Makalah AL ISLAM

17
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Muhammadiyah, sebagai gerakan keagamaan yang senantiasa merujuk pada ajaran Islam Yang menjadikan al-Quran dan as-Sunnah sebagi sumber rujukan. Di satu sisi sejarah selalu melahirkan berbagai persoalan, dan pada sisi yang lain Islam menyediakan referensi atas berbagai persoalan tersebut. Orientasi pada dimensi ilahiah inilah yang membedakan Muhammadiyah dari gerakan sosio-kultural lainnya, baik dalam merumuskan masalah, menjelaskannya maupun dalam menyusun kerangka operasional penyelesaiannya. Orientasi inilah yang mengharuskan Muhammadiyah memproduksi pemikiran, meninjau ulang dan merekonstruksi pemikiran keislamannnya. Pemikiran keislaman meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan tuntunan kehidupan keagamaan secara praktis, wacana moralitas publik dan discourse (wacana) keislaman dalam merespon dan mengantisipasi perkembangan kehidupan manusia. Masalah yang selalu hadir dari kandungan sejarah tersebut mengharuskan adanya penyelesaian. Muhammadiyah berusaha menyelesaikannya melalui proses penafsiran. namun Mengingat proses penafsiran ini sangat dipengaruhi oleh asumsi (pandangan dasar) tentang agama dan kehidupan, maka Muhammadiyah perlu merumuskannya secara spesifik. Dengan demikian diharapkan rûhul ijtihâd (semangat untuk menggali 1

description

OKE

Transcript of Makalah AL ISLAM

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangMuhammadiyah, sebagai gerakankeagamaanyangsenantiasamerujukpadaajaranIslamYangmenjadikanal-Qurandanas-Sunnahsebagi sumberrujukan. Di satusisi sejarahselalumelahirkan berbagai persoalan, dan pada sisi yang lain Islammenyediakan referensi atasberbagai persoalan tersebut. Orientasi pada dimensi ilahiah inilah yang membedakanMuhammadiyah dari gerakan sosio-kultural lainnya, baik dalam merumuskan masalah,menjelaskannya maupun dalammenyusun kerangka operasional penyelesaiannya. Orientasiinilah yang mengharuskan Muhammadiyah memproduksi pemikiran, meninjau ulang danmerekonstruksi pemikiran keislamannnya.emikiran keislaman meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan tuntunan kehidupankeagamaanse!arapraktis, "a!anamoralitaspublikdandis!ourse#"a!ana$keislamandalammerespon dan mengantisipasi perkembangan kehidupan manusia. Masalah yang selalu hadir darikandungan sejarah tersebut mengharuskan adanya penyelesaian. Muhammadiyah berusahamenyelesaikannyamelalui prosespenafsiran. namunMengingat prosespenafsiranini sangatdipengaruhi oleh asumsi #pandangan dasar$ tentang agama dan kehidupan, makaMuhammadiyah perlu merumuskannya se!ara spesifik. Dengan demikian diharapkan r%hulijtih&d#semangat untukmenggali ajaranagama dari sumber-sumbernya$ dantajd'd#upayapemurnian dan pembaharuan pemikiran keislaman$ terus tumbuh dan berkembang.Dari "a!ana yang terus bergulir, orang pun selalu mempertanyakan( )*agaimanaMuhammadiyah memahami Islamsebagai sebuah kebenaran mutlak untuk mendapatkanja"aban yang yang mendekati kebenaran Islam yang sejati+ Dan apa prinsiap-prinsipmuhammadiyahdalammengamalkanajaranagamaislam.+,ah,disinilahtugaskamisebagaimahasis"a-ni.ersitasMuhammdiyahuntukmengetahuai hal tersebut danakankami bahasdalam makalah kami ini.1.2 Rumusan Masalah/.0./ *agaimana prinsip-prinsip dasar dan !ara pemahaman islam menurut muhammadiyah+11.3 Tujuan/.1./ 2ujuan -mum2ujuanumumdari penulisanmakalahini adalahuntukmemenuhi tugas pembuatanmakalahmatakuliah 3l Islamdenganjudul)rinsip-rinsipDasar 3jaranIslamDan4ara emahaman Islam Menurut Muhammadiyah5./.1.0 2ujuan 6husus2ujuan 6husus penulisan makalah ini adalah (/. -ntuk memenuhi tugas 3l-Islam 0. -ntuk menambah pengetahuan dan pemahaman kami tentangrinsip-rinsip Dasar3jaran Islam Dan 4ara emahaman Islam Menurut Muhammadiyah1. Man!aat Penul"san/.7./ *agi Indi.idu 3gar lebih memahami prinsip-prinsip dasar ajaran islam dan !ara pemahaman islammenurut muhammadiyah/.7.0 *agi Masyarakat -mum3gar masyarakat a"am mengetahui bagaimana prinsip-prinsip dasar ajaran islam dan!ara pemahaman islam menurut muhammadiyah /.7.1 *agi Dunia endidikanSebagai referensi bahanajar dandapat menambahilmupengetahuanmengenaiprinsip-prinsip dasar ajaran islam dan !ara pemahaman islam menurut muhammadiyahBAB II2PEMBAHA#AN2.1 Pr"ns"$%Pr"ns"$ Muhamma&"'ah Dalam Mengamalkan Ajaran Islam/. rinsip-prinsip -tama emahaman 3gama Islam Muhammadiyah memperkenalkan duaprinsip utama pemahaman #agama$ Islam( 3jaran agama Islam yang otentik#sesungguhnya$ adalahapa yangterkandungdi dalamal-Qurandanas-Sunnahdanbersifat absolut. Oleh karena itu, semua orang Islamharus memahaminya. 8asilpemahaman terhadap al-Quran dan as-Sunnah yang kemudian disusun dan dirumuskanmenjadi kitabajaran-ajaranagama#Islam$ bersifat relatif. Dari keduaprinsiputamatersebut, pendapat-pendapat Muhammadiyahtentangapayangdisebut doktrinagamayangdirujukdarial-Qurandanas-Sunnahselalu#dapat$berubah-ubahselarasdengankebutuhan dan tuntutan perubahan 9aman.8al ini bukan berarti Muhammadiyah tidakbersikapisti:amahdalamberagamao, tetapi justerumemahami arti pentingnyaijtihaddalam menyusun dan merumuskan kembali pemahaman agama Islam sebagaimana yangdiisyaratkanolehal-Qurandanas-Sunnah. Dipahami olehMuhammadiyahbah"aal-Quran dan as-Sunnah bersifat tetap,sedang interpretasi- nya bisa berubah-ubah. Itulahkonsekuensi keberagamaan umat Islam yang memahami kebenaran ajaran agama yangtidak akan pernah usang dimakan 9aman dan selalu selaras untuk diterapkan di mana pun,kapan pun dan oleh siapa pun.0. Mengamalkan al-Quran-ntuk memahami al-Quran menurut Muhammadiyah diperlukan seperangkatinstrumenyangmenandai kesiapan orang untukmenafsirkannya dan mengamalkannyadalam kehidupan nyata. Semangatnya sama dengan ketika seseorang berkeinginan untukmemahami Islam, yaitu( ijtihad. 6andungan al-Quran hanya akan dapat dipahami olehorang yang memiliki kemauan dan kemampuan yang memadai untuk melakukaneksplorasidanpenyimpulanyangtepatterhadapal-Quran. 6eikhlasandankerjakerasseorang mufassir menjadi syarat utama bagi setiap orang yang ingin se!ara tepatmemahami al-Quran. Meskipun semua orang harus sadar, bah"a sehebat apa punseseorang, ia tidak akan dapat menemukan kebenaran sejati, ke!uali sekadar menemukan3kemungkinan-kemungkinankebenaran absolut al-Quran yangpada akhirnya bernilairelatif. 3khirnya, kita pun dapat memahami dengan jelas sebenar apa pun hasilpemahamanorangterhadapal-Quran, tafsir atasnya#al-Quran$ tidakakanmenyamaikebenaran al-Quran itu sendiri. 6arena al-Quran adalah kebenaran ilahiah, sedang tafsiratas al-Quran adalah kebenaran insaniah. 3kankah kita menyatakan bah"a Manusia akansebenar 2uhan+ ;a"aban tepatnya( mustahil. Oleh karena itu, yang dituntut oleh 3llahkepada setiap muslimhanyalah berusaha sekuat kemampuannya untuk menemukankebenaran absolut al-Quran, bukan harus menghasilkan kebenaran absolut, karena akalmanusia tidak akan pernah menggapai kemutlakan kebenaran sejati dari 3llah. 3khirnya,kita pun harus sadar bah"a tidak akan ada pendapat #hasil pemahaman al-Quran$ yangpasti benar. 2etapi sekadar )mungkin benar5.1. Mengamalkan 3jaran Islam *erdasarkan al-Quran dan as-Sunnah6etika kita berkesimpulan bah"a hasil pemahaman siapa pun, kapan pun dan dimana pun terhadap al-Quran adalah relatif, maka alangkah bijaksananya bila kita rujukas-Sunnahsebagai panduandalamberagama. 6arena, bagaimanapunrelatifnya hasilpemahaman al-Quran, hasil interpretasi alaih #yang menjadi ukuran$ ataumusyabbah bih #tempat menyerupakan$, atau mahmul >alaih #tempatmembandingkan$0. @araA yang berarti !abang, yaitu suatu peristi"a yang belum ditetapkan hukumnyakarenatidakadanashyangdapat dijadikansebagai dasar. @araAdisebut jugama:is #yangdiukur$ ataumusyabbah#yangdiserupakan$ ataumahmul #yangdibandingkan$51. 8ukumashal, yaituhukumdariashalyangtelahditetapkanberdasarnashdanhukumitu pula yang akan ditetapkan pada faraA seandainya ada persamaan>illatnya7. >IIIat, yaitu suatu sifat yang ada pada ashal dan sifat itu yang di!ari pada faraA.Seandainyasifat adapulapadafaraA, makapersamaansifat itumenjadi dasaruntuk menetapkan hukum faraA sama dengan hukum ashal.8asil pemahamandari upaya optimal dalamberijtihadinilahyangkemudianditransformasikan ke dalam pengembangan pemikiran yang mungkin saja linear atauberseberangan, berkaitan dengan tuntutan 9aman. Demikian juga dalam"ilayahpraksis, tindakan keberagamaan yang ditunjukkan dalam sikap dan perilakukeagamaanumat Islamharus jugamenga!upadakemauandankesediaanuntukmelakukan kontekstualisasi pemahaman keagamaan #Islam$ yang bertanggung ja"ab.2idak harus terjebak pada pada pengulangan dan juga pembaruan, yang se!araekstrem berpijak pada adagium purifikasi #pemurnian$ dan reinterpretasi #penafsiranulang$baikyangbersifat dekonstruktif#membuang, meniadakandanmenganggaptidak berlaku$ maupun rekonstruktif #memperbaharui, menyelaraskan danmenjadikannya rele.an$.Sekali lagi, yangperludibangunadalah( kearifandalamberpikir,bersikapdanbertindak. Di mana pun, kapan pun dan oleh dan kepada siapa pun. Sebab, keislamankita adalah keislaman( yang harus kita pertaruhkan se!ara horisontal #hablunminann&s, hubungan antarmanusia$ dan sekaligus .ertikal #hablun minall&h,hubungan antara manusia dengan 3llah$2.2 Matan (e'ak"nan Dan )"ta%)"ta H"&u$ Muhamma&"'ah *M()H+ rinsip-prinsip pemahaman islam dalam gerakan muhammadiyah adalah rumusanyang disebutdenganmatan keyakinandan!ita-!itahidupmuhammadiyah.,askainia"alnya di rumuskan pada muktamar ke-1B tahun /CDE di Yogyakarta, dan di tetapkanpada siding tan"ir, tahun /CDC di ponorogo. 3dapun tujuan rumusan ini yaitu untuk dijadikan bekal bagi seluruh "arga muhammadiyah se!ara ideologis, khususnya sebagai6lalu lintas alam pikiran yang semakin terbuka pada saat itu, 68. 3hmad 39har *asyiryang merupakan ketuamuhammadiyah pada periode /CCF-/CC1,beliaumengemukakan bah"a setelah kelahiran orde baru,pimpinan pusat muhammadiyahberusaha membahas tentang permasalahan mendasar yang berkaitan denganperkembangan 9aman yang erat dengan "arna lalu lintas dan pluralitas alampikiran,terutama alam pikiran keagamaan.yang semakin bebas dan terbuka.M648inilahmakapimpinandan"argamuhammadiyahakantetapmemilikipijakan yang jelas. sehingga tidak terjadi perpe!ahan dan polarisasi,baik dalam tataranpemikiranmaupunpadatingkat gerakandak"amuhammadiyah. Di jelaskanbah"akebijakanordebaruordebarudi dalammensosialisasikanpolitiknya, adalahdenganmemantapkan ideology pan!asila. Makanya di kuatirkan apabilaMuhammadiyahmenggunakankataideologydalamAA ideologygerakannyaAAmaka akanterjadi bias pengertian seolah-olah Muhammadiyah memiliki pengertian ideology lainselainideologypan!asila. Olehsebabitu,susunanmateri M648Muhammadiyahinisebagai sebuah ikhtiyar yang bersifat internal untuk melakukan 2ajdid Ideologi dengantidak menggunakan kata )ideologi.5#8aeder ,aser,/CC0$.2.3 Maslah l"ma3dalimamasalahfundamental yangharusdi !ermati terusoleh"argapersyarikatan.Disini penulis menggunakan istilah okok ikiran. Yaitu(1. okok pikiran pertama, merupakan pokok pikiran yang substansial, esensial, danideologis tentang penegasan hakekat Muhammadiyah dan hakekat islamdalampandangan Muhammadiyah. enegasan ini merujuk pada mu:adimah 3nggaran DasarMuhammadiyahyangtelahdirumuskanterdahulu,namundalamM648ini lebihdimantapkan bah"a Muhammadiyah adalah gerakan islam yang melaksanakan ke"ajiban3gama dengan membentuk "adah organisasi,di mana organisasi itu termasuk kategoriurusanduniayangdi perlukanadanyauntukmelaksanakanke"ajibanagama. Olehsebabitumakapembentukaanorganisasi termasukdalamkaidah(5Malayatimual"ajib illa biha fa hu"a "ajib ). Makanya "ujud organisasi Muhammadiyah adalah @i7sabillah,yangbernilai ibadahdanini harus di inspirasikanterus olehsemua"argapersyarikatan.3rtinyaberjuanguntuktegaknyakalimah 3llahyangharusditempuhdengan berbagai ma!am usaha Muhammadiyah # Djindar 2amimy,/CE/$.2. okok pikiran kedua, mengandung penegasan tentang hakikat agama islamdankeyakinan Muhammadiyah atas agama islam itu sendiri. QalbAatau >basirahAyaknihati nurani, namuntolakukurannyatetapal-:urAandan 3s-sunnah#8ambali,0FFD$. *idangajaranislamberikutnyaadalahbidangibadah.istilahibadahdimaksudtentunyaibadah) mahda5 di tegaskan bah"a muhmmadiyah bekerja untuktegaknyaibadah yang di tuntunkan