Makala h
-
Upload
putra-atjeh -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
description
Transcript of Makala h
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan manusia dimanapun mereka berada membutuhkan kedamian
sepanjang masa sesuai dengan isi dari Undang-undang Dasar 1945 alinea ke IV
(empat) yaitu Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara
Republik Indonesia, yang berkedaulatan rakyaat yang berdasarkan Ketuhanan
yang maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan rakyat Indonesia dan berkeadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia ,dengan kata lain bahwa Perdamaian berasal dari kata damai ,
maka Damai memiliki banyak arti: arti kedamaian berubah sesuai dengan
hubungannya dengan kalimat.
Perdamaian dapat menunjuk ke persetujuan mengakhiri sebuah perang,
atau ketiadaan perang, atau ke sebuah periode di mana sebuah angkatan bersenjata
tidak memerangi musuh. kedamaian adalah dapat juga berarti sebuah keadaan
tenang, seperti yang umum di tempat-tempat yang terpencil terhindar dari
binatang buas, mengijinkan untuk tidur atau meditasi. Damai dapat juga
menggambarkan keadaan emosi dalam diri dan akhirnya damai juga dapat berarti
1
kombinasi dari definisi-definisi di atas sehingga kenyamanan, ketenangan belajar
dalam dunia pendidikan untuk dapat mewujudkan dengan baik dalam Penerapan
Metode Damai ( Disiplin, Aktif, Mengamalkan, Aman, Ilmu).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang dapat menjadi rumusan
masalah yaitu :
1. Bagaimana pengertian disiplin serta apa manfaatnya ?
2. Bagaimana pengertian aktif dan Mengamalkan ?
3. Bagaimana pengertianAman dan Ilmu ?
C. Tujuan
Berdasarkan Rumusan masalah diatas maka yang dapat di jadikan tujuan
pembahsanyaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian disiplin serta apa manfaatnya.
2. Untuk mengetahui pengertian aktif dan Mengamalkan.
3. Untuk mengetahui pengertianAman dan Ilmu.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Disiplin
1. Pengertian Disiplin
Disiplin adalah sikap yang selalu tepat janji, sehingga orang lain
mempercayainya, karena modal utama dalam berwirausaha adalah
memperoleh kepercayaan dari orang lain. Disiplin berasal dari bahasa latin
Discere yang berarti belajar. Dari kata ini timbul kata Disciplina yang berarti
pengajaran atau pelatihan. Disiplin berasal dari bahasa Inggris yaitu “disciple”
yang berarti pengikut atau murid.
Dan sekarang kata disiplin mengalami perkembangan makna dalam
beberapa pengertian. Pertama, disiplin diartikan sebagai kepatuhan terhadap
peratuaran atau tunduk pada pengawasan, dan pengendalian. Kedua disiplin
sebagai latihan yang bertujuan mengembangkan diri agar dapat berperilaku
tertib. Perkataan disiplin mempunyai arti latihan dan ketaatan kepada aturan.
Dengan melaksanakan disiplin, berarti semua pihak dapat menjamin
kelangsungan hidup dan kelancaran kegiatan belajar, bekerja, dan berusaha.
Kemauan kerja keras yang kita peroleh dari disiplin, akan melahirkan mental
yang kuat dan tidak mudah menyerah walaupun dalam keadaan sulit.
Pengertian Disiplin Menurut Para Ahli
Menurut James Drever dari sisi psikologis, disiplin adalah kemampuan
mengendalikan perilaku yang berasal dari dalam diri seseorang sesuai
dengan hal-hal yang telah di atur dari luar atau norma yang sudah ada.
3
Dengan kata lain, disiplin dari segi psikologis merupakan perilaku
seseorang yang muncul dan mampu menyesuaikan diri dengan aturan yang
telah ditetapkan.
Menurut Pratt Fairshild dari sisi sosiologi, disiplin terdiri dari dua bagian,
yaitu disiplin dari dalam diri dan juga disiplin sosial. Keduanya saling
berhubungan satu sama lain, sehingga seseorang yang mempunyai sikap
disiplin merupakan orang-orang yang dapat mengarahkan perilaku dan
perbuatannya berdasarkan patokan atau batasan tingkah laku tertentu yang
diterima dalam kelompok atau lingkup sosial masing-masing. Pengaturan
tingkah laku tersebut bisa diperoleh melalui jalur pendidikan dan
pembelajaran.
Menurut John Macquarrie dari segi etika, disiplin adalah suatu kemauan
dan perbuatan seseorang dalam mematuhi seluruh peraturan yang telah
terangkai dengan tujuan tertentu.
Berdasarkan ketiga pengertian disiplin menurut para ahli di atas, bisa
disimpulkan bahwa dari sudut pandang manapun, disiplin merupakan sikap
yang wajib ada dalam diri semua individu. Mengapa? Karena disiplin adalah
dasar perilaku seseorang yang sangat berpengaruh besar terhadap segala hal,
baik urusan pribadi maupun kepentingan bersama. Untuk mempunyai tingkat
kedisiplinan yang tinggi dalam mengerjakan sesuatu, dibutuhkan latihan
dengan kesadaran dari dalam diri akan pentingnya sikap disiplin sehingga
menjadi suatu landasan bukan hanya pada saat berkerja, tetapi juga dalam
berperilaku sehari-hari.
4
2. Macam –Macam Kedisiplinan
a. Disiplin dalam Menggunakan Waktu. Maksudnya bisa menggunakan dan
membagi waktu dengan baik. Karena waktu amat berharga dan salah satu
kunci kesuksesan adalah dengan bisa menggunakan waktu dengan baik
b. Disiplin dalam Beribadah. Maksudnya ialah senantiasa beribadah dengan
peraturan-peratuaran yang terdapat didalamnya. Kedisiplinan dalam
beribadah amat dibutuhkan, Allah SWT senantiasa menganjurkan manusia
untuk Disiplin, sebagai contoh firman Allah SWT.
c. Disiplin dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kedisiplinan
merupakan hal yang amat menentukan dalam proses pencapaian tujuan
pendidikan, sampai terjadi erosi disiplin maka pencapaian tujuan
pendidikan akan terhambat, diantara faktor-faktor yang mempengaruhinya
adalah :
1) Faktor tuntutan materi lebih banyak sehingga bagaimana pun jalannya,
banyak ditempuh untuk menutupi tuntutan hidup
2) Munculnya selera beberapa manusia yang ingin terlepas dari ikatan dan
aturan serta ingin sebebas-bebasnya
3) Pola dan sistem pendidikan yang sering berubah
4) Motivasi belajar para peserta didik dan para pendidik menurun
5) Longgarnya peraturan yang ada
5
3. Manfaat Disiplin
a. Menumbuhkan kepekaan
Anak tumbuh menjadi pribadi yang peka/berperasaan halus dan
percaya pada orang lain. Sikap ini memudahkan dirinya mengungkapkan
perasaannya kepada orang lain, termasuk orang tuanya. Jadinya, anak akan
mudah menyelami perasaan orang lain juga.
b. Menumbuhkan kepedulian
Anak jadi peduli pada kebutuhan dan kepentingan orang lain.Disiplin
membuat anak memiliki integritas, selain dapat memikul tanggung jawab,
mampu memecahkan masalah dengan baik ,cepat dan mudah.
c. Mengajarkan keteraturan
Anak jadi mempunyai pola hidup yang teratur dan mampu
mengelola waktunya dengan baik
d. Menumbuhkan ketenangan
Menurut penelitian menunjukkan bayi yang tenang/jarang menangis
ternyata lebih mampu memperhatikan lingkungan sekitarnya dengan baik. Di
tahap selanjutnya bahkan ia bisa cepat berinteraksi dengan orang lain.
e. Menumbuhkan percaya diri
Sikap ini tumbuh berkembang pada saat anak diberi kepercayaan untuk
melakukan sesuatu pekerjaan yang mampu ia kerjakan dengan sendiri.
f. Menumbuhkan kemandirian
Dengan kemandirian anak dapat diandalkan untuk bisa memenuhi
kebutuhan sendiri. Anak juga dapat mengeksplorasi lingkungan dengan
6
baik.Disiplin merupakan bimbingan yang tepat pada anak untuk sanggup
menentukan pilihan yang bijak.
g. Menumbuhkan keakraban
Anak menjadi cepat akrab dan ramah terhadap orang lain karena
kemampuannya beradaptasi lebih terasah.
h. Membantu perkembangan otak
Pada usia 3 tahun pertama, pertumbuhan otak anak sangat pesat,
disini ia menjadi peniru perilaku yang piawai. ia mampu mencontoh
dengan sempurna tingkah laku orang tua yang disiplin dengan sendirinya
akan membentuk kebiasaan dan sikap yang positif.
i. Membantu anak yang “sulit”
Kadang-kadang kita lupa pada anak yang berkebutuhan khusus
yang memerlukan penangan khusus, melalui disiplin yang menekankan
keteraturan anak berkebutuhan khusus bisa hidup lebih baik.
j. Menumbuhkan kepatuhan
Hasilnya anak akan menuruti aturan yang ditetapkan orangtua atas
kemauan sendiri.
B. Aktif
Aktif adalah pembelajaran membangun pengalaman belajar para
mahasiswa dengan berbagai keterampilan proses sehingga mendapatkan
pengalaman dan pengetahuan baru. Sedangkan dosen harus mampu menciptakan
kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi dan mampu memberikan
pelayanan pada berbagai tingkat kemampuan dan gaya belajar mahasiswa. Di sisi
7
lain menyenangkan dimaksudkan agar dosen mampu menciptakansuasana belajar
yang menyenangkan sehingga mahasiswa memusatkan perhatian secara penuh.
Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan merupakan usaha membangun
pengalaman belajar mahasiswa dengan berbagai keterampilan proses untuk
mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru, melalui penciptaan kegiatan
belajar yang beragam dan mengkondisikan suasana belajar sehingga mampu
memberikan pelayanan pada berbagai tingkat kemampuan dan gaya belajar
mahasiswa, serta mahasiswa lebih terpusat perhatiannya secara penuh.Suasana
pembelajaran abad 21 mengisyaratkan dosen lebih memuji mahasiswa atas hasil
karyanya, mengajukan pertanyaan yang menantang, dan mendorong mahasiswa
untuk melakukan observasi.dosen tidak di harus kan membuat suasana kelas
tegang dan menjelek-jelekan karya mahasiswa karena akan berimplikasi pada
ketidak patuhan,fokus belajar mahasiswa akan hilang dan dosen tidak lagi menjadi
inspirasi dan motivator bagi mahasiswa.
C. Mengamalkan
1. Urgensi Mengamalkan Ilmu
Ilmu yang telah kita peroleh membutuhkan lahan agar ilmu tersebut
dapat menjadi penolong bagi kita, yaitu dengan cara mengamalkannya, baik
dengan mengajarkannya maupun yang lainnya. Hal ini merupakan fardhu ‘ain
bagi setiap Muslim. Mengingat adanya ancaman-ancaman di dalam al-Qur’an
bagi orang-orang yang tidak mengamalkan ilmunya padahal ia mengetahui
ilmu tersebut.
8
2. Ayat-Ayat yang Menyatakan Pentingnya Mengamalkan Ilmu
Berikut ini adalah diantara ayat-ayat al-Qur’an yang berkaitan tentang
pentingnya mengamalkan ilmu yang telah kita peroleh:
a. Surat al-fatihah ayat 7
“(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan
(jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”
rsabda,’ kaum Nashroni
Surat al-fatihah ayat ke-7 ini memberitahukan kepada kita bahwa ada 3
golongan yang berbeda nasib:
a) Orang yang telah dianugerahkan nikmat kepada mereka. Merekalah orang
yang beruntung karena mereka mempunyai ilmu akan kebenaran dan
pengamalannya dari ilmu tersebut.
b) Orang Yahudi, mereka adalah orang yang mempunyai ilmu tetapi tidak
beramal dengannya sehingga mereka berhak mendapat murka Alloh.
c) Orang Nashroni, mereka adalah orang yang tidak mempunyai ilmu tetapi
mereka beramal tanpa ilmu, sehingga mereka diklaim sebagi orang yang
sesat bahkan bias menyesatkan orang lain.
9
b. Qur’an Surat At-Taubah ayat 122
“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang
untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi
peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya
mereka itu dapat menjaga dirinya.”
Ayat ini merupakan penjelasan dari Alloh Ta’ala bagi berbagai golongan
penduduk Arab yang hendak berangkat bersama Rasululloh sholallohu ‘alaihi
wasallam ke perang Tabuk. Sesungguhnya , ada segolongan ulama salaf yang
berpendapat bahwa setiap muslim wajib berangkat untuk berperang, apabila
Rasululloh pun berangkat. Oleh karena itu, Alloh Ta’ala berfiraman,” Maka,
pergilah kamu semua dengan ringan maupun berat.” (At-Taubah:41).
c. Al-Qur’an Surat Al-‘Ashr ayat 3
Artinya: “Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan
nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya
menetapi kesabaran.”
10
Ayat ini menyebutkan tentang kriteria orang-orang yang terbebas dari justifikasi
“rugi”. Diantaranya ada dua syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu oleh
seorang hamba yakni sebagai berikut:
1) Iman
Syarat pertama, yaitu beriman kepada Allah swt. Dan keimanan ini tidak
akan terwujud tanpa ilmu, karena keimanan merupakan cabang dari ilmu
dan keimanan tersebut tidak akan sempurna jika tanpa ilmu. Ilmu yang
dimaksud adalah ilmu syar’i (ilmu agama). Seorang muslim wajib (fardhu
‘ain) untuk mempelajari setiap ilmu yang dibutuhkan oleh seorang
mukallaf dalam berbagai permasalahan agamanya, seperti prinsip
keimanan dan syari’at-syari’at Islam, ilmu tentang hal-hal yang wajib dia
jauhi berupa hal-hal yang diharamkan, apa yang dia butuhkan dalam
mu’amalah, dan lain sebagainya.
2) Amal
Syarat yang kedua adalah amal. Seorang tidaklah dikatakan menuntut ilmu
kecuali jika dia berniat bersungguh-sungguh untuk mengamalkan ilmu
tersebut. Maksudnya, seseorang dapat mengubah ilmu yang telah
dipelajarinya tersebut menjadi suatu perilaku yang nyata dan tercermin
dalam pemikiran dan amalnya.
3. Hadits yang Berkaitan dengan Pentingnya Mengamalkan Ilmu
�ِر�ِد� من ا بُه اللُه� ُي �َف�ِّق�ْه�ُه� خيِر �ن� ِف�ي ُي الِّد�ُي
“Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya maka Allah akan membuat
dia faqih (paham) tentang ilmu agama.”
11
Abdullah bin Mas’ud rodhiyallohu anhu berkata “Bagaimana jadinya jika para
pembaca sangat banyak, tetapi yang memahaminya sedikit?” Jika seorang
mengetahui syariat Alloh, akan tetapi ia tidak mengamalkannya, maka orang
seperti itu bukanlah seorang yang fakih (memahami isi agamanya), sekalipun ia
hafal dan memahami isi kitab fikih paling besar diluar kepala. Ia hanya dinamakan
seorang qori saja. Orang fakih adalah orang yang mengamalkan ilmunya.
4. Hukum Mengamalkan Ilmu dan Ancamannya
Mengamalkan ilmu merupakan suatu kewajiban pokok setiap Muslim.
Adapun meninggalkannya memilki konsekuensi yang beragam, tergantung hukum
dari amalan yang ditinggalkan, hukumnya bisa jadi kufur, maksiat, makruh, atau
mubah.
Meninggalkan beramal dengan ilmu yang merupakan kekufuran, seperti
meninggalkan untuk mengamalkan tauhid. Seseorang mengetahui bahwasanya
wajib mentauhidkan Allah dalam ibadah dan tidak boleh berbuat syirik, tetapi dia
meninggalkan tauhid ini dengan melakukan perbuatan syirik, Maka dengan
demikian dia telah terjatuh dalam kekufuran.
Meninggalkan beramal dengan ilmu yang merupakan maksiat, seperti
melanggar salah satu larangan Allah. Seseorang mengetahui bahwasanya khamr
itu diharamkan. Tetapi dia malah meminumnya atau menjualnya. Maka orang ini
telah jatuh dalam keharaman dan telah berbuat maksiat.
Meninggalkan beramal dengan ilmu yang merupakan perbuatan makruh,
seperti menyelisihi tuntunan Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- dalam sebuah
tatacara ibadah. Seseorang telah mengetahui bahwasanya Rasulullah melakukan
12
shalat dengan cara tertentu kemudian dia menyelisihinya, maka dengan
penyelisihannya itu dia telah jatuh dalam perkara yang makruh.
D. Aman
Aman adalah sebuah kondisi yang tentram,damai dan sejahtera tanpa ada
suatu tindakan kriminalitas atau kejahatan yang dapat mengganggu instabilitas
keamanan baik secara politi,.ekonomi dan social.
Tapi pembelajaran kita di sini,aman adalah kesanggupan seorang
mahasiswa dalam melindungi dirinya dari hal-hal yang tidak perlu di
lakukan.artinya seorang mahasiswa di tuntut untuk lebih keras dalam menjaga apa
saja ilmu yang telah di dapat bisa di pergunakan dalam berbagai hal yang berguna
buat dirinya,orang lain dan bangsa –negara.
Contohnya seorang mahasiswa belajar ke amerika,setelah mendapatkan
ilmu di sana dan bergelar magister.mahasiswa tersebut pulang ke tanah airnya dan
di terima sebagai pegawai di instansi pemerintahan,dalam menata pelayanan
public yang baik dan prima malah orang tersebut mempergunakan wewenang
sesuka hati.uang rakyat di korup tanpa ingat dosa sedikit pun.ini lah salah satu
orang yang pernah mencicipi jadi mahasiswa yang tidak mengamankan keimanan
hatinya dalam berbuat baik.
E. Ilmu
Ilmu (science) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan,
dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam
manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu
13
memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian
ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. Ilmu adalah pengetahuan tentang
sesuatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu yang dapat
digunakan untuk menerangkan gejala tertentu.
Ilmu bukan sekadar pengetahuan(knowledge), tetapi merangkum
sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara
sistematik diuji dengan seperangkat metodeyang diakui dalam bidang ilmu
tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena science manusia
berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu
pengetahuan adalah produk dari epistomologi.
Menurut bahasa, arti kata ilmu berasal dari bahasa Arab (ilm), bahasa
Latin (science) yang berarti tahu atau mengetahui atau memahami. Sedangkan
menurut istilah, ilmu adalah pengetahuan yang sistematis atau ilmiah. Perbedaan
ilmu dan pengetahuan yaitu : Secara umum, Pengertian Ilmu merupakan
kumpulan proses kegiatan terhadap suatu kondisi dengan menggunakan berbagai
cara, alat, prosedur dan metode ilmiah lainnya guna menghasilkan pengetahuan
ilmiah yang analisis, objektif, empiris, sistematis dan verifikatif. Sedangkan
pengetahuan (knowledge ) merupakan kumpulan fakta yang meliputi bahan dasar
dari suatu ilmu, sehingga pengetahuan belum bisa disebut sebagai ilmu, tetapi
ilmu pasti merupakan pengetahuan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pengertian Ilmu diartikan
sebagai pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara sistematis menurut
metode ilmiah tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan kondisi tertentu
14
dalam bidang pengetahuan. Sedangkan dalam Wikipedia Indonesia, Pengertian
Ilmu/ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menemukan,
menyelidiki dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai bentuk
kenyataan dalam alam manusia.
Beberapa ahli telah menuliskan Pengertian Ilmu, yaitu sebagai berikut :
1) Karl Pearson
Ilmu merupakan keterangan yang konsisten dan komprehensif tentang fakta
pengalaman dengan istilah yang sederhana.
2) Ralp Ross dan Ernest Van Den Haag
Ilmu merupakan umum, rasional, empiris dan sistematik serta serentak.
3) Afanasyef
Ilmu merupakan pengetahuan manusia yang meliputi masyarakat, pikiran dan
alam. Selain itu, ilmu mencerminkan alam dan kategori, konsep-konsep dan
hukum-hukum, dimana kebenaran dan ketetapannya diuji dengan pengalaman
yang praktis.
4) Ashely Montagu
Ilmu merupakan pengetahuan disusun dalam satu sistem yang berasal dari
studi, pengamatan dan percobaan untuk menentukan dasar prinsip tentang hal
yang sedang dikaji.
5) John G. Kemeny
Ilmu merupakan semua pengetahuan yang dikumpulkan dengan menggunakan
metode ilmiah. Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa ilmu
15
merupakan produk atau hasil dari sebuah proses yang dibuat dengan
menggunakan metode ilmiah sebagai suatu prosedur/cara.
Dalam Pengertian Ilmu, ada lima sifat ilmiah sebagai syarat-syarat ilmu yaitu
antara lain :
1. Sistematis. Ilmu harus memiliki keterkaitan dan terumuskan dalam
hubungan yang logis dan teratur sehingga suatu sistem akan membentuk
secara utuh, terpadu , menyeluruh dan mampu menjelaskan rangkaian
sebab akibat yang menyangkut objeknya.
2. Objektif. Ilmu harus memiliki objek kajian yang meliputi golongan
masalah yang sama dengan sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun
bentuknya dari dalam. Kajian objeknya bersifat ada atau mungkin ada
karena masih harus diuji keberadaannya (bukan hasil prasangka/dugaan).
3. Analisis/metodis. Secara umum, metodis diartikan sebagai metode tertentu
yang digunakan dan merujuk pada metode ilmiah atau upaya yang
dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan
yang bertujuan mencari kebenaran ilmiah.
4. Universal. Ilmu bersifat umum atau kebenaran yang hendak dicapai.
5. Empiris. Ilmu hasil percobaan atau panca indera.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Disiplin adalah sikap yang selalu tepat janji, sehingga orang lain
mempercayainya, karena modal utama dalam berwirausaha adalah memperoleh
kepercayaan dari orang lain. Disiplin berasal dari bahasa latin Discere yang berarti
belajar.
Aktif adalah pembelajaran membangun pengalaman belajar para
mahasiswa dengan berbagai keterampilan proses sehingga mendapatkan
pengalaman dan pengetahuan baru. Sedangkan dosen harus mampu menciptakan
kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi dan mampu memberikan
pelayanan pada berbagai tingkat kemampuan dan gaya belajar mahasiswa.
Ilmu yang telah kita peroleh membutuhkan lahan agar ilmu tersebut dapat
menjadi penolong bagi kita, yaitu dengan cara mengamalkannya, baik dengan
mengajarkannya maupun yang lainnya. Hal ini merupakan fardhu ‘ain
Aman adalah sebuah kondisi yang tentram,damai dan sejahtera tanpa ada
suatu tindakan kriminalitas atau kejahatan yang dapat mengganggu instabilitas
keamanan baik secara politi,.ekonomi dan social.
Ilmu (science) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan,
dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam
manusia.
17
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/8980066/Pengertian_Disiplin_macam_macam_disiplin_dan_manfaat_disiplin
http://bangpren.blogspot.com/2011/12/damai-universitas-almuslem.html
http://makalahnih.blogspot.com/2014/09/pentingnya-mengamalkan-ilmu.html
http://isma-ismi.com/pengertian-ilmu.html
18