LP & SP RPK

download LP & SP RPK

of 15

Transcript of LP & SP RPK

  • 7/25/2019 LP & SP RPK

    1/15

    LAPORANPENDAHULUAN

    A. MASALAH UTAMA

    Perilaku Kekerasan

    B. PROSES TERJADINYA MASALAH

    1. Pengertian

    Perilaku kekerasan merupakan suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan

    yang dapat membahayakan secara fisik baik secara diri sendiri, orang lain maupun

    lingkungan (Stuart dan Sundeen, 1995).Perilaku kekerasan atau agresif merupakan suatu bentuk perilaku yang bertuuan

    untuk melukai orang lain secara fisik maupun psikologis (!erko"it#, dalam $arna"ati,

    199%).

    Setiap akti&itas bila tidak dicegah dapat mengarah pada kematian (Stuart dan

    Sundeen, 199').

    Suatu keadaan dimana indi&idu mengalami perilaku yang dapat melukai secara fisik

    baik terhadap diri sendiri maupun orang lain (o"send, 199').

    Suatu keadaan dimana klien mengalami perilaku yang dapat membahayakan klien

    sendiri, lingkungan, termasuk orang lain dan barangbarang (*aramis, 199').

    Perilaku kekerasan dapat dibagi dua menadi perilaku kekerasan secara &erbal dan

    fisik (Ketner et al., 1995).

    Perilaku kekerasan adalah keadaan dimana indi&iduindi&idu beresiko menimbulkan

    bahaya langsung pada dirinya sendiri ataupun orang lain (+arpenito, ---).

    C. ETIOLOGI

    1. aktor Predisposisi

  • 7/25/2019 LP & SP RPK

    2/15

    /da beberapa faktor yang mempengaruhi teradinya perilaku kekerasan menurut teori

    biologik, teori psikologi, dan teori sosiokultural yang dielaskan oleh o"send (1990

    dalam Purba dkk, --') adalah

    a) eori !iologik

    eori biologik terdiri dari beberapa pandangan yang berpengaruh terhadap perilaku

    1) 2eurobiologik

    /da % area pada otak yang berpengaruh terhadap proses impuls agresif

    sistem limbik, lobus frontal dan hypothalamus. 2eurotransmitter uga mempunyai

    peranan dalam memfasilitasi atau menghambat proses impuls agresif. Sistem

    limbik merupakan sistem informasi, ekspresi, perilaku, dan memori. /pabila ada

    gangguan pada sistem ini maka akan meningkatkan atau menurunkan potensial

    perilaku kekerasan. /danya gangguan pada lobus frontal maka indi&idu tidak

    mampu membuat keputusan, kerusakan pada penilaian, perilaku tidak sesuai, dan

    agresif. !eragam komponen dari sistem neurologis mempunyai implikasi

    memfasilitasi dan menghambat impuls agresif. Sistem limbik terlambat dalam

    menstimulasi timbulnya perilaku agresif. Pusat otak atas secara konstan

    berinteraksi dengan pusat agresif.

    ) !iokimia

    !erbagai neurotransmitter (epinephrine, norepinefrine, dopamine, asetikolin,

    dan serotonin) sangat berperan dalam memfasilitasi atau menghambat impuls

    agresif. eori ini sangat konsisten dengan fight atau flight yang dikenalkan oleh

    Selye dalam teorinya tentang respons terhadap stress.

    %) 3enetik

    Penelitian membuktikan adanya hubungan langsung antara perilaku agresif

    dengan genetik karyotype 4.

    6) 3angguan 7tak

  • 7/25/2019 LP & SP RPK

    3/15

    Sindroma otak organik terbukti sebagai faktor predisposisi perilaku agresif

    dan tindak kekerasan. umor otak, khususnya yang menyerang sistem limbik dan

    lobus temporal8 trauma otak, yang menimbulkan perubahan serebral8 dan

    penyakit seperti ensefalitis, dan epilepsy, khususnya lobus temporal, terbukti

    berpengaruh terhadap perilaku agresif dan tindak kekerasan.

    b) eori Psikologik

    1) eori Psikoanalitik

    eori ini menelaskan tidak terpenuhinya kebutuhan untuk mendapatkan

    kepuasan dan rasa aman dapat mengakibatkan tidak berkembangnya ego dan

    membuat konsep diri rendah. /gresi dan tindak kekerasan memberikan kekuatandan prestise yang dapat meningkatkan citra diri dan memberikan arti dalam

    kehidupannya. Perilaku agresif dan perilaku kekerasan merupakan pengungkapan

    secara terbuka terhadap rasa ketidakberdayaan dan rendahnya harga diri.

    ) eori Pembelaaran

    /nak belaar melalui perilaku meniru dari contoh peran mereka, biasanya

    orang tua mereka sendiri. +ontoh peran tersebut ditiru karena dipersepsikan

    sebagai prestise atau berpengaruh, atau ika perilaku tersebut diikuti dengan puian

    yang positif. /nak memiliki persepsi ideal tentang orang tua mereka selama tahap

    perkembangan a"al. 2amun, dengan perkembangan yang dialaminya, mereka

    mulai meniru pola perilaku guru, teman, dan orang lain. ndi&idu yang dianiaya

    ketika masih kanakkanak atau mempunyai orang tua yang mendisiplinkan anak

    mereka dengan hukuman fisik akan cenderung untuk berperilaku kekerasan

    setelah de"asa.

    c) eori Sosiokultural

    Pakar sosiolog lebih menekankan pengaruh faktor budaya dan struktur sosial

    terhadap perilaku agresif. /da kelompok sosial yang secara umum menerima

    perilaku kekerasan sebagai cara untuk menyelesaikan masalahnya. *asyarakat

    uga berpengaruh pada perilaku tindak kekerasan, apabila indi&idu menyadari

    bah"a kebutuhan dan keinginan mereka tidak dapat terpenuhi secara konstruktif.

    Penduduk yang ramai :padat dan lingkungan yang ribut dapat berisiko untuk

  • 7/25/2019 LP & SP RPK

    4/15

  • 7/25/2019 LP & SP RPK

    5/15

    (2ita itria, --9. hal 16-)

    E. MEKANISME KOPING

    Pera"at perlu mengidentifikasi mekanisme koping klien, sehingga dapat membantu

    klien untuk mengembangkan mekanisme koping yang kontruktif dalam mengekspresikan

    kemarahannya. *ekanisme koping yang umum digunakan adalah mekanisme pertahanan

    ego seperti displacement, sublimasi, proyeksi, represif, denialdan reaksi formasi.

    Perilaku kekerasan biasanya dia"ali dengan situasi berduka yang berkepanangan dari

    seseorang karena ditinggal oleh orang yang dianggap sangat berpengaruh dalam

    hidupnya. !ila kondisi tersebut tidak teratasi, maka dapat menyebabkan seseorang rendah

    diri (harga diri rendah), sehingga sulit untuk bergaul dengan orang lain. !ila

    ketidakmampuan bergaul dengan orang lain ini tidak diatasi akan memunculkan

    halusinasi berupa suarasuara atau bayangan yang meminta klien untuk melakukan tindak

    kekerasan. $al tersebut akan berdampak pada keselamatan dirinya dan orang lain (resiko

    tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan).

    Selain diakibatkan berduka yang berkepanangan, dukungan keluarga yang kurang

    baik dalam menghadapi kondisi klien dapat mempengaruhi perkembangan klien (koping

    keluarga tidak efektif). $al ini tentunya menyebabkan klien sering keluar masuk >S atau

    menimbulkan kekambuhan karena dukungan keluarga tidak maksimal (regimen

    terapeutik inefektif).

    (2ita itria, --9. hal 165)

    F. Penatalaksanaan

    Penatalaksanaan pada klien dengan perilaku kekerasan meliputi penatalaksanaan

    kepera"atan dan penatalaksanaan medis.

    1. Penatalaksanaan Kepera"atan

    Penatalaksanaan kepera"atan dapat dilakukan melalui proses pendekatan

    kepera"atan dan terapi modalitas.

    a) Pendekatan proses kepera"atan

  • 7/25/2019 LP & SP RPK

    6/15

    Penatalaksanaan kepera"atan yang dilakukan berdasarkan proses

    kepera"atan, yaitu meliputi pengkaian kepera"atan, diagnosa kepera"atan,

    rencana tindakan kepera"atan serta e&aluasi.

    1) erapi *odalitas

    erapi kesehatan i"a telah dipengaruhi oleh perubahan terkini dalam

    pera"atan kesehatan dan reimbursement, seperti pada semua area kedokteran,

    kepera"atan, dan disiplin ilmu keshatan terkait. !agian ini secara singkat

    menelaskan modalitas terapi yang saat ini digunakan baik pada lingkungan, ra"at

    inap, maupun ra"at alan (

  • 7/25/2019 LP & SP RPK

    7/15

    (d) erapi indi&idual

    Psikoterapi indi&idu adalah metode yang menimbulkan perubahan pada

    indi&idu dengan cara mengkai perasaan, sikap, cara pikir, dan perilakunya. erapi

    ini memiliki hubungan personal antara ahli terapi dan klien. uuan dari terapi

    indi&idu yaitu, memahami diri dan perilaku mereka sendiri, membuat hubungan

    personal, memperbaiki hubungan interpersonal, atau berusaha lepas dari sakit hati

    atau ketidakbahagiaan.

    $ubungan antara klien dan ahli terapi terbina melalui tahap yang sama dengan

    tahap hubungan pera"atklien introduksi, kera, dan terminasi. @paya

    pengendalian biaya yang ditetapkan oleh organisasi pemeliharaan kesehatan dan

    lembaga asuransi lain mendorong upaya mempercepat klien ke fase kera sehingga

    memperoleh manfaat maksimal yang mungkin dari terapi (

  • 7/25/2019 LP & SP RPK

    8/15

    !uspirone obat /ntianBiety, efektif dalam mengendalikan perilaku kekerasan

    yang berkaitan dengan kecemasan dan depresi. ni ditunukkan dengan

    menurunnya perilaku agresif dan agitasi klien dengan cedera kepala, demensia

    dan Cde&elopmental disabilityC.

    . /ntidepressant

    Penggunaan obat ini mampu mengontrol impulsif dan perilaku agresif klien

    yang berkaitan dengan perubahan mood. /mitriptyline dan ra#odone, efektif

    untuk menghilangkan agresi&itas yang berhubungan dengan cedera kepala dan

    gangguan mental organik.

    (?r.!udi /nna Keliat, ?kk. --5)

    G. Poon Masala

    >esiko tinggi mencedarai diri, orang lain, lingkungan

    Perilaku kekerasan

    PPS $alusinasi

    solasi sosial menarik diri

    >egimen terapeutik inefektif

    $arga diri rendah kronis

    Koping keluarga berduka disfungsional

    idak efektif

    (2ita itria, --9. hal 160)

    H. MASALAH KEPERA!ATAN YANG MUNGKIN MUNCUL

    1. Perilaku Kekerasan.

    . >esiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan.

    %. Perubahan persepsi sensori.

    6. $arga diri rendah kronis.

    5. solasi sosial.

    0. !erduka fungsional.

    =. Penatalaksanaan regimen terapeutik inefektif.

    '. Koping keluarga inefektif.

    (2ita itria, --9. hal 160)

  • 7/25/2019 LP & SP RPK

    9/15

    I. DATA YANG PERLU DIKAJI

    1. *asalah kepera"atan

    a) Perilaku kekerasan : amuk

    . ?ata yang perlu dikai pada masalah kepera"atan perilaku kekerasan

    *asalah Kepera"atan ?ata yang perlu di kai

    Perilaku kekerasan :

    amuk

    Subyektif

    Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang.

    Klien suka membentak dan menyerang orang yang

    mengusiknya ika sedang kesal atau marah.

    >i"ayat perilaku kekerasan atau gangguan i"a lainnya.

    7byektif

    *ata merah, "aah agak merah.

    2ada suara tinggi dan keras, bicara menguasai.

    ;kspresi marah saat membicarakan orang, pandangan

    taam.

    *erusak dan melempar barangbarang

    (2ita itria, --9. hal 16=)

    J. Ren"ana T#n$akan

    ?iagnosa 1:perilaku kekerasanuuan @mum Klien terhindar dari mencederai diri, orang lain dan

    lingkungan.

    uuan Khusus

    1. Klien dapat membina hubungan saling percaya.

    indakan

    a) !ina hubungan saling percaya salam terapeutik, empati, sebut nama pera"at dan

    elaskan tuuan interaksi.

    b) Panggil klien dengan nama panggilan yang disukai.

    c) !icara dengan sikap tenang, rileks dan tidak menantang.

  • 7/25/2019 LP & SP RPK

    10/15

    . Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan.

    indakan

    a) !eri kesempatan mengungkapkan perasaan.

    b) !antu klien mengungkapkan perasaan engkel : kesal.c) ?engarkan ungkapan rasa marah dan perasaan bermusuhan klien dengan sikap

    tenang.

    %. Klien dapat mengidentifikasi tandatanda perilaku kekerasan.

    indakan

    a) /nurkan klien mengungkapkan yang dialami dan dirasakan saat engkel:kesal.

    b) 7bser&asi tanda perilaku kekerasan.

    c) Simpulkan bersama klien tandatanda engkel : kesal yang dialami klien.

    6. Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan.indakan

    a) /nurkan mengungkapkan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan.

    b) !antu bermain peran sesuai dengan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan.

    c) anyakan Dapakah dengan cara yang dilakukan masalahnya selesaiED

    5. Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan.

    indakan

    a) !icarakan akibat:kerugian dari cara yang dilakukan.

    b) !ersama klien menyimpulkan akibat dari cara yang digunakan.c) anyakan apakah ingin mempelaari cara baru yang sehat.

    0. Klien dapat mendemonstrasikan cara fisik untuk mencegah perilaku kekerasan

    indakan

    a) ?iskuiskan kegiatan fisik yang biasa dilakukan klien

    b) !eri puian atas kegiatan fisik yang biasa di lakukan klien

    c) ?iskusikan dua cara fisik yang paling mudah dilakukan untuk mencegah perilaku

    kekerasan, yaitu tarik nafas dalam dan pukul kasur serta bantal

    =. Klien dapat mendemostrasikan cara sosial untuk mencegah perilaku kekerasan

    indakan

    a) ?iskusikan cara bicara yang baik dengan klienb) !eri contoh cara berbicara yang baik

    c) *inta klien mengikuti contoh cara bicara yang baik

    d) ?iskusikan dengan klien tentang "aktu dan kondisi cara bicara yang dapat dilatih

    diruangan

    '. Klien dapat mengidentifikasi cara konstruktif dalam berespon terhadap

    kemarahan.

    indakan

    a) !eri puian ika mengetahui cara lain yang sehat.

  • 7/25/2019 LP & SP RPK

    11/15

    b) ?iskusikan cara lain yang sehat.Secara fisik tarik nafas dalam ika sedang kesal,

    berolah raga, memukul bantal : kasur.

    c) Secara &erbal katakan bah"a anda sedang marah atau kesal : tersinggung

    d) Secara spiritual berdoFa, sembahyang, memohon kepada uhan untuk diberi

    kesabaran.9. Klien dapat mengidentifikasi cara mengontrol perilaku kekerasan.

    indakan

    a) !antu memilih cara yang paling tepat.

    b) !antu mengidentifikasi manfaat cara yang telah dipilih.

    c) !antu mensimulasikan cara yang telah dipilih.

    d) !eri reinforcement positif atas keberhasilan yang dicapai dalam simulasi.

    e) /nurkan menggunakan cara yang telah dipilih saat engkel : marah.

    1-. Klien mendapat dukungan dari keluarga.

    indakan a) !eri pendidikan kesehatan tentang cara mera"at klien melalui pertemuan

    keluarga.

    b) !eri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga.

    11. Klien dapat menggunakan obat dengan benar (sesuai program).

    indakan

    a) ?iskusikan dengan klien tentang obat (nama, dosis, frekuensi, efek dan efek

    samping).

    b) !antu klien mengunakan obat dengan prinsip 5 benar (nama klien, obat, dosis,

    cara dan "aktu).

    c) /nurkan untuk membicarakan efek dan efek samping obat yang dirasakan.

    (2ita itria, --9. hal 16')

  • 7/25/2019 LP & SP RPK

    12/15

    DAFTAR PUSTAKA

    itria, 2ita. --9.Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan

    Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP) untuk 7 Diagnosis

    Keperawatan Jiwa erat !agi S"# Keperawatan. Gakarta Salemba

    !udi /nna, dkk. --5.Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa $d%&. Gakarta ;3+

    STRATEGI PELAKSANAAN %SP& ' P

    RESIKO PERILAKU KEKERASAN

    STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN

  • 7/25/2019 LP & SP RPK

    13/15

    Ha(#)tan**al + = ebruari -1

    Na,a kl#en + Nn. *

    No. MR +

    D- ) SP ke ) Pe(te,an ke +

    Na,a /e(a0at /elaksana + Pera"at /

    Res#ko /e(#lak keke(asan

    A. PROSES KEPERA!ATAN

    1. Kondisi Klien

    Subyektif

    Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang.

    Klien suka membentak dan menyerang orang yang

    mengusiknya ika sedang kesal atau marah.

    >i"ayat perilaku kekerasan atau gangguan i"a lainnya.

    7byektif

    *ata merah, "aah agak merah.

    2ada suara tinggi dan keras, bicara menguasai.

    ;kspresi marah saat membicarakan orang, pandangan taam.

    *erusak dan melempar barangbarang

    . ?iagnosa 1:perilaku kekerasan

    uuan @mum Klien terhindar dari mencederai diri, orang lain dan

    lingkungan.

    B. STRATEGI PELAKSANAAN

    1. O(#entas# +

    Salam Teraupetik

    HSelamat pagi *bak. Perkenalkan nama saya /nik "iayanti, panggil saa /nik.

    Saya adalah mahasis"a /KP;> *uhammadiyah Kendal. 2ama *bak siapa dan suka

    dipanggil apaE !aiklah mulai sekarang saya akan pangil *bak *ita saa, yaI

    Evaluasi/validasi

  • 7/25/2019 LP & SP RPK

    14/15

    Hkalau boleh tahu, sudah berapa lama *bak *ita di sini E /pakah *bak *ita masih

    ingat siapa yang memba"a kesini E bagaimana perasaan *bak saat iniE Saya lihat *bak

    sering tampak marah dan kesal, sekarang *bak masih merasa kesal atau marah EI

    Kontrak

    H!agaimana kalau kita bercakapcakap tentang halhal yang membuat *bak *ita marah

    dan bagaimana cara mengontrolnyaE 7k. *bakEI

    H idak lama kok, 15 menit saaI.

    H*bak senangnya kita berbicaranya dimanaE. ?imana saa boleh kok, asal *bak merasa

    nyaman. !aiklah, berarti kita berbicara disini saa ya, *bakI

    1. Ke(2a +

    H2ah, sekarang coba *bak ceritakan /pa yang membuat *bak *ita merasa marahE I

    /pakah sebelumnya mbak pernah marahE erus, penyebabnya apaE Samakah dengan

    yang sekarangEI

    HAalu saat *bak sedang marah apa yang akan *bak rasakanE /pakah *bak merasa

    sangat kesal, dada *bak berdebardebar lebih kencang, mata melotot, rahang terkatup

    rapat dan ingin mengamukE I

    HSetelah itu apa yang *bak *ita lakukanE I

    H/pakah dengnan cara itu marah:kesal *bak dapat terselesaikanE I a tentu tidak, apa

    kerugian yang *bak *ita alamiEI

    H*enurut *bak *ita adakah cara lain yang lebih baikE *aukah *bak *ita belaar cara

    mengungkapkan kemarahan dengan baik tanpa menimbulkan kerugianEI

    IGadi, ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan, *bak. Salah satunya adalah

    dengan cara fisik. Gadi melalui kegiatan fisik disalurkan rasa marah.I

    I/da beberapa cara, bagaimana kalau kita belaar satu cara duluE 2amanya teknik napas

    dalamI

    I!egini *bak, kalau tandatanda marah tadi sudah *bak rasakan, maka *bak berdiri

    atau duduk dengan rileks, lalu tarik napas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan:tiup

    perlahan Jlahan melalui mulutI

    H/yo *bak coba lakukan, tarik dari hidung, bagus.., tahan, dan tiup melalui mulut. 2ah,

    lakukan 5 kali. HH!agus sekali, *bak sudah bisa melakukannyaI

  • 7/25/2019 LP & SP RPK

    15/15

    H 2ah..*bak *ita tadi telah melakukan latihan teknik relaksasi napas dalam, sebaiknya

    latihan ini *bak lakukan secara rutin, sehingga bila se"aktu"aktu rasa marah itu

    muncul *bak sudah terbiasa melakukannyaI

    3. Te(,#nas# +

    Evaluasi

    E4alas# s52ekt#6+

    H!agaiman perasaan *bak setelah kita berbincangbincang dan melakukan latihan teknik

    relaksasi napas dalam tadiE a...betul, dan kelihatannya *bak terlihat sudah lebih rileksI.

    E4alas# o52ekt#6

    I+oba *bak sebutkan lagi apa yang membuat *bak marah, lalu apa yang *bak rasakan

    saat itu dan apa yang akan *bak lakukan. Kemudian apa akibatnya...I

    Hah...bagus, *bak masih ingat semua...I

    T#n$ak lan2t

    H!agaimana kalau latihan ini kita masukkan dalam ad"al kegiatan seharihari *bakEI

    HKapan "aktu yang *bak inginkan untuk melakukan latihan iniE !agaimana kalau setiap

    am 11pagiEI

    Kont(ak 7an* akan $atan*

    H 2ah, *bak. +ara yang kita praktikkan tadi baru salah satu dari teknik saa. *asih ada

    cara yang bisa digunakan untuk mengatasi marah *bak. +ara yang kedua yaitu dengan

    teknik memukul bantal atau kasur.

    H!agaimana kalau kita latihan cara yang kedua ini besok, *bak maunya kita bertemu

    besok am berapaEI8Kita latihannya dimana, *bakE ?isini saa lagi , *bakI Hok, *bak.

    Kalau begitu saya pamit dulu ya, *bak.... /ssalamualaikumI