Macam & Uraian Proses Pabrik Bioetanol
-
Upload
ika-purwanti -
Category
Documents
-
view
340 -
download
3
Transcript of Macam & Uraian Proses Pabrik Bioetanol
BABAB II – MACAM DAN URAIAN PROSES
BAB II
MACAM DAN URAIAN PROSES
II.1 MACAM PROSES
Bioethanol adalah etanol yang dihasilkan dengan proses fermentasi dari
bahan nabati. Etanol (Etil Alkohol) secara industri dapat diproduksi melalui proses
sintesis dari etilen dan fermentasi. Dalam bab ini dibatasi hanya untuk pembuatan
etanol secara fermentasi. Macam-macam bahan yang digunakan untuk pembuatan
bioetanol dengan proses fermentasi yaitu :
1. Fermentasi dari gula
2. Fermentasi dari pati
3. Fermentasi dari selulosa
II.1.1 Fermentasi dari gula
Bahan baku yang banyak digunakan dalam proses ini adalah black strap
molasses. Molases mengandung 55 % berat total gula, terdiri dari 35-40 % berat
selulosa dan 15-20 % berat gula (glukosa dan fruktosa). Proses pembuatan etanol
dari molases dengan cara fermentasi dapat dilihat pada Gambar II.1.
PABRIK BIOETHANOL DARI ECENG GONDOK DENGAN PROSES FERMENTASI
II-1
BABAB II – MACAM DAN URAIAN PROSES
Gambar II.1 Blok Diagram Proses Pembuatan Etanol
secara Fermentasi dari Molases
Uraian Proses :
Black strap molasses dimasukkan dalam tangki pencampur dan
diencerkan dengan air hangat untuk mendapatkan konsentrasi gula 10-15 %.
H2SO4 ditambahkan hingga pH menjadi 4-5. Selanjutnya black strap molasses
dimasukkan dalam tangki fermentasi dengan penambahan yeast konsentrasi 5 %.
Fermentasi berlangsung pada temperatur 70-80 oF (21-27oC). Suhu reaksi dapat
mencapai 100oF (38oC) karena reaksinya eksotermis. Fermentasi berlangsung
PABRIK BIOETHANOL DARI ECENG GONDOK DENGAN PROSES FERMENTASI
II-2
Aldehydecolumn
Rectifyingcolumn
Scrubber
Yeasttub
Yeastculturemachine
Beer still
CO2
aldehyde
slop
benzena Anhydrouscolumn
waterFusel oil
water
Ammoniumsulfate
Mixing tank
fermenter
Strerilizer
Sulfuricacid
molases
water
Ethyl alcohol(95%)
Ethyl alkohol absolute
water
BABAB II – MACAM DAN URAIAN PROSES
selama 28-72 jam (rata-rata 45 jam) untuk memproduksi alkohol dengan
konsentrasi 8-10 %.
Reaksi yang terjadi yaitu :
C12H22O11 + H2O 2C6H12O6
C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2
Gas CO2 yang dihasilkan pada proses fermentasi diambil melalui
srubber dengan penambahan air, sedangkan hasil fermentasi lainnya dipompa
kedalam beer still. Proses pada beer still dimaksudkan untuk memisahkan alkohol
dengan bahan yang mudah menguap lainnya sebagai residu. Produk atas beer still
kemudian dilewatkan heat exchanger dan dikondensasi. Kondesat yang
mengandung 50-60% alcohol dimasukkan ke dalam aldyhide kolom dengan
maksud untuk memisahkan aldyhide dan mengurangi kadar air dalam larutan
gula. Selanjutnya larutan masuk ke kolom rectifying dengan maksud untuk
mendapatkan alkohol dengan kadar 95-95,6 % . Alkohol hasil destilasi
dikondensasi dan disimpan. Alkohol absolut diperoleh melalui distilasi azeotrop
dalam anhydrous kolom dengan menambahkan benzene. (Faith, W.L, Keyes. Donald B.,Clark
Ronald L,1961)
II.1.2 Fermentasi dari pati
Bahan baku yang banyak digunakan dalam proses ini adalah jagung,
gandum sorghum, padi, kentang dan sebagainya. Blok diagram proses pembuatan
etanol secara fermentasi dari jagung diberikan dalam Gambar 2.2
Uraian Proses :
PABRIK BIOETHANOL DARI ECENG GONDOK DENGAN PROSES FERMENTASI
II-3
Invertase
Zymase
BABAB II – MACAM DAN URAIAN PROSES
Proses pembuatan etanol dari pati dibagi menjadi 3 tahap yaitu :
- Sakarifikasi
- Fermentasi
- Destilasi
Bahan baku berupa jagung digiling dengan maksud untuk mendapatkan
tepung pati. Tepung pati ditambah air sehingga berbentuk slurry. Slurry tersebut
dipompa melewati jet pemanas (precooker) dengan steam sebagai bahan pemanas
pada temperatur 350-360oF (177-182oF). Selanjutnya slurry didinginkan selama 1
– 2 menit melalui coil pada vacuum cooler. Slurry yang dingin dicampur dengan
malt dan air sehingga terjadi pengkonversian pati menjadi glukosa (sakarifikasi).
Pengkonversian pati dapat dilakukan secara kontinyu maupun batch dengan
menggunakan enzim atau asam mineral encer sebagai katalisator. Operasi secara
kontinyu dilakukan selama 6 menit sdangkan proses batch membutuhkan waktu 2
– 4 jam. Proses sakarifikasi menghasilkan 10-15 % larutan gula. Larutan gula
tersebut dimasukkan dalam tangki fermentasi dan diinokulasikan dengan yeast.
Fermentasi berlangsung pada suhu 65-85 oF (18,3-29,4 oC).(Faith, W.L, Keyes. Donald B.,Clark
Ronald L,1961)
Reaksi yang terjadi adalah
(C6H10O5)x + xH2O xC6H12O6
C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2
Hasil Fermentasi didestilasi untuk mendapatkan alkohol (etanol) dengan
kadar ± 95 %. Proses destilasi yang dilakukan sama dengan proses pembuatan
etanol dari bahan molases.
PABRIK BIOETHANOL DARI ECENG GONDOK DENGAN PROSES FERMENTASI
II-4
starch
Diastase
Zymase
BABAB II – MACAM DAN URAIAN PROSES
Gambar II.2 Blok Diagram Proses Pembuatan Etanol
secara Fermentasi dari Pati
II.1.3 Fermentasi dari selulosa
Proses pembuatan etanol secara umum melalui beberapa tahap yaitu :
- Pretreatment
- Fermentasi
- Purifikasi (Destilasi)
Pembuatan etanol dari bahan selulosa memerlukan pretreatment
tambahan sebelum masuk ke proses fermentasi. Pretreatment pada bahan baku
dimaksudkan untuk memisahkan selulosa dari impuritisnya seperti pentosan dan
lignin. Pretreatment ini dapat dilakukan secara kimia dan fisik. Salah satu cara
PABRIK BIOETHANOL DARI ECENG GONDOK DENGAN PROSES FERMENTASI
II-5
Refining column
Water
aldehyde
Ethyl alkohol(95%)
Water
Scrubber
Beer still
Aldehydecolumn
CO2
Slop
Entertainmentseperator
Continuous cooker
Vacuumcooler
Fermentor
Pre-cooker
Press cake
Water
Grain mill
Degerminator
Press
Corn
Corn oil
Steam
Conveter and cooler
Malt
Water
Vacuum
Yeast
Fusel Oil
BABAB II – MACAM DAN URAIAN PROSES
kimia yang dapat dilakukan adalah hidrolisis menggunakan asam. Hidrolisa
pertama adalah menghidrolisis pentosan menjadi xylose dilakukan dalam reaktor
prehidrolisa pada temperature tinggi dengan asam sulfat encer. Hasil prehidrolisa
yaitu xylose pada filtrat akan dibuang melalui rotary vacum filter sedangkan pada
cake yang berupa lignoselulosa masuk rotary dryer sebelum masuk ke reaktor
hidrolisa. Hidrolisis kedua adalah menghidrolisis lignoselulosa menjadi glukosa
dengan asam pekat dalam reaktor hidrolisa. Larutan gula (glukosa) hasil hidrolisis
kedua dipisahkan dari lignin melalui rotary vacum filter selanjutnya difermentasi
dengan yeast (saccharomyses cerevisiae) menjadi etanol dalam fermentor. Hasil
fermentasi dimasukkan ke dalam distilation column dengan maksud untuk
memisahkan etanol dari impuritis yang titik didihnya lebih rendah, sehingga
diperoleh etanol dengan kemurnian 95%. Pembuatan etanol dari selulose
diberikan dalam gambar II.3
Gambar II.3 Blok Diagram Proses Pembuatan Etanol
secara Fermentasi dari Selulosa
PABRIK BIOETHANOL DARI ECENG GONDOK DENGAN PROSES FERMENTASI
II-6
ReaktorPrehidrolisa
Wood, Air, H2SO4 4.4 %
Steam
ReaktorHidrolisa
Steam H2SO4 85%
Rotary vakum filter
Filtrat
Rotary Dryer
Uap air
Rotary vakum filter
Cake
Elektrodialisis
H2SO4
Fermentasi
Nutrisi Biakan
Biomassa
Destilasi
Steam
Ethanol 95%
BABAB II – MACAM DAN URAIAN PROSES
II.2 Uraian Proses
Pembuatan Etanol dari eceng gondok dengan proses fermentasi dilakukan
melalui tahap :
- Pretreatment
- Proses Fermentasi
- Destilasi
II..2.1 Tahap Pre Treatment
Bahan Baku yang berupa eceng gondok dari gudang penyimpanan (F-111)
diangkut dengan belt conveyer (J-112) menuju rotary cutter (C-113) dengan
tujuan untuk memperkecil ukuran eceng gondok. Eceng gondok yang keluar dari
rotary cutter (C-113) ditampung didalam Hopper (J-115) selanjutnya menuju
reaktor pre hidrolisa (R-110). Proses pre hidrolisa dilakukan dengan maksud
untuk mendegradasi pentosan yang terkandung dalam eceng gondok menjadi
xylose yang berupa cairan, sehingga dapat dipisahkan. Pre hidrolisa dilakukan
dengan cara menambahkan asam sulfat (H2SO4) dengan konsentrasi 4,4 % dan air.
Proses pre hidrolisa dilakukan pada suhu 373 oK (100oC) dengan menggunakan
media pemanas steam. Pada reaktor Pre hidrolisa (R-110) terbentuk endapan
berupa lignoselulosa yaitu campuran selulosa dan lignin serta hasil samping
berupa larutan dengan kandungan terbesar yaitu xylose. Endapan lignoselulosa
dan larutan xylose yang terbentuk dipisahkan dengan menggunakan Rotary
Vacuum Filter (H-123). Endapan keluar RVF (H-123) diangkut menggunakan
PABRIK BIOETHANOL DARI ECENG GONDOK DENGAN PROSES FERMENTASI
II-7
BABAB II – MACAM DAN URAIAN PROSES
screw conveyer (J-124) menuju rotary dryer (B-120) dengan maksud mengurangi
kadar air dari padatan lignoselulosa.
Lignoselulosa yang telah dikeringkan diangkut menuju reaktor Hidrolisa
(R-130). Proses hidrolisa dilakukan dengan menambahkan asam sulfat (H2SO4)
dengan konsentrasi 85 % dan air. Proses Hidrolisa dilakukan pada tekanan 1 atm
dan suhu 380 oK (100oC) dengan menggunakan media pemanas steam. Pada
proses tersebut sellulosa dalam lignoselulosa akan terhidrolisa menjadi glukosa
dan endapan yang tersisa sebagai hasil samping berupa lignin. Lignin dan glukosa
dipisahkan dengan Rotary Vaccum Filter (H-213). Asam yang terkandung dalam
glukosa dipisahkan dengan menggunakan elektrodialisis (H-215) sehingga
didapatkan glukosa dengan pH netral dan asam sulfat murni yang dapat direcycle
kembali.
II.2.2 Tahap Fermentasi
Glukosa yang keluar dari elektrodialisis dipompa menuju tangki sterilisasi
(M-210). Pada tangki sterilisasi ditambahkan nutrien (NH4)2SO4 sebanyak 400
gr/1000lt mash dan H3PO4 400 gr/1000lt mash dan H2SO4 98 %. Penambahan
(NH4)2SO4 dan H3PO4 dilakukan dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan
unsur nitrogen dan fosfat sedangkan asam sulfat berfungsi untuk menurukan pH
larutan dari 6.5 menjadi pH 4.5. 10 % dari Substrat (Mash) yang keluar dari
tangki sterilisasi dipompa menuju tangki stater (R-223) sedangkan sisanya 90%
dari mash dipompa menuju tangki fermentasi (R-220). Pada tangki stater (R-223)
ditambahkan yeast Saccharomyces Cereviceae. Proses pada tangki stater
PABRIK BIOETHANOL DARI ECENG GONDOK DENGAN PROSES FERMENTASI
II-8
BABAB II – MACAM DAN URAIAN PROSES
dimaksudkan untuk membiakkan bakteri Sacchaoromyces Cerevisiae. Proses ini
berlangsung pada suhu 30oC, tekanan 1 atm dan pH 3.5 - 5.5 selama 1 hari.
Setelah masa inkubasi selesai (1 hari), biomass yang terbentuk pada tangki starter
serta sisa mash dipompa ke dalam tangki fermentor untuk proses fermentasi.
Proses fermentasi dalam tangki fermentor (R-220) dilakukan selama 2 hari
(48 jam) dengan suhu 30oC, tekanan 1 atm dan pH 3.5 – 5.5. Pada saat fermentasi,
terbentuk buih akibat adanya pengadukan. Pengendalian buih dilakukan dengan
penambahan ICM sebagai antifoam sebanyak 10 ppm. Reaksi fermentasi yang
terjadi :
Reaksi I :
C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2
Glukosa Etanol Karbon dioksida
Reaksi II:
2C6H12O6 + H2O C2H5OH + CH3COOH + 2CO2 + 2C3H8O3
Glukosa Etanol Asam asetat Gliserol
(Sherev’s,)
Produk utama fermentasi berupa etanol dengan kadar 5-10 %. Produk
samping yang dihasilkan berupa Karbon dioksida (CO2), Asam asetat
(CH3COOH) dan gliserol (C3H8O3).
PABRIK BIOETHANOL DARI ECENG GONDOK DENGAN PROSES FERMENTASI
II-9
BABAB II – MACAM DAN URAIAN PROSES
II.2.3 Tahap Distilasi
Pemurnian ethanol dilakukan untuk mendapatkan ethanol dengan
konsentrasi sebesar 95.5%. Proses destilasi yang dilakukan diuraikan sebagai
berikut :
1. Distilation Column
Hasil dari tangki fermentor (R-220) yang mengandung 5% - 10% ethanol,
dipompa menuju Pre Heater (E-314) sebagai pemanas pendahuluan
sebelum masuk ke distilation column. Dari Pre Heater feed masuk
kedalam distilation column (D-310) untuk proses destilasi. Feed yang
masuk dalam distilation column dipisahkan menjadi 2 produk, yaitu
produk bawah yang mengandung H2SO4, Gliserol, CH3COOH dan H2O.
Sedangkan produk atas mengandung etanol dengan kadar ± 95 %. Produk
atas dikondensasikan dengan menggunakan kondensor (E-318) sedangkan
produk bawah dialirkan ke unit pengolahan limbah.. distillation column
ini menghasilkan ethanol dengan konsentrasi sebesar ± 60%.
PABRIK BIOETHANOL DARI ECENG GONDOK DENGAN PROSES FERMENTASI
II-10