Lp - Imunisasi

20
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia program imunisasi sudah terorganisasi sejak tahun 1956 yang dilaksanakan di Pulau Jawa untuk mencegah penyakit cacar. Dewasa ini angka kesakitan dan kematian bayi dan anak-anak cukup tinggi akibat serangan menular, padahal penyakit-penyakit ini dapat dicegah dengan pemberian imunisasi maka bayi mendapat kekebalan ini dengan daya tahan tubuh meningkat. Adapun kekebalan ini dibagi menjadi 2 yaitu kekebalan aktif dan kekebalan pasif. Kekebalan aktif adalah kekebalan yang terjadi dimana bayi mendapat serangan penyakit dan tubuh secara alamiah membentuk antibodi. Sedangkan kekebalan pasif adalah kekebalan yang terjadi bila anak diberi zat masih dalam kandungan

description

Laporan Penyuluhan Imunisasi

Transcript of Lp - Imunisasi

Page 1: Lp - Imunisasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Indonesia program imunisasi sudah terorganisasi sejak tahun

1956 yang dilaksanakan di Pulau Jawa untuk mencegah penyakit cacar.

Dewasa ini angka kesakitan dan kematian bayi dan anak-anak cukup tinggi

akibat serangan menular, padahal penyakit-penyakit ini dapat dicegah dengan

pemberian imunisasi maka bayi mendapat kekebalan ini dengan daya tahan

tubuh meningkat. Adapun kekebalan ini dibagi menjadi 2 yaitu kekebalan

aktif dan kekebalan pasif. Kekebalan aktif adalah kekebalan yang terjadi

dimana bayi mendapat serangan penyakit dan tubuh secara alamiah

membentuk antibodi.

Sedangkan kekebalan pasif adalah kekebalan yang terjadi bila anak

diberi zat masih dalam kandungan ia mendapat zat antibody dan ibunya

melalui plasenta.

Page 2: Lp - Imunisasi

2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Imunisasi

2.1.1 Pengertian

Imunisasi adalah suatu usaha memberikan kekebalan bayi dan anak

terhadap penyakit dengan sengaja memasukkan vaksin berupa mikroba hidup

yang sudah dilemahkan.

2.1.2 Tujuan

Melindungi tubuh bayi dan anak dari penyakit menular yang dapat

membahayakan bagi ibu dan anak.

Memberikan kekebalan pada tubuh bayi terhadap penyakit seperti :

Hepatitis, Dipteri, Polio, TBC, Tetanus, Pertusis, Campak.

Prinsip dasar Imunisasi :

1. Pada dasarnya, tubuh akan menolak antigen (kuman, bakteri,

virus, parasit, racun) jika memasuki tubuh akan menolak dan

membuat antibodi atau antitoksin.

2. Reaksi tubuh pertama kali terhadap antigen berlangsung lambat

dan lemah, sehingga tidak cukup kuat melawan antigen.

3. Pada reaksi berikutnya tubuh sudah mengenali antigen tersebut.

Page 3: Lp - Imunisasi

3

4. Imunisasi diberikan dalam rangka mengenalkan berbagai

antigen, agar cepat direspon oleh tubuh, sehingga tubuh sudah

mengenal betul zat antigen yang harus dilawan.

5. Sesudah beberapa lama, pemberian imunisasi zat anti untuk

melawan antigen akan menurun atau hilang.

6. Zat anti dibuat dihati, limfa, kelenjar ismus dan kelenjar getah

bening. (Widjaja, 2002).

2.1.3 Macam-macam Imunisasi

1. Imunisasi Aktif

Adalah kekebalan yang dibentuk anak secara aktif dimana tubuh itu

sendiri ikut menyelenggarakan pembentukan antibody, imunisasi

aktif dibagi dua yaitu :

a. Alami : Kekebalan yang terbentuk setelah tubuh

mengalami penyakit menular tertentu, misalnya :

campak.

b. Buatan : Kekebalan yang terbentuk setelah dengan sengaja

memasukkan vaksinasi ke dalam tubuh, misalnya:

Hepatitis B, DPT, Polio.

Page 4: Lp - Imunisasi

4

2. Imunisasi pasif

Adalah kekebalan yang terbentuk setelah tubuh menerima zat

antibody dari luar, imunisasi pasif dibagi 2 macam, yaitu :

a. Alami : Kekebalan yang terbentuk setelah tubuh mengalami

penyakit menular tertentu, misalnya : campak.

b. Buatan : Kekebalan yang terbentuk setelah dengan sengaja

memasukkan vaksinasi ke dalam tubuh, misalnya :

hepatitis B, DPT, Polio.

3. Tujuh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi

a. Poliomyelitis

b. Campak

c. Difteri

d. Pertusis

e. Tetanus

f. Tuberculosis (TBC)

g. Hepatitis B

2.1.4 Keadaan Tubuh Sewaktu Imunisasi

Sewaktu imunisasi hendaknya tubuh tidak boleh dalam keadaan sakit karena

hal ini akan mengakibatkan daya untuk membuat zat antibodi rendah.

Page 5: Lp - Imunisasi

5

2.1.5 Persyaratan Pemberian Vaksin

1. Pada bayi dan anak yang sehat, tidak boleh diberikan pada mereka yang :

- Sedang sakit

- Keadaan fisik yang lemah

- Dalam masa tunas suatu penyakit

- Mendapat pengobatan dengan kontrasepsi

2. Dengan teknik pemberian yang tepat

3. Vaksin harus baik, disimpan dalam lemari es dan belum lewat masa

kadaluarsa.

4. Jenis vaksin yang dimaksud.

5. Mempertahankan dosisi yang diberikan

6. Mengetahui jadwal vaksinasi dengan melihat umur dan jenis

imunisasi yang tepat. (Depkes, 2000)

2.1.7 Efek Samping Pemberian Imunisasi

a. Nyeri pada bekas penyuntikan

b. Suhu badan naik pada DPT

c. Diare pada vaksin polio

d. Timbul bisul kecil pada hepatitis B

Page 6: Lp - Imunisasi

6

2.1.8 Bahan-bahan Untuk Membuat Vaksin

Vaksin dibuat di Laboratorium, berasal dari bibit penyakit tertentu

yang menimbulkan penyakit tetapi kemudian bibit penyakit ini dilemahkan

atau dimatikan sehingga tidak berbahaya. Ada bibit penyakit yang sudah

dimatikan, misalnya bakteri pertusis dalam vaksin DPT. Ada yang dibuat dari

bibit penyakit hidup yang sudah dilemahkan :

Contohnya : - Virus campak dari vaksin campak

- Virus polio dari vaksin polio

- Bassilus colmatle guarin dalam vaksin hepatitis B

Ada yang dibuat toxin yang dihasilkan oleh bakteri kemudian diubah

menjadi toxoid sehingga tidak berbahaya bagi manusia.

Contohnya : - Tetanus toxoid dalam vaksin TT

- Difteri tetanus dalam vaksin DT atau DPT

Ada yang dibuat dari bioteknologi rekayasa genetika.

Contohnya : vaksin hepatitis B rekombinasi

Page 7: Lp - Imunisasi

7

BAB III

PELAKSANAAN PENYULUHAN

3.1 Nama Kegiatan

Kegiatan Penyuluhan “Bulan Imunisasi Anak Sekolah” (“BIAS”)

3.2 Penetapan Waktu dan Tempat

Kegiatan penyuluhan ini telah dilakukan pada:

Hari/tanggal : Sabtu, 19 Oktober 2013

Waktu : 09.00 s.d 10.00 WIB

Tempat : SDIT Fitra Hanifah

Penyuluhan ini dilaksanakan di SDIT Fitra Hanifah pada saat pembagian

rapor dengan mempertimbangkan kehadiran dari seluruh murid maupun orang tua

murid dan guru SDIT Fitra Hanifah.

3.3 Susunan Acara

Susunan acara untuk kegiatan Penyuluhan “BIAS” adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2 Susunan Acara Penyuluhan “TUNTAS”

No Waktu/Durasi Acara

109.00 – 09.25

(25’)

Persiapan tempat

Persiapan logistik (alat dan bahan penyuluhan)

2 09.30 – 09.35 (5’) Pembukaan acara penyuluhan

309.35 – 09.55

(20’)

Pemberian materi penyuluhan

Diskusi interaktif (tanya jawab)

6 09.55 – 10.00 (5’) Membereskan logistik dan tempat

Page 8: Lp - Imunisasi

8

3.4 Alat dan Bahan Penyuluhan

3.4.1 Alat Bantu

LCD Proyektor : 1 buah

Laptop : 1 buah

Layar : 1 buah

Sound system : 1 set

Kabel gulung : 1 buah

Meja : 2 buah

3.4.2 Bahan Penyuluhan

Slideshow

BAB IV

Page 9: Lp - Imunisasi

9

EVALUASI KEBERHASILAN

4.1 Evaluasi Program Kesehatan

Evaluasi merupakan bagian yang penting dari proses manajemen karena

dengan evaluasi akan diperoleh umpan balik (feed back) terhadap program atau

pelaksanaan kegiatan. Tanpa adanya evaluasi, sulit rasanya untuk mengetahui

sejauh mana tujuan yang direncanakan itu telah mencapai tujuan atau

belum.Evaluasi adalah kegiatan untuk menilai hasil suatu program atau kegiatan.

Evaluasi suatu program kesehatan masyarakat dilakukan terhadap tiga hal,

yakni :

a) Evaluasi proses terhadap pelaksanaan program, menyangkut penggunaan

sumber daya, seperti tenaga, dana, dan fasilitas lain.

b) Evaluasi hasil program ditujukan untuk menilai sejauh mana program

tersebut berhasil, sejauh mana program-program yang telah ditetapkan

tercapai.

c) Evaluasi dampak program ditujukan untuk menilai sejauh mana program

ini mempunyai dampak terhadap peningkatan kesehatan masyarakat.

4.2 Evaluasi Keberhasilan

Page 10: Lp - Imunisasi

10

Berdasarkan rencana penyuluhan yang telah disusun, maka valuasi

keberhasilan kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:

4.2.1 Input

1. Semua sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan

kegiatan tersedia dan dapat berfungsi dengan baik.

2. Tersedianya tempat yaitu aula SDIT Fitra Hanifah sebagai tempat

pelaksanaan penyuluhan.

3. Semua bahan dan alat yang akan digunakan dalam kegiatan telah

tersedia dan siap dipakai saat pelaksanaan kegiatan.

4.2.2 Proses

1. Terlaksananya acara sesuai dengan jadwal acara yang telah disusun.

2. Jumlah peserta yang hadir mengikuti penyuluhan sebanyak 80 orang.

3. Demografis peserta yang datang sangat bervariasi dan pelaksanaan

penyuluhan berlangsung seiring pasien mendaftar pelayanan, hal ini

membuat fokus peserta penyuluhan mudah terbagi.

4. Respon yang positif dari peserta terhadap penyuluhan, dilihat dari

berjalannya diskusi dengan lancar saat sesi acara tanya jawab, terlihat

dari munculnya pertanyaan-pertanyaan mengenai isi materi selama

penyuluhan berlangsung.

4.2.3 Output

1. Peserta penyuluhan yang hadir mengikuti penyuluhan sampai acara

selesai.

Page 11: Lp - Imunisasi

11

2. Bertambahnya pengetahuan peserta penyuluhan mengenai pentingnya

imunisasi pada anak, terlihat melalui pertanyaan-pertanyaan peserta

yang terjawab pada akhir sesi penyuluhan.

4.3 Evaluasi Terhadap Dampak

Karena kegiatan penyuluhan ini tidak meliputi pengamatan jangka panjang

atas dampak penyuluhan terhadap sasaran, maka evaluasi terhadap dampak tidak

dapat dilakukan. Namun dapat dilihat dari respon dan pertanyaan peserta, bahwa

penyuluhan telah mengurangi kekhawatiran orang tua mengenai pemberian

imunisasi pada anak.

Page 12: Lp - Imunisasi

12

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan penyuluhan mengenai Imunisasi, tujuan penyuluhan

telah tercapai sesuai dengan evaluasi input, proses, dan output. Diharapkan

penyuluhan ini dapat bermanfaat bagi pasien dalam jangka panjang.

5.2 Saran

Persiapan seterusnya dilakukan sebaik mungkin untuk meminimalisir

kejadian tidak terduga sepanjang kegiatan penyuluhan dan memastikan materi

penyuluhan dapat diterima dengan baik oleh peserta.

Peserta diharapkan dapat berbagi informasi mengenai pentingnya

pemberian imunisasi pada anak dengan masyarakat sekitarnya, menerapkan

informasi yang didapatkan, dan diharapkan akan adanya peningkatan cakupan

imunisasi anak pada bulan imunisasi anak sekolah dan diterapkan di wilayah-

wilayah lain pada umumnya dan di Kelurahan Wanasari pada khususnya.

Page 13: Lp - Imunisasi

13

DAFTAR PUSTAKA

Belson, 1999. Ilmu Kesehatan Anak. EGC. Jakarta.

Depkes. RI. 2000. Manajemen Terpadu Balita Sakit. Depkes RI. Jakarta.

Kliogman Arvin, Behriman, 1999, Ilmu Kesehatan Anak Nelson, Vol 2, Jakarta : EGC.

Laksamana,Hendra.2003.Kamus Kedokteran.Djambatan:Jakarta

Soetjiningsih.1995.Tumbuh Kembang anak.EGC:jakarta

Widayat, Iskandar. 1985. Ilmu Kesehatan Anak 3 Stok 7. Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. Jakarta.

Widjaja, 2001, Mencegah dan Mengatasi Demam Pada Balita, Jakarta : Kawan Pustaka.

Page 14: Lp - Imunisasi

14

LAMPIRAN

Kumpulan pertanyaan dari peserta penyuluhan:

1) Anak saya sudah pernah diimunisasi campak, mengapa anak saya masih

bisa terkena penyakit campak?

2) Apakah betul dalam vaksin terdapat kandungan yang berasal dari babi?

Vaksin apa saja?

3) Apakah boleh anak saya divaksin di rumah sakit atau di dokter anak dan

tidak mengikuti program vaksin dari puskesmas?

4) Imunisasi apa saja yang perlu diulang atau diberi booster dan kapan saja

pemberiannya?

5) Apakah efek samping demam setelah imunisasi berbahaya untuk anak?