LP+SP Perubahan Proses Pikir

22
LAPORAN PENDAHULUAN I. Kasus (Masalah Utama) Perubahan Proses Pikir II. Proses Terjadinya Masalah A. Pengertian Perubahan proses pikir adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami suatu kekacauan dalam operasi dan aktivitas kognitif. Adapun proses pikir itu meliputi proses pertimbangan (judgement), pemahaman (comprehension), ingatan serta penalaran (reasoning). Proses pikir yang normal mengandung arus ideal, simbol, dan asosiasi terarah kepada tujuan yang ditentukan dan dibangkitkan oleh suatu masalah atau tugas yang menghantarkan pada suatu penyelesaian yang berorientasi pada kenyataan. B. Faktor Predisposisi 1. Biologis Hambatan perkembangan otak, khususnya frontal, temporal, limbik, sehingga mengakibatkan gangguan dalam belajar, bicara, daya ingat. Selain itu mengakibatkan seseorang menarik diri dari lingkungan atau timbul resiko perilaku kekerasan.

Transcript of LP+SP Perubahan Proses Pikir

Page 1: LP+SP Perubahan Proses Pikir

LAPORAN PENDAHULUAN

I. Kasus (Masalah Utama)

Perubahan Proses Pikir

II. Proses Terjadinya Masalah

A. Pengertian

Perubahan proses pikir adalah suatu keadaan dimana seseorang

mengalami suatu kekacauan dalam operasi dan aktivitas kognitif.

Adapun proses pikir itu meliputi proses pertimbangan (judgement),

pemahaman (comprehension), ingatan serta penalaran (reasoning).

Proses pikir yang normal mengandung arus ideal, simbol, dan asosiasi

terarah kepada tujuan yang ditentukan dan dibangkitkan oleh suatu

masalah atau tugas yang menghantarkan pada suatu penyelesaian yang

berorientasi pada kenyataan.

B. Faktor Predisposisi

1. Biologis

Hambatan perkembangan otak, khususnya frontal,

temporal, limbik, sehingga mengakibatkan gangguan dalam

belajar, bicara, daya ingat. Selain itu mengakibatkan seseorang

menarik diri dari lingkungan atau timbul resiko perilaku

kekerasan.

Pertumbuhan dan perkembangan individu pada prenatal,

perinatal, neonatus, dan anak-anak.

2. Psikologis

Penolakan atau kekerasan dalam kehidupan klien.

Pola asuh yang tidak adekuat.

Konflik dan kekerasan dalam keluarga.

3. Sosial Budaya

Kemiskinan.

Konflik sosial budaya (peperangan, kerusuhan, kerawanan)

Kehidupan terisolasi dan stressor.

Page 2: LP+SP Perubahan Proses Pikir

C. Faktor Presipitasi

Umumnya sebelum timbul gejala, klien mengalami konflik dengan

orang di sekitarnya. Selain itu ada juga tekanan, isolasi, pengangguran

yang disertai perasaan tidak berguna, putus asa, dan merasa tidak

berdaya.

D. Mekanisme koping

Cara individu menghadapi secara emosional respon kognitif yang

maladaptif dipengaruhi oleh perjalanan masa lalunya. Seseorang yang

telah mengembangkan mekanisme koping yang efektif pada masa lalu

akan lebih mampu dalam mengatasi serangan masalah kognitif.

Mekanisme pertahanan ego yang mungkin teramati pada pasien

gangguan kognitif (perubahan proses pikir) :

- regresi

- denial

- kompensasi

E. Macam-macam perubahan Proses pikir

Isi Pikir

- Obsesi : pikiran yang selalu muncul meski

klien berusaha menghilangkannya.

- Phobia : ketakutan yang patologis/tidak logis

terhadap objek/situasi tertentu.

- Ekstasi : kegembiraan yang luar biasa

- Fantasi : isi pikiran tentang suatu keadaan

atau kejadian yang diinginkan.

- Bunuh diri : Ide bunuh diri

- Ideas of reference : pembicaraan orang lain,

benda-benda atau suatu kejadian yang dihubungkan dengan

dirinya.

- Pikiran magis : keyakinan klien tentang

kemampuannya melakukan hal-hal yang mustahil / di luar

kemampuannya.

Page 3: LP+SP Perubahan Proses Pikir

- Preokupasi : pikiran yang terpaku pada

satu ide.

- Alienasi : perasaan bahwa dirinya

sudah menjadi lain, berbeda, asing.

- Rendah diri : merendahkan atau menghina diri

sendiri, menyalahkan diri sendiri tentang suatu hal yang pernah

atau tidak pernah dilakukan.

- Pesimisme : mempunyai pandangan yang

suram mengenai banyak hal dalam hidupnya.

- Waham :

o Agama

o Somatik/hipokondrik

o Kebesaran

o Curiga

o Nihilistik

o Kejaran

o Dosa

Arus pikir

- Koheren : Kalimat pembicaraan dapat dipahami dengan baik

- Inkoheren : Kalimat tidak berbentuk, pembicaraan sulit

dipahami

- Sirkumtansial : Pembicaraan berbelit-belit tapi sampai

tujuan pembicaraan

- Tangensial : Pembicaraan berbelit-belit dan tidak sampai tujuan

- Asosiasi Longgar : Pembicaraan tidak ada hubungan antara

klaimat satu dengan kalimat yang lain dan klien tidak

menyadarinya

- Flight of Ideas : Pembicaraan meloncat dari satu topik ke

topik yang lain masih ada hubungan yang logis, tetapi tidak

sampai tujuan

- Blocking : pembicaraan terhenti tiba-tiba tanpa gangguan

eksternal kemudian dilanjutkan kembali

Page 4: LP+SP Perubahan Proses Pikir

- Irelevan : Ucapan yang tidak ada hubungan dengan

pertanyaan atau dengan hal yang sedang dibicarakan.

III. A. Pohon Masalah

Faktor Predisposisi :1. Tingkat ansietas yang berat,

depresi.2. individu yang introvert3. trauma masa anak-anak4. penganiayaan masa kanak-

kanak5. ancaman terhadap integritas

Isolasi sosial : menarik diri

Perubahan persepsi sensori

Resiko kekerasan

Harga diri rendah

Perubahan proses pikir

Kerusakan komunikasi verbal

Faktor Presipitasi :1. Lingkungan yang

tidak mendukung2. koping individu dan

keluarga inefektif3. stress atau depresi

Core problem

Page 5: LP+SP Perubahan Proses Pikir

B. Data yang perlu dikaji

1. Perilaku klien

2. Ekspresi wajah klien saat diajak bicara.

3. Respon verbal klien.

4. Perawatan diri klien.

5. Kepribadian klien.

6. Aktivitas klien

7. Intake nutrisi dan cairan sehari-hari.

IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan kekacauan pikiran.

2. Perubahan proses pikir berhubungan dengan harga diri rendah.

V. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan kekacauan pikiran.

Tujuan :

Klien mau dan mampu berkomunikasi dengan verbal yang baik dengan

perawat, keluarga, dan orang lain.

Kriteria Standart :

- Klien dapat berkomunikasi yang dapat dipahami

oleh keluarga dan orang lain.

- Respon non verbal klien sesuai dengan respon

verbal klien

Intervensi :

- Gunakan teknik validasi dan klarifikasi untuk

memahami komunikasi klien.

- Jelaskan pada klien tentang cara berkomunikasi dan

pengungkapan bahasa dalam berhubungan.

- Jika klien terus menolak bicara, gunakan teknik

pengungkapan secara tidak langsung (berbagi presepsi).

DAFTAR PUSTAKA

Page 6: LP+SP Perubahan Proses Pikir

Stuart, G. W., dan Sundeen, S. J. 1995. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC

Townsend, M.C., 1998. Diagnosa Keperawatan pada Keperawatan Psikiatri : Pedoman untuk Pembuatan Rencana Keperawatan. Jakarta : EGC

STRATEGI PELAKSANAAN

TINDAKAN KEPERAWATAN

HARI PERTAMA (7 SEPTEMBER 2004)

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi Klien

2. Diagnosa Keperawatan

3. Tujuan Khusus

TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya

4. Tindakan Keperawatan

1. Bina hubungan saling percaya dengan klien

- sapa klien dengan ramah baik verbal maupun

nonverbal

- perkenalkan diri dengan sopan

- tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan

yang disukai

- jelaskan tujuan pertemuan

- tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa

adanya

- beri perhatian pada klien dan perhatikan kebutuhan

dasar klien

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN

KEPERAWATAN

ORIENTASI

1. Salam Terapeutik

“Selamat pagi, Bu !Nama saya Dinna Kartini Dewi, saya adalah

mahasiswa POLTEKKES, saya di sini akan membantu Ibu. Nama Ibu

siapa ?Senang dipanggil apa ?”

Page 7: LP+SP Perubahan Proses Pikir

2. Evaluasi/validasi

“Bagaimana perasaan Ibu saat ini? Sudah berapa lama Ibu disini ?”

3. Kontrak

“Bu, bagaiman kalau kita berbincang-bincang sebentar tentang diri Ibu.

Bagaiman kalau 10 menit, tempatnya disini saja, ya !”

KERJA

“Selamat pagi, Bu !”

“Nama Ibu siapa, sukanya dipanggil siapa?”

“Nama saya Dinna ”

“Saya disini akan membantu Ibu”

“Ibu tadi sudah makan,sudah mandi?”

“Ibu disini kegiatannya apa saja?”

TERMINASI

1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

a. Subjektif

“Bagaimana perasaan Ibu setelah berbincang-bincang dengan saya?”

b. Obyektif

“Kalau tadi Ibu sudah tahu nama saya atau kita sudah berkenalan,

sekarang coba Ibu sebutkan nama saya!”

2. Tindak lanjut

“Baiklah, Bu, kita telah berkenalan dan kita saling mengenal satu sama

lain, saya siap membantu Ibu, saya harap Ibu masih ingat sama saya.”

3. Kontrak yang akan datang

“Bu, besok kita akan berbincang-bincang lagi, bertemu disini lagi, jamnya

sama dan kurang lebih 10 menit.”

Page 8: LP+SP Perubahan Proses Pikir

STRATEGI PELAKSANAAN

TINDAKAN KEPERAWATAN

HARI KEDUA (8 SEPTEMBER 2004)

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi Klien

Komunikasi tanggap, ngelantur, masih suka mematung, ADL dibantu

perawat.

2. Diagnosa Keperawatan

Defisit Perawatan Diri, kebersihan diri dan pakaian/berhias berhubungan

dengan kurangnya pengetahuan dan penurunan motivasi dalam merawat

diri.

3. Tujuan Khusus

TUK 2 : Klien dapat mengenal tentang pentingnya kebersihan diri

4. Tindakan Keperawatan

2.1.1. Diskusikan bersama klien pentingnya kebersihan diri dengan cara

menjelaskan pengertian tentang arti bersih dan tanda-tanda bersih.

2.1.2. Dorong klien untuk menyebutkan satu dari lima tanda-tanda

kebersihan.

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM

PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

ORIENTASI

1. Salam Terapeutik

“Selamat pagi, Bu Marni!”

Page 9: LP+SP Perubahan Proses Pikir

2. Evaluasi/validasi

“Bagaimana perasaannya hari ini?apa saja kegiatan yang sudah dilakukan

tadi? ”

3. Kontrak

“Bu, hari ini saya ingin bicara dengan Ibu tentang pentingnya kebersihan

diri (mandi, keramas, gosok gigi).”

“Bagaimana kalau kita bicara selama 10 menit ?”

“Bu,kita bicara di kursi di halaman belakang, ya!”

KERJA

“Bu Marni, tadi pagi sudah mandi?dimandiin siapa? Pakai sabun atau tidak?

Sudah gosok gigi atau belum, keramas atau tidak?”

“Bagus, Ibu sudah mandi, tapi harus pakai sabun dan giginya disikat biar

bersih.”

“Bu, kenapa kita harus mandi?”

“Mandi adalah salah cara untuk menjaga kebersihan, tetapi mandinya harus

memakai sabun mandi, terus giginya harus disikat dengan sikat gigi dan pakai

pasta gigi/odol.”

“Kalau keramas tidak usah setiap hari keramas, tapi ingat harus keramas pakai

shampoo”

“Ibu tahu tidak tanda-tanda bersih pada tubuh kita?”

“Tubuh Ibu bersih jika badannya tidak berbau, oleh karena itu kita harus

mandi : rambut bersih dan rapi juga tidak berbau, giginya harus bersih dan

mulutnya tidak berbau lalu pakaian Ibu harus rapi dan bersih, kancing bajunya

dikancingkan dengan benar.”

“Nah, itu tadi tanda-tanda bersih, coba Ibu ulangi lagi, satu saja!”

TERMINASI

1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

a. Subyektif

“Bagaimana perasaan Ibu setelah berbincang-bincang tadi?”

b. Obyektif

“Coba sebutkan lagi tanda-tanda bersih, satu saja!”

2. Tindak lanjut

Page 10: LP+SP Perubahan Proses Pikir

Klien mampu mengingat tanda-tanda bersih.

3. Kontrak yang akan datang

“Bu, besok saya datang lagi kesini, besok kita akan bicara tentang manfaat

kebersihan untuk kesehatan, ya?”

“Bagaimana kalau bicaranya 10 menit saja ?”

“Tempatnya disini saja ya!”

STRATEGI PELAKSANAAN

TINDAKAN KEPERAWATAN

HARI KETIGA (10 SEPTEMBER 2004)

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi Klien

Komunikasi tanggap, ngelantur, masih suka mematung, ADL dibimbing.

2. Diagnosa Keperawatan

Defisit Perawatan Diri, kebersihan diri dan pakaian/berhias berhubungan

dengan kurangnya pengetahuan dan penurunan motivasi dalam merawat

diri.

3. Tujuan Khusus

TUK 2 : Klien dapat mengenal tentangnya pentingnya kebersihan diri

4. Tindakan Keperawatan

2.2.1. Diskusikan fungsi kebersihan diri dengan menggali pengetahuan

klien terhadap hal yang berhubungan dengan kebersihan diri.

2.2.2. Bantu klien mengungkapkan arti kebersihan diri dan tujuan

pemeliharaan kebersihan diri.

2.2.3. Beri reinforcement positif setelah klien mampu mengungkapkan

arti kebersihan diri.

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN

KEPERAWATAN

ORIENTASI

1. Salam Terapeutik

Page 11: LP+SP Perubahan Proses Pikir

“Selamat pagi, Bu Marni!”

2. Evaluasi/validasi

“Bagaimana perasaannya hari ini?kemarin kita sudah berdiskusi tentang

tanda-tanda bersih, apakah Ibu masih ingat tanda-tanda bersih tersebut,

nah sekarang coba sebutkan! ”

3. Kontrak

“Bu, hari ini saya ingin bicara dengan Ibu tentang manfaat kebersihan bagi

kesehatan, bagaimana kalau kita bicara sekitar 10 menit. Dan bagaimana

kalau kita berbicara di halaman belakang saja ?”

KERJA

“Bu Marni, manfaatnya bersih itu apa sih?”

“Lalu kenapa kita harus menjaga kebersihan?.”

“Manfaat bersih itu supaya kita terhindar dari penyakit dan memberi perasaan

yang segar dan nyaman dan mencegah kerusakan gigi jika kita atau Ibu rajin

menggosok gigi.”

“Bagaimana, Bu?apakah Ibu sudah mengerti? Nah sekarang coba Ibu sebutkan

lagi!.”

“Bagus, berarti Ibu sudah mengerti, nah kalau begitu Ibu harus selalu menjaga

kebersihan.”

TERMINASI

1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

a. Subyektif

“Bagaimana perasaan Ibu setelah berbincang-bincang tadi?”

b. Obyektif -tand

“Coba sebutkan lagi manfaat bersih, ayo Bu Marni!”

2. Tindak lanjut

Klien dapat menjaga dan melatih untuk selalu menjaga kebersihan.

3. Kontrak yang akan datang

“Bu, besok saya datang lagi kesini, besok kita akan bicara tentang cara

merawat diri.”

Page 12: LP+SP Perubahan Proses Pikir

“Bagaimana kalau bicaranya 10 menit saja ?”

“Tempatnya disini saja ya!”

STRATEGI PELAKSANAAN

TINDAKAN KEPERAWATAN

HARI KEEMPAT (11 SEPTEMBER 2004)

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi Klien

Komunikasi tanggap, ngelantur, masih suka mematung, ADL dibantu

perawat.

2. Diagnosa Keperawatan

Defisit Perawatan Diri, kebersihan diri dan pakaian/berhias berhubungan

dengan kurangnya pengetahuan dan penurunan motivasi dalam merawat

diri.

3. Tujuan Khusus

TUK 2 : Klien dapat mengenal tentang pentingnya kebersihan diri.

4. Tindakan Keperawatan

2.3.1. Ingatkan klien untuk memelihara kebersihan diri seperti :

- mandi 2 kali sehari pagi dan sore

- sikat gigi minimal dua kali sehari (sesudah makan dan sebelum

tidur)

- keramas dan menyisir rambut

- gunting kuku bila panjang

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN

KEPERAWATAN

Page 13: LP+SP Perubahan Proses Pikir

ORIENTASI

1. Salam Terapeutik

“Selamat pagi, Bu Marni!”

2. Evaluasi/validasi

“Bagaimana perasaannya hari ini? Masih ingat tidak kebersihan itu apa,

kenapa kita harus menjaga kebersihan? ”

3. Kontrak

“Bu, hari ini saya ingin bicara dengan Ibu tentang cara merawat diri,

mandi, gosok gigi, keramas, menggunting kuku.”

“Bagaimana kalau kita bicara selama 10 menit ?”

“Bu,kita bicara di kursi di halaman belakang, ya!”

KERJA

“Bu Marni, bagaimana sih cara merawat diri itu ?”

“Mandi, gosok gigi sebaiknya berapa kali sehari? Lalu kalau keramas

sebaiknya berapa kali seminggu? .”

“Lalu kalau sebelum makan, kita harus ngapain dulu dan kalau sesudah makan

apa yang harus dilakukan?”

“Nah, kalau kukunya panjang, harus diapakan?.”

“Pinter, bagus sekali, apa yang sudah Ibu sebutkan tepat.”

TERMINASI

1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

a. Subyektif

“Bagaimana perasaan Ibu setelah berbincang-bincang tadi?”

b. Obyektif

“Coba sebutkan lagi bagaimana cara merawat diri tadi !”

2. Tindak lanjut

Klien melaksanakan perawatan diri setiap hari.

3. Kontrak yang akan datang

“Bu, besok saya datang lagi kesini, besok saya akan membantu Ibu untuk

mandi, gosok gigi dan keramas?”

“Bagaimana kalau bicaranya 20 menit saja ?”

Page 14: LP+SP Perubahan Proses Pikir

“Tempatnya di kamar mandi belakang ya!”

STRATEGI PELAKSANAAN

TINDAKAN KEPERAWATAN

HARI KELIMA (13 SEPTEMBER 2004)

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi Klien

Komunikasi tanggap,ngelantur, ADL dibimbing perawat.

2. Diagnosa Keperawatan

Defisit Perawatan Diri, kebersihan diri dan pakaian/berhias berhubungan

dengan kurangnya pengetahuan dan penurunan motivasi dalam merawat

diri.

3. Tujuan Khusus

TUK 3 : Klien dapat melakukan kebersihan diri dengan bantuan perawat.

4. Tindakan Keperawatan

3.1.1. Motivasi klien untuk mandi : ingatkan caranya, evaluasi hasilnya,

dan beri umpan balik; bimbing klien untuk bantuan minimal; jika

hasilnya kurang, kaji hambatan yang ada.

3.1.2. Bimbing klien untuk mandi : beri kesempatan klien untuk

mendemonstrasikan cara memelihara kebersihan diri yang benar;

ingatkan dan anjurkan untuk mandi dua kali sehari dengan

menggunakan sabun; anjurkan klien untuk meningkatkan cara

mandi yang benar.

3.1.3. Anjurkan klien untuk mengganti baju setiap hari.

3.1.4. Kaji keinginan klien untuk memotong kuku.

Page 15: LP+SP Perubahan Proses Pikir

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN

KEPERAWATAN

ORIENTASI

1. Salam Terapeutik

“Selamat pagi, Bu !”

2. Evaluasi/validasi

“Bagaimana perasaan Ibu saat ini? Bu Marni, masih ingat tidak caranya

merawat diri? Coba sekarang sebutkan !”

3. Kontrak

“Bu, hari ini saya akan mengajari Ibu caranya mandi yang benar,

bagaimana ? Kira-kira 15 menit cukup,...!Tempatnya di kamar mandi

belakang, ya !”

KERJA

“Selamat pagi, Bu !”

“Ibu sudah mandi atau belum, ini saya bawakan peralatan mandi. Ibu nanti

saya ajarin cara mandi yang benar, ya ?”

“Begini caranya.................... ”

“Bagus, nanti kalau mandi caranya seperti itu ya! Dan jangan lupa keramas.”

“Terus habis mandi, harus ganti baju, kemudian sisir rambut dan memakai

bedak.”

“Dan jangan lupa kalau kukunya panjang atau kotor, harus dipotong.”

TERMINASI

1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

a. Subjektif

“Bagaimana setelah mandi tadi? Apakah Ibu sudah mengerti/bisa

caranya mandi yang benar ?”

b. Obyektif

“Nah sekarang coba Ibu sebutkan cara mandi yang benar!”

2. Tindak lanjut

“Baiklah, Ibu sudah tahu cara merawat diri, cara mandi yang benar, nah

mulai sekarang Ibu harus sudah bisa melakukannya sendiri. Nanti sore Ibu

Page 16: LP+SP Perubahan Proses Pikir

harus mandi sendiri memakai sabun mandi, memakai alat mandi yang

sudah saya beri tadi, ya !”

3. Kontrak yang akan datang

“Bu, besok Ibu harus sudah mandi, dalam keadaan rapi, rambut disisir,

gigi bersih, baju bersih dan rapi. Besok saya akan memeriksa, apakah Ibu

sudah mandi atau belum. Dan kukunya panjang-panjang atau sudah

dipotong.”