lp kanker payudaya .docx

27
BAB I KONSEP DASAR MEDIS A. Defenisi Carsinoma Mammae Carsinoma merupakan kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh secara terus- menerus, tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak berfungsi fisiologis. Carsinoma terjadi karena timbul dan berkembangbiaknya jaringan sekitarnya (infiltratif) sambil merusaknya (dekstrutif), dapat menyebar kebagian lain tubuh, dan umumnya fatal jika dibiarkan. Pertumbuhan sel-sel carsinoma akan menyebabkan jaringan menjadi besar dan disebut sebagai tumor. Tumor merupakan istilah yang dipakai untuk semua bentuk pembengkakan atau benjolan dalam tubuh. Sel-sel carsinoma yang tumbuh cepat dan menyebar melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening. Penjalarannya kejaringan lain disebut sebagai metastasis. Carsinoma mammae merupakan gangguan dalam pertumbuhan sel normal mammae dimana sel abnormal timbul dari sel – sel normal, berkembang biak dan menginfiltrasi jaringan limfe dan pembuluh darah Carsinoma mammae adalah tumor ganas yang meyerang jaringan payudara, jaringan payudara terdiri dari kelenjar susu (kelenjar pembuat air susu) saluran Page 2

description

laporab pendahuluan ca mammae

Transcript of lp kanker payudaya .docx

BAB IKONSEP DASAR MEDIS

A. Defenisi Carsinoma Mammae Carsinoma merupakan kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh secara terus-menerus, tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak berfungsi fisiologis. Carsinoma terjadi karena timbul dan berkembangbiaknya jaringan sekitarnya (infiltratif) sambil merusaknya (dekstrutif), dapat menyebar kebagian lain tubuh, dan umumnya fatal jika dibiarkan. Pertumbuhan sel-sel carsinoma akan menyebabkan jaringan menjadi besar dan disebut sebagai tumor. Tumor merupakan istilah yang dipakai untuk semua bentuk pembengkakan atau benjolan dalam tubuh. Sel-sel carsinoma yang tumbuh cepat dan menyebar melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening. Penjalarannya kejaringan lain disebut sebagai metastasis. Carsinoma mammae merupakan gangguan dalam pertumbuhan sel normal mammae dimana sel abnormal timbul dari sel sel normal, berkembang biak dan menginfiltrasi jaringan limfe dan pembuluh darah Carsinoma mammae adalah tumor ganas yang meyerang jaringan payudara, jaringan payudara terdiri dari kelenjar susu (kelenjar pembuat air susu) saluran kelenjar (saluran air susu) dan jaringan penunjang payudara. Carsinoma mammae merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kematian pada wanita, carsinoma payudara terjadi karena adanya kerusakan pada gen yang mengatur pertumbuhan dan diferensiasi sehingga sel itu tumbuh dan berkembang biak tanpa dapat dikendalikan. Sel-sel Carsinoma mammae ini dapat menyebar melalui aliran darah ke seluruh tubuh. Untuk menentukan lokasi tumor, payudara dibagi menjadi 4 kuadran, yaitu kuadran lateral (pinggir) atas, lateral bawah, medial (tengah) atas, dan medial bawah. Bagian terbesar kanker payudara terletak pada kuadran lateral atas dengan perjalanannya ke arah ketiak.

Gambar 1.1 Gambar Kuadran letak kanker payudara dan anatomi payudara Keterangan : I Lateral atas (daerah paling banyak terserang kanker) II Lateral bawah III Medial atas IV Medial bawahB. Etiologi Carsinoma Mammae Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa tiap jenis carsinoma mempunyai banyak faktor dan tahapan, yang mengarah pada terjadinya perubahan sel normal menjadi carsinoma. Pengamatan pada penderita, hubungan kebiasaan pada kelompok penderita carsinoma tertantu yang dibandingkan dengan kelompok orang sehat, interpretasi data berbagai penelitian epidemiologi, percobaan pada binatang, merupakan contoh penelitian yang kemudian dapat digunakan untuk menentukan faktor apa saja yang dapat diduga mempunyai peran dalam timbulnya carsinoma.Sekitar 5-10% dari carsinoma terjadi akibat adanya kelainan genetik yang diturunkan. Anggota keluarga dengan faktor genetik yang mempunyai resiko yang tinggi untuk timbulnya carsinoma. Contoh yang bisa disebutkan disini misalnya sindroma Li-Fraumeni, dan adanya kecenderungan bentuk familial pada Carsinoma mammae. Carsinoma mammae, indung telur, dan carsinoma usus besar merupakan contoh carsinoma dimana faktor genetik memegang peran penting, meskipun tidak eksklusif, dalam timbulnya carsinoma. Adanya kelainan atau mutasi kromosom dapat menimbulkan Carsinoma mammae yang ditemukan pada usia lebih muda. Menurut laporan penelitian Doll & Peto (1981), faktor lain yang turut menentukan dalam proses timbulnya carsinoma adalah, antara lain:1. Infeksi virus (hepatitis B/C, EBV, HTLV)2. Rokok3. Makanan/nutrisi/obesitas4. Minuman keras5. Hormone6. Sinar ultraviolet7. Obat/kimiawi8. Pengaruh migrasi, dan sebagainya. Khusus untuk Carsinoma mammae, contoh faktor resiko yang banyak diteliti, antara lain, 1. Usia pertama haid2. Usia pertama memiliki kehamilan a-term3. Pemakaian obat-obatan dengan estrogen dosis tinggi4. Obesitas5. Riwayat tumor jinak payudara yang tertentu 6. Riwayat keluarga Studi analitik faktor resiko pada Carsinoma mammae menunjukkan adanya peningkatan resiko sampai 50% pada wanita yang tidak memiliki anak (nullipara). Resiko juga meningkat pada keadaan lain, misalnya1. Menopause lambat, 2. Pengaruh radiasi3. Obesitas4. Aktivitas fisik rendah dan5. Diduga pada penggunaan estrogen untuk kontrasepsi. Adanya anggota keluarga yang menderita carsinoma juga akan meningkatkan resiko terkena Carsinoma mammae, terutama pada wanita dengan keluarga terdekat yang menderita carsinoma pada usia sebelum menopause.C. Anatomi Payudara

Gambar 1.2 Anatomi Payudara

Payudara normal mengandung jaringan kelenjar, duktus, jaringan otot penyokong lemak, pembuluh darah, saraf dan pembuluh limfe. Pada bagian lateral ats kelenjr payudara, jaringan kelenjar ini keluar dari bulatannya kearah aksila, disebut penonjolan Spence atau ekor payudara. Setiap payudara terdiri atas 12-20 lobulus kelenjar yang masing-masing mempunyai saluran ke papilla mammae, yang disebutduktus lactiferous. Diantara kelenjar susu dan fasia pectoralis, juga diantara kulit dan kelenjar tersebut mungkin terdapat jaringan lemak. Diantara lobules tersebut ada jaringan ikat yang disebut ligamnetum cooper yang memberi rangka untuk payudara. Perdarahan payudara terutama berasal dari cabanga. perforantes anteriordana. mammaria interna, a. torakalis lateralisyang bercabang daria. aksilaris,dan beberapaa. interkostalis. Persarafan kulit payudara diurus oleh cabangpleksus servikalisdann. interkostalis.Jaringan kelenjar payudara sendiri diurus saraf simpatik. Ada beberapa saraf lagi yang perlu diingat sehubungan dengan penyulitparalisisdan mati rasa pasca bedah, yaknin. intercostalisdann. kutaneus brakius medialisyang mengurus sensibilitas daerah aksila dan bagian medial lengan atas. Penyaliran limfe dari payudara kurang lebih 75% ke aksila, sebagian lagi ke kelenjar parasternal, terutama dari bagian yang sentral dan medial dan adapula penyaliran yang ke kelenjarinterpectoralis.Pada aksila terdapat rata-rata 50 buah kelenjar getah bening yang berada disepanjang arteri dan vena brakialis. Jalur limfe lainnya berasal dari daerah sentral dan medial yang selain menuju ke kelenjar sepanjang pembuluhmammaria interna, juga menuju keaksila kontralateral, kem. rectus abdominislewatligamentum falsiparum hepatiske hati, pleura dan payudara kontralateral.D. Patofisiologi Carsinoma Mammae Menurut Sylvia A. Price (2006) Carsinoma mammae berasal dari jaringan epitel dan paling sering terjadi pada sistem duktal, mula mula terjadi hiperplasia sel sel dengan perkembangan sel sel atipik. Sel - sel ini akan berlanjut menjadi carsinoma insitu dan menginvasi stroma. Carsinoma membutuhkan waktu 7 tahun untuk bertumbuh dari sel tunggal sampai menjadi massa yang cukup besar untuk dapat diraba ( kira kira berdiameter 1 cm). Pada ukuran itu kira kira seperempat dari carsinoma mammae telah bermetastasis. Carsinoma mammae bermetastasis dengan penyebaran langsung ke jaringan sekitarnya dan juga melalui saluran limfe dan aliran darah Berdasarkan proses jangka panjang terjadinya kanker ada empat fase yaitu :1. Fase induksi : 15-30 tahunBelum dipastikan penyebab terjadinya kanker, tetapi faktor lingkungan memegang peranan besar dalam terjadinya kanker pada manusia. Kontak dengan karsinogen membutuhkan waktu bertahun-tahun sampai bisa merubah jaringan displasia menjadi tumor ganas. Hal ini tergantung dari sifat, jumlah, dan konsentrasi zat karsinogen tersebut, tempat yang dikenai karsinogen, lamanya terkena, adanya zat-zat karsinogen atau ko-karsinogen lain, kerentanan jaringan dan individu.

2. Fase in situ : 1-5 tahunPada fase ini perubahan jaringan muncul menjadi suatu lesi pre-cancerous yang bisa ditemukan di serviks uteri, rongga mulut, paru-paru, saluran cerna, kandung kemih, kulit dan akhirnya ditemukan di payudara.3. Fase invasiSel-sel menjadi ganas berkembang biak dan menginfiltrasi melalui membran sel ke jaringan sekitarnya ke pembuluh darah serta limfe. Waktu antara fase ketiga dan keempat berlangsung antara beberapa minggu sampai beberapa tahun.4. Fase diseminasi : 1-5 tahunBila tumor makin membesar, maka kemungkinan penyebaran ke tempat-tempat lain bertambah. Tahapan patologi didasarkan pada histologi memberikan prognosis yang lebih akurat. Tahap-tahap yang penting menurut Brunner & Suddarth yaitu :1. Tahap I terdiri atas tumor yang kurang dari 2 cm, tidak mengenai nodus limfe, dan tidak terdeteksi adanya metastasis.2. Tahap II terdiri atas tumor yang lebih besar dari 2 cm tetapi kurang dari 5 cm dengan nodus limfe tidak terfiksasi negatif atau positif, dan tidak terdeteksi adanya metastasis.3. Tahap III terdiri atas tumor yang lebih besar dari 5 cm atau tumor dengan sembarang ukuran yang menginvasi kulit atau dinding dengan nodus limfe terfiksasi positif dalam area klavikular, dan tanpa bukti adanya metastasis.4. Tahap IV terdiri atas tumor dalam sembarang ukuran, dengan nodus limfe normal atau kankerosa, dan adanya metastasis jauh.E. Tanda dan Gejala Carsinoma MammaeGejala umum Ca mamae adalah :1. Teraba adanya massa atau benjolan pada payudara2. Payudara tidak simetris / mengalami perubahan bentuk dan ukuran karena mulai timbul pembengkakan3. Ada perubahan kulit : penebalan, cekungan, kulit pucat disekitar puting susu, mengkerut seperti kulit jeruk purut dan adanya ulkus pada payudara4. Ada perubahan suhu pada kulit : hangat, kemerahan , panas5. Ada cairan yang keluar dari puting susu6. Ada perubahan pada puting susu : gatal, ada rasa seperti terbakar, erosi dan terjadi retraksi7. Ada rasa sakit8. Penyebaran ke tulang sehingga tulang menjadi rapuh dan kadar kalsium darah meningkat9. Ada pembengkakan didaerah lengan10. Adanya rasa nyeri atau sakit pada payudara.11. Semakin lama benjolan yang tumbuh semakin besar.12. Mulai timbul luka pada payudara dan lama tidak sembuh meskipun sudah diobati, serta puting susu seperti koreng atau eksim dan tertarik ke dalam.13. Kulit payudara menjadi berkerut seperti kulit jeruk (Peau d' Orange).14. Benjolan menyerupai bunga kobis dan mudah berdarah.15. Metastase (menyebar) ke kelenjar getah bening sekitar dan alat tubuh lainF. Pemeriksaan Diagnostik/Penunjang1. Pemeriksaan laboratorium meliputi: Morfologi sel darah, LED, Test fal marker (CEA) dalam serum/plasma, Pemeriksaan sitologis2. Test diagnostik lain:a. Non invasive:Mamografi, Ro thorak, USG, MRI, PETb. Invasif :Biopsi,Aspirasi biopsy (FNAB),True cut / Care biopsy,Incisi biopsy,Eksisi biopsyPemeriksaan penunjang dapat dilakukan dengan :1. Pemeriksaan payudara sendiri2. Pemeriksaan payudara secara klinis3. Pemeriksaan manografi4. Biopsi aspirasi5. True cut6. Biopsi terbuka7. USG Payudara, pemeriksaan darah lengkap, X-ray dada, therapy medis, pembedahan, terapi radiasi dan kemoterapi.G. Komplikasi Metastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe (limfogen) ke paru, pleura, tulang dan hati. Selain itu Komplikasi Ca Mammae yaitu:1. Metastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe dan pembuluh darah kapiler ( penyebaran limfogen dan hematogen), penyebaran hematogen dan limfogen dapat mengenai hati, paru, tulang, sum-sum tulang ,otak ,syaraf.2. Gangguan neuro vaskuler3. Fibrosis payudara4. Dapat menyebabkankematianH. Penatalaksanaan1. Pembedahana. Mastectomy radikal yang dimodifikasiPengangkatan payudara sepanjang nodu limfe axila sampai otot pectoralis mayor. Lapisan otot pectoralis mayor tidak diangkat namun otot pectoralis minor bisa jadi diangkat atau tidak diangkat.b. Mastectomy totalSemua jaringan payudara termasuk puting dan areola dan lapisan otot pectoralis mayor diangkat. Nodus axila tidak disayat dan lapisan otot dinding dada tidak diangkat.c. Lumpectomy/tumorPengangkatan tumor dimana lapisan mayor dri payudara tidak turut diangkat. Exsisi dilakukan dengan sedikitnya 3 cm jaringan payudara normal yang berada di sekitar tumor tersebut.d. Wide excision/mastektomy parsial.Exisisi tumor dengan 12 tepi dari jaringan payudara normal.

e. Ouadranectomy.Pengangkatan dan payudara dengan kulit yang ada dan lapisan otot pectoralis mayor.2. RadiotherapyBiasanya merupakan kombinasi dari terapi lainnya tapi tidak jarang pula merupakan therapi tunggal. Adapun efek samping: kerusakan kulit di sekitarnya, kelelahan, nyeri karena inflamasi pada nervus atau otot pectoralis, radang tenggorokan.3. ChemotherapyPemberian obat-obatan anti kanker yang sudah menyebar dalam aliran darah. Efek samping: lelah, mual, muntah, hilang nafsu makan, kerontokan membuat, mudah terserang penyakit.4. Manipulasi hormonal.Biasanya dengan obat golongan tamoxifen untuk kanker yang sudah bermetastase. Dapat juga dengan dilakukan bilateral oophorectomy. Dapat juga digabung dengan therapi endokrin lainnya. Menurut WHO, (2003) Pengobatan ini ditujukan untuk memusnahkan kanker atau membatasi perkembangan penyakit serta menghilangkan gejala-gejalanya.Keberagaman jenis terapi ini mengharuskan terapi dilakukan secara individual I. Prognosis Carsinoma mammae Prognosis kanker payudara sangat tergantung pada stadium kanker saat terdiagnosis. Makin dini terdeteksi makin tinggi angka harapan hidup (five year survival rate), dengan komplikasi dan cacat yang makin minimal.Stadium kankerFive year survival rate

I88 %

II75 80 %

III50 70 %

IV< 15 %

Jenis histopatologi keganasan, Karsinoma insitu mempunyai prognosis yang baik di bandingkan dengan karsinoma yang sudah invasive.BAB IIASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian1. Aktifitas/istirahat:Gejala: kerja, aktifitas yang melibatkan banyak gerakan tangan/pengulangan, pola tidur (contoh, tidur tengkurap).2. SirkulasiTanda: kongestif unilateral pada lengan yang terkena (sistem limfe).3. Makanan/cairanGejala: kehilangan nafsu makan, adanya penurunan berat badan.4. Integritas EgoGejala: stresor konstan dalam pekerjaan/pola di rumah. Stres/takut tentang diagnosa, prognosis, harapan yang akan datang.5. Nyeri/kenyamananGejala: nyeri pada penyakit yang luas/metastatik (nyeri lokal jarang terjadi pada keganasan dini). Beberapa pengalaman ketidaknyamanan atau perasaan lucu pada jaringan payudara. Payudara berat, nyeri sebelum menstruasi biasanya mengindikasikan penyakit fibrokistik.6. KeamananTanda: massa nodul aksila. Edema, eritema pada kulit sekitar.7. SeksualitasGejala: adanya benjolan payudara, perubahan pada ukuran dan kesimetrisanpayudara. Perubahan pada warna kulit payudara atau suhu, rabas puting yangtak biasanya, gatal, rasa terbakar atau puting meregang. Riwayat menarke dini (lebih muda dari usia 12 tahun), menopause lambat (setelah 50 tahun), kehamilan pertama lambat (setelah usia 35 tahun). Masalah tentang seksualitas/keintiman.Tanda: perubahan pada kontur/massa payudara, asimetris. Kulit cekung, berkerut, perubahan pada warna/tekstur kulit, pembengkakan, kemerahan atau panas pada payudara. Puting retraksi, rabas dari puting (serosa, serosangiosa, sangiosa, rabas berair meningkatkan kemungkinan kanker, khususnya bila disertai benjolan)8. Penyuluhan/pembelajaranGejala: riwayat kanker dalam keluarga (ibu, saudara wanita, bibi dari ibu atau nenek). Kanker unilateral sebelumnya kanker endometrial atau ovarium. Pertimbangan Rencana Pemulangan: DRG menunjukkan rata-rata lama dirawat 4 hari. Membutuhkan bantuan dalam pengobatan/rehabilitasi, keputusan, aktivitas perawatan diri, pemeliharaan rumahB. Diagnosa Keperawatan1. Nyeri berhubungan dengan adanya penekanan massa tumor.2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan adanya luka, perubahan sirkulasi adanya edema3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan imobilisasi lengan/bahu.4. Kecemasan berhubungan dengan perubahan gambaran tubuh.5. Gangguan harga diri berhubungan dengan kecacatan bedah6. Resiko infeksi berhubungan dengan luka operasi. 7. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan serta pengobatan penyakitnya berhubungan dengan kurangnya informasi.8. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake tidak adekuat.C. Intervensi Keperawatan1. Nyeri berhubungan dengan adanya penekanan massa tumorTujuan : Nyeri teratasiKriteria :a. Klien mengatakan nyeri berkurang atau hilangb. Ekspresi wajah tenangc. Luka sembuh dengan baikIntervensi :a. Kaji karakteristik nyeri, skala nyeri, sifat nyeri, lokasi dan penyebaran.Rasional : Untuk mengetahui sejauhmana perkembangan rasa nyeri yang dirasakan oleh klien sehingga dapat dijadikan sebagai acuan untuk intervensi selanjutnya.b. Beri posisi yang menyenangkan.Rasional : Dapat mempengaruhi kemampuan klien untuk rileks/istirahat secara efektif dan dapat mengurangi nyeri.c. Anjurkan teknik relaksasi napas dalam.Rasional : Relaksasi napas dalam dapat mengurangi rasa nyeri dan memperlancar sirkulasi O2 ke seluruh jaringan.d. Ukur tanda-tanda vitalRasional : Peningkatan tanda-tanda vital dapat menjadi acuan adanya peningkatan nyeri.e. Kolaborasi pemberian analgetikRasional : Analgetik dapat memblok rangsangan nyeri sehingga dapat menyebabkan nyeri tidak dipersepsikan.2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan adanya luka, perubahan sirkulasi adanya edemaTujuanIntegritas kulit kembali baikKriteria:Luka sembuh atau membaik Sirkulasi kulit kembali normalIntervensi : a. Observasi balutan / luka setelah dilakukan perawatan luka, guna mengetahui karakteristik luka, drainase, quasi edema, kemerahan dan insisi pada mammaeb. Tempatkan pada posisi semi fowler pada sisi puggung yang tidak sakitc. Injeksi dibagian yang tidak sakitd. Kosongkan drain secara periodik, catat jumlah dan karakteristik3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan imobilisasi lengan/bahu Ditandai dengan :Tujuan : Klien dapat beraktivitasKriteria :a. Klien dapat beraktivitas sehari hari.b. Peningkatan kekuatan bagi tubuh yang sakit.Intervensi :a. Latihan rentang gerak pasif sesegera mungkin.Rasional : Untuk mencegah kekakuan sendi yang dapat berlanjut pada keterbatasan gerak.b. Bantu dalam aktivitas perawatan diri sesuai keperluanRasional : Menghemat energi pasien dan mencegah kelelahan.c. Bantu ambulasi dan dorong memperbaiki postur.Rasional : Untuk menghindari ketidakseimbangan dan keterbatasan dalam gerakan dan postur.4. Kecemasan berhubungan dengan perubahan gambaran tubuh Tujuan : Kecemasan dapat berkurangKriteria :a. Klien tampak tenangb. Mau berpartisipasi dalam program terapiIntervensi :a. Dorong klien untuk mengekspresikan perasaannyaRasional : Proses kehilangan bagian tubuh membutuhkan penerimaan, sehingga pasien dapat membuat rencana untuk masa depannya.b. Diskusikan tanda dan gejala depresi.Rasional : Reaksi umum terhadap tipe prosedur dan kebutuhan dapat dikenali dan diukur.c. Diskusikan tanda dan gejala depresiRasional : Kehilangan payudara dapat menyebabkan perubahan gambaran diri, takut jaringan parut, dan takut reaksi pasangan terhadap perubahan tubuh.

d. Diskusikan kemungkinan untuk bedah rekonstruksi atau pemakaian prostetik.Rasional : Rekonstruksi memberikan sedikit penampilan yang lengkap, mendekati normal.5. Gangguan body image berhubungan dengan kecacatan bedah Tujuan : klien dapat menerima keadaan dirinyaKriteria :a. Klien tidak malu dengan keadaan dirinya.b. Klien dapat menerima efek pembedahanIntervensi :a. Diskusikan dengan klien atau orang terdekat respon klien terhadap penyakitnyaRasional : membantu dalam memastikan masalah untuk memulai proses pemecahan masalahb. Tinjau ulang efek pembedahanRasional : bimbingan antisipasi dapat membantu pasien memulai proses adaptasi.c. Berikan dukungan emosi klienRasional : klien bisa menerima keadaan dirinya.d. Anjurkan keluarga klien untuk selalu mendampingi klienRasional : klien dapat merasa masih ada orang yang memperhatikannya.6. Resiko infeksi berhubungan dengan luka operasiTujuan : Tidak terjadi infeksi.Kriteria :a. Tidak ada tanda tanda infeksi.b. Luka dapat sembuh dengan sempurna.Intervensi :a. Kaji adanya tanda tanda infeksi.Rasional : Untuk mengetahui secara dini adanya tanda tanda infeksi sehingga dapat segera diberikan tindakan yang tepat.b. Lakukan pencucian tangan sebelum dan sesudah prosedur tindakan.Rasional : Menghindari resiko penyebaran kuman penyebab infeksi.c. Lakukan prosedur invasif secara aseptik dan antiseptik.Rasional : Untuk menghindari kontaminasi dengan kuman penyebab infeksi.d. Penatalaksanaan pemberian antibiotik.Rasional : Menghambat perkembangan kuman sehingga tidak terjadi proses infeksi.7. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan serta pengobatan penyakitnya berhubungan dengan kurangnya informasiTujuan : Klien mengerti tentang penyakitnya.Kriteria :a. Klien tidak menanyakan tentang penyakitnya.b. Klien dapat memahami tentang proses penyakitnya dan pengobatannya.Intervensi :a. Jelaskan tentang proses penyakit, prosedur pembedahan dan harapan yang akan datangRasional : Memberikan pengetahuan dasar, dimana pasien dapat membuat pilihan berdasarkan informasi, dan dapat berpartisipasi dalam program terapi.b. Diskusikan perlunya keseimbangan kesehatan, nutrisi, makanan dan pemasukan cairan yang adekuat.Rasional : Memberikan nutrisi yang optimal dan mempertahankan volume sirkulasi untuk mengingatkan regenerasi jaringan atau proses penyembuhan.c. Anjurkan untuk banyak beristirahat dan membatasi aktifitas yang berat.Rasional : Mencegah membatasi kelelahan, meningkatkan penyembuhan, dan meningkatkan perasaan sehat.d. Anjurkan untuk pijatan lembut pada insisi/luka yang sembuh dengan minyak.Rasional : Merangsang sirkulasi, meningkatkan elastisitas kulit, dan menurunkan ketidaknyamanan sehubungan dengan rasa pantom payudara.e. Dorong pemeriksaan diri sendiri secara teratur pada payudara yang masih ada. Anjurkan untuk Mammografi.Rasional : Mengidentifikasi perubahan jaringan payudara yang mengindikasikan terjadinya/berulangnya tumor baru.8. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake yang tidak adekuatTujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhiKriteria :a. Nafsu makan meningkatb. Klien tidak lemahc. Hb normal (12 14 gr/dl)Intervensi a. Kaji pola makan klienRasional : Untuk mengetahui kebutuhan nutrisi klien dan merupakan asupan dalam tindakan selanjutnya.b. Anjurkan klien untuk makan dalam porsi kecil tapi seringRasional : dapat mengurangi rasa kebosanan dan memenuhi kebutuhan nutrisi sedikit demi sedikit.c. Anjurkan klien untuk menjaga kebersihan mulut dan gigi.Rasional : agar menambah nafsu makan pada waktu makan.d. Anjurkan untuk banyak makan sayuran yang berwarna hijau.Rasional : sayuran yang berwarna hijau banyak mengandung zat besi penambah tenaga.e. Libatkan keluarga dalam pemenuhan nutrisi klienRasional : partisipasi keluarga dpat meningkatkan asupan nutrisi untuk kebutuhan energi.

DAFTAR PUSTAKA

Tim Penanggulangan & pelayanan Kanker Payudara R.S Kanker Dharmais. 2003. Penatalaksanaan Kanker Payudara Terkini. Edisi 1. Jakarta: Pustaka Populer OborBrunner & Suddarth. 2002.Keperawatan Medikal Bedah vol 2.Jakarta : EGCMansjoer, Arif. 2000.Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2.Jakarta: Media AesculapiusMarilyan, Doenges E. 2000.Rencana Asuhan Keperawatan (Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatyan px)Jakarta:EGCPrice Sylvia, A (1994), Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jilid 2 . Edisi 4. Jakarta: EGCSjamsulhidayat, R. dan Wim de Jong. 1998. Buku Ajar Imu Bedah, Edisi revisi. Jakarta: EGC

Page 8