Makalah Agama Jadi

14
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita dan tak lupa pula kita mengirim salam dan salawat kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawakan kita suatu ajaran yang benar yaitu agama Islam, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “MENJALANKAN PERINTAH DAN MENJAUHI LARANGAN ALLAH” ini dengan lancar. Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang kami peroleh dari berbagai sumber yang berkaitan dengan agama islam serta infomasi dari media massa yang berhubungan dengan agama islam, tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pengajar matakuliah Pendidikan Agama Islam Pak Mawahib atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Kami harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah dalam kehidupan modern, khususnya bagi penulis. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik. Penulis 1

description

Makalah Agama Jadi

Transcript of Makalah Agama Jadi

Page 1: Makalah Agama Jadi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan

karunia-Nya kepada kita dan tak lupa pula kita mengirim salam dan salawat kepada baginda

Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawakan kita suatu ajaran yang benar yaitu

agama Islam, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

“MENJALANKAN PERINTAH DAN MENJAUHI LARANGAN ALLAH”  ini dengan

lancar.

Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang kami peroleh dari

berbagai sumber yang berkaitan dengan agama islam serta infomasi dari media massa yang

berhubungan dengan agama islam, tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pengajar

matakuliah Pendidikan Agama Islam Pak Mawahib atas bimbingan dan arahan dalam

penulisan makalah ini.

Kami harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua,

dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai menjalankan perintah dan menjauhi

larangan Allah dalam kehidupan modern, khususnya bagi penulis. Memang makalah ini

masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi

perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Penulis

1

Page 2: Makalah Agama Jadi

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar .................................................................................................... 1

Daftar Isi ............................................................................................................. 2

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ............................................................................................... 3

1.2 Tujuan ........................................................................................................... 5

1.3 Rumusan masalah ......................................................................................... 5

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Menjalankan Perintah Allah dan Menjauhi Larangannya .......... 6

2.2 Pelaksanaan Dalam Kehidupan Sehari-hari .................................................. 6

2.3 Hadist tentang taqwa ..................................................................................... 8

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 10

2

Page 3: Makalah Agama Jadi

BAB I

PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Taqwa adalah sikap abstrak yang tertanam dalam hati setiap muslim, yang aplikasinya

berhubungan dengan syariat agama dan kehidupan sosial. Seorang muslim yang bertaqwa

pasti selalu berusaha melaksanakan perintah Tuhannya dan menjauhi segala laranganNya

dalam kehidupan ini.

Yang menjadi permasalahan sekarang adalah bahwa umat islam berada dalam

kehidupan modern yang serba mudah, serba bisa bahkan cenderung serba boleh. Setiap detik

dalam kehidupan umat islam selalu berhadapan dengan hal-hal yang dilarang agamanya akan

tetapi sangat menarik naluri kemanusiaanya, ditambah lagi kondisi religius yang kurang

mendukung. Keadaan seperti ini sangat berbeda dengan kondisi umat islam terdahulu yang

kental dalam kehidupan beragama dan situasi zaman pada waktu itu yang cukup mendukung

kualitas iman seseorang. Olah karenanya dirasa perlu mewujudkan satu konsep khusus

mengenai pelatihan individu muslim menuju sikap taqwa sebagai tongkat penuntun yang

dapat digunakan (dipahami) muslim siapapun. Karena realitas membuktikan bahwa

sosialisasi taqwa sekarang, baik yang berbentuk syariat seperti puasa dan lain-lain atau

bentuk normatif seperti himbauan khatib dan lain-lain terlihat kurang mengena, ini

dikarenakan beberapa faktor, diantaranya yang pertama  muslim yang bersangkutan belum

paham betul makna dari taqwa itu sendiri, sehingga membuatnya enggan untuk memulai, dan

yang kedua ketidaktahuannya tentang bagaimana, darimana dan kapan dia harus mulai

merilis sikap taqwa, kemudian yang ketiga kondisi sosial dimana dia hidup tidak mendukung

dirinya dalam membangun sikap taqwa, seperti saat sekarang kehidupan yang serba bisa dan

cenderung serba boleh. Oleh karenanya setiap individu muslim harus paham pos – pos

alternatif yang harus dilaluinya, diantaranya yang paling awal dan utama adalah gadhul

bashar (memalingkan pandangan), karena pandangan (dalam arti mata dan telinga) adalah

awal dari segala tindakan, penglihatan atau pendengaran yang ditangkap oleh panca indera

kemudian diteruskan ke otak lalu direfleksikan oleh anggota tubuh dan akhirnya berimbas ke

hati sebagai tempat bersemayam taqwa, jika penglihatan atau pendengaran tersebut bersifat

negatif dalam arti sesuatu yang dilarang agama maka akan membuat hati menjadi kotor, jika

hati sudah kotor maka pikiran (akal) juga ikut kotor, dan ini berakibat pada aktualisasi

3

Page 4: Makalah Agama Jadi

kehidupan nyata, dan jika prilaku, pikiran dan hati sudah kotor tentu akan sulit mencapai

sikap taqwa. Oleh karenanya dalam situasi yang serba bisa dan sangat plural ini dirasa perlu

menjaga pandangan (dalam arti mata dan telinga) dari hal – hal yang dilarang agama sebagai

cara awal dan utama dalam mendidik diri menjadi muslim yang bertaqwa. Menjaga mata,

telinga, pikiran, hati dan perbuatan dari hal-hal yang dilarang agama, menjadikan seorang

muslim memiliki kesempatan besar dalam memperoleh taqwa. Karena taqwa adalah sebaik–

baik bekal yang harus kita peroleh dalam mengarungi kehidupan dunia yang fana dan pasti

hancur ini, untuk dibawa kepada kehidupan akhirat yang kekal dan pasti adanya.

Adanya kematian sebagai sesuatu yang pasti dan tidak dapat dikira-kirakan serta

adanya kehidupan setelah kematian menjadikan taqwa sebagai obyek vital yang harus digapai

dalam kehidupan manusia yang sangat singkat ini. Memulai untuk bertaqwa adalah dengan

mulai melakukan hal-hal yang terkecil seperti menjaga pandangan, serta melatih diri untuk

terbiasa menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya, karena arti taqwa itu

sendiri  sebagaimana dikatakan oleh Imam Jalaluddin Al-Mahally dalam tafsirnya bahwa arti

taqwa adalah “imtitsalu awamrillahi wajtinabinnawahih”, menjalankan segala perintah Allah

dan menjauhi segala laranganya.

Meninggalkan perintah-perintah Allah adalah hal yang sangat tidak baik. Seorang

yang beriman hendaknya melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Bila

seorang muslim menjalankan perintah Allah ia hanya di perintah menurut kemampuannya

masing-masing karna manusia itu mempunyai kemampuan yang berbeda-beda maka perintah

yang dilaksanakan pun sesuai dengan kemampuan masing-masing, tetapi bila ia menjauhi

larangan-Nya maka ia harus menjauhi semua larangan-Nya bukan hanya yang ia mampu.

Hanya mininggalkan, orang tidak perlu melaksanakan apapun ia hanya berdiam dari larangan

tersebut.

Hal ini memang sulit karna surga itu ditutup-tutupi dengan sesuatu yang tidak disukai

serta seseatu yang membosankan, sedangkan neraka itu ditutup-tutupi dengan sesuatu yang

disukai dan hal-hal yang indah. Seandainya tidak ditutup-tutupi maka neraka tidak akan ada

penguninya karna semua makhluk mungkin tidak ada yang senang berada di neraka. Memang

berat meninggalkan larangan-larangan Allah tetapi jika mau berusaha maka hal itu bisa

diwujudkan dan Allah akan membantu orang yang sungguh-sungguh ingin menjauhi

larangannya agar orang yang benar-benar ingin menjauhi larangan-larangan-Nya tersebut

meninggalkannya. Sesungguhnya setelah kesulitan itu terdapat kemudahan. Sehubungan

dengan beberapa hal diatas, penulis mengangkat judul “Menjalankan Perintah dan

4

Page 5: Makalah Agama Jadi

Menjauhi Larangan Allah”. Hal ini dimaksudkan agar pembaca mengetahui tentang taqwa

kepada Allah.

1.2 Tujuan

Tujuan makalah ini di buat yaitu:

a) Menambah pengetahuan penulis dan pembaca

b) Agar pembaca mengetahui tentang menjalankan perintah Allah dan menjauhi

larangan-Nya

c) Menyelesaikan tugas mata kuliah agama.

1.3 Rumusan Masalah

a) Apa yang dimaksud dengan Menjalankan perintah Allah dan menjauhin larangan-

Nya?

b) Bagaimana pelaksanaannya dalam kehidupan sehari?

c) Bagaimana hadist tentang menjalankan perintah Allah dan menjauhin larangan-

Nya?

5

Page 6: Makalah Agama Jadi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Menjalankan Perintah Allah dan Menjauhi Larangannya

Taqwa kepada Allah berarti menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-

larangan-Nya. Taqwa juga berarti berhati-hati dalam hidup, yakin menjaga diri dari semua aturan

yang diberikan Allah sebagai penciptanya

Seorang yang beriman hendaknya melaksanakan perintah Allah dan menjauhi

larangan-Nya. Bila seorang muslim menjalankan perintah Allah ia hanya di perintah menurut

kemampuannya masing-masing karna manusia itu mempunyai kemampuan yang berbeda-

beda maka perintah yang dilaksanakan pun sesuai dengan kemampuan masing-masing, tetapi

bila ia menjauhi larangan-Nya maka ia harus menjauhi semua larangan-Nya bukan hanya

yang ia mampu. Hanya mininggalkan, orang tidak perlu melaksanakan apapun ia hanya

berdiam dari larangan tersebut.

Imam Ghozali berkata bahwa Islam itu terdiri dari dua bagian. Yang pertama yaitu

meninggalkan larangan Allah dan yang kedua yaitu menjalankan perintah Allah. Tetapi

meninggalkan larangan-Nya itu lebih berat dari pada menjalankan perintah-Nya karena

menjalankan perintah-Nya itu mungkin setiap orang itu mudah untuk melaksanakannya dari

pada meninggalkan larangan-Nya.(Bidayah al-hidayah)

2.2 Pelaksanaan Dalam Kehidupan Sehari-hari

Allah akan memberikan jalan keluar dari berbagai masalah, dan akan memberikan rizki dari arah

yang tidak disangka-sangka, kepada orang yang bertaqwa kepada Allah. Bertaqwa adalah

menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya sesuai dengan petunjuk-Nya.

Menjalankan perintah Allah seperti:

1. bertaubat.

2. beribadah hanya kepada Allah saja, contohnya berdoa hanya kepada Allah.

6

Page 7: Makalah Agama Jadi

3. beribadah kepada Allah sesuai dengan petunjuk nabi.

4. sholat 5 waktu, bagi laki-laki di masjid.

5. membayar zakat.

6. puasa Romadhon.

7. berbakti kepada orang tua.

8. berakhlaq yang baik, baik dalam berbicara maupun perbuatan.

9. berpakaian yang baik, wajib menutup aurat; berjilbab bagi perempuan.

10. belajar ilmu agama Islam.

11. bekerja mencari rizki yang halal.

12. dan perintah Allah yang lainnya.

Menjauhi larangan Allah seperti:

1. Tidak berbuat syirik/ beribadah kepada selain Allah, contohnya, tidak berdoa kepada nabi,

wali, orang sholeh, dll; tidak ngalap berkah di kuburan, pohon yang dikeramatkan; tidak

meminta bantuan dukun/paranormal; dan lain sebagainya.

2. tidak beribadah yang tidak dicontohkan oleh nabi.

3. tidak bekerja yang haram.

4. tidak mabuk, judi, zina maupun maksiat lainnya.

5. tidak berbicara yang buruk, dusta, mencela, “ngerasani” dan sebagainya.

6. dan tidak melakukan larangan Allah yang lainnya.

7

Page 8: Makalah Agama Jadi

2.3 Hadist tentang taqwa

Firman Allah

بماتعملون خبير الله ان قوااللهقلى وات لغدج ماقدمن نفس ولتنظر قواالله أمنواات ذين ال ها يأي: )18الحشر(

“Hai orang-orang yang beriman, taqwalah kamu kepada Allah dan hendaklah setiap diri

memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akherat). Bertaqwalah kepada

Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS Al Hasyr: 18)

: عمران ( ال مسلمون وانتم اال تموتتن وال تقاته حق قواالله أمنواات ذين ال ها )102يأي

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa

kepada-Nya dan janganlah sekali-kali engkau mati melainkan dalam keadaan beragama

Islam”. (QS. Ali ‘Imran: 102)

8

Page 9: Makalah Agama Jadi

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Meninggalkan perintah-perintah Allah adalah hal yang sangat tidak baik.

Seorang yang beriman hendaknya melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

Bila seorang muslim menjalankan perintah Allah ia hanya di perintah menurut

kemampuannya masing-masing karna manusia itu mempunyai kemampuan yang berbeda-

beda maka perintah yang dilaksanakan pun sesuai dengan kemampuan masing-masing, tetapi

bila ia menjauhi larangan-Nya maka ia harus menjauhi semua larangan-Nya bukan hanya

yang ia mampu. Hanya mininggalkan, orang tidak perlu melaksanakan apapun ia hanya

berdiam dari larangan tersebut. Allah akan memberikan jalan keluar dari berbagai masalah, dan

akan memberikan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka, kepada orang yang bertaqwa kepada

Allah. Bertaqwa adalah menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya sesuai dengan

petunjuk-Nya.Banyak hadist yang menerangkan tentang menjalankan perintah Allah dan Menjauhi

larangan-Nya.

9

Page 10: Makalah Agama Jadi

DAFTAR PUSTAKA

Imtihana,aida.dkk.2009.Buku Ajar Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pendidikan

Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Umum.Palembang:Universitas Sriwijaya.

Labay,Mawardi.2000.Zikir dan Do’a Iman Pengaman Dunia.Jakarta:Al Mawardi Prima

http://google.search./implementasi.imandantaqwa .com

10