Makala h

8
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kesehatan adalah faktor sangat penting bagi produktifitas dan peningkatan produktifitas tenaga kerja selaku sumber daya manusia. Kondisi kesehatan yang baik merupakan potensi untuk meraih produktifitas kerja yang baik pula. Pekerjaan yang menuntut produktifitas kerja tinggi hanya dapat dilakukan oleh tenaga kerja dengan kondisi kesehatan prima. Sebaliknya keadaan sakit atau gangguan kesehatan menyebabkan tenaga kerja tidak atau kurang produktif dalam melakukan pekerjaannya. Bahaya ditempat kerja yang dapat menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja cendrung lebih sering terjadi pada populasi pekerja yang kurang memahami proses industri ditempat kerja, atau tidak cukup dilatih dan dilindungi untuk mengatasi kemungkinan bahaya yang dapat terjadi. Dalam rangka meningkatkan pengetahuan, pemahaman dalam proses pengolahan maupun mengetahui bagaimana upaya pengendalian yang dilakukan pada kesehatan lingkungan kerja dan mengetahui bagaimana hubungan antara pekerja, lingkungan kerja, dan penyakit akibat kerja di suatu industri, Diploma Institut Pertanian Bogor bidang studi Supervisor Jaminan Mutu Pangan dalam mata kuliah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) mengadakan kegiatan yang berupa Kunjungan Studi Lapangan yang dilakukan pada hari selasa, tanggal 11 Maret 2014 pukul 11.00 – 12.30 dengan mengunjungi industri Brownies Country Vario di Bogor – Jawa Barat. 1.2 Tujuan dan Manfaat Tujuan pembuatan makalah ini sadalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keselamatan dan Kesehatan Kerja, serta mengetahui lebih jauh tentang keselamatan dan kesehatan kerja, bagaimana penerapan K3 di industri, serta komitmen dan kebijakan tentang keselamatan dan kesehatan kerja di industri Brownies Country Vario Manfaat dari pembuatan makalah ini antara lain :

description

mAKAK

Transcript of Makala h

Page 1: Makala h

BAB IPENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kesehatan adalah faktor sangat penting bagi produktifitas dan peningkatan produktifitas tenaga kerja selaku sumber daya manusia. Kondisi kesehatan yang baik merupakan potensi untuk meraih produktifitas kerja yang baik pula. Pekerjaan yang menuntut produktifitas kerja tinggi hanya dapat dilakukan oleh tenaga kerja dengan kondisi kesehatan prima. Sebaliknya keadaan sakit atau gangguan kesehatan menyebabkan tenaga kerja tidak atau kurang produktif dalam melakukan pekerjaannya. Bahaya ditempat kerja yang dapat menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja cendrung lebih sering terjadi pada populasi pekerja yang kurang memahami proses industri ditempat kerja, atau tidak cukup dilatih dan dilindungi untuk mengatasi kemungkinan bahaya yang dapat terjadi. 

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan, pemahaman dalam proses pengolahan maupun mengetahui bagaimana upaya pengendalian yang dilakukan pada kesehatan lingkungan kerja dan mengetahui bagaimana hubungan antara pekerja, lingkungan kerja, dan penyakit akibat kerja di suatu industri, Diploma Institut Pertanian Bogor bidang studi Supervisor Jaminan Mutu Pangan dalam mata kuliah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) mengadakan kegiatan yang berupa Kunjungan Studi Lapangan yang dilakukan pada hari selasa, tanggal 11 Maret 2014 pukul 11.00 – 12.30 dengan mengunjungi industri Brownies Country Vario di Bogor – Jawa Barat.

1.2 Tujuan dan Manfaat

Tujuan pembuatan makalah ini sadalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keselamatan dan Kesehatan Kerja, serta mengetahui lebih jauh tentang keselamatan dan kesehatan kerja, bagaimana penerapan K3 di industri, serta komitmen dan kebijakan tentang keselamatan dan kesehatan kerja di industri Brownies Country Vario

Manfaat dari pembuatan makalah ini antara lain : Mahasiswa dapat menambah pengetahuan kita tentang syarat dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja, sehingga kita dapat mengaplikasikannya jika ingin bekerja di  industri. Serta manfaat untuk dosen yaitu kegiatan ini merupakan mediasi dosen untuk menjelaskan materi keselamatan dan kesehatan kerja secara lebih jelas kepada mahasiswa.

Page 2: Makala h

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1         PENGERTIAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Keselamatan dan kesehatan kerja atau safety adalah suatu usaha untuk menciptakan keadaan lingkungan kerja yang sehat, aman bebas dari kecelakaan. Kecelakaan adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan atau tidak disengaja serta tiba-tiba dan menimbulkan kerugian, baik harta maupun jiwa manusia. Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja atau sedang melakukan pekerjaan disuatu tempat kerja. Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia pada khususnya. Maksud dan tujuan keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan adalah melindungi pekerja dan masyarakat sekitar suatu perusahaan atau industri dari resiko bahaya khususnya faktor fisik, kimiawi dan biologis yang mungkin timbul oleh karena beroperasinya suatu proses produksi.

2.2         KONSEP KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

Bahan Kerja

Setiap pekerjaan merupakan beban bagi pelakunya. Beban dimaksud mungkin fisik, mental, dan atau social. Seorang tenaga kerja yang secara fisik bekerja berat seperti halnya buruh bongkar muat barang dipelabuhan, memikul lebih banyak beban fisik dari pada beban mental maupun sosial. Berlainan dari itu adalah beban kerja seorang pengusaha atau manjemen, tanggung jawabnya merupakan beban mental yang relati jauh lebih besar dari beban fisik yang dituntut oleh pekerjaannya.

Kapasitas Kerja

Kemampuan kerja seorang tenaga kerja berbeda dari satu dengan yang lainnya dan sangat bergantung kepada motivasi kerja, pengalaman, latar belakang pendidikan, keahlian, ketrampilan, kesesuaian terhadap pekerjaan, kondisi kesehatan, keadaan gizi, jenis kelamin, usia dan ukuran antropometri tubuh serta reaksi kejiwaan

2.3         LINGKUNGAN KERJA DI TEMPAT KERJA

Lingkungan kerja yang sering ditemukan ditempat kerja adalah;

Lingkungan Fisik: suhu,ekosistem tekanan udara, noise, penerangan, getaran, dan radiasi

Lingkungan Kimia: Debu, uap, gas, larutan kimia, fume, mist/kabut, awan, dsb.Lingkungan Biologi: virus, bakteri, jamur, protozoa, cacing, serangga, dll.Lingkungan Fisiologis: Kesalahan kontruksi, tataletak mesin, sikap badan yang kurang

baik sehingga menyebabkan kelelahan atau kecelakaan kerja.

Page 3: Makala h

Lingkungan Mental psikologis: kondisi yang membosankan, hubungan kerja yang tidak baik sehingga menimbulkan gangguan psikis (gangguan emosional, batin, atau neorosis), faktor kepemimpinan yang tidak baik, kondisi materil dan psikologis kerja yang kurang baik, lingkungan sosial yang tidak baik.

2.4         FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LINGKUNGAN KERJAAda beberapa faktor yang dapat mempengaruhi lingkungan kerja di tempat kerja, yaitu;

1.    PeneranganPenerangan memiliki manfaat yang sangat besar bagi karyawan yaitu untuk proses

kelancaran kerja, karena penerangan (cahaya) yang kurang cukup terang dapat mengganggu penglihatan karyawan manjadi tidak jelas pada saat bekerja.

2.    KebisinganKebisingan yaitu bunyi yang tidak dikehendaki oleh telinga. Maksud tidak dikehendaki di

sini yaitu karena dengan adanya kebisingan maka konsentrasi dalam bekerja akan terganggu, sehingga pekerjaan yang dilakukan akan mengalami banyak kesalahan atau rusak.

3.    KebersihanKebersihan lingkungan kerja sangat perlu diperhatikan, karena lingkungan kerja yang

bersih akan menimbulkan rasa nyaman dan semangat kerja yang tinggi bagi karyawan. 4.    Pertukaran udara

Pertukaran udara yang baik akan menyehatkan badan dan menimbulkan kesegaran, sehingga dapat menimbulkan semangat kerja seseorang. Sumber utama adanya udara segar adalah adanya tanaman disekitar tempat kerja. Dengan cukupnya oksigen di sekitar tempat kerja, ditambah dengan pengaruh secara psikologis akibat adanya tanaman di sekitar tempat kerja, keduanya akan memberikan kesejukan dan kesegaran pada jasmani.

5.    Bau-bauanAdanya bau-bauan disekitar tempat kerja dapat dianggap sebagai pencemaran, dan bau-

bauan yang terjadi terus-menerus dapat mempengaruhi kepekaan penciuman. Pemakaian “air condition” yang tepat merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk menghilangkan bau-bauan yang menggannggu di sekitar tempat kerja.

Page 4: Makala h

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN

3.1         Hasil

3.2          Pembahasan

Industri Brownies Country Vario ini telah berdiri sejak .... seseorang bernama bapak Subhi yang telah membangun industri ini hingga menjadi .... Pak Subhi telah berusaha menempatkan karyawan pada tugas yang benar (the right man on the right job) dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja sangat di utamakan sekali, bagaikan mengutamakan kualitas produk bahan pangan tetapi masih ditemukan juga karyawan yang kurang disiplin mengikuti peraturan perusahaan, kurang teliti dan kurang serius dalam bekerja serta kurang dapat memberikan contoh yang baik.

Disamping itu semua, dalam hal pelakasaan K3 itu sendiri masih terdapat beberapa kekurangan, seperti penggunaan Alat Pelindung Diri ( APD) saat bekerja. Contoh kasus pada saat melakukan kunjungan, kami pun menemukan beberapa pekerja tidak mengenakan Alat Pelindung Diri saat bekerja. Tidak ada teguran sama sekali, baik itu oleh teman pekerjanya mau pun dari atasannya. Hal yang perlu di cermati disini adalah menjaga komitmen dalam mensukseskan K3 itu sendiri. Dari contoh kasus yang tadi dapat kita ketahui bahwa komitmen dalam penerapan k3 belum dapat dilaksanakan oleh keseluruhan pekerja. Maka dari itu perlu adanya evaluasi dalam hal penerapan K3 di perusahaan tersebut.

Terus apa lagi yaaaa??

Page 5: Makala h

BAB IV

PENUTUP

4.1         Kesimpulan

Dari hasil pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa pada kesehatan dan keselamatan kerja khususnya pada perusahan sangat penting dilakukan, karena dapat meningkatkan kesejahtraan, kesehatan dan terutama keselamatan kerja karyawan atau pekerja.

Penyediaan perlindungan terhadap bahaya, prioritas pertama seorang majikan adalah melindungi pekerjanya secara keseluruhan ketimbang secara individu. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) hanya dipandang perlu jika metode-metode perlindungan yang lebih luas ternyata tidak praktis dan tidak terjangkau.

Sangat perlu adanya manajemen lingkungan kerja dari industri agar seorang tenaga kerja berada dalam keserasian sebaik-baiknya, yang berarti bahwa yang bersangkutan dapat terjamin keadaan kesehatan dan produktifitas kerjanya secara optimal, maka perlu ada keseimbangan yang positif-konstruktif, antara unsur beban kerja, beban tambahan akibat dari pekerjaan dan lingkungan kerja dan kapasitas kerja.

4.2         Saran

Kecelakaan pada saat bekerja merupakan resiko yang merupakan bagian dari pekerjaan, untuk perusahaan hendaknya mencegah dalam hal ini melakukan perlindungan berupa kompensasi, baik langsung maupun tidak langsung, yang  harus diberikan oleh perusahaan kepada pekerja. Proteksi atau perlindungan pekerja merupakan keharusan bagi sebuah perusahaan.

Untuk menjaga dan memonitor keselamatan kesehatan kerja karyawan maka dilakukan program penyuluhan keselamatan kerja bagi karyawan baik karyawan yang baru masuk kerja atau karyawan yang sudah lama, dengan melakukan pengenalan lingkungan kerja, bahaya dilingkungan kerja, pemakaian alat pelindung diri yang sesuai dengan standar demi keselamatan dan kesehatan karyawan, dan dalam penegendalian keselamatan lingkungan kerja ada beberapa tahap yang dilakukan disetiap area :

-     Menganalisa bahaya dan tindakan pengendalian-    Menentukan tingkat keparahan-       Menilai tingkat resiko bahaya-       Pengendalian potensi / Resiko bahaya-       Penyusunan rancangan pengendalian bahaya

Page 6: Makala h

Daftar Pustaka

Ridley, J. (2006). Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Jakarta : Erlangga.

Bannet N.B Silalahi dan Rumondang B. Silalahi. 1995. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : PT. Pustaka Binaman Pressindo

Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi R. I Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan Audit SMK3, Edisi I, Jakarta : Direktorat Pengawasan Keselamatan Kerja