Majalah VISI Ikastara #2

60
1 Nomor 3/2010 Publikasi Internal Ikatan Alumni SMA Taruna Nusantara Harga Eceran Rp. 25.000,– 20 Tahun SMA Taruna Nusantara Bukan Sekedar Reuni TOPIK PILIHAN LAINNYA: Pro-Kontra: Haruskan TN gratis lagi untuk meningkatkan kualitasnya? Forum Nasional Kewirausahaan Ikastara Happy Morning 3 Ikastara Photography Community PLUS: Serba-serbi Reuni Akbar

description

Edisi 20 Tahun SMA Taruna Nusantara

Transcript of Majalah VISI Ikastara #2

Page 1: Majalah VISI Ikastara #2

1

Nomor 3/2010

Pub

likas

i Inter

nal Ik

atan A

lumni

SMA

Taru

na N

usan

tara

Har

ga E

cera

n Rp.

25.00

0,–

20 Tahun SMA Taruna Nusantara

Bukan Sekedar Reuni

TOPIK PILIHAN LAINNYA:Pro-Kontra: Haruskan TN gratis lagi untuk meningkatkan kualitasnya?Forum Nasional KewirausahaanIkastara Happy Morning 3Ikastara Photography CommunityPLUS: Serba-serbi Reuni Akbar

Page 2: Majalah VISI Ikastara #2

2

VISI Penanggung Jawab Syarif Syahrial (TN-5) Pemimpin Umum Cay Indra (TN-6) Pemimpin Redaksi Diana Riasari (TN-15) Redaktur Eksekutif Agung Sudrajat (TN-16) Redaktur Foto Gamma Quieto Riantori (TN-8) Desain Cover Hanif Widyanto (TN-13) Logo Faisal Widyanto (TN-17) Iklan Dani Miftahul Akhyar (TN-5) Distribusi Abimanyu Hendi (TN-6) Ayu Siswoyo Keuangan Nugroho Setyo Utomo (TN-10) KONTRIBUTOR: Artikel Dodi Mawardi (TN-1) Hanudiyan S (TN-4) Wicak-sono Aji (TN-5) Joko Tirto R (TN-7) Citta Masyita (TN-14) Naufal RF (TN-15) Risa Karlin (TN-17) Foto Danil Morad (TN-3) Abdul Aziz (TN-7) Untung Sihombing (TN-9) Nurman Andreas (TN-11) Arfian Agus (TN-12) Rifan Iskandarsyah (TN-14) Jonathan Marbun (TN-17)

© Ikatan Alumni SMA Taruna Nusantara Diterbitkan oleh Penerbit IKASTARA Sekretariat Jl Wahid Hasyim no. 7 Jakarta Pusat Korespondensi [email protected]

GRAHAREDAKSI

Juli 2010 – Ada kepuasan tersendiri saat Tim Redaksi bersama Humas Pengurus Pusat Ikastara menuntaskan VISI edisi khusus, tepat saat puncak perayaan 20 Tahun SMA TN. Seperti perjalanan dua dekade almamater kita, tidak selamanya proses penyusunan majalah ini berjalan lancar. Kendala waktu untuk riset dan penulisan materi, pencarian kontributor, plus terbatasnya dana sempat menjadi tan-tangan. Syukurlah semua itu berhasil kami lalui agar edisi ini sampai di tangan Anda.

VISI kali ini seluruhnya bernafaskan se-mangat untuk memaknai 20 tahun SMA TN. Dari Topik Utama yang merangkum se-mangat persatuan alumni (hal. 18), dialog Pro-Kontra sebagai wujud kepedulian pada

almamater (hal. 2), sampai liputan berba-gai kegiatan Ikastara dan alumni.

Tentunya semangat ini tidak ada artinya tanpa dukungan aktif dari rekan alumni sekalian. Baik sekedar mendukung eksis-tensi VISI sebagai tali silaturahmi (dengan berlangganan, hal. 49), mendaftar ke da-tabase alumni via SMS (hal. 48), maupun ikut terlibat di bermacam kegiatan Ikastara (dengan menghubungi alumni di cabang terdekat, hal. 54). Semua bermuara ke satu tujuan: persatuan alumni sebagai modal untuk memberi karya terbaik, sekarang dan di masa depan. Selamat membaca.

Tim Redaksi

Jangan pernah membuang VISI! Bila Anda selesai membaca dan tak ingin menyimpannya, berikan majalah ini pada rekan alumni di sekitar Anda. Terima kasih.

Page 3: Majalah VISI Ikastara #2

3

VISIKALIINI

Jogging bersama saat Ikastara Happy Morning 3 di Senayan, Jakarta (foto: Danil Morad)Cover: Tradisi lempar baret di Prasetya Alumni (foto: Jonathan Marbun)

Buku Saku: Untuk Negeriku 5

Tanya-Jawab: Direktur Eksekutif TANDEF 30

Karya Sastra: Detik Kosong 39

Beasiswa Ikastara 42

Know-How: Cara Mendaftar Database SMS 48

Langganan VISI 49

Kontak Ikastara: Pengurus Pusat, Cabang & Penghubung 53

Liputan Khusus: Serba-serbi Reuni Akbar

20 Tahun SMA TN 55

Buku 20 Tahun Alumni SMA TN 58

Pro-KontraHaruskan TN gratis lagi untuk

tingkatkan kualitasnya? 20

Bersama IkastaraIkastara Happy Morning 3 6

Forum Balairung 8: Kepemimpinan 11

Ikastara Happy Futsal Tournament 2010 12

Studium Generale 2010 18

Forum Nasional Kewirausahaan 24

Students Meet Practitioners 4 28

Topik UtamaAlumni di 20 Tahun SMA TN:

Bukan Sekedar Reuni 14

KomunitasIkastara Photography

Community 32

Ikastara Dunia: Perayaan Natal Bersama, I-Med

Ikastara65, Ikastara49 36

Kabar Kita 44

Page 4: Majalah VISI Ikastara #2

4

Page 5: Majalah VISI Ikastara #2

5

BUKUSAKU

“Berikan aku sembilan anak muda, dan akan kuubah dunia!”

Begitu kira-kira ucapan Bung Karno, dalam menggambarkan betapa dah-syatnya potensi kekuatan anak muda. Mungkin ucapan Bung Karno tersebut merasuk ke dalam pikiran para pendiri SMA Taruna Nusantara, tahun 1990 lalu. Apapun alasannya, para pendiri tersebut sudah meletakkan batu sekelas ‘berlian’ sebagai bentuk sumbangan nyata bagi negeri ini, yaitu membangun karakter anak-anak muda.

Bagaimanakah kondisinya sekarang, setelah 20 tahun batu ‘berlian’ itu berdi-ri? Masihkah sesuai dengan harapan para pendiri? Mampukah memberikan efek sekelas berlian kepada negeri ini?

Bukan jawaban retorik yang harus diberikan, melainkan tindak-tanduk nyata dari semua elemen yang menjadi bagian dari ‘berlian’ tersebut. Silakan evaluasi diri kita masing-masing, sudah-kah memberikan atau mungkin sedang berproses memberikan sesuatu yang berguna untuk negeri ini.

Oh, terlalu mulukkah memberikan sum-bangan buat negeri? Baiklah, turunkan sedikit dengan memberikan hal ber-harga buat lingkungan sekitar. Sudah-kah? Atau masih terlalu berat? Baiklah, kita turunkan lagi tindakan kita menjadi perbuatan terbaik buat keluarga.

Hmm, keterlaluan jika kita masih merasakan terlalu berat melakukan hal tersebut dalam keluarga. Tapi baiklah, kalau masih terlalu berat juga, ya cuku-plah dengan selalu berbuat yang terbaik untuk diri kita sendiri.

Tahukah kita bahwa perbuatan terbaik yang bisa kita sumbangkan buat negeri ini, berawal dari diri kita sendiri. Perlaku-kan diri kita sebaik-baiknya, bicaralah dengan hati kita setiap hari yang ter-baik; maka keluarga kita akan merasa-kan dampaknya; maka lingkungan akan mendapatkan efeknya; ujung-ujungnya negeri ini akan memperoleh keuntungan besar, karena elemen terkecilnya selalu melakukan yang terbaik.

Nah, jika demikian maka ucapan terke-nal dari pemimpin negeri seberang, “Jangan tanyakan apa yang bisa diberi-kan negara buatmu, tapi tanyakan apa yang bisa kita berikan untuk negara,” tak lagi terasa muluk. Cukup dengan selalu melakukan yang terbaik, kita sudah memberikan sumbangan besar buat negeri ini.

Dan kita – sebagai anak muda, seba-gai elemen batu ‘berlian’ itu – sangat potensial untuk melakukannya. Jangan pernah menyia-nyiakannya, sekarang atau sampai kapanpun juga. //

...UNTUK NEGERIKUDODI MAWARDI

Page 6: Majalah VISI Ikastara #2

6

IKASTARA HAPPY MORNING 3 mengusung tema “Run for Your Life, Run for 20 Tahun SMA TN”. IHM kali ini diadakan di 14 cabang Ikastara. — DIANA RIASARI

(Atas) Waspada dan tawa jadi satu dalam kompetisi gobak sodor di IHM3 Bandung (Foto pilihan alumni karya Rifan Iskandarsyah).

(Kiri) Keakraban di IHM3 Surabaya

(Kanan: dari kiri atas searah jarum jam) Foto bersama IHM di Peka-nbaru; Solo; Singapura; Malang; Makassar; Bali

IKASTARAHAPPY MORNINGIkastara Happy Morning (IHM) adalah acara kekeluargaan yang dimotori oleh PP Ikastara. Keunikan IHM dibanding acara-acara Ikastara lainnya adalah bahwa kegiatan ini diadakan secara serentak di berbagai cabang, sebagai simbol kebersamaan seluruh alumni meskipun terpisahkan oleh jarak dan waktu.

Di IHM3 kali ini, masing-masing cabang memiliki rangkaian acaranya yang berbeda-beda, ada yang diisi dengan kegiatan futsal, ada yang dimulai den-gan lari pagi, ada yang dimulai dengan senam, bahkan ada yang mengisi sela-sela waktu dengan bermain Monopoli! //

Page 7: Majalah VISI Ikastara #2

7

BERSAMAIKASTARA

• Jakarta, 21 Februari Stadion Olahraga Senayan

• Bandung, 21 Februari GOR Saparua

• Singapura, 20 Februari St. Wilfred Soccer Complex

• Pekanbaru, 21 Februari Jalan Diponegoro

• Solo, 21 Februari Bengawan Solo Sekarpeace

• Bali, 21 Februari Pantai Doublesix

• Kep. Riau, 20 Februari Kawasan Wisata Ocarina

• Surabaya, 20 Februari Gool Futsal

• Semarang, 21 Februari Raja Futsal Tembalang

• Makassar, 21 Februari Pantai Losari

LOKASI IHM3• Palembang, 28 Februari

Planet Futsal• Yogyakarta, 28 Februari

Planet Futsal Seturan• Malang, 28 Februari

Lapangan Rampal

Page 8: Majalah VISI Ikastara #2

8

BERSAMAIKASTARA

Jalan santai saat IHM3 Makassar

Sepak bola santai di IHM3 Malang

Santai di pantai Bali

Senyum lebar dari Senayan

Page 9: Majalah VISI Ikastara #2

9Makan bersama di IHM3 MakassarMain kartu dan Monopoli, salah satu aktivitas IHM3 Singapura

Lompatan bahagia di IHM3 Jakarta

Pemenang lomba IHM3 Jakarta

Senam bersama, andalan IHM3 Pekanbaru

Sarapan pagi di IHM3 Solo

SERBASERBIIHM3

Page 10: Majalah VISI Ikastara #2

10

Page 11: Majalah VISI Ikastara #2

11

Krisis kepemimpinan yang dialami Indonesia bukan karena ketiadaan pemimpin muda, namun tidak mampunya pemimpin yang ada untuk mem-batasi kepemimpinan dirinya. Pemimpin yang baik harus tahu kapan ia ber-henti sebelum waktunya habis — CAY INDRADemikian diungkapkan I Putu Gede Ary Suta dalam Forum Balairung 8, 12 No-vember 2009 di Jakarta. Di acara yang diselenggarakan oleh Divisi Litbang PP Ikastara bekerjasama dengan Ary Suta Center ini, Ary mengatakan bahwa ke-banyakan pemimpin Indonesia terkon-disi untuk mencari stabilitas jabatan, sehingga tidak menyiapkan diri untuk kalah serta tidak memiliki konsep re-generasi yang profesional. Ini juga yang menyebabkan hubungan pemimpin dan mantan pemimpin seringkali tidak harmonis.

Ary yang juga mantan Kepala Badan Pengawas Pasar Modal menyatakan, hal ini ada hubungannya dengan masih banyaknya pemimpin di Indonesia yang tidak bersyukur dan masih belum puas dengan apa yang telah diperolehnya. Pemimpin semacam ini punya peluang besar untuk mencuri kebahagiaan dan hak orang lain.

Menjawab pertanyaan seorang alumni

bahwa apa yang harus dilakukan seorang pemimpin saat kebenaran itu berada di daerah abu-abu, Ary men-jawab bahwa pemimpin itu ada untuk melakukan perubahan. Oleh karena itu, pemimpin harus berani mengambil keputusan yang ia yakini benar meskip-un tidak populer, karena pada akhirnya setiap pemimpin harus bertanggung jawab atas keputusan tersebut termasuk menang-gung segala resikonya. Namun, lanjut Ary, pemimpin yang baik dapat me-nyeimbangkan hal ini dengan kemampuan manajerial kepemimpinan yang benar. //

FORUM BALAIRUNG8

BERSAMAIKASTARA

Page 12: Majalah VISI Ikastara #2

12

Ikastara Happy Futsal Tournament 2010 (IHFT 2010) memiliki makna spesial bila dibandingkan dengan turnamen di tahun-tahun sebelumnya — GAMMA QUIETO RIANTORI

Mengapa? Tahun ini, SMA Taruna Nusantara genap berusia 20 tahun, dan IHFT 2010 merupakan salah satu acara terbesar dalam rangkaian kegia-tan menuju 20 tahun SMA TN. Selain itu, keikut-sertaan di kompetisi futsal adalah sebagai representasi angkatan, sehingga mencerminkan kekeluargaan antar-alumni yang demikian erat. Lebih spesial lagi karena mulai tahun ini, Piala Bergilir PP Ikastara memiliki desain baru yang lebih unik dan elegan.

Turnamen tahun ini diikuti tim dari 17 angkatan dan berlokasi di Kom-pleks Grand Futsal Kuningan, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 5 Juni 2010. Tiap tim hadir lengkap dengan supor-ter, yel-yel dan kostum khas angkatan masing-masing yang menambah meriah suasana.

Setelah melalui perjuangan panjang dan beratdipenyisihangrupdansemifinal,akhirnya tim TN-16 menunjukkan kedig-dayaannya dengan merebut gelar juara setelah melawan tim TN-4 di Babak Final. Viva Spektra! //

BERSAMAIKASTARA

IKASTARAHappy FutsalTOURNAMENT 2010

Page 13: Majalah VISI Ikastara #2

13

BERSAMAIKASTARA

The winning team

Serangan ke kandang lawan

Apel kebersamaan sebelum berlaga

Menahan tendangan penalti

Page 14: Majalah VISI Ikastara #2

14

Di sebuah kedai kopi kecil di Jalan Wahid Hasyim Jakarta, beberapa anak muda berkumpul di sudut ruangan. Selain kopi Toraja yang khas, nyaris tak ada lagi yang disuguhkan kedai itu se-lain roti bakar dan Indomie rebus. Tapi anak-anak muda tadi seolah tak peduli dengan menu yang minim. Mereka sedang membahas topik penting: Apa yang akan mereka lakukan saat SMA Taruna Nusantara mencapai usia 20 tahun?

Sebagai alumni SMA Taruna Nusantara (TN) dan panitia untuk peringatan acara 20 tahun, mereka tentunya memikirkan persiapan kegiatan reuni akbar tang-gal 17 dan 18 Juli 2010 di Magelang. Namun tidak hanya itu. “Momentum 20 Tahun harus dimanfaatkan untuk rekan-rekan untuk menghimpun kekuatan,” ungkap MM Firdaus (TN-9), seorang pegawai di Bea Cukai sekaligus salah satu panitia kegiatan ini.

Keinginan senada juga diungkapkan dalam kesempatan lain. “Di saat dua puluh tahun ini, sudah bukan era-nya untuk bernostalgia. Sekarang waktunya alumni TN mulai memikirkan langkah ke depan mereka,” ujar Wicaksono Aji (TN-5). Praktisi project manage-ment ini menambahkan, “Ibarat usia

manusia, dua puluh tahun itu adalah usia kematangan. Di usia inilah keban-yakan manusia mulai belajar tentang kenyataan hidup, serta harus siap dan mampu menghadapi segala perubahan di sekitar kita.”

Nyatanya, perubahan memang terus terjadi. Seperti yang dikatakan oleh Joko Tirto Raharjo (TN-7), hal ini selalu menciptakan peluang baru. Sebagai contoh, ekonom dari Universitas Indo-nesia dan Rijksuniversiteit Groningen ini menunjukkandatademografiIndonesia.Berdasarkan data tersebut, saat ini Indonesia sedang menikmati momen-tum“bonusdemografi,”yaitumasadimana kelompok usia produktif terus tumbuh lebih besar daripada kelompok usia non-produktif. Oleh para ekonom, kondisi ini dianggap sebagai kesempa-tan emas (golden opportunity) sebuah negara untuk mengakselerasi pemban-gunan ekonominya.

Namun Joko juga mengingatkan, “Kes-empatan ini hanya akan ada sampai tahun 2020, sebelum akhirnya populasi akan kembali menjadi stagnan dan ageing. Jadi waktu kita sangat singkat. Apakah kita, alumni TN, sudah siap untuk itu?”

TOPIKUTAMA

Alumni di 20 Tahun SMA TN

Bukan Sekedar ReuniPerjalanan bangsa Indonesia telah sampai pada titik perubahan yang belum pernah ada sebelumnya. Bertepatan dengan perayaaan 20 tahun SMA TN, VISI berbincang dengan beberapa alumni tentang prospek kita di masa depan — AGUNG SUDRAJAT, CAY INDRA, DIANA RIASARI, FOTO: DANIL MORAD

Page 15: Majalah VISI Ikastara #2

15

Tidak hanya ekonomi, perubahan juga terjadi dalam aspek lain. Dalam kehidupan berpolitik, perubahan telah membuka peluang sekaligus tantan-gan. Terbukanya keran demokrasi telah membuka kesempatan bagi siapapun untuk dapat berpartisipasi aktif di politik. “Tidak ada lagi rasa takut bersuara sep-erti yang pernah dialami sebelum era reformasi,” ujar pengacara Ari Juliano Gema (TN-2).

Kesempatan dan peluang telah nyata menanti generasi bangsa yang siap membawa Indonesia menjadi lebih baik. Siapapun dapat mengisi kesempatan ini, siapapun dan dari latar belakang manapun. Melihat hal tersebut, alumni TN mempunyai andil besar untuk ikut meyakinkan bahwa orang-orang yang duduk di pemerintahan adalah orang-orang yang memiliki kompetensi dalam membawa amanat Ibu Pertiwi.

Syarif Syahrial (TN-5) mengatakan bah-wa alumni TN yang telah dibekali jiwa kepemimpinan, seharusnya dapat me-lihat kesempatan tersebut dan tergerak untuk mengisinya melalui berbagai jalur termasuk jalur politik. Syarif yang juga Ketua Umum Ikastara ini melihat bahwa alumni yang diharapkan dapat berkiprah dalam kepemimpinan Indonesia ini, da-

lam perjalanannya tetap ada perbedaan prinsip dan pemahaman antara satu dengan yang lain. Perbedaan ini apabila tidak diselaraskan dengan sikap saling menghormati dan menjaga diri dapat menjadi “perang terbuka” antar alumni TN itu sendiri.

Namun Syarif yang juga konsul-tan ekonomi ini mengingatkan agar alumni TN juga sadar bahwa proses kepemimpinan dan pembangunan nasional tersebut harus melibatkan komponen anak bangsa lainnya. “Sehingga dibutuhkan pemahaman bersama akan cita-cita Indonesia yang didasarkan sikat saling menghormati dan saling menghargai untuk menghin-darkan rapuhnya tatanan kepemimpinan Indonesia nantinya,” lanjut Syarif.

Tantangan Indonesia sampai saat ini masih belum lepas dari korupsi dan masih berantakannya sistem birokrasi. Abimanyu Hendi (TN-6) menyebutkan, situasi tersebut memunculkan animo gerakan “bersih-bersih” yang mulai ramai digalakkan. Akan tetapi gerakan “bersih-bersih” yang digalakan tersebut sejalan dengan korupsi yang memiliki tumbuh dengan “antibodi” terhadap upaya “bersih-bersih” tersebut.

Page 16: Majalah VISI Ikastara #2

16

Di posisi mana alumni TN berada? Menurut Sekretaris Jenderal Ikastara ini, alumni TN pada dasarnya telah memiliki checks and balances satu sama lain. Banyak alumni berkiprah ditatanan penegakan hukum, pemer-intahan, pelaku usaha, keilmuan serta berbagai tataran lain yang didalamnya membentuk check and balances. Seh-ingga, ujar inspektur di sebuah instansi pemerintah ini, dengan kondisi tersebut alumni TN telah memiliki sistem imun tersendiri terhadap kondisi Indonesia yang masih seperti itu.

Dalam konteks ini, Yosep Sudarso (TN-4) juga mengatakan bahwa keber-agaman telah diajarkan semenjak di SMA TN dengan beragamnya latar be-lakang daerah siswa siswinya. “Keber-agaman tersebut hidup dalam platform nasional yang dirangkul dengan ‘doktrin korsa’ militer namun aplikasinya men-cakup tataran yang lebih luas. Karena alumni TN diharapkan tidak hanya dapat merangkul pihak militer saja, tetapi juga sipil” ujarnya.

SMA TN telah meluluskan kurang lebih 4800 alumni yang tersebar tidak hanya di Indonesia tetapi diberbagai belahan dunia. Alumni yang dihasilkan memiliki beragam bidang pekerjaan dan kemam-puan yang terjalin dalam Ikatan Alumni SMA Taruna Nusantara yang kita kenal dengan Ikastara. Dalam wadah Ikastara ini, perlahan tetapi pasti bergerak men-jalin seluruh Alumni dengan berbagai cara dan kegiatan. Corinna (TN-9) menambahkan, “Sebagai bentuk upaya

tersebut, beberapa kegiatan kekelu-argaan dan kegiatan-kegiatan inklusif telah dilakukan guna membangun jaraingan yang kedepannya digunakan untuk mengisi peluang kepemimpinan Indonesia.”

Lalu apa yang perlu kita lakukan? Dani Akhyar (TN-5) berpendapat, modal awal sumber daya manusianya telah ada, wadah yang digunakan untuk menjalin koneksinya telah ada. Lalu apa yang belum ada? Salah satu yang sering dilu-pakan dari sebuah tindakan adalah irah-irah dalam pencapaian tujuan utama tindakan itu sendiri yang dikenal dengan Grand Design atau cetak biru. Terdapat beberapa cara mendalam menyusun Grand Design. Menurut Dani yang juga Ketua Divisi Penelitian & Pengemban-gan Ikastara ini, salah satu diantaranya adalah mempertemukan pendapat satu sama lain dalam diskusi. Wahana diskusi antar Alumni TN secara kolektif mengidentifikasipeluangdantantanganke depan sehingga dapat menentukan prioritas dalam pencapaian tujuan.

Dengan menentukan irah-irah pencapa-ian tujuan ini dapat menyadarkan kita semua bahwa tidak hanya membutuh-kan SDM yang baik tetapi perlu adanya komunikasi. Melalui komunikasi yang intens, alumni dapat berperan dalam menjaga harmonisasi antar departemen, antar bidang pekerjaan, antar wilayah, dll. Hal ini dilakukan untuk menjalin fokussertamengurangipotensikonflikpemahaman antar Alumni TN itu sendiri.

Apa pendapat Anda tentang komentar rekan-rekan alumni di artikel ini? Katakan pada kami di [email protected]!

KATAKAN SAJA

Page 17: Majalah VISI Ikastara #2

17

TOPIKUTAMA

“Jalinan komunikasi ini juga diharapkan dapat memotivasi secara proaktif mem-bangun kolaborasi kerjasama dengan tetap menjaga situasi yang kompetitif, transparan dan mengutamakan presta-si,” sambung Dani. Motivasi ini mem-bentuk jiwa kebersamaan untuk saling membantu melihat peluang, memberi-kan dukungan positif dan kompetensi yang sehat di dalam diri Alumni TN itu sendiri.

Rasanya bukan kebetulan bila pada ulang tahun Indonesia yang ke-20,

Presiden Soekarno menyampaikan pidato kenegaraan tanggal 17 Agustus 1965 dengan judul “Capailah Bintang-bintang di Langit.” Ada kesamaan yang bisa kita tarik di sini: civitas academia TN pernah punya mimpi bersama, yaitu memberikan karya terbaik bagi masyarakat, bangsa, negara dan dunia. Kini di tahun ke-20 almamater ini berdiri, sudah waktunya mimpi ini kita wujudkan bersama, meskipun itu sesulit mencapai bintang di langit. Sebuah harapan yang semoga tidak hanya menjadi diskusi di kedai kopi Wahid Hasyim. //

Di Pendopo Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa, Menhankam Jenderal LB Moerdani melontarkan gagasan per-lunya sebuah sekolah berpendekatan kualitas untuk mendidik siswa-siswa berpotensi dari seluruh Indonesia.

Penandatanganan naskah kerja sama ABRI dan Tamansiswa sebagai pondasi pembentukan SMA Taruna Nusantara

Pembukaan Pendidikan Pertama SMA Taruna Nusantara oleh Panglima ABRI Jenderal TNI Try Sutrisno. Tanggal itu, 14 Juli, ditetapkan sebagai hari jadi SMA Taruna Nusantara.

SMA TN meluluskan alumni pertama, lulus 100% dan rata-rata jumlah nilai Ebtanas murni (NEM) tertinggi se-Jawa Tengah. Ikastara berdiri.

Pertama kali menerima siswa putri, dan pertama kalinya Komandan Upacara danKomandanDefilePembukaanPen-didikan adalah Siswa Putri Kelas I.

Krisis moneter membuat Dephan dan para lembaga di belakang TN,memunculkan opsi agar dana mandiri berasal dari peserta didik.

Untuk pertama kalinya mulai peserta didik memberikan kontribusi untuk biaya operasional pendidikan

SMA TN ditunjuk oleh Diknas sebagai salah satu Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional (RSBI).

Diperkenalkan sistem seleksi casis den-gan tiga jalur pendaftaran: beasiswa, iuran sekolah, dan kontribusi khusus.

SMA TN divalidasi menjadi Sekolah Bertaraf Internasional. Mendapatkan Penghargaan sebagai Sekolah Perintis Pendidikan Karakter Bangsa. Keluarga Besar TN mengadakan acara 20 Tahun SMA TN, untuk menyatukan langkah dan meneguhkan janji memberi karya terbaik bagi masyarakat, bangsa, negara, dan dunia.

1985

‘89

‘90

‘93

‘96

‘00

‘02

‘06

‘08

‘10

JEJAK LANGKAH 20 TAHUN TN

Page 18: Majalah VISI Ikastara #2

18

Untuk ketiga-belas kalinya, Studium Generale diadakan di Kampus SMA TN Magelang. Selain berbagi informasi pendidikan ke almamater, alumni meng-gunakan momen ini untuk kembali menjalin keakraban antar-alumni. — PANI-TIA SG2010

Studium Generale adalah acara ta-hunan Ikastara yang bertujuan berbagi informasi pendidikan ke almamater. Di acara ini, alumni di kampus maupun akademi kembali ke TN untuk me-nyosialisasikan jurusan yang mereka tekuni.

Studium Generale 2010 (SG’10) yang diadakan tanggal 23-24 Januari

mengambil tema “One Step Closer Towards The Future”. Menurut penang-gung jawab acara, Alvernia Rendra (TN-10), diharapkan melalui momen-tum SG’10, siswa kelas 12 dapat lebih dekat dengan masa depannya dengan menentukan jurusan yang benar-benar sesuai dengan dri mereka.

Hari pertama SG’10 dimulai dengan kegiatan pengarahan di RBP kepada siswa kelas XII. Selanjutnya panitia mengadakan apa yang disebut mov-ing class, yaitu sesi pengarahan paralel tentang jurusan yang terdapat

di universitas/akademi. Di sesi ini, siswa kelas 12 dapat memilih kelas yang ingin diikutinya sesuai dengan minat masing-masing. Ini adalah konsep inovatif di SG, dan diapresiasi dari siswa karena sistem moving class ini membuat pen-garahan jadi lebih terfokus dan efektif.

Di malam hari, para alumni beserta siswa kelas 12 berkumpul di GSG untuk mengikuti malam keakraban yang lebih

BERSAMAIKASTARA

Page 19: Majalah VISI Ikastara #2

19

“One Step Closer Towards the Future”

informal. Di acara ini, para siswa dibagi dalam beberapa kelompok kecil yang kemudian berdiskusi dengan para alumni.

Esok harinya adalah puncak pelaksan-aan SG’10. Pada hari itu di GOR dibuka stan-stan yang menyediakan informasi dan penjelasan mengenai berbagai macam jurusan favorit PTN maupun AKMIL dan AKPOL. Terdapat stan dari 23 perguruan tinggi negeri, 3 universitas luar negeri serta Akmil dan Akpol. Yang unik, ada juga teleconference antara siswa dengan alumni di Nanyang Tech-nological University Singapura, yang berhalanganuntukhadirsecarafisik.

BERSAMAIKASTARA

Secara keseluruhan SG‘10 berjalan sangat baik. Bagi para alumni, SG se-lain berfungsi sebagai tempat promosi juga berfungsi sebagai tempat untuk menyalurkan kerinduan mereka ke TN. Lewat kegiatan ini, mereka dapat merasakan kembali suasana kehidupan Kampus TN, selain itu mereka juga dapat berinteraksi dengan keluarga besar TN. Bagi siswa dan pengunjung, SG juga memberikan banyak manfaat, karena mereka dapat memperoleh infor-masi mengenai berbagai jurusan favorit.

Sampai jumpa di Studium Generale 2011! //

Alumni presentasi saat sesi moving class

Syarif Syahrial berbicara di depan adik-adik SMA TN

Alumni berdialog dengan siswa

Page 20: Majalah VISI Ikastara #2

20

PROKONTRA

Beberapa kalangan pemerhati SMA TN mengeluhkan terjadinya penu-

runan kualitas output sekolah tersebut, yang belakangan dianggap telah

sampai di titik ekstrim. Sebagian menuding berbayarnya sekolah yang

dulu berbeasiswa penuh itu menjadi akar masalahnya. Apakah TN harus

dibuat gratis untuk mengembalikan kualitasnya seperti semula?

PROHANUDIYAN SALINDRATMO

Seiring perjalanan hidupnya, manusia seringkali berhadapan dengan berba-gai hal yang harus dipertimbangkan manfaat dan kerugian. Dalam bertindak, keduanya merupakan kepingan koin yang harus dipertimbangkan. Civitas academika SMA TN lengkap beserta para alumni kini menghadapi wacana yang belum temu solusinya; “Haruskah (SMA) TN menjadi sekolah berbayar?” Kenapa harus bayar sih? Bukankah akan menimbulkan banyak kerugian dengan menjadikan TN sekolah berba-yar?

Dasar pemikiran saya sebelum mem-bahasa lebih jauh tentang kenapa TN harus bayar ini serta merta karena dana pendidikan dari Lembaga (LPPTN - red) semakin ketat. Ketat yang dimaksud-kan dapat berupa dikurangi besarnya, maupun besarnya tetap namun karena adanyainflasimakajumlahtersebuttidak lagi mencukupi. Untuk mencari ke-buntuan dari masalah tersebut akhirnya diputuskan (orang tua) siswa diminta untuk membantu mencukupi pembi-ayaannya. Keputusan tersebut berbuah keberhasilan, TN bisa lanjut beraktivitas, tetapi ada harga yang harus dibayar.

Akan tetapi kerugian dibalik keputusan tersebut?

TN kehilangan kesempatan mendap-atkan bibit unggul

Penekanan di sini, saya tidak menga-takan bahwa siswa (input) saat ini tidak pintar. Akan tetapi, penekanan yang saya maksudkan adalah ada beberapa anak lebih pintar dari mereka yang ingin masuk TN terhambat mengenai pem-biayaan. Beberapa orang tua mereka mungkin hanya berjualan di pasar yang kemudian berimbas pada urungnya mereka mendaftar. Lalu? Hilanglah satu kesempatan untuk mereka.

Beasiswa? Ada ya? Untuk berapa siswa? Nyatanya, beasiswa yang ada belum cukup memberikan kesempatan bagi mereka semua yang terbentur masalah pembiayaan.

Akabri, AAL, AAU dan Akpol turut merasakan dampaknya

Jika input dari sebuah sistem berubah,

Bersambung ke hal 22

Page 21: Majalah VISI Ikastara #2

21

DEBAT

TN harus gratisuntuk meningkatkan kualitasnya!

KONTRAWICAKSONO AJI

Suatu pagi di tahun 1991, Ibu Siti Asijah, kepala SD tempat saya belajar, berkata, “Sekolah kuwi wragat.” Artinya: “(Ber)sekolah itu (membutuhkan) biaya.” Konteks pesan beliau saat itu adalah agar kami sebagai pelajar senantiasa rajin menuntut ilmu demi mempertang-gungjawabkan jerih payah orang tua yang telah membiayai pendidikan kami.

Di benak seorang anak SD, boleh jadi nasihat ini isapan jempol belaka. Hal ini pun makin “bertentangan” dengan kenyataan ketika saya diterima di SMA TN tahun 1994. “Ternyata Bu As (pang-gilan Bu Siti Asijah) salah...“ kenang saya waktu itu. Ternyata ada juga institusi pendidikan formal di mana kita tidak perlu mengeluarkan biaya. Bah-kan, siswa-siswanya diberi uang saku segala, di samping dipenuhi dengan segala fasilitas penunjang pendidikan!

Benak saya kembali terusik ketika mendengar rencana SMA TN akan berbayar sekitar tahun 2002. Di satu sisi, saya (dan rekan Alumni yang lain) mengkhawatirkan dampak negatif yang akan muncul seputar integritas LPTTN dan SMA TN dalam merekrut dan men-

didik para siswa/siswi, sementara di sisi lain, saya pun menyadari bahwa pada hakikatnya penyelenggaraan pendidikan itu pasti membutuhkan biaya.

Jikalau kita pernah menjumpai atau merasakan suatu masa di mana SMA TN menyediakan pendidikan secara gratis kepada putra-putri dari segala penjuru Nusantara, maka sejatinya “be-ban” anggaran pendidikan itu “ditang-gung” oleh pihak tertentu. Singkat kata, ada pihak tertentu yang pasti bertang-gung jawab atas anggaran pendidikan SMA TN. Dan, sebagaimana kita tahu, pihak tersebut adalah Kementerian Pertahanan (atau Dephankam pada masa lalu).

Perubahan paradigma

Yang menarik untuk kita sadari bersama adalah, bahwa hendaknya kita (stake-holders SMA TN) tidak berlama-lama “terjebak“ dalam perdebatan “SMA TN Gratis vs. SMA TN Berbayar“. Semakin lama kita memperdebatkan hal ini, pun kita tidak memiliki alternatif pemeca-

Bersambung ke hal 23

Page 22: Majalah VISI Ikastara #2

22

PROtentu output-nya juga sekalipun ter-dapat beberapa pengecualian. Efek domino selanjutnya mengimbas kepada Akabri/Akpol, sebagai customer dari TN. Sistem pendidikan di TN yang mengadopsi tata cara militer, sangat membantu lulusan TN menjalani hidup di Akabri/Akpol. Beberapa poin pendidi-kan dasar kemiliteran sudah diajarkan di TN, sehingga ketika di akademi mereka (Taruna) tinggal dipoles lebih lanjut. Akan tetapi, dengan adanya sistem bayar ini dampak langsungnya adalah berkurangnya pendaftar dari TN. Salah satu alasannya adalah alumni TN sadar kalau mereka tidak bisa cepat hidup berkecukupan di TNI/Polri, dan kualitas pendaftar itu sendiri.

Siswa kehilangan tantangan untuk hidup penuh kreativitas

Pembiayaan sebesar 1,5 juta perbulan bukanlah angka yang sedikit. Secara rasional, dengan uang tersebut siswa TN dapat memenuhi kebutuhannya sehingga uang bukanlah masalah. Jika dibandingkan dengan sebelumnya, tan-pa uang berarti memiliki keterbatasan dan dengan keterbatasan manusia memiliki dorongan untuk bisa mengem-bangkan segi kreativitasnya.

Analogi dari kondisi ini adalah ketika saya tidak punya uang untuk membeli filter makro untuk kamera saya. Dengan memutar otak, saya membuat sendiri filter makro dengan menggunakan lensa dari kaca pembesar. Biaya yang saya keluarkan tidak sampai 5% dari harga filter makro yang asli!

Kalau kita punya uang untuk membeli kursi rotan, kita tidak akan repot-repot ke hutan untuk mengumpulkan akar-akar tumbuhan dan menganyamnya

menjadi sebuah kursi. Padahal nilai dari pengajaran dimulai dari pergi ke hutan, mencari akar yang bagus, dan membuat kursi darinya, bukan cuma memiliki kursi dengan membelinya.

Contoh: Salah satu alasan dari mem-bayar adalah memudahkan pengaturan waktu, khususnya masalah mencuci baju. Akan tetapi, keterbatasan waktu juga memaksa kita pandai-pandai mengatur jadwal. Kapan harus mencuci setumpuk pakaian di saat musim ulan-gan, setelah apel malam, atau pagi-pagi sebelum sholat subuh. Tidak melalui laundry yang masuk dalam anggaran pembiayaan.

Lalu apa saran saya? Bagaimana caranya supaya TN tetap hidup dan nilai-nilai idealis dalam pembentukan siswa menjadi manusia yang hebat itu tetap ada? Ada beberapa alternatif yang tentunya memerlukan pertimbangan lebih lanjut, yakni:

• mengurangi jumlah siswa yang diterima di TN

• menggunakan sponsor untuk mem-bantu pembiayaan operasional TN

• mencari sumber pendanaan lain dari negara, misal sumbangan dari konglomerat dengan insentif pen-gurangan pajak

• efisiensipamong(baiksecarajum-lahmaupunefisiensijammengajar)

• efisiensikegiatanSemoga tulisan ini dapat membuka kembali dialog, bahwa membayar bukanlah satu-satunya pilihan, apalagi karena pilihan itu berimbas terhadap nilai-nilai SMA TN. Jaya terus SMA Taruna Nusantara. //

PROKONTRA

Page 23: Majalah VISI Ikastara #2

23

KONTRAPROKONTRA

han yang tepat, maka akan semakin banyak pula energi dan waktu kita yang terbuang sia-sia.

Jamak kita dapati kenyataan, baik secara nasional maupun internasional, bahwa pendidikan bagus dan berkuali-tas itu sepadan dengan tingkat biaya yang harus dikeluarkan. Makin bagus dan berkualitas, makin mahal.

Berangkat dari kenyataan logis ini, maka diperlukan adanya perubahan paradigma setiap elemen stakeholders SMA TN untuk menyiasati fakta dan kondisi “SMA TN Berbayar“. Alih-alih memperdebatkan “akibat“ yang timbul, hendaknya kita lebih memfokuskan diri kepada bagaimana caranya SMA TN tetap mampu mencapai cita-cita luhurnya sebagaimana yang termaktub dalam Prasasti di Balairung Pancasila.

Nilai-nilai luhur

Para mantan kepala SMA TN, Mayjen TNI Bambang Hartojo dan Brigjen TNI Sadja Muljoredjo dulu sering berujar bahwa SMA TN mengadopsi konsep pendidikan Eton College, Inggris.

Eton, sekolah berasrama yang didi-rikan di Lembah Thames tahun 1440 oleh Raja Henry VI, terkenal sebagai lembaga pendidikan tempat menggem-bleng calon-calon pemimpin Inggris. Fakta sejarah pun menunjukkan bahwa institusi ini telah melahirkan 19 Perdana Menteri Inggris.

Tony Little, Kepada Sekolah Eton per-nah menyatakan, “The old concept of ’character’ is fundamental at Eton. Boys are expected to aim for the best, do

things for themselves, and they are giv-en a great deal of responsibility, and not to whinge, snipe or hang on to someone else’s coat tails. I expect them to stand up for themselves and to stand up for a purpose greater than themselves.”

Pernyataan Tony Little ini punya benang merah dengan nilai-nilai dasar yang ditanamkan di SMA TN. Nilai-nilai luhur yang diajarkan SMA TN (kepemimpinan, nasionalisme, wawasan nusantara, kemandirian, kedewasaan, kedisiplinan, dll.), jika dikelola dengan baik, akan mampu menjadi faktor keunggulan kompetitif yang tidak bisa dihitung den-gan nilai materi (uang). Dus, hal ini pun akan mampu menghilangkan sentimen negatif terhadap “SMA TN Berbayar“.

Selanjutnya bagaimana?

Tantangan berikutnya adalah bagaima-na agar pengelolaan SMA TN (yang berbayar)berjalanefektifdanefisiensesuai harapan setiap stakeholders.

Secara logika, tantangan ini tidak mun-cul apabila “SMA TN Gratis“. Dengan demikian, tantangan ini muncul sebagai “akibat” dari kondisi yang ada saat ini (berbayar). Ditinjau dari sudut pandang Alumni, maka rata-rata berharap agar LPTTN dan SMA TN melibatkan Alumni dalam pemecahan masalah yang dihadapi, pengelolaan anggaran secara transparan, serta perumusan strategi jangka panjang SMA TN sendiri dalam menghadapi persaingan nasional dan global demi tercapainya cita-cita luhur pendirian SMA TN. //

Page 24: Majalah VISI Ikastara #2

24

Ikastara Business Club mengadakan forum wirausa-ha berskala nasional, dengan semangat untuk mem-pererat sinergi antara wirausahawan, pemerintah, akademisi dan sektor keuangan dalam meningkatkan kewirausahaan dan daya saing UMKM. — RISA KARLIN

Forum Nasional Kewirausahaan adalah kegiatan puncak menyambut 20 Tahun SMA TN yang diselenggarakan Ikastara Bussiness Club (IBC), badan semi-otonom Ikastara yang bergerak dalam aktivitas bisnis. Berlangsung tanggal 16 Juni 2010, acara ini dibuka oleh Wakil Menteri Perdagangan RI, Mahendra Siregar. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa Kementerian Perdagangan sangat mendorong kema-juan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia.

Seminar Multi-Sektoral

Sesi pertama, bertajuk “Peran Berbagai Sektor Meningkatkan Kewirausahaan Sebagai Bagian dari Peningkatan Daya Saing UMKM Nasional” diawali oleh paparan dari Agus Muharam (Deputi Pembiayaan/Pemasaran Kemente-rian KUKM) tentang berbagai aspek pembiayaan bagi pengembangan kewirausahaan. Agus juga yakin bahwa

pembangunan karakter bangsa melalui pendekatan pembelajaran kewirau-sahaan merupakan salah satu upaya untuk menanggulangi pengangguran dan kemiskinan di Indonesia.

Sesi seminar ini turut menghadirkan enam pembicara yang mengulas ber-bagai tantangan wirausaha Indonesia ke depan dan bagaimana tiap sektor mampu menghadapinya.

Hadir mewakili pemerintah, Prof. Suryo Hapsoro (Direktur Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Kementerian Pendidikan Nasional) dan Ir. Ardiansyah Parman (Sekjen Kementerian Perda-gangan). Pengusaha diwakili oleh Ali Said (Wakil Ketua Komite Tetap KADIN Urusan Pembiayaan dan Permodalan) dan Tri Mumpuni (wirausahawati sosial), yang mendapat pengakuan dari Presi-den Amerika Serikat Barack Obama sebagai pengusaha yang patut diperhi-tungkan di tingkat global.

Forum Nasional Kewirausahaan SINERGI KOMPETENSI UNTUK DAYA SAING INDONESIA YANG LEBIH BAIK

BERSAMAIKASTARA

Page 25: Majalah VISI Ikastara #2

25

Dari pihak akademisi, Dr. Yos Sunitiyoso (Koordinator Program Eksekutif MBA ITB) menjabarkan seluk-beluk proses pengajaran para calon sarjana bisnis di Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB. Dari sektor perbankan, hadir Hadi Mar-tono (Senior Manager di Bank Mandiri).

Dengan moderator Dr. Agung Wicak-sono (Staf Unit Kerja Presiden RI Bidang Pengawasan & Pengendalian Pembangunan), diskusi pagi itu men-dalami isu sesuai dengan tema yang ada. Alur diskusi yang sistematis dan tersusun rapih membuat topik yang dibahas jadi lebih mudah dipahami. Tema yang diulas mencakup proses pembiayaan, peran Pemerintah yang memegang peranan besar dalam

pembuatan kebijakan, serta tugas perbankan sebagai pihak yang berhada-pan langsung dengan masyarakat yang ingin menjalankan usaha.

Salah satu isu yang mengemuka dalam diskusi ini adalah keluhan masyarakat tentang sulitnya meminjam dana untuk usaha dari sebuah bank. Syarat collat-eral (jaminan) yang diajukan oleh bank seringkali dianggap tidak rasional. Sep-erti ditegaskan oleh Tri Mumpuni, “Kalau masyarakat memiliki jaminan sebesar nilai yang disyaratkan oleh bank, untuk apa mereka meminjam uang ke bank tersebut?”

Berangkat dari pemikiran ini, diga-

(atas) Sesi seminar multi-sektoral yang dipandu oleh Dr. Agung Wicaksono (TN-3, paling kiri) (bawah) Peserta antusias mengukuti jalannya diskusi (kiri) Wakil Menteri Perdagangan RI Mahendra Siregar membuka acara

BERSAMAIKASTARA

Bersambung ke hal 27

Page 26: Majalah VISI Ikastara #2

26

Page 27: Majalah VISI Ikastara #2

27

gaslah ide untuk membangun pola pikir masyarakat tentang entrepre-neurship. Salah satu diantaranya adalah menjalin sinergi bersama antar pemerintah, pengusaha dan masyarakat pada umumnya.

Klinik Bisnis

Diskusi pembuka dari sesi kedua ini bertema “Mari Memulai Usaha, SEKARANG!” Elang Gumilang (pendiri Elang Group), Hendy Setiono (pendiri KebabTurkiBabaRafi),dandr.AbbiAngkasa (Angkasa Group dan SatuSo-lusi Intermedia) hadir untuk memotivasi para peserta dalam memulai berusaha. Jakarespati Wiradisuria (pendiri PT Amerthawangsa Arthanusantara & Man-aging Director IBC) bertindak sebagai moderator. Satu hal yang menarik ada-lah meskipun ketiga orang ini dengan memulai usaha pada usia yang masih sangat muda dan pengalaman minim, mereka kini telah berhasil menjalankan roda usahanya yang beromzet milyaran rupiah tiap bulan.

Acara dilanjutkan dengan business start-up bertajuk “Cari Tahu Seluk-Be-luk Perancangan Business Plan dan Pembiayaan Usaha, SEKARANG!” Hadir di sesi ini, Isdiyanto (pemimpin redaksi majalah Wirausaha & Keuan-gan), Mega Satria (Head of Business DevelopmentSampoernaMicrofinance),dan Thomas Airlangga (Vice President Credit Operation, HSBC) dengan moderator Syarif Syahrial (konsultan ekonomi & Ketua Umum Ikastara).

Bagian terakhir dari sesi ini difokuskan pada digital marketing untuk UMKM bertema “Jual Produk Anda dari Desa

ke Mancanegara, SEKARANG!” Acara ini menghadirkan dua orang pembicara, yaituDickySukmana(finalisInternation-al Youth Creative Entrepreneur 2008 & pendiri Invictus Clothing) dan Decy Wi-jayanti (Ketua LPP HIPMIKINDO), dan dipandu oleh Jakarespati Wiradisuria.

Di penghujung acara, seluruh peserta dan pembicara mengambil komitmen bahwa segala sesuatu yang telah diba-has dalam Forum Nasional Kewirau-sahaan tidak hanya berhenti sampai di situ, namun akan dilanjutkan dalam tin-dakan nyata dalam kehidupan mereka.

Secara umum, Forum Nasional Kewirausahaan ini tidak hanya sekedar ajang presentasi dari setiap pakar di se-tiap sektor. Akan tetapi, acara tersebut juga telah menjadi tempat yang kondusif untuk berdiskusi dan bertukar pikiran serta ajang networking di antara para pembicara dan peserta. //

(atas) Penyematan pin “Cinta Produk Indone-sia” oleh Wakil Menteri Perdagangan RI pada perwakilan Ikastara

BERSAMAIKASTARA

Gemar menulis? Berminat menyalurkan minat dan bakat untuk dibaca 4.500 alumni dan seluruh keluarga besar TN? Ekspresikan dirimu lewat VISI, hubungi Redaksi di [email protected] sekarang!

WEWANT

YOU

Page 28: Majalah VISI Ikastara #2

28

BERSAMAIKASTARA

Ikastara Surabaya dan Divisi Litbang PP Ikastara mengadakan forum bagi para alumni profesional untuk berbagi pengalaman dunia kerja pada rekan-rekan alumni mahasiswa — NAUFAL RANADI FIRAS & JOKO TIRTO RAHARJO

Acara Students Meet Practitioners (SMP) ke-4 ini merupakan satu lagi wujud nyata pembangunan network-ing antar alumni SMA TN. Sebelumnya SMP juga sukses diadakan di Bandung, Depok, dan Yogyakarta.

Di Surabaya, acara dihadiri oleh 22 peserta, mayoritas peserta berasal dari mahasiswa kesehatan. Setelah sesi sambutan Ketua Ikastara Surabaya Naufal Ranadi Firas (TN-15), acara inti diawali oleh dr. Anthony Yusbida (TN-6) dengan presentasinya “Being a Smart Doctor”, berisi terutama tentang penge-nalan jenjang karier dokter.

dr. Anthony menjelaskan alur pendidi-kan seorang mahasiswa kedokteran, mulai dari masa pre-klinik di kampus,

STUDENTSmeetPRACTITIONERS4

sambung ke masa clerkship, Dokter Muda, dan sampai dia lulus menjadi Dokter. Dipaparkan juga pilihan yang dapat ditempuh setela lulus, antara lain sebagai peran struktural (dosen, staf Rumah Sakit, Perusahaan) atau peran fungsional (dokter spesialis).

Sesi kedua di pagi hari menampilkan presentasi dari Guido (TN-2), dosen di STIKOM dan STTAL, sekaligus wirausa-hawan yang cukup sukses di Surabaya. Topik yang diangkat adalah seputar peningkatan idealisme alumni sebagai lulusan SMA Taruna Nusantara.

Selain berbagi beberapa kiat bisnis, Guido banyak bercerita tentang peran kita yang seharusnya di masyarakat set-elah lulus itu seperti apa, “Seharusnya

Page 29: Majalah VISI Ikastara #2

29

BERSAMAIKASTARA

kita merasa memiliki hutang terhadap negara ini, biaya beasiswa kita dulu harus dibayar dengan karya kita bagi bangsa ini setelah lulus,” ujarnya.

Sesi siang menampilkan Joko Tirto Raharjo (TN-7), yang saat ini sedang bekerja sebagai ekonom di Kedutaan Besar Polandia di Jakarta. Materi yang dibawakan berjudul “Serba-Serbi Dunia Kerja dan Suka-duka Bekerja di Swasta Non-profit“. Di sesi ini, Joko yang juga Wakil Divisi Litbang PP Ikastara banyak membahas dunia kerja seorang karyawan, yang memiliki aneka pilihan tempat bekerja, mulai dari PNS, swasta nasional/asing,danswastanon-profit.

Pesan penting dalam presentasi Joko adalah bahwa ada berbagai bidang pekerjaandisektorswastanon-profityang cukup menjanjikan namun belum banyak dilirik oleh alumni SMA TN. Joko memberi contoh pekerjaan di LSM, baik asing maupun nasional, dan lembaga-lembaga internasional seperti Kedutaan, organisasiafiliasiPBB,danlembagadonor. Tentu saja setiap pilihan sektor pekerjaan memiliki kelebihan dan kele-mahannya masing-masing.

Pembicara terakhir adalah Nurkholisoh Ibnu Aman (TN-5), peneliti di Bank Indo-nesia. Presentasinya banyak mengupas tentang proses mencari dan melamar kerja. Menurut Nurholisoh, adalah sangat penting bagi setiap pencari kerja untuk “set yourself apart” dari ribuan pesaing yang ada, dan hal ini bisa dilakukan antara lain dengan teknik pembuatan CV dan resume yang

benar serta menarik.

Selanjutnya, Nurkholisoh juga men-jelaskan aneka metode yang bisa dimanfaatkan untuk mencari kerja. Di sini ia mengingatkan peserta untuk memanfaatkan “the power of network-ing” yang secara inheren melekat pada alumni SMA TN, dan merupakan salah satu kekuatan terbesar dari alumni SMA TN yang memiliki ikatan emosional yang sangat kuat. “Alumni SMA TN sudah ribuan, dan tersebar di berbagai profesi. Kita sudah punya password dalam berkomunikasi. Dengan hanya menye-butkan saya alumni TN dari angkatan sekian, pasti abang atau kakaknya akan berusaha untuk membantu,” tekannya. Ia sendiri bercerita pengalaman prib-adinya yang pernah merasakan manfaat jaringan alumni dalam hal pekerjaan.

Secara umum, acara yang berlangsung sampai pukul 5 sore ni berjalan lancar. Sebagai tindak-lanjut, Ikastara Suraba-ya berencana untuk mengadakan sesi khusus pelatihan pembuatan CV yang menarik, dan berupaya memperban-yak acara sharing sejenis di kalangan alumni. Semoga SMP4 ini dan kegiatan-kegiatan lain yang diselenggarakan selalu dapat memberikan manfaat nyata

bagi alumni. //

(kiri) Joko Tirto berbagi pengalaman bekerja di institusi non-profit. (tengah) Rekan-rekan mahasiswa mengikuti jalan-nya diskusi (kanan) dr. Anthony Yusbida berkisah tentang perjalanan sebagai dokter.

Page 30: Majalah VISI Ikastara #2

30

TANYAJAWAB

VISI: Manakah ancaman terhadap Indonesia yang lebih relevan saat ini: ancaman tradisional (militer) atau ancaman non-tradisional (kejahatan lintas-negara, wabah penyakit, teror-isme, dan sebagainya)?

Khairil Azmi: Selama sebuah negara itu ada, maka ancaman militer dan ancaman nirmiliter itu pada hakikatnya selalu ada, dan secara parsial maupun seluruhnya saling berkaitan. Kedua-duanya sama-sama relevan dalam era kapanpun.

Analoginya begini: Kita sebut saja ada dua orang bertetangga, si Amat dan si Badu. Si Amat bertubuh kuat dan besar, kemana-mana bawa golok, punya banyak teman. Sedangkan si Badu bertubuh lemah dan sakit-sakitan, tidak punya senjata, dan parahnya lagi, selalu sendirian.

Secara naluriah saja, kira-kira apakah Badu yang lemah ini akankah berani mengajak Amat yang kuat ini untuk berkelahi? Lalu, di sisi lain, karena merasa kuat, apakah tidak mungkin si Amatyangmemulaikonflik?Kalaupuntidakmemulaikonflik,karenamerasakuat, mungkin saja si Amat dalam kesehariannya memaksakan berbagai kehendaknya terhadap si Badu.

Misalnya, ketika si Amat membuang sampah di depan rumah Badu, Badu yang lemah mencoba protes. Si Amat ketawa saja, sambil berkata, “Emang mau apa elo?” sambil menyembulkan goloknya dari balik pinggang. Si Badu punterdiam.Konflikterbukadalambentuk perkelahian tak terjadi di antara mereka, namun jelas sekali bahwa, dalam berbagai bidang, si Badu tunduk kepada si Amat.

Hubungan antar negara pun demikian. Sebuah negara yang kemampuan pertahanannya lemah pasti akan dipan-dang remeh oleh negara lain yang lebih kuat. Mereka berani berbuat apapun terhadap negara yang mereka pandang lemah itu, baik dengan mencampuri urusan dalam negerinya, melanggar perbatasannya, melecehkan warga negaranya, dan sebagainya, karena mereka tahu bahwa negara tersebut tidak akan berani berbuat apa-apa.

Dan ini dapat berlaku dalam segenap sendi kehidupan antar negara, baik di bidang militer maupun nirmiliter (ideologi, politik, ekonomi, sosial bu-daya, dan sebagainya). Jadi, dapat kita katakan, kelemahan di bidang militer akan berimplikasi kepada bidang-bidang nirmiliter pula.

Pada kolom Tanya-Jawab edisi perdana ini, Khairil Azmi, Direktur Eksekutif Think and Act for National Defence/TANDEF (kedua dari kiri dalam gambar) menjawab tiga pertanyaan mendasar tentang wawasan pertahanan Indonesia:

Page 31: Majalah VISI Ikastara #2

31

Namun dengan kondisi perdamaian kawasan yang cenderung sudah sta-bil seperti sekarang, masih perlukah perangkat militer yang begitu besar?

Kembali ke analogi yang dipaparkan di atas. Amat dan Badu juga damai-damai saja. Mereka tidak berkelahi, tidak baku hantam. Tapi kedamaian di antara mere-ka ini terjadi karena imbalance of power, di mana pihak yang satu sangat kuat, sedangkan pihak yang satunya lagi sangat lemah, dan pihak yang kuat ini selalu bisa memaksakan kehendaknya kepada pihak yang lemah, dan pihak yang lemah dalam kondisi harus selalu mengalah, sehingga dengan demikian, “kedamaian” itu dapat dipertahankan. Nah, bukan kedamaian yang seperti itu yang kita inginkan.

Kita harus mewujudkan perdamaian yang sesungguhnya, di mana perda-maian hadir karena balance of power, semua pihak setara, tidak ada yang lebih kuat dari yang lain, tidak ada yang sok jagoan, tidak ada negara yang da-pat memaksakan kehendaknya kepada negara lain. Dengan itulah, perdamaian yang sesungguhnya dapat terwujud,

perdamaian dalam kesetaraan sebagai negara dengan negara, bukan laksana negara besar dengan vassal state-nya.

Apa yang kemudian sebaiknya men-jadi prioritas untuk pengembangan sistem pertahanan Indonesia dalam waktu dekat?

Prioritas utama kita adalah bagaimana agar Minimum Essential Force (Ke-butuhan Pokok Minimum) itu dapat terpenuhi, secara cepat ataupun lambat, namun harus pasti. Kepastian inilah yang kita inginkan. Sebelum itu, tentu pemahaman tentang Minimum Es-sential Force itu sendiri harus seragam antar seluruh stakeholders pertahanan negara.Definisiiniharusjelasdanterukur, agar pencapaian targetnya dapat dievaluasi secara obyektif dan kalkulatif. //

Think and Act for National Defence (TANDEF) adalah badan semi-otonom Ikastara yang mengkaji berbagai aspek pertahanan nasional. www.tandef.net

Khairil Azmi:

Wujudkan Perdamaian Dunia dalam Kesetaraan Antar Negara

TANYAJAWAB

Page 32: Majalah VISI Ikastara #2

32

Dipersatukan oleh minat dan antusiasme yang sama, Ikastara Photography Community telah berkembang menjadi komunitas Ikastara yang sangat aktif dan dinamis — GAMMA QUIETO RIANTORI

Ikastara Photography Community (IPC) menyatukan anggota Ikastara yang memiliki ketertarikan di bidang fotografibaiksebagaifotografer,model,pengamatmaupunpenikmatfotografi.

Eksis sejak Juli 2008 bertepatan dengan kegiatan Ikastara Happy Hunt-ing pertama di Kota Tua Jakarta, IPC merupakan komunitas Ikastara dengan tingkat interaksi tertinggi di antara para anggotanya.

Setiap minggu, IPC mengadakan IPC Weekly Challenge, yaitu tantangan bagi insan fotografer Ikastara untuk berkreasi dengan menghasilkan sebuah karya foto yang sesuai dengan tema yang telah ditentukan, dan mampu diapresiasi secara utuh oleh komuni-tasfotografi.Kegiataninipertamakali

IKASTARA PHOTOGRAPHY COMMUNITY

Perjalanan anggota IPC menuju Pulau Untung Jawa dalam rangka Happy Hunting 4 (insert) Aksi para dedengkot IPC

32

Page 33: Majalah VISI Ikastara #2

33

bergulir pada 4 Desember 2009 dengan tema “New Born” yang menjadikan karya Subchan Najmudin (TN-11) yang berjudul “Ovan” sebagai favorit.

Dengan pergerakan dan mobilitas yang tinggi dari para anggota IPC, kegia-tan IPC Weekly Challenge ini mampu berjalan secara rutin dengan partisipasi yang aktif dan karya-karya yang men-gagumkan serta inspiratif.

Komunitas ini juga mempunyai satu kegiatan andalan lain, yaitu IPC Happy Hunting, sebuah kegiatan bersama yang menggabungkan antara dunia fotografi,wisatadansilaturahmidalamsatu momen.

Sampai Juli 2010, IPC telah mengada-kan lima kali Happy Hunting, yaitu di Kota Tua Jakarta, Kebun Raya Bogor, Pelabuhan Sunda Kelapa, Kepulauan Seribu dan Gunung Papandayan Jawa Barat. Acara ini selalu disambut antusias oleh khayalak Ikastara, seperti yang nampak pada Happy Hunting di

BERSAMAIKASTARA

Kepulauan Seribu bulan November 2009 yang diikuti oleh 44 peserta.

Keanggotaan IPC saat ini telah men-capai 70 orang, dan terus bertambah. Tersebar mulai dari Jakarta, Bandung, Batam, hingga ke luar negeri seperti Singapura dan Jerman. //

Page 34: Majalah VISI Ikastara #2

34

IKLAN DODI MAWARDI

www.Seko lahMenul i sKrea t i f . com

Page 35: Majalah VISI Ikastara #2

35

Sebagai sebuah grup yang sangat dina-mis, mailing list IPC selalu dibanjiri oleh ratusan email setiap harinya. Mulai dari saling bertukar ilmu dan informasi, tips fo-

MAILING LIST IPC

(dari kiri atas searah jarum jam) Street hunting di Hamburg, Jerman; Hunting di Sunda Kelapa; Beraksi di Ikastara Happy Morning 3; Peserta Happy Hunting di Kota Tua Jakarta (bawah) Pose bersama saat Happy Hunting 4 di Kepulauan Seribu.

tografi,hinggaobrolansantaikhasTN.Alumni,siswadanpamongSMATNyangingin berpartisipasi dalam diskusi dan kegiatan IPC, dapat mengirimkan data diri (nama, angkatan, nosis) ke [email protected] atau me-ngunjungi website IPC di www.ipc.ikastara.org.

www.Seko lahMenul i sKrea t i f . com

Page 36: Majalah VISI Ikastara #2

36

Sharing Session Ikastara 2 Juli ‘10 - Jl Adityawarman Jakarta Selatan

Dalam acara sharing session menyambut 20 Tahun SMA TN ini, banyak sekali pemikiran yang diung-kapkan oleh para alumni mengenai almamater, mulai dari beasiswa, kurikulum hingga metode peneri-maan siswa baru. Turut hadir wakil dari orang tua siswa, yang menegas-kan bahwa alumni SMA TN adalah harapan negara dan sosok yang akan selalu dijadikan panutan oleh adik-adiknya. Dalam acara ini juga dilakukan sosialisasi dan fund raising acara 20 Tahun SMA TN. Acara ini merupakan wujud semangat alumni dalam berkontribusi untuk kemajuan almamater tercinta. (BAGAS DHANU)

Perayaan Natal 2009 & Tahun Baru 2010 16 Januari ‘10 - Gedung LPMI Jakarta Pusat

Perayaan tahun ini dihadiri sekitar 80 alumni dan keluarganya, termasuk Bapak Philipus, pembimbing rohani Kristen di SMA TN. Firman Tuhan diperdengarkan oleh Pendeta David Ratadhi (TN-3). Bertindak selaku worship leader adalah Pendeta Patricia Eman (TN-7). Kegiatan lalu berlanjut dengan perayaan yang dipandu oleh Hartoni Sibarani (TN-13).

Selaras dengan tema acara “Menjadi Saksi Kristus yang Hidup,” alumni juga menggalang sumbangan untuk Roemah Hati, tempat pen-didikan gratis bagi anak-anak tidak mampu di kawasan Roxy Mas Jakarta. (UNTUNG SIHOM-BING)

Page 37: Majalah VISI Ikastara #2

37

IKASTARADUNIA

Audiensi dengan Ibu Negara RI 21 Juni ‘10 - Istana Negara

Dalam pertemuan dengan perwakilan Panitia 20 Tahun SMA TN, Ibu Negara Hj. Ani Bam-bang Yudhoyono menyatakan kesediaan-nya untuk menulis kata sambutan di buku Bocah-bocah Pirikan: Refleksi 20 Tahun SMA Taruna Nusantara yang diterbitkan oleh Panitia. Ibu Ani juga memberikan masukan mengenai berbagai kegiatan yang dapat dilakukan Ikastara untuk semakin memaknai acara 20 Tahun SMA TN. (CAY INDRA)

Tetap bersama dan memberi karya terbaik. Itulah semangat alumni di manapun mereka berada, seperti yang terangkum dalam Ikastara Dunia kali ini.

Aktivitas Ikastara49 Jerman

Saat ini terdapat kurang lebih 31 alumni TN yang berada di Jerman dan tergabung dalam Ikastara49. Meski berbeda kota, para alumni tetap men-jaga asah, asih dan asuh dengan secara rutin berkumpul lintas-angkatan. Mereka juga aktif dalam kegiatan masyarakat Indonesia di Jerman, antara lain menjadi petugas pengibar bendera saat upacara bendera di KBRI Berlin. Di manapun kaki menginjak bumi, dalam sanubari kami selalu berkibar sang Merah Putih. (FEBY KA)

37

Page 38: Majalah VISI Ikastara #2

38

Outing Ikastara65 27-28 Februari ‘10 - Pasir Ris Singapura

Outing Ikastara65, atau acara kearaban alumni SMA TN di Singapura, tahun ini dihadiri oleh sekitar 40 alumni beserta keluarganya. Setelah perkenalan yang disertai humor, acara berlanjut dengan permainan mengasah kreativitas, yaitu membuat cerita-cerita TN menggunakan bahan makanan yang akan dipanggang nantinya. Di malam harinya diadakan kumpul bebas bersama dan menginap di tepi pantai Pasir Ris.

Keesokan paginya, dilakukan senam pagi massal a la TN, yang dilanjutkan dengan sarapan pagi bersama diiringi canda dan gelak tawa khas Ikastara65. (MADE ADI)

IKASTARADUNIA

Health Screening bagi Pamong Pengajar Pengasuh 28 Juni - 10 Juli ‘10 - Kampus SMA TN Magelang

i-Med Society, sebuah badan semi-otonom Ikastara bidang kes-ehatan, melakukan pemeriksaan kesehatan lengkap bagi pamong pengajar pengasuh (P3) di Kampus SMA TN. Di tahap awal, keg-iataniniberupapemeriksaanfisiklengkapuntukmengukurkadargula darah, asam urat dan kolesterol. Selain itu, dipersiapkan pula pemeriksaan penunjang lebih lanjut seperti periksa darah dan urin rutin, fungsi hati, EKG, dan lain-lain sesuai indikasi. (AGUNG PW)

Page 39: Majalah VISI Ikastara #2

39

SASTRA

CITTA MASYITA

Tanganku melambai ke arah angkutan umum yang biasa mengantarku ke kampus. Hari baru di minggu yang baru. Aku melangkahkan kaki naik ke angkutan umum yang biasa disebut angkot atau “angkutan kota”. Kendaraan yang sangat mudah ditemukan di kota kembang ini.

Tanpa sadar aku tersenyum sendiri, mungkin karena hari ini hari pertama masuk kuliah setelah hampir 2 bulan libur, sehingga aku jadi bersemangat. Sebenarnya rutinitas kuliah bukan sesuatu yang menarik buatku, tapi memikirkan bahwa semester ini berarti aku memasuki tahap tahun terakhirku di kampus yang tercinta ini membuatku bersemangat. Rasanya ingin cepat cepat lulus saja.

Angkot melaju lambat sekali. Bukan hal yang baru di pagi hari. Jalanan di seki-tar tempat kos ku memang selalu macet di pagi hari. Mungkin karena banyak mahasiswa yang kos disini, dan banyak anak sekolah serta pegawai kantoran yang akan berangkat melakukan aktivi-tas masing-masing, membuat jalanan

yang tidak terlalu lebar ini jadi padat.

Pandanganku menunduk, menatap tas dan map biru kesayanganku yang kutaruh di atas pangkuanku. Walaupun sudah biasa, tapi tetap saja kemacetan ini menyiksa. Wajah dosen “killer” yang akan menatapku tajam bila terlambat sudah terbayangbayang. Namun tak ada yang bisa dilakukan, angkot tetap berjalan perlahan, dan aku pun mulai tenggelam dalam lamunan.

Aku menyebutnya “detik kosong”. Waktu di mana seolah hanya ada aku dalam detik yang berjalan lambat, seperti lambatnya angkot yang bergerak, tak ada siapa siapa dan tak ada suara. Entah kenapa sensasi ini selalu datang, rasa dimana aku merasa sepi di tengah keramaian. Bukan kesepian, namun

Page 40: Majalah VISI Ikastara #2

40

kenikmatan akan penguasaan waktu dimana hanya ada aku dan hening.

Aku sangat menikmati momen ini. Tak akan ada yang merasa aneh melihatku hanya terdiam dengan tatapan kosong, seolah bosan. Tak akan ada yang tahu, apa yang aku pikirkan.

Aku semakin tenggelam dalam pikiranku sendiri. Tentang apa yang sudah kulakukan, apa yang akan kulakukan, tentang teman, kegembiraan, kehilan-gan, dan tentang cinta. Cinta, suatu bentuk abstrak dari emosi dan pikiran yang tidak dapat diungkapkan namun bisa dirasakan. Mengagumi seseorang bukan hal yang sulit untukku, tapi untuk menetapkan hati, benar-benar suatu hal yang sangat sulit dan rumit.

Sahabatku bilang aku terlalu memilih. Kadang egoku bilang aku tidak salah. Memilih belahan jiwa bukan suatu dosa. Batinku berkata demikian. Namun, terkadang aku menyesal kembali mengi-kuti ego dalam memutuskan. Seandain-ya saja 4 tahun yang lau aku bilang iya, mungkin kita sekarang bahagia.

Tapi entah mengapa, hati ini seperti terlapisi benteng ketika kamu bertanya untuk yang ketiga kalinya, dan aku pun masih menggeleng dan berkata tidak. Sudah sangat lama sekali ketika aku terkahir kali berbicara denganmu. Yang aku ingat hanya pertengkaran kita, yang tak jelas apa penyebabnya. Mungkin kamu benar benar ingin melupakan aku, atau mungkin kamu ingin aku mencari

pengggantimu. Sampai sekarang pun aku tak pernah tahu yang sebenarnya.

Aku malu. Malu karena ternyata aku mengingkari janjiku untuk melupak-anmu. Janji bahwa aku akan berusaha untuk tidak perduli padamu. Janji untuk menghapus namamu dari hatiku. Dan janji bahwa aku akan memberikan ruang di hatiku untuk penggantimu. Aku tidak tahan untuk selalu mencari tahu tentangmu. Lewat situs jejaring sosial aku selalu mencari tahu perkemban-ganmu, menyelidiki apakah kamu sudah memiliki penggantiku.

Aku tahu ini bukan lagi seperti cinta. Tapi ini lebih mirip kompetisi ego, dima-na yang menang adalah yang pertama bahagia. Ada rasa tidak rela membagi kebahagiaan yang pernah kudapat den-gan orang lain yang menggantikanku.

Masa-masa bahagia itu. Ketika kita hanya dua anak sekolah yang biasa dianggap anak kemarin sore, saling berbagi perhatian, walau saat itu tanpa ikatan. Semua tingkah laku kamu yang lugu, sehingga terkadang membuat aku makan hati karena kamu tak pernah mengerti, membuat aku terus ingin bersamamu. Semua kejutan yang kamu buat, walau kadang tak indah, membuat aku tak pernah bosan berbagi den-ganmu.

Kenangan itu memang hanya ting-gal dalam ingatan saja sekarang. Adakalanya dia akan berada di bawah tumpukan memori baru. Hingga suatu

Page 41: Majalah VISI Ikastara #2

41

Karya ini memenangkan Sayembara Sastra Ikastara ke-5 pilihan para alumni, yang diselenggarakan di www.ikastara.org

saat memori lama dibangkitkan kembali dan berada di atas lagi. Sialnya memori itu sedang berada di atas sekarang, dan aku semakin tenggelam dalam dunia kenangan kita.

Kamu berubah sekarang. Tidak ada lagi kamu yang lugu, hanya ada kamu yang mulai tidak kaku. Tidak ada lagi kamu yang pemalu, hanya ada kamu yang mulai mengerti dunia baru. Lingkungan sekitar mu sekarang membuat kamu seperti orang baru bagiku. Aku seperti tidak mengenalmu lagi. Mungkin ini rencana yang diberikan Tuhan padaku. Untuk bisa menjauhkanmu dariku. Membuat kita tak kan pernah satu. Membuat aku tahu bahwa kamu bukan yang terbaik untukku.

Perih ini memang terasa di awal, tapi aku bersyukur. Aku bersyukur aku tak merasakannya ketika hati ini mulai ter-jerat terlalu kuat. Mungkin luka itu selalu membekas, tapi pasti bisa ditutupi. Biar-lah luka itu tertutup dan menjadi bagian dari masa lalu.

Getaran di kantong celanaku mem-buyarkan lamunanku. Ada SMS masuk rupanya.

“Bright u’r day with u’r smile honey. U’r the light that shine my day. Luv u”

Aku tersenyum. Memikirkan kenaifan ku sendiri dan semua lamunan tadi. Mungkin memang hanya dia yang bisa menutupi. Mungkin hanya dia yang mampu mengerti. Dan kini hanya menunggu hati ini untuk berpijak lebih pasti. Janji ini pasti akan aku tepati dan yakini dengan hati.

“Kiri, kiriii...!”

Angkot pun menepi dan aku turun dengan hati-hati. Setelah aku memba-yar ongkosnya, aku segera bergegas menuju kelas. “Detik kosong” tadi mem-buatku lupa kalau dosenku yang galak sudah menanti. Kupercepat langkahku memasuki gerbang kampusku. Langkah kaki ini semakin terasa pasti, dan ku yakini bahwa semua ini memang jalan yang terbaik untuk dijalani.

Ucapkan selamat tinggal pada masa lalu. //

Page 42: Majalah VISI Ikastara #2

42

Perjuangan alumni dalam memberikan beasiswa bagi adik-adiknya di Kampus TN semakin menunjukkan hasil nyata. Masih perlu dukungan lebih banyak alumni untuk mewujudkan cita-cita luhur pendiri TN. — JEREMIAH RATADHI

Antara tahun 1990-2001, SMA Taruna Nusantara adalah sekolah dengan 100% beasiswa. Ini sejalan dengan gagasan penggagas TN, (alm) Jen-deral LB Moerdani, yaitu menjadikan TN sebagai wadah bagi para pemuda berprestasi tinggi dari seluruh Indonesia untuk membentuk mental kepemimpi-nan dan semangat kebangsaan, tanpa segregasi apapun, termasuk aspek finansial.

Namun sejarah berkata lain. Perubahan konstelasipolitikdanfluktuasipereko-nomian nasional saat itu mengharuskan TN mandiri dalam mencari pembiayaan pendidikannya.

Dengan uang pangkal sebesar 20 juta rupiah dan biaya bulanan 2,5 juta rupiah (tahun ajaran 2009/10), banyak pihak, termasuk alumni dan Ikastara, terketuk hatinya, karena hal ini telah menyebabkan ban-yak siswa berprestasi tinggi dari kalangan kurang mampu terpaksa tidak dapat menikmati pendidikan berkualitas di TN.

Ikatan emosional yang kuat, kecintaan kepada almamater menggerakan para alumni untuk bersama-sama menyisi-hkan sebagian pendapatan mereka kepada siswa SMA TN. Bahkan sejak 2008-2011, penyelenggaraan bea-siswa SMA TN dijadikan salah satu divisi resmi dalam Kepengurusan Pusat Ikastara, yang dikoordinir oleh Jeremiah

Ratadhi (TN-6), Fitri Ami (TN-9) dan Yulia Rahmawati (TN-10).

Sampai tahun 2010, Ikastara telah ber-hasil memberikan 5 beasiswa kepada:

Tiara Pelangi Astrid (TN-15). Beasiswa selama 1 tahun dari kelas XII sampai dengan lulus. Saat ini Tiara melanjut-kan studi di Institut Teknologi Bandung Jurusan Matematika.

M. Fatah Yasin (TN-18). Fatah adalah putra ke-8 dari keluarga petani di desa Srumbug, Magelang, mendapat bea-siswa selama 3 tahun. Saat ini, peraih peringkat I OSN Fisika tingkat Jawa Tengah ini telah lulus dari SMA TN dan mendapatkan beasiswa penuh untuk belajar di STEM MIGAS Cilacap.

M. Sudjatmiko (TN-19). Saat ini Jat-miko akan melanjutkan ke kelas XII. Putra Nganjuk yang merupakan anak seorang pensiunan tentara ini juga tergabung dalam tim mata pelajaran Fisika.

Ellita Ersa Afiani (TN-20), asal Se-marang. Putri dari prajurit TNI ini akan melanjutkan ke kelas XI. Beasiswa ini adalah hasil kerjasama Ikastara dengan PT Medina Multi Mitra, sebuah perusa-haan milik alumni.

Amirul Khoiriyah (TN-20), asal Yog-yakarta. Saat ini, putri seorang PNS ini akan melanjutkan pendidikan ke kelas XI.

Beasiswa Ikastara

Page 43: Majalah VISI Ikastara #2

43

Ikastara mengajak selu-ruh alumni ikut memberi kesempatan pada siswa berprestasi namun tidak mampu untuk menikmati pendidikan berkualitas di SMA TN, seperti yang pernah kita rasakan dulu...

Untuk TN-21, telah dipersiapkan tiga beasiswa (saat berita ini ditulis, TN-21 masih dalam proses seleksi masuk TN).

Sumbangan pribadi: Alumni dapat me-nyalurkan sumbangan pada koordinator angkatan masing-masing:

• TN-1 – Tribuana Wetangerah• TN-2 – Budi Pruwanto• TN-3 – David Ratadhi• TN-4 – Iswahyudi Sondi Putra• TN-5 – Arya Adhi Nugraha• TN-6 – Hari Nugroho• TN-7 – Priscilla Ester Waworuntu• TN-8 – Wulansari Putri• TN-9 – MM Firdaus• TN-10 – Fitri Ami Handayani• TN-11 – Mahaditra Jakarespati W.

maupun secara langsung melakukan transfer ke rekening beasiswa:

Bank Mandiri KCP Jakarta No rek. 119-00-0557491-6 a/n Ikastara.beasiswa

BCA KCP Sabang No rek. 0751395018 a/n Jeremiah Rathadi & Abimanyu Hendi

danmemberikankonfirmasikepadaYulia Rahmawati (0852 1954 7960).

Sumbangan dari institusi: Penyum-bang dapat menghubungi Jeremiah Ratadhi ([email protected] atau 0816 102 634). Saat ini Ikastara telah memiliki badan hukum, sehingga dapat melakukan kerja sama dengan badan hukum lain seperti perusahaan, organisasi donor, maupun yayasan lain.

Kami percaya dengan peran serta seluruh alumni yang sudah berjumlah lebih dari 5000 orang, kita suatu saat dapat mewujudkan mimpi bersama untuk dapat memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi pemuda Indonesia berprestasi untuk belajar di almamater kebanggaan kita, SMA Taruna Nusan-tara. //

“Semoga Tuhan memberkati sumpah dan janjiku…”

Semoga Tuhan mem-berkati sumpah dan janjiku...

Page 44: Majalah VISI Ikastara #2

44

KABARKITA

APA tantangan menjadi reporter? Menu-rut Lori Singer Siregar (TN-11): meng-hadirkan berita yang akurat dengan ce-pat. “Kami dipacu untuk mendapatkan berita yang belum beredar luas, dan ini susah karena informasinya tidak leng-kap, narasumber masih bungkam, dan sebagai-nya.” Namun reporter MetroTV

TOKOH utama blog “Dosen Gila” (http://dosengila.wordpress.com) ternyata belum gila sung-guhan. Enade Perdana Istyas-tono (TN-5) tampak waras dan serius ketika meluncurkan or-ganisasi MOLMOD.org, singka-tan dari “molecular modeling.”

“Melalui ‘bahasa’ molekul yang universal, MOLMOD.org ingin membuktikan bahwa obat-oba-tan tradisional Indonesia setara dengan obat modern,” ujar dos-en farmasi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ini.

Selain situs, MOLMOD.org juga mem-buat database obat-obatan tradisional yang sudah pernah diteliti, serta bekerja sama dengan institusi internasional. “Ini semua adalah strategi agar obat tradi-sional kita dapat menjadi tuan rumah di

negeri sendiri dan tamu yang terhormat di negeri lain,” tegas sang kandidat dok-tor dari Vrije Universiteit Amsterdam.

Wah, sepertinya kali ini bukan ide gila? “Idenya normal kok. Yang gila itu aku,” katanya sambil tertawa. Boleh gila asal karyanya nggak ikut gila ya. (CAY)

ini tetap percaya diri. “Semakin hari aku semakin terlatih untuk ‘menembus’ ham-batan itu. Kuncinya: aktif mencari tahu, hehe...” ujarnya mengutip semboyan khas TN.

Sarjana Hubungan Internasional UGM ini merasa bahwa profesi reporter telah membuka matanya. “Sebagai pencari berita, aku bisa tahu berbagai hal se-cara lebih gamblang. Banyak aspek di negara ini yang masih perlu perbaikan, dan menghadapinya secara langsung membuat aku lebih peka terhadap per-masalahan bangsa yang ada.”

Ada satu kejadian yang terus ia ingat, yaitu saat meliput penggerebekan pabrik shabu di Tangerang. “Gara-gara hujan, semua kru basah kuyup, padahal nggak bawa baju ganti. Ternyata kami harus menginap di sana untuk menunggu beri-ta. Alhasil, aku harus pakai baju basah itu sehari semalam sampai kering!” (CAY)

Page 45: Majalah VISI Ikastara #2

45

SELAIN sebagai insinyur dan fotografer (www.priotography.com), Prio Adhi Se-tiawan (TN-4) ternyata juga dikenal di komunitas musik tradisional Indonesia di Eropa.

Kok bisa? Rupanya, lulusan Universitas Indonesia dan TU München ini juga aktif di kelompok musik Sunda Sabilulungan (www.sabilulungan.org), serta menga-suh Angklung Hamburg Orchestra atau AHO (www.angklung-hamburg.de). Tidak main-main, dua kelompok seni ini pernah diundang tampil di berbagai ac-ara prestisius di Eropa, termasuk Ham-burg, kota tempatnya bermukim.

Ayah dua anak ini justru bersyukur atas segudang kesibukannya. “Saya per-caya, kita harus bisa bermanfaat bagi lingku-ngan sekitar, jadi meskipun waktu terbatas, kita harus coba gunakan un-

tuk kebaikan kita dan orang-orang di sekitar kita.”

Saat ini, ahli struktur pesawat di Airbus Jer-man ini menyiapkan tim angklungnya un-tuk tampil di ac-ara bergengsi European Folklore Fes-tival, di mana AHO menjadi satu-satunya wakil dari Asia. Wah, sukses ya! (CAY)

KEKOMPAKAN TN ternyata berlanjut sampai lulus. Ini terbukti di pembentu-kan Ikatan Ilmuwan Indonesia Interna-sional atau I-4 (www.i-4.or.id).

Bermula dari ajakan Feby Kumara Adi (TN-13) di Jerman pada Hanif Widyanto (TN-13) untuk memperkuat kepanitiaan awal di Indonesia, lalu bergabunglah Willy Sakareza (TN-13), Suryo Praban-dono (TN-13) dan Dwi Wisnu BP (TN-13). Dari Singapura, Ruwadi (TN-12) ikut serta. Karena kontribusi mereka, I-4 sukses diluncurkan di Den Haag, menja-lin jaringan ratusan ilmuwan Indonesia di dunia, dan menarik perhatian presenter

Andi F. Noya yang lalu mengundang I-4 tampil di salah satu episode Kick Andy.

Meskipun nuansa TN terasa kental sekali, namun bukan berarti I-4 eksklusif. Seperti ditegaskan Hanif, “Organisasi ini terbuka, karena semangatnya adalah memberi karya nyata pada bangsa.”

Apa rekan-rekan I-4 yang lain merasa ‘dikeroyok’ alumni TN? “Nggaklah, mere-ka juga sudah maklum. Lagipula anak TN kan terkenal dengan gaya ‘aneh-aneh’-nya, jadi semua justru senang ada anak-anak aneh tapi bisa kerja dan kelia-tan hasilnya, hahaha…” (CAY)

Selur

uh fo

to: is

timew

a

Page 46: Majalah VISI Ikastara #2

46

Page 47: Majalah VISI Ikastara #2

47

KABARKITA

Putri Eko Agus Tjiptadi (TN-3), 3 Juni 2009 Bagas Satria Rahadi Slamet, putra Joko R Slamet (TN-8) & Dian Paramita, 21 Nov 2009Putera Hasan Ismail (TN-9), 21 Oktober 2009Ayden Youssef Abdullah: Putra Teddy Wes-man (TN-5) & Cici Emilia, 24 Oktober 2009Altair Raza Wibowo: putra Adhi Wibowo (TN-8) & Widia Jessti (TN-11), 23 Des 2009Jocelyn Kalea Sasongko: putri dari Friska Diana Panjaitan (TN-13) & Tody Damar Sa-songko, 5 Januari 2010Latisha A Hadicaksono, putri Wirdhanto Hadicaksono (TN-8) & Mona Fitriyanti, 7 Feb 2010Kaylila Larasati, putri Riski Hapsari (TN-7) & Priyo Hartono, 14 Februari 2010Skyla P Manahampi, putri Steve Manahampy (TN-2) & Saskia Elizabeth, 20 Februari 2010Nathanael Aryasatya Kristianto, putra Wisnu Kristianto (TN-8) & Monic, 3 April 2010Nabila Hasna Diandra, putri Jarot Susanto (TN-8) & Silvy Noviana (TN-8), 24 April 2010

Radhika Daffa Wicaksono, putra Ruli Wicak-sono (TN-8) & Rizki Mahani, 30 April 2010Alvarro Pranadhipta Nugroho, putra Doni Set-io Nugroho (TN-8) & Intan Dewi Komalasari, 6 Mei 2010Athar Umar Rasyid, putra Widi Arianto (TN-7) & Zweisy Septiarini, 8 Mei 2010Khalid Farhan Habibie, putra Prio Adhi Set-iawan (TN-4) & Ninoek Setijono, 14 Mei 2010Muhammad Agha Nabeel Riantori: putra Gamma Quieto Riantori (TN-8) & Amelia Tetri-ana (TN-7), 21 Mei 2010Subhana Maliqa Radhwa: Putri Eka Nurlita (TN-8)&RidwanIwangArifin,24Mei2010Axelcius Pedro Prabaswara: putra Handy Pramudianto (TN-5) & Sisilia Lucky Ajeng Ar-gandini (TN-8), 24 Juni 2010Marie-Sophie Krisantina Langenbacher: Putri Ni Made Desi Ariani (TN-8) & Martin Langen-bacher, 26 Juni 2010

Ni Made Desi Ariani (TN-8) & Martin Langen-bacher, 21 September 2009Adirawa Permana Anggawisastra (TN-7) & Laura Marentina (TN-14) 3 Oktober 2009Arya Adhi (TN-5) & Rikha Fatmawati, 5 Ok-tober 2009 Andy Arvianto (TN-6) & Rizki Kusumaward-hani, 15 November 2009Stevanus Dwi K. (TN-10) & Catharina Endah Prihatini, 21 November 2009Roni Junaidi (TN-6) & Muthy, 22 Nov 2009Benyamin (TN-10) & Ervina Ferawaty, 26 No-vember 2009ApriArfianto (TN-9) & JuwitaRestyHapsari(TN-14), 29 November 2009Danang Purnomo (TN-10) & Supeni Mapua-sari (TN-13), 5 Desember 2009Wulan Asti Rahayu (TN-8) & Sulaeman Sakib, 12 Desember 2009

Shanty Hutagalung (TN-8) & David, 18 Desember 2009 Dieni Rachmawaty (TN-8) & Didik Achmadi, 25 Desember 2009 Dani Ihtatho (TN-8) & Nur Afny, 23 Jan 2010Wahyu Retno Mayasari (TN-7) & Aji Aditya, 25 Januari 2010 Andie AW (TN-6) & Vicky Ariyanti, 30 Jan ‘10Sheena RA Sihombing (TN-10) & Carles Sia-gian 5 Maret 2010 Bismi Maulana Nugraha (TN-8) & Eva Riani, 28 Maret 2010EriPriyono(T-8)&FifiNofiani,10April2010Prasetyo Hadi (TN-6) & Wahyu Fibriyanti, 18 April 2010 Hardono Arifanto (TN-8) & Anie Lee, 19 Juni 2010Yogi Herinto Koasanto (TN-8) & Satyawidya Wulansari, 20 Juni 2010

KELAHIRAN

PERNIKAHAN

Page 48: Majalah VISI Ikastara #2

48

KNOWHOW

Sebuah fasilitas inovatif dan gratis ciptaan Divisi SDM Ikastara membuat hubungan antar-alumni TN jadi semakin dekat. Ayo kita manfaatkan!

Saatinitelahtersediaduafiturpenting:

1. Update data pribadi, dan

2. Mengirim pesan SMS ke sesama alumni dengan tetap menjaga kera-hasiaan nomor telepon alumni.

Tiap alumni perlu meng-update datanya terlebih dahulu untuk dapat dihubungi via SMS oleh alumni yang lain.

Seluruh SMS dikirim ke satu nomor sebagai SMS Centre, yaitu:

SDM2 98.1111#KESEHATAN# RSIA HERMINA#JL. PAJAJARAN 11, BOGOR#022 112233

Format SMS untuk data kedua:

SDM2<spasi>NOSIS#BIDANG KERJA# INSTITUSI#ALAMAT SURAT#NOMOR TELPON LAIN BILA ADA

Contoh:

SDM1 98.1111#IWAN SUKMAW AN#BOGOR#IWANS@YAHOO. CO.ID#DOKTER ANAK

Semua jenis HP, modern atau ‘jadul’, bisa memanfaatkan Database SMS Ikastara!

085-SMA-TN-TN-TN(085-762-86-86-86)

1. UPDATE DATA PRIBADIData pribadi terdiri atas dua bagian, yang perlu di-SMS-kan dua kali.

Format SMS untuk data pertama:

SDM1<spasi>NOSIS (FORMAT XX.XXXX)#NAMA LENGKAP#KOTA DOMISILI#EMAIL#PROFESI/JURUSAN

Contoh:

Page 49: Majalah VISI Ikastara #2

49

2 EDISI HANYA Rp. 55.000 Termasuk ongkos kirim ke seluruh wilayah Indonesia

Sering ketinggalan berita khas alumni TN? langganan sekarang!

Nama

Kota/Kabupaten

Propinsi Kode Pos

Nomor Telepon/HP

Alamat email

NIS (untuk alumni & siswa)

Alamat Pengiriman

Pembayaran dapat ditransfer ke Bank Bukopin (tergabung dalam jaringan ATM Bersama) Ca-bang S. Parman Jakarta, rekening no. 430-1234567 a/n Ikastara. Kirim bukti transfer dan for-mulir yang terisi lengkap via email ke [email protected] sebelum 15 Desember 2010. Informasi lebih lanjut, hubungi [email protected].

KNOWHOW

2. SMS KE SESAMA ALUMNIUntuk dapat meng-SMS rekan alumni, pengirim perlu memasukkan nomor siswa dari rekan yang dituju. Data ini dapat diperoleh melalui fasilitas pen-carian data alumni.

Format SMS untuk pencarian nosis:

SDM<spasi>CARI<spasi>KATA KUNCI #ANGKATAN

Contoh:

SDM CARI EKO#9

Bila alumni yang dicari sudah meng-update datanya, pengirim akan menda-patkan balasan SMS berisi data alumni tersebut, termasuk nosisnya.

Format SMS untuk pengiriman pesan:

SDM<spasi>SMS<spasi>NOSIS PENERIMA#ISI PESAN

Contoh:

SDM SMS 98.2222#Halo Eko, ini Iwan mantan teman segra-hamu, apa kabar? :-)

Nomor telepon pengirim akan muncul di HP penerima, sehingga penerima dapat membalas pesan tersebut langsung pada pengirim.

INFO & BANTUAN Format SMS untuk cek data pribadi:

SDMI<spasi>CEK

Format SMS untuk panduan pendaf- taran:

SDMI<spasi>HELP

Page 50: Majalah VISI Ikastara #2

50

MITRAIKASTARA

Page 51: Majalah VISI Ikastara #2

51

MITRAIKASTARA

Anies Baswedan PhD, penggagas Gerakan Indonesia Mengajar menerima si-laturahmi pengurus Ikastara di kantor beliau bulan Juni 2010. Pada kesempa-tan itu, beliau menjelaskan asal-usul berdirinya Gerakan Indonesia Mengajar serta visi dan misinya ke depan.

Gerakan Pemimpin Muda dalam Pendidikan

Anies sadar betul bahwa Ikastara merupakan salah satu pemilik sumber daya manusia yang unggul karena itu ia mengajak Ikastara untuk turut serta ber-partisipasi dalam program ini. Ikastara diharapkan dapat membantu mensosial-isasikan program ini kepada anggota-anggotanyayangmemenuhikualifikasisebagai Pengajar Muda.

Ketua Umum Ikastara Syarif Syahrial menyambut baik inisiasi kerjasama tersebut. Selain proses sosialisasi, Ikastara juga menawarkan bantuan dalam hal jejaring di daerah penempa-tan pengajar muda. Syarif menegaskan bahwa visi Ikastara sejalan dengan visi Gerakan Indonesia Mengajar, sehingga dapat terjalin suatu kolaborasi yang sig-nifikan,khususnyadalampembangunankualitas pendidikan di Indonesia

Gerakan yang mencari lulusan terbaik dari perguruan tinggi di negeri ini untuk menjadi pengajar di tempat-tempat terpencil adalah salah satu jawaban-nya. Hanya guru berkualitas yang dapat memberikan pendidikan yang terbaik. Melalui gerakan inilah guru seperti itu bisa diciptakan.

Jauh ke depan, gerakan ini menurut

www.indonesiamengajar.org

Anies menjadi jalan untuk mewu-judkan mimpinya tentang lahirnya pemimpin-pemimpin tangguh. Seja-rah membuktikan bahwa tokoh-tokoh seperti Soekarno, Sjahrir, dan Agus Salim mendapatkan pelajaran penting sebagai pemimpin karena menggali potensi kepemimpinannya dari tempaan masyarakat tempat dirinya tumbuh.

Pada akhirnya, melalui cara ini pula diharapkan tercipta jejaring bagi para pemimpin masa depan Indonesia. Pen-galaman mengajar di wilayah-wilayah yang membutuhkan pendidikan akan memengaruhi keputusan yang mereka ambil di masa depan. Mereka telah mendapatkan pemahaman, empati, keyakinan, serta nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan yang diambil dan digali dari sumber terbaiknya, yaitu khazanah masyarakat negeri kita sendiri.

Mau gabung? Silahkan klik website-nya: www.indonesiamengajar.org dan ikutilah petunjuk yang ada disana untuk mendaftar secara online. Masa pendaf-taran online berakhir pada tanggal 31 Juli 2010. Ayo bergabung, jadilah Pen-gajar Muda dan jadilah pemimpin masa depan Indonesia!

INDONESIA MENGAJAR

Page 52: Majalah VISI Ikastara #2

52

Page 53: Majalah VISI Ikastara #2

53

KONTAKIKASTARA

Bali - I Putu Dharma Krisna Aji TN-14 (0856 390 1949)Balikpapan - Nurbani Hasan TN-10 (0817 942 5059)Bandung - M. Nandya Gustinufariza TN-14 (0818 0757 9648)Belanda - Iqbal Sarasin TN-15 ([email protected])Gorontalo - Eko Susanda TN-6 (0812 1073 9829)Kep. Riau - Tribuana Wetangerah TN-1 (0815 600 4974)Kupang - Nongki Angsar TN-5 (0856 382 2000)

Lampung - Edhi Cahyono TN-5 (0813 6930 2000)Makassar - Heri Budiasto TN-6 (0852 4401 0950)Malang - Andaru Gilar TN-14 (0856 4628 8866)Manado - Lany Matondang TN-7 (0815 4423 029)Mataram - Cakhyo Dipo Alam TN-5 (0818 0528 0762)Medan - Dedy P Brahmana TN-4 (0812 6595 5599)Palembang - Yudha Pratomo TN-5 (0816 329 6515)Pekanbaru - Dody Jenhar TN-2 (0812 752 9997)

Cabang & Contact Points Ikastara

Pengurus Pusat IkastaraKetua Umum Syarif Syahrial TN-5Sekretaris Jenderal Abimanyu Hendi TN-6Ketua I Wicaksono Aji TN-5Ketua II M. Hani Syarief TN-5 Sekretaris I Alvernia Rendra TN-10Sekretaris II Dania Lukitasari TN-16

Bendahara Umum Nugroho Setyo Utomo TN-10Wakil Bendahara Yunda Kharismawati TN-16Divisi Penelitian & Pengem-bangan Dani M. Akhyar TN-5 Joko Tirto Raharjo TN-7Divisi Sumber Daya Manusia & Pengembangan Organisasi Yuli Cahyono TN-6 Sayed Musaddiq TN-8

Divisi Hubungan Masyarakat Cay Indra TN-6 Diana Riasari TN-15Divisi Sosial & Kemasyara-katan Priscilla E. Waworuntu TN-7 Untung Sihombing TN-9Divisi Beasiswa Jeremiah Rathadi TN-6 Fitri Ami TN-9 Yulia Rahmawati TN-10

Alamat Surat: Jalan Wahid Hasyim no. 7, Jakarta Pusat Ikastara Call Center: 0857 11399 645 — Email: [email protected]

Semarang - Yogi Permadi TN-15 (0856 4384 6663)Singapura - Perdana Hadi TN-8 (+6597465442)Solo - Deanita Puspitasari TN-16 (0856 253 4848)Surabaya - Naufal Ranadi Firas TN-15 (0818 0635 7676)Tangerang - Moh. Arif Widarto TN-1 (0815 1171 1204)Ternate - Agung Lewis TN-10 (0852 8420 1430)Yogyakarta - Fahmi Rangga Gumilang TN-14 (0857 2952 5566)

SMA Taruna Nusantara www. ikastara.org

Page 54: Majalah VISI Ikastara #2

54

Melayani:1. Tiket penerbangan, perjalanan wisata/tour

domestik dan luar negeri

2. Umroh

3. Wisata Holy Land

4. Pengurusan Paspor, VISA,

dan dokumen perjalanan lain

5. Outbound dan rekreasi group/perusahaan

PT. BALAIRUNG NUSANTARATour & Travel

Hubungi: (021) 44344310, 44344320

Faks: (021) 521 4117

...Your reliable Travel Partner...

Page 55: Majalah VISI Ikastara #2

55

Selalu optimis, inovatif, dan mampu memotivasi orang lain, itulah karakter Dani Mifta-hul Akhyar (TN-5). VISI mewawancarai orang yang memegang komando tertinggi di lapangan untuk pelaksanaan Upacara dan Reuni Akbar 20 Tahun SMA TN ini.

VISI Apa yang Anda rasakan seka-rang saat acara besar ini sudah di depan mata?

DANI Perasaan saya excited campur deg-degan. Excited karena sebuah milestone penting yang ditunggu-tunggu bagi seluruh civitas academica TN akan segera dimulai, dan deg-degan kar-ena kita berharap sekaligus was-was, apakah semua rencana persiapan kita dapat berjalan lancar tanpa hambatan berarti.

Bagaimana strategi Anda menyatu-kan berbagai potensi alumni yang tersebar di berbagai angkatan, wilayah dan kemampuan, untuk akh-irnya dapat menjadi satu di acara ini?

Strateginya? Dengan “2 K” saja, yaitu koordinasi dan komunikasi. Koordinasi, adalah kunci membentuk teamwork kepanitiaan yang lintas angkatan dan lintas wilayah. Langkahnya: bentuk tim, buat pertemuan reguler, susun action plan, dan eksekusi. Komunikasi, yaitu membuka semua channel komunikasi

baik langsung maupun tidak langsung, misal melalui forum, mailing list, face-book, twitter, dan lain-lain.

Momen apa yang paling berkesan bagi Anda dalam mengorganisir acara ini?

Yang paling berkesan adalah momen-momen bergadang untuk rapat mara-toon khususnya 2-3 minggu menjelang hari-H. Panitia punya satu basecamp yaitu di Kafe Phoenam di Jl. Wahid Hasyim. Hampir tiap malam kita nongk-rong di situ untuk meeting dan diskusi. Sampai kadang-kadang saya lihat wa-jah pelayan dan pengunjung kafe yang terheran-heran melihat kita yang datang hampir tiap hari hahaha...

Apakah berat badan Anda jadi berkurang karena acara ini?

Kayaknya nggak berkurang tuh, pa-dahal saya pengen berat badan saya berkurang lho, karena saya pengen terlihat agak langsing, hahaha... . //

LIPUTANKHUSUS

Para Sponsor Acara:

Page 56: Majalah VISI Ikastara #2

56

Ketua Umum Syarif Syahrial Ketua Pelaksana Harian Dani Miftahul Akhyar Wakil Ketua Jakarespati Wiradisuria, Fahmi Rangga Gumilang Tim Sekretariat Abimanyu Hendi Asyono, Ayu Siswoyo Tim Bendahara & Keuangan Nugroho SetyoUtomo,RianRositaLuthfi,DianPertiwiS,AjengWidyaningrumProject Reviewer Revie Noprijayanti Tim Hubungan Masyarakat & Media Cay Indra, GammaRiantori,ArietaPSoebroto,JokoTirtoRaharjo,HanifWidyanto,ArfianAgus, Didik Wicaksono, Amelia Daulay, Cempaka, Cut Nadia Registrasi Yuli Cahyono,AriefPradipto,MArifin,ArfianAgus,SayedMussadiq,FirdausAdinu-groho Transportasi & Akomodasi MM Firdaus, Untung Sihombing Konsumsi Priscillia Ester Waworuntu Keamanan Komang Arya, Kharisma Febriansyah Apel Kedatangan Dania Lukitasari, Amelia Shadrina, Peleton Upacara SMA TN Rapat Angkatan Dania Lukitasari, Badan Musyawarah Ikastara Pameran Foto IPC & Foto Angkatan Hanudiyan Salindratmo, Subchan Nadjmuddin, Dony Yuliardi, Maria Felisitas, Aresty Tinarga, Feby KA, Tim Ikastara Photog-raphy Community Seminar TANDEF: “Defence for Be-ginners” Khairil Azmi, Yosep

PANITIAPELAKSANA

Page 57: Majalah VISI Ikastara #2

57

LIPUTANKHUSUS

SudarsoAndianto,ErnestSamuelPandapotan,ArietaSoebroto,AlfiaNurulRa-khmatika Ikastara Busines Club’s Talks: “Re-introduction & Re-branding” Dony Yuliardi, Jakarespati Wiradisuria, Ryan Putera Manafe, Ismail Lazuardi, Laila Najjah, Reza Ernanda, Bintang Archidenta Olahraga dan Games San-tiago Ikastara Expo (Pameran Wirakarya Ikastara & Bazaar) Jakarespati Wiradisuria, Hanif Widyanto, Aditya Sitanggang, Derucci Anggarda, Subchan Noorsiamu Renovasi Museum Seni & Budaya TN Valentina Widyawati, Bry-an Adi, Naili Z, Daryus Chandra, Emir Widyatmoko, M Ridwan, Darma Reza Malam Keakraban & Gebyar Budaya Listya Aderina, Lizta Permata, Fahmi Rangga, Gandhi Renungan Suci Dania Lukitasari, Khasan Ashari Health Screening Ikastara Medical Society Agung Prasetyo, Alvernia Rendra Sep-tiawan, Tim Ikastara Medical Society (I-Med) Bakti Sosial Desa Bawang YosefinaYustiani,NidyaSandiBahana,AninditaHapsari,ZahrifaRiandariPu-tri,DianitaHalimah,DyahAyuSafitri,IrrestryNaritasari,AgustiCahyaBri-tan Acara Tanam Pohon Panji Sarasehan & Upacara 20 Tahun TN Willy Sakareza Souvenir Dian Nugroho Buku 20 Tahun Alumni “Bocah-bocah Pirikan” Cay Indra, Dani Akhyar, Gamma Ri-antori, Suryane Sugestiana VISI Edisi Khusus Cay Indra, Di-ana Riasari, Agung Sudrajat, Gamma Riantori, Hanif Widyanto

Dan tentunya masih banyak lagi rekan-rekan alumni yang telah berkontribusi dalam menyukseskan acara akbar ini. Terima kasih :-)

Page 58: Majalah VISI Ikastara #2

58

Telah Terbit!

Kumpulan 45 tulisan inspiratif alumni SMA Taruna Nusantara yang berkisah tentang aplikasi nilai-nilai penting hasil didikan Kampus SMA TN di Desa Pirikan Magelang. Disertai dengan puluhan kisah-kisah “belakang layar” khas TN.

Editor: Dani M Akhyar & Cay Indra

“...Testimoni alumni yang saya baca (di buku ini) menegaskan bahwa pendidikan di SMA Taruna Nusantara telah membentuk

pondasi sikap dan mental mereka di dunia kerja dan masyarakat...” Hj. Ani Bambang Yudhoyono

Untuk pemesanan, hubungi Sekretariat Ikastara di telepon 0857 11399 645 atau email [email protected]. Dapat juga diperoleh di toko-toko buku terkemuka di Tanah Air.

“Isi buku ini mengeksplisitkan sumpah mereka untuk memberi karya terbaik bagi masyarakat, bangsa, negara, dan dunia. Saya yakin alumni SMA Taruna Nusantara akan mewujudkan sumpah ini saat memainkan peran sebagai pemimpin Indonesia di berbagai sektor di masa depan.”

Anies R. Baswedan, PhD.

Page 59: Majalah VISI Ikastara #2

59

Page 60: Majalah VISI Ikastara #2

60

Waktu kEGIataN LOkaSI

07.00 - 11.00 Alumni hadir dan melakukan registrasi Boulevard TN

07.00 - 17.30 Pengumpulan buku untuk Perpustakaan SMA TN (“Gerakan 1000 buku untuk TN”)

GSG Baru (samping lapangan tenis)

09.00 - 10.00 Pencanangan Gerakan Ikastara Goes Green Taman sekitar Balairung

11.00 - 12.00 Apel Kehadiran Alumni Balairung Pancasila

12.00 - 14.45 Rapat angkatan(diselingi foto per angkatan dan jeda makan dan sholat)

Wisma Tamu (TN-1)Ruang Kls 3 (TN-2 - TN-8)Ruang Kls 2 (TN-9 - TN-16)Lab. Kepemimpinan (TN-17)Ruang Baca Perpus (TN-18)

15.00 - 17.30 Sesi Paralel 1 - Sarasehan TANDEF Ruang Baca Perpustakaan

15.00 - 17.30 Sesi Paralel 2 - Temu Bisnis Ikastara Business Club Ruang Komunikasi Bersama

19.30 - 23.30 Malam Keakraban & Gebyar Budaya Pelataran Balairung Pancasila

23.30 - 24.00 Renungan Suci Pelataran Balairung Pancasila

Sepanjang Hari Ikastara Expo (Pameran Wirakarya Ikastara & bazaar)

GSG Lama/GOR & Lapangan Apel kelas 1

Sepanjang Hari Pameran foto Ikastara Photography Community Koridor Depan Ruang BP

Sepanjang Hari Wisata Musem Seni & Budaya baru Museum Seni & Budaya

Waktu kEGIataN LOkaSI

08.00 - 11.00 Bakti Sosial Ikastara Desa Bawang, Magelang

09.00 - 11.00 Health Screening Pamong (Program I-Med) Poliklinik

08.00 - 13.00 Ikastara Expo (Pameran Wirakarya Ikastara & bazaar)

GSG Lama/GOR & Lapangan Apel kelas 1

08.00 - 13.00 Pameran foto Ikastara Photography Community Koridor Depan Ruang BP

08.00 - 13.00 Wisata Musem Seni & Budaya baru Museum Seni & Budaya

Sabtu17Juli2010

Minggu18Juli2010

JADWALKEGIATAN

foto: Hanif Widyanto