Lusi
-
Upload
hafidz-galant -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
description
Transcript of Lusi
Lusi (Lumpur Sidoarjo)
Lusi atau lumpur Sidoarjo lebih dikenal dengan nama lumpur lapindo, bencana yang telah terjadi hampir 8 tahun tersebut tak kunjung usai,
bencana tersebut sangat merugikan warga setempat karena telah merusak tempat tinggal warga setempat dan mengakibatkan pencemaran terhadap lingkungan tersebut, pada tahun ini debit volume lumpur lapindo tersebut semakin mendekati ke bibir tanggul yang mengakibatkan kekhawatiran
jebolnya tanggul karena meluapnya debit volume lumpur tersebut
Sumber gambar www.tempo.co
Terdapat dua teori dari ilmuwan mengenai lumpur tersebut dikarenakan oleh tektonik dan factor industry, dari segi tektoniklumpur sidoarjo tersebut
dipengaruhi oleh gempa bumi pada tahun 2004 dengan kekuatan 9,2SR dan pada tahun 2005 sebesar 8.6 SR di sumatera, Kemungkinan lainnya adalah
semburan itu mungkin dipicu oleh gempa bumi berkekuatan 6,3 Skala Richter yang melanda Yogyakarta, sekitar 240 kilometer jauhnya dari lokasi,
dua hari sebelumnya yang menewaskan hampir 6.000 orang, menurut Davies seorang ahli geologi minyak bumi di Durham University di Inggris menyataka bahwa penyebab lumpur lapindo ini berawal dari pengeboran lumpur yang memiliki beberapa tujuan salah satunya untuk memberikan tekanan yang cukup di dalam lubang untuk mencegah cairan yang terjadi
secara alami di batu tmasuk ke dalam sumur dan merambat ke permukaan
akan tetapi masalahnya tidak terdapat cukup lumpur di dalam lubang, sehingga cairan didalam tanah masuk kelubang dan menybabkan semburan
yang memicu keluarnya lumpur, dari factor industry dikutip dari migasreview.com Ketua Dewan Penasihat Ikatan Ahli Geologi
Indonesia (IAGI) Andang Bachtiar mengatakan bahwa bencana itu diakibatkan faktor industri, dan kesalahan dalam
pemasangan casing merupakan salah satu faktornya.
Akan tetapi dibalik bencana tersebut terdapat sebuah penemuan yakni
pembuatan beton dengan kualitas tinggi dengan bahan dari lumpur lapindo,
menurut Prof Djwantoro Hardjito, guru besar Teknik Sipil universitas Kristen
Petra Surabaya lumpur lapindo tersebut memiliki kandungan kimia yakni
SiO2,Al203, dan Fe2O3 yang memiliki kandungan dominan lebih dari
85%sebagai kandungan lumpur lapindo, pembuatan beton dari lumpur
lapindo yang dicampuri semen tersebut diawali dengan membakar lumpur
layaknya batu bata untuk mengubah struktur bahannya. Dan untuk melihat
perubahan yang terjadi dideteksi dengan sinar X (X-Ray). Setelah itu gumpalan
lumpur lalu dihaluskan agar mempengaruhi reaktivitas materialnya. Lalu digiling
menjadi ukuran partikel hingga halus.
Lumpur halus ini lalu dibakar dengan standar 600 derajat celcius selama empat
jam, atau dibawah standar pembakaran semen yang mencapai 1.400 derajat
celcius. Yang kemudian dihasilkan semen-semen halus, semen halus inilah yang
menjadi bahan baku beton ada 2 cara pembuatan beton tersebut dengan cara
pertama adannya pencampuran semen dan lumpur lapindo dan yang kedua
dapat dilakukan tanpa semen yang diawali dengan mengaktifkan kandungan
silikon dioksida dan alumunium dioksida dalam lumpur dengan larutan alkali
(water glass).
Tujuannya agar komposisinya menjadi reaktif sehingga bisa mengikat partikel
lainnya.
Setelah itu, lumpur bisa dicampurkan dengan pasir atau bahkan kerikil
tergantung dari komposisi yang dipilih. Setelah jadi beton cetakan, perlu
dipanaskan lagi dengan suhu 60 derajat celcius.
Buat penutup : jadi dari hal tersebut dapat diketahui bahwa terdapat suatu
makna maupun suatu manfaat dalam suatu musibah tergantung dari manusia
yang menyikapi musibah tersebut