Makala h

18
MAKALAH “EKSPOSISI DAN ARGUMENTASI” Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah BAHASA INDONESIA 2 Dosen Pembimbing : DEWI TRYANASARI, S. Pd., M. Pd. Disusun Oleh : Nama : NURUL KHOIRIYAH NIM : 14141694 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

description

makalah sosial

Transcript of Makala h

Page 1: Makala h

MAKALAH“EKSPOSISI DAN ARGUMENTASI”

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah

BAHASA INDONESIA 2

Dosen Pembimbing :

DEWI TRYANASARI, S. Pd., M. Pd.

Disusun Oleh :

Nama : NURUL KHOIRIYAH

NIM : 14141694

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

IKIP PGRI MADIUN2015

Page 2: Makala h

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadiran

Allah SWT, tak lupa sholawat serta salam tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah yang berjudul “Eksposisi dan

Argumentasi “ ini.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Bahasa

Indonesia. Dalam pembuatan makalah kami tidak terlepas dari kesulitan-kesulitan serta

kekurangan dalam mencari bahan untuk melengkapi pembahasan ini.

Namun semua itu didukung secara moril dan materil dari berbagai pihak, oleh sebab

itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Drs. Ibadullah Mallawy, M. Pd., selaku kepala Prodi PGSD IKIP PGRI Madiun

2. Dewi Triyanasari, S. Pd., M. Pd., Selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Bahasa

Indonesia 2

3. Dan Seluruh Rekan – rekan mahasiswa yang telah membantu terselesaikannya

makalah ini

Kami menyadari bahwa malakah ini masih jauh dari kesempurnaan, dari itu kami

mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Akhir kata

kami mengucakan terima kasih, semoga makalah ini bisa bermanfaat umumnya bagi para

pembaca dan khususnya bagi kami. Aamiin.

Bandung, Juli 2015

Penulis

Page 3: Makala h

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................

DAFTAR ISI ..................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................

A. Latar Belakang .......................................................................................................

B. Tujuan ...................................................................................................................

BAB II LANDASAN TEORI ..............................................................................................

A. Definisi ..................................................................................................................

B. Jenis-jenis Karangan ..............................................................................................

1. Karangan Eksposisi ............................................................................................

2. Karangan argumentasi ......................................................................................

C. Persamaan dan Perbedaan antara Argumentasi dan Eksposisi .............................

1. Persamaan Argumentasi dan Eksposisi .............................................................

2. Perbedaan Argumentasi dan Eksposisi .............................................................

BAB III PENUTUP .........................................................................................................

A. Kesimpulan ...........................................................................................................

B. Saran .....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................

Page 4: Makala h

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengertian mengarang yang dikemukakan oleh carlina dan sinaga (2011:125)

sebagai berikut : mengarang berarti menyusun atau merangkai. Kegiatan mengarang

tidak hanya tertulis tetapi juga bisa berlangsung secara lisan. Seorang yang berbicara,

misalnya dalam sebuah diskusi atau pidato secara serta merta (improptu), otaknya

terlebih dahulu harus mengarang sebelum mulutnya berbicara. Pada saat berbicara,

pembicara berusaha keras mengorganisasikan isi pembicaraanya agar teratur atau fokus.

Sambil memikirkan susunan kata, pilihan kata, struktur kalimat, bahkan cara

penyajiannya. Apa yang didengar atau yang ditangkap orang dari penyajian lisan itu,

itulah karangan lisan tidak dilanjutkan. Mengarang lisan hanya membantu pemahaman

arti kata mengarang.

Mengarang tidak perlu ditulis, mengarang menggunakan bahasa sebagai

mediumnya secara lisan. Namun karena tujuan dalam ini mengenai karangan tertulis,

maka dijelaskan tentang karangan tertulis. Berarti mengarang adalah pekerjaan

merangkai kata, kalimat dan alinia untuk menjabarkan dan mengulas topik dan tema

tertentu guna memperoleh hasil akhir berupa karangan. Dapat juga dikatakan bahwa

mengarang adalah “keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang untuk mengungkapkan

gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembacanya untuk

dipahami”.

B. Identifikasi Masalah

1. Definisi karangan eksposisi dan karangan argumentasi

2. Persamaan dan perbedaan karangan eksposisi dan karangan argumentasi

C. Rumusan Masalah

1. Apakah definisi karangan eksposisi dan karangan argumentasi?

2. Bagaimanakah jenis karangan eksposisi dan karangan argumentasi?

3. Bagaimana mengetahui cara membuat karangan eksposisi dan karangan argumentasi?

Page 5: Makala h

4. Apakah persamaan dan perbedaan karangan eksposisi dan karangan argumentasi?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi

Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk

mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca

untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah

narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.

B. Jenis-jenis Karangan

1. Karangan Eksposisi

a. Definisi

Eksposisi adalah karangan yang menyajikan sejumlah pengetahuan atau informasi.

Tujuannya, pembaca mendapat pengetahuan atau informasi yang sejelas – jelasnya.Banyak

para ahli yang mengemukakan pendapatnya mengenai definisi karangan eksposisi.

Pendapatnyapun bermacam-macam maka dari itu, di sini kita dapat memaparkan beberapa

pendapat dari para ahli tersebut.

1) Menurut Jos. Daniel Parera (1987: 05) dalam buku Menulis Tertib dan

Sistematikmengatakan bahwa tulisan eksposisi bertujuan untuk memberikan informasi.

Pengarang dan penulis berusaha memaparkan kejadian atau masalah agar pembaca dan

pendengar memahaminya dan pengarang mempunyai sejumlah data dan bukti sehingga,

2) contoh, proses, sebab akibat, klasifiksasi, definisi, analisis, komperasi dan kontras.

3) Menurut Aceng Hasani (2005: 30) dalam buku Ikhwal Menulis juga mendefinisikan

bahwa eksposisi merupakan bentuk tulisan yang sering digunakan dalam menyampaikan

uraian ilmiah dan tidak berusaha mempengaruhi pendapat pembaca. Melalui eksposisi

pembaca tidak dipaksa untuk menerima pendapat penulis, setiap pembaca boleh menolak

dan menerima apa yang dikemukakan oleh penulis.

Dari ketiga ahli di atas, mungkin kita dapat melihat persamaan dan perbedaan dari

beberapa definisi Eksposisi. Contohnya saja pada tahun 1987, buku yang ditulis Jos. Daniel

Page 6: Makala h

Parera menjelaskan definisi eksposisi hanya sebatas sebuah karangan yang ditulis untuk

memberikan sebuah informasi agar pembaca dapat memahami tulisan tersebut. Di sisi lain

Chaedar Alwasilah dan Semmy Suzanna Alwasilah mungkin saja sependapat dengan Jos

Daniel Parera A, namun Chaedar dan Semmy mengembangkan definisi tersebut dalam

tulisannya pada tahun 2005, hanya saja mereka berdua menambahkan tujuan penulisan

karangan eksposisi seperti mengklarifikasi, menjelaskan, mendidik atau mengevaluasi

sebuah persoalan ke dalam definisi eksposisi.

b. Ciri-ciri karangan Eksposisi

1). berusaha menjelaskan tentang sesuatu

2). gaya tulisan bersifat informatif

3). fakta dipakai sebagai alat kontribusi

4). fakta dipakai sebagai alt konkritasi

c. Jenis pengembangan karangan Eksposisi

1) Eksposisi berita, berisi pemberitaan mengenai suatu kejadian. Jenis ini banyak

ditemukan pada surat kabar

2) Eksposisi ilustrasi, pengembangannya menggunakan gambaran sederhana atau

bentuk konkret dari suatu ide. Mengilustrasikan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang

memiliki kesamaan atau kemiripan sifat. Biasanya menggunakan frase penghubung “seperti

ilustrasi berikut ini, dapat diilustrasikan seperti, seperti, bagaikan.”

3) Eksposisi proses, sering ditemukan dalam buku-buku petunjuk pembuatan,

penggunaan, atau cara-cara tertentu.

4) Eksposisi perbandingan, dalam hal ini penulis mencoba menerangkan ide dalam

kalimat utama dengan cara membandingkannya dengan hal lain.

5) Eksposisi pertentangan, berisi pertentangan antara sesuatu dengan sesuatu yang lain.

frase penghubung yang biasa digunakan adalah “akan tetapi, meskipun begitu, sebaliknya.”

6) Eksposisi definisi, batasan pengertian sesuatu dengan menfokuskan pada karakteristik

sesuatu itu.

7) Eksposisi analisis, proses memisah-misahkan suatu masalah dari suatu gagasan utama

menjadi beberapa subbagian, kemudian masing-masing dikembangkan secara berurutan.

8) Eksposisi klasifikasi, membagi sesuatu dan mengelompokkan ke dalam kategori-

kategori.

Page 7: Makala h

d. Contoh-contoh Karangan Eksposisi

1) eksposisi berita : Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan

dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir

mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging

ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.

2) Eksposisi ilustrasi : Dalam tubuh manusia terdapat aktivitas seperti pada mesin mobil.

Tubuh manusia dapat mengubah energi kimiawi yang terkandung dalam bahan–bahan

bakarnya-yakni makanan yang ditelan– menjadi energi panas dan energi mekanis. Nasi yang

Anda makan akan dibakar dalam tubuh sebagaimana bensin dibakar dalam silinder mesin

mobil. Sebagian dari energi kimiawi yang disediakan oleh nasi itu diubah menjadi energi

panas yang membuat tubuh tetap hangat. Sebagian lagi berubah menjadi energi mekanis

yang memungkinkan otot-otot dapat memompa darah dalam tubuh atau menggerakkan

dada pada waktu bernapas.

3) Eksposisi Proses : Energen, nutrisi empat sehat lima sempurna dapat disajikan dengan

mudah. Tuangkan energen ke dalam gelas. Tambahkan 150 ml air hangat dan aduk hingga

merata. Energen hangat siap dihidangkan.

4) Eksposisi perbandingan : Tinju bukanlah jenis olah raga yang banyak peminatnya.

Yang banyak adalah penggemarnya. Berbeda dengan olah raga jalan kaki. Peminatnya

banyak, penggemarnya sedikit. Tidak ada orang yang menonton orang lain berjalan kaki.

5) Eksposisi pertentangan : Orang yang gemar bersepeda umumnya orang yang suka

pada alam. Sebaliknya, orang yang tak pernah bersepeda kebanyakan orang kota yang ke

mana-mana terbiasa naik mobil nyaman. Mereka akan menggerutu jika menemui jalan

sempit di desa-desa.

6) Eksposisi definisi : Metonimi merupakan jenis gaya kias yang menggunakan kata-kata

untuk pengertian yang lebih luas aau yang lebih sempit dari artinya yang lazim. Kata-kata

dengan makna luas atau menyempit digunakan untuk menamai hal-hal atau sesuatu yang

dimaksudkan.

7) Eksposisi analisis : Berbagai teori dikemukakan untuk mencari latar belakang

kematian Merilyn Monroe. Ada yang berpendapat dia diancam oleh mafia. Seorang detektif

memperkirakan, Merilyn pernah berhubungan dengan J.F. Kennedy. Dia dibunuh untuk

menutupi kejadian yang dapat merusak nama baik tokoh penting AS tersebut.

Page 8: Makala h

8) Eksposisi klasifikasi : Sistem penamaan jenis-jenis kritik sastra bervariasi, bergantung

pada pendekatan yang digunakan. Pendekatan moral menekankan pertalian karya sastra

dengan wawasan moral dan agama. Pendekatan historis, bekerja atas dasar lingkungan

karya sastra berkaitan dengan fakta-fakta dari zaman dan hidup pengarang. Pendekatan

impresionistik, yang menjadi ciri khas aliran sastra romantik, menekankan efek personil

karya sastra pada kritikusnya.

e. Langkah-Langkah Dalam Menulis Karangan Eksposisi

1) Menentukan topik yang akan di sajikan

2) Menentukan tujuan eksposisi, setelah kita menentukan topik yang akan dipaparkan

nanti, kita harus memiliki tujuan yang nantinya akan memberikan penjelasan dan

pemahaman kepada pembaca.

3) Membuat kerangka karangan, sebelum pembuatan karangan eksposisi terlebih

dahulu kita membuat kerangkanya secara lengkap dan sistematis.

4) Pembahasan, Setelah kerangka karangan tersusun kita mengembangkan secara lebih

lengkap lagi agar ciri-ciri eksposisi dapat tersalurkan, eksposisi yang bersifat informatif,

objektif dan logis. Dalam karangan ini pengarang lebih menjelaskan maksud dari topiknya

itu dengan menyertakan bukti-bukti yang konkret sebagai penunjang dari pembahasan itu.

5) Kesimpulan, sesuai dengan tujuan menuliskan sebuah karangan eksposisi, kesimpulan

ini haruslah sejalan bahkan harus memperkuat tesis tersebut.

f. Analisis karangan eksposisi

Dalam sebuah karangan dapat dikatakan jika karangan tersebut sempurna atau tidak, dapat

kita lihat dari aspek-aspek yang terdapat dalamn karangan tersebut misalnya dalam

ketepatan pemilihan kata, gaya bahasa, ejaan, hubungan antara tema dengan isi

karangan.Analisis berikut bersangkut paut dengan kelompok kemampuan yang bervariasi

yang diperlukan untuk menulis karangan eksposisi yang baik.Pengelompokan yang umum

dan yang pokok sebagai berikut:

1) penggunaan bahasa yaitu, kemampuan untuk menulis yang benar dengan kalimat-

kalimat yang baik,

2) kemampuan-kemampuan mekanik yaitu, kemampuan untuk menggunakan secara

benar aturan khusus untuk bahasa tulis, misalnya, tanda baca (pungtuasi), ejaan,

3) perlakuan isi yaitu, kemampuan untuk berpikir secara kreatif dan mengembangkan

pikiran-pikiran, termasuk semua informasi yang tidak relevan,

Page 9: Makala h

4) keterampilan-keterampilan gaya bahasa yaitu, kemampuan untuk memanipulasi

kalimat-kalimat dan paragraf-paragraf dan menggunakan bahasa secara efektif,

5) keterampilan-keterampilan menilai, untuk menulis materi-materi yang sesuai untuk

tujuan khusus dengan pemikiran pembaca, bersama-sama dengan kemampuan menyeleksi,

mengorganisasikan, dan mengurutkan informasi yang relevan.

2. Karangan argumentasi

a. Definisi

karangan argumentasi ialah karangan yang terdiri atas paparan alasan dan penyintesisan

pendapat untuk membangun suatu kesimpulan. Karangan argumentasi ditulis dengan

maksud untuk memberikan alasan, untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat,

pendirian, atau gagasan. Corak karangan ini termasuk karangan yang paling sulit bila

dibandingkan dengan corak karangan yang lain. Dalam hal ini tidak berarti bahwa karangan

argumentasi lebih penting atau lebih berharga daripada jenis karangan-karangan yang

lainnya, tetapi kesulitan tersebut muncul karena perlu adanya alasan dan atau bukti yang

dapat meyakinkan, sehingga pembaca terpengaruh dan membenarkan gagasan, pendapat,

sikap, dan keyakinan kita. Jadi, pada setiap karangan argumentasi selalu kita dapati alasan

ataupun bantahan yang memperkuat ataupun menolak sesuatu secara sedemikian rupa

guna mempengaruhi keyakinan pembaca sehingga berpihak kepada atau sependapat

dengan penulis.

b. Ciri-ciri Argumentasi

Seperti halnya dengan karangan lainnya, karangan Argumentasi juga memiliki ciri-ciri yaitu :

(1) Menjelaskan pendapat agar pembaca yakin.

(2) Memerlukan fakta untuk pembuktian berupa gambar/grafik, dan lain-lain.

(3) Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian.

(4) Penutup berisi kesimpulan.

(5) Mengandung data atau fakta yang dapat di pertanggungjawabkan.

(6) Penjelasannya disampaikans ecaralogis.

c. Langkah Menulis Karangan Argumentasi

Page 10: Makala h

Dalam penulisan karangan argumentasi, kita harus bertumpuan pada langkah-langkah

penulisan yang telah disediakan sebagai persyaratan dari karangan argumentasi yang baik,

berikut langkah-langkah penulisan karangan argumentasi :

(1) Menentukan lebih dahulu topik argumentasi kita, misalnya “Pentingnya Swasembada

Bahan Makanan untuk Kepentingan Ketahanan dan Pertahanan Negara”

(2) Menentukan tujuan kita berargumentasi dalam penulisan itu, misalnya sebagai

berikut. Meyakinkan pembaca bahwa swasembada pangan merupakan sarana yang ampuh

untuk memperkuat ketahanan dan pertahanan negara.

(3) Agar pembaca dapat meyakini uraian seperti di atas, kita perlu mencari bahan yang

cukup dan dapat dikembangkan dari topik yang telah dipilih.

(4) Menyusun kerangka karangan berdasarkan topik dan tujuan yang telah kita tentukan.

d. Tehnik Pengembangan Argumentasi

Karangan argumentasi sering dikembangkan dari pemaparan hal-hal yang khusus

untuk mencapai suatu generalisasi, dan kadang-kadang juga dibangun mulai dari pemaparan

yang general (umum) ke pemaparan hal-hal yang khusus.

Oleh karena itu, kita mengenal dua teknik ngembangan argumentasi yang dapat di pilih,

yaitu:

(1) Teknik induktif : teknik yang didasarkan pada pengamatan langsung atas bukti nyata

dan disempurnakan dengan simpulan.

Macam-macam teknik Induksi :

a. Generalisasi adalah metode induksi yang menghasilkan satu kesimpulan umum

berdasarkan data yang ada.

b. Analogi adalah penalaran dengan cara membandingkan dua hal yang banyak

mengandung persamaan

c. Sebab-akibat adalah pengembangan dengan cara berpikir kausalitas

(2) Teknik deduktif : teknik yang didasarkan atas data yang sudah ada.

Page 11: Makala h

C. Persamaan dan Perbedaan antara Argumentasi dan Eksposisi

1. Persamaan Argumentasi dan Eksposisi

a. Argumentasi dan Eksposisi sama-sama menjelaskan pendapat, gagasan, dan

keyakinan kita

b. Argumentasi dan Eksposisi sama-sama memerlukan fakta yang diperkuat atau

diperjelas dengan angka, peta, grafik, diagram, gambar, dll.

c. Argumentasi dan Eksposisi sama-sama memerlukan analisis dalam pembahasan

d. Argumentasi dan Eksposisi sama-sama menggali idenya dari: pengalaman,

pengamatan dan penelitian, sikap dan keyakinan.

2. Perbedaan Argumentasi dan Eksposisi

a. Tujuan eksposisi hanya menjelaskan dan menerangkan sehingga pembaca

memperoleh informasi yang sejelas-jelasnya. Argumentasi bertujuan untuk

mempengaruhi pembaca sehingga pembaca menyetujui bahwa pendapat dan

keyakinan kita benar.

b. Eksposisi menggunakan contoh, grafik, dll. Untuk menjelaskan sesuatu yang kita

kemukakan . Argumentasi memberi contoh, grafik, dll. Untuk membuktikan

bahwa sesuatu yang kita kemukakan itu benar

b. Pendahuluan pada paparan memperkenalkan topik dan tujuan yang akan

dipaparkan. Sedangkan pendahuluan atau pembuka pada argumentasi berisi

latar belakang dan sejarah persoalan, sistematika yang digunakan, pengertian

persoalan, sera tujuan argumentasi.

c. Penutup pada eksposisi biasanya menegaskan lagi dari sesuatu yang telah

diuraikan sebelumnya

d. Penutup pada argumentasi biasanya berupa kesimpulan atas sesuatu yang telah

diuraikan sebelumnya.

Page 12: Makala h

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa karangan eksposisi merupakan karangan yang

berisikan suatu informasi langsung terhadap pembacanya. Dan dalam hal ini karangan

eksposisi membahas atau menerangkan suatu hal dengan memasukan bukti-bukti yang

konkret. Namun, dalam karangan ini tidak bermaksud untuk memaksa para

pembacanya untuk berargumen jadi, karangan ini hanya bertujuan untuk memberikan

informasi saja.

Ada beberapa jenis karangan eksposisi diantaranya eksposisisi identifikasi,

eksposisi proses, eksposisi ilustrasi, eksposisi analisis, eksposisi klasifikasi, eksposisi

definisi, eksposisi opini dan eksposisi perbandingan. Sebelum memulai membuat

karangan eksposisi ada beberapa langkah dalam menyususn karangan eksposisi ini yang

pertama menentukan topik, membuat tujuan, membuat kerangka karangan,

pembahasan yang disertai dengan bukti-bukti lalu terakhir membuat kesimpulan

Karangan argumentasi di tulis dengan maksud untuk memberikan alasan. Untuk

memperkuat atau menolak suatu pendapat. Pendirian, atau gagasan. Jadi, pada setiap

karangan arumentasi selalu terdapat alasan (argumen) ataupun bantahan yang

memperkuat ataupun menolak sesuatu secara sedemikian rupa guna mempengaruhi

keyakinan pembaca. Pengembangan argumentasi dengan teknik induktif adalah

penyusunan argumentasi yang dilakukan dengan mengemukakan lebih dahulu bukti-

bukti kemudian diambil kesimpulan yang bersifat umum. Adapun pengembangan

argumentasi dengan tknik deduktif dimulai dengan suatu kesimpulan umum yang

kemudian disusul uraian mengenai hal-hal yang khusus. Alasan-alasan atau bukti-bukti

yang terdapat dalam argumentasi deduktif disebut premis.