Lp Iud Dg Leukorea , Cover

10
LAPORAN PENDAHULUAN DEFINISI IUD (intra uterine device, spiral) atau AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim). IUD adalah suatu usaha untuk menekan kesuburan Keuntungan dari IUD adalah efek sampingnya terbatas di dalam rahim. Terdapat 2 macam IUD: - melepaskan progesteron (harus diganti setiap tahun) - melepaskan tembaga (efektif selama 10 tahun). Contoh IUD : Lippes lop, copper-7, copper T, multiload Biasanya IUD dipasang pada saat menstruasi karena akan mengurangi rasa sakit dan memudahkan insersi melalui kanalis servikalis. Jika kemungkinan terjadi infeksi serviks, masa pemasangan IUD sebaiknya ditunda sampai infeksi mereda. Cara kerja IUD adalah dengan menyebabkan reaksi peradangan di dalam rahim yang akan menarik datangnya sel-sel darah putih. Zat yang dihasilkan oleh sel darah putih ini merupakan racun bagi sperma sehingga tidak terjadi pembuahan sel telur. Melepaskan IUD akan menyebabkan terhentinya proses peradangan. Efek samping dari IUD: Perdarahan dan nyeri

description

DS

Transcript of Lp Iud Dg Leukorea , Cover

LAPORAN PENDAHULUAN

DEFINISI

IUD (intra uterine device, spiral) atau AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim). IUD adalah suatu usaha untuk menekan kesuburan Keuntungan dari IUD adalah efek sampingnya terbatas di dalam rahim.Terdapat 2 macam IUD:

- melepaskan progesteron (harus diganti setiap tahun)

- melepaskan tembaga (efektif selama 10 tahun).

Contoh IUD :

Lippes lop, copper-7, copper T, multiload

Biasanya IUD dipasang pada saat menstruasi karena akan mengurangi rasa sakit dan memudahkan insersi melalui kanalis servikalis. Jika kemungkinan terjadi infeksi serviks, masa pemasangan IUD sebaiknya ditunda sampai infeksi mereda.

Cara kerja IUD adalah dengan menyebabkan reaksi peradangan di dalam rahim yang akan menarik datangnya sel-sel darah putih. Zat yang dihasilkan oleh sel darah putih ini merupakan racun bagi sperma sehingga tidak terjadi pembuahan sel telur. Melepaskan IUD akan menyebabkan terhentinya proses peradangan. Efek samping dari IUD:

Perdarahan dan nyeri

Kadang IUD terlepas dengan sendirinya/missing tail (sekitar 20% IUD yang lepas tidak disadari/diketahui oleh pemakainya dan bisa menyebabkan kehamilan)

Perforasi rahim

Ketika baru dipasang akan terjadi infeksi singkat pada rahim, tetapi infeksi ini akan mereda setelah 24 jam

Resiko terjadinya keguguran pada wanita hamil dengan IUD yang masih terpasang adalah sekitar 55%. Cara Insersi IUD

Tabung penyalur dengan IUD didalamnya dimasukkan melalui kanalis servikalis

Leher tabung penyalur pada serviks, IUD didorong kedalam kavum uteri

Tabung penyalur kemudian dikeluarkan, filament IUD kemudian ditinggalkan dalam kanalis servikalis dan vagina.

Cara mangeluarkan IUD, pengeluaran IUD jauh lebih mudah jika dilakukan sewaktu haid.

Inspekulo, filament ditarik perlahan-lahan, jangan sampai putus. IUD nya akan ikut keluar perlahan-lahan

Jika IUD tidak keluar dengan mudah, lakukanlah sondase uterus, sehingga ostium uteri internum terbuka. Sonde diputar perlahan-lahan 90o . selanjutnya IUD dikeluarkan

Jika filament tidak tampak atau putus, IUD dapat dikeluarkan dengan mikrokuret.

Secara keseluruhan sistim pelayanan kontrasepsi mantap mencakup dua aspek, yaitu aspek medik dan non medik. Jikalau kita akan melakukan pemantauan salah satu atau kedua aspek tersebut, maka setiap bagian dari alur pelayanan kontrasepsi mantap harus dikaji mana yang termasuk aspek non medik dan mana yang bukan, mencakup faktor tenaga pelaksan, sarana kerja, dan tata-cara pelayanan. Selanjutnya untuk menentukan mutu dari masing-masing faktor, sebelumnya harus ditentukan terlebih dahulu kriteria standar, dan hal ini harus diketahui dan dipahami oleh petugas pemantau.

Erosi Portio1. Pengertian

Erosi portio adalah suatu pendarahan pada portio berwarna merah dengan batas tidak jelas pada sotium uteri eksternum (Sarwono, 1999).

Erosi portio atau pseudo erosi yaitu terkelupasnya epitel silindris akibat rangsangan dari luar dan digantikan dengan epitel gepeng pada kanalis servikalis, erosi ini nampak sebagai tempat merah menyala dan agak mudah berdarah (Sulaiman, 1997).2. Etiologi

Penggunaan IUD, pemakaian pil, perilaku seksual yang tidak sehat, trauma.3. Patofisiologi

Proses terjadinya erosi portio dapat disebabkan adanya rangsangan dari luar misalnya IUD. IUD yang mengandung polyethilien yang sudah berkarat membentuk ion Ca, kemudian bereaksi dengan ion sel sehat PO4 sehingga terjadi denaturasi / koalugasi membaran sel dan terjadilah erosi portio. Bisa juga dari gesekan benang IUD yang menyebabkan iritasi lokal sehingga menyebabkan sel superfisialis terkelupas dan terjadilah erosi portio. Dari posisi IUD yang tidak tepat menyebabkan reaksi radang non spesifik sehingga menimbulkan sekresi sekret vagina yang meningkat dan menyebabkan kerentanan sel superfisialis dan terjadilah erosi portio.

4. Gejala erosi portio

a. Adanya fluxus

b. Portio terlihat kemerahan dengan batas tidak jelas

c. Adanya kontak bloding

d. Portio teraba tidak rata

5. Komplikasi erosi portio

Terjadi keganasan6. Penanggulangan

a. Membatasi hubungan suami istri

b. Menjaga kebersihan vagina

c. Lama pemakaian IUD harus diperhatikan

7. Efek samping penggunaan IUD dan penanggulangannya

a. Infeksi

1.) Gejala :

Keluarnya cairan putih yang baru, nyeri perut bagian bawah, suhu 37C

2.) Penyebab

Akibat dari pemasangan tidak sesuai dengan standar baku dan tidak steril dan partner seksual yang banyak dan lama pemakaian IUD.3.) Penanggulangan

Saling setia pada pasangannya, lama pemakaian IUD harus diperhatikan, pengobatan dengan albotyl vagina 1x selama satu minggu.

b. Keputihan

1.) Gejala : Keluarnya cairan jernih, tidak berbau dan tidak ada gatal dari vagina.

2.) Penyebab : Karena adanya reaksi endometrium.

3.) Penanggulangan : Menjaga kebersihanvagina agar tidak lembab, sering kontrol, jangan kalau ada keluhan saja, USG, Pengobatan dengan albotyl 36 % nystatisn 1x / minggu.

c. Ekspulsi

1.) Gejala : Nyeri pada keluhan dan terabanya bagian IUD di dalam vagina.

2.) Penyebab : Karena ukuran IUD yang tidak sesuai karena letak IUD yang tidak sempurna.

3.) Penanggulangan : melepas IUD dan pemasangan yang sesuai standar, ukuran IUD disesuaikan dengan ukuran uterus.

d. Translokasi IUD

1.) Gejala : Klien merasakan rasa nyeri yang hebat pada waktu pemasangan dan klien tampak menyeringai.

2.) Penyebab : Pemasangan yang sulit sehingga dilakukan pemaksaan, pemasukan inserter dengan arah yang salah, teknik pemasangan IUD dengan push ini.

3.) Penggulangan : Kolaborasi dengan dokter untuk USG, angakat IUD dengan laparotomi.

e. Rasa mules / nyeri / kram perut bawah

1.) Gejala : Nyeri / mules / sakit pinggang terutama pada hari pertama sesudah pemasangan, wajah klien menyeringai, nyeri tekan pada atas sympisis pada adneksa.

2.) Penyebab : Letak IUD yang tidak tepat, IUD merangsang pembentukan prostaglandin pada waktu haid.

3.) Penanggulangan : Beri konseling pada akseptor, IUD dilepas bila nyeri hebat, beri antibiotik 3x 500 mg/hr selama 1 minggu.

ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR LAMA CABUT KONTRASEPSI IUD DENGAN LEUKOREA DI POLIKLINIK KEBIDANAN BRSU TABANAN

TANGGAL 18 11 - 2013

OLEH :

NI MADE ARI WAHYUNI(11096)

UPT. AKADEMI KEBIDANAN

DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI

SINGARAJA

2013ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR LAMA CABUT KONTRASEPSI IUD DENGAN MISSING TAIL

DI POLIKLINIK KEBIDANAN, BRSU TABANANTANGGAL 19 11- 2013

OLEH :

NI MADE ARI WAHYUNI(11096)

UPT. AKADEMI KEBIDANAN

DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI

SINGARAJA

2013ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR LAMA CABUT KONTRASEPSI IUD DENGAN MISSING TAIL

DI POLIKLINIK KEBIDANAN, BRSU TABANAN

TANGGAL 14 11- 2013

OLEH :

NI MADE ARI WAHYUNI(11096)

UPT. AKADEMI KEBIDANAN

DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI

SINGARAJA

2013