Mahasiswa_Ayudhia Pangestu Gusti_Menuju Indonesia Emas 2015

8
“Menuju Indonesia Emas 2015” Ringkasan Indonesia merupakan Negara yang 2/3 wilayahnya terdiri dari lautan dan sisanya adalah pulau-pulau. Sumber daya alam dan sumber daya manusia yang besar membuat Indonesia mempunyai potensi yang cukup

description

Menuju Indonesia Emas 2015

Transcript of Mahasiswa_Ayudhia Pangestu Gusti_Menuju Indonesia Emas 2015

Page 1: Mahasiswa_Ayudhia Pangestu Gusti_Menuju Indonesia Emas 2015

“Menuju Indonesia Emas 2015”

Ringkasan

Indonesia merupakan Negara yang 2/3 wilayahnya terdiri dari lautan dan sisanya adalah pulau-

pulau. Sumber daya alam dan sumber daya manusia yang besar membuat Indonesia mempunyai

potensi yang cukup tinggi untuk menjadi Negara maju yang memimpin perekonomian dunia

melalui bidang maritimnya, tidak hanya di lingkup Asia, tetapi di lingkup Internasional.

Diberlakukannya ASEAN Economic Community (AEC) pada tahun 2015 nanti menjadi tantangan

besar bagi Indonesia, apakah Indonesia akan mendapat keuntungan dari diberlakukannya AEC 2015

nanti, atau sebaliknya mendapat kerugian.

Page 2: Mahasiswa_Ayudhia Pangestu Gusti_Menuju Indonesia Emas 2015

“Bila laut merupakan sendi kehidupan berbangsa dan bernegara maka laut adalah

“Nyawa”, dalam kepercayaan bangsa kita mengenal Bapak Angkasa Ibu Pertiwi yang

memiliki arti bahwasannya tanah airku Indonesia adalah tanah air kepulauan yang berlaut

dan bersamudera, bahwa salah satu unsur untuk menjadi bangsa yang jaya adalah

menguasai Lautan.”

(Salim. 68 Tahun Merdeka Abaikan Visi Maritim, Karakter Pertahanan NKRI Terbonsai, 24

September 2013)

Kata-kata tersebut bukanlah hanya sekedar tulisan tanpa arti. Indonesia merupakan Negara

maritim terbesar di dunia. Hampir 2/3 wilayah Indonesia terdiri dari laut dan sisanya adalah pulau.

Berdasarkan letak geografis, Indonesia berada diantara dua benua dan dua samudera yang

merupakan jalur ekonomi pelayaran dari Eropa, Timur Tengah dan Asia Selatan. Beberapa selat

strategis jalur perekonomian dunia pun berada pada wilayah Indonesia, seperti Selat Malaka, Selat

Sunda, Selat Lombok, Selat Makasar dan lainnya. Potensi geopolitis ini dapat digunakan Indonesia

sebagai kekuatan Indonesia dalam persaingan politik dan ekonomi antar bangsa, karena kejayaan

sea power suatu bangsa berdampak langsung terhadap kejayaan bangsa itu sendiri.

Kurang dari setahun, tepatnya pada tahun 2015 nanti akan diberlakukan sebuah sistem untuk

menstabilitaskan perekonomian di wilayah ASEAN. ASEAN Economic Community (AEC) 2015,

merupakan suatu bentuk integrasi ekonomi negara-negara ASEAN, yaitu: Indonesia, Malaysia,

Singapura, Kamboja, Laos, Brunei, Myanmar, Filipina, Thailand dan Vietnam yang bertujuan

mendorong pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan daya saing kawasan secara keseluruhan di

pasar dunia pada tahun 2015 nanti (stabilitas ekonomi). AEC merupakan salah satu dari tiga pilar

konsep ASEAN Integration yang telah disetujui bersama oleh Kepala Negara dari 10 negara

anggota ASEAN tersebut dalam pertemuan di Bali tahun 2003 yang dikukuhkan lewat Declaration

of ASEAN Concord II atau yang dikenal dengan BALI Concord II. Secara umum, AEC 2015

diharapkan akan mampu mengubah ASEAN menjadi sebuah pasar tunggal dan berbasis produksi

dengan cara mempercepat integrasi regional dalam sektor-sektor prioritas yaitu barang, jasa,

investasi, tenaga kerja terdidik, dan modal.

Kekuatan laut Indonesia merupakan aset yang sangat vital bagi pertumbuhan, kemakmuran dan

keamanan nasional. Kekayaan SDA Indonesia tentunya mempunyai potensi yang sangat besar,

bahkan potensi tersebut membuat negara-negara lain berusaha untuk melakukan “kerja sama”

dalam mengelola hasil bumi yang ada. Berlakunya AEC pada tahun 2015 nanti akan menjadi

tantangan besar bagi Indonesia. Perlu kesiapan yang baik dari masyarakat untuk menerima dan

menghadapi segala bentuk pola kerja sama seperti AEC 2015 nanti. Dengan kelebihan yang dimiliki

Page 3: Mahasiswa_Ayudhia Pangestu Gusti_Menuju Indonesia Emas 2015

oleh Indonesia tersebut, ada dua kemungkinan bagi Indonesia jika AEC diberlakukan, apakah

Indonesia akan mendapat keuntungan dari Negara lain atau Negara lain yang akan mendapat

keuntungan dari Indonesia. Apakah Indonesia akan menjadi Negara Besar atau Negara Kecil, dalam

konteks ini dimaknai sebagai negara yang memiliki peran dan prestasi tertinggi dalam perdagangan

bebas, bukan dilihat dari sisi geografis semata.

Industri maritim merupakan salah satu industri yang berbasis teknologi untuk melancarkan

pembangunan dalam negeri dan kemajuan Indonesia dalam persaingan Internasional. Pada tahun

2015 nanti, Negara di Asia Tenggara akan bebas mengadakan kerja sama termasuk dalam bidang

perdagangan di negara anggota-anggota ASEAN. Indonesia harus menjaga eksistensinya ketika

pasar bebas ini mulai diberlakukan, khususnya dibidang maritim. Saat ini tidak sedikit aset yang

dimiliki Indonesia sudah beralih tangan menjadi milik orang asing. Jika hal tersebut terus terjadi

pada saat AEC 2015 sudah diberlakukan, tidak mentup kemungkinan eksistensi Indonesia di mata

dunia khususnya di bidang maritim akan meredup. Jangan sampai dengan diberlakukannya AEC

2015 nanti, kita hanya menjadi Negara penyedia saja. Sehingga yang muncul adalah kerja sama

untuk ekploitasi besar-besaran yang membawa kerugian dan dampak buruk bari kesejahteraan

masyarakat Indonesia. Disinilah peran pemerintah sebagai pemegang kekuasaan negara untuk

mengatur kebijakan perihal kerja sama dengan Negara lain, khususnya pada AEC 2015 nanti.

Pemerintah juga harus mendukung industri maritim yang ada di Indonesia, seperti misalnya

dukungan pendanaan dan insentif fiskal untuk transportasi dalam negeri. Selain itu memperkuat

pelaksanaan azas cabotage merupakan hal penting lain yang mampu membuat industri perkapalan

dan pelayaran Indonesia semakin berkembang. Jika hal tersebut dapat berjalan dengan baik,

eksistensi Indonesia di bidang maritim di era AEC 2015 bisa menjadi semakin maju, dalam hal ini

kesinergisan antara pemerintah, para pelaku di bidang industri kemaritiman, dan lingkungan sekitar

sangat diperlukan.

Industri maritim Indonesia sangat luas, meliputi industri perikanan, pembangunan kapal,

transportasi laut, industri energi dan sumber mineral lainnya. Industri pembangunan kapal dalam 10

tahun terakhir telah berkembang pesat, kapal – kapal tersebut dibangun di galangan kapal nasional,

meliputi jenis kapal niaga, kapal untuk tujuan tertentu, kapal ikan, dan kapal perang. Potensi besar

yang dimiliki Indonesia ini berpeluang besar untuk membawa Indonesia sebagai pusat

perekonomian melalui bidang maritim pada saat pasar bebas 2015 nanti diberlakukan (AEC 2015).

Jika dikelola dengan baik, potensi kelautan Indonesia diperkirakan dapat memberikan penghasilan

lebih dari 100 miliar dolar AS per tahun, hal tersebut dikemukakan oleh para ahli dari IMI

(Indonesia Marine Institute). Mereka juga menyebutkan bahwa, ke depannya industri kelautan

Indonesia akan semakin strategis, seiring dengan pergeseran pusat ekonomi dunia dari bagian

Atlantik ke Asia-Pasifik. Hal ini terlihat dari 70 persen perdagangan dunia berlangsung di kawasan

Page 4: Mahasiswa_Ayudhia Pangestu Gusti_Menuju Indonesia Emas 2015

Asia-Pasifik. Secara detail 75 persen produk dan komoditas yang diperdagangkan dikirim melalui

laut Indonesia dengan nilai sekitar 1.300 triliun dolar AS per tahun. Tidak hanya dari Industri

perkapalan saja, industri pelayaran, perikanan dan pengelolaan energi juga berkembang pesat saat

ini. Selain mempunyai SDA yang sangat mendukung, Indonesia juga memiliki potensi SDM yang

sangat besar. SDA yang ada tidak akan bermanfaat jika tidak dikelola oleh SDM yang kompeten

dan ahli dalam bidang ini. Peran perguruan tinggi sangatlah besar disini. Perguruan tinggi di

Indonesia mempunyai kewajiban dalam menghasilkan lulusan-lulusan (SDM) yang unggul, kreatif

dan berdaya saing tinggi. Saat ini di Indonesia fakultas maupun jurusan yang berbasis kelautan

ataupun marine engineer masih sedikit. Institut Teknologi Sepuluh Nopember dan Universitas

Hasanuddin Makassar setidaknya sudah mempunyai nama besar dalam menghasilkan SDM yang

berkualitas dan kompeten dalam dunia marine. Pemerintah seharusnya juga mendukung

perkembangan dunia maritim di dunia pendidikan, sehingga SDM yang tersedia nantinya siap

bersaing dalam skala Internasional. Indonesia memiliki potensi yang sangat besar di bidang maritim

ketika AEC 2015 ini diberlakukan, dengan adanya SDA dan SDM yang bisa dikatakan lebih unggul

dari anggota Negara ASEAN lainnya, tidak menutup kemungkinan Indonesia akan menjadi pusat

perhatian serta tujuan para investor asing dari Negara ASEAN lainnya. Tugas kita disini adalah

bagaimana kita harus memanfaatkan SDA dan SDM yang ada dan menjaga SDA tersebut sehingga

kita tidak mengulangi kesalahan sebelumnya, dalam hal ini membiarkan pihak asing mengelola dan

mengeksploitasi sumber daya alam kita.

Potensi besar yang dimiliki Indonesia akan berdampak pada eksistensi Indonesia di bidang

maritim di kancah Internasional. Jika kita bisa mengembangkan industri perkapalan, perikanan,

energi dan sumber mineral lainnya tanpa dibawah pengaruh pihak asing, maka eksistensi kita

dibidang maritim akan semakin maju. Pemerintah dan para pelaku bidang industri maritim ini harus

bekerja sama demi kemajuan bangsa Indonesia, khususnya ketika AEC pada tahun 2015 nanti,

sehingga masyarakat juga bisa merasakan dampak kemajuan maritim Indonesia.

Page 5: Mahasiswa_Ayudhia Pangestu Gusti_Menuju Indonesia Emas 2015

BIODATA

Judul Naskah : Menuju Indonesia Emas 2015

Nama Penulis : Ayudhia Pangestu Gusti

Tempat & Tanggal Lahir : Pamekasan, 09 Agustus 1993

Nama Sekolah : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Alamat Sekolah : Jl. ITS Raya, 60111 - Sukolilo, Surabaya

Domisili (Alamat Surat) : Bhaskara Selatan, D4 – Mulyosari - Surabaya

Alamat E-mail : [email protected]

Telepon/Ponsel : 081703940629

Page 6: Mahasiswa_Ayudhia Pangestu Gusti_Menuju Indonesia Emas 2015