Lp & Sp Pasien Defisit perawatan diri

35
LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN JIWA DEFISIT PERAWATAN DIRI (DPD) Kelas : S1 Reguler 5B Disusun Oleh : 1. Aprilianti ( 11121055 ) 2. Faradillah ( 11121064) 3. Iga Sukanti ( 11121071 ) 4. Mulyati Cahyani ( 11121079 ) 5. Pipit Rahmawati ( 11121086 ) 6. Ristiani aprilianti ( 11121094 ) 7. Tri Astuti ( 11121101)

description

ners

Transcript of Lp & Sp Pasien Defisit perawatan diri

Page 1: Lp & Sp Pasien Defisit perawatan diri

LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN JIWA

DEFISIT PERAWATAN DIRI (DPD)

Kelas : S1 Reguler 5B

Disusun Oleh :

1. Aprilianti ( 11121055 )

2. Faradillah ( 11121064)

3. Iga Sukanti ( 11121071 )

4. Mulyati Cahyani ( 11121079 )

5. Pipit Rahmawati ( 11121086 )

6. Ristiani aprilianti ( 11121094 )

7. Tri Astuti ( 11121101)

PRODI S1 KEPERAWATAN STIKes PERTAMINA

BINA MEDIKA

Jakarta, Mei 2014

Page 2: Lp & Sp Pasien Defisit perawatan diri

LAPORAN PENDAHULUAN

I. Kasus ( Masalah Utama )

Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi

kebutuhan guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai

dengan kondisi kesehatan, klien mengatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak

melakukan perawatan diri ( depkes 2000)

Deficit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas

keperawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting). (nurjanah,2004)

Deficit perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam

memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan hidupnya, kesehatannya, dan

kesejahteraannya, sesuai dengan kondisi kesejahterannya. Klien dinyatakan terganggu

perawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan dirinya. (Dr. Amino

Gondohutomo,2008)

Deficit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang mengalami

kelemahan kemmpuan dalam dilakukan atau melengkapi aktifitas perawatan diri

secara mandiri seperti mandi (hygiene) , berpakaian / berhias, makan dan BAB atau

BAK ( toileting ). (Nita Fitria,2009)

Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan

kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. (Poter.Perry,2005).

Kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan

perawatan kebersihan untuk dirinya (Tarwoto dan Wartonah,2000)

II. Proses Terjadinya Masalah

A. Faktor Predisposisi

Factor pendukung terjadinya deficit perawatan diri adalah sebagai berikut :

Perkembangan, keluarga terllau melindungi dan memenjakan klien sehingga

perkembangan inisiatif terganggu. Biologis, penyakit kronik yang menyebabkan

klien tidak mampu melakukan perawatan diri. Kemampuan realitas turun, klien

dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang menyebabkan

ketidak pedulian dirinya dan lingkungan termaksud perawatan diri. Social, kurang

dukungan dan latihan kemampuan keperawatab diri lingkungannya. Situasi

lingkungan mepengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri.

Page 3: Lp & Sp Pasien Defisit perawatan diri

B. Factor Presipitasi

Yang merupakan factor presipitasi deficit perawatan diri adalah kurang

penurunan motifasi, kerusakan kognisi atau perseptual, cemas, lelah atau lemah

yang dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan

perawatan diri.

Menurut Depkes(2000:59) factor-faktor yang mepengaruhi personal hygiene

adalah sebagai berikut: Body image, gambaran indivudu terhadap dirinya sangat

mempengaruhi kebersihan diri misalnya, dengan adanya perubahan fisik misalnya

dengan adanya perubahan fisik sehingga tidak peduli dengan kebersihan diri,

maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene. Social

ekonomi, personal hygiene memerlukan memerlukan alat dan bahan seperti sabun,

pasta gigi, sikat gigi, sampo, alat mandi yang semuanya memerlukanuang untuk

menyediakannya. Pengatahuan, pengetahuan personal hygiege sangat penting

karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada

klien penderita diabetes militus ia harus menjaga kebersihan kakinya. Budaya,

disebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak boleh dimandikan.

Kebiasaan seseorang, ada kebiasaan orang yang mengguanakan produk tertentu

dalam perawatan diri seperti penggunaan sabun, sampo dan lain-lain. Kondisi fisik

atau psikis, pada keadaan tertentu / sakit kemampuan untuk merawat diri

berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.

C. Jenis-Jenis

1. Kurang perawatan diri : mandi / kebersihan diri

Kurang perawatan diri (mandi) adalah gangguan kemampuan untuk

melakukan aktifitas mandi/ kebersihan diri

2. Kurang perawatan diri : makan

Kurang perawatan diri (makan) adalah gangguan kemampuan untuk

menunjukan aktifitas makan

3. Kurang perawatan diri : toileting

Kurang perawatan diri ( toileting ) adalah gangguan kemampuan untuk

menyelesaikan aktifitas toileting sendiri

4. Kurang perawatan diri: berhias/berdandan

Kurang perawatan diri ( berhias/berdandan ) adalah gangguan kemampuan

memakai pakaian dan aktivitas berdandan sendiri.

Page 4: Lp & Sp Pasien Defisit perawatan diri

(Nurjanah:2004, 79)

D. Mekanisme Koping

1. Regresi

2. Penyangkalan

3. Isolasi diri

4. Intelektualisasi

III. A. Pohon Masalah

Resiko Gsp: halusinasi

Isolasi sosial

HDR

B. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji

Defisit perawatan diri

Data subjektif :

Klien mengatakan malas mandi karena airnya dingin, Klien

mengatakan malas makan sendiri dan tidak mampu untuk makan sendiri.

Klien mengatakan jarang membersihkan alat kelaminnya setelah BAK atau

BAB dan Klien mengatakan dirinya malas berdandan.

Data objektif :

Ketidakmampuan mandi atau membersihkan diri di tandai dengan

rambut kotor, gigi kotor, dan kulit berdaki dan berbau serta kuku panjang dan

kotor. Ketidakmampuan makan secara sendiri ditandai dengan

ketidakmampuan mengambil makanan sendiri, makanan berceceran, dan

makan tidak pada tempatnya. Ketidakmampuan BAB atau BAK secara

mandiri ditandi BAB atau BAK tidak pada tempatnya, tidak membersihkan

diri dengan baik setelah BAB atau BAK dan Ketidakmampuan berpakaian

atau berhias ditandai dengan rambut acak-acakan, pakaian kotor dan tidak

DPD

Page 5: Lp & Sp Pasien Defisit perawatan diri

rapi, pakaian tidak sesuai, tidak bercukur (laki-laki) atau tidak berdandan

(wanita).

IV. Diagnosa keperawatan

Defisit perawatan diri, ketidakmampuan dalam kebersihan diri, makan mandiri,

toileting, berhias/berdandan.

V. Rencana Tindakan Keperawatan

Terlampir

Sumber :

Herman, Ade. 2011. Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Direja surya.

Kaliat, Budi Anna Dan Akemat. 2009. Model Praktek Keperawatan Professional

Jiwa. Jakarta: EGC.

Page 6: Lp & Sp Pasien Defisit perawatan diri

STRATEGI PELAKSANA TINDAKAN KEPERAWATAN

SP1 KEBERSIHAN DIRI

Proses keperawatan

Kondisi Klien

Klien mengatakan dirinya malas mandi karena airnya dingin. Ketidakmampuan mandi

atau membersihkan diri ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor, dan kulit berdaki dan

bebau, serta kuku panjang dan kotor.

Diagnosa Keperawatan

Devisit perawatan diri, ketidakmampuan dalam kebersihan diri

Tujuan Khusus:

1. klien dapat membina hubungan saling percaya

2. klien dapat memahami pentingnya kebersihan diri

3. klien dapat mengetahui cara menjaga kebersihan diri

4. klien dapat mempraktekan cara menjaga kebersihan diri

Tindakan Keperawatan:

1. bina hubungan saling peraya

2. jelaskan pentingnya kebersihan diri

3. jelaskan cara menjaga kebersihan diri

4. bantu klien mempraktekan cara menjaga kebersihan diri

5. anjurkan klien memasukan dalam jadwal kegiatan harian

Proses Komunikasi Dalama Pelaksanaan Tindakan

Fase Orientasi

1. Salam teraupetik:

selamat pagi bapak atau ibu, perkenalkan nama saya Faradillah. Saya senag

dipanggil Fara. Nama bapak atau ibu siapa? Senangnya dipanggil siapa? Saya

mahasiswi stikes pertamedika yang akan merawat bapak atau ibu, saya praktek

disini selama 5 hari. Hari ini saya dinas pagi diruangan ini dari jam 7 pagi sampai

2 siang. Dari tadi, saya lihat bapak atau ibu menggaruk-garuk badannya, gatal ya ?

Page 7: Lp & Sp Pasien Defisit perawatan diri

bagaimana kalo kita bicara tentang kebersihan diri? Berapa lama kita bicara ? 15

menit ya.... mau dimana .. ? disini saja ya ?

2. Evaluasi atau validasi:

Bagaimana perasaan bapak atau ibu hari ini?

Bagaimana semalam tidurnya ?

3. Kontrak

Topik : bapak atau ibu saya ingin berbincang-bincang tentang kondisi bapak

atau ibu selama perawatan

Waktu : bapak atau ibu kita akan berbincang-bincang jam berapa? Dan berapa

lama? Bagaimana jika jam 08.00-08.15?

Tempat : dimana kita berbincang-bincang, bagaimana kalau kita berbincang-

bincang ditaman?

Tujuan : kita berbincang-bincang agar kita saling mengenal

Fase Kerja

Bapak atau ibu ada apa garuk-garuk ? Apakah bapak atau ibu sudah mandi hari

ini? Apa alasan bapak atau ibu sehingga tidak bisa merawat diri? kalau kita tidak teratur

menjaga kebersihan diri masalah apa menurut bapak yang bisa muncul ? betul ada

kudis,kutu.... dan lain-lain.

Menurut bapak atau ibu kita mandi harus bagaimana? Sebelum mandi apa yang perlu

kita siapakan ? benar sekali, bapak atau ibu perlu menyiapkan handuk,sikat gigi, sampo,

sabun, dan sisir. Bagaimana kalau sekarang kita kekamar mandi, saya akan membimbing

bapak atau ibu melakukannya. Sekarang, buka pakaian dan siram seluruh tubuh bapak

atau ibu termaksud rambut lalu ambil sampo gosokan pada kepala bapak atau ibu sampai

berbusa, lalu bilas sampai bersih. Bagus sekali! Selanjutnnya ambil sabun, gosokan

diseluruh tubuh secara merata, lalu siram dengan air sampai bersih, jangan lupa sikat gigi

pakai odol, giginya disikat mulai dari atas sampai bawah. Gosok seluruh gigi bapak atau

ibu mulai darri depan sampai belakang. Bagus, lalu kumur-kumur sampai bersih.

Terakhir, siram lagi seluruh bapak atau ibu sampai bersih lalu keringkan dengan anduk.

Bapak atau ibu bagus sekali melakukannya.

Page 8: Lp & Sp Pasien Defisit perawatan diri

Fase Terminasi

1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

Evaluasi klien (subyektif)

Bagaimana perasaan bapak atau ibu setelah berbincang-bincang dengan saya dan

tahu cara merawat kebersihan diri?

Evaluasi perawat (objektif dan reinforcement)

Cobak bapak atau ibu sebutkan kembali cara menjaga kebersihan diri.

2. Rencana tindak lanjut

Saya harap bapa atau ibu melakukan cara menjaga kebersihan diri dan jangan lupa

masukkan dalam jadwal kegiatan harian.

3. Kontrak yang akan datang

Topik :bagaimana kalau besok kita bertemu lagi dan berbincang-bincang lagi

tentang cara makan yang baik.

Waktu :bagaimana klau kita berbincang-bincang kembali hari ini jam 10.00

selama 15 menit, apakan bapak atau ibu setuju?

Tempat :besok kita akan berbincang-bincang dimana, bagaimana kalau diruang

makan?

Baiklah samapai bertemu lagi. Selamat pagi bapak atau ibu.

Page 9: Lp & Sp Pasien Defisit perawatan diri

STRATEGI PELAKSANA TINDAKAN KEPERAWATAN

SP2 MAKAN

Proses keperawatan

Kondisi Klien

Klien mengatakan malas makan sendiri dan tidak mampu untuk makan sendiri.

Ketidakmampuan makan secara sendiri ditandai dengan ketidakmampuan mengambil

makanan sendiri, makanan berceceran, dan makan tidak pada tempatnya.

Diagnosa Keperawatan

Makan mandiri

Tujuan Khusus:

1. klien dapat membina hubungan saling percaya

2. klien dapat mengetahui cara dan alat makan yang benar

3. klien dapat melakukan kegiatan makan

4. klien dapat memasukan kegiatan makan dalam jadwal kegiatan harian

Tindakan Keperawatan:

1. bina hubungan saling peraya

2. jelaskan cara dan alat makan yang benar

3. latih kegiatan makan

4. anjurkan klien memasukan dalam jadwal kegiatan harian

Proses Komunikasi Dalama Pelaksanaan Tindakan

Fase Orientasi

1. Salam teraupetik:

Selamat pagi bapak atau ibu, tampak rapi hari ini. Pagi ini kita akan latihan

bagaimana cara makan yang baik. Kita latihan langsung diruang makan ya ! Mari..

itu sudah datang makananya

2. Evaluasi atau validasi:

Bagaimana bapak atau ibu sudah mandi hari ini ?

Alat apa saja yang dibutuhkan ketika mau mandi ?

Page 10: Lp & Sp Pasien Defisit perawatan diri

3. Kontrak

Topik : bapak atau ibu saya ingin berbincang-bincang tentang cara dan alat

makan yang benar

Waktu : bapak atau ibu kita akan berbincang-bincang jam berapa? Dan berapa

lama? Bagaimana jika jam 08.00-08.15?

Tempat : dimana kita berbincang-bincang, bagaimana kalau kita berbincang-

bincang diruang makan ?

Tujuan : kita berbincang-bincang agar bapak atau ibu dapat makan mandiri

Fase Kerja

Bagaimana kebiasaan sebelum, saat, maupun setelah makan? dimana bapak atau ibu

makan? Sebelum makan kita harus cuci tangan memakai sabun. Ya, mari kita praktikan!

Bagus, setelah itu kita duduk dan ambil makanan. Sebelum disantap kita berdoa dulu.

Silakan bapak atau ibu yang pimpin! Bagus. Mari kita makan! Saat makan kita harus

menyuap makanan satu persatu dengan pelan-pelan. Ya,ayo….sayurnya dimakan ya.

Setelah makan kita bereskan piring dan gelas yang kotor. Ya betul.. dan akhiri dengan

cuci tangan. Ya bagus!

Fase Terminasi

1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

Evaluasi klien (subyektif)

Bagaimana perasaan bapak atau ibu setelah berbincang-bincang dengan saya dan

setelah kita makan bersama

Evaluasi perawat (objektif dan reinforcement)

Coba bapak atau ibu sebutkan kembali apa saja yang harus kita lakukan pada saat

makan

2. Rencana tindak lanjut

Saya harap bapak atau ibu melakukan makan mandiri dan jangan lupa masukkan

dalam jadwal kegiatan harian.

3. Kontrak yang akan datang

Page 11: Lp & Sp Pasien Defisit perawatan diri

Topik :bagaimana kalau besok kita bertemu lagi dan berbincang-bincang lagi

tentang cara toileting yang baik.

Waktu :bagaimana klau kita berbincang-bincang kembali hari ini jam 08.00

selama 30 menit, apakan bapak atau ibu setuju?

Tempat :besok kita akan berbincang-bincang dimana, bagaimana kalau diruang

taman?

Baiklah samapai bertemu lagi. Selamat pagi bapak atau ibu.

Page 12: Lp & Sp Pasien Defisit perawatan diri

STRATEGI PELAKSANA TINDAKAN KEPERAWATAN

SP3 TOILETING

Proses keperawatan

Kondisi Klien

Klien mengatakan jarang membersihkan alat kelaminnya setelah BAK atau BAB.

Ketidakmampuan BAB atau BAK secara mandiri ditandi BAB atau BAK tidak pada

tempatnya, tidak membersihkan diri dengan baik setelah BAB atau BAK

Diagnosa Keperawatan

Toileting

Tujuan Khusus:

1. klien dapat membina hubungan saling percaya

2. klien dapat melakukan BAB dan BAK yang baik

3. klien dapat menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai

4. klien dapat menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB/BAK

Tindakan Keperawatan:

1. bina hubungan saling peraya

2. latihan cara BAB dan BAK yang baik

3. menjelaskan tempat BAB atau BAK yang sesuai

4. menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB atau BAK

Proses Komunikasi Dalama Pelaksanaan Tindakan

Fase Orientasi

1. Salam teraupetik:

Selamat pagi bapak atau ibu, bagaimana perasaan hari ini? Baik.., sudah di

jalankan jadwal kegiatan nya?.. kita akan membicarakan tentang cara buang air

besar dan buang air kecil yang baik yah. Kira-kira 30 menit yah..? di mana kita

duduk?

2. Evaluasi atau validasi:

Bagaimana bapak/ibu makannya sudah habis 1 porsi?

Page 13: Lp & Sp Pasien Defisit perawatan diri

Bapak atau ibu ketika makan apa saja yang harus dilakukan ?

3. Kontrak

Topik : bapak atau ibu saya ingin berbincang-bincang tentang melakuan

BAB/BAK secara mandiri

Waktu : bapak atau ibu kita akan berbincang-bincang jam berapa? Dan berapa

lama? Bagaimana jika jam 08.00-08.30?

Tempat : dimana kita berbincang-bincang, bagaimana kalau kita berbincang-

bincang di taman?

Tujuan : kita berbincang-bincang agar bapak atau ibu dapat melakukan

BAB/BAK secara mandiri

Fase Kerja

Untuk pasien laki-laki:

Dimana biasanya bapak buang air besar dan buang air kecil? Benar bapak buang air

besar atau kecil yang baik itu di WC, kamar mandi atau tempat lain yang tertutup dan ada

saluran pembuangan kotorannya. Jadi kita tidak boleh buang air besar atau kecil di

sembarang tempat. Sekarang, apakan bapak tau bagaimana cara cebok? Yang perlu

diingat saat mencebok adalah bapak membersihkan bokong atau kemaluan dengan air

yang bersih dan pastikan tidak ada tinja atau air kencing yang tersis di tubuh bapak.

Setelah bapak selesai cebok, jangan lupa tinja atau air kencing yang ada di WC di

bersihkan. Caranya siram tinja atau air kencing yang ada di WC secukupnya sampai tinja

atau air kencing itu tidak tersisa di WC. Setelah itu cuci tangan dengan menggunakan

sabun.

Untuk perempuan

Cara membilas yang bersih stelah ibu buang air besar yaitu dengan menyiram air ke

arah depan ke belakang. Jangan terbalik yah..cara seperti ini berguna untuk mencegah

masuknya kotoran/tinja yang ada di bokong ke bagian kemaluan kita. Setelah ibu selesai

cebok, jangan lupa tinja atau air kencing yang ada di WC di bersihkan. Caranya siram

tinja atau air kencing tersebut dengan air secukupnya sampai air kencing atau tinja tidak

tersisa di WC. Lalu cuci tangan dengan menggunakan sabun

Fase Terminasi

1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

Page 14: Lp & Sp Pasien Defisit perawatan diri

Evaluasi klien (subyektif)

Bagaimana perasaan bapak atau ibu setelah berbincang-bincang tentang cara

buang air besar atau kecil yang baik

Evaluasi perawat (objektif dan reinforcement)

Coba bapak atau ibu jelaskan ulang tentang cara BAB/BAK yang baik

2. Rencana tindak lanjut

Saya harap bapak atau ibu melakukan toileting yang baik dan jangan lupa

masukkan dalam jadwal kegiatan harian.

3. Kontrak yang akan datang

Topik :bagaimana kalau besok kita bertemu lagi dan berbincang-bincang lagi

tentang cara berhias/berdandan.

Waktu :bagaimana klau kita berbincang-bincang kembali hari ini jam 08.00

selama 30 menit, apakan bapak atau ibu setuju?

Tempat :besok kita akan berbincang-bincang dimana, bagaimana kalau di

ruang tamu?

Baiklah samapai bertemu lagi. Selamat pagi bapak atau ibu.

Page 15: Lp & Sp Pasien Defisit perawatan diri

STRATEGI PELAKSANA TINDAKAN KEPERAWATAN

SP4 BERHIAS/BERDANDAN

Proses keperawatan

Kondisi Klien

Klien mengatakan dirinya malas berdandan. Ketidakmampuan berpakaian atau

berhias ditandai dengan rambut acak-acakan, pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian tidak

sesuai, tidak bercukur (laki-laki) atau tidak berdandan (wanita).

Diagnosa Keperawatan

Berhias/berdandan

Tujuan Khusus:

1. klien dapat membina hubungan saling percaya

2. klien dapat menjelaskan pentingnya berhias/berdandan

3. klien dapat melakukan cara berhias/berdandan

4. klien dapat memasukan kegiatan berhias/berdandan dalam jadwal kegiatan harian

Tindakan Keperawatan:

1. bina hubungan saling peraya

2. jelaskan pentingnya berhias/berdandan

3. latihan cara berhias/berdandan

4. masukkan dalam jadwal kegiatan pasien

Proses Komunikasi Dalama Pelaksanaan Tindakan

Fase Orientasi

1. Salam teraupetik:

Selamat pagi bapak atau ibu, bagaimana perasaan hari ini? Baik.., sudah di

jalankan jadwal kegiatan nya?.. hari ini kita akan latihan berhias/berdandan, mau

di mana latihan nya? Bagaimana kalau di ruang tamu? Bagaimana kalau kita

melkaukan nya selama 30 menit?

2. Evaluasi atau validasi:

Bagaimana bapak/ibu hari ini sudah BAB/BAK?

Page 16: Lp & Sp Pasien Defisit perawatan diri

Bapak atau ibu ketika BAB/BAK apa saja yang harus dilakukan ?

3. Kontrak

Topik : bapak atau ibu saya ingin berbincang-bincang tentang melakuan

berhias/berdandan

Waktu : bapak atau ibu kita akan berbincang-bincang jam berapa? Dan berapa

lama? Bagaimana jika jam 08.00-08.30?

Tempat : dimana kita berbincang-bincang, bagaimana kalau kita berbincang-

bincang di ruang tamu?

Tujuan : kita berbincang-bincang agar bapak atau ibu dapat melakukan

berhias/berdandan

Fase Kerja

Apa yang bapak atau ibu lakukan setelah selesai mandi? Apakah bapak atau ibu sudah

ganti baju? Untuk berpakaian, pilihlah pakaian yang bersih dan kering berganti pakaian

yang bersih 2 hari sekali. Sekarng bapak atau ibu ganti bajunya. Ya, bagus seperti itu.

Apakah bapak atau ibu menyisir rambut? Bagaimana cara bersisir? Coba kita peraktekkan

liat ke cermin, bagus sekali. Apakah bapak suka bercukur? Berapa hari sekali bercukur?

Betul 2 kali seminggu.

Fase Terminasi

1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

Evaluasi klien (subyektif)

Bagaimana perasaan bapak atau ibu setelah berhias/berdandan?

Evaluasi perawat (objektif dan reinforcement)

Coba bapak atau ibu sebutkan cara berhias/berdandan diri yang baik sekali lagi.

2. Rencana tindak lanjut

Saya harap bapak atau ibu melakukan berhias/berdandan yang baik dan jangan

lupa masukkan dalam jadwal kegiatan harian.

3. Kontrak yang akan datang

Topik :bagaimana kalau besok kita bertemu lagi dan berbincang-bincang lagi

tentang kondisi bapak/ibu yang lain.

Page 17: Lp & Sp Pasien Defisit perawatan diri

Waktu :bagaimana klau kita berbincang-bincang kembali hari ini jam 08.00

selama 30 menit, apakan bapak atau ibu setuju?

Tempat :besok kita akan berbincang-bincang dimana, bagaimana kalau di

taman?

Baiklah samapai bertemu lagi. Selamat pagi bapak atau ibu.

Page 18: Lp & Sp Pasien Defisit perawatan diri

Rencana Asuhan Keperawatan

Tujuan Kriteria hasil Intervensi

pasien mampu:

- Melakukan

kebersihan diri

secra mandiri

- Melakukan

makan dengan

baik

- Melakukan

BAB/BAK

secara mandiri

- Melakukan

berhias/berdand

an secara baik

Setelah…x pertemuan,

pasien dapat menjelaskan

pentingnya:

- Kebersihan diri

- Makan

- BAB/BAK

- Berhias/berdanda

- Dan mampu

melakukan cara

merawat diri

SP1

- Identifikasi kebersihan diri

- Jelaskan pentingnya

kebersihan diri

- Jelaskan alat dan cara

kebersihan diri

- Masukan dalam jadwal

kegiatan pasien

SP2

- Jelaskan cara dan alat

makan yang benar

Jelaskan cara

menyiapkan

makanan

Jelaskan cara

merapihkan

peralatan makan

setelah makan

Praktek makan

sesuai tahapan

makan yang baik

- Latih kegiatan makan

- Masukan dalam jadwal

kegiatan pasien

SP3

- Latih cara BAB/BAK

yang baik

- jelaskan tempat

BAB/BAK yang sesuai

- jelaskan cara

Page 19: Lp & Sp Pasien Defisit perawatan diri

membersihkan diri setelah

BAB/BAK

- Masukan dalam jadwal

kegiatan pasien

SP4

- Jelaskan pentingnya

berhias/berdandan

- Latihan cara

berhias/berdandan

Untuk pasien laki-

laki meliputi cara:

berpakaian,

menyisir rambut,

dan bercukur

Untuk pasien

perempuan

meliputi cara:

berpakaian,

menyisir rambut

dan berhias

- Masukan dalam jadwal

kegiatan pasien

Page 20: Lp & Sp Pasien Defisit perawatan diri

Dokumentasi

Diagnosa Implementasi Evaluasi

Ketidakmampuan

Kebersihan diri

Senin, 4 Mei 2014

Pukul 08.00 WIB

SP 1

- Mengidentifikasi kebersihan

diri

- Menjelaskan pentingnya

kebersihan diri

- Menjelaskan alat dan cara

kebersihan diri

- Masukan dalam jadwal

kegiatan pasien

S :

- Pasien mengatakan mampu

mengidentifikasi kebersihan

diri

- Pasien menjelaskan

pentingnya kebersihan diri

- Pasien menjelaskan alat dan

cara kebersihan diri

- Pasien mengatakan

memasukkan jadwal

kebersihan diri dalam

jadwal kegiatan

O:

- Pasien terlihat masih jarang

menjaga kebersihan diri

- Pasien tampak garuk garuk

A:

Adanya Resiko harga diri rendah

P:

PPerawat:

- Evaluasi sp 1

- Lanjutkan sp2: Jelaskan

cara dan alat makan yang

benar, Latih kegiatan

makan.

- Anjurkan pasien untuk

memasukkan ke jadwal

Page 21: Lp & Sp Pasien Defisit perawatan diri

kegiatan harian

PKlien:

- Pasien mampu menjelaskan

cara dan alat makan yang

benar

- Memasukkan latihan

makan kedalam jadwal

harian

TTD

Perawat

Ketidakmampuan

makan secara

mandiri

Selasa, 5 Mei 2014

Pukul 08.00 WIB

SP 2

- Menjelaskan cara dan alat

makan yang benar

Menjelaskan cara

menyiapkan makanan

Menjelaskan cara

merapihkan peralatan

makan setelah makan

Mempraktek makan

sesuai tahapan makan

yang baik

- Melatih kegiatan makan

- Memasukan dalam jadwal

kegiatan pasien

S :

- Pasien menjelaskan cara

dan alat makan yang benar

- Pasien mengatakan mampu

makan dengan mandiri

- Pasien mengatakan

memasukkan jadwal

kebersihan diri dalam

jadwal kegiatan

O:

- Pasien terlihat makan

dengan agak berantakan

- Pasien tampak menyimpan

makanan dengan benar

A:

Adanya resiko isolasi sosial

Page 22: Lp & Sp Pasien Defisit perawatan diri

P:

PPerawat:

- Evaluasi sp 2

- Lanjutkan sp3: Latih cara

BAB/BAK yang baik,

jelaskan tempat BAB/BAK

yang sesuai, dan jelaskan

cara membersihkan diri

setelah BAB/BAK

- Anjurkan pasien untuk

memasukkan ke jadwal

kegiatan harian

PKlien:

- Pasien melakukan cara

BAB/BAK dengan baik,

dapat menjelaskan tempat

BAK/BAB yang sesuai

- Memasukkan latihan

berkenalan kedalam jadwal

harian

TTD

Perawat

Ketidakmampuan

toileting

Rabu, 6 Mei 2014

Pukul 08.00 WIB

SP 3

- Melatih cara BAB/BAK yang

baik

- Menjelaskan tempat

BAB/BAK yang sesuai

- Menjelaskan cara

S :

- Pasien Menjelaskan tempat

BAB/BAK yang sesuai

- Pasien Menjelaskan cara

membersihkan diri setelah

BAB/BAK

- Pasien mengatakan

memasukkan jadwal

Page 23: Lp & Sp Pasien Defisit perawatan diri

membersihkan diri setelah

BAB/BAK

- Masukan dalam jadwal

kegiatan pasien

kebersihan diri dalam

jadwal kegiatan

O:

- Pasien tanpak melakukan

cara BAB/BAK dengan

benar

- Pasien tampak BAB/BAK

di tempat yang sesuai

A:

Adanya resiko harga diri rendah

P:

PPerawat:

- Evaluasi sp 3

- Lanjutkan sp4: Jelaskan

pentingnya

berhias/berdandan dan

Latihan cara

berhias/berdandan

- Anjurkan pasien untuk

memasukkan ke jadwal

kegiatan harian

PKlien:

- Pasien menjelaskan

pentingnya

berhias/berdandan dan

melatih cara

berdandan/berhias

- Memasukkan latihan

berkenalan kedalam jadwal

harian

Page 24: Lp & Sp Pasien Defisit perawatan diri

TTD

Perawat

Ketidakmampuan

berhias/berdandan

Kamis, 7 Mei 2014

Pikul 08.00 WIB

SP 4

- Menjelaskan pentingnya

berhias/berdandan

- Melatihan cara

berhias/berdandan

Untuk pasien laki-laki

meliputi cara:

berpakaian, menyisir

rambut, dan bercukur

Untuk pasien

perempuan meliputi

cara: berpakaian,

menyisir rambut dan

berhias

- Masukan dalam jadwal

kegiatan pasien

S :

- Pasien Menjelaskan

pentingnya

berhias/berdandan

- Pasien mengatatakan dapat

melakukan cara

berhias/berdandan dengan

benar

- Pasien mengatakan

memasukkan jadwal

kebersihan diri dalam

jadwal kegiatan

O:

- Pasien terlihat

berhias/berdandan

- Pasien tanpak melakukan

laatihan berhias/berdandan

A:

Adanya resiko harga diri rendah

P:

PPerawat:

- Evaluasi sp 4

- Berbincang-bincang tentang

kondisi pasien

- Anjurkan pasien untuk

memasukkan ke jadwal

Page 25: Lp & Sp Pasien Defisit perawatan diri

kegiatan harian

PKlien:

- Pasien dapat menjelaskan

kondisi pasien

- Memasukkan latihan

berkenalan kedalam jadwal

harian

TTD

Perawat