lp keperawatan gangguan penglihatan presbiopi.doc
-
Upload
joshua-richards -
Category
Documents
-
view
535 -
download
67
description
Transcript of lp keperawatan gangguan penglihatan presbiopi.doc
A. KONSEP DASAR MEDIS
PRESBIOPI
a. Definisi
Presbiopi merupakan kondisi mata dimana lensa kristalin
kehilangan fleksibilitasnya sehingga membuatnya tidak dapat fokus pada
benda yang dekat. Presbiopi merupakan bagian alami dari penuaan mata.
Presbiopi ini bukan merupakan penyakit dan tidak dapat dicegah (AOA,
2006). Presbiopi atau mata tua yang disebabkan karena daya akomodasi
lensa mata tidak bekerja dengan baik akibatnya lensa mata tidak dapat
memfokuskan cahaya ke titik kuning dengan tepat. sehingga mata tidak
bisa melihat yang jauh maupun dekat. daya akomodasi adalah kemampuan
lensa mata untuk mencembung dan memipih (Wikipedia, 2009).
b. Gejala dan tanda
Seorang yang mengalami presbiopi biasanya saat membaca buku,
majalah, koran dan bahan bacaan yang lain dengan memanjangkan tangan
(menempatkan bahan bacaan dengan jarak yang jauh dari mata) untuk
mendapatkan fokus yang sesuai. Ketika melakukan pekerjaan yang
membutuhkan jarak yang dekat dengan mata seperti menyulam dan
menulis biasanya otang dengan presbiopi merasakan sakit kepala, otot
mata menegang , atau perasaan lelah.
c. Etiologi
Presbiopi disebabkan oleh proses penuaan. Presbiopi dipercaya
disebabkan karena penebalan secara bertahap dan kehilangan fleksibilitas
dari lensa. Perubahan karena penuaan ini dikaitkan dengan perubahan pada
protein di lensa mata yang membuat lensa lebih keras dan kurang elastis
dari waktu ke waktu.
d. Pemeriksaan Penunjang
Penyedia layanan kesahatan akan melakukan pengkajian mata
secara umum meliputi pengkajian untuk menentukan resep untuk
kacamata atau lensa kontak. Pemeriksaannya meliputi:
Pengkajian retina
Test integritas otot
Test refraksi
Slit-lamp test
Visual acuity
e. Penatalaksanaan:
Eyewear
Kacamata dengan bifocal atau progressive addition lenses (PALs)
merupakan kacamata yang umum digunakan untuk mengoreksi
presbiopi. Pilihan yang lain dapat menggunakan kacamata baca.
Kacamata baca tidak seperti bifocal dan progressive addition lenses
(PALs) yang digunakan yang digunakan orang sepanjang hari tetapi
kacamata baca ini hanya digunakan untuk melakukan suatu pekerjaan
yang butuh kontak mata yang dekat. Selain itu presbiopi juga dapat
diatasi dengan menggunakan lensa kontak baik multifocal contact
lenses maupun monovision (Judith Lee and Gretchyn Bailey, 2009)
Pembedahan
Prosedur pembedahan dapat nenjadi solusi apabila tidak ingin
menggunakan lensa kontak atau kacamata. Pembedahan ini meliputi
implantasi accommodative intraocular lenses (IOLs)
f. Penyimpangan KDM
Proses penuaan
B. IMPLIKASI KEPERAWATAN
a. Pengkajian
1. Biodata : Nama ,umur, sex, alamat, suku, bangsa, pendidikan,
pekerjaan
2. Keluhan utama : pasien tidak bisa membaca lama, kadang berbayang
dan hanya bisa membaca pada cahaya terang, mengeluh pusing dan
kelelahan
kelemahan
intoleransi aktivitas
koping individu Inefektif
Cemas
penurunan fungsi pancreas
pe↓ produksi insulin
transport glukosa dlm sel terganggu
pe↓ daya akomodasi
Kerja mata >>>
Mata lelah
Pusing Gangguan rasa nyaman nyeri
PRESBIOPI
pe↓ fleksibilitas lensa mata
Penebalan lensa mata
Penumpukan protein lensa
pe↓ penggunaan glukosa dlm sel
3. Riwayat penyakit dahulu : Pasien menderita kencing manis sejak 5
tahun yang lalu
4. Riwayat keluarga : Adakah penyakit yang diderita oleh anggota
keluarga yang lalu yang mungkin ada hubungannya dengan penyakit
klien sekarang.
5. Riwayat spikososial
Intrapersonal : perasaan yang dirasakan klien (cemas/sedih)
Interpersonal : hubungan dengan orang lain.
6. Pemeriksaan fisik
status kesehatan umum : keadaan umum , tanda vital,
kesadaran.
Pemeriksaan fisik mata antara lain :
Pengkajian retina
Test integritas otot
Test refraksi
Slit-lamp test
Visual acuity
b. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan sensori-perseptual : penglihatan berhubungan dengan
gangguan penerimaan sensori/status organ indera
2. Gangguan rasa nyaman: nyeri berhubungan dengan proses penyakit
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan dan kelemahan
4. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
5. Kurang pengetahuan tentang kondisi,prognosis, pengobatan
berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi, salah
interpretasi informasi
c. Intervensi Keperawatan
1. Gangguan sensori-perseptual :penglihatan berhubungan dengan gangguan
penerimaan sensori/status organ indera
Hasil yang diharapkan
Meningkatkan ketajaman penglihatan dalam batas situasi individu
Mengenal gangguan sensori dan berkompensasi terhadap
perubahan
Mengidentifikasi/memperbaiki potensial bahaya dalam lingkungan
Tindakan/ intervensi Rasional
Tentukan ketajaman
penglihatan, catat apakah satu
atau kedua mata terlibat
Orientasikan pasien terhadap
lingkungan, staf, orang lain di
areanya
Observasi tanda-tanda dan
gejala-gejala disorientasi
Perhatikan tentang suram atau
penglihatan kabur dan iritasi
mata, dimana dapat terjadi bila
menggunakan tetes mata
Ingatkan pasien menggunakan
kacamata katarak yang
tujuannya memperbesar kurang
lebih 25 %, penglihatan perifer
hilang, dan buta titik mungkin
ada.
Kebutuhan individu dan pilihan
intervensi bervariasi sebab
kehilangna penglihatan terjadi
lambat dan progresif.
Memberikan peningkatan
kenyamanan dan kekeluargaan,
menurunkan kecemasan.
Terbangun pada lingkungan yang
tak tikenal dan mengalami
keterbatasan penglihatan dapat
mengakibatkan bingung pada orang
tua.
Gangguan penglihatan dan iritasi
dapat berakhir 1-2 jam setelah
tetesan mata tetapi secara bertahap
menurun dengan penggunaan.
Perubahan ketajaman dan
kedalaman persepsi dapat
menyebabkan bingung
penglihatan/meningkatkan resiko
cedera sampai pasien belajar untuk
mengkompensasi
2. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan proses penyakit
Hasil yang diharapkan
Klien mengungkapakan nyeri yang dirasakan berkurang atau hilang
Klien tidak menyeringai kesakitan
Tindakan/Intervensi Rasional
Kaji tingkat nyeri klien
Jelaskan sebab dan akibat nyeri
pada klien serta keluarganya
Ajarkan tehnik relaksasi dan
distraksi
Observasi tanda tanda vital dan
keluhan klien
Mengetahui tingkat nyeri klien
dalam menentukan tindakan
selanjutnya
Dengan sebab dan akibat nyeri
diharapkan klien berpartisipasi
dalam perawatan untuk
mengurangi nyeri
Klien mengetahui tehnik distraksi
dn relaksasi sehinggga dapat
mempraktekkannya bila
mengalami nyeri
Mengetahui keadaan umum dan
perkembangan kondisi klien.
3. Intoleran aktifitas berhubungan dengan kelelahan dan kelemahan.
Hasil yang diharapkan : menunjukkan peningkatan dalam beraktifitas,
dengan frekuensi jantung/irama dan tekanan darah dalam batas normal,
kulit hangat, merah muda dan kering.
Rencana intervensi dan rasional:
IntervensiRasional
Kaji toleransi pasien terhadap
aktifitas menggunakan parameter
berikut: nadi 20/mnt di atas
frekuensi nadi istirahat, catat
peningkatan TD, dispnea, nyeri
dada, kelelahan berat, kelemahan,
berkeringat, pusing atau pingsan.
Tingkatkan istirahat, batasi
aktifitas pada dasar nyeri/respon
Parameter menunjukkan
respon fisiologis pasien terhadap
stres aktifitas dan indikator derajat
pengaruh kelebihan kerja jnatung.
Menurunkan kerja
miokard/konsumsi oksigen,
hemodinamik, berikan aktifitas
senggang yang tidak berat.
Batas pengunjung atau
kunjungan oleh pasien.
Kaji kesiapan untuk
meningkatkan aktifitas contoh:
penurunan kelemahan/kelelahan, TD
stabil/frekuensi nadi, peningkatan
perhatian pada aktifitas dan
perawatan diri.
Dorong memajukan
aktifitas/toleransi perawatan diri.
Berikan bantuan sesuai
kebutuhan (makan, mandi,
berpakaian, eleminasi).
Jelaskan pola peningkatan
bertahap dari aktifitas, contoh: posisi
duduk ditempat tidur bila tidak
pusing dan tidak ada nyeri, bangun
dari tempat tidur, belajar berdiri dst.
menurunkan resiko komplikasi.
Pembicaraan yang panjang
sangat mempengaruhi pasien, namun
periode kunjungan yang tenang
bersifat terapeutik.
Stabilitas fisiologis pada
istirahat penting untuk menunjukkan
tingkat aktifitas individu.
Konsumsi oksigen miokardia
selama berbagai aktifitas dapat
meningkatkan jumlah oksigen yang
ada. Kemajuan aktifitas bertahap
mencegah peningkatan tiba-tiba
pada kerja jantung.
Teknik penghematan energi
menurunkan penggunaan energi dan
membantu keseimbangan suplai dan
kebutuhan oksigen.
Aktifitas yang maju
memberikan kontrol jantung,
meningkatkan regangan dan
mencegah aktifitas berlebihan.
4. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
Hasil yang diharapkan
Tampak rileks dan melaporkan bahwa ansietas menurun sampai
tingkat yang dapat diatasi
Menunjukkan ketrampilan pemecahan masalah
Menggunakan sumber secara adekuat
Tindakan/ intervensi Rasional
Kaji tingkat ansietas, derajat
pengalaman nyeri/timbulnya
gejala tiba-tiba dan pengetahuan
kondisi saat ini
Berikan informasi yang akurat
dan jujur. Diskusikan
kemungkinan bahwa
pengawasan dan pengobatan
dapat mencegah kehilangan
penglihatan tambahan
Dorong pasien untuk mengakui
masalah dan mengekspresikan
perasaan
Identifikasi sumber atau orang
yang dapat membantu
Faktor ini mempengaruhi persepsi
pasien terhadap ancaman diri,
danpotensial siklus ansietas
Menurunkan ansietas sehubungan
dengan ketidaktahuan dan harapan
yang akan datang dan memberikan
dasar fakta tentang pilihan
pengobatan
Memberikan kesempata pasien
untuk menerima situasi nyata,
mengklarifikasi salah persepsi dan
pemecahan masalah
Memberi keyakinan bahwa pasien
tidak sendiri dalam menghadapi
masalah
5. Kurang pengetahuan tentang kondisi,prognosis, pengobatan berhubungan
dengan tidak mengenal sumber informasi, salah interpretasi informasi.
Hasil yang diharapkan
Menyatakan pemahaman kondisi/proses penyakit dan pengobatan
Melakukan dengan prosedur benar dan menjelaskan alasan tindakan
Tindakan/intervensi Rasional
Kaji informasi tentang kondisi
individu, prognosis, tipe
Meningkatkan pemahaman klien.
prosedur atau lensa
Tekankan pentingnya evaluasi
perawatan rutin. Beri tahu untuk
melaporkan penglihatan
berawan.
Informasikan pasien untuk
menghindari tetes mata yang
dijual bebas
Diskusikan kemungkinan efek
atau interaksi antara obat mata
dan masalah medis pasien.
Ajarkan metode yang tepat
memasukkan obat tetes untuk
meminimalkan efek sistemik
Pengawasan yang periodik
menurunkan resiko komplikasi
pada klien.
Dapat bereaksi silang/ campur
pada obat yang diberikan.
Tindakan yang benar dapat
membatasi absorbsi dalam
sirkulasi sistemik.
DAFTAR PUSTAKA
- Samulo, Aldo. 2009. Presbiopi. http://feedraider.com/item/2009
/7/63860640/Presbiopi. Diakses tanggal 3 Desember 2009 pukul 11.00
- Lee, Judith dan Bailey, Gretchyn. 2009. Presbyopia.
http://www.allabout vision.com/condition/presbyopia.htm
- Mayo clinic staff. 2009. Presbyopia. http://www.mayoclinic.com
/health/presbyopia/DS00589
- Subramanian, manju. 2008. Presbyopia. http://www.midlieplus.com
- Anonymous. 2006. Presbyopia. http://www.aoa.org/x4697.html
- Anonymous. 2009. Presbiopi. http://id.wikipedia.org/wiki/presbiopi