Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar

15
KEPERAWATAN KOMUNITAS

description

Nilai Dan moral suku jawa pacitan dan penerapan di bidang kesehatan

Transcript of Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar

Page 1: Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar

KEPERAWATAN KOMUNITAS

Page 2: Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar

KEARIFAN LOKAL SUKU JAWA DAERAH KABUPATEN PACITAN YANG BERPENGARUH TERHADAP HUBUNGAN ASPEK BUDAYA DAN KESEHATAN

PANGESTU CHAESAR S.

Page 3: Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar

PROFIL

Nama Resmi : Kabupaten Pacitan

Ibukota : Pacitan

Provinsi : Jawa Timur

Batas Wilayah : Utara: Kabupaten Ponorogo

Selatan: Samudera Indonesia

Barat: Kabupaten Wonogiri (Provinsi Jawa Tengah)

Timur: Kabupaten Trenggalek

Luas Wilayah : 1.389,92 Km2

Jumlah Penduduk : 628.914 Jiwa

Wilayah Administrasi : Kecamatan: 12, Desa: 5, Kelurahan: 166

Kabupaten Pacitan, adalah sebuahkabupaten di Provinsi Jawa Timur,

Indonesia. Ibukotanya adalah Pacitan. Kabupaten Pacitan terletak di ujung

barat daya Provinsi Jawa Timur.

Page 4: Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar
Page 5: Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar

GOA GONG (GUA TERINDAH SE –ASIA TENGGARA)

KOMODITAS

Page 6: Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar

BATIK LOROK (BATIK KHAS PACITAN)

Page 7: Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar

SEJARAH SINGKAT nama Pacitan berasal dari kata “ Pacitan

” yang berarti camilan, sedap-sedapan, tambul, yaitu makanan kecil yang tidak

sampai mengenyangkan.

Adapula yang berpendapat bahwa namaPacitan berasal dari “Pace” mengkudu (bentis :

Jaka) yang memberi kekuatan. Pendapat iniberasal dari legenda yang bersumber padaPerang Mengkubumen atau Perang PalihanNagari (1746 – 1755) yakni tatkala Pangeran

Mangkubumi dalam peperangannya itu sampaidi daerah Pacitan.

Page 8: Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar

MAKANAN KHAS

NASI TIWUL PECEL

Page 9: Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar

BUDAYASalah satu upacara tradisional yang sampai saat inimasih dilaksanakan di Kabupaten Pacitan, Kecamatan

Donorejo, tepatnya di Desa Sekar adalah upacaratradisional Ceprotan yang dilaksanakan setiap tahunsekali. Ada beberapa pendapat mengenai asal namaupacara tradisional Ceprotan. Dikatakan, Ceprotan

berasal dari kata ‘ceprot’ dan tambahan ‘-an’. ‘Ceprot’ adalah kata dalam bahasa Jawa yang mengandung artimemancar dengan deras seakan-akan disemprotkan.

Ada pula yang mengatakan bahwa nama ceprotan’ diambil dari bunyi ceprot ketika acara puncak

dilaksanakan, yaitu ketika embut-embutan salingdilempar hingga embut-embutan pecah. Di samping

kedua pendapat di atas, dikatakan bahwa istilahCeprotan diambil dari kejadian pada waktu Dewi

Sekartaji minum air kelapa muda dan menumpahkansisa air kelapa muda ke tanah sehingga air memancar

dengan keras.

Page 10: Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar
Page 11: Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar

1. UPACARA SUNATAN TRADISIONAL di PACITANKalau di lihat dari segi budaya upacara sunatan

yang ada di kampung atau di desa memangsangat menyenangkan, anak yang di sunat harusberendam di sungai selama 1 harian, dan di arak

keleiling kampung untuk pemotongan (sunat).

Benda untuk sunat berupa pisau, bambu runcing, penjepit.

Kalau di lihat dari segi kesehatan modern, budaya seperti ini sebaiknya sudah di larang

karena instrumen yang digunakan tidakmenjamin keselamatan dan sterilisasi dan akan

mengganggu kesehatan untuk anak yang di sunat.

HUBUNGAN BUDAYA DAN KESEHATAN

Page 12: Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar

SUNATAN TRADISIONAL

SUNATAN MODERN (SIRKUMSISI)

Page 13: Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar

2. BEROBAT KEDUKUN / MBAH – MBAH SESEPUH

Dari segi budaya di masyarakat pacitan halseperti ini masih terlihat ada dan sampai

sekarang masih dilakukan kegiatan berobat kedukun, karena lebih murah berobatnya,

menghormati sesepuh kampung, dan sugestimau cepat sembuh.

Kalau dari segi kesehatan, hal ini memang tidakdi anjrkan karena tidak menjamin akan

kejaminan kesehatan yang di terima oleh klien, bila ada penyakit berat yang mau ke dukun,

dukun tidak menjamin keselamatan kline, tapikalau kesehatan akan menjamin dan berusahauntuk terapi – terapi pengobatan kedokteran

untuk keselamatan klien.

Page 14: Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar
Page 15: Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar