Makala h Cardiovascular

35
BAB II ANATOMI JANTUNG A. JANTUNG Jantung adalah organ muscular berongga yang bentuknya menyerupai pyramid atau jantung pisang dan merupakan pusat sirkulasi darah ke seluruh tubuh. Jantung terletak dalam rongga thoraks pada bagian mediastinum. Hubungan jantung dengan alat sekitarnya 1. Dinding jantung berhubungan dengan sternum (rongga dada) dan kartilago kostalis setinggi kosta ke-3 sampai ke-4. 2. Dinding samping berhubungan langsung dengan paru-paru dan fasies mediatinalis. 3. Dinding atas setinggi torakal ke-6 samapi servikal ke-2 berhubungan dengan aorta, pulmonalis, bronkus dextra, serta bronkus sinistra 4. Dinding belakang berhubungan dengan alat-alat mediastinum posterior, esophagus, aorta desendens, vena azigos dan kolumna vertebralis 5. Bagian bawah berhubungan dengan diafragma

description

kardio

Transcript of Makala h Cardiovascular

BAB IIANATOMI JANTUNGA. JANTUNGJantung adalah organ muscular berongga yang bentuknya menyerupai pyramid atau jantung pisang dan merupakan pusat sirkulasi darah ke seluruh tubuh. Jantung terletak dalam rongga thoraks pada bagian mediastinum.

Hubungan jantung dengan alat sekitarnya

1. Dinding jantung berhubungan dengan sternum (rongga dada) dan kartilago kostalis setinggi kosta ke-3 sampai ke-4.2. Dinding samping berhubungan langsung dengan paru-paru dan fasies mediatinalis.3. Dinding atas setinggi torakal ke-6 samapi servikal ke-2 berhubungan dengan aorta, pulmonalis, bronkus dextra, serta bronkus sinistra4. Dinding belakang berhubungan dengan alat-alat mediastinum posterior, esophagus, aorta desendens, vena azigos dan kolumna vertebralis5. Bagian bawah berhubungan dengan diafragmaJantung dipertahankan pada tempatnya agar tidak mudah berpindah tempat. Penyokong jantung utama adalah paru-paru yang letaknya menekan jantung dari samping, diafragma menyokong dari bawah, dan pembuluh darah besar yang keluar dan masuk jantung sehingga jantung tidak mudah berpindah.

B. OTOT JANTUNGOtot jantung bersifat lurik dan involunter sehingga dapat berkontraksi secara ritmis dan otomatis. Otot jantung hanya terdapat pada miokard (lapisan otot jantung) dan dinding pembuluh darah. Gambaran umumnya berupa serat-serat yang jalannya parallel dengan banyak guratan melintang, terdapat jaringan ikat halus, mengandung pembuluh darah kecil dan pembuluh getah bening. Miofilamen mengandung aktin dan myosin yang sama dengan otot rangka. Miofilamen hanya terbatas pada sel-sel otot itu sendir dan tidak melintasi sel otot. Jaringan ikat tidak banyak terdapat pada otot jantung, tetapi hanya terdapat pada serat-serat berupa endomisiumyang penuh kapiler darah dari otot rangka. Kapiler limfe banyak pada otot jantung, sedangkan saraf otonom helus memberikan persarafan pada otot jantung.

C. DINDING JANTUNGDinding jantung terdiri dari 3 lapisan, yaitu epikardium, miokardium dan endokardium :1. Perikardium, lapisan ini merupakan kantong pembungkus jantung yang letaknya dalam mediastinum pada iga ke-2 sampai dengan iga ke-6. Terdiri dari dual lapisan, yaitu :

1) Selaput parietal merupakan lapisan luar yang melekat pada dinding dada dan selaput paru.2) Lapisan visceral atau epikardium, lapisan permukaan dari jantung itu sendiri

Diantara kedua lapisan tersebut, terdapat cairan pericardium ( 20 ml) yang berfungsi sebagai pelumas untuk mengurangi gesekan saat jantung berkontraksi.

2. Miokardium, merupakan lapisan tengah yang merupakan lapisan otot jantung, mempunyai kemampuan untuk berkontraksi dan menghantarkan stimulus listrik untuk kontraksi otot.3. Endokardium merupakan lapisan bagian dalam dan juga membentuk katub jantungD. RUANG RUANG JANTUNG

Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu 2 ruang serambi atau bagian yang berdinding tipis (atrium), dan 2 bilik atau bagian yang berdinding tebal ( ventrikel )

1. Atrium

Atrium merupakan bagian dari ruang atas jantung, yang berfungsi sebagai penampungan darah yang selanjutnya akan mengalir menuju ventrikel. Atrium berkontraksi untuk membantu pengisian ventrikel.

a. Atrium kanan

Dinding atrium kanan memiliki struktur yang tipis, dan memiliki tekanan yang rendah Sebelum memasuki atrium kanan, darah melewati dua vena yang bermuara ke atrium kanan yaitu vena kava superior (membawa darah dari bagian tubuh atas dan ekstremitas atas) serta vena kava inferior (membawa darah dari ekstremitas bawah dan organ abdomen). Setelah melalui atrium kanan kemudian melewati katup trikuspid darah menuju ventrikel kanan pada saat fase relaksasi otot jantung (diastole)b. Atrium kiri

Dinding atrium kiri sedikit lebih tebal dibanding atrium kanan. Darah yang telah teroksigenisasi memasuki atrium kiri. Selanjutnya darah akan memasuki ventrikel kiri melewati katup mitral pada saat vase relaksasi otot jantung ( diastole). Fungsi dari atrium kiri adalah sebagai ruang penerima darah yang telah teroksigenisasi dari paru-paru. 2. VentrikelFungsi ventrikel secara umum adalah memompakan darah ke sistem sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal. Ventrikel kiri mempunyai ketebalan tiga kali dari yang sebelah kanan, sesuai dengan kerja jantung yang lebih berat.

a. Ventrikel kananTebal dinding luarnya 4-5 mm dengan bertekanan rendah. Fungsi dari ventrikel kanan adalah memompa darah menuju paru-paru. Darah mengalir menuju arteri pulmonal melewati katup pulmonal, pada saat fase kontraksi/ sistolik. b. Ventrikel kiri

Ventrikel kiri memiliki otot yang besar. Tekanan pada ventrikel kiri sangat tinggi, darah yang masuk berasal dari atrium kiri melalui katub mitral dan keluar dari ventrikel melalui katub aorta. Fungsi dari ventrikel kiri adalah mengalirkan darah menuju seluruh bagian tubuh yang selanjutnya kembali ke atrium kanan.

E. KATUB JANTUNGKatub jantung yang berjumlah 4 buah berfungsi mengalirkan darah dan mencegah aliran balik darah. Katup ini membuka dan menutup secara pasif yang merupakan respon dari perubahan tekanan dan perubahan isi dari ruang- ruang jantung. Secara umum katub jantung dibagi menjadi 2 jenis katub yaitu katub atrioventrikular dan katub semilunar

1. Katub AtrioventrikularKatub ini membagi jantung menjadi 2 bagian yaitu atrium dan ventrikel. Katub atrioventrikular ini menghubungkan aliran darah dari atrium ke ventrikel. Terdiri dari katub tricuspid dan katup mitral.

a. Katup tricuspid

Tricuspid memisahkan atrium kanan dan ventrikel kanan. Katup Trikuspid memiliki 3 daun katup (anterior, septal, posterior). Daun katub ini disokong oleh 2 muskulus papilaris yang dihubungkan oleh korda tendinae. Fungsi tricuspid adalah membantu darah mengalir dari atrium kanan ke ventrikel kanan selama diastole (daun katup membuka). Saat systole daun katup menutup sehingga tidak terjadi aliran balik.b. Katup Mitral

Katup mitral memisahkan atrium kiri dengan ventrikel kiri. Terdiri dari 2 daun katup/ bikuspidalis (anterior dan posterior). Fungsi katup mitral adalah membantu darah mengalir dari atrium kiri ke ventrikel kiri saat diastole (daun katup membuka). Saat systole daun katup menutup sehingga tidak terjadi aliran balik.

2. Katub Semilunar

Katub semilunar memisahkan ventrikel dari pembuluh darah besar. Dua katup semilunar ini memilki 3 daun katub yang mengalirkan darah dari ventrikel ke pulmonary arteri dan aorta. Fungsi katub adalah membiarkan darah mengalir dari ventrikel ke pembuluh darah besar selama diastole (daun katup terbuka).a. Katub pulmonal

Katub pulmonal memisahkan ventrikel kanan dan arteri pulmonal, terdiri dari tiga daun katup (anterior kanan, anterior kiri, dan posterior). Fungsi dari katup pulmonal adalah membiarkan darah mengalir dari ventrikel kanan ke arteri pulmonal selama sistole (daun katub membuka).b. Katub aortaKatup aorta memisahkan ventrikel kiri dan aorta. Terdiri dari 3 daun katup (Coroner kiri,coroner kanan,dan non coronary). Fungsi katub ini adalah membiarkan darah mengalir dari ventrikel kiri ke aorta selama sistole (daun katub membuka).

BAB IIIFISIOLOGI JANTUNGA. SIKLUS JANTUNG

Proses sirkulasi darah di dalam tubuh manusia terdiri dari dua jenis sirkulasi yaitu sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal (paru). Dalam keadaan normal darah secara terus menerus mengalir ke dalam atrium yang berasal dari sistemik dan vena pulmonal lalu masuk ke ventrikel dan selanjutnya keluar dialirkan ke seluruh tubuh. Secara umum siklus jantung dibagi menjadi beberapa fase yaitu fase diastole (fase pengisian darah) dan fase systole (fase pengeluaran darah/ejeksi) dari ventrikel.1. Fase diastole ventrikel, yang terdiri dari 4 fase, yaitu :1) Fase I : Protodiastole.

Fase ini terjadi pada saat awal dari ventrikel relaksasi dan katub aorta serta katub pulmonal tertutup. Lalu diikuti dengan penutupan katub trikuspid dan katub mitral. Pada saat ini terjadi pengisian darah di atrium tetapi belum ada darah yang masuk ke ventrikel2) Fase II : Isometric relaxation (isometris relaksasi)

Pada fase ini ventrikel terus ber-relaksasi sampai tekanan di ventrikel menurun. sedangkan pada tingkat atrium pengisian darah terus berlanjut sampai dengan tekanan di atrium meningkat. Pada fase ini darah belum ada yang masuk ke dalam ventrikel3) Fase III: Passive Filling.

Ketika tekanan di tingkat atrium melebihi tekanan di ventrikel, maka katub atrioventrikular (tricuspid dan mitral) terbuka yang menyebabkan darah mengalir ke dua ventrikel sebanyak 70%-90%.4) Fase IV : Kontraksi atrium (Atrial Kick)

Fase ini terjadi pada fase akhir diastole jantung (end-diastole). Pada fase ini tekanan di tingkat atrium dan ventrikel sama. Sehingga terjadi tekanan yang sama di tingkat atrium kanan dan atrium kiri dengan tekanan diastole ventrikel. Pada fase ini terjadi kontraksi atrium yang mengalirkan darah sekitar 10 % sampai 30 % sehingga terjadi penambahan volume dan tekanan di ventrikel.2. Fase systole ventrikel, yang terdiri dari 3 fase, yaitu:a. Fase I : Isomatric contractionPada fase ini terjadi peningkatan volume dan tekanan di tingkat ventrikel, namun belum ada darah yang mengalir dan belum terjadi proses pemendekan dari otot-otot ventrikel. Pada saat tekanan di ventrikel melebihi tekanan yang ada di atrium maka katub-katub atrioventrikular (Trikuspid dan mitral) tertutup.b. Fase II & Fase III: Rapid and slowed ventricular ejection

Pada saat tekanan di dalam ventrikel meningkat melebihi tekanan arteri pulmonal dan aorta, maka katub-katub semilunar (katub pulmonal dan aorta terbuka). Dengan kontraksi ventrikel dapat menghasilkan peningkatan tekanan berkisar 120 mmHg yang menyebabkan darah terdorong keluar ke seluruh tubuh (sirkulasi sistemik). Sedangkan tekanan ventrikel kiri berkisar 25 mmHg yang mengalirkan darah ke sirkulasi pulmonal.

B. CARDIAC OUTPUTCardiac output atau curah jantung adalah jumlah darah yang dipompakan oleh jantung selama satu menit ( 4 8 L/menit) ketika istirahat. Merupakan hasil dari stroke volume (Jumlah darah yang dipompakan oleh jantung setiap satu kali kontraksi) dan heart rate. Faktor-faktor yang mempengaruhi stroke volume dan cardiac output adalah:1. Preload/ beban awal

Merupakan kekuatan yang meregangkan otot otot ventrikel pada end diastol atau sesaat sebelum kontraksi, yang digambarkan dengan jumlah volume darah yang berada di ventrikel pada saat itu. Peningkatan peregangan otot-otot jantung menyebabkan kontraksi ventrikel dan stroke volume yang lebih kuat. Semakin besar volume pengisian ventrikel, semakin besar pula stroke volume. Proses ini sesuai dengan hukum Frank Starling.2. Afterload/ beban akhir

Merupakan beban atau tekanan yang harus dihadapi ventrikel ketika berkontraksi. Afterload ventrikel kiri adalah tekanan diastolik di aorta dan resistensi vaskuler sistemik (Systemic Vascular Resistance/ SVR). Sedangkan afterload ventrikel kanan adalah tekanan diastolik arteri pulmonal dan resistensi vaskuler pulmonal (Pulmonary Vascular Resistance/ PVR) . Afterload mempengaruhi kerja jantung, konsumsi oksigen miokard dan performa ventrikel.3. Contractility/ kontraktilitas

Merupakan kekuatan dan velositas pemendekan otot miokard, tergantung pada preload dan afterload. Stimulus inotropik positif (epinefrin, dopamine) meningkatkan kekuatan kontraksi, inotropik negatif menyebabkan penurunan kekuatan kontraksi (beta bloker, asidosis, hipoksemia)

C. SISTEM VASKULERLaju dan volume aliran darah dalam sirkulasi ditentukan oleh dua faktor:

1. Perbedaan tekanan inflow dan outflow (tekanan ke dalam vs tekanan keluar)

Aliran darah terjadi apabila tekanan pada permulaan sirkulasi lebih besar dari akhir sirkulasi.2. Resistensi terhadap aliran darah

Faktor utama yang mempengaruhi resistensi terhadap aliran darah adalah diameter pembuluh darah. Apabila diameter pembuluh darah menurun sampai satu setengahnya akibat vasokonstriksi, maka aliran darah meningkat 16 kali. Konstriksi dan relaksasi otot-otot arteriol dan spingter prekapiler merupakan bagian yang paling berperan dalam perubahan diameter pembuluh darah, resistensi vaskuler dan aliran darah regional. Secara umum, semakin besar resistensi vaskuler, semakin besar pula potensial untuk menurunkan aliran darah ke jaringan distal dan semakin besar pula mean arterial pressure yang dibutuhkan untuk menghantarkan darah melalui sirkulasi tersebut.

D. KOMPONEN SISTEM VASKULER1. Sistem Arteria. Fungsi :1) Menghantarkan darah yang teroksigenasi ke kapiler2) Mengatur volume aliran darah ke setiap organ setiap saat. Konstriksi regional arteriol mengurangi aliran darah ke jaringan yang tidak mengalami metabolisme secara aktif, sedangkan vasodilatasi meningkatkan perfusi ke jaringan yang mengalami metabolisme aktifb. Anatomi

Arteri besar bercabang dari aorta dan secara progresif terbagi menjadi bagian yang lebih kecil. Arteri kecil bercabang menjadi arteriol, yang kemudian terbagi menjadi meta-arteriol sebelum bergabung dengan kapiler bed.

1) Arteri, berfungsi untuk mengedarkan darah yang bertekanan tinggi ke jaringan jaringan. Arteri membawa darah dari jantung ke jaringan. Dinding aorta dan arteri relatif mengandung banyak jaringan elastis. Dinding tersebut teregang waktu sistol dan mengadakan recoil pada saat diastole2) Arteriol adalah cabang-cabang paling ujung dari sistem arteri, berfungsi sebagai katub pengontrol untuk mengatur pengaliran darah ke kapiler.Arteriol mampu berkonstriksi/ menyempit secara komplit atau dilatasi/ melebar sampai beberapa kali ukuran normal, sehingga dapat mengatur aliran darah ke kapiler.

Arteriol merupakan penentu utama resistensi atau tahanan aliran darah, perubahan kecil pada diameternya menyebabkan perubahan yang besar terhadap resistensi perifer.3) Kapiler, merupakan pembuluh darah yang paling kecil dan berdinding tipis, berfungsi sebagai tempat pertukaran cairan dan nutrisi antara darah dan ruang interstitial. Pertukaran pada kapiler merupakan tujuan dari sistem sirkulasi. c. Karakteristik

1) Arteri besar cenderung elastis, sedangkan arteri berukuran kecil dan sedang cenderung lebih kaku dan berotot. Arteriol dan metaarteriol disebut sebagai resistensi pembuluh darah, yang merupakan regulator utama aliran darah.2) Kurang lebih 13% total volume darah terdapat di sirkulasi arteri

3) Mean arterial Pressure/ MAP (tekanan rata-rata arteri) kurang lebih 90 mmHg.

4) Secara umum sistem arteri mempunyai resistensi tinggi, tekanan yang tinggi, dan mempunyai volume sirkulasi yang rendah. Berfungsi untuk menghantarkan darah yang sudah teroksigenasi ke kapiler dengan jumlah yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh.2. Sistem Vena

a. Fungsi

1) Mengembalikan darah yang belum dioksigenasi ke unit kardiopulmonari2) Menyediakan penampung untuk sirkulasi

3) Mengatur jumlah darah yang kembali ke jantung dengan cara konstriksi dan dilatasi, sesuai kebutuhan tubuhb. Anatomi

1) Venul

Kapiler-kapiler arteri berhubungan kembali dengan vena yang terkecil yang disebut venule. Dinding venul hanya sedikit lebih tebal dari pada dinding kapiler. Venul berfungsi menampung darah dari kapiler dan secara bertahap bergabung kedalam vena yang lebih besar.2) VenaBerfungsi sebagai jalur transportasi darah dari jaringan kembali ke jantung. Karena tekanan dalam sistemik vena rendah (0-5 mmHg). Maka dinding vena tipis maka berotot dan ini memungkinkan vena berkontraksi sehingga mempunyai kemampuan untuk menyimpan atau menampung darah sesuai kebutuhan tubuh. c. Karakteristik1) Berdinding tipis dan mudah mengalami distensi2) 65 75% volume sirkulasi darah terdapat dalam sistem vena3) Tekanan di vena sentral kurang lebih 0 8 mmHg, sedangkan tekanan di vena perifer kurang lebih 4 9 mmHg lebih tinggi.4) Secara umum sistem vena bertekanan rendah, mempunyai volume yang besar, resistensi rendah, dan mengumpulkan darah dari kapiler serta mengatur jumlah darah yang kembali ke jantung.E. SIRKULASI

Lingkaran sirkulasi dapat dibagi atas 2 bagian yaitu: sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal.

1. Sirkulasi sistemik

a. Mengalirkan darah ke berbagai organ serta memenuhi kebutuhan organ yang berbeda

b. Memerlukan tekanan permulaan yang besar dan banyak mengalami tahanan

c. Kolom hidrostatik panjang

2. Sirkulasi pulmonal

a. Hanya mengalirkan darah ke paru dan berfungsi untuk paru-paru

b. Mempunyai tekanan permulaan yang rendah

c. Hanya sedikit mengalami tahanan dan kolom hidrostatiknya pendek F. SISTEM KORONER

Efisiensi jantung sebagai pompa tergantung dari nutrisi dan oksigenasi yang cukup pada otot jantung oleh sirkulasi koroner. Sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan jantung dan membawa oksigen untuk miokardium melalui cabang-cabang intramiokardial yang kecil-kecil.

1. Arteri Koroner

Arteri koroner adalah cabang pertama dari sirkulasi sistemik yang memperdarahi jantung. Arteri tersebut melintang di permukaan jantung dan mengelilingi jantung. Terdiri dari Arteri koroner kiri dan arteri koroner kanan.

a. Arteri koroner kiri (Left Main Corronary Artery)

Mempunyai dua cabang besar, yaitu Left Anterior Descendence (LAD) dan Left Circumflex (LCx).1) LAD (Left Anterior Descendence)Cabang LAD berperan dalam memperdarahi RV, dinding anterior LV, dan 2/3 anterior septum. Cabang LAD juga memperdarahi jaringan konduksi seperti berkas his, berkas His kiri dan kanan.2) LCx (Left Circumflex)LCx Memperdarahi dinding lateral dan posterior ventrikel kiri. Dan pada sebagian kesil orang LCx memperdarahi AV dan SA nodeF. Arteri Koroner Kanan (RCA)

Pada umumnya RCA memperdarahi SA dan AV node, juga memperdarahi berkas his. RCA juga memperdarahi RV, dinding inferior LV dan 1/3 posterior septum ventrikel

Left Coronary Artery dan Right Coronary Artery2. Faktor faktor yang mempengaruhi aliran darah koroner

a. Tekanan perfusi koroner (tekanan diastolik aorta tekanan sinus koroner/ RA pressure)Pada orang dewasa normal, tekanan yang dapat mengalirkan darah ke sirkulasi koroner sebesar 90 mmHg. Aliran darah koroner menurun ketika tekanan < 50 mmHg. Aliran darah benar-benar berhenti ketika tekanan perfusi koroner < 20 mmHg (disebut critical closing pressure).b. Resistensi vaskuler koroner

Resistensi terhadap aliran darah dipengaruhi oleh diameter arteri koroner. Apabila arteri menyempit, resisitensi meningkat sehingga laju dan volume aliran darah menurun. Apabila terjadi dilatasi arteri, resistensi menurun, sehingga laju dan volume aliran darah meningkat. Diameter pembuluh darah diatur secara otomatis (autoregulated) oleh kebutuhan metabolik miokard. Apabila terjadi peningkatan kebutuhan oksigen di miokard (misalnya olahraga), maka arteri koroner mengalami dilatasi untuk meningkatkan aliran darah ke miokard 4 sampai 5 kali normal (istirahat).3. Faktor faktor yang dapat menurunkan aliran darah koroner

a. Obstruksi atau penyempitan lumen koroner

Disebabkan oleh spasme, plak atherosklerosis dan atau adanya formasi trombus.

b. Penurunan tekanan diastolik aorta atau peningkatan yang signifikan dari tekanan atrium kananG. SISTEM KONDUKSI JANTUNG

Dalam keadaan normal, terdapat nodus yang khusus pada sel miokardium berdepolarisasi secara spontan, menyebarkan impuls listrik ke bagian yang lebih luas untuk seluruh sel miokardium. Kontraksi atrium dan ventrikel dikoordinasikan oleh suatu jaringan anatomik yang dinamakan jaringan konduksi. Jaringan konduksi dalam jantung terdiri dari:

1. Sinoatrial Node (SA Node)

a. Terletak di atas katup trikuspid dekat dengan jalan masuk SVC pada atrium kanan.

b. Mengeluarkan impuls dengan frekwensi 60 100 x/ m

c. Menghasilkan impuls sendiri karena adanya sel sel pacemaker yang mengeluarkan impuls secara otomatis. Sel ini dipengaruhi oleh syaraf simpatis dan parasimpatis.

2. Atrio Ventrikular (AV Node )

a. Terletak diatas sinus coronarius pada dinding posterior atrium kanan.

b. Mengeluarkan impuls lebih rendah dari SAN yaitu 40-60 x/menit.

c. Mengatur jumlah impuls atrium yang mencapai ventrikel.

3. Berkas Hisa. Berkas his menembus jaringan pemisah miokardium atrium dan miokardium ventrikel.

b. Pada septum ventrikel bercabang menjadi dua yaitu berkas kanan (Right Bundlee Branch/ RBB) dan berkas kiri (Left Bundlee Branch / LBB).

c. RBB dan LBB kemudian menuju endokardium ventrikel kanan dan kiri, berkas tersebut bercabang menjadi serabut purkinje

4. Serabut purkinjea. Bagian ujung dari bundle branch dan menghantarkan impuls menuju lapisan subendokardial pada kedua ventrikel, sehingga terjadi depolarisasi yang diikuti kontraksi ventrikel.

b. Mampu mengeluarkan impuls dengan frekwensi 20-40 x/menit.

c. Pemacu cadangan ini mempunyai fungsi yang sangat penting, yakni untuk mencegah berhentinya denyut jantung pada waktu pemacu alami (Nodus SA) tidak berfungsi.

Sistem Konduksi JantungH. POTENSIAL AKSI

Aktivitas listrik jantung terjadi akibat ion (partikel bermuatan sep[erti natrium (Na), kalium (K), dan kalsium (Ca) bergerak menembus membrane sel. Perbedaan muatan listrik yang tercatat dalam sebuah sel mengakibatkan apa yang dinamakan Potensial aksi Jantung.

Pada keadaan istirahat, otot jantung terdapat dalam keadaan terpolarisasi, artinya terdapat perbedaan muatan listrik antara bagian dalam membran yang bermuatan negatif dan bagian luar bermuatan positif. Terdapat 3 fase dalam potensial aksi jantung, yaitu :

1. Depolarisasi. Siklus jantung bermula saat dilepaskannya impuls listrik, mulailah fase depolarisasi. Permeabilitas membrane sel berubah dan ion bergerak melintasinya. Dengan bergeraknya ion ke dalam sel, maka bagian dalam sel akan menjadi positif. Kontraksi otot terjadi setelah depolarisasi. Sel otot jantung normalnya akan mengalami depolarisasi ketika sel-sel tetangganya mengalami depolarisasi. Depolarisasi sebuah sel system hantaran khusus memadai akan mengakibatkan depolarisasi dan kontraksi seluruh miokardium.2. Repolarisasi. Terjadi saat sel kembali ke keadaan dasar (menjadi lebih negative, dan sesuai dengan relaksasi otot miokardium. Setelah influx natrium cepat ke dalam sel selama depolarisasri, permeabilitas membrane sel terhadap kalsium akan berubah, sehingga memungkinkan ambilan kalsium ke dalam sel. Influks kalsium, yang terjadi pada fase plateau repolarisasi, jauh lebih lambat disbanding natrium dan berlangsung lebih lama. Interkasi antara perubahan voltase membrane dan kontraksi otot dinamakan koping elektromekanikal. Koping elektromekanikal dan kontraksi jantung yang normal tergantung pada komposisi cairan intertisial sekitar otot jantung. Komposisi cairan tersebut pada gilirannya tergantung pada komposisi darah. Maka perubahan konsentrasi kalsium dapat mempengaruhi kontraksi serabut otot jantung. Perubahan konsentrasi kalium darah juga penting, karena kalium emmpengaruhi voltase listrik normal sel.

I. SISTEM REGULASI JANTUNGWalaupun jantung memiliki kemampuan untuk berkontraksi sendiri, namun kontraksi jantung dapat berubah dan beradaptasi terhadap berbagai situasi, hal ini dapat terjadi karena adanya system persarafan yang ada di jantung. Medulla di otak terdiri dari dua pusat system jantung yaitu accelerator center (Pusat akselarasi/percepatan) dan inhibitory center (Pusat menghambat). Pusat saraf ini mengantarkan impulse ke jantung sepanjang system saraf otonom. System saraf otonom terdiri dari dua bagian yaitu simpatis dan parasimpatis. Impulse simpatis meningkatkan laju jantung (HR) serta meningkatan kontraksi sewaktu berolahraga dan pada saat stress. Impulse parasimpatis menghambat pusat jantung dengan menurunkan heart rate. Pada saat istirahat impuls impuls tersebut akan memperlambat depolarisasi dari SA Node dan juga memperlambat laju jantung ketika olahraga selesai. Perubahan tekanan darah dan kadar oksigen di dalam darah menyebabkan perubahan dari laju jantung. Seperi yang kita ketahui bahwa pressoreceptors dan chemoreceptors berlokasi di dalam arteri karotis dan aortic arch. Pressoreceptors di dalam sinus karotis dan sinus aortic mendeteksi perubahan tekanan darah. Chemoreceptors di dalam carotid bodies and aortic body mendeteksi perubahan kadar oksigen darah. Sensor saraf pada carotis adalah saraf glossopharyngeal dan sensor saraf pada aortic adalah saraf vagus. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa regulasi pada jantung merupakan sebuah reflex.

J. SIRKULASI DARAH JANINPeredaran darah yang terjadi pada janin dalam kandunagan agak berlainan dengan peredaran darah orang yang telah dilahirkan atau orang dewasa. Keistimewaan peredaran darah janin dalam kandungan yaitu oksigen dan zat makanan yang diperlukan diambil dari darah ibu. Gambar : Sirkulasi darah janin1. Jalannya Peredaran Darah Janin

Dari plasenta melalui vena umbilikalis, darah yang banyak mengandung zat makanan dan oksigen dialirkan ke dalam tubuh janin melalui vena kava inferior dan vena porta menuju atrium dekstra. Dari atrium dekstra masuk ke atrium sinistra melalui foramen ovale. Darah yang berasal dari ventrikel sinistra diedarkan ke seluruh tunh dan dari ventrikel dekstra melalui arteri pulmonalis menuju paru-paru, karena paru-paru belum bekerja maka darah dari arteri pulmonalis tersebut melalui duktus arteriosus masuk ke aorta dan diedarkan ke seluruh tubuh.Darah yang telah digunakan oleh janin banyak mengandung zat-zat sisa pembakaran dan sisa makanan. Dara ini berjalan melalui arteri iliaka interna masuk ke artri umbilikalis melalui duktus umbilikalis masuk ke plasenta.

2. Perubahan pada waktu Bayi LahirPada saat lahir, bayi akan segera menangis dengan kuat sambil bernafas sehingga udara akan diisap ke paru-paru. Pada saat itu paru-paru mengembang dan terjadilah perubahan yang besar dalam tubuh bayi.

Saat paru-paru mengembang akan menarik darah dari arteri pulmonalis sehingga duktus arteriosus tertutup. Pada saat darah mengalir ke paru-paru, oksigen yang terkandung dalam darah akan diisap masuk ke alveoli sedangkan karbondioksida (CO2) akan dikeluarkan oleh paru-paru melalui jalan pernafasan.

Darah yang sudah dibersihkan oleh paru-paru akan dialirkan ke vena pulmonalis menyebabkan septum antara atrium dekstra dan atrium sinistra mendapat tekanan yang kuat sehingga klep yang terdapat pada foramen ovale tertutup. Pada saat tali pusat diikat dan dipotong, hubungan perdarahan antara bayi dan ibu terputus.DAFTAR PUSTAKABrunner et al. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Volume 1. EGC:JakartaCardiothoracic Intensive Care Introducing Programme. 2000. Review of cardiothoracic Anatomy and Physiology. Intensive Care Unit, Critical Care Division. Liverpool Health Service:UKDarovic, Gloria Oblouk. 1999. Handbook of Hemodynamic Monitoring. W.B. Saunders Company:USAGanong, William F. 1998. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 17. EGC:JakartaSyaifudin, 2009. Anatomi Tubuh Manusia : untuk Mahasiswa Keperawatan. Edisi 2. Penerbit Salemba Medika JakartaValeria, Tina sanders.2007Essentials of Anatomi Fisiology.5th edition.Philadelphia.

SISTEM KARDIOVASKULER

Mata Ajar

: Ilmu dasar Keperawatan

Dosen Pengajar : Imalia Dewi Asih, S.Kp, MN Disusun Oleh :

1. Wiji Saraswati

2. Yanita

3. Yudi Elyas

4. Yuni Azizah

5. Yuyum Rumiasari6. Yuyun Yusnipah

7. Yuni Tiodora Gultom

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS INDONESIAKATA PENGANTARSegala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan pertolongan sehingga makalah ini dapat rampung tepat pada waktunya, tanpa pertolongan dan ridhonya penulis tidak mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Ketidak sempurnaan adalah proses belajar dari kami selaku penyusun makalah.

Makalah ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan, dimana agar pembaca dapat memperluas dan memahami mengenai Anatomi dan Fisiologi system Kardiovaskuler, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Dimana anatomi fisiologi merupakan dasar-dasar ilmu keperawatan.

Dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit hambatan yang penyusun hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan Dosen pengajar dan solidaritas kelompok yang sanagt berperan dalam perampungan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amiin.Jakarta, Oktober 2010Tim Penyusun

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Anatomi tubuh manusia adalah serangkaian pengetahuan tentang susunan bagian-bagiuan beserta perlengkapan tubuh yang membentuk suatu system fungsional dalam keadaan norma. Pengetahuan setiap hal yang normal merupakan syarat penting untuk mempelajari hal yang abnormal (patologis ) dalam setiap perubahan struktur tubuh.Untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh orang sakit, kita harus lebih dahulu mengetahui struktur dan fungsi setiap organ dari susunan tubuh manusia sehat dalam kehidupan sehari-hari. Anatomi dan fisiologi tubuh manusia merupakan salah satu dasar penting dalm melaksanakan asuhan keperawatan sehingga dapat menafsirkan lebih jelas perubahan-perubahan yang terjadi pada organ tubuh tersebut. Setiap organ dalam tubuh berperan dalam mempertahankan kesehatan seluruh tubuh, jika salah satu organ tidak sempurna, maka seluruh tubuh akan berpengaruh.Sistem Kardiovaskuler merupakan salah satu system penyusun tubuh yang memiliki peran penting dalam sirkulasi peredaran darah paru maupun sistemik, dan system kardiovaskuler adalah sebagai katalisator.B. RUANG LINGKUP

Sesuai apa yang tersurat pada latar belakang, dalam hal ini makalah yang kami susun mencakup Anatomi dan Fisisologi Sistem Kardiovaskuler.C. MAKSUD DAN TUJUAN PENULISAN

Dari makalah ini diharapkan semua para perawat mampu memahami konsep struktur dan fungsi system kardiovaskuler dan dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan dan melengkapi kebutuhan ilmu dalam bidang anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler.D. METODE PENULISAN.Dalam penyusunan makalah ini kelompok menggunakan metode deskriptif dengan memanfaatkan studi kepustakaan dari berbagai literature untuk melengkapi isi dari makalah ini.

E. SISTEMATIKA PENULISAN.Bab I berisikan tentan latar belakang penulisan, ruang lingkup penulisan, tujuan penulisan makalah, metode yang digunakan dalam penyusunan makalah, serta sistematika penulisan.

Bab II berisikan tentang anatomi jantung, Bab III berisikan tentang fisiologi jantung, dan Bab IV berisikan tentang kesimpulan.BAB IV

KESIMPULAN

Jantung adalah organ muscular berongga yang bentuknya menyerupai pyramid atau jantung pisang dan merupakan pusat sirkulasi darah ke seluruh tubuh. Jantung terletak dalam rongga thoraks pada bagian mediastinum.

Otot jantung bersifat lurik dan involunter sehingga dapat berkontraksi secara ritmis dan otomatis. Otot jantung hanya terdapat pada miokard (lapisan otot jantung) dan dinding pembuluh darah. Gambaran umumnya berupa serat-serat yang jalannya parallel dengan banyak guratan melintang, terdapat jaringan ikat halus, mengandung pembuluh darah kecil dan pembuluh getah bening.

Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan, yaitu epikardium, miokardium dan endokardium Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu 2 ruang serambi atau bagian yang berdinding tipis (atrium), dan 2 bilik atau bagian yang berdinding tebal ( ventrikel ).

Katub jantung yang berjumlah 4 buah berfungsi mengalirkan darah dan mencegah aliran balik darah. Katup ini membuka dan menutup secara pasif yang merupakan respon dari perubahan tekanan dan perubahan isi dari ruang- ruang jantung. Secara umum katub jantung dibagi menjadi 2 jenis katub yaitu katub atrioventrikular dan katub semilunar

Proses sirkulasi darah di dalam tubuh manusia terdiri dari dua jenis sirkulasi yaitu sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal (paru). Dalam keadaan normal darah secara terus menerus mengalir ke dalam atrium yang berasal dari sistemik dan vena pulmonal lalu masuk ke ventrikel dan selanjutnya keluar dialirkan ke seluruh tubuh. Secara umum siklus jantung dibagi menjadi beberapa fase yaitu fase diastole (fase pengisian darah) dan fase systole (fase pengeluaran darah/ejeksi) dari ventrikel.

Dalam keadaan normal, terdapat nodus yang khusus pada sel miokardium berdepolarisasi secara spontan, menyebarkan impuls listrik ke bagian yang lebih luas untuk seluruh sel miokardium. Kontraksi atrium dan ventrikel dikoordinasikan oleh suatu jaringan anatomik yang dinamakan jaringan konduksi.Aktivitas listrik jantung terjadi akibat ion (partikel bermuatan sep[erti natrium (Na), kalium (K), dan kalsium (Ca) bergerak menembus membrane sel. Perbedaan muatan listrik yang tercatat dalam sebuah sel mengakibatkan apa yang dinamakan Potensial aksi Jantung.

Nervous regulation of the heart

Cardiac Output = Heart Rate x Stroke Volume Normal : 4-6 L/min

Cardiac Index = Cardiac Output Normal : 2.5 L/min-3.5 L/min

BSA