LP PADA ANAK DENGAN BRONCHOPNEUMONI | HIMA...

download LP PADA ANAK DENGAN BRONCHOPNEUMONI | HIMA …himakeperawatan13.blogspot.com/2012/10/lp-pada-anak-dengan...Pemeriksaan ini dapat menunjukkan kelainan sebelum hal ini dapat ditemukan

If you can't read please download the document

Transcript of LP PADA ANAK DENGAN BRONCHOPNEUMONI | HIMA...

LP PADA ANAK DENGAN BRONCHOPNEUMONI | HIMA Keperawatan STIKES MB Banjarmasin

skip to main | skip to sidebar

HIMA Keperawatan STIKES MB Banjarmasin

serba baru dari yang terbaru .TER UPDATE...

Beranda

Diberdayakan oleh Blogger.

HIMADIKA kal-sel

himpunan mahasiswa diploma III keperawatan kalimantan selatan

Pilih Bahasa mu

Mengenai Saya

HMJKeperawatan STIKES MB Banjarmasin

Lihat profil lengkapku

Galeri

gif creator

text link

Daftar Isi

Recent Post

Kunjungan

Feedjit Live Blog Stats

About

free search engine submission

Tinggalkan Pesan Mu Disini

LP PADA ANAK DENGAN BRONCHOPNEUMONI

Label:Kumpulan Laporan Pendahuluan ( LP )

A.Pendahuluan

Bronchopneumoni adalah radang pada paru paru yang mengenaisatu/beberapa lobus paru paru yang ditandai dengan adanya bercak-bercakinfiltrasi.

Biasanya gejala penyaktdating mendadak, tetapi kadang-kadang didahului oleh infeksi trakturrespiratorius bagian atas. Pada anak besar bisa disertai anak menggigil danpada bayi disertai kejang. Suhu naikcepat sampai 39-40C dan suhuini biasanya tife febris kontinyu. Nafas menjadi sesak, disertai nafas cupinghidung dan sianosis sekitar hidung dan mulut dan nyeri pada dada. Anak lebihsuka tiduran pada sebelah dada yang terkena. Batuk mula-mula kering, kemudianmenjadi produktif. Pada pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik tampak gejalakhas tampak setelah 1 2 hari. Pada permulaan suara pernafasan melemahsedangkan pada perkusi tidak jelas ada kelainan. Setelah terjadi kongesti,ronchi basah akan terdengar yang segera menghilang setelah terjadi konsolidasi.Kemudian pada perkusi jelas terjadi keredupan dengan suara pernafasansub-bronchial sampai bronchial. Pada stadium revolusi ronchi terdengar lebihjelas. Pada inspeksi dan palpasi tampak pergeseran toraks yang terkenaberkurang. Tanpa pengobatan bisa terjadi penyembuhan dengan krisis sesudah5 9 hari.

B. PemeriksaanRontgen

Pemeriksaanini dapat menunjukkan kelainan sebelum hal ini dapat ditemukan secarapemeriksaan fisik. Pada bronchopneumonia bercak bercak infiltrat didapatkanpada satu atau beberapa lobus. Pada pneumonia lobaris terlihat adanya konsosolidasi pada satu atau beberapa lobus.Pada pneumonia lobaris terlihat adanya konsolidasi pada satu atau beberapalobus. Foto rongent dapat juga menunjukkan adanya komplikasi pada satu ataubeberapa lobus. Foto rongent dapat juga menunjukkan adanya komplikasi sepertipleuritis, abses paru, perikarditis dll.

C. Pemeriksaanlaboratorium

Gambaran darah menunjukkan leukositosis, biasanya 15.000 40.000/mm3 dengan pergeseran ke kiri. Kuman penyebab dapat dibiakkan dari usapan tenggorokan dan 30% dari darah.Urine biasanya berwarna lebih tua, mungkin terdapat albuminuria ringan karenasuhu yang naik dan sedikit torak hialin.

D. Komplikasi

Dengan penggunaan antibiotika, komplikasihampir tidak pernah dijumpai. Komplikasi yang dapat dijumpai ilaha, empiema,otitis media akut. Komplikasi lain seperti meningitis, perikarditis ( jarangdijumpai ).

E. Prognosis

Denganpemberian antibiotik yang tepat dan adekuat, mortalitas dapat diturunkan sampaikurang dari 1%. Anak dalam keadaan malnutrisi energi protein dan yang datingterlambat menunjukkan mortalitas yang lebih tinggi.

F.Diagnosa Keperawatan yang lazim terjadi (Dikutip dari Buku Rencana asuhan Keperawatan, Marilyn E, Doenges, Edisi ke 3 ).

1.Bersihan jalan nafas, tak efektif, dapat berhubungandengan : inflamasi trakeabranchial, pembentukan edema, peningkatan produksisputum, nyeri fleuritik. Penurunan energi, kelemahan.

Tujuan : Menunjukkan prilaku mencapai bersihanjalan nafas, menunjukkan jalan nafas paten dengan bunyi nafas bersih, tak adadispnoe.

Tindakan/ intervensi :

Mandiri

a. Auskultasi area paru, catat areapenurunan/tak ada aliran udara dan bunyi nafas, misalnya : krekels, mengi.

Rasional : Penurunan aliran udara terjadi pada areakonsolidasi dengan cairan, bunyi nafas bronchial ( normal pada bronchus ) dapatjuga terjadi pada area konsolidasi. Krekels dan ronchi dan mengi terdengar padainspirasi dan / atau ekspirasi pada respon terhadap pengumpulan cairan, secretkental dan spasme jalan nafas / obstruksi.

b.Bantu pasien latihan nafas sering. Tunjukkan / Bantupasien mempelajari melakukan batuk, missal menekan dada dan batuk efektifsementara posisi duduk tinggi.

Rasional: Nafas dalam memudahkan ekspansi maksimum paru-paru/jalan nafaslebih kecil. Batuk adalahmekanisme pembersihan jalan nafas alami, membantu silia untuk mempertahankanjalan nafas paten.

c.Pengisapan sesuai indikasi

Rasional: Merangsang batuk atau pembersihan jalan nafas secara mekanik padapasien yang tak mampu melakukan karena batuk tak efektif atau penurunan tingkatkesadaran.

d.Berikancairan sedikitnya 2500 ml ml/hari ( kecuali kontraindikasi ). Tawarkanair hangat dari pada dingin.

Rasional : Cairan kususnya yang hangat memobilisasi danmengeluarkan sekret.

Kolaborasi

e.Bantu mengawasi efek pengobatan

Rasional : Memudahkan pengenceran dan pembuangan sekret.

f. Berikan obat sesuai indikasi, mukoliti,ekspentoran, bronchodilator & analgesik

Rasional : Alat untuk menurunkan spasme bronchus denganmobilisasi sekret. Analgesik untuk memperbaiki batuk dengan menurunkanketidaknyaman tapi harus digunakan secara hati-hati karena dapat menekanpernafasan.

2. Pertukaran gas, kerusakan dapatdihubungkan dengan ; perubahan membran alveolar kapiler ( efek inflamasi ),gangguan kapasitas pembawa oksigen darah.

Tujuan : Menunjukkan perbaikan ventilasi danoksigenasi jaringan dengan GDA dalam rentang normal dan tak ada gejala distresspernafasan.

Tindakan/ intervensi :

Mandiri :

a.Kaji frekwensi, kedalaman dan kemudahan bernafas.

Rasional: manifestasi distress pernafasan tergantung pada indikasi derajat keterlibatanparu dan status kesehatan umum.

b.Obnservasi warna kulit, membran mukosa dan kuku, catatadanya sianosis perifer ( kuku ) atau sianosis sentral.

Rasional: Sianosis kuku menunjukkan vasokontriksi atau espon tubuh terhadap demam /menggigil.

c.Kaji status mental

Rasional: Gelisah, mudah terangsang, bingung dan somnolen dapat menunjukkan hipoksemia/ penurunan oksigenasi serebral.

d.Awasi suhu tubuh sesuai indikasi

Rasional : Demam tinggi sangatmeningkatkan kebutuhan metabolik dan kebutuhan oksigen dan menggangguoksigenasi selular.

Kolaborasi

e. Berikan terapi oksigen dengan benar.

Rasional : Tujuan terapi oksigen adalahmempertahankan PaO2 di atas 60 mmHg. Oksigen diberikan denganmetode yang memberikan pengiriman tepat dalam toleransi pasien.

3. Infeksi, Risiko tinggi terhadappenyebaran, Kemungkinan berhubungan dengan : ketidakadekuatan pertahanan utama( penurunan kerja silia, perlengketan sekret pernafasan )., tidak adekuatnyapertahanan sekunder, penyakit kronis, malnutrisi.

Tujuan :Mencapai waktu perbaikan infeksi berulangtanpa komplikasi, mengidentifikasi intervensi untuk mencegah/menurunkan risikoinfeksi.

Tindakan/ intervensi :

Mandiri

a.Pantau tanda vital dengan ketat, khusus selama awalterapi.

Rasional : selama periodewaktu ini, potensial komplikasi fatal dapat terjadi.

b.Anjurkan pasien memperhatikan pengeluaran sekret danmelaporkan perubahan warna, jumlah dan bau sekret.

Rasional : Pengeluaran sputum amat penting, perubahan karakteristiksputum menunjukkan perbaikan pneumonia atau terjadinya infeksi sekunder.

c.Tunjukkan / dorong tehnik mencuci tangan yang baik

Rasional: Efektif berarti menurunkan penyebaran / tambahan infeksi

d. Ubah posisi dengan sering dan berikanpembuangan paru yang baik

Rasional : meningkatkan pengeluaran, pembersihan infeksi.

e.Batasi pengunjung sesuai indikasi

Rasional: menurunkan pemajanan terhadap patogen infeksi lain.

f.Lakukan isolasi pencegahan sesuai individual

Rasional : mencegah penyebaran / melindungi pasiendari proses infeksi lain.

g.Dorong keseimbangan istirahat adekuat dengan aktifitassedang. Tingkatkan masukan nutrisi adekuat.

Rasional : Memudahkanproses penyembuhan dan meningkatkan tahanan alamiah.

Kolaborasi:

h.Berikan antimikrobial sesuai indikasi dengan hasilkultur sputum / darah, misalnya penicillin, eritromisin, tetrasiklin, amikain,sepalosporin & amantadin.

Rasional : untuk membunuh kebanyakan microbial. Komplikasi antiviraldan antijamur mungkin digunakan bila pneumonia diakibatkan oleh organismecampuran.

4.intoleransi aktifitas kemungkinan berhubungan dengan :ktidak seimbangan anatar suplai dan kebutuhan oksigen, kelemahan umum,kelelahan.

Tujuan : Melaporkan / menunjukkan peningkatantoleransi terhadap aktivitas yang dapat diukur dengan tak adanya dispnoe,kelemahan berlebihan dan tanda vital dalam rentang normal.

Tindakan/ intervensi :

Mandiri

a.Evaluasi respons pasien terhadap aktivitas.

Rasional : menetapkankemampuan n/ kebutuhan pasien dan memudahkan pilihan intervensi.

b. Berikan lingkungan tenang dan batasipengunjung selama fase akut sesuai indikasi .

Rasional : menurunkanstress dan rangsangan berlebihan, meningkatkan istirahat.

c.Jelaskan pentingnya istirahat dalam rencana pengobatandan perlunya keseimbangan aktivitas dan istirahat.

Rasional : Tirah baring dipertahankan selama fase akut untuk menurunkankebutuhan metabolic, menghemat energi untuk penyembuhan.

d. Bantu pasien memilih posisi nyaman untukistirahat dan / atau tidur

Rasional: Pasien mungkin nyaman dengan kepala lebih tinggi.

5. Nutrisi kurang dari kebutuhan kemungkinanberhubungan dengan ; peningkatan kebutuhan metabolik sekunder terhadap demamdan proses infeksi, anoreksi dan distensi abdomen / gas.

Tujuan : Menunjukkan peningkatan nafsu makan,mempertahankan/meningkatkan Berat badan.

Tindakan/ intervensi :

Mandiri

a.indentifikasi factor yang menyebabkan mual / muntahmisalnya : sputum banyak, pengobatan aerosol, dispnoe berat, nyeri.

Rasional : pilihan intervensitergantung pada penyebaran masalah

b.Berikan wadah tertutup untuk sputum dan buang seseringmungkin

Rasional : Menghilangkan tanda bahaya, rasa, bau dari lingkunganpasien dan dapat menurunkan mual.

c. Jadwalkan pengobatan pernafasan sedikitnya1 jam sebelum makan.

Rasional : menurunkan efek mual yang berhubungan dengan pengobatan ini

d.Auskultasi bunyi usus , observasi / palpasi distensiabdomen

Rasional :Bunyi usus mungkin menurun / tak ada bila proses infeksi berat/memanjang.

e.Berikan makan porsi kecil tapi sering termasuk makanankering

Rasional : Tindakan ini dapat meningktkan masukan meskipun nafsu makanmungkin lambat untuk kembali.

f. Evaluasi status nutrisi umum, ukur beratbadan dasar.

Rasional : adanya kondisi kronis seperti PPOM atau keterbatasan keuangandapat menimbulkan malnutrisi, rendahnya tahanan terhadap infeksi.

6. Kurang pengetahuan mengenai kondisi dankebutuhan tindakan ; kemungkinan berhubungan dengan : kurang terpajan,kesalahan interpretasi.

Tujuan :menyatakan pemahamankondisi, proses penyakit, dan pengobatan, melakukan perubahan pola hidup danberpartisipasi dalam program pengobatan.

Tindakan/ intervensi :

Mandiri

a.Kaji fungsi normal paru, patologi kondisi

Rasional : Meningkatkanpemahaman situasi yang ada dan penting menghu bungkan dengan programpengobatan.

b. Diskusikan aspek ketidakmampuan daripenyakit, lamanya penyembuhan, dan harapan kesembuhan identifikasi perawatandiri dan kebutuhan / sumber pemeliharaan rumah

Rasional : informasi dapatmeningkatkan koping dan menurunkan ansietas dan masalah berlebihan. Gejalapernafasan mungkin lambat untuk membaik, dan kelemahan dan kelelahan dapatmenetap selama periode yang panjang.

c. Berikan informasi dalam bentuk tertulisdan / atau verbal

Rasional : Kelemahan dan depresi dapat mempengaruhi kemampuan untukmengasimilasi informasi / mengikuti program medik.

d.Tekankan pentingnya melanjutkan batauk efektif /latihan pernafasan.

Rasional : selama awal 6 8 minggui setelah pulang, pasien beresikobesar untuk kambuh pneumonia.

e.Tekankan pentingnya melanjutkan terapi antibiotikselama periode yang dianjurkan.

Rasional : Penghentian dini antibiotik dapat mengakibatkan iritasi mukosabronchus, dan menghambat makrofag, alveolar, mempengaruhi pertahanan alamitubuh melawan infeksi.

Diposting olehHMJKeperawatan STIKES MB Banjarmasin

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Posting Lebih Baru

Posting Lama

Beranda

Copyright 2011 HIMA Keperawatan STIKES MB Banjarmasin.All rights reserved. Powered by BloggerLuggage, Aquariums, SharePoint Server, Designed by Ezwpthemes.com.