MAKALAH (1) epidemiologi

download MAKALAH (1) epidemiologi

of 33

Transcript of MAKALAH (1) epidemiologi

  • 8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi

    1/33

    TUGAS EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN KERJA

    Dosen Pengampu: Defriman Dafri! SKM! MKM! P"D

    O#e" :

    Ke#ompo$ %&

    Nana Hen'ri$a U(ami %)%%&%%*+,

    Ri-"a Des.isari %)%%&%%*%&

    Sis$a Diana Sari %)%%&%%%*&

    /a'i#a" Ha0i0u# Ham'a %)%%&%%%%&

    Ri$a Tri An'ini %)%%&%%*1%

    Mi(0asman Mi$ra %)%%&%%%*1

    /a(ima" Janna" %)%%&%%*23

    Sa0ron Ha'i %)%%&%%*3&

    E#risa T"i4a Na'e##a %)%%&%&*31

    Husna Tri Marse#i %)%%&%%*1)

    /AKULTAS KESEHATAN MAS5ARAKAT

    UNI6ERSITAS ANDALAS

    PADANG! &*%+

  • 8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi

    2/33

    KATA PENGANTAR 

    Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya, penulis

    dapat menyelesaikan makalah dalam memenuhi salah satu tugas mata kuliah

    epi'emio#ogi $) 'an #ing$ungan mengenai  7 rancangan study penelitian

    epidemiologi 8.

    Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah membimbing

    dalam proses penulisan dan penyusunan makalah ini beserta pihak-pihak lain yang

    ikut membantu.

    Penulis menyadari baha makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka

    dari itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang membangun dari pembaca

    untuk kesempurnaan makalah ini dan makalah selanjutnya.

    Semoga makalah ini berman!aat dan menambah aasan pembacanya.

    Padang, "anuari #$%&

    %

  • 8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi

    3/33

    #

    DA/TAR ISI

    '(T( PEN)(NT(*...................................................................................................%

    +(T(* S.................................................................................................................#

    ( % / PEN+(0121(N..........................................................................................3

    %.% 2atar elakang....................................................................................................3

    %.# Perumusan Masalah............................................................................................3

    %.4 Tujuan Penelitian................................................................................................3

    ( # / TN"(1(N P1ST('(.................................................................................5

    #.% Studi Ekologi 6 'orelasi......................................................................................5

    #.%.% Pengertian Studi Ekologi 6 'orelasi............................................................5

    #.%.# Macam Penelitian 'orelasional..................................................................&

    #.%.4 *ancangan Penelitian Ekologi 6 'orelasional.............................................7

    #.# 'ohort Tunggal 8s 'ohort )anda.......................................................................9

    #.#.% Study kohort tunggal..................................................................................%$

    #.#.# Study 'ohort )anda..................................................................................%$

    #.4 'ohort Terbuka 8s 'ohort Tertutup..................................................................%5

    #.4.% 'ohort........................................................................................................%5

    #.4.# 'ohort Terbuka..........................................................................................%:

    #.4.4 'ohort Tertutup..........................................................................................%7

    #.3 Studi kohort prospekti! 8s kohort retroprospekti!............................................%7

    #.3.% 'ohort Prospekti!.......................................................................................%7

    #.3.# 'ohort *etroprospekti!.............................................................................#%

    #.5 Nested ;ase ;ontrol.........................................................................................#%

    #.& Penelitian ;rosso8er.........................................................................................#4

    #.: Penelitian Eksperimen 'uasi 8s Ekperimen Murni..........................................#5

    #.:.%

  • 8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi

    4/33

    4

    #.:.# Eksperimen Murni.....................................................................................#9

    +(T(* P1ST('(

    2(MP*(N

  • 8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi

    5/33

    3

    9A9 % : PENDAHULUAN

    %% La(ar 9e#a$ang

    Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusidan determinan

    keadaan-keadaan yang berkaitan dengan kesehatan pada populasi tertentu

    untukmemberikan in!ormasi yang akurat dan berguna dalam pengambilan kebijakan

    dan tindakan kesehatan masyarakat.

    Penelitian merupakan salah satu hal yang penting dilakukan untuk 

    meningkatkan pengetahuan, memecahkan masalah, dan mencari solusi dari suatu

    masalah tersebut. 1ntuk melakukan suatu penelitian, ada beragam jenis penelitian,

    seperti studi ekologi, studi kohort, nested cased study, crosso8er study, dan

    eksperimental. Pemahaman jenis dan cara studi penelitian ini sangatlah penting bagi

    mahasisa karena mahasisa di dalam studinya melakukan penelitian.

    %& Perumusan Masa#a"

    %. agaimana konsep studi ekologi=

    #. agaimana konsep kohort tunggal dan kohort ganda=

    4. agaimana konsep kohort tertutup dan kohort terbuka=3. agaimana konsep kohort prospekti! dan kohort retrospekti!=

    5. agaimana konsep nested cased study=

    &. agaimana konsep crosso8er study=

    :. agaimana konsep >uasi e?perimental dan eksperimental murni=

    %) Tuuan Pene#i(ian

    %. 1ntuk memahami bagaimana konsep studi ekologi.

    #. 1ntuk memahami bagaimana konsep kohort tunggal dan kohort ganda.

    4. 1ntuk memahami bagaimana konsep kohort tertutup dan kohort terbuka.

    3. 1ntuk memahami bagaimana konsep kohort prospekti! dan kohort

    retrospekti!.

    5. 1ntuk memahami bagaimana konsep nested cased study.

    &. 1ntuk memahami bagaimana konsep crosso8er study.

    :. 1ntuk memahami bagaimana konsep >uasi eksperimental dan eksperimental

    murni.

  • 8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi

    6/33

  • 8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi

    7/33

    &

    Ke$ua(an s(u'i e$o#ogi! me#ipu(i:

    %. 'ekuatan pada studi ekologikal adalah dapat menggunakan data insidensi,

     pre8alensi maupunmortalitas@ data sekunderA.

    #. *ancangan ini tepat sekali digunakan pada penyelidikan aal hubungan

     penyakit,sebab mudah dilakukan dan murah dengan meman!aatkan

    in!ormasiyang tersedia.

    4. +apat menge8aluasi program, kebijakan dan regulasi.

    Ke#ema"an s(u'i e$o#ogi! me#ipu(i:

    Studi ekologi tak dapat dipakai untuk menganalisis hubungan sebab akibat

    karena dua alas an /

    %. (lasan pertama adalah, ketidak mampuan menjembatani kesenjangan status

     paparan dan status penyakit pada tingkat populasi dan indi8idu.

    #. Sedangkan alasan kedua adalah studi ekologi tak mampu untuk 

    mengontrol

    !aktor perancu potensial.

    Tuuan S(u'i E$o#ogi ; Kore#asi

    Tujuan penelitian korelasional menurut Suryabrata @dalam (bidin, #$%$A

    adalah untuk mendeteksi sejauh mana 8ariasi-8ariasi pada suatu !aktor berkaitan

    dengan 8ariasi-8ariasi pada satu atau lebih !aktor lain berdasarkan pada koe!isien

    korelasi. Sedangkan menurut )ay dalam EmDir @#$$9/47A.

    Tujuan penelitian korelasional adalah untuk menentukan hubungan antara

    8ariabel, atau untuk menggunakan hubungan tersebut untuk membuat prediksi. Studi

    hubungan biasanya menyelidiki sejumlah 8ariabel yang dipercaya berhubungan

    dengan suatu 8ariabel mayor, seperti hasil belajar 8ariabel yang ternyata tidak 

    mempunyai hubungan yang tinggi dieliminasi dari perhatian selanjutnya.

    &%& Ma-am Pene#i(ian Kore#asiona#

    %. Penelitian 0ubungan

    Penelitian hubungan, relasional, atau korelasi sederhana @seringkali

    hanya disebut korelasi sajaA digunakan untuk menyelidiki hubungan antara

    hasil pengukuran terhadap dua 8ariabel yang berbeda dalam aktu yang

     bersamaan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat atau derajat

  • 8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi

    8/33

    :

    hubungan antara sepasang 8ariabel @bi8ariatA. +alam penelitian korelasi

    sederhana ini hubungan antar 8ariabel tersebut ditunjukkan oleh nilai

    koe!isien korelasi.

     Nilai koo!isien korelasi merupakn suatu alat statistik yang digunakan

    untuk membantu peneliti dalam memahami tingkat hubungan tersebut. Nilai

    koe!isien ber8ariasi dari -%,$$ sampai %,$$ diperoleh dengan menggunakan

    teknik statistik tertentu sesuai dengan karakter dari data masing-masing

    8ariabel. Pada dasarnya, desain penelitian hubungan ini cukup sederhana,

    yakni hanya dengan mengumpulkan skor dua 8ariabel dari kelompok subjek 

    yang sama dan kemudian menghitung koe!isien korelasinya. Fleh karena itu,

    dalam melakukan penelitian ini, pertama-tama peneliti menentukan sepasang

    8ariabel yang akan diselidiki tingkat hubungannya. Pemilihan kedua 8ariabel

    tersebut harus didasarkan pada teori, asumsi, hasil penelitian yang

    mendahului, atau pengalaman baha keduanya sangat mungkin berhubungan.

    #. Penelitian Predikti! 

    Penelitian korelasi jenis ini mem!okuskan pada pengukuran terhadap

    satu 8ariabel atau lebih yang dapat dipakai untuk memprediksi atau meramal

    kejadian di masa yang akan datang atau 8ariabel lain @org G )all dalam

    (bidin, #$%$A. Penelitian ini sebagaimana penelitian relasional, melibatkan

     penghitungan korelasi antara suatu pola tingkah laku yang kompleks, yakni

    8ariabel yang menjadi sasaran prediksi atau yang diramalkan kejadiannya

    @disebut kriteriaA, dan 8ariabel lain yang diperkirakan berhubungan dengan

    kriteria, yakni 8ariabel yang dipakai untuk memprediksi @disebut prediktorA.

    Teknik yang digunakan untuk mengetahui tingkat prediksi antara kedua

    8ariabel tersebut adalah teknik analisis regresi yang menghasilkan nilai

    koe!isien regresi, yang dilambangkan dengan *.

    4. 'orelasi Multi8ariat

    Teknik untuk mengukur dan menyelidiki tingkat hubungan antara

    kombinasi dari tiga 8ariabel atau lebih disebut teknik korelasi multi8ariat.

    (da beberapa teknik yang dapat digunakan, dua diantaranya yang akan

    dibahas di sini adalah/ regresi ganda  atau multiple regresion  dan korelasi

    kanonik .

  • 8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi

    9/33

    7

     Regresi ganda. Memprediksi suatu !enomena yang kompleks hanya

    dengan menggunakan satu !aktor @8ariabel prediktorA seringkali hanya

    memberikan hasil yang kurang akurat. +alam banyak hal, semakin banyak 

    in!ormasi yang diperoleh semakin akurat prediksi yang dapat dibuat @Mc

    Millan G Schumaker dalam (bidin, #$%$A, yakni dengan menggunakan

    kombinasi dua atau lebih 8ariabel prediktor, prediksi terhadap 8ariabel

    kriteria akan lebih akurat dibanding dengan hanya menggunakan masing-

    masing 8ariabel prediktor secara sendiri-sendiri. +engan demikian,

     penambahan jumlah prediktor akan meningkatkan akurasi prediksi kriteria.

     Korelasi kanonik . Pada dasarnya teknik ini sama dengan regresi

    ganda, dimana beberapa 8ariabel dikombinasikan untuk memprediksi

    8ariabel kriteria. (kan tetapi, tidak seperti regresi ganda yang hanya

    melibatkan satu 8ariabel kriteria, korelasi kanonik melibatkan lebih dari satu

    8ariabel kriteria. 'orelasi ini berguna untuk menjaab pertanyaan,

     bagaimana serangkaian 8ariabel prediktor memprediksi serangkai 8ariabel

    kriteria= +engan demikian, korelasi kanonik ini dapat dianggap sebagai

     perluasan dari regresi ganda,dan sebaliknya, regresi berganda dapat dianggap

    sebagai bagian dari korelasi kanonik @PedhaDur dalam (bidin, #$%$A.

    Seringkali korelasi ini digunakan dalam penelitian eksplorasi yang bertujuan

    untuk meentukan apakah sejumlah 8ariabel mempunyai hubungan satu sama

    lain yang serupa atau berbeda.

    &%) Ran-angan Pene#i(ian E$o#ogi ; Kore#asiona#

    Penelitian korelasional mempunyai berbagai jenis rancangan. Shaughnessy

    dan Hechmeinter @dalam EmDir, #$$9/37-5%A, yaitu/

    %. 'orelasi i8ariat

    *ancangan penelitian korelasi bi8ariat adalah suatu rancangan

     penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan antara dua

    8ariabel. 0ubungan antara dua 8ariabel diukur. 0ubungan tersebut

    mempunyai tingkatan dan arah. Tingkat hubungan @bagaimana kuatnya

    hubunganA biasanya diungkapkan dalam angka antar -%,$$ dan %,$$, yang

    dinamakan koe!isien korelasi. 'orelasi Dero @$A mengindikasikan tidak ada

    hubungan. 'oe!isien korelasi yang bergerak ke arah -%,$$ atau %,$$,

    merupakan korelasi sempurna pada kedua ekstrem @EmDir, #$$9/37A.

  • 8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi

    10/33

    9

    (rah hubungan diindikasikan oleh simbol 7

  • 8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi

    11/33

    %$

    && Ko"or( Tungga# .s Ko"or( Gan'a

    Studi kohort merupakan jenis penelitian epidemiologis non-eksperimental

    yang sering digunakan untuk mempelajari hubungan antara !actor resiko dengan e!ek 

    atau penyakit. Perkataan kohort berasal dari kata romai kuno cohort yang berarti

    kelompok tentara yang berbaris maju ke medan perang. Model pendekatan yang

    digunakan pada rancangan kohort ialah pendekatan aktu secara longitudinal atau

    time-period approach.ila hanya diamati satu kelompok subyek untuk 

    memperlihatkan kejadian tertentu @misalnya insidens penyakitA, maka hasil studi

    kohort merupakan data deskripti!. Namun studi kohort sering dipergunakan untuk 

    memperoleh hubungan antara satu tau lebih !aktor resiko dengan penyakit atau

    kejadian tertentuIdalam hal ini studi kohort bersi!at analitik.

    Pada penelitian kohort kausa atau !aktor resiko diidenti!ikasi lebih dahulu,

    kemudian tiap subjek diikuti sampai periode tertentu untuk melihat terjadinya e!ek 

    atau penyakit yang diteliti pada kelompok subyek dengan !actor resiko dan pada

    kelompok subjek tanpa !aktor resiko.

    &&% S(u'> $o"or( (ungga#

    Pada studi tunggal, kohort yang terpilih sama sekali belum terpajan oleh

    !actor resiko dan belum mengalami e!ek, Subjek tersebut diikuti secara alamiah

    sebagian dari mereka kemudian terpajan dengan !actor resiko @kelompok terpajanA,

    sebagian lainnya tidak terpajan !actor risiko @kelompok controlA. Selanjutnya

    dilakukan !ollo up selama aktu yang ditentukan untuk memeperoleh insiden

    terjadinya e!ek pada masing-masing kelompok.

    S$ema S(u'i Ko"or( Tungga#

    Subyek tanpa

    !actor resiko

     

    actor resiko

    actor resiko @-A

    Ya

    Tidak 

    Ya

    Tidak 

    Penelitin

    mulai disini

    (pakah

    terjadi e!ek=

  • 8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi

    12/33

    %%

    'eterangan / penelitian dimulai dengan dengan mengidenti!ikasi subjek tanpa e!ek 

    dan tanpa !actor risiko. Mereka diikutiI sebagian secra ilmiah akan terpajan !akotor 

    risiko sebagian lainnya tidak. *isiko relati8e dengan cara membandingkan insiden

    e!ek pada kelompok dengan resiko dengan insiden pada kelompok tanpa resiko

    ator *isio

    'eterangan / subjek dengan !actor risiko yang mengalami e!ek dimasukkan kedalam

    sel ( , subjek dengan !actor resiko yang tidak mengalami !ek dalam sel , subjek 

    tanpa !actor resiko yang mengalami e!ek dalam sel ;, dan subjek tanpa !actor resiko

    yang tidak mengalami e!ek dalam sel +. resiko relati8e @ rrA dihitung dengan !ormula

    rr J a 6 @abA / c 6 @cdA

    'elemahan kohort tunggal /

    %. Tidak mudah menetapkan atau menyingkirkan adanya e!ek pada subjek yang

    akan direkrut @isection kohortA

    #. Tidak mudah menentukan masuknya subjek kedalam studi kohort untuk 

    menentukan perjalanan penyakit bila aal penyakit sudah ditentukan, seperti

     pada kebanyakan kasus keganasan

    'euntungan kohort tunggal /

    %. 'edua kelompok berasal dari populasi yang sama

    #. 'edua kelompok dilakukan !ollo up dengan prosedur yang sama

    4. Pemilihan subjek tidak perlu dilakukan dengan teknik matching dengankelompok terpajan,terutama apabila jumlah sampel cukup besar atau proporsi

    subjek dengan !actor risiko jauh lebih besar dengan kelompok control.

    &&& S(u'> Ko"or( Gan'a

    Pada penelitian prospekti! dengan dua kohort, sejak aal penelitiannya telah

    dipisahkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok terpajan oleh !actor resiko

    timbulnya penyakit tertentu dan kelompok lain yang tidak terpajan oleh !actor resiko

    kemudian proses perjalanan penyakit alamiah kedua kelompok tersebut diikuti untuk 

    E!ek 

  • 8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi

    13/33

    %#

    menemukan insidensi penyakit yang dimaksud , kemudian dianalisis dengan

    menghitung risiko relati!, risiko atribut, dan perhitungan statistik untuk menguji

    hipotesis. +alam hal ini kelompok pembanding disebut kelompok control eksterna.

     +esain kohort berganda ini lebih sering digunakan ketimbang desain studi

    kohort dengan kelompok pembanding internal, karena pada umumnya lebih mudah

    memilih subyek pada kedua kelompok@ yang terpajan dan tidak terpajanA .

    Penelitian kohort berganda dapat dilaksanakan dengan cara prospekti! 

    maupun retrospekti!. Meski memakai dua kelompok subyek yang berbeda , studi

    kohort berganda tidak sama dengan studi kasus kontrol. Pada studi kohort titik tolak 

     penelitian adalah perbedaan ada atau tidaknya !aktor risiko, sedangkan pada studi

    kasus K kontrol pemilihan kelompok subyek berdasarkan pada ada atau tidaknya

    e!ek.

    Keun(ungan

    %. 1mumnya bentuk penelitian ini digunakan pada lapangan kedokteran kerja

    atau kesehetan lingkungan biasanya untuk meneliti !aktor risiko yang jarang

    terjadi atau yang dianggap berbahaya bagi lingkungan hidup.

    #. +ata yang digunakan sebagai kelompok kontrol @kontrol eksternalA berasal

    dari sensus atau statistik kesehatan regional maupun nasional, sehingga biaya

     penelitian dapat ditekan menjadi lebih murah.

    Ke#ema"an

    %. Populasi subyek yang berbeda, yang mungkin saja mengandung satu atau

    lebih 8ariabel perancu.

    #. Pemakain data kelompok kontrol yang berasal dari data sensus atau statistik 

    kesehatan yang sering tidak lengkap, pencatatan dan pengukuran tidak 

    distandarisasi, atau datanya tidak sesuai dengan kebutuhan penelitian.

    S$ema Ko"or( Gan'a

    +iikuti Lprospekti!Penelitian

    dilakukan di sini

    (pakah terjadi

    e!ek=

  • 8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi

    14/33

    %4

    'eterangan / 'ohort adalah kelompok subyek dengan !actor resiko, kohort

    adalah subyek tanpa resiko. 'edua kohort diikuti sampai aktu tertentu, laludihitung

     berapa yang mengalami e!ek. *isiko relati8e dihitung dengan cara yang sama dengan

    studi kohort dengan kohort tunggal , yakni rasio antara proposi kejadian pada

    kelompok dengan !actor risiko dengan kejadian pada kelompok tanpa risiko.

    Lang$a" #ang$a" s(u'> $o"or(

    +alam melakukan studi kohort, peneliti sebaiknya melakukan tahapan

    sebagai berikut/

    %. Merumuskan pertanyaan penelitian dan hipotesis

    2angkah pertama yang harus dilakukan oleh peneliti, adalah

    merumuskan masalah atau pertanyaan penelitian, menentukan apa yang

    menjadi 8ariabel dalam penelitian, baik 8ariabel dependen, maupun 8ariabel

    independen, dan yang selanjutnya peneliti akan merumuskan hipotesa

     penelitian.

    #. Menentukan kelompok terpapar dan tidak terpapar 

    Pada studi kohort, harus diperhatikan mengenai penentuan kelompok 

    yang akan mendapat paparan dengan kelompok yang tidak akan mendapat

     paparan. Pemilihan kelompok terpapar yang berasal dari populasi umum

    memungkinkan peneliti mendapatkan in!ormasi yang lengkap dan akurat dari

    subjek penelitian. Populasi umum merupakan pilihan yang tepat pada

     beberapa keadaan, seperti/

    a.Pre8alensi paparan pada populasi cukup tinggi

     b.atas geogra!ik jelas, dan secara demogra!ik stabil

    'ohort /

    actor resiko

    Ya

    Tidak 

    'ohort /

    actor resiko@-A

    Ya

    Tidak 

  • 8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi

    15/33

    %3

    c.'etersediaan catatan demogra!i yang lengkap dan up to date

    Selain populasi umum, kita dapat menggunakan populasi khusus.

    Populasi khusus merupakan alternati! pada keadaan apabila pre8alensi

     paparan dan kejadian penyakit pada populasi umum rendah, dan adanya

    kemudahan untuk memperoleh in!ormasi yang akurat.

    'elompok tidak terpapar atau kelompok kontrol dalam penelitian

    kohort adalah kumpulan subjek yang tidak mengalami pemaparan, atau

     pemaparannya berbeda dengan kelompok target. Penentuan kelompok tidak 

    terpapar dapat dipilih dari populasi yang sama dengan populasi kelompok 

    terpapar, dan dapat dipilih dari populasi yang bukan asal kelompok terpapar,

    tetapi harus dipastikan kedua populasi harus sama dalam hal !aktor !aktor 

    yang merancukan penilaian hubungan antara paparan dan penyakit yang

    sedang diteliti.

    'elemahan dalam menggunakan populasi umum adalah derajat

    kesehatan berbeda, data kependudukan, kesehatan, dan catatan medik pada

     populasi umum tidak seakurat pada populasi khusus.

    4. Memilih kelompok 'ontrol

    Pada study kohort prospekti! dengan kontrol internal kelompok 

    kontrol terbentuk secara alamiah yaitu bagian dari kohort yang selama

    !ollo-up tidak terpajan !aktor risiko yang dipelajari.Pada rancangan

     penelitian kohort , pemilah subyek umumnya tidak memerlukan teknik 

    matching dengan kelompok terpajan terutama apabila jumlah subyek yang

    diteliti cukup besar

    3. Mengidenti!ikasi Cariabel Penelitian

    Pada penelitian kohort , !aktor risiko dapat berupa !aktor internal,

    yaitu !aktor yang menyebabkan predisposisi atau sebagai predileksi

    timbulnya penyakit atau e!ek tertentu. Namun !aktor risiko juga dapat berupa

    !aktor risiko eksternal, yaitu !aktor lingkungan yang memudahkan indi8idu

    terjangkit penyakit tertentu.Penyakit atau e!ek yang terjadi selalu merupakan

    8ariabel dependen. "enis 8ariabel lain yang tidak diteliti juga harus

    didenti!ikasi, karena mungkin merupakan 8ariabel perancu yang harus

    diperhatikan untuk disingkirkan dalam desain atau dalam analisis.

    5. Mengamati Timbulnya e!ek 

  • 8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi

    16/33

    %5

    'edua kelompok subyek dioser8asi dalam periode aktu tertentu.

    2ama aktu yang diperlukan untuk pengamatan prospekti! tersebut

     berganntung kepada karakteristik penyakit atau e!ek yang diteliti, yang

    hanya dapat ditentukan dengan pemahaman yang baik tentang patogenesis

    dan perjalanan alamiah penyakit.

    Pengamatan timbulnya e!ek yang diteliti dapat dilakukan dengan

     pengamatan tunggal atau pengamatan berkala. Pengamatan tunggal hanya

    dilakukan satu kali yaitu pada akhir masa penelitian . pada pengamatan

     berkala , subyek diamati secara periodik menurut aktu tertentu sampai

    akhir penelitian . selain itu dapat dilaksanakan perbandingan antara

    kelompok terpajn dengan kelompok kontrol dengan memasukkan dimensi

    aktu sebagai unit analisis sehingga merupakan perbandingan antara dua

    kesintasan.

    &. Pengolahan dan analisis data hasil penelitian

    Semua data yang telah diperoleh, meliputi data kejadian penyakit

    yang dialami oleh kelompok terpapar dan kelompok tidak terpapar,

    dilakukan pengolahan data agar dapat ditangani dengan mudah, meliputi

    kegiatan editing, coding, processing, dan cleaning . Selanjutnya data yang

    diperoleh disajikan dalam tabel.

    Ta0e# % Ta0e# $on(ingensi & ? &

    /a$(or risi$oPen>a$i(

    To(a#Ya Tidak  

    Terpapar ( ab

    Tidak terpapar ; + cd

    Total a c b d abcd J N

    Setelah data diolah, dilakukan analisis data secara uni8ariat dan bi8ariat, atau

    multi8ariat. 1ntuk menilai apakah paparan @!aktor risikoA yang dialami subjek 

    sebagai penyebab timbulnya penyakit, dilakukan uji kemaknaan dengan uji statistik 

  • 8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi

    17/33

    %&

    yang sesuai. 'eputusan uji statistik dapat dicari dengan pendekatan klasik ataupun

     probabilistik.

    Pada penelitian kohort, peneliti menghitung besarnya risiko yang dihadapi

    kelompok terpapar untuk terkena penyakit menggunakan perhitungan Relative risk 6

    ** @risiko relati!A dan  Atribute risk 6 (* @risiko atributA. ** adalah perbandingan

    antara insidensi penyakit yang muncul dalam kelompok terpapar dan insidensi

     penyakit yang muncul dalam kelompok tidak terpapar. erdasarkan tabel kontingensi

    di atas, maka rumus ** adalah/

    ** J a 6 @abA / c 6 @cdA

    ** harus selalu disertai nilai inter8al kepercayaan yang dikehendaki,

    misalnya 95. nterpretasi hasil ** adalah/

    %. "ika nilai ** J %, berarti 8ariabel yang diduga sebagai !aktor risiko tidak ada

     pengaruh dalam terjadinya e!ek.

    #. "ika nilai ** O % dan rentang inter8al kepercayaan tidak mencakup angka %,

     berarti 8ariabel tersebut !aktor risiko dari penyakit.

    4. "ika nilai ** % dan rentang nilai inter8al kepercayaan tidak mencakup

    angka %, berarti !aktor risiko yang kita teliti merupakan !aktor protekti! untuk 

    terjadinya e!ek.

    3. "ika nilai inter8al kepercayaan ** mencakup nilai %, berarti mungkin nilai

    ** J % sehingga belum dapat disimpulkan baha !aktor yang kita teliti

    sebagai !aktor risiko atau !aktor protekti!.

    &) Ko"or( Ter0u$a .s Ko"or( Ter(u(up

    &)% Ko"or(

    'ohort sebagai istilah umum mengandung arti suatu kelompok, suatu ikatan,

    atau badan seseorang. +alam konteks epidemiologi kata ini lebih banyak mengacu

    kepada sekelompok orang yang diteliti dan lahir dalam tahun atau periode aktu

    yang sama. Seiring perjalanan aktu, kelompok tersebut akan bergerak melalui

    serangkaian periode aktu kehidupan yang berbedaI ketika kelompok bertambah

    usianya, perubahan dapat terlihat dalam data statistik kesehatan dan data 8ital

    kelompok tersebut.

    Penelitian 'ohort yang merupakan suatu rancangan pengamatan

    epidemiologis untuk mempelajari hubungan dan besarnya risiko antara paparan dan

     penyakit antara tingkat keterpaparan dengan kejadian penyakit. Pengamatannya

    Qdiikuti kedepanR yakni dimulai dengan populasi 6kelompok subyek yang bebas dari

  • 8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi

    18/33

    %:

     penyakit, dan secara alami kelompok subyek ini akan terbagi menjadi terpapar dan

    tidak terpapar,kemudian diikuti sepajang aktu6periode tertentu untuk melihat ada

    tidaknya e!ek pada subyek tersebut. +alam urutan tingkat kekuatan hubungan sebab

    akibat desain ini berada dibaah penelitian Eksperimen namun lebih kuat dari cross

    sectional dan ;ase ;ontrol.

    2angkah-langkah pelaksanaan penelitian cohort antara lain sebagai berikut/

    %. denti!ikasi !aktor-!aktor risiko dan e!ek 

    #. Menetapkan subjek penelitian @menetapkan populasi dan sempelA

    4. Pemilihan subjek dengan !aktor risiko positi! dari subjek dengan e!ek negati

    3. Memilih subjek yang akan menjadi anggota kelompok kontrol

    5. Mengobser8asi perkembangan subjek sampai batas aktu yang ditentukan,

    selanjutnya mengidenti!ikasi timbul atau tidaknya e!ek pada kedua kelompok 

    &. Menganalisis dengan membandingkan proporsi subjek yang mendapat e!ek negati! baik pada kelompok risiko positi! maupun kelomppok berisiko

    negati8e

    Keun(ungan pene#i(ian $o"or( /

    %. 'arena in!ormasi mengenai pemaparan dapat ditentukan lebih jelas @bersi!at

     prospekti!A, sangat menyerupai eksperimen, dapat digunakan untuk 

    menentukan adanya hubungan kausal bila studi eksperimen tidak dapat

    dilakukan karena alasan etik.

    #. Semua in!ormasi yang diinginkan masih dapat diobser8asi

    4. 0asil yang diperoleh lebih dipercaya

    3. 'arena studi bersi!at prospekti! insidence rate dapat ditentukan relati8e

    risk dapat dihitung secara langsung

    5. Studi kohort dapat mengungkapkan penyakit lain yang berhubungan dengan

    !aktor risiko

    Kerugian pene#i(ian $o"or(/

    %. Membutuhkan aktu, biaya dan tenaga yang besar, tidak tepat guna untuk 

    meneliti kondisi yang langka

    #. Baktunya lama, kemungkinan drop out responden dan peneliti tinggi

    4. Sulit dilakukan jika jumlah kasus sedikit

    3. 1kuran-ukuran sampel yang diperlukan untuk studi kohort sangat besar, sulit

     pada penyakit yang langka ditemukan.

  • 8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi

    19/33

    %7

    &)& Ko"or( Ter0u$a

      'ohort terbuka atau biasa disebut kohort dinamik adalah salah satu

     penelitian yang partisipannya terus bertambah atau berpindah. Studi ;ohort Terbuka

    @populasi dinamiA, melibatkan populasi yang dide!inisikan hanya yang menjadi

     bagian dari studi tersebut @dan dipantau untuk hasilnyaA. Tanggal masuk dan keluar 

    dari penelitian secara indi8idual dide!inisikan, oleh karena itu, ukuran populasi

     penelitian tidak konstan. +alam studi kohort terbuka, peneliti hanya dapatmenghitung data tingkat berbasis, seperti, tingkat insiden dan 8arian.

    Sebuah populasi terbuka berbeda dari populasi tertutup, baha populasi

     berisiko terbuka untuk anggota baru yang tidak memenuhi syarat untuk populasi

    aalnya. ;ontoh dari populasi terbuka adalah penduduk suatu negara . Frang-orang

    dapat memasukkan populasi terbuka melalui berbagai mekanisme. eberapa

    mungkin dilahirkan ke dalamnya, yang lainnya dapat bermigrasi ke dalamnya. 1ntuk 

     populasi terbuka orang-orang yang telah mencapai usia tertentu, orang dapat menjadi

    layak untuk memasuki populasi oleh penuaan ke dalamnya Perbedaan antara

     populasi tertutup dan terbuka sebagian bergantung pada sumbu aktu yang

    digunakan untuk menggambarkan penduduk, serta bagaimana keanggotaan

    dide!inisikan.

    Syarat dari populasi kohort terbuka atau kohort dinamik, adalah sebagai

     berikut/

  • 8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi

    20/33

    %9

    %. 'umpulan indi8idu yang anggotanya bertambah dan berkurang selama

     periode masa tertentu atau yg anggotanya mudah berganti6 berubah status

     pajanannya.

    #. Setiap anggota boleh mulai diamati kapan saja

    4. oleh ada anggota kohort baru yang bergabung di tengah masa

     pengamatan

    3. Selama masa pengamatan, besar populasi @jumlahA rata-rata relati! stabil

    5. Selama masa pengamatan rata-rata usia anggota juga relati! stabil

    &)) Ko"or( Ter(u(up

    'ohort tertutup atau disebut juga kohort tetap adalah salah satu penelitian

    yang hanya memiliki kelompok orang yang sama sampai akhir penelitian. 'ohort

    tertutup merupakan penelitian yang partsipannya tidak dapat bertambah atau keluar.

    Studi kohort tertutup @populasi statis, seperti pasien mengadakan uji klinisA

    melibatkan peserta yang masuk ke dalam penelitian pada satu titik aktu dan di

    mana dianggap baha tidak ada peserta baru bisa masuk kohort. Mengingat ini,

     jumlah peserta penelitian tetap konstan @atau hanya dapat menurunkanA.

    Sebagian besar studi kohort dilakukan dalam kohort tertutup @ atau tetapA

    karena lebih sulit untuk menentukan kelayakan dan melacak orang-orang dalam

    kelompok terbuka , karena mereka dapat masuk dan meninggalkan setiap saat.

    Populasi kohort tetap @!i?ed cohortA /

    %. 'umpulan indi8idu yang mengalami pengalaman yang sama selama

     periode masa tertentu

    #. Mulai diamati pada titik aal yang sama

    4. Tidak boleh ada anggota kohort baru yang masuk6 bergabung di tengah

    masa pengamatan @tapi kalau keluar bolehA

    3. "umlah peserta studi adalah konstan @(tau hanya dapat menurunkanA

    5. Selama masa pengamatan besar populasi @jumlahA rata-rata dapat

     berkurang

    &. Selama masa pengamatan rata-rata usia anggota meningkat:. +apat langsung menghitung/ rasio *isk , rasio tingkat nsiden *asio

    Fdds

    &3 S(u'i $o"or( prospe$(if .s $o"or( re(roprospe$(if 

    &3% Ko"or( Prospe$(if 

    Studi kohort disebut prospekti! apabila !aktor risiko, atau !aktor penelitian

    diukur pada aal penelitian, kemudian dilakukan !ollo up untuk melihat kejadian

     penyakit dimasa yang akan datang. 2amanya !ollo up dapat ditentukan berdasarkan

  • 8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi

    21/33

    #$

    lamanya aktu terjadinya penyakit. Studi kohort prospekti! merupakan salah satu

     penelitian yang bersi!at longitudinal dengan mengikuti perjalanan penyakit ke depan

     berdasarkan urutan aktu. +imaksudkan untuk menemukan insidensi penyakit pada

    kelompok yang terpajan oleh !actor resiko maupun pada kelompok yang tidak 

    terpajan, kemudian insidensi penyakit pada kedua kelompok tersebut secara statistic

    dibandingkan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan sebab akibat antara

     pajanan dan penyakit yang diteliti.

    Secara garis besar proses perjalanan penelitian prospekti! sebagai berikut/

    %. Pada aal penelitian, kelompok terpajan maupun kelompok tidak terpajan

     belum menampakkan gejala penyakit yang diteliti.

    #. 'edua kelompok diikuti ke depan berdasarkan sekuens aktu @prospekti!A

    4. +ilakukan pengamatan untuk mencari insisdensi penyakit @e!ekA pada kedua

    kelompok 

    3. nsidensi penyakit pada kedua kelompok dibandingkan menggunakan

     perhitungan statistik untuk menguji hipotesis tentang hubungan sebab akibat

    antara pajanan dan insidensi penyakit @e!ekA

    'euntungan/

    %. Penelitian kohort dapat digunakan untuk mengetahui perkembangan normal

    @ontogenikA yang terjadi dengan berjalannya aktu karena inter8ensi yang

    dlakukan oleh alam berupa QaktuR.

    #. Penelitian ini dapat pula digunakan untuk mempelajari timbulnya penyakit

    secara alamiah akibat pajanan @patogenikA yang dilakukan oleh orang yang

     bersangkutan secara sengaja atau tidak sengaja.

    4. Penelitian kohort dapat digunakan untuk mempelajari perjalanan klinis suatu

     penyakit @patogresi!A.

    3. *ancangan penelitian ini digunakan untuk mempelajari hubungan sebab-

    akibat.

    5. Penelitian kohort dapat digunakan untuk mempelajari insidensi penyakit yang

    teliti.

    &. Penelitian kohort tidak memiliki hambatan masalah etis.

    :. esarnya resiko relati8e dan resiko atribut dapat dihitung secara langsung.

  • 8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi

    22/33

    #%

    7. Pada penelitian kohort dapat dilakukan perhitingan statistic untuk mengui

    hipotesis.

    9. Pada penelitian kohort dapat diketahui lebih dari satu outcome terhadap satu

     pemaparan.

    %$. +apat mengatur komparabilitas antara dua kelompok sejak aal penelitian.

    'erugian/

    %. Penelitian ini membutuhkan sampel yang besar dan aktu yang lama

    sehingga sulit untuk mempertahankan subjek studi agar tetap mengikuti

     proses penelitian.

    #. Penelitian ini membutuhkan biaya yang besar sebagai akibat besarnya sampel

    dan lamanya penelitian.

    4. Penelitian ini sulit dilakukan pada penyakit yang jarang terjadi. 0al ini karena

    sulitnya memperoleh kelompok yang terpajan.

    3. Penelitian prospekti! tidak e!isien untuk penelitian penyakit dengan !ase laten

    yang lama

  • 8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi

    23/33

    ##

    &3& Ko"or( Re(rospe$(if 

    'ohort retrospekti! adalah penelitian berupa pengamatan terhadap peristia-

     peristia yang yang telah terjadi dan bertujuan untuk mencari !aktor yang

     berhubungan dengan penyebab.

    Pada studi kohort retrospekti!, !aktor risiko dan e!ek atau penyakit sudah

    terjadi dimasa lampau sebelum dimulainya penelitian. +engan demikian 8ariabel

    tersebut diukur melalui catatan historis.Prinsip studi kohort retrospekti! tetap sama

    dengan kohort prospekti!, namun pada studi ini, pengamatan dimulai pada saat akibat

    @e!ekA sudah terjadi. Yang terpenting dalam studi retrospekti! adalah populasi yang

    diamati tetap memenuhi syarat populasi kohort, dan yang diamati adalah !aktor risiko

    masa lalu yang diperoleh melalui pencatatan data yang lengkap.

    +engan demikian, bentuk penelitian kohort retrospekti! hanya dapat

    dilakukan, apabila data tentang !aktor risiko tercatat dengan baik sejak terjadinya

     paparan pada populasi yang sama dengan e!ek yang ditemukan pada aal

     pengamatan.

    S$ema Ko"or( Re(rospe$(if 

  • 8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi

    24/33

    #4

    &1 Nes(e' @ase @on(ro#

    Sebuah studi @N;;A adalah 8ariasi dari studi kasus-kontrol di mana hanya

    sebagian dari kontrol dari kohort dibandingkan dengan kasus insiden. +alam studi

    kasus-kohort, semua kasus insiden di kohort dibandingkan dengan subset acak 

     peserta yang tidak mengembangkan penyakit bunga. Sebaliknya, dalam sebuah studi

     bersarang-kasus-kontrol, beberapa jumlah kontrol dipilih untuk setiap kasus dari

    kasus ini set risiko cocok. +engan mencocokkan pada !aktor-!aktor seperti usia dan

    memilih kontrol dari set risiko yang rele8an, model kasus kontrol nested umumnya

    lebih e!isien daripada desain kasus-kohort dengan jumlah yang sama dari kontrol

    yang dipilih.

     N;; desain sering digunakan ketika paparan yang menarik adalah sulit atau

    mahal untuk mendapatkan dan ketika hasilnya jarang. +engan meman!aatkan data

    yang sebelumnya dikumpulkan dari studi kohort besar, aktu dan biaya memulai

    studi kasus-kontrol baru dihindari. +engan hanya mengukur ko8ariat dalam banyak 

     peserta yang diperlukan, biaya dan usaha penilaian paparan berkurang. Man!aat ini

    diucapkan ketika ko8ariat menarik adalah biologi, karena penilaian seperti ekspresi

    gen pro!il mahal, dan karena jumlah darah yang tersedia untuk analisis tersebut

    sering terbatas, sehingga sumber daya berharga yang tidak boleh digunakan tidak 

     perlu.

    +esain nested case control study dapat dianggap merupakan 8ariasi studi case

    ;ohort, bedanya hanya pada pemilihan subyek untuk kontrol. +esain ini digunakan

    apabila saat terjadinya e!ek diketahui. Setiap subyek yang mengalami e!ek dicari

     pasangannya @macthA satu atau lebih dari sisa kohot yang tidak mengalami e!ek dan

    yang masih berada dalam pengamatan. "adi mereka yang joss to !ollo up tidak 

    mempunyai kesempatan untuk menjadi kontrol.!aktor resiko pada nested case control

    hanya diperiksa pada kelompok kasus dan kontrol, tidak pada subyek pada kohort.

    (nalisi dapat dilakukan seperti studi kasus kontrol atau teknik lain yang lebih

    kompleks.

    @on(o" :

    Sebagai contoh, dari 9%.5#4 anita di 0ealth Study Nurses   yang tidak 

    memiliki kanker pada aal dan yang diikuti selama %3 tahun, #.43% perempuan telah

    mengembangkan kanker payudara pada tahun %994. eberapa studi telah

    menggunakan kohort standar analisis untuk mempelajari prekursor untuk payudara

    https://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=https://en.wikipedia.org/wiki/Case-control_study&usg=ALkJrhiDddQUgxQjVabIeNmRfYzh7LKg-whttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=https://en.wikipedia.org/wiki/Gene_expression_profiling&usg=ALkJrhgjKrihb_Wb3Phj6lUGGUnZqJc2cwhttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=https://en.wikipedia.org/wiki/Gene_expression_profiling&usg=ALkJrhgjKrihb_Wb3Phj6lUGGUnZqJc2cwhttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=https://en.wikipedia.org/wiki/Nurses%27_Health_Study&usg=ALkJrhhhLA-gKQ7DNZPCnFnq65oukxNaiwhttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=https://en.wikipedia.org/wiki/Nurses%27_Health_Study&usg=ALkJrhhhLA-gKQ7DNZPCnFnq65oukxNaiwhttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=https://en.wikipedia.org/wiki/Case-control_study&usg=ALkJrhiDddQUgxQjVabIeNmRfYzh7LKg-whttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=https://en.wikipedia.org/wiki/Gene_expression_profiling&usg=ALkJrhgjKrihb_Wb3Phj6lUGGUnZqJc2cwhttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=https://en.wikipedia.org/wiki/Gene_expression_profiling&usg=ALkJrhgjKrihb_Wb3Phj6lUGGUnZqJc2cwhttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=https://en.wikipedia.org/wiki/Nurses%27_Health_Study&usg=ALkJrhhhLA-gKQ7DNZPCnFnq65oukxNaiw

  • 8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi

    25/33

    #3

    kanker, misalnya penggunaan kontrasepsi hormonal, yang merupakan ko8ariat

    mudah diukur pada semua perempuan di kelompok. Namun, perhatikan baha

    dibandingkan dengan kasus-kasus, ada begitu banyak kontrol yang masing-masing

    kontrol tertentu memberikan kontribusi yang relati! sedikit in!ormasi untuk analisis.

    "ika, di sisi lain, ada yang tertarik pada hubungan antara ekspresi gen  dan

    kejadian kanker payudara, itu akan menjadi sangat mahal dan mungkin boros

    spesimen darah yang berharga untuk assay semua 79.$$$ anita tanpa kanker 

     payudara. +alam situasi ini, satu dapat memilih untuk assay semua kasus, dan juga,

    untuk setiap kasus, pilih sejumlah perempuan untuk assay dari set risiko peserta yang

     belum gagal @yaitu mereka yang belum mengembangkan kanker payudara sebelum

    kasus tertentu dalam pertanyaan telah mengembangkan kanker payudaraA. Set risiko

    sering terbatas pada mereka peserta yang dicocokkan dengan kasus pada 8ariabel

    seperti usia, yang mengurangi 8ariabilitas e!ek perkiraan.

    Efisiensi 'ari mo'e# N@@

    1mumnya %-3 kontrol yang dipilih untuk setiap kasus. Sejak ko8ariat tidak 

    diukur untuk semua peserta, model kasus-kontrol adalah baik lebih murah dan

    kurang e!isien daripada analisis penuh kohort. Namun, telah terbukti baha dengan 3

    kontrol per kasus dan 6 atau strati!ied sampling kontrol, e!isiensi relati! sedikit bisa

    hilang, tergantung pada metode estimasi yang digunakan.

    Ana#isis N@@

    (nalisis kasus model kontrol bersarang harus memperhitungkan cara di mana

    kontrol sampel dari kohort. )agal untuk melakukannya, seperti dengan

    memperlakukan kasus dan kontrol dipilih sebagai kohort asli dan melakukan regresi

    logistik, yang umum, dapat mengakibatkan estimasi bias yang distribusinya nol

     berbeda dari apa yang diasumsikan. ;ara untuk menjelaskan random sampling

    meliputi  regresi logistik kondisional  dan menggunakan in8erse probabilitas

     pembobotan untuk menyesuaikan ko8ariat di antara mereka yang tidak dipilih dalam

     penelitian ini hilang.

    S(u'i $asus

  • 8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi

    26/33

    #5

    Sebuah studi kasus-kontrol adalah desain di mana kasus dan kontrol diambil

    dari dalam sebuah studi prospekti!. Semua kasus yang mengembangkan hasil bunga

    selama tindak lanjut yang dipilih dan dibandingkan dengan subkelompok dari non-

    kasus. Paparan dide!inisikan sebelum pembangunan penyakit berdasarkan data yang

    dikumpulkan pada aal atau tes yang dilakukan dalam sampel biologis yang

    dikumpulkan pada aal.

    &+ Pene#i(ian @rosso.er

    rossover studytermasuksalahsatuujiklinis yang sangatmiripdengan study

    kohort, karenakelompokperlakuandan control diikutisampaiaktu yang ditentukan.

    rossover studyadalah !rekuensi paparan selama sebelum penelitian dibandingkan

    dengan !rekuensi paparan selama aktu kontrol pada periode sebelumnya, study

    inter8ensi dimana dua kelompok yang sama terkena dua inter8ensi yang berbeda

    dalam dua periode terpisah dari aktu. 0al ini membutuhkan baha e!ek dari

    inter8ensi cukup tidak berdampak pada pengaruh inter8ensi kedua dan baha

    kesenjangan aktu antara dua inter8ensi yang pendek. Pemberian dua atau lebih

    eksperimental terapi satu demi satuatau secara acak dengan kelompok pasien yang

    sama.

    +alam study kasus-crosso8er, indi8idu ber!ungsi sebagai kontrol mereka

    sendiri, dengan unit analisis dimana aktu sebelum kejadian akut adalah aktu

    kasus dibandingkan dengan beberapa aktu lain, dirujuk sebagai aktu kontrol

    seperti desain dalam kelompok sebuah study eksperimental. +esain kasus silang

    mengasumsikan bahi tidak ada aktu pengganggu terkait !aktor akumulasi e!ek 

     juga dianggap tidak hadir. +esain kasus crosso8er sederhana mirip dengan desain

    kasus kontrol. Maclure dan Mittleman @#$$$A memberikan gambaran ilustrasi

    terjasinya tabrakan pada siang hari adalah hasil paparan bahaya seperti genangan air,telepon seluler atau air tumpah @bayangan elipsA.

    Ke#e0i"an -rosso.er s(u'>

    %. Mengurangi 8ariasi antar indi8idu dan memperkecil ukuransample sampai 5$

    dari desain paralel

    #. ;ocok untuk peyakit kronik dan stabil

    4. 'ontrol karakteristik tiap indi8idu

    3. E!ekti! untuk mempelajari e!ek dari paparan jangka pendek terhadap risiko

    kejadian akut

  • 8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi

    27/33

    #&

    &3 Ke$urangan -rosso.er s(u'>

    %. Tidak cocok untuk penyakit yang cepat sembuh atau yang sembuh dalam % ?

      terapi.

    #. (da carry over 

      e!!ect yaitue!ekperlakuanpertamabelumhilangpadasaatpengobatankedua dan

    ordere!!ect yaituterjadinyaperubahanderajatpenyakitataulingkunganselamapen

    elitianberlangsung.

    4. 'emungkinan drop out  lebih besar.

    3. Perluaktuuntukmenghilangkane!ekobataalsebelumpengobatankeduadimul

    ai @"ashout period) yang cukup

    5. Tidak dapat dikerjakan pada subyek dengan kepatuhan rendah

    &. Tidak otomatis mengantrol pembauran dari !aktor aktu terkait

    Isu pen(ing 'engan 'esain -ross

  • 8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi

    28/33

    #:

     inter8ensi terhadap suatu 8ariabel. +ari perlakuan tersebut diharapkan terjadi

     perubahan atau pengaruh terhadap 8ariabel yang lain.

    Peneliti juga akan memilih salah satu pendekatan yang dipandang paling

    cocok, yaitu yang sesuai dengan masalah yang akan dipecahkan @e!ekti8itasA.

    Pertimbangan lainnya adalah masalah e!isiensi, yaitu dengan memperhatikan

    keterbatasan dana, tenaga, aktu, dan kemampuan. Sehingga, pedekatan penelitian

    yang baik adalah yang e!isien, 8alid, dan reliabel agar data tersebut dapat digunakan

    untuk memecahkan masalah.

    E$sperimen Semu BQuasi Experiment C

  • 8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi

    29/33

    #7

    *ancangan penelitian/

    )rup Pretes Perlakuan Post tes

    'elompok Eksperimen C C C

    'elompok 'ontrol C - C

    b. eparateample Pretest!Posttest 

    Pada desain penelitian ini, pengukuran pertama @pretesA dilakukan terhadap

    sampel yang dipilih secara random dari populasi tertentu, kemudian

    dilakukan perlakuan atau program pada seluruh populasi. Selanjutnya

    dilakukan pengukuran kedua@post tesA pada kelompok sampel yang lain, yang

     juga dipilih secara random dari populasi yang sama. +esain ini sangat baik 

    untuk menghindari pengaruh atau e!ek dari QtestR. +esain ini sering

    digunakan pada penelitian-penelitian kesehatan dan keluarga berencana.

    )rup Pretes Perlakuan Post tes

    'elompok Eksperimen C C

    'elompok 'ontrol C C

    c. Timeeries Design / desain "ang#aian $a#tu

    +esain pada penelitian ini sama dengan desain pretes-post tes, tetapi

    mempunyai keuntungan dengan melakukan pengukuran yang berulang-ulang,

    +engan melakukan serangkaian pengukuran @tetsA maka 8aliditasnya lebih

    tinggi, dan pengaruh !aktor luar dapat dikurangi karena pengukuran

    dilakukan lebih dari satu kali, baik sebelum maupun sesudah perlakuan.

    Tetapi di dalam desain ini tidak ada kelompok pembanding @kontrolA.

    )rup Pretes Perlakuan Postes'elompok eksperiment erulang C erulang

    d. Control Time eries Design %"ancangan rang#aian &a#tu dengan

    #elompo# pembanding'

    +esain penelitian ini sama dengan pada desai rangkaian aktu, hanya saja

     pada desain ini menggunakan kelompok pembanding @kontrolA. 'euntungan

     pada desain ini adalah lebih menjamin adanya 8aliditas internal yang lebih

    tinggi, karena adanya kontrol tersebut.

    )rup Pretes Perlakuan Postes

    'elompok eksperiment erulang C erulang

    'elompok kontrol erulang - erulang

  • 8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi

    30/33

    #9

    E$sperimen Murni BTrue Experiment C

    Pada penelitian eksperimen murni kelompok subjek penelitian ditentukan secara

    acak, sehingga akan diperoleh kesetaraan kelompok yang berada dalam batas-batas

    !luktuasi acak. Namun, dalam dunia pendidikan khususnya dalam pebelajaran,

     pelaksanaan penelitian tidak selalu memungkinkan untuk melakukan seleksi subjek 

    secara acak, karena subjek secara alami telah terbentuk dalam satu kelompok utuh

    @naturally !ormed intact groupA, seperti kelompok sisa dalam satu kelas.

    'elompok-kelompok ini juga sering kali jumlahnya sangat terbatas.

    a. Ran-anganse-araa-a$'engan(es a4a# 'an (esa$"ir'an$e#ompo$ -on(ro#

    BT(e randomi)ed pretest!posttest control group design'

    Pada desain ini pengelompokan anggota kelompok eksperimen dan kelompok 

    kontrol dilakuakan secara random. 'emudian dilakukan pretes pada kedua

    kelompok tersebut dan diberikan perlakuan pada kelompok eksperimen.

    Selanjutnya setelah beberapa aktu dilakukan post tes pada kedua kelompok 

    tersebut.

    )rup Pretes Perlakuan Posttes

    'elompok eksperiment

    @randomA

    C C C

    'elompok kontrol

    @randomA

    C - C

    Pada desain penelitian ini dilakukan randomisasi, maka kedua kelompok 

    mempunyai si!at yang sama sebelum dilakukan perlakuan, sehingga

     perbedaan hasil post tes pada kedua kelompok tersebut dapat diseut sebagai

     pengaruh dari perlakuan. +esain ini merupakan desain yang terkuat dalam

    mengontrol ancaman-ancaman terhadap 8aliditas, tetapi desain ini sulit

    dilakukan di lapangan dari segi etika, karena melakuakan perlakuan pada

    kelompok yang satu dan tidak melakukan perlakuan pada kelompok yang

    lain.

    *ancangan ini dapat diperluas dengan melibatkan lebih dari satu 8ariabel

    independent, artinya perlakuan dilakukan lebih dari satu kelompok dengan

     bentuk perlakuan yang berbeda.

    )rup Pretes Perlakuan Posttes

    'elompok eksperimen (@randomA

    C Perlakuan ( C

  • 8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi

    31/33

    4$

    'elompok eksperimen

    @randomA

    C Perlakuan C

    'elompok kontrol

    @randomA

    C - C

     b. Ran-angan se-ara a-a$ 'engan (es a$"ir $e#ompo$ $on(ro# B Post test 

    Only Control Group Design'

    +esain ini hampir sama dengan desain penelitian eksperimen murni yang

    lain, namun bedanya di sini tidak dilakukan pretes. 'arena kasus-kasus pada

    kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol diambil secara random,

    maka kelompok-kelompok tersebut dianggap sama sebelum dilakukan

     perlakuan.

    )rup Perlakuan Posttes

    'elompok eksperiment

    @randomA

    C C

    'elompok kontrol

    @randomA

    - C

    Pada desain penelitian ini, peneliti dapat megukur pengaruh perlakuan pada

    kelompok eksperimen dengan cara membandingkan kelompok tersebut

    dengan kelompok kontrol, tetapi peneliti tidak dapat menentukan sejauhmana atau seberapa besar perubahan itu terjadi, sebab pretes tidak dilakukan

    untuk data aal.

    c. Ran-angan A-a$ Empa( Ke#ompo$ So#omon BT(e "andomi)ed olomon

    *our GroupC

    Pada dasarnya racangan ini merupakan gabungan dari dua rancangan

    eksperimen murni di atas, yaitu rancangan acak tes aal-tes akhir dan

    rancagan acak tes akhir saja, sehingga terbentuk rancangan yang melibatkan

    empat kelompok, dua kelompok sebagai kelompok eksperimen, dan dua

    kelompok sebagai kelompok pembanding @kontrolA.

    )rup Pretes Perlakuan Posttes

    'elompok eksperiment

    @randomA

    C C C

    'elompok kontrol

    @randomA

    C - C

    'elompok eksperiment

    @randomA

    - C C

  • 8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi

    32/33

    4%

    'elompok kontrol

    @randomA

    - - C

  • 8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi

    33/33

    DA/TAR PUSTAKA

    udiarto, Eko, +ei (nggraeni. #$$#. $engantar %pidemiologi. Ed. #. "akarta/ E);

    (ni Nur *osidah. Studi ross &ver .

    http/66rosilatos.blogspot.co.id6#$%#6$56penelitian-prospekti!-penelitian-

    kohort.htm. +iakses pada $7 ebruari #$%&

    Sastroasmoro, SugitdoIsmail So!yan.#$%%.

     'asar 'asar Metodologi $enelitian Klinis.Yogyakarta / Sagungseto

    ;are,SusanI1nin,NigelIPless-Mulloli,Tanja. #$%3.

     An ntroduction o $ublic *ealth And %pidemiology."akarta/ uku

    'edokteran E);

    0asmi, #$%# .Metode Penelitian Epidemiologi."akarta.Trans in!o media.

    http://rosilatos.blogspot.co.id/2012/05/penelitian-prospektif-penelitian-kohort.htmhttp://rosilatos.blogspot.co.id/2012/05/penelitian-prospektif-penelitian-kohort.htmhttp://rosilatos.blogspot.co.id/2012/05/penelitian-prospektif-penelitian-kohort.htmhttp://rosilatos.blogspot.co.id/2012/05/penelitian-prospektif-penelitian-kohort.htm