LO

download LO

of 5

Transcript of LO

1. Model Kurikulum Model kurikulum berbasis kompetensi dilakukan dengan pendekatan terintegrasi baik horizontal maupun vertikal, serta berorientasi pada masalah kesehatan individu, keluarga dan masyarakat dalam konteks pelayanan kesehatan primer. a. Isi kurikulum Isi kurikulum meliputi prinsip-prinsip metode ilmiah, ilmu biomedik, ilmu kedokteran klinik, ilmu humaniora, ilmu kedokteran komunitas dan ilmu kedokteran keluarga yang disesuaikan dengan Standar Kompetensi Dokter. b. Prinsip-prinsip metode ilmiah meliputi metodologi penelitian, filsafat ilmu, berpikir kritis, biostatistik dan evidencebased medicine. c. Struktur kurikulum terdiri dari dua tahap, yaitu tahap sarjana kedokteran dan tahap profesi dokter. Tahap sarjana kedokteran dilakukan minimal 7 semester (112 minggu atau minimal 4480 jam atau minimal 144 SKS) dan diakhiri dengan gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked). Tahap profesi dokter dilakukan minimal 3 semester (minimal 72 minggu atau minimal 2880 jam) di RS Pendidikan dan wahana pendidikan lain, serta diakhiri dengan gelar Dokter (dr). d. Kurikulum dilaksanakan dengan pendekatan/ strategi SPICES (Student-centred, Problembased, Integrated, Communitybased,Elective/ Early clinical Exposure, Systematic). 2. Proses dalam PBL : SPICES Seven jumps Skills lab Belajar mandiri Diskusi pleno Kuliah pengantar Praktikum Tutorial

Keuntungan PBL

3. EBM Definisi: Proses penelitian dan penggunaan informasi yg disajikan dalam literatur untuk memperbaiki perawatan pasien. Prosesnya: Mengubah kekurangan pengetahuan (knowledge deficit) menjadi pertanyaan klinik yg spesifik, Dgn cara meng-evaluasi bahan kepustakaan yg berhubungan dengan pertanyaan klinis, untuk memperbaiki perawatan pasien

4. Perbedaan TCL dan SCL Student Pusat mahasiswa Mahasiswa yang aktif & mendapatkan pengetahuan Sesuai untuk pengembangan ilmu dengan pendekatan secara intersidisipliner Dosen & mahasiswa dalam mengembangkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan Dosen : fasilitator Mahasiswa : pembuat keputusan Dosen : instruktur & pembuat keputusan Hanya mahasiswa melakukan proses pembelajaran Sesuai untuk mengembangkan ilmu dalam 1 disiplin saja Teacher Pusat guru Dosen memberikan pengetahuan

Penekanan pada pencapaian kompetensi Penekanan pada tuntasnya materi anak didik Penekanan bagaimana cara mahasiswa belajar dalam menggunakan sumberCara dosen mengajar

sumber

6. Metode Evaluasi a. Evaluasi Terhadap Mahasiswa Evaluasi atau penilaian terhadap mahasiswa terdiri dari 3 kategori, yaitu: 1. Ujian blok 2. Ujian longitudinal 3. Ujian profesi. Ujian blok yang bersifat sumatif dan sekaligus formatif, dilakukan di setiap akhir blok. Komponen penilaian terhadap mahasiswa terdiri dari: Penilaian tutorial Penilaian dilakukan oleh tutor di setiap sesi tutorial dengan sistem formulir terhadap 4 komponen, yaitu: (1) kehadiran (2) aktivitas dan kreativitas (3) sikap dan interaksi (4) relevansi Ujian praktikum Skills Lab Penilaian dilakukan di akhir Blok dengan menggunakan metode CEP (Check list Evaluation of live Performance). 3. Ujian tulis Penilaian dilakukan di akhir Blok dengan bentuk soal ujian berupa MCQ (Multiple Choice Question), PAQ (Problem Analysis Question) dan atau bentuk lain yang ditentuk an oleh fakultas. B. Ujian longitudinal (progress test) yang bersifat formatif diselenggarakan di akhir semester 2, 4, 6, dan 7. Ujian longitudinal terdiri dari: 1. Ujian tulis dengan bentuk soal ujian berupa MCQ (Multiple Choice Question), PAQ (Problem Analysis Question) dan atau bentuk lain yang ditentukan oleh fakultas. 2. Ujian praktikum Skills Lab dengan menggunakan metode OSCE (Objective Structure Clinical Evaluation). C. Ujian klinik dilaksanakan di akhir setiap bagian clerkship. Evaluasi Terhadap Tutor Evaluasi terhadap tutor dilakukan oleh mahasiswa dengan menggunakan formulir terstruktur, agar tutor juga harus melakukan peningkatan diri di dalam proses pembelajaran PBL. Evaluasi rutin dilakukan di setiap akhir semester. Evaluasi Terhadap Program Evaluasi terhadap program dilakukan oleh pihak Fakultas, dan Komisi Monitoring dan Evaluasi

MEU, serta memperhatikan masukan dari pengelola Blok, penulis skenario, tutor, instruktur praktikum, dan mahasiswa. Evaluasi rutin dilakukan di setiap akhir Blok. 7. Menganalisis dan mendefinisikan terminology medis Terminologi medis adalah kata khusus yang digunakan oleh profesi di bidang kesehatan, digunakan untuk membantu komunikasi terutama didasarkan pada kata-kata Yunani (Greek) dan latin yang konsisten dan uniform pada banyak daerah yang berbeda. Terminology medis dapat dipelajari dengan menggunakan kamus Kedokteran atau melalui literatur-literatur kedokteran. Analisis istilah medis Pemecahan istilah atas komponen terdiri dari suffix (akhiran), roots (akar), dan prefix (awalan). Contohnya adalah angiorrhexis. Cara menganalisisnya adalah dengan melihat akhir kata, lalu ke tengah kata, dan terakhir ke awal kata. Jadi angiorrhexis kita lihat rhexis dimana berasal dari kata rupture yang artinya pecah, lalu di tengah kata angio artinya pembuluh, jadi angioorhexis artinya adalah pecahnya pembuluh darah, terutama pembuluh darah. Contohnya : metroitis : peradangan rahim Metro : rahim Itis : peradangan

8. Long Life LearningBelajar sepanjang hayat adalah proses pembelajaran seumur hidup yang dilakukan secara sukarela dan memiliki motivasi diri untuk mengejar pengetahuan, baik untuk alasan pribadi maupun profesional Pentingnya pembelajaran sepanjang hayat bagi seorang dokter memiliki alasan-alasan sebagai berikut: 1. Untuk menunjang para dokter mengikuti perkembangan penyakit yang ada 2. Penting untuk pengambilan keputusan dalam menangani masalah penyakit terbaru. 3. Penting untuk mengikuti perkembangan teknologi kedokteran 4. Untuk mengembangkan diri Keharusan Teknologi Mutakhir

Dalam lima puluh tahun terakhir, inovasi ilmiah dan teknologi telah berpengaruh besar bagi kebutuhan gaya belajar. Untuk memperoleh pengetahuan tidak lagi harus dilakukan di sekolah, namun dapat dilakukan melalui dunia maya.