

memudahkan pekerjaan yang dilakukan oleh manusia. Otomastisasi dapat mengurangi

peran manusia tanpa mengabaikan safety.

Dalam sistem otomasi banyak sistem yang terintegrasi demi menunjang terciptanya

suatu sistem yang handal, sistem tersebut antara lain :

Page 11: MAKALAH ANALISIS LOGAM DAN POLIMER YANG TEROTOMASI …rossysw.staff.gunadarma.ac.id/.../Tulisan+bkd+pta+2021.pdf · 4 BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Industri Istilah industri berasal

10

1. Sistem Kendali

2. Sistem Komputer

3. Sistem Elektronik

4. Sistem Instrumentasi

5. Sistem Interface

6. Sistem Mekanik

7. Sistem Jaringan

8. Safety Design

Dengan teritegrasinya sistem diatas makan proses pengendalian serta monitoring

suatu plant akan mudah walaupun dalam jarak jauh, sistem tersebut disebut

SCADA(Supervisory Control And Data Acquisition). SCADA bukan pengendali, yang

menjadi pengendali tetap controller (PLC) , SCADA hanya sebagai perantara user dengan

mesin agar lebih mudah dalam mengendalikan mesin tersebut. Pada SCADA juga daat

digunakan untuk pengambilan data yang mana dengan data tersebut kita mengetahui naik

turunnya suatu proses.

Industri manufaktur merupakan suatu industri yang menggunakan mesin,

instrumentasi serta tenaga kerja yeng bertujuan untuk mengkonversi bahan mentah menjadi

barang jadi yang siap di pasarkan. Pada pasar bebas seluruh dunia atau sekitar ASEAN

(AFTA) manufaktur mempunyai arti poduksi dalam skala besar demi mendapat

keuntungan.

Page 12: MAKALAH ANALISIS LOGAM DAN POLIMER YANG TEROTOMASI …rossysw.staff.gunadarma.ac.id/.../Tulisan+bkd+pta+2021.pdf · 4 BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Industri Istilah industri berasal

11

BAB III

STUDI KASUS

Salah satu industri manufaktur di Indonesia yang bergerak dibidang produksi

baja adalah PT. Krakatau Steel (persero) Tbk. PT Krakatau Steel yang berlokasi di

Cilegon, Banten, memiliki visi menjadi perusahaan baja terpadu dengan keunggulan

kompetitif untuk tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan menjadi

perusahaan terkemuka di dunia (PT. Krakatau Steel, 2012). PT. Krakatau Steel saat ini

memiliki tiga jenis produk baja jadi yaitu baja lembaran panas (Hot Rolled Coil-

HRC), baja lembaran dingin (Cold Rolled Coil-CRC) dan baja batang kawat (Wire

Rod-WR). Ketiga jenis produk tersebut diproduksi pada pabrik atau production plant

yang berbeda yaitu Hot Strip Mill (HSM),Cold Rolling Mill (CRM) dan Wire Rod Mill

(WRM). Jumlah produksi dan penjualan baja PT. Krakatau Steel setiap tahunnya

mengalami penurunan.

Berdasarkan laporan tahunan pada tahun 2011 jumlah pemasukan dari

penjualan produk baja sebesar US $ 1.848.623, dan terus menurun tiap tahunnya

hingga pada tahun 2015 menjadi US $ 1.053.134. Hal tersebut dikarenakan oleh

turunnya harga baja dunia, kurang memadainya kapasitas produksi yang dimiliki,

banyaknya defect dari produk yang dihasilkan sehingga diharuskan untuk melakukan

rework pada produk- produk defect tersebut. Defect merupakan faktor utama

penyebab production losses, selain itu defect jauh lebih mudah untuk diatasi dengan

menekan jumlah defect menjadi lebih kecil, dibandingkan faktor production losses

yang lain. Dengan kondisi bisnis yang sedang menurun, PT Krakatau Steel harus

dapat mengambil kesempatan ini untuk memperbaiki dan membuat proses menjadi

lebih efisien.

Produkwire rod steel yang memiliki defect dikategorikan sebagai non-

conforming product (NCP). Non conforming product adalah produk yang tidak

memenuhi salah satu spesifikasi yang telah ditetapkan (Montgomery, 2009a). Defect

yang dikategorikan sebagai NCP di PT. Krakatau Steel yaitu defect appearance.

Defect appearance berlaku untuk semua kategori produk wire rod steel, Prosentase

NCP dihitung dengan membagi jumlah berat (Ton) defect dengan jumlah berat produk

yang dihasilkan. (Divisi Wire Rod Mill, 2010).

Berdasarkan penelitian Fachrur (2013), tentang analisis pengendalian kualitas

Page 13: MAKALAH ANALISIS LOGAM DAN POLIMER YANG TEROTOMASI …rossysw.staff.gunadarma.ac.id/.../Tulisan+bkd+pta+2021.pdf · 4 BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Industri Istilah industri berasal

12

produk wire rod steel dengan pendekatan multivariat, didapatkan hasil bahwa proses

produksi wire rod steel masih out of control. Sedangkan, menurut Sumadiono (2014)

jenis defect yang paling dominan adalah jenis defect kusut. Jumlah defect produk wire

rod steel berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Junaidi dan Suryadamawan

(2014), diketahui bahwa total kerugian akibat defect pada produk wire rod steel pada

bulan Januari hingga Agustus 2013 mencapai 654,07 ton, jika jumlah NCP tersebut

dikonversikan kedalam nilai uang setara dengan 2,61 Miliar Rupiah.

Selain permasalahan prosentase NCP untuk wire rod steel yang selalu melebihi

batas yang ditetapkan. Dalam setahun terakhir terjadi perubahan pemasok bahan baku

untuk proses produksi wire rod steel. Bahan baku wire rod steel selama ini dipasok

oleh Divisi Billet Steel Plant (BSP) PT. Krakatau Steel, namun pada bulan September

2015 Divisi BSP PT. Krakatau Steel berhenti beroperasi dikarenakan biaya produksi

baja billet lebih tinggi dibandingkan harga billet impor, sehingga PT. Krakatau Steel

lebih memilih untuk menggunakan billet impor dari Tiongkok. Perbedaan pasokan

bahan baku tersebut membuat rata-rata nilai NCP pada tahun 2016 meningkat.

Besarnya kerugian yang disebabkan oleh defect yang terjadi akibat belum

terkendalinya proses produksi produk wire rod steel, mengharuskan PT. Krakatau

Steel melakukan perbaikan kualitas prosesnya. Berdasarkan permasalahan

utama PT. Krakatau Steel yang telah dipaparkan, maka pendekatan six sigma lebih

tepat untuk digunakan pada penelitian ini karena permasalahan utama yang dihadapi

adalah persoalan tingginya jumlah defect yang harus dikurangi. Selain itu, metode six

sigma juga selaras dengan upaya perubahan strategi PT. Krakatau Steel yang

menekankan continuous improvement dalam efisiensi proses bisnis secara keseluruhan

yang telah dimulai sejak tahun 2007.

Berdasarkan penjelasan tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Mengetahui karakteristik defect pada produk wire rod steel di PT. Krakatau Steel

(persero) Tbk.

2. Melakukan analisis six sigma pada proses produksi wire rod steel di PT. Krakatau

Steel (persero) Tbk.

3. Mengetahui penyebab terjadinya defect pada produk wire rod steel milik PT.

Krakatau Steel (persero) Tbk.

4. Memberikan rekomendasi perbaikan proses untuk PT. Krakatau Steel (persero) Tbk.

Page 14: MAKALAH ANALISIS LOGAM DAN POLIMER YANG TEROTOMASI …rossysw.staff.gunadarma.ac.id/.../Tulisan+bkd+pta+2021.pdf · 4 BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Industri Istilah industri berasal

13

Tinjauan Pustaka

Six Sigma

Six sigma pertama kali dipopulerkan oleh Motorolla menggunakan konsep

distribusi normal dengan memperbolehkan pergesaran rata-rata sebesar 1,5σ dari nilai

target. Konsep ini berbeda dengan konsep distribusi normal yang tidak

memperbolehkan adanya toleransi pergeseran rata-rata. Konsep tersebut didapatkan

berdasarkan penelitian Motorolla yang mendapati bahwa sebaik apapun proses tidak

akan berada tetap pada satu titik target tertentu tetapi proses tersebut akan memiliki

pergeseran yang diperkirakan sebesar ±1,5σ, sehingga dapat dikatakan bahwa jika

proses six sigma akan diterapkan dalam jangka panjang dan berjalan dengan baik

maka pergeseran rata-rata sebesar 1,5σ merupakan sebuah hal yang dapat dimaklumi

(Pande, Neuman, & Cavanagh, 2002).

Six sigma juga dapat diartikan sebagai bentuk upaya berkelanjutan untuk

menekan keragaman dan mencegah terjadinya defect dari sebuah proses dengan

menggunakan alat-alat statistik dan teknik untuk mengurangi defect sampai

didapatkan bahwa tidak terdapat lebih dari tiga atau empat defectper million

opportunity (DPMO) untuk mencapai kepuasan pelanggan secara menyeluruh

(Creveling, Hambleton, & McCarthy, 2006). Adapun konversi nilai tingkat

pencapaian (level) sigma kedalam DPMO dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1

Konversi Level Sigma Kedalam DPMO dan Kategori Perusahaan

Level Sigma (σ) DPMO Kategori

1σ 691,462 Non Competitive

2σ 308,538 Non Competitive

3σ 66,807 Company Average

4σ 6,210 Company Average

5σ 233 World Class

6σ 3,4 World Class

Sumber: (Gaspersz, 2002)

Page 15: MAKALAH ANALISIS LOGAM DAN POLIMER YANG TEROTOMASI …rossysw.staff.gunadarma.ac.id/.../Tulisan+bkd+pta+2021.pdf · 4 BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Industri Istilah industri berasal

14

Berdasarkan Tabel 1 dapat dinyatakan bahwa semakin tinggi level sigma maka

DPMO akan semakin kecil. Adapun cara untuk menghitung level sigma dan DPMO

dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

DPO = Jumlah defect yang diinspeksi

Jumlah produk yang diproduksi x DO

Diagram SIPOC

Diagram SIPOC merupakan salah satu bentuk dari pemetaan proses untuk

mengidentifikasikan siapa pemasoknya, apa yang menjadi input-nya, bagaimana

prosesnya, apa yang menjadi output-nya dan siapa penggunanya (Pande, Neuman, &

Cavanagh, 2002).

Diagram SIPOC memberikan gambaran sederhana dari sebuah proses dan sangat

berguna untuk memahami serta memvisualisasikan elemen-elemen dasar dari sebuah

proses, diagram SIPOC juga merupakan salah satu metode pemetaan proses tingkat

tinggi. Diagram SIPOC bertujuan untuk menjelaskan hal-hal berikut (Montgomery,

2009b):

1. Supplier (Pemasok)

Pemasok adalah siapa saja yang menyediakan informasi, bahan baku, atau hal-hal lain

yang akan dikerjakan dalam proses.

2. Input

Input adalah informasi dan atau bahan baku yang digunakan dalam proses.

3. Process (Proses)

Proses adalah kumpulan dari langkah-langkah atau tahapan yang secara aktual

dibutuhkan dalam melakukan suatu pekerjaan.

Page 16: MAKALAH ANALISIS LOGAM DAN POLIMER YANG TEROTOMASI …rossysw.staff.gunadarma.ac.id/.../Tulisan+bkd+pta+2021.pdf · 4 BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Industri Istilah industri berasal

15

4. Output

Output adalah hasil dari proses (produk) berupa barang, jasa, atau informasi yang akan

disampaikan kepada konsumen.

5. Customer (Konsumen)

Customer adalah pihak-pihak yang akan menggunakan output atau produk, baik dari

eksternal organisasi untuk digunakan atau dari internal organisasi yang kemudian akan

mengolahnya menjadi produk lain.

Gambar 1

Diagram SIPOC

Analisis Pareto

Analisis Pareto adalah pareto adalah proses perangkingan peluang untuk

menentukan yang mana dari sekian banyak peluang potensial harus dikejar terlebih

dahulu. Hal ini juga dikenal sebagai memisahkan beberapa hal penting dari banyak hal

sepele. Analisis Pareto digunakan dalam berbagai tahapan peningkatan kualitas untuk

mengetahui langkah selanjutnya yang harus dilakukan (Pyzdek, 2003). Prinsip dari

analisis pareto adalah 80:20, yaitu 80% akibat yang ada, bersumber dari 20% sebab

yang ada (Juran & Godfrey, 1999).

Analisis Pareto dilakukan dalam bentuk diagram yang disebut diagram Pareto.

Diagram Pareto adalah grafik yang menunjukkan urutan masalah yang terjadi

berdasarkan banyaknya kejadian. Masalah yang paling banyak terjadi ditampilkan disisi

paling kiri dari grafik dan yang paling sedikit berada di sisi paling kanan dari grafik

(Besterfield, 2001).

Diagram Ishikawa

Diagram Ishikawa adalah sebuah diagram yang menunjukkan hubungan sebab

dan akibat yang bertujuan mencari dan menganalisis penyebab terjadinya masalah atau

defect. Penyebab terjadinya masalah dapat dikategorikan menajadi beberapa faktor yaitu

material, man, methods, machine, measurement dan environment atau yang dapat

disingkat menjadi 5M+1E. Berdasarkan faktor-faktor tersebut sebab-sebab yang

mempengaruhi masalah akan dijelaskan (Montgomery, 2009a).

Page 17: MAKALAH ANALISIS LOGAM DAN POLIMER YANG TEROTOMASI …rossysw.staff.gunadarma.ac.id/.../Tulisan+bkd+pta+2021.pdf · 4 BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Industri Istilah industri berasal

16

Borda Count Methods

Borda count methods (BCM) digunakan secara matematis untuk

memeringkatkan setiap alternatif pilihan dari permasalahan yang ada (Nash, Zhang, &

Strawderman, 2011). Perangkingan borda count methods ditentukan berdasarkan

preferensi dari responden atau pemilih. Sejumlah k alternatif pilihan diperingkatkan

berdasar preferensi dimana peringkat pertama ajan mendapatkan nilai atau skor sebesar

k, peringkat kedua sebesar k-1, peringkat ketiga sebesar k-2 dan seterusnya hingga

peringkat terakhir mendapat nilai k-(k-1). Berdasarkan nilai tersebut kemudian alternatif

pilihan yang ada dapat diperingkatkan berdasarkan skor tertinggi yang didapatkan oleh

setiap alternatif pilihan, alternatif pilihan dengan nilai tertinggi akan menjadi peringkat

pertama (Singh & Sharan, 2015). Borda count methods dapat digunakan untuk

menentukan prioritas penyelesaian masalah dari penyebab-penyebab terjadinya defect.

Wire rod steel

Wire rod steel merupakan barang setangah jadi yang selanjutnya akan diproses

menjadi produk akhir. Bahan baku wire rod steel adalah baja billet (balok), berdasrkan

hal tersebut maka wire rod steel digolongkan kedalam kategori produk baja batangan.

Wire rod steel dikelompokkan menurut kandungan karbonnya (Divisi Wire Rod Mill,

2010).

Defect Wire rod steel

Produk wire rod steel harus bebas dari defect appearance yang dapat

mempengaruhi penggunaan pada proses lanjut maupun penggunaan akhir. Jenis-jenis

defect appearance yang digunakan oleh PT. Krakatau Steel adalah:

1. Kusut

2. Scrappy

3. Under fill

4. Over fill

5. Coil potong tengah

6. Coil banyak potongan

7. Laps

8. Tidak senter

9. Cross roll

10. Roll mark

11. Scratch

12. Creep speed

Page 18: MAKALAH ANALISIS LOGAM DAN POLIMER YANG TEROTOMASI …rossysw.staff.gunadarma.ac.id/.../Tulisan+bkd+pta+2021.pdf · 4 BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Industri Istilah industri berasal

17

13. Other defect

Defect appearance diperiksa melalui dua cara yaitu dengan pengamatan visual

dan pengukuran menggunakan micrometer (Divisi Wire Rod Mill, 2010).

Metode Penelitian

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Divisi Wire Rod Mill PT. Krakatau Steel (persero)

Tbk. Cilegon pada bulan Oktober 2016.

Sumber Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder dari laporan

bulanan Divisi Wire Rod Mill PT. Krakatau Steel (persero) Tbk. Cilegon. Data yang

gunakan adalah data defect per jenis defect per hari hasil pengamatan bagian quality

control Divisi Wire Rod Mill mulai dari bulan Januari hingga September 2016.

Pengamatan dilakukan setiap hari pada setiap coil wire rod steel.

Jenis data yang digunakan untuk pemeringkatan penyebab terjadinya defect

menggunakan borda count methods adalah data primer dengan melakukan survey

wawancara kepada chief engineer long product, engineer production dan teknisi quality

control menggunakan kuesioner.

Page 19: MAKALAH ANALISIS LOGAM DAN POLIMER YANG TEROTOMASI …rossysw.staff.gunadarma.ac.id/.../Tulisan+bkd+pta+2021.pdf · 4 BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Industri Istilah industri berasal

18

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Data Produksi dan Defect

Pembahasan yang akan dilakukan memerlukan beberapa data, salah satunya

adalah data jumlah produksi wire rod steel per bulan yang dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2

Jumlah Produksi Wire rod steel Di PT. Krakatau Steel

Bulan Jumlah Produksi (Ton)

Januari 20.352,460

Februari 12.173,168

Maret 15.559,627

April 21.071,957

Mei 15.100,110

Juni Tidak Produksi

Juli TIdak Produksi

Agustus 11.369,873

September 9.731,805

Selain data produksi, dalam penelitian ini juga diperlukan data defect dari

produk wire rod steel untuk melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai penyebab

terjadinya defect itu sendiri. Adapun data defect dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3

Jumlah Defect Wire rod steel Di PT. Krakatau Steel

Jenis Defect Jumlah Defect (Ton)

Laps 288,512

Over Fill 191,265

Page 20: MAKALAH ANALISIS LOGAM DAN POLIMER YANG TEROTOMASI …rossysw.staff.gunadarma.ac.id/.../Tulisan+bkd+pta+2021.pdf · 4 BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Industri Istilah industri berasal

19

Tabel 4

Jumlah Defect Wire rod steel Di PT. Krakatau Steel (Lanjutan)

Jenis Defect Jumlah Defect (Ton)

Kusut 193,224

Under Fill 181,803

Coil Potong Tengah 45,917

Tidak Senter 24,901

Scrappy 192,498

Cross Roll 29,989

Scratch 4,670

Roll Mark 12,892

Jenis Defect Jumlah Defect (Ton)

Coil Banyak Potong 6,473

Creep Speed 15,511

Other Defect 45,015

Diagram SIPOC

Diagram SIPOC adalah sebuah diagram yang digunakan untuk memetakan

proses mulai dari supplier hingga konsumen. Penelitian ini menggunakan diagram

SIPOC untuk memetakan supplier, input, process, output dan customer produk wire rod

steel milik PT. Krakatau Steel sebagai informasi awal tentang produk wire rod steel

milik PT. Krakatau Steel. Adapun Diagram SIPOC produk wire rod steel PT. Krakatu

Steel dapat dilihat pada Gambar 2 berikut.

Page 21: MAKALAH ANALISIS LOGAM DAN POLIMER YANG TEROTOMASI …rossysw.staff.gunadarma.ac.id/.../Tulisan+bkd+pta+2021.pdf · 4 BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Industri Istilah industri berasal

20

Gambar 2

Diagram SIPOC Wire Rod SteelPT. Krakatau Steel

Berdasarkan diagram SIPOC pada Gambar 4.3 maka beberapa hal terkait

produksi wire rod steel dapat diidentifikasi dengan lebih baik diantaranya:

1. Supplier

Pemasok bahan baku untuk produksi wire rod steel di PT. Krakatau steel adalah

perusahaan-perusahaan atau produsen baja dari Tiongkok, atau dengan kata lain

PT. Krakatau Steel menggunakan baja impor sebagai bahan bakunya.

2. Input

Input dari produksi wire rod steel adalah bahan baku wire rod steel itu sendiri yaitu

baja billet. Baja billet yang digunakan oleh Divisi WRM memiliki ukuran 150×150

mm dengan panjang 9 m.

3. Proccess

Proses produksi wire rod steel dilakukan sesuai dengan langkah-langkah pada Gambar

2 yaitu:

a. Receipt of Billet

b. Weighing & Charging

c. Reheating

Page 22: MAKALAH ANALISIS LOGAM DAN POLIMER YANG TEROTOMASI …rossysw.staff.gunadarma.ac.id/.../Tulisan+bkd+pta+2021.pdf · 4 BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Industri Istilah industri berasal

21

d. Rolling

e. Water cooling

f. Coiling

g. Air cooling

h. Inspection

i. Packaging

j. Storage &Shipment

4. Output

Output dari proses produksi adalah wire rod steel. Wire rod steel yang dihasilkan pun

bervariasi baik dari ukurannya maupun dari kandungan karbonnya. Umumnya wire rod

steel milik PT. Krakatau Steel memiliki diameter 5,5 mm hingga 20 mm dan jenisnya

dapat dikategorikan berdasar kandungan karbonnya.

5. Customer

Costumer dari hasil proses produksi wire rod steel di PT. Krakatau Steel adalah

perusahaan-perusahaan yang memproduksi produk seperti payung, wire mesh, paku,

jari-jari sepeda motor dan lain-lain.

Defect per Million Opportunity (DPMO) dan Level Sigma

Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah menghitung DPMO dari proses

produksi wire rod steel PT. Krakatau Steel untuk mengetahui level sigma dari proses

produksi. Berdasarkan Tabel 2 dan Tabel 3 diketahui bahwa total produksi wire rod

steel di PT. Krakatau steel mencapai 105.359 ton dan total defect produk wire rod

steel di PT. Krakatau Steel sebesar 1.232,670 ton, dengan menggunakan informasi

tersebut maka dapat dihitung DPMO dan level sigma-nya sebagai berikut

Page 23: MAKALAH ANALISIS LOGAM DAN POLIMER YANG TEROTOMASI …rossysw.staff.gunadarma.ac.id/.../Tulisan+bkd+pta+2021.pdf · 4 BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Industri Istilah industri berasal

22

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa

DPMO dari produk wire rod steel milik PT. Krakatau steel adalah sebesar 899,978

artinya dari setiap 1.000.000 ton wire rod steel yang di produksi maka ada 899,978

ton yang mengalami defect. Level sigma 4,621σ menunjukkan bahwa proses produksi

wire rod steel di Divisi WRM berada pada kelas company average, namun untuk

mencapai efisiensi proses yang diharapkan oleh PT. Krakatau Steel level sigma

tersebut harus terus ditingkatkan hingga mencapai 5σ atau 6σ sehingga mencapai level

terbaik dari suatu perusahaan.

Analisa Pareto

Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa defect yang paling sering terjadi

adalah defect laps dan yang paling jarang terjadi adalah defect scratch. Berdasarkan

informasi dari Tabel 3 maka dapat dibuat kedalam diagram pareto seperti pada

Gambar 3.

Gambar 3

Diagram Pareto DefectWire Rod SteelPT. Krakatau Steel

Berdasar pada Gambar 3 maka dengan menggunakan diagram pareto dapat

diketahui jenis defect yang paling sering terjadi dari seluruh defect yang ada pada

produk wire rod steel milik PT. Krakatau Steel pada bulan Januari hingga September

2016 adalah defect laps dengan prosentase sebesar 23%. Sehingga defect tersebut

harus diberi perhatian khusus untuk segera ditangani agar jumlahnya dapat ditekan

pada proses produksi dimasa mendatang.

Page 24: MAKALAH ANALISIS LOGAM DAN POLIMER YANG TEROTOMASI …rossysw.staff.gunadarma.ac.id/.../Tulisan+bkd+pta+2021.pdf · 4 BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Industri Istilah industri berasal

23

Penyebab Terjadinya Defect Laps

Defect laps merupakan defect terbesar yang terjadi pada proses produksi wire

rod steel pada bulan Januari hingga September 2016 dengan total jumlah berat coil

yang mengalami defect laps sebesar 288,512 ton. Penyebab-penyebab terjadinya

defect laps disebabkan oleh 3 hal utama yaitu manusia, mesin, dan lingkungan,

sedangkan untuk faktor metode dan pengukuran tidak menjadi faktor penyebab

teradinya defect laps. Penyebab-penyebab terjadinya defect laps disebabkan oleh 3 hal

utama yaitu manusia, mesin, dan lingkungan. Penjelasan mengenai 3 faktor utama

penyebab terjadinya laps adalah:

1. Manusia

Faktor manusia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya defect laps.

Kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh oprator produksi seperti:

Kesalahan setting, yaitu kesalahan pada setting guide dan roll terjadi

karena sulitnya mendeteksi settingan roll karena pengecekan setingan

hanya dilakukan secara visual sehingga terkadang operator kurang teliti

Salah mendesain pass karena operator kurang memahami dampak dari hal

tersebut sehingga sering diabaikan oleh operator.

Operator kurang kompeten karena proses transfer knowledge tidak berjalan

baik akibat jarak antara karyawan baru dengan karyawan senior sangatlah

jauh bahkan pada kenyataannya karyawan baru direkrut mendekati masa

pensiun karyawan senior sehingga proses transfer knowledge sangat sulit

untuk dijalankan mengingat sedikitnya waktu yang tersedia bagi karyawan

baru untuk dapat belajar pada karyawan senior.

Pada saat proses rolling operator sering kali tidak melakukan adjustment

bar untuk mengetahui apakah ukuran dari billet sudah sesuai dengan

program produksi yang dijalankan sehingga menyebabkan dimensi billet

masih terlalu besar untuk masuk ke guide yang akhirnya menimbulkan

laps.

2. Mesin

Faktor mesin juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya defect laps.

Kerusakan guide yang disebabkan tidak berjalannya fungsi lubrikasi akibat

kebocoran pada selang penyalur lubrikan.

Page 25: MAKALAH ANALISIS LOGAM DAN POLIMER YANG TEROTOMASI …rossysw.staff.gunadarma.ac.id/.../Tulisan+bkd+pta+2021.pdf · 4 BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Industri Istilah industri berasal

24

Posisi roll miring karena keausan roll yang disebabkan kualitas sparepart

roll yang tidak baik sehingga aus sebelum waktunya sedangkan sparepart

pengganti tidak tersedia. Selain itu roll miring juga dapat disebabkan

karena adanya benturan-benturan yang seharusnya tidak terjadi karena

ukuran billet masih terlalu besar.

3. Lingkungan

Faktor lingkungan yang bising dan panas dapat mempengaruhi kinerja operator

produksi sehingga operator mudah lelah dan tidak fokus.

Analisa Peringkat Penyebab Terjadinya Defect Laps

Berdasarkan faktor-faktor yang ada pada pembahasan sebelumnya yaitu hasil

root cause analysis menggunakan diagram Ishikawa pada selanjutnya faktor-faktor

tersebut dapat dirangkum menjadi beberapa poin ringkas penyebab terjadinya

defectlaps. Poin-poin tersebut selanjutnya diperingkatkan mulai dari yang paling

sering hingga yang paling jarang. Setelah diberikan skor pada masing-masing poin

penyebab terjadinya defectlaps selanjutnya dianalisa dengan menggunakan borda

count methods. Perangkingan dilakukan oleh teknisi quality control Divisi Wire Rod

Mill, engineer production wire rod mill dan chief engineer long product sebagai

representasi divsi WRM. Adapun hasil dari perangkingan tersebut dapat dilihat pada

Tabel 4.

Tabel 4

Peringkat Penyebab Defect Laps

Penyebab

Teknisi

QC

Engineer

Production

Chief

Engineer

Total

Skor

Kerusakan guide 8 6 8 22

Tidak melakukanAdjusment bar 7 8 7 22

Kesalahan setting 6 5 6 17

Salahmendesain pass 3 7 4 14

Operator kurang kompeten 5 3 5 13

Posisi roll miring 4 4 3 11

Lingkungan panas 2 2 2 6

Lingkungan bising 1 1 1 3

Page 26: MAKALAH ANALISIS LOGAM DAN POLIMER YANG TEROTOMASI …rossysw.staff.gunadarma.ac.id/.../Tulisan+bkd+pta+2021.pdf · 4 BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Industri Istilah industri berasal

25

Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa total skor penyebab terjadinya defect

laps yang terbesar adalah kerusakan guide karena improper lubrication dan

adjustment bar tidak sesuai, sehingga kedua penyebab tersebut harus diselesaikan

terlebih dahulu, baru kemudian menyelesaikan penyebab yang lainnya. PT. Krakatau

steel sebenarnya sudah memiliki langkah-langkah penanggulangan untuk kedua

permasalahan tersebut yaitu mengganti guide dan mengawasi operator yang bertugas,

namun tindakan tersebut tidak berjalan dengan baik karena sparepart guide tidak

selalu tersedia pada saat penggantian, sedangkan jika ingin melakukan pembelian

masih harus melalui divisi logistik sehingga memakan waktu yang cukup lama dan

banyak posisi yang masih kosong di Divisi Wire Rod Mill.

Rekomendasi Perbaikan

Rekomendasi perbaikan dirumuskan dalam perspektif yang menyeluruh mulai

dari tingkat manajerial hingga operasional dengan memperhatikan tindakan perbaikan

yang sudah ada atau sudah dilakukan saat ini oleh PT. Krakatau Steel khususnya

Divisi Wire Rod Mill agar dapat lebih mudah diaplikasikan. Adapun rekomendasi

perbaikan yang dapat diberikan pada PT. Krakatau Steel khususnya Divisi Wire Rod

Mill untuk menekan defect laps dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5

Rekomendasi Perbaikan

Penyebab Penanganan saat ini Rekomendasi perbaikan

Kerusakan/ keausan

mesin

(Kerusakan Guide)

Melakukan maintenance

sesuai jadwal yang ada pada

Technical Standard For

Engineer dan SOP

Maintenance harus tetap

dijalankan meskipun sedang

tidak produksi.

Melibatkan bagian perawatan

dalam memperbaiki

kerusakan.

Koordinasi rutin dengan

bagian logistik

Program direct buying untuk

sparepart di bawah harga

tertentu melalui Prima

Page 27: MAKALAH ANALISIS LOGAM DAN POLIMER YANG TEROTOMASI …rossysw.staff.gunadarma.ac.id/.../Tulisan+bkd+pta+2021.pdf · 4 BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Industri Istilah industri berasal

26

Ketidaktersediaan

sparepart

(Kerusakan Guide)

Koperasi Krakatau Steel

(Primkokas)

Monitoring pengadaan

sparepart kritis

Menambah item sparepart

yang ada didalam kontrak

perjanjian dengan vendor

Mempersiapkan program

penyediaan sparepart kualitas

tinggi dengan baik

Operator Tidak

Melakukan Adjustment

Bar

Ada proses pendampingan

dan mentoring karyawan

terutama pada karyawan

baru.

Page 28: MAKALAH ANALISIS LOGAM DAN POLIMER YANG TEROTOMASI …rossysw.staff.gunadarma.ac.id/.../Tulisan+bkd+pta+2021.pdf · 4 BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Industri Istilah industri berasal

27

BAB V

KESIMPULAN

Defect terbesar produk wire rod steel milik PT. Krakatau Steel yang terjadi

pada bulan Januari hingga September 2016 adalah defect laps dengan jumlah 288,512

ton atau sebesar 23% dari total jumlah defect yang terjadi.

DPMO dari produk wire rod steel milik PT. Krakatau steel adalah sebesar

899,978 artinya dari setiap 1.000.000 ton wire rod steel yang di produksi maka ada

899,978 ton yang mengalami defect. Level sigma 4,621σ menunjukkan bahwa proses

produksi wire rod steel di Divisi WRM berada pada kelas company average.

Penyebab terjadinya defect laps yang paling utama adalah kerusakan guide

karena improper lubrication dan salah mendesain pass rolling dengan total skor

berdasarkan borda count methods sebesar 22.

Rekomendasi perbaikan yang dapat diberikan adalah maintenance harus tetap

dijalankan meskipun sedang tidak produksi, melibatkan bagian perawatan dalam

memperbaiki kerusakan, program direct buying untuk sparepart di bawah harga

tertentu melalui Prima Koperasi Krakatau Steel (Primkokas), Menambah item

sparepart yang ada di dalam kontrak perjanjian dengan vendor, melakukan proses

pendampingan dan mentoring karyawan terutama pada karyawan baru.

Page 29: MAKALAH ANALISIS LOGAM DAN POLIMER YANG TEROTOMASI …rossysw.staff.gunadarma.ac.id/.../Tulisan+bkd+pta+2021.pdf · 4 BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Industri Istilah industri berasal

28

REFERENSI

Fachrur, A. R. (2013). Pengontrolan Kualitas Produk Wire rod steel Di PT. Krakatau

Steel (persero) Tbk. Cilegon. Statistika. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh

Nopember.

Gaspersz, V. (2002). Pedoman Implementasi Program Six Sigma. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

PT. Krakatau Steel. (2012). Company Profile. Cilegon, Banten, Indonesia: PT. Krakatau

Steel (persero) Tbk.

Page 30: MAKALAH ANALISIS LOGAM DAN POLIMER YANG TEROTOMASI …rossysw.staff.gunadarma.ac.id/.../Tulisan+bkd+pta+2021.pdf · 4 BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Industri Istilah industri berasal

29

Page 31: MAKALAH ANALISIS LOGAM DAN POLIMER YANG TEROTOMASI …rossysw.staff.gunadarma.ac.id/.../Tulisan+bkd+pta+2021.pdf · 4 BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Industri Istilah industri berasal

30

Page 32: MAKALAH ANALISIS LOGAM DAN POLIMER YANG TEROTOMASI …rossysw.staff.gunadarma.ac.id/.../Tulisan+bkd+pta+2021.pdf · 4 BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Industri Istilah industri berasal

31

Page 33: MAKALAH ANALISIS LOGAM DAN POLIMER YANG TEROTOMASI …rossysw.staff.gunadarma.ac.id/.../Tulisan+bkd+pta+2021.pdf · 4 BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Industri Istilah industri berasal

32

Page 34: MAKALAH ANALISIS LOGAM DAN POLIMER YANG TEROTOMASI …rossysw.staff.gunadarma.ac.id/.../Tulisan+bkd+pta+2021.pdf · 4 BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Industri Istilah industri berasal
Page 35: MAKALAH ANALISIS LOGAM DAN POLIMER YANG TEROTOMASI …rossysw.staff.gunadarma.ac.id/.../Tulisan+bkd+pta+2021.pdf · 4 BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Industri Istilah industri berasal